manajemen asuhan kebidanan pada neonatus
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
1/15
1
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA
BAYI BARU LAHIR/NEONATUS
I. PENGKAJIAN DATAMengumpulkan semua data dasar untuk menggambarkan keadaan pasien. Jika
pasien perlu dikonsultasikan ke para dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan
melakukan konsultasi.
( Sutjiati dwi handajani, MMkes, 2002 ; h.5 ).
Tanggal : 3 Juni 2013
Jam : 08:00 WIB
Oleh : Bidan Jagoan
Tempat : BPM
A. DATA SUBYEKTIFMengembangkan hubungan antar personal yang efektif dengan pasien/klien , lebih
memperhatikan hal - hal yang menjadi keluhan utama pasien dan yang mencemaskan,
berupaya mendapatkan fakta/data yang bermakna dalam kaitan dengan masalah pasien.
( Mufdlilah.S.Pd dkk, 2012 , h; 112 )
1. Identitasa. Bayi/ anak
Nama : Rezafara W.
Umur : 6 hari
Tgl/jam lahir : 27 Mei 2013
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 1
Jumlah saudara kandung : 0
R/ untuk membedakan data dari satu bayi dengan bayi yang lain, memberikan asuhan
secara tepat sesuai dengan usianya dan menghindari terjadinya resiko yang mungkin
muncul.
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
2/15
2
b. Orang TuaNama Ibu : Farisa Arta
Umur : 25 tahun
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Fotografer majalah
Penghasilan : 5 juta/bulan
Alamat : Jl. Dharmahusada Selatan No. 26, Surabaya
Nama Ayah : Reza W.
Umur : 25 tahun
Suku Bangsa : Sunda, Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S3
Pekerjaan : Sutradara
Penghasilan : 10 juta/bulan
Alamat : Jl. Dharmahusada Selatan No. 26, Surabaya
R/ sebagai sumber anamnesa, pengambil keputusan
2. AnamnesisPembicaraan yang terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka.
Dalam wawancara yang penting diperhatikan adalah data yang ditanyakan
diarahkanke data yang relafan.( Mufdlilah, S.Pd dkk, 2012 , h; 112 )
Datang dari bayi, namun disampaikan oleh ibu atau keluarga yang membawanya.
(auto anamnesa).
kunjungan ke : pertama
alasan kunjungan : ibu mengatakan bayi baru lahir 6 hari yang lalu
keluhan utama : bayi menyusu kurang kuat.
R/ untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pasien saat ini .
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
3/15
3
3. Riwayat AntenatalAntenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan. ( Sarwono , 2012 , h; 278 )
Penyakit/ Infeksi saat hamil : tidak ada
Upaya untuk Mengatasi : tidak ada
Tempat dan Frekuensi ANC : BPM Bidan Jagoan, setiap 2 kali
seminggu
Imunisasi yang diperoleh : TT
Imunisasi Interval/ jarak suntikan Lama perlindungan
TT 1 Saat kunjungan ANC
pertama
-
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur hidup
( Maya Astuti, SST , 2002 , h; 85 )
Frekuensi imunisasi yang diperoleh : 1x
Obat / jamu yang diminum selama hamil : tidak ada, hanya Fe dari ibu bidan
Kebiasaan ibu selama hamil : makan makanan asam dan pedas
R/ mengantisipasi bilamana kondisi buruk ibu saat hamil muncul atau berdampak
pada bayi.
4. Riwayat persalinanTempat dan tanggal kelahiran : BPM Bidan jagoan, 27 Mei 1994 pukul 01.00 wib
Penolong : 2
Jenis persalinan : normal
Lama persalinan : 12 jam
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan : 3000 gr
Panjang badan : 55 cm
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
4/15
4
Komplikasi saat persalinan : tidak ada
Masa gestasi : 39 minggu lebih 3 hari
Nilai Apgar : menit ke -1 adalah 7, menit ke-5 adalah 8
Resusitasi :
Dilakukan penghisapan lendir Segera di susukan ke ibu
R/ mengetahui kondisi bayi saat dia lahir yang memungkinkan adanya resiko atau
penanganan khusus.
5. Riwayat pasca persalinanApakah bayi mendapatkan IMD ?
Apakah bayi bernapas ?
Apakah bayi memerlukan resusitasi ?
Apakah bayi bergerak normal ?
