makalahku

18
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan sebagai khalifah di bumi yang tinggi derajatnya, dikarenakan akal, rasa dan fikirannya. Tuntutan hidup manusia lebih besar dari pada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia berfikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda- beda. Pandangan hidup yang berdeda-beda akan menciptakan paham yang dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Selain itu pandangan hidup muncul dalam masyarakat melalui berbagai proses dalam penemuan jati diri. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pendangan hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan, manusia dapat berfikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir dan batin. 1

Upload: winda-nawangasari

Post on 20-Aug-2015

27 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalahku

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan sebagai khalifah di bumi yang tinggi

derajatnya, dikarenakan akal, rasa dan fikirannya. Tuntutan hidup manusia lebih besar dari

pada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia berfikir lebih maju untuk

memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun

rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap

hidup.

Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Pandangan hidup

yang berdeda-beda akan menciptakan paham yang dapat menjadi pegangan, bimbingan dan

tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Selain itu pandangan

hidup muncul dalam masyarakat melalui berbagai proses dalam penemuan jati diri. Mulai

dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan.

Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan.

Oleh karena itu jika kita membahas tentang pendangan hidup, tidak boleh lepas dari

pendidikan, manusia dapat berfikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir dan batin.

B. Rumusan masalah

1.      Bagaimana pengertian pandangan hidup?

2.      Bagaimana hubungan pandangan hidup dengan kehidupan manusia?

1

Page 2: Makalahku

BAB II

PEMBAHASAN

I. Pandangan Hidup Dan Ideologi

a. Pengrtian Pandangan Hidup

Menurut Koentjaraningrat (1980) pandangan hidup adalah nilai-nilai yang

dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan

golongan didalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan

sikap hidup. Sedangkan menurut Manuel Kaisiepo 1982, pandangan hidup merupakan

bagian hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup

meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra dari

seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

Setiap Bangsa, Negara maupun manusia yang ingin berdiri kokoh dan

mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangatmemerlukan

pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu Bangsa, Negara maupun

manusia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-

masalah yang timbul dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Berpedoman pada

pandangan hidup itu pula seseorang akan mampu membangun dirinya.1

Pandangan hidup cendrung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai

pelengkap dalam pembuatan, pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan

hidup memberi pandangan pada nilai-nilai yang dimilikinya sendiri baik Bangsa,

Negara maupun manusia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekat untuk

mewujudkannya.2

b. Macam Pandangan Hidup

Macam-macam pandangan hidup dapat digolongkan kedalam tiga kelompok,

yaitu:

1. Pandangan hidup yang bersumber dari agama (pandangan hidup muslim). Pandangan

hidup ini memiliki kebenaran mutlak. Contoh, pandangan hidup muslim(orang islam)

bersumber dari Al-Quran dan sunnah (sikap, perkataan, dan perbuatan Nabi

Muhammad SAW). Dengan demikian maka pandangan hidup muslim yang setia

kepada islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia, merupakan jawaban

1 http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-pandangan-hidup.html2 Joko Triprasetyo dkk, Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2009. Hlm 168

2

Page 3: Makalahku

muslim yang islam oriented mengenai berbagai persoalan pokok hidup manusia yang

tersimpul dalam Al-Quran dan Hadits.

2. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstaksi dari nilai-nilai

budaya suatu negara atau bangsa. Misalnya ideologi pancasila.

3. Pandangan hidup yang bersumber dari hasil renungan seseorang sehingga dapat

merupakan ajaran atau etika hidup. Misalnya aliran kepercayaan seperti agama

Animisme, Kong Chu, Sinto, Budha, Hindu, Angtingkan, dll.3

c. Ideologi

Menurut William J. Goode, dalam bukunya Vocabulary for Sosiology (1959)

ideologi mengandung dua hal. Yaitu:

1. Unsur-unsur filsafat yang digunakan, atau usulan-usulan yang digunakan sebagai

dasar untuk kegiatan.

2. Pembenaran intelektual untuk seperangka norma-norma, seperti kapitalisme dan

sebagainya.

Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem-sistem dasar

kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari. Sesuatu ideologi bagi masyarakat

tersusun dari tiga unsur, yaitu:

a. Pandangan hidup (world view)

b. Nilai-nilai (value)

c. Norma-norma.4

Dalam ideologi tindak hanya ada norma dan pandangan hidup, tetapi ada nilai-

nilai. Pandangan hidup merupakan pelengkap nilai-nilai dalam membuat pembenaran

atau rasionalisasi untuk nilai-nilai, seperti untuk melakukan suatu kegiatan;

pandangan hidup memberi semangat kepada nilai-nilai. Sedangkan ideologi biasanya

tidak dipakai dalam hubungan individu. Ideologi digunakan dalam konteks yang lebih

luas, seperti ideologi negara, ideologi masyarakat atau ideologi kelompok tertentu.

