manajemen keperawatan 1

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bel akang Sa la h sa tu tu ga s ut ama ne ga ra ad al ah me mb er i pe la ya na n ke pa da masy arakat bai k dal am bentuk jasa maupu n fasi lit as. Oleh karena itu, bila sebuah negara berada dalam posisi menuju pada kemajuan, hal utama yang  perlu diperbaiki adalah pelayanan publik di negara ter seb ut. Ind one si a sebag ai negara ya ng sed an g ber ger ak menuju negara ma j u j uga mem pr ior it ask an pel ay ana n pu bl ik seb ag ai sal ah sat u asp ek yan g per lu ditingkatkan. Karena pemerintah Indonesia sangat menyadari bahwa jika masyar akat sudah mend apat kan apa yang menjadi hakn ya yaitu pelay anan yang baik , maka masy arak at juga a kan menjalanka n kewajibann ya dengan  penu h kesada ran. Dari bebe rapa kasus ki ta menemuk an suatu keny ataan di Rumah Sakit bahwa sering sekali pasien harus menunggu dalam waktu yang tid ak wajar untuk menda patk an pelay anan media karena urusan birokrasi, misalnya urusan kartu berobat yang terlalu berbelitbelit. Bahkan bukan merupa kan hal yan g berlebi han apab ila dikat akan bahwa jiwa p asie n ya ng seharusnya dapat tertolong menjadi melayang sia sia karena keterlambatan penanganan akibat birokrasi yang harus dipenuhi pasien atau kelu arga pasi en. Bias any a hal ini terjadi bagi pasi en yang menggu naka n layanan berobat gratis seperti !amkesmas, !amkesda, "skes, maupun layanan gratis lainnya. B . Rumusan Mas al ah a. Bagaimana masalah menajemen ya ng seri ng te rjadi d i Rumah Sak it.  b. Bagaimana penyelesaian masalah menajemen tersebut yang terjadi di Rumah Sakit. C. Tujuan 1

Upload: mozuki

Post on 13-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen keperawatan 1

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tugas utama negara adalah memberi pelayanan kepada masyarakat baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Oleh karena itu, bila sebuah negara berada dalam posisi menuju pada kemajuan, hal utama yang perlu diperbaiki adalah pelayanan publik di negara tersebut. Indonesia sebagai negara yang sedang bergerak menuju negara maju juga memprioritaskan pelayanan publik sebagai salah satu aspek yang perlu ditingkatkan. Karena pemerintah Indonesia sangat menyadari bahwa jika masyarakat sudah mendapatkan apa yang menjadi haknya yaitu pelayanan yang baik, maka masyarakat juga akan menjalankan kewajibannya dengan penuh kesadaran. Dari beberapa kasus kita menemukan suatu kenyataan di Rumah Sakit bahwa sering sekali pasien harus menunggu dalam waktu yang tidak wajar untuk mendapatkan pelayanan media karena urusan birokrasi, misalnya urusan kartu berobat yang terlalu berbelitbelit. Bahkan bukan merupakan hal yang berlebihan apabila dikatakan bahwa jiwa pasien yang seharusnya dapat tertolong menjadi melayang sia-sia karena keterlambatan penanganan akibat birokrasi yang harus dipenuhi pasien atau keluarga pasien. Biasanya hal ini terjadi bagi pasien yang menggunakan layanan berobat gratis seperti Jamkesmas, Jamkesda, Askes, maupun layanan gratis lainnya.B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana masalah menajemen yang sering terjadi di Rumah Sakit.

b. Bagaimana penyelesaian masalah menajemen tersebut yang terjadi di Rumah Sakit.

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui salah satu masalah menajemen yang sering terjadi di Rumah Sakit.

b. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian masalah menajemen tersebut yang terjadi di Rumah Sakit.

D. Manfaat

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai salah satu masalah menajemen yang sering terjadi di Rumah Sakit serta penyelesaian masalah tersebut. Dengan penyusunan makalah ini, juga diharapkan dapat menjadi acuan untuk lebih mengetahui apa yang menjadi tujuan penyusunan makalah ini.E. Ruang Lingkup Penulisan

Pada makalah ini, penyusun membatasi ruang lingkup penulisan yaitu salah satu masalah menajemen yang sering terjadi di Rumah Sakit dan penyelesaian dari konflik tersebut.

F. Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode deskriftif yaitu dengan menggambarkan salah satu konflik atau permasalahan menajemen yang sering terjadi di Rumah Sakit serta penyelesaian masalah tersebut. G. Sistematika Penulisan

Penyusunan makalah ini terdiri dari IV (empat) bab yang disusun secara sistematis. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

1. BAB I :Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, manfaat, ruang lingkup penulisan, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

2. BAB II : Landasan teoritis

3. BAB III : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.BAB II

LANDASAN TEORIA. Konsep Menajemen

Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Manajemen berasal dari bahasa prancis kuno (menagement), yang memiliki arti seni atau proses melaksanakan dan mengatur. Secara umum manajemen merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Menurut P. Siagian, manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasia n dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).

Di dalam suatu rumah sakit perlu adanya suatu menajemen. Dimana menajemen tersebut harus diterapkan secara disiplin dan bijaksana sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai masalah Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat. Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masingmasing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik. Berikut adalah fungsi dari manajemen yaitu :1. Planning (Perencanaan)Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan.

2. Organizing (Perorganisasian)Organizing atau pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.3. Activating (Pelaksanaan)

Activating atau pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen berupa bentuk kegiatan kerja nyata dalam suatu kegiatan manajemen.4. Controlling (Pengawasan)Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

Dengan demikian berarti, dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:

1. Ada tujuan yang hendak dicapai

2. Ada pemimpin (atasan)

3. Ada yang dipimpin (bawahan)

4. Ada kerja sama.B. Konsep Administrasi Pelayanan Kesehatan1. Pengertian

Administasi berasal dari kata Administrare (latin : ad = pada ministrare = melayani). Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata administrasi bearti memberikan pelayanan kepada. Administarsi kesehatan adalah administarsi yang diterapkan pada pelaksanaan kesehatan demi terciptanya keadaan sehat. Menurut Azwar (1996) Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalamn suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan perseorangan, keluargakelompok, dan ataupun masyarakat.Menurut Depkes RI (2009) Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkankesehatanperorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan. Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu input , proses, output, dampak, umpan balik.

a) Input adalah sub elemen sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya sistem.b) Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.c) Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.d) Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.e) Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut.f) Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.

2. Tujuan Pelayanan Kesehatan :

Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), hal ini diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan.

a. Preventif (pencegahan terhadap orang yang berisiko terhadap penyakit), terdiri dari :

1) Preventif primer.

Terdiri dari program pendidikan, seperti imunisasi,penyediaan nutrisi yang baik, dan kesegaran fisik.

2) Preventif sekunder.

Terdiri dari pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara mengindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit tersebut.3) Preventif tersier.

Pembuatan diagnosa ditunjukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi, pembuatan diagnosa dan pengobatan.

b. Kuratif (penyembuhan penyakit).

c. Rehabilitasi (pemulihan), usaha pemulihan seseorang untuk mencapai fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau mental , cedera atau penyalahgunaan.

3. Syarat pokok pelayanan kesehatan

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang dimaksud (Azwar, 1996) adalah :

a. Tersedia dan berkesinambungan

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.

b. Dapat diterima dan wajar

Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar. c. Mudah dicapai

Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.

d. Mudah dijangkau

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

e. Bermutu

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.4. Administrasi Kesehatan

Sama halnya dengan bentuk dan bidang usaha lain, rumah sakit pun membutuhkan tenaga administrasi yang baik untuk mengelola kinerja para pekerja di bidang kesehatan. Administrasi kesehatan lebih menekankan pada pengaturan keuangan, kepegawaian, penerimaan pasien, dan proses administrasi rawat inap.

Untuk memudahkan prosedur administrasi kesehatan di rumah sakit, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memberi kemudahan dalam kelancaran proses administrasi. Oleh karena itu, administrasi kesehatan dibuat melalui sistem informasi administrasi atau SIA.

Sistem informasi administrasi kesehatan merupakan sistem informasi yang berperan dalam proses administrasi, seperti proses mencatat, menghitung, dan surat-menyurat. Misalnya, pasien yang akan keluar rumah sakit akan mendapat surat keluar rumah sakit dari dokter atau bagian administrasi sehingga mempermudah proses administrasi selama menjalani rawat inap.

Rumah sakit yang begitu kompleks, bila dikembangkan keseluruhan proses administrasi, akan sangat sulit. Oleh sebab itu, ada baiknya jika dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.Proses Administrasi Kesehatan Rumah Sakit

Proses administrasi kesehatan di rumah sakit biasanya mencakup hal-hal berikut.

a. Keuangan rumah sakit, baik dari pasien maupun untuk kepentingan rumah sakit.b. Kepegawaian.c. Penerimaan pasien.d. Fasilitas kesehatan untuk pasien.e. Administrasi umum, seperti ketatausahaan dan pengrasipan.

