maman suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · buku...

21
PENULISAN BUKU PENDIDIKAN (NONTEKS PELAJARAN) Maman Suryaman FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSTAS NEGERI YOGYAKARTA 2020

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

PENULISAN BUKU PENDIDIKAN (NONTEKS PELAJARAN)

Maman Suryaman

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSTAS NEGERI YOGYAKARTA

2020

Page 2: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

PENULISAN BUKU PENDIDIKAN (NONTEKS PELAJARAN)

Maman Suryaman

Berdasarkan hasil-hasil penelitian diketahui bahwa buku sangat berperan dalam

meningkatkan prestasi belajar. Laporan World Bank (1989) menunjukkan bahwa di

Indonesia tingkat kepemilikan peserta didik pada buku dan fasilitas lainnya berkorelasi

positif dengan prestasi belajarnya. Temuan tersebut sesuai dengan temuan Supriadi

(1997) yang menyatakan bahwa tingkat kepemilikan peserta didik akan buku berkorelasi

positif dan bermakna terhadap prestasi belajar.

Buku pendidikan dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan

kepada peserta didik tentang kehidupan dalam berbagai bidang, baik tentang diri, masyarakat,

budaya, dan alam di sekelilingnya, maupun tentang Tuhan yang menciptakan semua itu. Buku

pendidikan harus sesuai dengan keperluan peserta didik sehingga memberi kemudahan untuk

digunakan. Buku pendidikan harus dapat digunakan oleh peserta didik pada pendidikan formal

maupun pendidikan nonformal. Buku pendidikan itu terdiri atas buku teks pelajaran dan buku

nonteks pelajaran.

A. Jenis Buku Nonteks Pelajaran

Berdasarkan fungsinya buku nonteks pelajaran dapat menyajikan materi-materi yang

dapat memerkaya pengetahuan dan wawasan, memerkaya keterampilan, serta dapat

memerkaya kepribadian peserta didik atau pembaca lain dalam mencermati suatu objek studi

tertentu atau salah satu bagian dalam kajian keilmuan. Selain itu, terdapat pula buku nonteks

pelajaran yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau acuan bagi seseorang dalam memecahkan

permasalahan atau meyakinkan tentang sesuatu hal berdasarkan keyakinan keilmuan.

Ada pula buku nonteks pelajaran yang dapat digunakan sebagai pedoman, acuan, atau

panduan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran sehingga menghubungkan

dimensi-dimensi keilmuan, yaitu ilmu mendidik, ilmu psikologi perkembangan, dan ilmu yang

berhubungan dengan bidang studi. Berdasarkan hal tersebut, maka buku nonteks pelajaran

Page 3: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

berdasarkan fungsinya terdiri atas jenis buku pengayaan, referensi, dan panduan pendidik.

Ketiga jenis buku nonteks pelajaran ini dapat dikembangkan kembali ke dalam beberapa

karakteristik yang lebih khas, seperti uraian berikut ini.

1. Buku Pengayaan

Di masyarakat, istilah buku pengayaan sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau

buku perpustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memerkaya wawasan, pengalaman, dan

pengetahuan pembacanya. Istilah buku pengayaan dalam pedoman ini adalah buku-buku berisi

materi yang dapat memerkaya dan meningkatkan penguasaan ipteks, keterampilan, dan

kepribadian. Buku ini digunakan oleh peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan

masyarakat pembaca lainnya. Buku pengayaan dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu

buku pengayaan pengetahuan, buku pengayaan keterampilan, dan buku pengayaan

kepribadian.

Buku pengayaan memiliki sifat penyajian yang khas, berbeda dengan buku teks

pelajaran. Buku pengayaan dapat disajikan secara bervariasi, baik dengan menggunakan variasi

gambar, ilustrasi, atau variasi alur wacana. Buku pengayaan bersifat mengembangkan dan

meluaskan kompetensi peserta didik, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun

kepribadian.

a. Buku Pengayaan Pengetahuan

Buku pengayaan pengetahuan adalah buku-buku yang diperuntukkan bagi

peserta didik untuk memerkaya pengetahuan dan pemahamannya, baik pengetahuan

lahiriyah maupun pengetahuan batiniyah. Buku jenis ini merupakan buku-buku yang

diperlukan peserta didik atau pembaca pada umumnya agar dapat membantu dalam

peningkatan kompetensi kognitifnya.

Page 4: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Buku pengayaan pengetahuan merupakan buku-buku yang dapat

mengembangkan pengetahuan (knowledge development) pembaca, bukan sebagai science

(baik untuk ilmu pengetahuan alam maupun sosial) yang merupakan bidang kajian.

Buku pengayaan pengetahuan berfungsi untuk memerkaya wawasan, pemahaman, dan

penalaran pembaca. Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan

dengan upaya-upaya memerkaya pencapaian tujuan pendidikan secara umum.

Buku pengayaan pengetahuan merupakan buku yang mampu memberikan

tambahan pengetahuan kepada pembacanya, baik yang bersentuhan langsung dengan

materi yang dipelajari dalam lembaga pendidikan maupun di luar itu. Dalam konteks

lembaga pendidikan, buku pengayaan akan memosisikan peserta didik agar beroleh

tambahan pengetahuan dari hasil membaca buku-buku tersebut yang dalam buku teks

pelajaran tidak diperoleh informasi pengetahuan yang lebih lengkap dan luas

sebagaimana tertuang dalam buku pengayaan pengetahuan.

