makalah ujian akhir semester besaran dan satuan.doc
TRANSCRIPT
MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER BESARAN DAN SATUAN
MAKALAH
UJIAN AKHIR SEMESTER
BESARAN DAN SATUAN
PENGASUH MK : MIKAEL NAMAS S.Si,M.Si
NAMA : Dewi Fatimah Am Abi
NIM : 1123733311
SEMESTER : 1
JB/PRODI : T.E / TKJ A
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Terapan sampai selesai.
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
sangat menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Fisika Terapan,
demi penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak dan
teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya saya berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya
dalam proses pembelajaran dikemudian hari.
Kupang, Januari 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………..1
Kata pengantar……………………………………………………………………….2
Datar isi……………………………………………………………………………….3
BAB I. Pendahuluan
1.1. Tujuan……………………………………………………………………4
1.2. Maksud…………………………………………………………………...5
BAB II. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….18
BAB III. Penutup
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………..19
3.2. Saran…………………………………………………………………….21
Daftar Pustaka………………………………………………………………………22
BAB I. PENDAHULUAN
1. TUJUAN
Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
o Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
o Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional.
o Adapun fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
o Yang terakhir agar memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Terapan.
2. MAKSUD
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa
benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa saja yang
bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar,
dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku?
Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari
besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran
massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.
Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak
baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak
mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan
satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar
dalam pengukuran fisika.
Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu
General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada
tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran
pokok.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda
hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada
dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari
semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala
sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur
prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali
gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang
disebut hukum-hukum fisika.
Pengertian besaran :
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan
mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu :
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran
maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena
massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan
alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Sistem satuan internasional
Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum
Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI).
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon, atau
biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah
centimeter, gram sekon atau sistem CGS.
Pengertian satuan
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap
besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan
sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai
satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda
tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar ?
Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut :
1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun bagi
anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh, jengkal tidak
bisa dijadikan satuan
baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik
untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan
standar.
2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan satuan
tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan massa yaitu
kilogram,
mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat
digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan sulit
dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. Orang lain
yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satu-satunya satuan
standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.
3. Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional maka ilmuwan dari
satu negara
dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara
interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International
d’Unites.
Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the
International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh
besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang,Massa,Waktu,Suhu,Kuat
arus,Intensitas cahaya dan Jumlah Zat.
Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang
mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan
1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara sampai ke
katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan
beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke
katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik
2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena
rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900.
pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode
radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state.
3. Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan
bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini
ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan 10%
indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang
tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part, namun
metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan
sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
4. Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling
kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus
listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga
dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada
ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
5. Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air (suhu
dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol
mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari
temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari “gram-
molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang
terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus
dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini
disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023
7. Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu
cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang
digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh
laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan
saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari
suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik,
dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.
Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1. Sudut Datar
Satuannya Radian
2. Sudut Ruang
Satuannya Steradian
Besaran Turunan
Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak
macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu.
Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung,
mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang
merupakan pembagian besaran pokok..
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter
persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang Berikut
ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang
diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second)
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran
kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan
dan lain-lain.
Sistem Pengukuran
Kesalahan (error)
adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi
tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil
menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen
yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan
pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01
mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan
mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini
disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan
dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
o Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai
benar X0
o Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer
memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
o Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
o Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah
angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
o Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan
dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak orang
yang menentukan ukuran panjang dengan DEPA atau JEGKAL sedangkan setiap orang
mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai
standarnya masing-masing, segala sesuatunya akan sangat membingungkan.
begitu banyak Mengukur adalah membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan apabila
tidak mempunyai satuan yang standar di DUNIA
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah
membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran
besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus
melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar
gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. sesuatu yang dapat di
ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka
besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat yang
digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur, ketelitian
sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketaui begitu banyak besaran dan sauannya serta cara
pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak menjadi
kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.
2. SARAN
o Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipeajari karena sangat erat kaitanya dengan
kehidupan manusia.
o Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat menekan
kesalahan dalam pengukuran.
o Saat pembahasan materi diharapkan dosen banyak membahas tentang system pengukuran.