Untuk memudahkan proses administrasi yang cukup kompleks tersebut, sistem informasi administrasi di rumah sakit sangat dibutuhkan. Sistem informasi tersebut dikembangkan untuk memperoleh kemudahan proses, mengurangi beban kerja, mengurangi jumlah kertas dan arsip, serta mempercepat proses administrasi itu sendiri.Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari karakteristik sistem informasi administrasi di bidang kesehatan.

a. Menangani pencatatan. Sistem informasi administrasi menangani pencatatan, seperti penagihan pada pasien. Karena banyaknya pelayanan, prosesnya semakin rumit dan lama. Padahal, di lain pihak, pasien butuh kecepatan.b. Menangani perhitungan. Misalnya, jumlah obat yang digunakan di rumah sakit itu banyakjenis dan jumlahnya. Bila monitoring stock obat terjadi masalah, sistem informasi akan menolong perhitungan secara cepat.c. Menangani pengarsipan. Arsip yang ada setiap hari semakin bertumpuk. Kertas dapat dikurangi dengan sistem informasi administrasi sehingga dapat menghemat ruang dan tempat penyimpanan.

5. Pengaturan oleh administator

Administrator perawatan kesehatan atau administrator rumah sakit memiliki pekerjaan yang cukup penting bagi berfungsinya rumah sakit. Para profesional bertanggung jawab atas kelancaran fungsi sehari-hari urusan rumah sakit termasuk di dalamnya masalah administrasi kesehatan. Di rumah sakit besar yang paling, ada administrator untuk setiap departemen yang bekerja sama untuk memfungsikan rumah sakit.

Di rumah sakit kecil sekalipun, mungkin ada hanya satu administrator yang mengurus semuanya dengan bantuan dari tim asisten. Jika Anda ingin belajar bagaimana untuk menjadi administrator rumah sakit, maka Anda harus memenuhi syarat untuk pekerjaan dan memiliki tahun pengalaman dalam administrasi rumah sakit.

Peran utama dari administrator rumah sakit adalah untuk memastikan bahwa kualitas dan pelayanan fasilitas medis memuaskan. Titik untuk dicatat adalah bahwa tugas dari para profesional sebesarnya tergantung pada seberapa besar fasilitas medis. Dalam sebuah rumah sakit besar, ada umumnya akan menjadi administrator rumah sakit mengelola pekerjaan administrator beberapa asisten ditugaskan ke berbagai wilayah kerja.6. Menjadi Administartor Rumah SakitSeorang administrator rumah sakit akan bertanggung jawab untuk berbagai hal yang berbeda. Ini adalah tugas dari administrator rumah sakit untuk memastikan bahwa rumah sakit adalah menyediakan pasien dengan semua perawatan yang mereka butuhkan. Mereka juga bertanggung jawab untuk mempekerjakan dokter baru, koordinasi program pelatihan untuk staf rumah sakit termasuk dokter, perawat, magang, dll

Mereka juga memiliki tanggung jawab tambahan penanganan dan perencanaan anggaran rumah sakit dan memperbaiki tingkat untuk berbagai layanan yang disediakan oleh rumah sakit. Mereka membuat kebijakan sesuai dengan fungsi rumah sakit mana dan penghubung antar departemen yang berbeda antara rumah sakit.Jika Anda tertarik untuk mengambil pekerjaan sebagai administrator rumah sakit, maka Anda akan perlu untuk melakukan hal-hal berikut:

a. Kualifikasi pendidikan yang penting untuk mendapatkan pekerjaan entry-level di bidang administrasi kesehatan. Ada program pascasarjana dalam administrasi rumah sakit yang Anda dapat mengambil. Kursus-kursus ini umumnya empat tahun yang panjang dan Anda akan mendapatkan pekerjaan yang dimulai sebagai asisten administrasi di sebuah rumah sakit besar.

b. Jika Anda ingin maju ke pos yang lebih tinggi, maka disarankan agar Anda mengambil kursus Master dalam administrasi kesehatan masyarakat. Jika Anda bertujuan untuk posisi manajemen yang lebih tinggi, maka ini adalah pasti penting. Meskipun tentu saja ini mungkin memakan waktu (minimal dua tahun), ini adalah cara terbaik untuk maju dalam barisan.

c. Jika Anda tidak memiliki kualifikasi pendidikan yang diperlukan untuk memulai dengan, maka cara yang baik untuk maju untuk menjadi administrator rumah sakit adalah untuk mendapatkan pengalaman kerja. Ini mungkin ide yAng baik untuk mendapatkan eksposur di setiap bidang ada termasuk administrasi umum, keuangan, sistem dan jaringan, hukum, dan sumber daya manusia.