Buku pengayaan pengetahuan di antaranya memiliki fungsi pengaya

pengetahuan, yaitu (1) dapat meningkatkan pengetahuan (knowledge) pembaca; dan (2)

dapat menambah wawasan pembaca tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Contoh-contoh judul buku yang termasuk ke dalam jenis buku pengayaan pengetahuan

di antaranya:

▪ Menanam Buah Organik yang ditulis oleh Singgih Sastradiharja;

▪ Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis yang ditulis oleh Eddy Prahasta;

▪ Gempa Bumi dan Antisipasinya yang ditulis oleh Sapto Madijono;

▪ Mengenal Mahluk Hidup yang ditulis oleh Teguh Pratama.

b. Buku Pengayaan Keterampilan

Istilah keterampilan seringkali diasosiasiasikan dengan kemampuan

psikomotorik, sebagai suatu istilah yang mengarah pada makna penerapan dari

kemampuan pengetahuan dan sikap seseorang. Dalam konteks pengembangan

kemampuan seseorang terdapat empat bidang kemampuan utama manusia, yakni (l)

kemampuan dasar; (2) kemampuan umum; (3) kemampuan vokasional dan (4)

kemampuan akademis.

Page 5: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Keterampilan merupakan suatu kemampuan dasar dalam melaksanakan tugas.

Kemampuan tersebut disebut sebagai keterampilan-keterampilan awal yang sifatnya

esensial yang harus dikuasai sebelum mencapai kemampuan yang lebih tinggi.

Kemampuan menghitung, mencari hubungan antara ruang dan waktu; memberikan

nama; mengkomunikasikan dengan yang lain adalah contoh kemampuan dasar

(Semiawan, l988:17-18). Kemampuan umum merupakan kemampuan yang

berhubungan dengan penguasaan seseorang pada pengetahuan pada umumnya.

Kemampuan ini biasanya merupakan kemampuan yang diperoleh seseorang secara

otodidak berdasarakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Pada umumnya, istilah keterampilan mengarah pada kecakapan vokasional yang

ditandai dengan penerimaan dan peningkatan kecakapan yang bersifat praktis.

Kecakapan ini berhubungan dengan keterampilan pekerjaan, sekalipun dalam tahapan

yang paling awal, seperti pra-karya. Namun, lebih jauh kemampuan ini mengarah pada

kekhususan atau kejuruan (Sukmadinata: 2004:34). Kemampuan vokasional merupakan

kemampuan melakukan sesuatu yang dimiliki seseorang berdasarkan latihan dalam

menerapkan suatu prosedur pengerjaan. Sementara itu, kemampuan akademik

merupakan penguasaan seseorang pada pengetahuan yang diperoleh berdasarkan hasil

belajar atau memelajari sesuatu dalam bidang kognitif.

Berdasarkan pandangan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa keterampilan itu

adalah suatu kemampuan dasar yang ada dan dikembangkan dari potensi individu

untuk diterapkan dalam aktivitas hidup sehari-hari ataupun aktivitas yang berkaitan

dengan pekerjaan yang bersifat praktis, yang melibatkan kemampuan dalam

menghitung, memberi nama, memberikan hubungan antara ruang, dan waktu, dan

mengkomunikasikannya pada orang lain.

Dalam kaitan ini, yang dimaksud dengan buku pengayaan keterampilan adalah

buku-buku yang memuat materi yang dapat memerkaya dan meningkatkan

kemampuan dasar para pembaca dalam rangka meningkatkan aktivitas yang praktis

dan mandiri. Dalam buku tersebut termuat materi yang dapat meningkatkan,

mengembangkan dan memerkaya dalam kemampuan menghitung, memberi nama,

Page 6: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

menghubungkan, dan mengkomunikasikan kepada orang lain sehingga mendorong

untuk berkarya dan bekerja secara praktis.

Buku pengayaan keterampilan tersebut dibuat untuk menjadi bahan bacaan bagi

seluruh peserta didik, para pendidik, para pengelola pendidikan dan anggota

masyarakat lainnya yang meminati dan menginginkan kemampuan dasarnya menjadi

bertambah kaya, khususnya dalam kecakapan praktis yang dibutuhkan dalam

hidupnya. Contoh judul buku yang termasuk ke dalam jenis pengayaan keterampilan di

antaranya:

▪ Membuat Mesin Tetas Elektronik yang ditulis oleh Kelly S;

▪ Petunjuk Perawatan Anggrek yang ditulis oleh Ir. Hadi Iswanto;

▪ Cetak Sablon untuk Pemula yang ditulis oleh Guntur Nusantara;

▪ Memperbaiki TV dan Radio yang ditulis oleh Yosalfa;

▪ Beternak Ikan Koi yang ditulis oleh Abu Ilya.