Penilaian nilai Apgar :
Defekasi 1 kali, berkemih 2 kali
R/ untuk mengetahui kondisi fisik bayi postnatal dan identifikasi masalah
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
5/15
5
Waktu Tanda O 1 2 Jumlah
Menit ke
I
A : Appearance
color (warna
kulit)
P : Pulse
(frekuensi
jantung)
G : Grimace
(reaksi terhadap
rangsangan)
A : Activity
(tonus otot)
R : Respiration
(usaha nafas)
( )biru/pucat
( ) tidak ada
( ) tidak ada
( ) lumpuh
( ) tak
bereaksi
( ) tubuh
kemerahan,
ekstrimitas
biru
( ) < 100
() gerakan
sedikit
( ) Ekstrmts
flexy sedikit
( ) lemah,
tak teratur
() seluruh
tubuh
kemerahan
( ) 100
( ) menangis
kuat,
batuk/bersin
() gerakan
aktif
( ) menangis
kuat
7
Menit
ke 5
A: Appearance
color (warna
kulit)
P: Pulse
(frekuensijantung)
G : Grimace
(reaksi terhadap
rangsangan)
A : Activity
(tonus otot)
R : Respiration
( )biru/pucat
( ) tidak ada
( ) tidak ada
( ) lumpuh
( ) tubuh
kemerahan,
ekstrimitas
biru
( ) < 100
( ) gerakan
sedikit
( ) seluruh
tubuh
kemerahan
( ) 100
( ) menangis
kuat,
batuk/bersin
8
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
6/15
6
Tabel Nilai APGAR Bayi Baru Lahir
Tanda 0 1 2
Appearance
( warna kul it )
Blue
(seluruh tubuh
biru/pucat)
Body pink, limbs
Blue (tubuh
kemerahan,
ekstremitas biru)
All pink
(seluruh tubuh
kemerahan )
Pulse
( denyut jantung )
Absent
( tidak ada )
< 100 >100
Grimace
(refleks)
None
(tidak bereaksi)
Grimace
(sedikit gerakan)
Cry (reaksi
melawan,
menangis)Actif ity (tonus
otot)
Limp
(lumpuh)
Some flexion of
limbs (Ekstermitas
sedikit fleksi)
Active Movement,
limbs Well Flexed
(gerakan aktif,
ekstermitas fleksi
dengan baik)
Respiratory Ef for t
(usaha bernafas)
None
(tidak ada)
Slow, irregular
(lambat, tidak
teratur)
Good, Strong Cry
(menangis kuat)
Sumber : Matondang dkk, 2000 dalam hidayat (2005)
6. Riwayat Kesehatano Riwayat kesehatan Ibuo Riwayat kesehatan bayio Riwayat kesehatan keluarga
R/ untuk mengetahui kelainan bawaan dan mengantisipasi resiko penurunannya
pada bayi.
7. Riwayat psikososial-budayaBagaimana perasaan Ibu tentang kelahiran ini?
(usaha nafas)
( ) tak
bereaksi
( ) Ekstrmts
flexy sedikit
( ) lemah, tak
teratur
() gerakan
aktif
() menangis
kuat
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
7/15
7
Bagaimana sikap keluarga dengan adanya keluarga baru ?
Ritual / kebiasaan adat apa sajakah yang sudah dilakukan pada bayi ?
R/ mengetahui bagaimana penerimaan bayi oleh ibu dan keluarga, perlakuan
keluarga terhadap bayi mulai daripemenuhan kebutuhan gizi hingga kehidupan bayi
B. DATA OBJEKTIFI. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrumen/alat pengukur. Tujuannya untuk
memastikan batas dimensi angka, irama, kuantitas. ( Mufdlillah, S.Pd., 2012, h ; 112 )
a. Keadaan Umum : tampak lemahb. TTV :Suhu : 37 0C
Menilai keseimbangan suhu tubuh serta membantu menentukandiagnosis dini
suatu penyakit .( musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h ; 160 )
Pernapasan : 38 x/mnt
Untuk menilai frekuensi pernapasan, irama , kedalaman, dan tipe atau pola
pernapasan.( musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h ; 159 )
HR : 110 x/mnt
R/ mengetahui status kesehatan bayi secara umum
II. Pemeriksaan FisikUntuk mengenal atau menemukan kelainan yang berhubungan dengan
kehamilan,persalinan, dan kelahiran .(Marmi SST dkk, 2012 , h: 45)
Tujuan :
Untuk mendeteksi kelainan
kelainan.
Untuk mendeteksisegera kelainan dan dapat di jelaskan pada keluarga.
(Marmi SST dkk, 2012 , h: 46)
Kepala : keadaan kulit kepala bersih, warna rambut hitam, lebat dan tidakmudah rontok, tidak ada kelainan seperti chepal hematoma, caput seccudeneum,
anansepalus + hidrosefalus.
