makalahku

20
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan sebagai khalifah di bumi yang tinggi derajatnya, dikarenakan akal, rasa dan fikirannya. Tuntutan hidup manusia lebih besar dari pada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia berfikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Pandangan hidup yang berdeda-beda akan menciptakan paham yang dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Selain itu pandangan hidup muncul dalam masyarakat melalui berbagai proses dalam penemuan jati diri. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pendangan hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan, manusia dapat berfikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir dan batin. 1

Upload: sekolah-tinggi-agama-islam-kudus

Post on 04-Aug-2015

6 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalahku

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan sebagai khalifah di bumi yang tinggi

derajatnya, dikarenakan akal, rasa dan fikirannya. Tuntutan hidup manusia lebih besar

dari pada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia berfikir lebih maju

untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani

maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan

pandangan terhadap hidup.

Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Pandangan

hidup yang berdeda-beda akan menciptakan paham yang dapat menjadi pegangan,

bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan.

Selain itu pandangan hidup muncul dalam masyarakat melalui berbagai proses dalam

penemuan jati diri. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan

pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal

dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pendangan hidup, tidak

boleh lepas dari pendidikan, manusia dapat berfikir lebih kedepan mulai dari kehidupan

baik lahir dan batin.

B. Rumusan masalah

1.      Bagaimana pengertian pandangan hidup?

2.      Bagaimana hubungan pandangan hidup dengan kehidupan manusia?

1

Page 2: Makalahku

BAB II

PEMBAHASAN

I. Pandangan Hidup Dan Ideologi

a. Pengrtian Pandangan Hidup

Menurut Koentjaraningrat (1980) pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut

oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan

didalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.

Sedangkan menurut Manuel Kaisiepo 1982, pandangan hidup merupakan bagian hidup

manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun

tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra dari seseorang karena

pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

Setiap Bangsa, Negara maupun manusia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui

dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangatmemerlukan pandangan

hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu Bangsa, Negara maupun manusia

akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah

yang timbul dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Berpedoman pada pandangan

hidup itu pula seseorang akan mampu membangun dirinya.1

Pandangan hidup cendrung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai

pelengkap dalam pembuatan, pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan

hidup memberi pandangan pada nilai-nilai yang dimilikinya sendiri baik Bangsa,

Negara maupun manusia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekat untuk

mewujudkannya.2

b. Macam Pandangan Hidup

Macam-macam pandangan hidup dapat digolongkan kedalam tiga kelompok, yaitu:

1. Pandangan hidup yang bersumber dari agama (pandangan hidup muslim).

Pandangan hidup ini memiliki kebenaran mutlak. Contoh, pandangan hidup

muslim(orang islam) bersumber dari Al-Quran dan sunnah (sikap, perkataan,

1 http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-pandangan-hidup.html, Diakses pada 29 Oktober 2014, 7:37:10 WIB2 Joko Triprasetyo dkk, Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2009. Hlm 168

2

Page 3: Makalahku

dan perbuatan Nabi Muhammad SAW). Dengan demikian maka pandangan

hidup muslim yang setia kepada islam tentang berbagai masalah asasi hidup

manusia, merupakan jawaban muslim yang islam oriented mengenai berbagai

persoalan pokok hidup manusia yang tersimpul dalam Al-Quran dan Hadits.

2. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstaksi dari nilai-

nilai budaya suatu negara atau bangsa. Misalnya ideologi pancasila.

3. Pandangan hidup yang bersumber dari hasil renungan seseorang sehingga dapat

merupakan ajaran atau etika hidup. Misalnya aliran kepercayaan seperti agama

Animisme, Kong Chu, Sinto, Budha, Hindu, Angtingkan, dll.3

c. Ideologi

Menurut William J. Goode, dalam bukunya Vocabulary for Sosiology (1959)

ideologi mengandung dua hal. Yaitu:

1. Unsur-unsur filsafat yang digunakan, atau usulan-usulan yang digunakan

sebagai dasar untuk kegiatan.