c. Buku Pengayaan Kepribadian

Kepribadian merupakan salah satu aspek yang berhubungan dengan jiwa dan raga

seseorang. Kepribadian seseorang akan tercermin dalam tingkah lakunya. Kepribadian

merupakan karakter seseorang yang meliputi sikap, tindakan, dan bentuk-bentuk perilaku

sebagai sebuah kesatuan. Menurut Allport (dalam Sujanto, et.all., 1999), kepribadian adalah the

dynamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique

adjustment to his environment. Selain itu, Prince (dalam Sujanto, et.all., 1999), menambahkan

bahwa kepribadian adalah the sum total of all the biological innate disposition, impulses, tendencies,

appetites, instinc of individual and the acquired dispositions and tendencies acquired by experience.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa kepribadian itu merupakan

suatu kebulatan yang terdiri atas suatu sistem psikofisik (jiwa-raga), bersifat kompleks, serta

ditentukan oleh faktor-faktor dari dalam dan luar individu, yang secara keseluruhan tercermin

dalam tingkah laku individu yang unik.

Page 7: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Konsep dasar kepribadian yang dikembangkan dalam buku-buku pengayaan

kepribadian juga mengacu kepada “insan Indonesia cerdas dan kompetitif”. Tentu saja

hal ini harus sesuai dengan lingkungan sosial budaya Indonesia. Dalam konteks ini,

“insan Indonesia cerdas dan kompetitif” merupakan pribadi yang cerdas spiritual dan

kematangan beragama, cerdas emosional dan sosial, serta cerdas intelektual. Selain itu,

buku yang ditulis juga mendorong kecerdasan kinestetik (karya) dan mampu

membangun jiwa produktif dan kompetitif.

Buku pengayaan kepribadian merupakan buku-buku yang dapat meningkatkan kualitas

kepribadian, sikap, dan pengalaman batin pembaca. Dari perspektif buku pendidikan, buku

pengayaan kepribadian diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara

umum. Pemaknaan buku pengayaan kepribadian adalah mampu meningkatkan kualitas

kepribadian pembaca, selain yang tertuang di dalam tujuan pendidikan. Pada akhirnya, buku

pengayaan kepribadian diharapkan juga dapat memosisikan pembaca dalam kerangka

pembentukan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan menjadi teladan

bagi sesamanya dari hasil membaca buku-buku tersebut yang dalam buku pelajaran tidak

diperoleh uraian dan contoh yang lebih lengkap, luas, dan mendalam.

Buku pengayaan kepribadian adalah buku yang memuat materi yang dapat

memerkaya dan meningkatkan kepribadian atau pengalaman batin pembaca. Buku

pengayaan kepribadian berfungsi sebagai bacaan bagi peserta didik, pendidik, pengelola

pendidikan, dan masyarakat lain pada umumnya. Contoh-contoh judul buku pengayaan

kepribdian di antaranya:

▪ Merakit dan Membina Keluarga Bahagia yang ditulis oleh W. Jay Batra dkk.

▪ Membangun Kreativitas yang ditulis oleh Anna Craft.

▪ Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata.

▪ Pedang Raja yang ditulis oleh Yaseoulrok.

2. Buku Referensi

Buku referensi merupakan buku yang berisi materi yang dapat digunakan untuk

mendapatkan jawaban atas kejelasan pengetahuan tentang sesuatu hal. Penyajian materi pada

Page 8: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

jenis buku ini disusun secara sistematis sehingga pembaca dapat menemukannya secara cepat

dan tepat. Buku referensi biasanya memberikan informasi dasar yang menjadi rujukan ketika

orang berusaha memahami suatu istilah atau konsep, baik tentang sesuatu yang umum atau

sesuatu yang bersifat khusus (dalam suatu bidang keilmuan tertentu).

Jenis buku-buku referensi bermacam-macam. Namun, pada umumnya dapat

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok buku referensi yaitu kamus, ensiklopedia, dan peta atau

atlas. Beberapa jenis lainnya seperti standar instalasi kelistrikan dan mesin otomotif, tabel

logaritma, kumpulan data-data statistik, dan sebagainya dapat juga dikelompokan sebagai buku

referensi.

a. Ensiklopedia

Seorang penulis buku ensiklopedia harus memahami konsep dasar buku referensi agar

kelengkapan dan keakuratan informasi yang disajikan dapat digunakan pembaca secara tepat.

Ensiklopedia merupakan suatu karya acuan yang disajikan dalam sebuah (atau beberapa jilid)

buku yang berisi keterangan tentang semua atau suatu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni

atau yang merangkum secara komprehensif suatu cabang ilmu dalam serangkaian artikel yang

tajuk subjeknya disusun menurut abjad atau alfabetis.

Ensiklopedia biasanya terdiri atas sekumpulan artikel tentang subjek secara terpisah dan

mandiri. Penyajian tajuk subjek disusun menurut abjad untuk memudahkan penggunaannya.

Ensiklopedia disusun berdasarkan klasifikasi subjek, atau gabungan antara klasifikasi subjek dan

urutan abjad, terutama pada ensiklopedia khusus. Ensiklopedia yang baik biasanya dilengkapi

dengan contoh, foto, gambar atau ilustrasi yang menarik untuk memperjelas pengertian dari

suatu lema (entry).

Ensiklopedia yang memuat semua cabang pengetahuan disebut ensiklopedia umum.

