manajemen cedera kepala powerpoint

35
MANAJEMEN CEDERA KEPALA Oleh: Rully Anggraeni

Upload: ferdi-dan-dhian

Post on 26-Jul-2015

434 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

MANAJEMEN CEDERA KEPALA

Oleh: Rully Anggraeni

Page 2: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

A.Latar belakangStatistik dari negara-negara yang sudah maju menunjukkan bahwa cedera kepala mencakup 26% dan jumlah segala macam kecelakaan yang mengakibatkan seorang tidak bisa bekerja lebih dari satu hari sampai selama jangka panjang kurang lebih 33% kecelakaan yang berakhir pada kematian menyangkut cedera kapitis

Bab IPENDAHULUAN

Page 3: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Orang-orang yang mati karena kecelakaan antara 40% sampai 50% meninggal sebelum mereka tiba di rumah sakit. Dan mereka yang dimasukkan dalam keadaan masih hidup 40% meninggal dalam satu hari dan 35 % meninggal dalam satu minggu dalam perawatan

Page 4: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

 

B. Tujuan PenulisanTujuan penulisan referat ini adalah supaya dapat memberikan gambaran akibat cedera kepala dan cara penatalaksanaannya, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri kelak nanti bila sedang bertugas sebagai seorang dokter.

Page 5: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

CEDERA KEPALA DAN AKIBATNYAPada trauma kapitis bisa terjadi (1) :

1.Fraktur linier2.Fraktur stelatum3.Fraktur impresi ataupun tidak terdapat apa-

apa. Hanya edema atau perdarahan subkutan saja.

Bab IIPEMBAHASAN

Page 6: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Akibat trauma kapitis dengan berbagai sebab dapat menyebabkan:(4)

1.Pingsan sejenak lalu sadar kembali dan tidak menunjukkan kelainan apapun.

2.Pingsan beberapa jam, kemudian menunjukkan gejala-gejala “organic brain syndrom” untuk sementara waktu

3.Pingsan lama, lalu sadar namun menunjukkan defisit neurologik

4.Kematian.

Page 7: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Sebagai akibat dari cedera tersebut otak dapat mengalami cedera, yang secara klinis dibedakan menjadi (2) :

1. Cedera otak primer2. Cedera otak sekunder

Cedera Otak Primer (2)

Dengan istilah primer diartikan bahwa cedera yang ada benar-benar timbul pada saat terjadinya cedera.

Page 8: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Termasuk dalam kelompok ini adalah :A. Cedera Otak FokalB. Cedera Otak Difus

A. Cedera Otak FokalPada cedera otak fokal ini, secara makroskopis terlihat adanya lesi fokal yaitu :1. Perdarahan Epidural Akut

Page 9: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

1. Perdarahan Epidural AkutHematom terdapat di luar durameter, kebanyakan di daerah temporal dan temporo-parietal, sebagai akibat dari pecahnya vasa meningea media, dimana pada 2/3 kasus berasal dari arteri dan 1/3 kasus lainnya berasal dari vena

Page 10: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Perdarahan Epidural Akut

Page 11: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

2. Perdarahan Subdural Akut Jenis perdarahan ini lebih sering terjadi bila

dibandingkan dengan perdarahan epidura. Didapatkan pada 30 % kasus cedera kepala

berat oleh karena pecahnya “bridging vein”. Perdarahan ini dapat disertai atau tanpa

disertai adanya fraktur tulang kepala. Oleh karena letak hematom di bawah

durameter maka jaringan otak di bawahnya biasanya juga mengalami kerusakan, sehingga prognosisnya lebih jelek bila dibandingkan dengan perdarahan epidura.

Page 12: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Perdarahan Subdural

Page 13: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

3. Kontusi dan Perdarahan IntraserebralSering terjadi di lobis frontalis dan lobus temporalis meskipun juga dapat terjadi di serebelum dan batang otak. Pada pemeriksaan CT-scan akan terlihat gambaran “salt-and-pepper” yaitu adanya bercak-bercak hiperdens pada daerah hipodens (daerah udemateus).