Untuk bekerja sebagai administrator rumah sakit, Anda akan perlu disertifikasi dan lulus ujian kualifikasi yang akan memungkinkan Anda untuk bekerja sebagai administrator kesehatan. Jika ada departemen tertentu yang Anda ingin menjadi kepala, maka Anda mungkin perlu gelar Master di bidang tertentu.C. Masalah Pelayanan Administrasi Kesehatan Di Rumah Sakit Pada Pasien yang Menggunakan Pelayanan Kesehatan GratisPelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Kristiadi ( 1994:23) menyatakan bahwa tugas pemerintah yang paling dominan adalah menyediakan barang-barang publik (publik utility) dan memberikan pelayanan ( publik service) misalnya dalam bidang pendidikan, kesejahteraan social, kesehatan, perkembangan perlindungan tenaga kerja, pertanian, keamanan dan sebagainya. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Berangkat dari kesadaran tersebut, rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta, selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan keluarganya. Baik melalui penyediaan peralatan pengobatan, tenaga medis yang berkualitas sampai pada fasilitas pendukung lainnya seperti tempat penginapan, kantin, ruang tunggu, apotik dan sebagainya. Dengan demikian masyarakat benar-benar memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat dan cepat.Dari beberapa kasus kita menemukan suatu kenyataan bahwa sering sekali pasien harus menunggu dalam waktu yang tidak wajar untuk mendapatkan pelayanan media karena urusan birokrasi, misalnya urusan kartu berobat yang terlalu berbelit-belit. Bahkan bukan merupakan hal yang berlebihan apabila dikatakan bahwa jiwa pasien yang seharusnya dapat tertolong menjadi melayang sia-sia karena keterlambatan penanganan akibat birokrasi yang harus dipenuhi pasien atau keluarga pasien. Biasanya hal ini terjadi bagi pasien yang menggunakan layanan berobat gratis seperti Jamkesmas, Jamkesda, Askes, maupun layanan gratis lainnya. Prosedur penerimaan pasien menyangkut proses yang harus dilalui pasien di bagian administrasi atau loket rumah sakit. Bagian administrasi rumah sakit yang merupakan tempat pertama yang didatangi pasien dituntut untuk memberikan pelayanan baik dan bermutu. Bentuk pelayanan administrasi suatu rumah sakit akan menentukan bagaimana kesan awal bagi pasien tentang sebuah rumah sakit. Pelayanan administrasi terhadap pasien yang menggunakan program layanan kesehatan gratis atau layanan kesehatan dari pemerintah seperti Jamkesmas, Askes, maupun Jamkesda. Sering sekali masyarakat yang menggunakan fasilitas ini mengalami kesulitan dalam memenuhi berbagai persyaratan agar dapat memperoleh layanan kesehatan yang diinginkan. Tentu saja hal ini tidak akan terjadi apabila ada kesepakatan antara pemerintah dengan pihak rumah sakit untuk mempermudah dan memperpendek jalur birokrasi dan prosedur administrasi.

Sebenarnya perbaikan terhadap mutu rumah sakit baik dari layanan administrasi maupun medis memang benar-benar mutlak dibutuhkan . Bukan saja karena banyaknya keluhan-keluhan masyarakat yang merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit, baik dari segi mutu, kemudahan prosedur administrasi, tarif, dan juga dengan adanya perkembangan zaman yang sudah mendesak untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Menurut Sulastomo (2000:127) setidak-tidaknya ada beberapa alasan untuk meningkatkan kemampuan manajemen rumah sakit dalam rangka penyediaan pelayanan yang memuaskan yaitu :1. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang semakin cepat.