Ensiklopedia umum merupakan suatu karya universal yang ditujukan untuk menyediakan

ringkasan komprehensif semua cabang pengetahuan, ilmu, teknologi, seni dan lainnya.

Ensiklopedia yang memuat atau membahas hanya satu aspek atau satu disiplin ilmu disebut

ensiklopedia khusus. Ensiklopedia khusus cakupannya dibatasi hanya pada satu bidang ilmu

tertentu atau beberapa bidang terkait, misalnya ensiklopedia botani, ensiklopedia pendidikan,

ensiklopedia arsitektur, ensiklopedia dunia medis, ensiklopedia transportasi, dan sebagainya.

Page 9: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Karakteristik dari suatu ensiklopedia di antaranya adalah (1) lema disusun secara

alfabetis atau mengikuti suatu sistem tertentu yang logis secara keilmuan; (2) penjelasan lema

disertai dengan gambar-gambar yang menarik, relevan dan informatif dengan lema yang

dibahas; (3) lema memiliki tingkat kekomplitan yang tinggi atau sangat lengkap; (4) setiap lema

dibahas secara komprehensif; (5) seluruh lema yang disajikan konsisten dengan bidang bahasan

ensiklopedia tersebut; dan (6) ensiklopedia dilengkapi dengan glosarium, indeks dan daftar

pustaka. Contoh-contoh judul buku ensiklopedia di antaranya:

▪ Encyclopedia Americana oleh Americana Corporation

▪ Ensiklopedia Botani

▪ Ensiklopedia Arsitektur

▪ Ensiklopedia Antariksa

b. Kamus

Kamus merupakan jenis buku referensi yang berisi makna kata atau istilah yang disusun

secara alfabetis. Ragam kamus itu banyak sekali, namun pada umumnya kamus merupakan

kumpulan makna kata atau kumpulan istilah dalam bidang ilmu tertentu. Dengan demikian,

buku jenis kamus pada umumnya adalah ‘kamus bahasa’ atau ‘kamus ekabahasa’.

Kamus bahasa merupakan buku jenis kamus yang menyajikan seluruh kosakata atau

ungkapan suatu bahasa yang dibatasi oleh jumlah kosakata atau tingkatan pendidikan atau

komunitas dari pengguna kamus. Oleh karena itu, terdapat kamus remaja, kamus pelajar, atau

kamus umum.

Dalam kamus, setiap kosakata atau ungkapan sebagai lema (entry) disajikan maknanya.

Selain itu, lema dilengkapi pula dengan keterangan penjelasan tentang bentuk, kelas, pelafalan,

fungsi, etimologi, makna, serta contoh pemakaiannya dalam frasa, klausa, kalimat atau

ungkapan. Contoh penerapan lema tersebut dipilih dari penggunaan yang paling banyak dan

sering digunakan pemakainya.

Lema dalam kamus biasanya dilengkapi dengan sub-lema seperti kata bentukan dari

lema pokok dan dilengkapi juga dengan contoh-contoh penggunaan kata tersebut. Penjelasan

atas lema biasanya juga diikuti dengan referensi silang (cross reference) untuk kata-kata yang

memiliki kesamaan atau kemiripan makna.

Page 10: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Secara umum kamus dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok kamus bahasa dan

kelompok kamus istilah. Kata dalam kamus bahasa dijelaskan dengan memerhatikan

penggunaannya secara kontekstual, jadi sebagai unsur dalam kalimat atau paragraf.

Di samping kamus ekabahasa, terdapat pula bentuk kamus yang menyajikan setiap

kosakata dalam suatu bahasa kemudian disajikan padanan dan penjelasannya dalam bahasa lain

sebagai bahasa sasaran. Oleh karena menggunakan dua bahasa, kamus jenis seperti itu sering

dinamakan ‘kamus dwibahasa’. Adakalanya sebuah buku kamus secara khusus hanya memuat

senarai kata teknis dalam satu bahasa dan padanan istilahnya dalam bahasa lain tanpa penjelasan

apa-apa, sehingga memang lebih tepat disebut ‘senarai istilah’.

Kamus yang termasuk ke dalam kategori kamus bahasa, misalnya kamus bahasa

Indonesia, kamus bahasa Indonesia-daerah, kamus bahasa Indonesia-bahasa asing. Sebuah

kamus yang baik ditandai oleh tingkat kekomplitan dan banyaknya lema yang dibahas dalam

kamus tersebut. Selain itu tentu saja tingkat akurasi kamus dalam menjelaskan lema, dan

kelengkapan atau komprehensifnya kamus meliputi sub-lema yang digunakan di masyarakat.

Selain kamus bahasa, ada juga kamus istilah yang merupakan kamus khusus yang lema

pokoknya hanya terdiri atas sekumpulan istilah. Lema yang disajikan didefinisikan sebagai kata

atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang, dan yang dengan cermat mengungkapkan

makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam suatu bidang pengetahuan, ilmu,

dan teknologi atau seni. Definisi lema sebagai suatu istilah dilengkapi dengan penjelasan teknis.

Kamus yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) lema disusun secara alfabetis; (2)

memiliki jumlah lema yang lengkap dan komplit; (3) mudah untuk digunakan dengan ditandai

secara khusus lema awal dan akhir di setiap halaman; (4) menempatkan posisi lema dan font

yang mudah digunakan; (5) memiliki akurasi pengertian yang disajikan pada setiap lema.

