manajemen karir
TRANSCRIPT
s. miharja Page 1
11 MANAJEMEN DALAM
ORGANISASI KARIR
Manajemen dalam organisasi bimbingan karir merupakan tatakelola
sistematis yang dimulai dari adanya organisasi dan pengorganisasian yang
kemudian diperlukan item perencanaan, strategi mewujudkan perencanaan,
detail pelaksanaan dan system evalusi. Manajemen karir mutlak diperlukan
ketika organisasi bimbingan sudah terbentuk. Organisasi bimbingan karir ini
terdiri dari orang-orang yang hendak berkiprah dalam dunia bimbingan karir
yang tentunya kehendak ini didasarkan pada atas dasar apa organisasi
bimbingan karir berdiri.
Manajemen karir dapat digambarkan dalam alur yang secara berurutan
dimulai dan saling mengisi dari pengorganisasian. perencanaan,
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengorganisasian merupakan orang
atau sejumlah orang yang hendak melakukan kegiatan layanan bimbingan
karir. Lalu orang atau sejumlah orang agar bias melakukan layanan
bimbingan karir akan melakukan perencanaan, desain program dan produk
layanan, dan real implementasi, yang kemudian secara berkesinambungan
evalusi guna menjaga kualitas layanannya. Alur manajemen bimbingan karir
dapat digambarkan pada gambar berikut.
Gambar. Alur manajemen karir
Alur
Manajemen
Karir
s. miharja Page 2
A. Pengorganisasian (Organizing)
Perorganisasi dibuat guna menghimpun sumber daya yang ada pada
langkungan organisasi. Sumber daya ini bisa berupa sumber daya manusia
maupun sumber daya sarana dan prasarana termasuk terknologi.
Sumberdaya pun bisa yang benar-benar ada dalam internal organisasi namun
bisa juga pada eksternal organisasi yang dapat dilakukan kerjasama.
Dalam tahapan pengorganisasian hal yang paling utama adalah
mengidentifikasi kepemimpinan. Siapa dan bagaimana kualifikasi
kepemimpinan yang diperlukan yang dipilih dari sumber daya yang tersedia.
Mereka ini yang akan paling berpengaruh dalam arah dan pencapaian
layanan bimbingan karir. Kepempinan internal bisa dibuat dari mulai unsure
direktur dan manajer. Pada kepemimpinan eksternal dapat menjalin
koordinasi kepemimpinan pada organisasi pemerintah dan non pemerintah
yang relevan, seperti kementerian tenaga kerja, kementerian pendidikan dan
kebudayaan, perguruan tinggi, oragnisasi kepemudaaan, warakawuri,
lembaga penyiaran, dll.
Struktur organisasi dapat berupa garis koordinasi dan garis instruktif. Garis
koordinasi dapat dijalin dengan sumber daya luar, sedangkan garis instruktif
berada dalam internal organisasi secara leveling dari mulai direktur, manajer
dan staf.
B. Perencanaan
Perencanaan merupakan kehendak pemimpin yang dirumuskan dalam
bentuk rencana program. Rencana program ini tersusun secara terukur dari
mulai segementasi pasar, bentuk program, pembiyaan, SDM pelaksana, SDM
mitra kerja, pelibatan sarana dan prasarana. Rencana program pun dapat
dibentangkan dalam time schedule sehingga seluruh waktu terisi dengan logis
dan berkualitas berdasarkan dukungan pasar dan sumber daya yang dimiliki.
Lingkup perencanaan sebagai upaya dalam berbagai langkah dari mulai
indentifikasi sumberdaya, peluang pasar, system promosi dan rekruitmen,
serta keunggulan produk layanan.
