malinda: jurnal guru halaman 50-55

6
Malinda | Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato 50 | ISSN : 2459-9743 Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato Dengan Menggunakan Lembar Kegiatan (LK) Terbimbing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Lumpatan Malinda Guru SD Negeri 3 Lumpatan, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato dengan Menggunakan Lembar Kegiatan (LK) Terbimbing pada Kelas VI SD Negeri 3 Lumpatan. Dalam pelaksanaan penelitian berdasarkan data hasil pengamatan maupun hasil tes Praktek dengan Observer, ditemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa, nilai rata-rata siswa dari74,43 menjadi 81,52. Jumlah siswa yang tuntas dari 21 siswa tersebut sudah mencapai 19 siswa atau sudah mencapai 90,48 % tuntas. Data di atas memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa sudah optimal, karena jumlah siswa yang tuntas sudah lebih dari 85%. Pada siklus I ini telah menunjukkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yakni siswa yang aktif dari 11 orang menjadi 12 orang sedangkan siswa yang tidak aktif turun dari 4 orang menjadi 2 orang. Hasil tes Praktek mengalami peningkatan di banding sebelumnya, yakni: Siswa yang memperoleh nilai70 dari 5 orang meningkat menjadi 12 orang, Nilai rata-rata dari 59,0 meningkat menjadi74,4, Ketuntasan siswa 57,1%. Pada siklus II adanya peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yakni: Siswa aktif meningkat dari 12 orang menjadi 19 orang, Nilai rata-rata dari 74,4 meningkat menjadi 81,5, Ketuntasan siswa 90,5%. dapat disimpulkan bahwa, Metode Lembar Kegiatan Terbimbing efektif untuk meningkatkan Keterampilan Berbicara dengan Berpidato pada siswa kelas VI. Dengan Lembar Kegiatan Terbimbing secara umum siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran dan termotivasi untuk melakukan pidato di depan kelas. Kata Kunci: keterampilan berbicara, lembar kegiatan terbimbing A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Bahasa memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi maupun saling berbagi pengalaman dalam meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Mengingat fungsi yang diemban oleh Bahasa Indonesia sangat banyak, maka sebagai seorang pendidik perlu mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap Bahasa Indonesia, salah satunya melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Pembinaan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang diupayakan di sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut berhubungan erat satu dengan yang lain. Dalam keterampilan berbicara termasuk sulit diajarkan karena menuntut kesiapan, mental, dan keberanian peserta didik untuk tampil didepan kelas. Berbicara juga berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh siswa melalui kegiatan menyimak dan membaca. Oleh karena itu penulis bermaksud mengkaji keterampilan berbicara peserta didik dalam hal berpidato. Salah satu media yang dipilih untuk meningkatkan kemampuan berbicara adalah dengan cara memberikan lembar kegiatan terbimbing dengan tujuan peserta didik nantinya mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan lembar kegiatan terbimbing pada materi berpidato. Adapun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

Upload: jurnal-guru

Post on 09-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)