Contoh-contoh judul kamus di antaranya adalah:

▪ Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Poerwadarminta;

▪ Kamus Inggris-Indonesia karangan Jhon Echols dan Hasan Sadili;

▪ Kamus Linguistik karangan Harimurti Kridalaksana;

▪ Kamus Istilah Politik karangan Tony Rachmadie dkk.

c. Atlas

Page 11: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Peta merupakan jenis cetakan yang berisi informasi atau data tentang suatu wilayah yang

dilengkapi oleh lambang-lambang khusus. Peta disajikan dengan perbandingan secara

proporsional dari suatu daerah dengan batas-batas administratif kecamatan, kota/kabupaten

atau provinsi tertentu. Pada peta biasanya disajikan peta kontur yang dilengkapi dengan

informasi ketinggian lokasi dari permukaan laut. Bentuk lain dari peta di antaranya peta

bathimetri, yaitu peta yang berisi informasi tentang kedalaman laut. Selain itu, peta dapat pula

berupa tata guna lahan, atau peta GIS (Geographical Information System), serta bentuk peta lainnya.

Dalam sebuah peta terdapat informasi tentang suatu daerah, di antaranya nama, potensi,

ketinggian daerah atau suatu lokasi. Informasi tersebut merupakan lema atau entry yang

selanjutnya mendapat penjelasan dalam bentuk legenda. Penyajian cetakan suatu peta

menggunakan skala perbandingan dan pewarnaan serta perlambangan geometri yang sudah

baku.

Kumpulan dari peta yang dibukukan disebut atlas. Atlas yang baik harus berisi

kandungan atau materi (content) yang benar, lengkap, terkini atau mutakhir (up-to-date) dan

digambarkan dengan kriteria geometri yang tepat. Atlas juga dilengkapi dengan simbol dan

keterangan lema secara lengkap.

Kriteria peta yang baik di antaranya memenuhi syarat: (1) memiliki keakuratan dan

keterkinian penempatan lema; (2) memenuhi kaidah geometri, di antaranya skala dan posisi

latitude; (3) memiliki ketepatan penggunaan simbol-simbol yang standar; (4) mencantumkan

legenda dan indeks untuk memudahkan pencarian lema. Contoh judul-judul atlas di antaranya:

▪ Atlas Provinsi Jawa Barat

▪ Atlas Provinsi Kepulauan Riau

▪ Atlas Indonesia

d. Referensi Khusus

Selain ketiga jenis buku referensi di atas, terdapat pula jenis referensi khusus yang

merupakan suatu ketentuan yang dibukukan dan mungkin saja dilengkapi dengan penafsiran

Page 12: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

penulis. Penafsiran ini merupakan hasil berpikir kreatif penulis tentang ketentuan tersebut. Jenis

buku referensi ini di antaranya adalah kitab suci dan buku kumpulan peraturan perundang-

undangan.

Kitab suci merupakan jenis buku referensi yang menjadi rujukan bagi pemeluk agama dari

kitab suci tersebut. Kitab suci berarti buku yang diyakini suci oleh pemeluknya dan dijadikan

sebagai rujukan dalam beribadah. Kitab suci yang kita kenal, di antaranya Al Quran sebagai kitab

suci bagi pemeluk agama Islam, Injil kitab bagi pemeluk agama Kristiani, Veda kitab bagi

pemeluk agama Hindu, dan kitab Tripitaka bagi pemeluk agama Budha. Kitab suci digunakan

sebagai rujukan dalam beribadah oleh para pemeluknya. Kitab suci dijadikan sebagai buku yang

sangat berharga oleh pemeluknya sehingga mereka menjaga dan melaksanakan isi kitab tersebut.

Jenis buku referensi khusus ini berisi materi tentang kumpulan peraturan atau perundang-

undangan. Buku jenis ini biasanya merupakan penggandaan dari suatu ketentuan atau peraturan

yang berlaku. Isi buku referensi khusus ini berupa cetakan dari suatu ketentuan hukum yang

dilengkapi dengan penjelasannya agar tidak menimbulkan salah tafsir dari pengguna. Jenis buku

referensi khusus ini dapat pula dilengkapi dengan berbagai hal kreatif yang berhubungan

dengan ketentuan perundangan-undangan tersebut.

Jenis buku referensi yang berisi peraturan ini di antaranya, buku yang berisi kumpulan

undang-undang yang mengatur suatu ketentuan dalam bidang tertentu, peraturan pemerintah,

keputusan menteri, peraturan daerah, atau keputusan lain yang mengikat suatu komunitas

masyarakat. Terdapat pula jenis buku referensi yang dijadikan sebagai rujukan dalam mengatur

hukum kehidupan suatu bangsa, misalnya KUHP.

Selain itu, terdapat pula buku referensi yang mengatur suatu organisasi atau lembaga

berbadan hukum, baik untuk kepentingan aktivitas internal maupun eksternal organisasi itu,

misalnya ketentuan tersebut dituangkan dalam bentuk anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga atau dalam bentuk statuta.