2. Pembenaran intelektual untuk seperangka norma-norma, seperti kapitalisme

dan sebagainya.4

Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem-sistem dasar

kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari. Sesuatu ideologi bagi masyarakat tersusun

dari tiga unsur, yaitu:

a. Pandangan hidup (world view)

b. Nilai-nilai (value)

c. Norma-norma.5

Dalam ideologi tindak hanya ada norma dan pandangan hidup, tetapi ada nilai-

nilai. Pandangan hidup merupakan pelengkap nilai-nilai dalam membuat pembenaran

atau rasionalisasi untuk nilai-nilai, seperti untuk melakukan suatu kegiatan; pandangan

hidup memberi semangat kepada nilai-nilai. Sedangkan ideologi biasanya tidak dipakai

3 http://edhow012.blogspot.com/2012/05/pengertian-pandangan-hidup.html, Diakses pada 29 Oktober 2014, 11:32:17 WIB4 http://edhow012...5 Joko Triprasetyo dkk, Op. Cit. Hlm 168

3

Page 4: Makalahku

dalam hubungan individu. Ideologi digunakan dalam konteks yang lebih luas, seperti

ideologi negara, ideologi masyarakat atau ideologi kelompok tertentu. Tetapi, lahirnya

suatu Ideologi dapat disusun secara sadar oleh tokoh-tokoh pemikir suatu masyarakat

atau golongan tertentu dari masyarakat, yang diperuntukan bagi masyarakat.6

II. Pandangan Hidup dan Kehidupan Manusia

a. Makna Cita-Cita

Cita-cita adalah suatu keiginan yang terkandung didalam hati, karena itu cita-cita

juga berarti angan-angan, keiginan, harapan, atau tujuan. Pandangan hidup terdiri atas

cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat

melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Tidak ada orang hidup

tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar atau

tingkat cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu berbeda-beda bergantung kepada

pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing. Itulah sebabnya, cita-cita,

kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia.7

Cita-cita berarti harapan, keinginan, dan tujuan. Contoh cita-cita yang berarti

harapan. Misalnya, Adi mendapat nilai C bukan main kecewanya, ia mengharapkan

nilai A, sebab pesiapan untuk final yang dilaksanakannya cukup lama dan ia merasa

telah menguasai benar-benar materi yang diujikan.

Cita-cita yang berarti keinginan. Maya ingin sekali melanjutkan studinya di

STAIN. Ia mendaftar dan mengikuti testing masuk perguruan tinggi. Ternyata tidak

lulus sehingga ia tidak dapat melanjutkan studinya di STAIN.

Contoh cita-cita yang berarti tujuan, Nana bertujuan setamat SMA akan

melanjutkan sekolahnya di Jakarta, ikut pamannya. Ternyata tamat SMA, pamannya

dipindah tugaskan keluar jawa. Hal itu menyebabkan Nana tidak jadi melanjutkan

sekolahnya di Jakarta.

6 Ibid., Hlm 168-1697 Ibid., Hlm 174

4

Page 5: Makalahku

Ada tiga katagori keadaan hati seseorang.

a.       Orang yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia

tidak menghiraukan rintangan, tantangan dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang

yang berarti keras biasanya mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.

b.      Orang yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-cita menyesuaikan diri dengan

situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu, karena itu biarpun

lambat ia akan berhasil juga mencapai cita-cita.

c.       Orang yang lemah, mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi bila menghadapi

kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan atau berganti keinginan.8

b. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada

hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma

agama atau etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan

badan. Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia

saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.

Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan

sebagainya.9 Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu:

1. Manusia Sebagai Pribadi,

Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik dan buruk. Yang menentukan

baik dan buruk itu suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk

menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri

sendiri. Suara hati masyarakat, yang menentukan baik dan buruk adalah suara hati

masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat

menganggap baik.10

2. Manusia Sebagai Anggota Masyarakat,

Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak bisa membebaskan diri dari anggota

kemasyarakatannya.