TRANSCRIPT

  • Malinda | Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato

    50 | ISSN : 2459-9743

    Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato

    Dengan Menggunakan Lembar Kegiatan (LK) Terbimbing

    Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Lumpatan

    Malinda

    Guru SD Negeri 3 Lumpatan, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

    Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

    ABSTRAK

    Telah dilakukan penelitian mengenai Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato dengan Menggunakan Lembar Kegiatan (LK) Terbimbing pada Kelas VI SD Negeri 3 Lumpatan. Dalam pelaksanaan penelitian berdasarkan data hasil pengamatan maupun hasil tes Praktek dengan Observer, ditemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa, nilai rata-rata siswa dari74,43 menjadi 81,52. Jumlah siswa yang tuntas dari 21 siswa tersebut sudah mencapai 19 siswa atau sudah mencapai 90,48 % tuntas. Data di atas memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa sudah optimal, karena jumlah siswa yang tuntas sudah lebih dari 85%. Pada siklus I ini telah menunjukkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yakni siswa yang aktif dari 11 orang menjadi 12 orang sedangkan siswa yang tidak aktif turun dari 4 orang menjadi 2 orang. Hasil tes Praktek mengalami peningkatan di banding sebelumnya, yakni: Siswa yang memperoleh nilai 70 dari 5 orang meningkat menjadi 12 orang, Nilai rata-rata dari 59,0 meningkat menjadi74,4, Ketuntasan siswa 57,1%. Pada siklus II adanya peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yakni: Siswa aktif meningkat dari 12 orang menjadi 19 orang, Nilai rata-rata dari 74,4 meningkat menjadi 81,5, Ketuntasan siswa 90,5%. dapat disimpulkan bahwa, Metode Lembar Kegiatan Terbimbing efektif untuk meningkatkan Keterampilan Berbicara dengan Berpidato pada siswa kelas VI. Dengan Lembar Kegiatan Terbimbing secara umum siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran dan termotivasi untuk melakukan pidato di depan kelas.

    Kata Kunci: keterampilan berbicara, lembar kegiatan terbimbing

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Bahasa memungkinkan seseorang untuk

    saling berkomunikasi maupun saling berbagi

    pengalaman dalam meningkatkan kemampuan

    intelektual. Bahasa Indonesia memiliki

    kedudukan dan fungsi yang sangat penting

    yakni sebagai bahasa negara dan bahasa

    nasional. Mengingat fungsi yang diemban oleh

    Bahasa Indonesia sangat banyak, maka sebagai

    seorang pendidik perlu mengadakan

    pembinaan dan pengembangan terhadap

    Bahasa Indonesia, salah satunya melalui mata

    pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.

    Pembinaan dan pengembangan kemampuan

    dan keterampilan berbahasa yang diupayakan

    di sekolah berorientasi pada empat jenis

    keterampilan berbahasa, diantaranya

    keterampilan menyimak, keterampilan

    berbicara, keterampilan membaca, dan

    keterampilan menulis. Keempat keterampilan

    berbahasa tersebut berhubungan erat satu

    dengan yang lain.

    Dalam keterampilan berbicara termasuk

    sulit diajarkan karena menuntut kesiapan,

    mental, dan keberanian peserta didik untuk

    tampil didepan kelas. Berbicara juga

    berhubungan erat dengan perkembangan kosa

    kata yang diperoleh siswa melalui kegiatan

    menyimak dan membaca. Oleh karena itu

    penulis bermaksud mengkaji keterampilan

    berbicara peserta didik dalam hal berpidato.

    Salah satu media yang dipilih untuk

    meningkatkan kemampuan berbicara adalah

    dengan cara memberikan lembar kegiatan

    terbimbing dengan tujuan peserta didik

    nantinya mampu berkomunikasi dengan baik

    dan benar.

    Berdasarkan hal tersebut, maka penulis

    melakukan penelitian untuk meningkatkan

    keterampilan berbicara dengan menggunakan

    lembar kegiatan terbimbing pada materi

    berpidato. Adapun Penelitian Tindakan Kelas

    (PTK) yang dilakukan oleh guru didalam

    kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan

    tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 50 - 55

    ISSN : 2459-9743 | 51

    sehingga keterampilan berbicara siswa menjadi

    meningkat. Sedangkan pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran merupakan proses yang terjadi

    di dalam PTK itu sendiri dengan tujuan

    meningkatkan kemampuan siswa.

    2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka

    dapat dirumuskan permasalahan sebagai:

    apakah keterampilan berbicara dalam

    berpidato pada siswa Kelas VI SD Negeri 3

    Lumpatan dapat ditingkatkan dengan

    penggunaan Lembar Kegiatan (LK) terbimbing?