3. Buku Panduan Pendidik

Buku panduan pendidik merupakan buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi

materi pokok, atau model pembelajaran yang dapat digunakan oleh para pendidik dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik. Dalam pengertian yang lebih luas, buku

Page 13: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

panduan pendidik adalah buku yang materi atau isinya dapat digunakan untuk meningkatkan

kinerja pendidik dan/atau tenaga kependidikan. Materi atau isi buku dapat berupa teori-teori

yang berhubungan dengan pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, media

pembelajaran, evaluasi pembelajaran, penelitian pendidikan, atau jenis lain yang terkait dengan

tugas profesional pendidik dan/atau tenaga kependidikan.

Jenis buku panduan pendidik dapat dikelompokan ke dalam bidang-bidang pendidikan

dan pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh pendidik dan/atau tenaga kependidikan. Oleh

karena itu, materi atau isi buku panduan pendidik dapat berupa pembahasan materi berikut.

(1) Pembahasan materi yang berhubungan dengan pedoman pendidikan dan pembelajaran,

yaitu materi atau isi buku berupa panduan dalam pengembangan kurikulum menjadi

silabus, rencana proses pembelajaran, atau manajemen pendidikan pada umumnya.

(2) Pembahasan materi yang berhubungan dengan metode pembelajaran yaitu materi atau

isi yang menjabarkan model, pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang

dapat digunakan sebagai pedoman atau panduan bagi pendidik dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

(3) Pembahasan materi yang berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran yaitu

materi atau isi buku berupa proses pembuatan atau pemanfaatan media pembelajaran

yang dilengkapi model atau teknik pembuatan dan pemanfaatan media tersebut dalam

kegiatan pembelajaran.

(4) Pembahasan materi yang berhubungan dengan evaluasi pembelajaran yaitu materi atau

isi buku panduan menjabarkan langkah-langkah kegiatan evaluasi pembelajaran atau

evaluasi pendidikan sesuai dengan perkembangan teori pembelajaran dan teori

pendidikan terkini.

(5) Pembahasan materi yang berhubungan dengan penelitian pendidikan yaitu materi atau

isi buku menjabarkan langkah-langkah penelitian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

sampai dengan pelaporan hasil dengan mengemukakan model, pendekatan, metode, dan

teknik penelitian yang dapat dilaksanakan di dunia pendidikan.

Berdasarkan pengelompokan ini, maka buku panduan pendidik dapat dirinci ke dalam

jenis-jenis buku panduan pendidik berikut ini.

Page 14: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

a. Pendidikan & Pembelajaran

Pendidikan dan pembelajaran merupakan dua istilah yang selalu merupakan suatu

kesatuan. Pendidikan merupakan istilah dari suatu proses mendidik, sedangkan pembelajaran

istilah untuk suatu upaya untuk membuat pihak lain belajar.

Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, dari yang tidak tahu atau tidak bisa

menjadi tahu atau bisa. Gagne (1984) menyatakan bahwa belajar merupakan proses suatu

organisma (seseorang) berubah prilakunya sebagai akibat dari suatu pengalaman. Perubahan

prilaku ini tentu saja memerlukan waktu yang bervariasi setiap individu, sehingga proses belajar

seseorang akan memerlukan waktu berbeda dengan yang lainnya dalam suasana yang serupa.

Perubahan prilaku berbeda dengan perubahan fisik atau perubahan kematangan

psikologis yang bersifat alamiah. Dengan demikian perubahan prilaku yang terjadi karena

perubahan fisik atau perubahan kematangan bukan tergolong ke dalam belajar.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang (pendidik) agar terjadi

proses belajar dari seseorang (peserta didik). Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan

seorang pendidik untuk menyediakan suatu kondisi agar peserta didik melakukan proses

belajar. Belajar dan pembelajaran selalu dilakukan oleh peserta didik dan pendidik dalam suatu

situasi, baik formal, informal, maupun dalam situasi nonformal. Dengan demikian proses

pembelajaran merupakan suatu proses yang sengaja dilakukan oleh seseorang agar seseorang

dapat melakukan suatu proses belajar. Untuk beroleh kejelasan lebih mendalam tentang belajar

diperlukan pemahaman tentang teori-teori belajar. Dengan memahami teori-teori belajar yang

dilakukan seseorang pendidik akan dapat melakukan proses pembelajaran berdasarkan konsepsi

tentang belajar.

Buku-buku panduan pendidik khususnya jenis pendidikan dan pembelajaran seharusnya

menyodorkan implementasi dari konsep teoretis yang dapat diikuti secara nyata oleh para

pendidik. Jika buku tentang pendidikan dan pembelajaran tidak dilengkapi dengan model

implementasi maka buku tersebut akan menjadi buku pengayaan pengetahuan untuk pendidik.