8 Ibid., Hlm 1759 http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html, Diakses pada 29 Oktober 2014, 11:44:07 WIB 10 http://thejoker-indra...

5

Page 6: Makalahku

3. Manusia Sebagai Makhluk Tuhan,

Demikian pula manusia sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengar

suara hati Tuhan. Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelak

perbuatan yang tidak baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan

suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata

sopan, santun, barbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun,

berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya. Namun ada pula

kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan.11

c. Makna Sikap Hidup

Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif,

bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi orang itu

dan juga lingkungannya. Sikap itu penting, setiap orang mempunyai sikap dan sudah

tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan

yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan. Seperti halnya

orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam

kemiliteran ia dididik kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi,

dan lingkungan.12

Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau

menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini

disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani,

sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga.

Sikap nonetis atau negatif ialah sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut,

sikap angkuh, sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus di jauhkan dari diri pribadi,

karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan

bangsa. Dalam berbagai perpustakaan, khususnya yang menelaah sikap manusia, ada

semacam kesepakatan bahwa sikap tidak lain merupakan produk dari proses sosialisasi

dimana seseorang berarti bahwa sikap seseorang terhadap objek tertentu pada dasarnya

merupakan hasil penyesuaian diri seseorang terhadap objek yang bersangkutan dengan

11 Joko Triprasetyo dkk, Op. Cit. Hlm 17712 Ibid., Hlm 179

6

Page 7: Makalahku

dipengaruhi oleh lingkungan sosial serta kesediaan untuk bereaksi terhadap objek

tersebut.13

Dalam kurun waktu setengah abad terakhir ini pengkajian terhadap sikap manusia,

khususnya yang dilakukan oleh disiplin spikologi sosial, ada yang mengatakan sikap

berpangkal pada pembawaan atau kepribadian, ada yang menempatkan sikap sebagai

motif atau sesuatu kontruk yang mendasari tingkah laku seseorang, dan ada pula yang

mengidentikkan sikap sengan keyakinan, kebiasaan, pendapat atau konsep-konsep yang

dikembangkan oleh seseorang. Bahwa mengidentifikasi sikap tidak dapat dilihat secara

langsung akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih

tertutup. Secara operasional pengertian sikap menunjukkan konotasi ada kesesuaian

reaksi terhadap katagori stimulus tertentu, sementara dalam penggunaan praktis sikap

sering kali dihadapkan dengan rangsang sosial dan reaksi yang bersifat emosional.

Menurut T. M. Newcomb, sikap manusia bukanlah suatu kontruk yang berdiri

sendiri, akan tetapi paling tidak ia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan yang

lain, seperti dorongan, motivasi, nilai-nilai sikap. Dorongan adalah keadaan organisme

yang menginisiasikan kecendrungan kearah aktivitas umum. Motivasi adalah kesiapan

yang ditujukan pada sasaran dan dipelajari untuk tingkah laku dan bermotivasi. Sikap

adalah kesiapan secara umum untuk suatu tingkah laku bermotivikasi, sedangkan nilai-

nilai adalah sasaran atau tujuan yang bernilai terhadap berbagai pola sikap dapat.14

Menurut Van Peursen dalam bukunya strategi kebudayaan mengenai aktualisasi

sikap manusia dari zaman ke zaman dalam menghadapi kekuasaan-kekuasaan tersebut,

melihat adanya 3 periode peralihan yang mencolok yang dialami manusia pada

umumnya. Ketiga pagiode itu adalah:

a.       Tahap mitis ialah sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh

kekuatan-kekuatan gaib disekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam raya

atau kekuasaan kesuburan

13 Ibid., Hlm 180-18114 http://ilmubudayadasar...

7

Page 8: Makalahku

b.      Tahap antiologi ialah sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam kepungan,

ia menyusun suatu ajaran atau teori mengenai dasar hakikatnya segala sesuatu

(antologi) dan mengenai segala sesiatu menurut perinciannya (ilmu-ilmu)