    3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Tujuan penelitian ini adalah:

    1) Untuk mengetahui peningkatan

    keterampilan berbicara siswa dalam

    mengucapkan bahasa Indonesia

    secara lisan dan tulisan melalui

    konsep pidato pada Kelas VI SD

    Negeri 3 Lumpatan mengalami

    sebuah peningkatan

    2) Untuk mengetahui seberapa besar

    peningkatan belajar siswa dalam

    aspek afektif yang meliputi sikap atau

    kepercayaan diri siswa dalam

    berpidato dengan baik dan lancar

    didepan banyak orang.

    b. Manfaat penelitian ini adalah:

    1) Bagi siswa:

    a) Meningkatkan mutu kreatifitas

    belajar siswa

    b) Meningkatkan hasil belajar

    dalam mencapai ketuntasan

    2) Bagi guru:

    a) Meningkatkan pengetahuan,

    pengalaman dan keterampilan

    untuk memecahkan masalah

    b) Meningkatkan kemampuan

    dalam merancang pembelajaran

    bahasa Indonesia tentang materi

    pidato dengan menggunakan

    media pembelajaran yang lebih

    baik lagi

    c) Sebagai salah satu upaya untuk

    meningkatkan profesionalisme

    sebagai guru

    3) Manfaat bagi sekolah

    Dapat meningkatkan mutu dan

    kualitas sekolah bagi penyelenggara

    pembelajaran

    B. Kajian Pustaka

    1. Keterampilan Berbicara

    Keterampilan berbicara adalah salah satu

    keterampilan berbahasa sebagai kemampuan

    mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-

    kata untuk mengekspresikan, menyatakan

    serta mengungkapkan pendapat atau pikiran

    dan perasaan kepada seseorang atau kelompok

    secara lisan, baik secara berhadapan ataupun

    dengan jarak jauh. Berbicara sebagai salah satu

    aspek keterampilan berbahasa memiliki

    keterkaitan erat dengan aspek keterampilan

    berbahasa lainnya, yaitu antara berbicara

    dengan menyimak, berbicara dengan menulis,

    dan berbicara dengan membaca.

    a. Hubungan Berbicara dengan Menyimak

    Berbicara dan menyimak adalah dua

    kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat

    dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak

    didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan

    berbicara dan menyimak saling melengkapi

    dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti

    dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon,

    tanya-jawab, interview, dan sebagainya.

    Kegiatan berbicara dan menyimak saling

    melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara

    bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak

    mungkin orang menyimak bila tidak ada orang

    yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak

    siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan

    struktur kalimat.

    b. Hubungan Berbicara dengan Membaca

    Berbicara dan membaca berbeda dalam

    sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat

    produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan

    dan berfungsi sebagai penyebar informasi.

    Membaca bersifat reseptif melalui sarana

    bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima

    informasi. Bahan pembicaraan sebagian besar

    didapat melalui kegiatan membaca. Semakin

    sering orang membaca semakin banyak

    informasi yang diperolehnya. Hal ini

    merupakan pendorong bagi yang bersangkutan

    untuk mengekspresikan kembali informasi

    yang diperolehnya antara lain melalui

    berbicara.

    c. Hubungan Berbicara dengan Menulis

    Kegiatan berbicara maupun kegiatan

    menulis bersifat produktif-ekspresif. Kedua

    kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai

    informasi. Penyampaian informasi melalui

    kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa

    lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam

    kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa

    tulis. Informasi yang digunakan dalam

    berbicara dan menulis diperoleh melalui

    kegiatan menyimak ataupun membaca.

    Keterampilan menggunakan kaidah

    kebahasaan dalam kegiatan berbicara

    menunjang keterampilan menulis.

    Keterampilan menggunakan kaidah

    kebahasaan menunjang keterampilan

    berbicara.

    Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah

    di depan umum untuk menyampaikan pikiran

    atau gagasan atau gambaran kepada pendengar

  • Malinda | Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato

    52 | ISSN : 2459-9743

    yang disampaikan dalam situasi formal

    ataupun non formal melalui rangkaian kata

    yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan

    sebagai media utama yang bertujuan memberi

    pamahaman atau informasi dengan rasa

    percaya diri untuk mempengaruhi pendengar

    agar mengikuti ajakan pembicara secara

    sukarela.

    2. Lembar Kegiatan Siswa

    Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan

    suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi

    tugas yang di dalamnya berisi petunjuk,

    langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas.

    LKS dapat berupa panduan untuk latihan

    pengembangan aspek kognitif maupun

    panduan untuk pengembangan semua aspek

    pembelajaran dalam bentuk panduan

    eksperimen dan demonstrasi (Trianto,

    2007:73).

    LKS Lembar Kegiatan Siswa merupakan

    materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar

    siswa dapat mempelajari materi tersebut

    secara mandiri (Sutanto, 2009:1). Pengertian

    LKS yang dikemukakan oleh Badjo (1993:8)

    yaitu LKS ialah lembar kerja yang berisi

    informasi dan perintah/instruksi dari guru

    kepada siswa untuk mengerjakan suatu

    kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek,

    atau dalam bentuk penerapan hasil belajar

    untuk mencapai suatu tujuan.

    Hidayah (2008:7) menjelaskan bahwa LKS

    merupakan stimulus atau bimbingan guru

    dalam pembelajaran yang akan disajikan secara

    tertulis sehingga dalam penulisannya perlu

    memperhatikan kriteria media grafis sebagai

    media visual untuk menarik perhatian peserta

    didik. Sedangkan isi pesan LKS harus

    memperhatikan unsur-unsur penulisan media

    grafis, hirarki materi dan pemilihan

    pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang

    efisien dan efektif.

    a. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

    Menggunakan LKS Lembar Kerja Siswa

    Depdiknas dalam panduan pelaksanaan

    materi pembelajaran SMP (2008:42-45)

    alternatif tujuan pengemasan materi dalam

    bentuk LKS adalah :

    1) LKS membantu siswa untuk menemukan

    suatu konsep LKS mengetengahkan

    terlebih dahulu suatu fenomena yang

    bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan

    dengan konsep yang akan dipelajari. LKS

    memuat apa yang (harus) dilakukan siswa

    meliputi melakukan, mengamati, dan

    menganalisis.

    2) LKS membantu siswa menerapkan dan

    mengintegrasikan berbagai konsep yang

    telah ditemukan

    3) LKS berfungsi sebagai penuntun belajar

    LKS berisi pertanyaan atau isian yang

    jawabannya ada di dalam buku. Siswa

    akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika

    membaca buku.

    4) LKS berfungsi sebagai penguatan

    5) LKS berfungsi sebagai petunjuk praktikum

    Menurut Darmojo dan Kaligis (1991:40)

    mengajar dengan menggunakan LKS dalam

    proses belajar mengajar memberikan manfaat,

    diantara lain memudahkan guru dalam

    mengelola proses belajar mengajar, misalnya

    dalam mengubah kondisi belajar yang semula

    berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered).

    Pada proses pembelajaran yang berpusat

    pada guru akan terjadi interaksi satu arah

    dimana guru menerangkan, mendikte, dan

    memerintahkan, sedangkan siswa hanya akan

    mendengar, mencatat dan mematuhi semua

    perintah guru. Pada proses pembelajaran yang

    berpusat pada siswa akan terjadi interaksi

    antara siswa dengan guru, dan antarsiswa

    karena dalam pola ini siswa memperoleh

    informasi dari berbagai sumber, misalnya dari

    perpustakaan, luar sekolah atau

    pengamatannya sendiri.