Tetapi, lahirnya suatu Ideologi dapat disusun secara sadar oleh tokoh-tokoh pemikir

suatu masyarakat atau golongan tertentu dari masyarakat, yang diperuntukan bagi

masyarakat.5

3 http://edhow012.blogspot.com/2012/05/pengertian-pandangan-hidup.html4 Joko Triprasetyo dkk, Op. Cit. Hlm 1685 Ibid., Hlm 168-169

3

Page 4: Makalahku

II. Pandangan Hidup dan Kehidupan Manusia

a. Makna Cita-Cita

Cita-cita adalah suatu keiginan yang terkandung didalam hati, karena itu cita-cita juga

berarti angan-angan, keiginan, harapan, atau tujuan. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita,

kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari

cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat

kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebajikan dan

sikap hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan

masing-masing. Itulah sebabnya, cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan

daya kreativitas manusia.

Cita-cita berarti harapan, keinginan, dan tujuan. Contoh cita-cita yang berarti harapan.

Misalnya, Adi mendapat nilai C bukan main kecewanya, ia mengharapkan nilai A, sebab

pesiapan untuk final yang dilaksanakannya cukup lama dan ia merasa telah menguasai benar-

benar materi yang diujikan.

Cita-cita yang berarti keinginan. Maya ingin sekali melanjutkan studinya di STAIN. Ia

mendaftar dan mengikuti testing masuk perguruan tinggi. Ternyata tidak lulus sehingga ia

tidak dapat melanjutkan studinya di STAIN.

Contoh cita-cita yang berarti tujuan, Nana bertujuan setamat SMA akan melanjutkan

sekolahnya di Jakarta, ikut pamannya. Ternyata tamat SMA, pamannya dipindah tugaskan

keluar jawa. Hal itu menyebabkan Nana tidak jadi melanjutkan sekolahnya di Jakarta.

Ada tiga katagori keadaan hati seseorang.

a.       Orang yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak

menghiraukan rintangan, tantangan dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang

berarti keras biasanya mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.

b.      Orang yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-cita menyesuaikan diri dengan

situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu, karena itu biarpun lambat

ia akan berhasil juga mencapai cita-cita.

c.       Orang yang lemah, mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi bila menghadapi

kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan atau berganti keinginan.6

b. Kebajikan

6 Ibid., Hlm 174-175

4

Page 5: Makalahku

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada

hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma

agama atau etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.

Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling

membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya

pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.7Untuk melihat

apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu:

1. manusia sebagai pribadi,

Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik dan buruk. Yang menentukan baik

dan buruk itu suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang

perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara

hati masyarakat, yang menentukan baik dan buruk adalah suara hati masyarakat. Suara hati

manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik.

2. manusia sebagai anggota masyarakat,

Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak bisa membebaskan diri dari anggota

kemasyarakatannya.

3. manusia sebagai makhluk Tuhan,

Demikian pula manusia sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengar suara

hati Tuhan. Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelak perbuatan

yang tidak baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara

hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, barbahasa baik,

bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak

merangsang bagi yang melihatnya. Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang

berselubung kebajikan.8

c. Makna Sikap Hidup

Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa

positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi

orang itu dan juga lingkungannya. Sikap itu penting, setiap orang mempunyai sikap dan

sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan

kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan.

Seperti halnya orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena

7 http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html8 Joko Triprasetyo dkk, Op. Cit. Hlm 177

5

Page 6: Makalahku

dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi,

kondisi, dan lingkungan.

Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain

atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini

disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani,

sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga.

Sikap nonetis atau negatif ialah sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut,

sikap angkuh, sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus di jauhkan dari diri pribadi,

karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan

bangsa. Dalam berbagai perpustakaan, khususnya yang menelaah sikap manusia, ada

semacam kesepakatan bahwa sikap tidak lain merupakan produk dari proses sosialisasi

dimana seseorang berarti bahwa sikap seseorang terhadap objek tertentu pada dasarnya

merupakan hasil penyesuaian diri seseorang terhadap objek yang bersangkutan dengan

dipengaruhi oleh lingkungan sosial serta kesediaan untuk bereaksi terhadap objek

tersebut.9

Dalam kurun waktu setengah abad terakhir ini pengkajian terhadap sikap

manusia, khususnya yang dilakukan oleh disiplin spikologi sosial, ada yang mengatakan