C. DESAIN PROGRAM
Sistem layanan bimbingan dan konseling merujuk pada saling hubungan
fungsional antara komponen layanan esensial bimbingan dan konseling
s. miharja Page 3
dalam upaya membantu individu mencapai kompetensi perkembangan
akademik, sosial-pribadi dan karir secara optimal. Layanan bimbingan dan
konseling diklasifikasikan ke dalam empat komponen layanan, yaitu: (1)
layanan dasar bimbingan; (2) layanan responsif, (3) layanan perencanaan
indiviual, dan (4) layanan dukungan sistem. Saling keterkaitan antara ke-
empat komponen program bimbingan dan konseling dalam membantu
individu mencapai perkembangan yang optimal dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah layanan bantuan kepada semua individu melalui
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan secara reguler, terjadwal dan
sistematis untuk membantu para individu mencapai kompetensi dan
keterampilan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan secara efektif
dan sehat. Layanan ini dilaksanakan melalui kegiatan di dalam kelas
(klasikal), kelompok-kelompok kecil, dan kerjasama antara konselor dan guru
dalam pengembangan kompetensi tertentu yang diperlukan oleh individu
dalam kehidupannya. Semua individu, tidak terkecuali harus mendapatkan
layanan dasar ini secara terencana, teratur dan sistematis, guidance for all.
Oleh karena itu layanan ini sering disebut pula sebagai layanan kurikulum.
Layanan dasar bertujuan untuk membantu semua individu mengembangkan
kesadaran akan perkembangan diri, pengembangan keterampilan dan
aplikasi keterampilan yang dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari. Para
individu diharapkan mencapai tugas perkembangan secara normal, memiliki
mental yang sehat, dan memperoleh berbagai keterampilan hidup (life skills)
yang diperlukan sesuai dengan fase perkembangannya. Dengan kata lain
layanan ini memfasilitasi para individu dalam upaya mencapai tugas-tugas
perkembangannya secara efektif dan sehat. Secara rinci tujuan layanan ini
dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu individu agar (1)
memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu
mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan
lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan
masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
mencapai tujuan hidupnya.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada individu yang memiliki
kebutuhan dan masalah tertentu yang memerlukan pertolongan segera
(immediate needs and concerns)). Dalam hal ini individu mungkin berinisiatif
s. miharja Page 4
mendatangi konselor untuk memanfaatkan bantuan profesional yang
diperlukannya dari konselor karena mengalami masalah atau kesulitan
tertentu, atau mungkin konselor memberikan bantuan kepada individu
tertentu karena adanya rujukan dari guru, orang tua atau profesional lain.
Layanan ini dilaksanakan melalui konseling individual, konsultasi, konseling
krisis, konseling singkat, referal dan tindak lanjut (referal and follow up).
Jika layanan dasar diberikan kepada semua individu, tanpa kecuali, maka
tujuan layanan responsif membantu individu tertentu untuk dapat
memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau
membantu individu yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai
tugas-tugas perkembangannya. Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan
sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian
pribadi individu yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan
dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan
pendidikan.
3. Layanan Perencanaan Individual
Layanan ini merupakan proses membantu individu dalam upaya
merencanakan, memonitor dan mengelola aktivitas yang berkaitan dengan
kemajuan dan kesuksesan masa depannya berdasarkan pemahaman akan
kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan
kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Layanan ini meliputi layanan
pemahaman bakat, minat, kecerdasan, kepribadian, serta potensi lainnya.
Layanan ini juga mencakup layanan penempatan, lanjutan studi, pemilihan
kursus dan atau latihan-latihan tertentu yang diperlukan, pemilihan dan
perencanaan karir.
Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu individu agar
(1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu
merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3)
dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana
yang telah dirumuskannya.
Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai
upaya memfasilitasi individu untuk membuat, memonitor, dan mengelola
rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya
sendiri. Isi atau materi perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi
kebutuhan individu untuk memahami secara khusus tentang perkembangan
dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual
ditujukan untuk memandu seluruh individu, layanan yang diberikan lebih
bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan
keputusan yang ditentukan oleh masing-masing individu. Melalui layanan
perencanaan individual, individu dapat :
s. miharja Page 5
Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan
karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas
pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan
masyarakatnya.
Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian
tujuannya.
Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
4. Dukungan Sistem (Support System)
Ketiga komponen di atas, merupakan pemberian layanan BK kepada
individu secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan layanan
dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan
kepada individu atau memfasilitasi kelancaran perkembangan individu.
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk
memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara
menyeluruh. Layanan dukungan sistem sangat banyak dan bervariasi, antara
lain dapat berupa kegiatan pengembangan profesional konselor; hubungan
masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat
yang lebih luas; peningkatan mutu manajemen program; peningkatan
anggaran dan fasiltas, pelatihan BK bagi para Pengawas dan Kepala Sekolah.
Aktivitas konselor dalam berbagai kegiatan ilmiah, organisasi profesi
bimbingan dan konseling (ABKIN atau IBKS), Musyawarah Guru
Pembimbing, penelitian dan pengembangan model atau teknik tertentu,
workshop, pelatihan, penulisan artikel ilmiah dan sebagainya yang
merupakan bagian penting dari komponen layanan ini.
Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam
memperlancar penyelenggaraan layanan di atas. Sedangkan bagi personel
pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program
pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek, yaitu : (a)
pemberian layanan, dan (b) kegiatan manajemen.
D. IMPLEMENTASI
Implementasi layanan bimbingan karir mencakup berbagai konsep dalam
mengelola karir. Untuk mendekati pemahaman manajemen karir ada
sejumlah kata kunci, yakni :Jalur karir, sasaran karir, perencanaan karir, dan
pengembangan karir. Karir merupakan proses yang tidak statis dan final.
Konsep karir bisa yang netral (tidak berkonotasi positif atau negatif),
sehingga ada karir yang baik, ada pula karir yang buruk.Ada perjalanan karir
yang lambat, ada pula yang cepat.Tetapi, tentu saja semua orang
mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan
cepat.Jalur karirmerupakan pola urutan pekerjaan (Pattern of Work Sequence)
untuk mencapai suatu tujuan karir.Sasaran karirmerupakan posisi atau
s. miharja Page 6
jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang bila yang bersangkutan
memenuhi semua syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jabatan tersebut.Perencanaan karirmerupakan salah satu
fungsi manajemen karir, berkenaan persiapan untuk mencapai tujuan karir
tertentu.Pengembangan karirmerupakan proses mengidentifikasi potensi
karir, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk
mengembangkan potensi tersebut.
Kelembagaan dan berbagai upaya bimbingan karir secara nyata telah berurat
berakar dalam masyarakat, baik kelembagaan secara formal maupun tidak
formal. Upaya bimbingan karir ini bermuara pada suatu perolehan pekerjaan
yang diharapkan akan bermakna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Kenyataan ini dapat diantisipasi dengan mempersiapkan orang muda melalui
aneka upaya bimbingan yang mengindahkan arti bekerja dalam kehidupan
manusia dan kekhususan dari perkembangan karir.
E. Evaluasi
Ada berbagai metode dan tingkat untuk evaluasi program bimbingan karir.
Evaluasi ini penting untuk mengembangkan pedoman yang menunjukkan
pencapaian standar pencapain program. Semua pelaksana secara tepat dan
akuntabel dapat mengevaluasi secara "bertanggung jawab.". Evaluasi akan
terus terjadi di seluruh perencanaan, perancangan, dan tahap pelaksanaan
dari Siklus Pengembangan Program. Proses evaluasi secara terus menerus
menyediakan penilaian kebutuhan individu, pencapaian tujuan, sasaran, dan
tolok ukur untuk standar dan alokasi perkembangan lembaga karir.