    Manfaat LKS Lembar kegiatan siswa

    lainnya adalah dapat membantu guru dalam

    mengarahkan siswanya untuk dapat

    menemukan konsep-konsep melalui

    aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok

    kerja. Selain itu, LKS juga dapat digunakan

    untuk mengembangkan ketrampilan proses,

    mengembangkan sikap ilmiah serta

    membangkitkan minat siswa terhadap alam

    sekitarnya. Akhirnya LKS juga memudahkan

    guru untuk melihat keberhasilan siswa dalam

    mencapai sasaran belajar.

    Agar penerapan Lembar Kegiatan (LK)

    Terbimbing dapat berjalan dengan efektif,

    maka ada beberapa langkah yang harus

    ditempuh :

    1. Dengan data secukupnya, guru harus

    menemukan masalah yang akan diberikan

    kepada siswa dan perumusannya harus

    jelas.

    2. Dari data yang diberikan guru, siswa

    menyusun, memproses, mengorganisir,

    dan menganalisis data tersebut. Dalam hal

    ini, bimbingan guru dapat diberikan

    sejauh yang diperlukan saja, tergantung

    pada kemampuan siswa dan materi yang

    sedang dipelajari, misalnya melalui

    pertanyaan atau LKS.

    3. Siswa menyusun perkiraan dan hasil

    analisis yang dilakukan.

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 50 - 55

    ISSN : 2459-9743 | 53

    4. Bila dipandang perlu, perkiraan yang telah

    dibuat oleh siswa tersebut diperkiraan

    oleh guru.

    5. Apabila telah diperoleh kepastian tentang

    kebenaran perkiraan tersebut, maka

    verbalisasi perkiraan sebaiknya

    diserahkan pada siswa yntuk

    menyusunnya.

    6. Setelah siswa menemukan apa yang dicari,

    hendaknya guru menyediakan soal

    tambahan untuk memeriksa apakah hasil

    penemuannya benar. (Widdiharto,

    2004:5-6)

    Berdasarkan uraian di atas, agar

    penerapan metode penemuan terbimbing

    berjalan dengan efektif maka guru harus

    memiliki sejumlah kompetensi dan tingkah

    laku yang dapat diamati serta ada beberapa

    langkah yang harus ditempuh oleh guru yaitu:

    1. Memberikan masalah kepada siswa

    dengan data secukupnya.

    2. Membimbing siswa untuk menemuklan

    konsep sendiri melalui LKS.

    3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

    menemukan jawabnya sendiri.

    4. Memeriksa hasil jawaban siswa.

    5. Menyamakan persepsi siswa tentang hasil

    yang telah ditemukan.

    6. Memberikan soal latihan atau soal

    tambahan untuk memeriksa kebenaran

    hasil penemuan tersebut.

    Adapun kelebihan Lembar Kegiatan (LK)

    Terbimbing ini, yaitu:

    1. Merupakan satu cara untuk

    mengembangkan cara belajar siswa aktif

    2. Dengan menemukan sendiri, menyelidiki

    sendiri maka hasil yang diperoleh akan

    setia dan tahan lama dalam ingatan dan

    tak mudah dilupakan siswa. Sehingga

    mudah digunakan atau ditransfer dalam

    situasi lain.

    3. Dengan metode ini, siswa belajar berfikir

    analisis dan mencoba memecahkan

    problema yang dihadapi sendiri dan

    biasanya akan ditransfer dalam kehidupan

    bermasyarakat.

    4. Menimbulkan interaksi antar siswa dan

    melatih ketrampilan dasar yang dimiliki

    oleh siswa.

