makalah wasbang

Upload: fajar-sunariyadi

Post on 05-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Cerminan Pendidikan sebagai faktor penting yang terlupakan di wilayah sidoarjo

TRANSCRIPT

CERMINAN PENDIDIKAN SEBAGAI FAKTOR PENTING YANG TERABAIKAN DI WILAYAH SIDOARJODisusun untuk Mata KuliahWAWASAN KEBANGSAAN

D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

JURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2015CERMINAN PENDIDIKAN SEBAGAI FAKTOR PENTING YANG TERABAIKAN DI WILAYAH SIDOARJODisusun untuk Mata KuliahWAWASAN KEBANGSAAN

Disusun Oleh

ZULFA ANIS LABIBA

2414 031 006NUR UMMAMA SOFYANA

2414 031 011

JOHANES BISMAPUTRA. E

2414 031 016

ISROUS SAIDAH

2414 031 023

LINTANG GUMEBYAR

2414 031 031

FAJAR SUNARIYADI

2414 031 036

SYAMSUR RIJAL

2414 031 038

SASTRA NUR PRATAMA

2414 031 048

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu pusat atau modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan dalam bermasyarakat, karena dengan adanya pendidikan, kita bisa mengetahui berbagai macam ilmu pengetahuan yang tadinya belum sama sekali kita ketahui. Selain itu kita bisa mendapatkan pendidikan moral, kedisiplinan, agama, sosial dan masih banyak lagi yang bisa kita dapatkan.. Namun disini saya ingin membahas masalah rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil. Berbagai masalah yang menghambat proses pendidikan di suatu daerah masih sering muncul.

Hal ini banyak sekali terjadi di Indonesia, khususnya pada daerah terpencil. Mengapa daerah-daerah terpencil sering kali tidak menjadi perhatian pemerintah, sedangkan kota-kota besar selalu tercukupi fasilitasnya? ini adalah hal yang tidak sebanding. Gedung sekolah yang mereka tempati, tidak mampu memberikan fasilitas yang memadai sebagaimana sekolah normal pada umumnya. Penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal, sehingga kemajuan pendidikan di Indonesia hanya terpusat di daerah perkotaan sedangkan di daerah terpencil kurang diperhatikan.

Kurangnya sarana dan prasarana meliputi gedung sekolah beserta isinya, serta peralatan sekolah yang menunjang proses belajar mengajar di suatu sekolah, atau lembaga tempat belajar. Sering kita lihat pembangunan gedung-gedung sekolah megah diperkotaan dengan fasilitas yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Namun hal itu akan berbanding terbalik ketika kita melihat keadaan yang sebenarnya di daerah terpencil. Tidak ada fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kemajuan proses belajar mengajar yang mereka lakukan.

Sekolah harusnya menyediakan fasilitas belajar yang memadai dan baik, agar siswa merasa nyaman dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta agar kedepannya mampu menghasilkan pribadi yang berkualitas baik mutu, mental, dan kepribadian. Selain itu kelengkapan fasilitas belajar bagi siswa juga berguna untuk melatih kemandirian siswa dalam memperoleh bahan ajar tambahan selain dari guru pengajar ataupun buku panduan yang mereka punya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan yang kami ambil sebagai acuan adalah :

a. Apakah pendidikan sarana prasarana sekolah di Kabupaten Sidoarjo sudah memenuhi kriteria pendidikan bermutub. Apakah pemerintah lokal sudah turun tangan terhadap permasalahan ini

c. Bagaimana solusi pemerintah terhadap permasalahan ini

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam study lapang kali ini adalah :

a. Untuk mengetahui kelayakan pendidikan yang ada di Kabupaten Sidoarjo sebagai pendidikan yang bermutub. Untuk menganalisa apakah pemerintah sudah turun tangan terhadap permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Sidoarjo

c. Upaya apa saja yang diberikan pemerintah untuk menunjang pendidikan di Kabupaten Sidoarjo

1.4 Manfaat

Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang keadaan pendidikan sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya secara bersama agar pendidikan di masa yang akan dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diberikanBAB II

LANDASAN TEORI2.1 Pendidikan Sesuai Dengan UUD 1945

Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 45 pasal 31: (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.Makna dari Pasal 31 UUD 1945 tersebut adalah setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa kecuali. Pada kenyataannya, dengan kondisi negara Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau, mulai Sabang sampai Merauke, kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan semakin baik sumber daya manusia yang ada, dan pada akhirnya akan semakin tinggi pula daya kreatifitas pemuda Indonesia dalam mengisi pembangunan sebuah bangsa. Namun di Indonesia, untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas sesuai dengan standar nasional saja masih sangat sulit.

2.2 Permasalahan Pendidikan Yang Ada Di Pelosok DaerahBerbagai permasalahan seringkali menghambat peningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya di daerah tertinggal atau terpencil, yang pada akhirnya mewarnai perjalanan pendidikan di Indoensia. Di suatu daerah terpencil masih banyak dijumpai kondisi di mana anak-anak belum terlayani pendidikannya. Angka putus sekolah yang masih tinggi. Juga masalah kekurangan guru, walaupun pada sebagain daerah, khususnya daerah perkotaan persediaan guru berlebih. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Itulah sederat fakta-fakta yang menghiasai wajah pendidikan kita di daerah terpencil.Daerah Desa Gebang Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur adalah salah satu contoh daerah tertinggal yang masih sangat kurang dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak. Di daerah tersebut banyak ditemukan fakta-fakta kekurangan pelayanan pendidikan selama ini. Misalnya kekurangan guru, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, serta biaya operasional pendidikan yang sangat minim.

Terkait dengan masalah pemenuhan tenaga pendidik, pemerintah kita (melalui dinas pendidikan) sebenarnya secara khusus telah berusaha melakukan pemenuhan melalui penempatan guru-guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru yang ditempatkan di daerah tertinggal atau terpencil. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru yang enggan mengajar di daerah terpencil dengan beragam alasan. Menurut Berg (2006) dalam Riza Diah, AK dan Pramesti Pradna P., salah satu faktor yang menyebabkan keengganan para guru untuk mengajar di daerah terpencil atau tertinggal adalah letak sekolah yang sulit dijangkau. Alasan berikutnya adalah minimnya fasilitas dan hiburan. Di Indonesia, pada umumnya guru yang mengajar di daerah terpencil tidak betah dikarenakan fasilitas yang tidak memadai. Selain jauh dari pusat keramaian, fasilitas tempat tinggal guru juga tidak dipenuhi oleh pemerintah. Akibatnya banyak guru yang merasa tidak nyaman dan mengajukan pindah ke sekolah yang berada di perkotaan.Dengan adanya berbagai permasalahan penyelenggaran pendidikan di daerah tertinggal atau terpencil, seharusnya masalah pelayanan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Masyarakat luas, melalui berbagai organisasi kemasyarakatan, NGO, dan organisasi lainnya bisa ikut terlibat dalam membantu mengatasi berbagai kekurangan layanan pendidikan di daerah terpencil.

Program-program pemberdayaan serta pengembangan kapasistas dan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan, dan lain sebagainya adalah program-program yang bisa dilakukan untuk membantu ketertinggalan pendidikan anak-anak Indonesia di daerah tertinggal atau terpencil.