Tujuan evaluasi ini untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan
peningkatan program bimbingan dan konseling dan untuk memastikan
bahwa program ini betul-betul melayani dan membantu. Evaluasi kounselor,
seperti evaluasi program, perlu proses. Proses evaluasi harus mencakup
prinsip-prinsip evaluasi yang sehat dan tepat, mencerminkan teknik saat ini
dalam bimbingan yang efektif dan keterampilan konseling, dan
mencerminkan deskripsi yang terjadi. Proses evaluasi harus memungkinkan
untuk fleksibilitas dan individualitas dalam pelaksanaan bimbingan
komprehensif dan program konseling untuk lebih memenuhi kebutuhan
masing-masing individu serta memproduksi sebuah program untuk melayani
semua klien.
Evaluasi konselor harus membuat penggunaan yang tepat guna pedoman
kerja konselor sesuai standar etika. Hal ini penting untuk memberikan
pengembangan profesional bagi konselor karena memberikan kesempatan
bagi konselor untuk memperbaharui dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan.
s. miharja Page 7
Evaluasi konselor harus didasarkan pada kinerja konselor dalam
melaksanakan bimbingan yang komprehensif dan program konseling sesuai
dengan pedoman kerja. Administrator harus mendukung dan membantu
konselor dalam melaksanakan pedoman yang komprehensif dan program
konseling.
Pernyataan tujuan evaluasi konselor adalah bagian penting dari proses
evaluasi total. Berikut adalah beberapa contoh dari tujuan yang mungkin
yang harus dimasukkan dalam rencana evaluasi:
• Tinjau deskripsi pekerjaan konselor dan / atau kompetensi konselor.
• Alamat peran konselor dan kompetensi dalam hal pelaksanaan program.
• Area kekuatan gagasan/inovasi.
• Mengidentifikasi area untuk perbaikan dan mengembangkan rencana
untuk perbaikan dan dukungan.
• Menyediakan sistem untuk konselor mendorong perbaikan diri dan
kesempatan pengembangan profesional dan dukungan.
• Mendorong akuntabilitas konselor dalam pelaksanaan bimbingan
komprehensif dan program konseling.
• Mendorong kesempatan pengembangan profesional untuk fakultas, staf,
dan administrator dalam memahami peran konselor dalam melaksanakan
pedoman yang komprehensif dan program konseling.
Apakah upaya pengembangan program yang sedang dilakukan untuk
membuat program baru atau untuk memperkuat atau mengarahkan program
yang ada, langkah ini harus diambil. Langkah ini memerlukan menentukan
sistem evaluasi yang sebenarnya. Mulailah dengan studi evaluasi rencana
pedoman tertulis dan pelaksanaan aktual dari program. Data harus
dikumpulkan dalam terang dari model program bimbingan komprehensif
untuk memfasilitasi perbandingan dengan data yang menggambarkan desain
program yang diinginkan. Artinya, mengidentifikasi alokasi sumber daya
untuk masing-masing komponen program dan prioritas yang ditetapkan
dalam masing-masing komponen. Data ini juga memfasilitasi identifikasi
sumber daya saat ini dialokasikan ke program, dan juga berguna sebagai
keputusan perbaikan yang dibuat.
Program konseling karir merupakan penelusuran secara integratif berbagai
langkah yang dimulai dari proses menentukan konten lokal yang relevan
untuk program bimbingan lokal. Bimbingan karir merupakan integrasi dari
konsep:
• Belajar untuk Hidup (Personal / Sosial)
s. miharja Page 8
• Belajar untuk Belajar (Akademik)
• Belajar vokasional
Belajar untuk hidup merupakan bidang bimbingan yang menekankan pada
pengembangan diri, termasuk sikap, persepsi, nilai dan acuan dalam diri.
Belajar untuk belajar merupakan bimbingan tentang cara-cara belajar baik
yang menyangkut akademik maupun cara-cara belajar dalam memahami dan
beradaptasi dengan lingkungan belajarnya. Bimbingan vokasional,
merupakan bimbingan tentang perencaan karir, pengenalan akan
kemampuan dan kekurangan diri, penyadaran akan semua yang diinginkan
tidak diinginkan dalam karir, serta pencapaian tugas perkembangan karir.