    Ada beberapa penelitian dengan

    Menggunakan Lembar Kegiatan Terbimbing

    yang pernah dilakukan oleh Guru di sekolah

    lain yang dapat saya kemukakan adalah

    Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang di

    lakukan oleh Ibu Herawati, S.Pd.SD di SD Negeri

    1 Lumpatan dengan Judul Upaya

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI

    Dengan Menerapkan Lembar Kegiatan

    Terbimbing Materi Pecahan Pada SD Negeri 1

    Lumpatan Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi

    Banyuasin Tahun 2012 dan mendapatkan hasil

    sangat memuaskan siswa terlibat aktif dalam

    pembelajaran dan antusias, sehingga hasil

    belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

    3. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis atau jawaban sementara

    terhadap suatu fenomona atau pertanyaan

    penelitian yang dirumuskan setelah peneliti

    mengkaji suatu teori-teori. Berdasarkan kajian

    teori diatas maka hipotesis tindakan ini adalah

    sebagai berikut. Terdapat Peningkatan

    Keterampilan Berbicara dalam Berpidato

    dengan Menggunakan Lembar Kegiatan (LK)

    Terbimbing pada Kelas VI SD Negeri 3

    Lumpatan.

    C. Hasil Penelitian

    1. Diskripsi Hasil Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SDN

    3 Lumpatan dengan jumlah siswa terdiri dari

    21 orang dengan rincian 11 laki-laki dan 10

    perempuan. Penelitian dilakukan di kelas ini

    karena penulis merupakan guru kelas pada

    kelas tersebut. Dalam penelitian ini peneliti

    menggunakan metode eksperimen guna

    mengetahui hubungan antara penggunaan

    media beberapa pidato singkat terhadap

    peningkatan hasil belajar siswa dalam mata

    pelajaran bahasa Indonesia di kelas VI SDN 3

    Lumpatan. Adapun jadwal pelaksanaan

    penelitian sebagai berikut :

    Tabel 1. Jadwal Penelitian

    Setelah tindakan penelitian, untuk

    memperoleh data tentang kemampuan siswa

    dalam berpidato pembelajaran Bahasa

    Indonesia melalui Lembar Kegiatan (LK)

    Terbimbing dengan mengunakan langkah-

    langkah sebagai berikut:

    Tabel 2

    Aspek Penilaian

    Peneliti menentukan jumlah skor

    maksimum yaitu 100. jumlah skor maksimum

    ini terdiri dari jumlah bobot yang dinilai dalam

    pemahaman pembelajaran PKn melalui metode

    oleh Hamilik (1990:123)

  • Malinda | Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Berpidato

    54 | ISSN : 2459-9743

    P = F x 100 %

    N Keterangan

    P = Persentase keberhasilan F = Jumlah skor maksimum.

    Rumus tersebut digunakan untuk

    keberhasilan siswa secara individu (tuntas

    individu) Siswa di ditentukan berhasil jika nilai

    siswa sama atau lebih besar dari nilai

    ketuntasan minimal yaitu 7,5. Untuk

    menghitung ketuntasan secara klasikal di

    gunakan rumus seperti dikemukakan oleh

    Hamalik (1990: 1234)

    P = Q x 100 %

    R

    Keterangan

    P = Persentase tuntas kelas Q = Jumlah siswa tuntas secara individu R = Jumlah siswa

    Satu kelas di katakan tuntas jika 7,5% atau

    lebih dari jumlah siswa mencapai tuntas

    individu. Adapun indikator keberhasilan dalam

    penelitian ini adalah Penggunaan Lembar

    Kegiatan (LK) Terbimbing dalam berpidato.

    Hasil yang diperoleh bahwa terjadi

    peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa

    Dalam Berpidato dari siklus I ke siklus II.

    Proses kegiatan penelitian dilakukan dengan

    dua siklus masing-masing siklus terdiri dari

    atas 4 tahapan yakni perencanaan,

    pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator

    keberhasilan siswa adalah berhasil jika nilai

    siswa sama atau lebih besar dari nilai

    ketuntasan minimal yaitu 7,5 di Kelas VI

    Sekolah Dasar Negeri 3 Lumpatan Kecamatan

    Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin sudah

    dapat dikatakan tindakan yang diterapkan

    berhasil. Aspek yang diukur adalah

    Keterampilan berbicara siswa dalam berpidato

    yaitu Lafal, Intonasi dan Ekspresi.