sikap berpangkal pada pembawaan atau kepribadian, ada yang menempatkan sikap

sebagai motif atau sesuatu kontruk yang mendasari tingkah laku seseorang, dan ada pula

yang mengidentikkan sikap sengan keyakinan, kebiasaan, pendapat atau konsep-konsep

yang dikembangkan oleh seseorang. Bahwa mengidentifikasi sikap tidak dapat dilihat

secara langsung akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang

masih tertutup. Secara operasional pengertian sikap menunjukkan konotasi ada

kesesuaian reaksi terhadap katagori stimulus tertentu, sementara dalam penggunaan

praktis sikap sering kali dihadapkan dengan rangsang sosial dan reaksi yang bersifat

emosional.

Menurut T. M. Newcomb, sikap manusia bukanlah suatu kontruk yang berdiri

sendiri, akan tetapi paling tidak ia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan yang

lain, seperti dorongan, motivasi, nilai-nilai sikap. Dorongan adalah keadaan organisme

yang menginisiasikan kecendrungan kearah aktivitas umum. Motivasi adalah kesiapan

yang ditujukan pada sasaran dan dipelajari untuk tingkah laku dan bermotivasi. Sikap

adalah kesiapan secara umum untuk suatu tingkah laku bermotivikasi, sedangkan nilai-

nilai adalah sasaran atau tujuan yang bernilai terhadap berbagai pola sikap dapat.

9 Ibid., Hlm 179-181

6

Page 7: Makalahku

Menurut Van Peursen dalam bukunya strategi kebudayaan mengenai aktualisasi

sikap manusia dari zaman ke zaman dalam menghadapi kekuasaan-kekuasaan tersebut,

melihat adanya 3 periode peralihan yang mencolok yang dialami manusia pada

umumnya. Ketiga pagiode itu adalah:

a.       Tahap mitis ialah sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh

kekuatan-kekuatan gaib disekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam raya atau

kekuasaan kesuburan

b.      Tahap antiologi ialah sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam kepungan, ia

menyusun suatu ajaran atau teori mengenai dasar hakikatnya segala sesuatu

(antologi) dan mengenai segala sesiatu menurut perinciannya (ilmu-ilmu)

c.       Tahap fungsianal ialah sikap dan alam pikiran yang makin nampak dalam diri

manusia modern. Ia tidak begitu terpesona lagi oleh lingkungan (sikap mitis), ia tidak

lagi dengan kepala dingin ambil jarak terhadap objek penyelidikannya (sikap

antologis).

Sementara itu Franz Magnis Suseno melihat adanya dua bahaya yang terjadi

kendala bagi manusia dalam upaya memenuhi ataupun mempertahankan sikap hidup,

kedua bahaya yang dimaksud adalah nafsu dan pamrih. Nafsu adalah perasaan-perasaan

kasar yang bisa menggagalkan kontrol diri manusia dan sekaligus membelenggunya

secara buta secara lahir. Nafsumemperlemah manusia karena pemborosan kekuatan-

kekuatan batin tanpa guna. Seseorang yang dikuasai nafsu, boleh jadi tidak lagimenuruti

akal budinya, tidak bisa lagi mengembangkan segi-segi halusnya, semakin mengancam

lingkungannya, menimbulkan konflik dan ketegangan-ketegangan dalam masyarakat dan

pada instansi terakhir, membahayakan ketentraman. Pamrih dan egoisme juga menjadi

musuh manusia. Ini bias dimengerti mengingat seseorang yang bertindak lantaran pamrih

semata-mata biasanya cendrung mengusahakan kepentingannya sendiri tanpa

memperdulikan kepentingan masyarakat. Dilihat dari kacamata sosial pun pamrih itu

selalu mengacau karena merupakan tindakan tanpa perhatian terhadap keselarasan sosial.

Selain itu pamrih sekaligus memperlemah manusia dari dalam, karena sikap yang

mengajar pamrih biasanya akan memutlakkan kekuatannya sendiri. Dengan demikian itu

ia mengisolasikan dirinya sendiri dan memotong diri dari sumber kekuatan batin yang

tidak terletak dalam individualitasnya, melainkan dalam dasar yang mempersatukan

semua kekuata pada dasar jiwa mereka.