Oleh karena itu, buku jenis pendidikan dan pembelajaran yang baik seharusnya memiliki

karakteristik: (1) materi dapat memandu pendidik dalam mempermudah proses pembelajaran;

(2) memuat bentuk-bentuk pembelajaran (model, pendekatan, metode, teknik, dan strategi

Page 15: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

pembelajaran) yang dapat membantu pendidik dalam mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif; (3) memberikan pedoman yang mengarahkan variasi dalam melaksanakan pendidikan

dan pembelajaran. Contoh-contoh judul buku pendidikan dan pembelajaran di antaranya:

▪ Pembelajaran Cerpen melalui Dramatisasi

▪ Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Sains

b. Media Pembelajaran

Penulis buku panduan pendidik dengan gagasan utama yang berhubungan dengan

penggunaan media pembelajaran seharusnya memahami tentang konsep dasar belajar dan

pembelajaran. Pada dasarnya belajar merupakan proses internal dalam diri manusia, sehingga

pendidik bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu

komponen dari sumber belajar.

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah merupakan proses komunikasi,

penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi atau materi ajaran yang

dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-

verbal. Proses ini dinamakan encoding, sedangkan pemaknaan dan penafsiran atas simbol-simbol

komunikasi tersebut oleh peserta didik dinamakan decoding. Dalam melakukan penafsiran bias

berhasil atau tidak bergantung pada kemampuan memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat

atau diamati. Jika dalam pembelajaran banyak verbalisme maka peserta didik akan semakin

abstrak dalam pemahaman materi yang diterima. Oleh karena itu, sangat diperlukan kehadiran

media pembelajaran. Dalam diagram Cone of Learning dari Edgar Dale (1981) secara jelas memberi

penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan dan pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki manfaat untuk (1) memperjelas pesan agar tidak terlalu

verbalistis; (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra; (3) menimbulkan

gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan sumber belajar; (4)

memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,

auditori, dan kinestetiknya; dan (5) memberi rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama antar peserta didik.

Buku tentang media pembelajaran banyak sekali ragamnya, bergantung pada berbagai

media pembelajaran dan mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan. Misalnya, media

Page 16: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat

verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media

ini tergolong tepat karena jika secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi

ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media

kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat

berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.

Buku tentang media pembelajaran yang baik memiliki karakteristik berikut: (1) memuat

tentang proses pembuatan dan/atau pemanfaatan media pembelajaran yang benar dan sesuai

dengan perkembangan teori-teori media pembelajaran mutakhir; (2) memuat tentang

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model atau teknik memanfaatkan media yang

sesuai dengan kondisi sekolah. Contoh-contoh topik buku jenis ini adalah:

▪ Penggunaan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran Drama

▪ Membuat Media Pembelajaran Sederhana

▪ Pemanfaatan Sumber-sumber Lokal dalam Pembelajaran Sosiologi

c. Evaluasi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan terdapat istilah evaluasi pendidikan dan evaluasi pembelajaran.

Evaluasi pendidikan lebih bersifat umum, sedangkan evaluasi pembelajaran bersifat khusus

pada masalah yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Dengan merujuk pada asumsi

bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan

(input), proses, dan keluaran atau hasil (output), maka minimal terdapat tiga jenis evaluasi sesuai

dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses, dan keluaran atau hasil

pembelajaran (Jutmini et.all., 2007: 6).

Evaluasi terhadap masukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik

peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan

kesiapan pendidik, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai

dengan pelajaran, serta keadaan lingkungan tempat pembelajaran berlangsung. Evaluasi

terhadap proses pembelajaran menekankan pada evalusi pengelolaan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan,

keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara

belajar peserta didik. Evaluasi terhadap hasil pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain

Page 17: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

menggunakan instrumen evaluasi untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai hasil

belajar atau penguasaan kompetensi setiap peserta didik.

Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam praktik pembelajaran

secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran menekankan pada evaluasi proses

pembelajaran atau evaluasi manajerial, dan evaluasi hasil belajar atau evaluasi substansial. Hal

ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran kedua jenis evaluasi

tersebut merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Evaluasi kedua jenis

komponen ini dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan

hasil pembelajaran. Selanjutnya, informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran dapat

digunakan sebagai bahan dasar dalam memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan kualitas

hasil pembelajaran.

Berdasarkan karakteristik di atas, maka dalam menulis buku evaluasi pembelajaran

seharusnya terpenuhi karakteristik: (1) memuat langkah-langkah evaluasi yang benar dan sesuai

dengan perkembangan teori evaluasi; (2) berisi model-model evaluasi yang dapat diterapkan

untuk mengetahui efektivitas pembelajaran, baik terhadap masukan, proses, maupun hasil

pembelajaran. Contoh-contoh topik buku jenis ini:

▪ Merancang Instrumen Evaluasi Belajar

▪ Menerapkan Evaluasi Proses Pembelajaran

▪ Mengevaluasi Hasil Belajar

▪ Memvalidasi Evaluasi Hasil Belajar

d. Penelitian Pendidikan

Seorang penulis buku panduan pendidik, khususnya yang berhubungan dengan

penelitian pendidikan perlu memahami konsep penelitian dan konsep pendidikan dan

pembelajaran. Penelitian bagi pendidik akan sangat berguna dalam mencari jawaban atas

persoalan atau kesulitan yang dialami selama melaksanakan pembelajaran. Hasil penelitian yang

dilakukan pendidik akan sangat berguna bagi perbaikan pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukannya sebagai bentuk perbaikan yang terus-menerus. Berkaitan dengan jenis buku

panduan pendidik, maka jenis-jenis penelitian pendidikan yang sesuai sebagai panduan bagi

pendidik adalah penelitian tindakan kelas, penelitian deskriptif analistis, dan penelitian kuasi

eksperimen atau eksperimen semu.

