manajemen keperawatan

16
MANAJEMEN KEPERAWATAN “PENGORGANISASIAN” Di susun oleh: 1. Afifah Dyah Wulan Pratiwi 12.003 2. Akhmad Priyantono 12.007 3. Fairuz Vigiana 12.033 4. Inggit Anisa putri 12.039 5. Nurul Amin 12.065 6. Yeni Fitri Astuti 12.099 Kelas : 2 A 1

Upload: laura-fields

Post on 26-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MANAJEMEN KEPERAWATANPENGORGANISASIAN

Di susun oleh:1. Afifah Dyah Wulan Pratiwi12.0032. Akhmad Priyantono12.0073. Fairuz Vigiana12.0334. Inggit Anisa putri12.0395. Nurul Amin12.0656. Yeni Fitri Astuti12.099Kelas: 2 A

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV / DIPONEGOROSEMARANGTahun Ajaran 2013/2014KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah kami masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 16 Maret 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang mempunyai posisi yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan pemuasan konsumen yang datang ke rumah sakit. Manajemen keperawatan merupakan pengelolaan aktivitas keperawatan oleh manajer keperawatan melalui kegiatan manajerial terhadap perawat pelaksana dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan kepada pasien/ keluarga / masyarakat secara profesional. Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat sesuai kode etik dan standard praktek keperawatan. (Nursalam, 2007)

B. Tujuan Tujuan Umum :Diharapkan mahasiswa/i dapat mengetahui tentang pengorganisasian dalam manajemen keperawatan.

Tujuan Khusus :1. Mengetahui pengertian pengorganisasin manajemen keperawatan 2. Memahami manfata organisasi

C. Manfaat 1. Perawat a) Mendorong kerja sama antara perawat dengan pasien, keluarga atau teman sejawat .b) Mengidentifikasi, mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan. 2. Rumah Sakita) Menumbuhkan rasa percaya pasien dan keluarga terhadap rumah sakit.b) Meningkatkan nama baik rumah sakit.3. Institusi Pendidikan a) Sebagai sarana dan implementasi pendidikan kepada mahasiswab) Mengajarkan kita teknik pengorganisasian dalam manajemen keperawatan

BAB IITINJAUAN TEORIA. DefinisiManajemen keperawatan merupakan pengelolaan aktivitas keperawatan oleh manajer keperawatan melalui kegiatan manajerial terhadap perawat pelaksana dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan kepada pasien/ keluarga / masyarakat secara profesional. Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi dari sumbersumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan, obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan. Proses manajemen dibagi lima fase yaitu : planning, organizing, staffing, directing, controling yang merupakan satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain. (Marquis 7 Buston, 2000)Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan pada proses pelaksanaan pelayanan keperawatan. (Endah, 2007). Szilagji mengemukakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi.

B. Prinsip-prinsip pengorganisasian1. Pembagian kerjaPrinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang atau petugas di ruang memiliki tugas tertentu. Untuk itu manajer keperawatan perlu mengetahui tentang : a. Pendidikan dan pengalaman setiap staffb. Peran dan fungsi perawat yang diterapkan di RS tersebutc. Perawat yang diterapkan di RS tersebutd. Mengetahui ruang lingkup tugas keperawatan mulai dari manajemen puncak sampai manajemen bawah dan staf dalam organisasi RSe. Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya f. Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non keperawatan.Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja sebagai berikut :a. jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannya b. tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis c. tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas d. variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya e. mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan f. penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu

Disamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas.

2. Manajemen WaktuDalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatan mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih efektif.Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu : a. Analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori kegiatan yang ada b. Memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas c. Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapai d. MendelegasikanHambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu a. Terperangkap dalam pekerjaan b. Menunda karena takut salah c. Tamu yang tidak terjadwald. Telpon e. Rapat yang tidak produktif f. Peraturan open door

3. Pendelegasian tugasPendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan yang penting. Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.

Beberapa alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian: a. Kurang percaya diri b. Takut dianggap malas c. Takut persaingan d. Takut kehilangan kendali e. Merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian, mempunyai definisi kerja yang tidak jelas f. Takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas, dll.

4. KoordinasiKoordinasi adalah upaya yang dilakukan oleh manajer keperawatan dalam rangka keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga dalam lini organisasi pelayanan keperawatan.Agar mencapai kegiatan koordinasi dengan efektif dan efisien maka koordinasi sebaiknya dilakukan dengan cara yaitu : a. Komunikasi terbukab. Dialogc. Pertemuan/rapatd. Pencatatan dan pelaporane. Pembakuan formulir yang berlaku.C. Macam Macam Metode Penugasan KeperawatanBerbagai metode penugasan keperawatan yang dapat digunakan dengan beberapa keuntungan dan kerugian. Metode tersebut antara lain :1. Metode Fugsional Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Contoh : Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.Keuntungan :a. Perawat terampil untuk tugas /pekerjaan tertentu. b. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas. c. Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana. d. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu. Kerugian :a. Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses keperawatan sulit dilakukan. b. Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan melakukan tugas non keperawatan. c. Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusinya terhadap pelayanan. d. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.

2. Metode alokasi klien/keperawatan total Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau samapi klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien.Keuntungan :a. Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. b. Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif. c. Memotivasi perawat untuk selalu bersama kien selama bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawat

Kerugian :a. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. b. Peserta didik sakit untuk melatih keterampilan dalam perawatan besar, misalnya menyuntik, mengukur suhu c. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien bertugas.

3. Metode tim keperawatan /keperawatan kelompokYaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok klien dan sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (registered nurse). Keuntungan :a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif b. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan c. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim cara ini efektif untuk belajar.

Kerugian : a. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat. b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim. c. Akontabilitas dalam tim kabur.

4. Metode keperawatan primer/utama (Primary Nursing) Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satu orang registered nurse sebagai perawat primer yang bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit.Keuntungan :a. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan. b. Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif

Kerugian :a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional b. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain5. Metode modularYaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan.

BAB IIIKESIMPULANA. Kesimpulan Manajemen keperawatan merupakan pengelolaan aktivitas keperawatan oleh manajer keperawatan melalui kegiatan manajerial terhadap perawat pelaksana dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan kepada pasien/ keluarga / masyarakat secara profesional. Dalam pelaksanaan manajemen keperawatan harus didukung kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien oleh setiap perawat baik sebagai staf, ketua tim, kepala ruang, pengawas atau kepala bidang. Sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan pada proses pelaksanaan pelayanan keperawatan.

LAMPIRAN1