makna lima jari tangan

7
Makna Lima Jari Tangan Analogi jari tangan menggambarkan hubungan yang harus terjalin dalam kehidupan ini menuju menusia yang sukses dan kabahagiayaan yang sejati. Semuanya tidak berurusan dengan materi melulu. Kelima hubungan ini harus ada dan tidak bisa dipisahkan, namun sulit untuk diberi nomor urutan karena setiap fungsi dari jari memiliki kelebihan. Jari tangan adalah bagian tubuh manusia yang cukup vital buat manusia. Dengan jari-jari tangan kita bisa memegang sesuatu, suit dan mengorek upil (enak bener). Jari tangan juga bisa digunakan sebagai ekspresi kebanggaan sesuatu dan masih banyak hal lain fungsi jari tangan. 1. JARI KLINGKING Jari klingking menggambarkan hubungan dengan sosial, karena sejatinya manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT dengan karakter sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Hubungan dengan sosial yang diibaratkan dengan jari kelingking yang kecil. Walaupun ukurannya kecil, namun tidak bisa dibuang begitu saja. Jari kelingking sebagai penguat kepalan tangan. Ketika keempat hubungan bertemu dalam sebuah genggaman, fungsi jari kelingking inilah sebagai penguatnya. Kehidupan sosial, yang terdiri atas teman, sahabat, kerabat kerja, tetangga, lingkuangan tempat tinggal, kehidupan sekota bahkan kehidupan berbangsa. Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang bukam hidup secara individu namun lebih menitik beratkan pada keutuhan tim, teman, kerabat, grup yang ada di sekitar kehidupan manusia. Diperlukan pendewasaan pola pikir dan perilaku dalam membina dengan sosial, agar tercipta rasa saling kekerabatan satu dengan lainnya. Fenomena Jari Kelingking Jari kelingking mewakili usia manusia dengan ± 10 (sepuluh) tahun. Pada umumnya, sampai dengan usia tersebut peranan indiviudual dari seorang bocah belum banyak artinya. Namun demikian, keahdirannya merupakan suatu keharusan. Kita akan merasa kehilangan jika kehadirannya tidak ada disekitar kita. Pada usia dini ini, sebaiknya

Upload: devi-yunita

Post on 13-Apr-2017

3.535 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makna lima jari tangan

Makna Lima Jari Tangan

Analogi jari tangan menggambarkan hubungan yang harus terjalin dalam kehidupan ini menuju menusia yang sukses dan kabahagiayaan yang sejati. Semuanya tidak berurusan dengan materi melulu. Kelima hubungan ini harus ada dan tidak bisa dipisahkan, namun sulit untuk diberi nomor urutan karena setiap fungsi dari jari memiliki kelebihan.

Jari tangan adalah bagian tubuh manusia yang cukup vital buat manusia. Dengan jari-jari tangan kita bisa memegang sesuatu, suit dan mengorek upil (enak bener). Jari tangan juga bisa digunakan sebagai ekspresi kebanggaan sesuatu dan masih banyak hal lain fungsi jari tangan.

1.      JARI KLINGKING

Jari klingking menggambarkan hubungan dengan sosial, karena sejatinya manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT dengan karakter sosial yang tidak bisa hidup sendirian.

Hubungan dengan sosial yang diibaratkan dengan jari kelingking yang kecil. Walaupun ukurannya kecil, namun tidak bisa dibuang begitu saja. Jari kelingking sebagai penguat kepalan tangan. Ketika keempat hubungan bertemu dalam sebuah genggaman, fungsi jari kelingking inilah sebagai penguatnya.

Kehidupan sosial, yang terdiri atas teman, sahabat, kerabat kerja, tetangga, lingkuangan tempat tinggal, kehidupan sekota bahkan kehidupan berbangsa. Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang bukam hidup secara individu namun lebih menitik beratkan pada keutuhan tim, teman, kerabat, grup yang ada di sekitar kehidupan manusia.

Diperlukan pendewasaan pola pikir dan perilaku dalam membina dengan sosial, agar tercipta rasa saling kekerabatan satu dengan lainnya.