    Data yang diolah pada bagian ini diperoleh

    dari hasil observasi terhadap aktivitas belajar

    siswa selama proses pelaksanaan penelitian

    pemebelajaran berlangsung dan hasil

    Demonstrasi (Praktek) yang dilakukan dalam

    proses pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI

    SD Negeri 3 Lumpatan Kecamatan Sekayu

    Kabupaten Musi Banyuasin.

    Rencana penelitian disusun tangal 17

    Januari 2015, pada tahap ini juga merancang

    RPP (Rencana Penelitian Pembelajaran) dan

    menyiapkan perangkat perangkat yang

    dibutuhkan. Penelitian ini sendiri dilaksanakan

    pada tanggal 20 Januari 2015 (Siklus I), 13

    Februari 2015 (Siklus II). Hasil dari setiap

    siklus disajikan pada tabel berikut:

    Tabel 3

    Sikap Siswa Terhadap Materi

    Berpidato

    Tabel 4

    Rekapitulasi Nilai Bahasa

    Indonesia Siswa Kelas VI

    Grafik 1

    Persentase Ketuntasan Siswa Kelas VI

    dalam Pembelajaran

    Grafik 2

    Nilai rata-rata Nilai Siswa Kelas VI

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 50 - 55

    ISSN : 2459-9743 | 55

    Hasil Observasi pada siklus I ini telah

    menunjukkan keterlibatan siswa dalam

    pembelajaran, yakni siswa yang aktif dari 11

    orang menjadi 12 orang sedangkan siswa yang

    tidak aktif turun dari 4 orang menjadi 2 orang.

    Hasil tes Praktek mengalami peningkatan

    dibanding sebelumnya, yakni:

    a. Siswa yang memperoleh nilai 70 dari 5 orang meningkat menjadi 12 orang

    b. Nilai rata-rata dari 59,0 meningkat

    menjadi 74,4

    c. Ketuntasan siswa 57,1%

    Pada siklus II adanya peningkatan

    keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yakni :

    a. Siswa aktif meningkat dari 12 orang

    menjadi 19 orang

    b. Nilai rata-rata dari 74,4 meningkat

    menjadi 81,5

    c. Ketuntasan siswa 90,5%.

    D. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian

    pembelajaran yang dilakukan melalui

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada

    pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI

    Semester II SD Negeri 3 Lumpatan Kecamatan

    Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin dapat

    disimpulkan bahwa :

    1. Metode Lembar Kegiatan Terbimbing

    efektif untuk meningkatkan Ketrampilan

    Berbicara dengan Berpidato pada siswa

    kelas VI.

    2. Dengan Lembar Kegiatan Terbimbing

    secara umum siswa lebih terlibat aktif

    dalam pembelajaran dan termotivasi

    untuk melakukan pidato di depan kelas.

    Sehubungan dengan hasil temuan dalam

    penelitian ini dapat disampaikan saran-saran

    sebagai berikut :

    1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa

    terhadap materi pelajaran dapat

    diterapkan metode Lembar Kegiatan

    Terbimbing dalam pembelajaran.

    2. Sebaiknya guru peka terhadap situasi

    belajar di kelas maupun terhadap hasil

    belajar siswa

    3. Sebaiknya guru selalu melakukan refleksi

    setiap selesai melaksanakan Kegiatan

    belajar mengajar untuk mengetahui

    kelemahan/ kekurangan pada proses

    pembelajaran, agar dapat ditindaklanjuti

    penelitiannya melalui PTK.

    Daftar Pustaka

    Depdiknas RI. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

    Hidayah. 2008. Lembar Kegiatan Siswa. Semarang: Aneka Ilmu.

    Mendiknas RI. 2007. Permendiknas tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kemdiknas.

    Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

    Trianto. 2007. Metode Pembelajaran SD. Jakarta: Pustaka Ilmu.