Muka : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada lanugo Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ikterus
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
8/15
8
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret Telinga : simetris, tidak ada serumen Mulut : simetris, lembab dan kemerahan, gusi merah muda, mukosa
mulut lembab, tidak stomatitis. Leher : tidak ada pembesaran kel. Tyroid dan limfe, tidak ada bendungan
vena jugularis
Aksila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostalis & tidak ada ronchi, tidak ada
wheezing, tidak ada nyeri tekan, tidak ada tumor / benjolan
Abdomen : tidak ada distensi abdomen, tidak ada hepatomegali, cardiomegali,megacolon , tidak ada nyeri tekan, tidak ada kembung
Punggung : tulang belakang normal, tidak ada spina bifidia Genetalia : tidak ada varises dan oedema Anus : tidak ada atresia ani Ekstremitas atas & bawah : simetris, tidak ada oedema, jari-jari lengkap
III. Antropometri
Berat badan : 3.250 grBerat badan normal 2500-3500 gr. Berat badan yang kurang dari 2500 gr disebut
premature sedangkan berat badan yang lebih dari 3500 gr disebut macrosomia.(
Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)
Panjang Badan : 50 cm
Panjang badan normal adalah 45-50 cm.( Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar dada normal adalah 30
33 cm.( Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar kepala normal adalah 3335 cm. .( Musrifatul Uliyah dkk, 2006 , h: 150)
Lingkar lengan atas : 11 cm
R/ mengetahui status gizi bayi
IV. Refleks
Refleks moro : Bisa, dapat diketahui saat dikagetkan dengan menepuktangan maka bayi akan kaget
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
9/15
9
Refleks rooting : Bisa, dapat dilihat saat menyentuh pipi bayi, maka bayi akanmenoleh
Refleks graphs/plantar : Bisa, dapat diketahui saat tangan disentuhkan pada tanganbayi dengan sendirinya bayi akan menggenggam
Refleks walking : Tidak bisa Refleks sucking : Bisa, dapat dilihat saat bayi menyusu pada ibunya Refleks tonic neck : Tidak ada
R/ mengetahui fungsi sistem tubuh berkerja dengan baik atau tidak
II. DIAGNOSIS DAN MASALAHPada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data - data yang dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga di temukan masalah atau
diagnosayang spesifik. (Mufdlilah , S.Pd, dkk , 2012 , h; 112 )A. Diagnosis
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik
kebidanan dan memenuhi standart nomenklatur diagnosis kebidanan, antara lain :
1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi.
2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan.
3. Memiliki ciri khas kebidanan.
4. Di dukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan.
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
( Hj. Salmah, S.Kp, dkk ,2002 , h;158 )
Bayi Ny. Farisa arta
Usia 6 hari dengan menyusu kurang kuat
Dataa subjektif :
Ibu mengatakan bayi baru lahir tanggal 27 mei 1994 pukul 01.00 wib
Ibu mengatakan bayi malas atau tidak mau menyusui
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
10/15
10
Data objektif :
Keadaan umum: tampak lemah
TTV:
Suhu : 37 0C
Pernapasan : 38 x/mnt
HR : 110 x/mnt
Antropometri
Berat badan : 3.250 gr
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar lengan atas : 11 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar kepala : 35 cm
Bayi banyak tidur
warna kulit merah muda
Refleks moro, Refleks rooting, Refleks graphs/plantar, Refleks walking, Refleks
sucking, Refleks tonic neck positif
B. MasalahHal - hal yang berkaitan dengan pengalaman yang ditemukan dari hasil pengkajian
atau yang menyertai diagnosis. ( hj. Salmah, S.Kp , dkk , 2002 , h;159 )
Bayi malas menyusu
C. KebutuhanHal - hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan
masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data.
( hj. Salmah , S.Kp , dkk ,2002 , h; 159 )
Rehidrasi ( beri minum) ASI Kolaborasi dengan dokter spesialis anak Observasi tanda vital
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
11/15
11
Observasi intake dan keluaran Penimbangan berat badan bayi Bimbingan pada ibu cara menyusui dengan benar
III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALPada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat
bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi. ( mufdlilah, S.Pd ,
dkk , 2012 , h; 117 )
Masalah potensial :
Dehidrasi
Hipoglikemia
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA ATAU KOLABORASIPada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi , kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada
langkah ini, mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. ( hj. Salmah,
S.Kp , dkk , 2002 , h;161 )
Penanganan segera pada neonates :
Segera di susui Jika ASI kurang dapat di beri minum susu formula Jika bayi masih dalam kondisi tidak mau menyusu pada ibunya maka dilakukan
rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis pediatri.
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
12/15
12
V. PERENCANAAN KOMPREHENSIFLangkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya. Jika
ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Merupakan
kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. Rencana asuhan dibuat berdasarkan
pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori yang up to date, dan divalidasikan
dengan kebutuhan pasien. Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasien.