Fenomena Jari Kelingking

Jari kelingking mewakili usia manusia dengan ± 10 (sepuluh) tahun. Pada umumnya, sampai dengan usia tersebut peranan indiviudual dari seorang bocah belum banyak artinya. Namun demikian, keahdirannya merupakan suatu keharusan. Kita akan merasa kehilangan jika kehadirannya tidak ada disekitar kita. Pada usia dini ini, sebaiknya landasan moral, spritual, fisik, maupun intelegensia mulai diarahkan karena pengaruhnya sangat besar untuk masa-masa yang akan datang. Ketepatan maupun kekeliruan dalam meletakkan dasar moral, sritual, fisik maupun intelegensia pada usia dini ini sangat menentukan bentuk kepribadian seorang anak pada masanya.

2.      JARI MANIS

Jari manis menggambarkan hubungan dengan keluarga. Ketika pasangan muda yang memutuskan menikah dan menyematkan cincin pernikahan pada jari manis, maka terbentukklah lembaga terkecil. Hidup manusia yang tidak terlepas dari unsur keluarga, membutuhkan jalinan yang dibangun dengan benar sebagai landasan berpijak.

Kesuksesan dalam pekerjaan, didasari pada perilaku hubungan dengan keluarga. Di dalam keberhasilan suami, disitulah terletak doa-doa istri. Di dalam keberhasilan anak, di situlah terdapat doa dan peran orang tua.

Keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak merupakan lembaga terkecil yang ada di dunia ini, sehingga dunia ini ada dan terus bergerak perputarannya.

Page 2: Makna lima jari tangan

Fenomena Jari Manis

Jari manis melambangkan usia 11- 20 tahun. Masa ini dikenal dengan istilah ”Teenager”? Bagaimana manisnya hidup pada masa itu. Pada usia ini manusia mulai belajar bertanggungjawab meskipun terbatas, sisamping sulit dimengerti, sering berbuat konyol diluar kontrol. Pada usia ini, remaja mulai belajar membentuk dan bekerja dalam kelompok, belajar berinteraksi, inter-relasi, toleransi disamping melatih untuk memaksakan kehendaknya, belajar mengambil kesimpulan dan keputusan. Proses pembelajaran dan pendewasaan serta idealisme terjadi pada usia ini. 

3.      JARI TENGAH

Jari tengah menggambarkan hubungan dengan Allah SWT, jari tengah yang memiliki ukuran yang lebih tinggi dibanding keempat jari lainnya. Ketika manusia jenuh dan capek dalam proses mengejar cita-cita, ambisi, dan tujuan hidup, banyak yang disadarkan kembali akan pentingnya rasa keAllah SWTan yang hakiki. Semua kembali ke fitrahnya, membangun keimanan yang benar di mata Allah SWT.

Hubugan dengan Allah SWT, diibaratkan jari tengah dengan posisi paling tinggi dari semua jari yang ada. Hal ini menandakan bahwa hubungan dengan Allah SWT memiliki tertinggi dari apa pun juga dalam kehidupan ini.

Kehidupan manusia yang ingin menuju kesuksesan dan kebahagiaan, banyak bermuara pada hubungan spiritual yang terjadi dengan sang Pencipta. Uang bukan lagi barometer kesuksesan atau kebahagiaan seseorang, namun lebih menitiberatkan pada hubungan terindah manusia dengan Allah SWT.

Melalui pendewasaan pola pikir, dan kesadaran yang mendalam tentang arti keAllah SWTan, merupakan wujud nyata menjadikan manusia yang beradap serta beriman dan bertaqwa. Wujud nyata iman dan takwa, dapat dilihat dari perilaku kehidupan yang menunjukkan tanda-tanda perubahan yang positif dan mampu menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan berkat untuk orang lain.

Fenomena Jari Tengah

Jari Tengah mewakili usia antara 21-30 tahun. Pada usia ini proses pembelajaran dan pendewasaan tiba pada tahapan tertentu yang cukup kritis. Pada usia ini umumnya terjadi beberapa perubahan pada manusia dalam kaitan sejarah hidup. Pada masa ini pula kepercayaan diri manusia mulai mantap, bahkan pada keadaan tertentu cendrung ”mau menang sendiri”, merasa diri selalu benar, merasa sudah ”selesai belajar di dunia pendidikan”, ada sikap ingin diakui keberadaannya, sikap menonjolkan diri, ingin tampil dan lain-lain. Sisi baik dari usia 20-30 Tahun ini adalah mulai tanda-tanda adanya produktivitas yang tinggi. Coba katupkan seluruh jari anda, maka akan terlihat bahwa jari tengah lebih tinggi daripada yang lainnya. Ini menggambarkan memang pada usia-usia ini manusia cenderung untuk minta diakui keberadaannya.