Page 14: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Perdarahan Intracerebral

Page 15: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

B. Cedera Otak Difuss :Cedera otak ini disebut dengan istilah difus oleh karena secara mikroskopis tidak ditemukan adanya lesi yang dapat menimbulkan gangguan fungsi neurologik, meskipun pada kenyataannya pasien mengalami amnesia atau penurunan kesadaran bahkan sampai koma.

Page 16: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

II. Cedera Otak Sekunder (2)

Dengan istilah sekunder diartikan bahwa cedera yang ada, terjadi setelah cedera berlangsung, jadi merupakan akibat dari adanya cedera otak primer. Cedera otak sekunder dapat timbul setiap saat, jadi ada yang datangnya awal, tetapi juga dapat timbul beberapa waktu kemudian setelah cedera. Sebagai contoh tekanan intrakranial yang meninggi dapat terjadi segera sesudah ada perdarahan subdura, tetapi dapat pula timbul belakangan yaitu setelah terbentuk edema (“swelling”)

Page 17: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Dari penelitian Graham dkk 1978 terbukti bahwa otopsi dari 151 kasus cedera kepala yang sebelumnya telah mendapat penanganan secara modern dan intensif, ternyata lebih dari 80 % menunjukkan adanya gambaran iskhemi. Iskhemik ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Page 18: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Berdasarkan gangguan kesadarannya (berdasarkan Glasgow Coma Scale + GCS) dikelompokkkan menjadi :

1. Cedera kepala ringan (Head Injury Grade I)GCS : 13-15 bisa disertai disorientasi, amnesia, sakit kepala, mual, muntah.

2. Cedera kepala sedang (Head Injury Grade II)GCS : 9-12 disertai kelainan neurologis fokal.Disini pasien masih bisa mengikuti/menuruti perintah sederhana.

3. Cedera kepala berat.GCS : 8 atau kurang (penderita koma), dengan atau tanpa disertai gangguan fungsi batang otak.

KLASIFIKASI CEDERA KEPALA SECARA KLINIS

Page 19: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint
Page 20: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Sudah disinggung di depan bahwa penatalaksanaan cedera kepala pada garis besarnya ditujukan pada 2 masalah pokok yaitu : (1,2,3,5,6)

1. Mengatasi cedera otak primer2. Mencegah terjadinya komplikasi berupa

cedera otak sekunder.

PENATALAKSANAAN

Page 21: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Penatalaksanaan cedera kepala ringan Dilakukan observasi ketat GCS, vital sign

selama 1x24 jam Pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan x-foto kepala, untuk

mengetahui ada tidaknya fraktur (linear, depresi), fraktur facialis

Pemeriksaan x-foto vertebra servikal dan lain-lain bila memang diperlukan.

Pemeriksaan CT-scan

Page 22: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Indikasi perawatan antara lain bila (1,2) :1.Ada amnesia post-cedera yang berlangsung

lebih dari 1 jam.2.Ada riwayat kehilangan kesadaran.3.Ada fraktur kepala4.Ada otorrhoea atau rhinorrhoea5.Ada kelainan pada pemeriksaan CT-scan-

nya.

Page 23: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Pasien yang dapat dipulangkan, diberikan suatu lembaran peringatan (“warning sheet”), yang didalamnya tercantum sejumlah gejala dan tanda yang bila sewaktu-waktu nanti timbul hendaknya yang bersangkutan segera kembali ke dokter atau ke rumah sakit.

Gejala dan tanda-tanda tersebut antara lain adalah :

1. Ada mual dan muntah2. Timbul sakit kepala yang hebat3. Bila timbul kejang4. Bila nadi sangat lambat atau sangat cepat5. Bila keluar darah atau cairan dari hidung atau

telinga.

Page 24: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Penatalaksanaan cedera kepala sedang Urutan pemeriksaannya adalah seperti pada

cedera kepala ringan, hanya saja pemeriksaan CT-scan di sini harus dikerjakan sesegera mungkin.

Meskipun pada pemeriksaan CT-scan tidak ditemukan adanya kelainan, pasien harus tetap dirawat untuk keperluan observasi.