Sebelum pelaksanaan rencana asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidan dan
pasien ke dalam informed consent.
Tanggal : 3 Juni 1994
Pukul : 01.00 WIB
Diagnosa : Menyusu kurang kuat
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi dapat menyusu dengan kuat
Bayi mendapat asupan ASI sesuai kebutuhannya Dengan isapan bayi, ASI dapat diproduksi dengan lancar dan banyak
Kriteria Hasil :
Keadaan umum bayi baik Bayi dapat menyusu dengan kuat
Bayi mendapat asupan ASI yang cukup Pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal sesuai usianya
Rencana :
Pertahankan suhu tubuh bayi,agar tidak terjadi hipotermi dan asfiksi Berikan pada ibu untuk diteteki. untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, mencegah
dehidrasi, dan hipoglikemi
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak, untuk pemberian terapi dan tindakan
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
13/15
13
Observasi tanda vital, untuk mengetahui perkembangan kesehatan dan keadaanbayi
Observasi asupan dan keluaran, untuk mengetahui kondisi keluar/masuk cairansehingga kesehatan bayi terpantau
Bimbing ibu cara menyusui yang benar, agar isapan bayi baik dan produksi ASIakan meningkat dan lancer
Lakukan penimbangan berat badan dan pemeriksaan bayi,untuk memantau tumbuhkembang dan kondisi kesehatan bayi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah
sebelumnya. Langkah ininmerupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau
masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar
yang tidak lengkap dilengkapi. Perencanaan supaya terarah, di buat pola pikir denganlangkah tentukan tujuan tindakan yang dilakukan yang berisi target/sasaran, selanjutnya
ditentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah/disgnosa dan tujuan yang akan dicapai.
( mufdlilah , S.Pd , dkk , 2012 , h; 118 )
VI. IMPLEMENTASIpada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman.
( Hj. Salmah , S.Kp , dkk , 2002 , h;163)
Tanggal : 27 mei 1994
Waktu Tindakan
13.00 Melakukan pendekatan pada ibu klien dengan komunikasi terapeutik
agar tercipta kekeluargaan.
13.10 Melakukan pemeriksaan antropometri dan pemeriksaan fisik
13.25 Memberikan bimbingan kepada ibu cara menyusui yang benar dan caramelancarkan ASI yang kurang lancar.
Jika bayi masih tidak mau menyusu berikan susu formula sesuai
petunjuk dokter spesialis pediatri.
13.30 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya dengan frekuensi yang
sering maksimal 2 jam
13.40 Ibu di persilahkan untuk menyusui bayinya
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
14/15
14
14.00 Bidan melakukan observasi tanda vital dan intake/keluaran
VII.
EVALUASI
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan
meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengstasi diagnosis dan masalah yang
telah diidentifikasi. ( hj. Salmah , SKp , dkk , 2002 , h;163 )
S
O
A
P
-
8/13/2019 Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus
15/15
15
Refensi :
1. Maya astuti, SST. 2002, buku pintar kehamilan.jakarta ; buku kedokteran ECG.
2. Hj. Salmah, S.Kp, M.Kes , dkk , 2002 , asuhan kebidanan antenatal , Jakarta ; buku
kedokteran ECG.
3. Marmi, SST , kukuh rahardjo , 2012 , asuhan neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah ,
yogyakarta , pustaka belajar
4. Sutjiati dwi handajani, MMKes , 2002 . Manajemen asuhan kebidanan , Jakarta ; buku
kedokteran ECG.
5. Yongky , mohammad judha , rodiyah , sudarti , 2012 , asuhan pertumbuhan neonatus,
kehamilan persalinan, bayi dan balita , Yogyakarta ; nuha medika.
6. Mufdlilah, S.Pd., S.Si.T., M.Sc. dkk , 2012 , konsep kebidanan edisi revisi , Yogyakarta ;
nuha medika.
7. Helen Varney , Jan M.krieb , Carolyn , Gegor, buku ajar asuhan kebidanan , edisi 4 ,
volume 1 , 2004 , Jakarta ; buku kedokteran ECG.
8. Helen Varney , Jan M.krieb , Carolyn , Gegor , buku ajar asuhan kebidanan , edisi 4 ,
volume 2 , 2003 , Jakarta ; buku kedokteran ECG
9. Jan M. Kriebs , Carolyn L. Gegor , 2005 , buku saku asuhan kebidanan varney , Jakarta;
buku kedokteran ECG.
10 . Musrifatul uliyah, A. Aziz alimul hidayat , 2006 , ketrampilan dasar praktik klinik ,
Jakarta ; salemba medika.