4.     JARI TELUNJUK

Jari telunjuk menggambarkan hubungan dengan pekerjaan karena hampir sepertiga roda kehidupan manusia dipergunakan untuk bekerja. Bekerja merupakan sarana untuk menuju sukses yang kebanyakan manusia cari yaitu materi, jabatan, kepopuleran, dan fasilitas. Jari telunjuk banyak dgunakan memberi perintah kerja, sehingga diperlukan kebijakan yang bijaksana dalam mengelola jari telunjuk agar tidak terjadi konflik.

Page 3: Makna lima jari tangan

BEKERJA ADALAH BAGIAN DARI IMAN.

Orang bijak mengatakan: “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segala hatimu seperti untuk Allah SWT dan bukan untuk manusia.” untuk apa manusia bekerja?Ada bervariasi jawaban mengapa manusia perlu bekerja, antara lain:

Mendapatkan uang. Mendapatkan uang untuk mencukupi kebuAllah SWT hidup. Hal ini merupakan alas an paling mendasar mengapa manusia perlu bekerja.

Keperluan tanggung jawab. Poin bekerja untuk keluarga masih dipandang lebih layak disbanding bekeja karena mengisi waktu.

Alasan cinta. Pekerjaan yang dilandasi dengan rasa cinta terhadap pekerjaan akan berdampak pada hasil. Semakin tinggi seseorang cinta terhadap pekerjaan, semakin tinggi pula rasa kepemilikannya dan begitu juga sebaliknya.

Alasan bagian dari ibadah. Memang benar bahwa pekerjaan merupakan bagian dari ibadah. Ibadah yang sejati bukan hanya ibadah setiap hari tertentu, berkumpul dan berdoa kepada Allah SWT, namun lebih dititikberatkan pada pelksanaan Firman yang didengar lewat panggilan pekerjaan pada masing-masing bidang.

Fenomena Jari Telunjuk

Jari telunjuk mewakili manusia dalam usia antara 31-45 tahun, dimana pada umumnya kematangan seseorang sudah mulai dihiasi dengan wisdom, kebijaksanaan,. Kemampuannya untuk berinteraksi dan berintegrasi, serta kemampuannya untuk memberi petunjuk dan arah, semakin nyata dan berkembang. Dalam karier, biasanya seorang dalam renztang usia tersebut sudah mulai mampu untuk memimpin. Hal ini tergantung pada usia berapa, apakah awal, pertengahan, atau akhir dari periode ini. Jenjang manajer secara umum dicapai pada rentang awal usia ini. Bahkan ada juga pada rentang akhir usia ini baru mencapai puncak kariernya. Kelemahan manusia pada rentang usia ini adalah bahwa yang bersangkutan belum sepenuhnya mampu berkomunikasi face to face dengan manusia pada rentang periode-periode lainnya. Namun bagaimanapun, pada rentang usia ini seseorang mampu memberi petunjuk kepada sub ordinate dan peers-nya. Harap disadari, bahwa petunjuk selalu dilakukan dengan jari telunjuk, bukan jari tengah. 

5.     JARI JEMPOL

Jari jempol menggambarkan dengan diri sendiri. Ketika seorang mengaku diri maka kata penunjuk yang dipakai adalah menggunakan jari jempol. Hubungan yang harus dilakukan adalah kesadaran diri serta membangun potensi yang ada sehingga tercipta keharmonisan antara tubuh, jiwa, dan roh.

Membina hubungan dengan diri sendiri memiliki konsep yang kompleks, yang harus disiapkan dengan serius, karena dengan persiapan yang matang dan secara dewasa akan membawa dampak ke dalam kehidupan yang sukses dan menuju bahagia.

Memulai hubungan diri sendiri yang diibaratkan dengan jari jempol, hendaknya dipergunakan dengan bijaksan dan dewasa, sehingga unsur jempol tidak menunjukkan “keakuan” yang berlebihan yang dapat menimbulkan rasa kesombongan yang mendalam.