Menurut Soetrisno dalam bukunya Falsafah Hidup Pancasila sebagaimana

tercermin Falsafah Hidup Orang Jawa, ia melihat adanya tiga, yaitu:

7

Page 8: Makalahku

a.       Selalu ingin menang sendiri

b.      Selalu ingin benar sendiri

c.       Hanya mementingkan kebutuhannya sendiri

Selain yang tertera diatas ada juga sikap lain yang dianggap kurang baik, yaitu

kebiasaan untuk menarik keuntungan sendiri dari setiap situasi tanpa memperhatikan

masyarakat kecendrungan untuk memperoleh hak yang lebih dibanding orang lain

dengan alasan juga yang diberikannya.10

d. Manusia Dan Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri

manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan

dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah

pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-

kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:

a.       Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.

b.      Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang

melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.

c.       Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari

anak-anak atau orang yang di bimbing.11

Menurut Drijarko S. J. Mengatakan bahwa manusia itu serba terhubung dengan

dunia jasmani sekitarnya, terhubung erat dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu

tergantung seluruhnya pada yang ada, yang mutlak, yaitu Tuhan. Pandangan hidup

adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah

bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja.

Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar

dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman

yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun yang non fisik, seperti penyakit,

bencana alam, kegelisahan, ketakutan. Banyak orang yang pandangan hidupnya didasari

pandangan-pandangan hidup untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya; pada

waktu mudanya, tetapi disaat-saat mendekati kematiannya mulai berbuat seperti orang-

orang yang hidup beragama.

10 http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-pandangan-hidup.html11 Joko Triprasetyo dkk, Op. Cit. Hlm 181-182

8

Page 9: Makalahku

Jadi pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan

dan nilai-nilai yang akan dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan. Dengan

demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia.

Sayangnya manusia tidak memahami dan menyadarinya, sehingga banyak orang yang

memeluk sesuatu agama semata-mata atau sadar keturunan. Akibatnya banyak orang

yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya, atau sering dikenal

dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh

Nabi Muhammad SAW: “Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang

tidak berakal”.

Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut adalah agar manusia dalam memilih

suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata

karena asas keturunan. Hal ini di tegaskan dalam firman Allah SWT, surat Al-Baqarah

ayat 236 yang artinya: “Tidak ada paksan untuk memasuki suatu agama, sesungguhnya

telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah”.

Dalam firman Allah SWT itu tersirat bahwa betapa Dia menghargai akal

manusia. Dia hanya menawarkan atau mendorongkan ini yang baik dan ini yang buruk.

Akhir keputusan terserah kepada manusia, sebab manusia mempunyai akal. Dan Allah

SWT telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 19 yang artinya: ”Agama yang benar

bagi Allah itu hanyalah Islam”. Namun agama apa yang akan dipilih oleh manusia

sebagai sandaran hidupnya, diserahkan hidupnya kepada manusia itu sendiri.

Pandangan hidup ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang

maupun kehidupan di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya.

Pandangan hidup berbeda dengan cita-cita. Cita-cita misalnya:

  Ingin punya istri cantik, terpelajar tapi setia

  Ingin punya suami tinggi, tampan (simpatik), pilot dan setia

  Ingin jadi insinyur, doktor, atau pilot

  Ingit hidup selamat, bahagia alis tidak kekurangan apapun

Sedangkan pandangan hidup:

  Hidup bahagia, sejahtera 

Hidup sejahtera, penuh kebahagiaan dan cinta kasih

Hidup panjang umur untuk sanad kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh cinta

kasih

9

Page 10: Makalahku

BAB III

KESIMPULAN

pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk memimpin kehidupan

rohani dan jasmani. Itu berguna bagi perorangan (individual), kelompok atau masyarakat,

bahkan Negara. Semua perbuatan, tingkah laku antara aturan-aturan bagi Negara dan juga

undang-undang serta peraturan-peraturan harus merupakan pancaran dari pandangan hidup

yang sudah di rumuskan. Dalam kehidupan perseorangan manusia itu serba terhubung dengan

dunia jasmani sekitarnya, tergantung seluruhnya pada yang ada, yang mutlak yaitu tuhan.

Dengan demikian kita memperoleh beberapa ide atau pengertian-pengertian tentang manusia

dan persoalan manusia yang sangat fundamental, yang bersifat hakiki, yang mau tidak mau

menyangkut pautkan setiap orang.

Pandangan hidup juga disebut sebagai filsafat hidup, sesuai dengan arti filsafat yaitu

cinta akan kebenaran yang akan dicapai dan yang dapat di terima oleh siapa saja. Jadi

pandangan hidup dapat merupakan keseluruhan garis dan kecenderungan jalan-jalan dan

nilai-nilai yang akan dicapai untuk landasan semua dimensi kehidupan.

10

Page 11: Makalahku

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-pandangan-

hidup.html

Triprasetyo Joko dkk, Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2009. Hlm 168

http://edhow012.blogspot.com/2012/05/pengertian-pandangan-hidup.html

http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html

11