Dalam 10 sampai 20 tahun terakhir ini, ilmu kedokteran di dunia, termasuk di Indonesia telah berkembang tidak saja di tingkat spesialisasi dalam bidang-bidang ilmu kedokteran, tetapi sudah ke superspesialisasi. Sejalan dengan ini, teknologi yang dipergunakan juga semakin meningkat. Bisa dipahami bahwa modal dalam dunia kedokteran juga akan semakin mahal, demikian juga dengan biaya rumah sakit. Karena itu, manajemen rumah sakit yang tidak baik akan menimbulkan pelayanan kesehatan yang semakin mahal atau apabila tidak memiliki fasilitas yang memadai maka rumah sakit tersebut tidak akan dipercaya oleh masyarakat. Dengan menghadapi dilema ini, rumah sakit dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik tetapi dengan biaya yang terjangka 2. Permintaan masyarakat yang semakin meningkat dan kompleksMasyarakat tidak saja menghendaki pelayanan kedoteran yang baik tetapi juga semakin meluas. Masalah-masalah yang pada masa lalu tidak menjadi tugas seorang dokter, saat ini juga menjadi tugas seorang dokter. Dapat dimengerti bahwa karenanya beban rumah sakit dan dokter juga menjadi semakin berat.Dengan semakin meluasnya bidang kegiatan rumah sakit, diperlukan unsure-unsur penunjang medis yang semakin meluas juga, misalnya masalah administrasi, pengelolaan keuangan, hubungan masyarakat dan aspek-aspek hukum/legalitas. Ditambah lagi dengan unsur-unsur penunjang non medis lainnya, misalnya penyediaan sarana penginapan bagi keluarga pasien. Dengan adanya berbagai tuntutan ini, manajemen rumah sakit dituntut untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya.D. Solusi Dari Masalah Pelayanan Administrasi Kesehatan Di Rumah Sakit Pada Pasien Yang Menggunakan Pelayanan Kesehatan Gratis.Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pembenahan yang bukan hanya berkisar pada pelayanan medis rumah sakit, tetapi juga terkait dengan masalah birokrasi administrasi seperti pengurusan kartu berobat maupun berkas-berkas lainnya. Pembenahan di bidang administrasi ini meliputi pembenahan fasilitas administrasi maupun peningkatan kemampuan dan ketrampilan petugas di rumah sakit tersebut. Misalnya menambah fasilitas komputer dan membekali petugas dengan ilmu dan ketrampilan agar dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan tetap menjaga etika profesi.Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah dengan mengukur dan mengevaluasi bagaimana kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan yaitu dengan membandingkan antara indikator pelayanan publik dengan yang terjadi di lapangan atau yang dirasakan oleh konsumen. Dan salah satu hal yang dapat dievaluasi adalah prosedur administrasi yang harus dilalui oleh pasien sebelum mendapatkan pelayanan atau berobat. Setelah mengetahui hasil dari evaluasi tersebut, apabila hasilnya menunjukkan hasil yang buruk, langkah selanjutnya adalah mencari penyebab dari buruknya kualitas pelayanan tersebut, untuk selanjutnya dicari bagaimana penyelesaian yang tepat.Selain itu ada beberapa solusi yang lain dalam peningkatan menajemen tersebut yakni :1. Tanggung jawabAgar setiap petugas administrasi beranggung jawab atas tugas yang diberikan , maka perlu standar yang kuat..

2. Pemecahan masalah dan proses perbaikanKetepatan waktu, pengorganisasian sistem yang efektif untuk menyelesaikan keluhan, dan masalah sistem memerlukan proses perbaikan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan.

3. KomunikasiPerlu ada mekanisme komunikasi yang jelas. Jika tidak ada informasi, maka petugas atau staf merasa diabaikan dan tidak dihargai.

4. Pengembangan staf dan pelatihanPengembangan staf dan pelatihan berhubungan dengan pengembangan sumber daya yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam memberikan pelayanan administrasi5. Penghargaan dan pengakuanSebagai bagian dari strategi, perlu memberikan penghargaan dan pengakuan kepada visi pelayanan dan nilai sehingga individu maupun tim mendapat insentif untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

6. Mengingatkan kembali dan pemberdayaanPetugas harus diingatkan tentang prioritas pelayanan yang harus diberikan.

BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

Pelayanan administrasi terhadap pasien yang menggunakan program layanan kesehatan gratis atau layanan kesehatan dari pemerintah seperti Jamkesmas, Askes, maupun Jamkesda. Sering sekali masyarakat yang menggunakan fasilitas ini mengalami kesulitan dalam memenuhi berbagai persyaratan agar dapat memperoleh layanan kesehatan yang diinginkan. Sehingga dengan adanya masalah tersebut dapat dikatakan bahwa masalah tersebut memiliki menajemen yang kurang baik. Oleh karena itu dengan adanya solusi yang diberikan dapat menyebabkan menajemen yang kurang baik tersebut menjadi menajemen yang baik dan benar-benar dapat di aplikasikan pada pasien yang menggunakan pelayanan kesehatan gratis. B. SaranPelayanan administrasi di Rumah Sakit, apabila tidak dikelola secara profesional akan menjadi citra buruk bagi keseluruhan kinerja Rumah Sakit dan tidak diharapkan oleh manajemen. Pelayanan administras merupakan layanan administrasi yang sangat esensial karena pasien (dan keluarganya) berharap bahwa pengurusan biaya dan kelengkapan administratsi lainnya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sehingga pasien dapat segera ditangani di Rumah Sakit SHAPE \* MERGEFORMAT

5