Perbaiki hal-hal yang ada di dalam diri sendiri dahulu sebelum mengoreksi pribadi orang lain, melalui proses pendewasaan, antara lain : 

Page 4: Makna lima jari tangan

Tubuh. Bagaimana menjaga tubuh yang diberikan Allah SWT dengan gratis ini, diperlukan dengan istimewa namun tidak berlebihan. Tubuh dengan model apa saja dan dalam keadaan apa saja, mampu menampilkan pribadi yang sukses dan bahagia.

Pikiran. Mengelola pikiran yang bijaksana. Apa yan Anda pikirkan itulah yang Anda capai. Isilah ember pikiran dengan hal-hal yang positif, membanngun dan berdaya guna, filter dengan ketat, hal-hal yang membuat pikiran terkontaminasi hal-hal buruk.

Sikap. Sikap sangat menentukan hasil akhir. Kejadian apa pun kalau disikapi dengan bijaksana akan menghasilkan hasil yang bagus.

Anda adalah pemimpin. Sadarilah bahwa Anda adalah seorang pemimpimn, minimal untuk memimpin diri sendiri. Dalam skala yang lebih luas, Anda memimpin keluarga, Anda memimpin organisasi skala kecil bahkan sanggup memimpin dalam skala besar.

Berprestasilah. Hidup yang berprestasi adalah hidup yang diimpikan oleh Sang Pencipta, sehingga Dia yang telah menciptakan kita, tidak merasa kecewa. Buatlah prestasi dalam bidang apa pun dan suatu saat Anda akan menikmatinya.

Pendidikan. Gunakan dengan tepat jalur pendidikan yang telah Anda tempuh dan berusahalah mencapai cita-cita sesuai dengan jalur pendidikan Anda. Jangan pernah menyerah dan teruslah menjadi manusia pembelajar di masa usia belajar tidak hanya dibatasi sampai umur tertentu saja, namun dunia belajar bisa diraih sampai tutup usia.

Fenomena Jari Jempol

Jari jempol adalah fase pembelajaran dan pendewasaan diri yang terakhir, yaitu pada fase usia diatas 45 tahun. Diharapkan pada usia ini seseorang sudah benar-benar matang, bijak, dan mampu memberi panutan. Perhatikan bentuk ibu jari secara fisik; pendek, gemuk, kurang menarik. Demikian jugalah rata-rata bentuk dari manusia pada usia sekitar 50-an, terutama yang kurang mampu menjaga kondisi tubuh masing-masing, gemuk perut tidak rata, rambut beruban dan atau botak, bentuk badan tidakk lagi proporsional. Namun demikian, dari segi mental atau kejiwaan dan olah pikir, di sini puncak-puncaknya. Ini ditandai dengan kenyataan pertama, bahwa hanya ibu jari yang mampu beradu langsung dengan permukaan seluruh jari. Artinya pada usia tersebut umumnya manusia mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dua arah dengan seluruh lapisan usia, baik mendengar maupun menyampaikan sesuatu. Kedua, mampu bertindak sebagai ”provokator”. Cobalah anda lentikkan ibu jari dengan jari tengah, maka yang berbunyi adalah benturan antara jari tengah dengan jari manis namun dalam posisi jatuh atau tertidur. Sedangkan ibu jari tetap tegak berdiri. Jadi orang-orang seusia 50-an tersebut mampu untuk mendorong manusia atau orang yang berusia produktif, merasa pandai, sok, untuk bergabung dengan remaja idealis demi kepentingan ibu jari, dan setelah tercapai kedua kelompok tersebut menjadi korban, sementara ibu jari menikmati hasilnya. Ketiga, penggalang kekuatan fisik. Jika kita menggenggam tangan tanpa ibu jari, kekuatan maksimal dari tangan tersebut hanya pada pada telapak tangan ditambah empat jari. Bagi yang mempelajari bela diri, daya pukul cukup efektif untuk jurus kuntul, bangau, tetapi sifatnya lecutan. Seandainya ibu jari turut menggenggam, maka terasa sekali bahwa sampai dengan bahu seluruh otot bergerak mendukung dan koordinasi gerakan lebih terpadu. Maknanya adalah mereka mempunyai kematangan, kedewasaan dan wisdom. Diharapkan dalam usia tersebut mampu menjadi sumber pendorong, sumber inspirasi, motivasi untuk mencapai tujuan.