Page 18: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan pendidik untuk

mengintervensi dunianya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas

merupakan jenis penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang

ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya (Madya,

2007). Dengan demikian penelitian tindakan kelas dilakukan pendidik dalam proses

pembelajaran yang alamiah di kelas sesuai dengan jadwal pelajaran, bersifat situasional,

kontekstual, relevan dengan fungsi pendidik. Oleh karena situasi kelas sangat dinamis dalam

konteks kehidupan sekolah yang dinamis pula, maka peneliti perlu menyesuaikan diri dengan

dinamika sekolah. Penelitian tindakan kelas menggunakan peserta didik sebagai subjek

penelitian dan untuk menjaga objektivitas penelitian dapat dilakukan bersama-sama dengan

guru sejenis dalam berkolaborasi.

Penelitian pendidikan sebenarnya suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antar-konsep yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian. Hubungan antar-konsep

itu ditunjukkan dalam sebuah hubungan. Setiap konsep yang kembangkan sebagai variabel

penelitian harus dapat menunjukkan beberapa indikator empirik yang ada di lapangan (Salim,

2007). Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat menggunakan indikator

(a) kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran di dalam kelas (b) penguasaan

materi belajar pada mata pelajaran tertentu di kelas, dan (c) kemampuan guru mengadakan

asosiasi beberapa mata pelajaran tertentu di kelas.

Penelitian lain yang berhubungan dengan tugas mengajar adalah penelitian yang

memiliki dampak terhadap pengembangan profesi pendidik dan peningkatan mutu

pembelajaran. Penelitian ini dapat mengkaji penggunaan metode pembelajaran yang baru,

metode penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi pendidik

atau dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran (Sulipan, 2007). Kegiatan penelitian seperti

itu dapat disebut penelitian deskriptif analitis yang berorientasi pemecahan masalah

pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.

Penelitian sejenis yang berhubungan dengan tugas pendidik adalah eksperimen semu

(Quasy Experimental Research). Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh suatu

perlakuan, tindakan, atau treatment pendidikan terhadap tingkah laku peserta didik atau menguji

hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain

Page 19: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

(Supardi, 2007). Dengan demikian tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk meneliti

pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding

dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan berbeda.

Berdasarkan karakteristik penelitian yang dapat dilakukan pendidik di atas, maka buku

panduan pendidik untuk jenis penelitian pendidikan seharusnya memenuhi kriteria: (1) berisi

panduan atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian tindakan, deskriptif (analiatik dan

verifikatif), dan penelitian kuasi eksperimen yang benar dan sesuai dengan perkembangan

konsep penelitian; (2) petunjuk tentang model, pendekatan, metode, teknik penelitian yang

sesuai dengan kontekstual. Contoh-contoh topik yang dapat ditulis menjadi buku panduan

penelitian pendidikan misalnya:

▪ Menerapkan Penelitian Tindakan Kelas

▪ Melaksanakan Penelitian Kuasi Eksperimen

▪ Merancang dan Melaksanakan Penelitian Deskriptif

▪ Prosedur Pelaksanaan Penelitian sambil Mengajar

Selain pengelompokan berdasarkan bidang-bidang tersebut, buku panduan pendidik

juga dapat dikelompokkan berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik. Oleh

karena itu, berdasarkan klasifikasi kompetensi guru, maka buku-buku panduan pendidik

memiliki karakteristik sebagai buku yang dapat mengembangkan kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan kompetensi profesional. Buku panduan pendidik berhubungan dengan

kompetensi pedagogik, yaitu buku yang mempunyai ciri sebagai penunjang bagi pengembangan

kompetensi pendidik dalam hal berikut ini.

(1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,

dan intelektual.

(2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

(3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.

(4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan

kegiatan pengembangan yang mendidik.

(6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki.

Page 20: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

(7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

(8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

(9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

(10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Buku panduan pendidik yang berhubungan dengan kompetensi kepribadian yaitu buku

yang mempunyai ciri sebagai penunjang kompetensi pendidik dalam hal berikut ini.

(1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

(2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik

dan masyarakat.

(3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

(4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa

percaya diri.

(5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Buku panduan pendidik yang berhubungan dengan kompetensi sosial yaitu buku yang

mempunyai ciri sebagai pemandu bagi pendidik dalam mengembangkan kompetensi sosial

untuk memiliki karakteristik sebagai berikut ini.

(1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis

kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

(2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

(3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki

keragaman sosial budaya.

(4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan

atau bentuk lain.

Buku panduan pendidik yang berhubungan dengan kompetensi profesional, yaitu buku

yang mempunyai ciri sebagai pemandu bagi pengembangan kompetensi profesional pendidik

dalam hal berikut ini.

(1) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

Page 21: Maman Suryaman - besmart.uny.ac.idbesmart.uny.ac.id/v2/pluginfile.php/527148/mod... · Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta didik akan berhubungan dengan upaya-upaya memerkaya

(2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu.

(3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

(4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif.

(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.