c.       Tahap fungsianal ialah sikap dan alam pikiran yang makin nampak dalam

diri manusia modern. Ia tidak begitu terpesona lagi oleh lingkungan (sikap

mitis), ia tidak lagi dengan kepala dingin ambil jarak terhadap objek

penyelidikannya (sikap antologis).15

Sementara itu Franz Magnis Suseno melihat adanya dua bahaya yang terjadi

kendala bagi manusia dalam upaya memenuhi ataupun mempertahankan sikap hidup,

kedua bahaya yang dimaksud adalah nafsu dan pamrih. Nafsu adalah perasaan-perasaan

kasar yang bisa menggagalkan kontrol diri manusia dan sekaligus membelenggunya

secara buta secara lahir. Nafsu memperlemah manusia karena pemborosan kekuatan-

kekuatan batin tanpa guna. Seseorang yang dikuasai nafsu, boleh jadi tidak lagi

menuruti akal budinya, tidak bisa lagi mengembangkan segi-segi halusnya, semakin

mengancam lingkungannya, menimbulkan konflik dan ketegangan-ketegangan dalam

masyarakat dan pada instansi terakhir, membahayakan ketentraman. Pamrih dan

egoisme juga menjadi musuh manusia. Ini bias dimengerti mengingat seseorang yang

bertindak lantaran pamrih semata-mata biasanya cendrung mengusahakan

kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan kepentingan masyarakat. Dilihat dari

kacamata sosial pun pamrih itu selalu mengacau karena merupakan tindakan tanpa

perhatian terhadap keselarasan sosial. Selain itu pamrih sekaligus memperlemah

manusia dari dalam, karena sikap yang mengajar pamrih biasanya akan memutlakkan

kekuatannya sendiri. Dengan demikian itu ia mengisolasikan dirinya sendiri dan

memotong diri dari sumber kekuatan batin yang tidak terletak dalam individualitasnya,

melainkan dalam dasar yang mempersatukan semua kekuata pada dasar jiwa mereka.

Menurut Soetrisno dalam bukunya Falsafah Hidup Pancasila sebagaimana

tercermin Falsafah Hidup Orang Jawa, ia melihat adanya tiga, yaitu:

a.       Selalu ingin menang sendiri

15 http://bendhova25.blogspot.com/2013/01/makna-sikap-hidup-manusia-dan-pandangan.html, Diakses pada 27 Oktober 2014, 10:48:49 WIB

8

Page 9: Makalahku

b.      Selalu ingin benar sendiri

c.       Hanya mementingkan kebutuhannya sendiri.16

Selain yang tertera diatas ada juga sikap lain yang dianggap kurang baik, yaitu

kebiasaan untuk menarik keuntungan sendiri dari setiap situasi tanpa memperhatikan

masyarakat kecendrungan untuk memperoleh hak yang lebih dibanding orang lain

dengan alasan juga yang diberikannya.17

d. Manusia Dan Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri

manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan

dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah

pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-

kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:

a.       Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.

b.      Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak

yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.

c.       Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup

dari anak-anak atau orang yang di bimbing.18

Menurut Drijarko S. J. Mengatakan bahwa manusia itu serba terhubung dengan

dunia jasmani sekitarnya, terhubung erat dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu

tergantung seluruhnya pada yang ada, yang mutlak, yaitu Tuhan. Pandangan hidup

adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah

bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja.19

Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar

dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman

yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun yang non fisik, seperti penyakit,

bencana alam, kegelisahan, ketakutan. Banyak orang yang pandangan hidupnya didasari

16 http://bendhova25...17 http://ilmubudayadasar...18 Joko Triprasetyo dkk, Log. Cit. Hlm 181-18219 http://ilmubudayadasar...

9

Page 10: Makalahku

pandangan-pandangan hidup untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya; pada

waktu mudanya, tetapi disaat-saat mendekati kematiannya mulai berbuat seperti orang-

orang yang hidup beragama.