Pengobatan medikamentosa :1. Decardon (deksametason) : bolus 10 mg i.v,

disusul 4 mg tiap 6 jam.2. Antikonvulsan : bolus 500 mg i.v. dalam 10

menit disusul dengan 100 mg tiap 8 jam selama 1 tahun

Page 25: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Penatalaksanaan cedera kepala beratPada pasien ini penatalaksanaannya dibagi dalam beberapa tahapan yaitu :

1.Stabilisasi KardiopulmonerYang perlu diketahui disini adalah :

Pada pasien dikerjakan intubasi (Pemasangan “endotracheal tube”) dan jika perlu dikerjakan trakheostomi, kemudian dilakukan hiperventialsi sampai pCO2 = 25-30 mmHg, untuk menurunkan tekanan intra kranial.

Page 26: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Dijaga agar jangan sampai terjadi hipotensi. Hipoksia dan hipotensi merupakan keadaan yang sangat membahayakan otak

Pemasangan catheter.Pada pasien dipasang Foley catheter dan “nasogastric-tube” (double lumen plastic catheter).

Pemeriksaan radiologik : servikal, thoraks, kepala, abdomen, pelvis, ekstremitas.

Page 27: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

2. Pemeriksaan umumPemeriksaan ini meliputi :

1. Kepala/leher2. Thorax3. Abdomen : cedera limpa, hepar, ginjal4. Pelvis : perdarahan5. Vertebra : cedera servikal biasanya

menyertai cedera kepala.

Page 28: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

3. Pemeriksaan neurologik Termasuk dalam pemeriksaan ini adlh

pemeriksaan : GCS Refleks pupil

Tanda awal dari herniasi lobus temporalis adalah dilatasi ringan pupil dan refleks cahaya melambat. Tanda awal dari herniasi central chepalic adalah miosis bilateral.

Gerak bola mata :

Page 29: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Oculocephalic (“doll’s eyes”) Oculovestibular (Calorics) Pemeriksaan motorik Pemeriksaan sensorik

Page 30: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

3.Penatalaksanaan cedera-cedera yang lain4.Penentuan terapi Tujuan :Mencegah naiknya tekanan intrakranial. Dapat diberikan :1. Deksametasone (masih kontroversial)2. Mannitol3. Mencegah terjadinya bangkitan kejang dapat

diberikan : Phenytoin.5.Prosedur diagnostik

Termasuk dalam hal ini adalah pemeriksaan :4. Ventrikulografi5. Arteriografi6. CT-Scan

Page 31: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

6. Penentuan perlu tidaknya tindakan bedah saraf :

Bila terdapat “midline shift” sebesar 5 mm atau lebih, perlu tindakan bedah saraf.(2)

Dengan tanpa melupakan sifat otak yang kurang menguntungkan dan mengacu kepada tindakan operasi, maka kita dapat menentukan indikasi pertolongan bedah pada kasus cedera kapitis. (6)

Page 32: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Cedera tertutup1. Fraktur impresi2. Perdarahan epidural3. Perdarahan subdural4. Perdarahan intraserebral5. Operasi dekompresi misal kontusio berat

atau edema.

Cedera terbuka1. Perlukaan kranioserebral2. Liquorhoea3. Pneumoencephalik4. Corpus alienum5. Luka tembak

Page 33: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

Telah dibicarakan akibat cedera kepala terhadap otak, yang dibedakan menjadi cedera otak primer dan sekunder.

Penanganan penderita dengan cedera kepala pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

1.Tentukan ada tidaknya cedera otak primer yang memerlukan tindakan bedah saraf. Untuk keperluan ini pemeriksaan CT-Scan merupakan pemeriksaan pilihan.

Bab IIIRINGKASAN

Page 34: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

2. Penderita cedera kepala yang tidak memerlukan tindakan bedah saraf dan juga yang telah menjalani pembedahan harus dijaga agar tidak timbul komplikasi berupa cedera otak sekunder yang berdasarkan penelitian Graham dkk. disebabkan oleh faktor iskhemik.

3. Pengobatan medikamentosa yang dianjurkan adalah Mannitol, sedangkan kortikosteroid masih kontroversial.

Page 35: Manajemen Cedera Kepala Powerpoint

TERIMAKASIH