Jadi pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan

dan nilai-nilai yang akan dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan. Dengan

demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia.

Sayangnya manusia tidak memahami dan menyadarinya, sehingga banyak orang yang

memeluk sesuatu agama semata-mata atau sadar keturunan. Akibatnya banyak orang

yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya, atau sering dikenal

dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh

Nabi Muhammad SAW: “Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang

tidak berakal”. Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut adalah agar manusia dalam

memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan

semata-mata karena asas keturunan. Hal ini di tegaskan dalam firman Allah SWT, surat

Al-Baqarah ayat 256 yang artinya: “Tidak ada paksan untuk memasuki suatu agama,

sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang

salah”.20

Dalam firman Allah SWT itu tersirat bahwa betapa Dia menghargai akal manusia.

Dia hanya menawarkan atau mendorongkan ini yang baik dan ini yang buruk. Akhir

keputusan terserah kepada manusia, sebab manusia mempunyai akal. Dan Allah SWT

telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 19 yang artinya: ”Agama yang benar bagi

Allah itu hanyalah Islam”. Namun agama apa yang akan dipilih oleh manusia sebagai

sandaran hidupnya, diserahkan hidupnya kepada manusia itu sendiri.21

Pandangan hidup ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun

kehidupan di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya.

Pandangan hidup berbeda dengan cita-cita. Cita-cita misalnya:

1. Ingin punya istri cantik, terpelajar tapi setia

2. Ingin punya suami tinggi, tampan (simpatik), pilot dan setia

20 http://ilmubudayadasar...21 http://bendhova25...

10

Page 11: Makalahku

3. Ingin jadi insinyur, doktor, atau pilot

4. Ingit hidup selamat, bahagia alis tidak kekurangan apapun

Sedangkan pandangan hidup:

1. Hidup bahagia, sejahtera 

2. Hidup sejahtera, penuh kebahagiaan dan cinta kasih

3. Hidup panjang umur untuk sanad kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh

cinta kasih.22

22 http://edhow012...

11

Page 12: Makalahku

BAB III

KESIMPULAN

Pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk memimpin

kehidupan rohani dan jasmani yang berguna bagi perorangan (individual), kelompok

atau masyarakat, bahkan Negara. Semua perbuatan, tingkah laku antara aturan-aturan

bagi Negara dan juga undang-undang serta peraturan-peraturan harus merupakan

pancaran dari pandangan hidup yang sudah di rumuskan. Pandangan hidup bersifat

elastic, tergantung kepada situasi dan kondisi serta dipengaruhi oleh lingkungan

kehidupan dimana manusia itu tinggal.

Hubungan Pandangan hidup dengan kehidupan manusia itu ibarat sebuah jalur

yang dibuat untuk menentukan arah kehidupan seseorang. Pandangan hidup ibarat

wadah dan manusia ibarat air yang mengikuti bentuk wadah yang ditempati tersebut.

Tapi sekali lagi manusia adalah penentu ingin menempati wadah yang mana dan wadah

yang seperti apa. Seseorang yang memiliki pandangan hidup berbeda dengan orang

yang tidak memiliki pandangan hidup. Seseorang yang memiliki pandangan hidup pasti

memiliki arah hidup, dan dalam kehidupannya juga lebih bersemangat, disiplin, dan

sabar dalam menghadapi ujian-ujian dalam kehidupannya.

Jadi pandangan hidup dapat merupakan keseluruhan garis dan kecenderungan

jalan-jalan dan nilai-nilai yang akan dicapai untuk landasan semua dimensi kehidupan.

12

Page 13: Makalahku

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-pandangan-

hidup.html

Triprasetyo Joko dkk, Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2009.

Hlm 168

http://edhow012.blogspot.com/2012/05/pengertian-pandangan-hidup.html

http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html

http://bendhova25.blogspot.com/2013/01/makna-sikap-hidup-manusia-dan-

pandangan.html

13