pk 04 b pedoman evaluasi penawaran-pekerjaan konstruksi-prakualifikasi-satu sampul-sistem...

58
PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN Pengadaan Pekerjaan Konstruksi [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan

Upload: affrizal-gaffar

Post on 31-Oct-2015

105 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN DAN

EVALUASI PENAWARAN

PengadaanPekerjaan Konstruksi

[Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung]

Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur

Kontrak Harga Satuan

1

DAFTAR ISI

BAB I KETENTTUAN UMUM..................................................................................1A. PENGERTIAN ISTILAH................................................................................................1

B. TUJUAN.........................................................................................................................3

C. RUANG LINGKUP........................................................................................................3

BAB II UNDANGAN, PENGAMBILAN, PEMBERIAN PENJELASAN, PENYAMPAIAN,

PEMBUKAAN,DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN..................4A. UNDANGAN.................................................................................................................4

B. PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN....................................................................4

C. PEMBERIAN PENJELASAN..........................................................................................5

D. PENYAMPAIAN/PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN........................................6

E. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN..................................................................7

F. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN.......................................................................9

G. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL PELELANGAN..............................................18

BAB III .....................PENETAPAN, PENGUMUMAN, SANGGAHAN DANSANGGAHAN BANDING.........................................................20

A. PENETAPAN PEMENANG LELANG..........................................................................20

B. PENGUMUMAN PEMENANG LELANG.....................................................................20

C. SANGGAHAN DAN SANGGAHAN BANDING.........................................................21

BAB IV PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL23A. PELELANGAN GAGAL...............................................................................................23

B. TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL..................................................................24

BAB V LAIN-LAIN..............................................................................26CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN..................28CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN LELANG. . .30CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL PELELANGAN.........................................32

i

BAB I

KETENTUAN UMUM

A. PENGERTIAN ISTILAH

Dalam Pedoman Tata Cara Pengadaan Dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan ini yang dimaksud dengan:

1. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran pemerintah.

3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

5. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

6. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat K/L/D/I yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

7. Penyedia adalah badan usaha yang menyediakan/melaksanakan Pekerjaan Konstruksi.

8. Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

9. Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

10.Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja POKJA ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.

1

11.Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

12.Nilai Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.

13.Hari adalah hari kalender untuk pelaksanaan kontrak dan jaminan-jaminan, sedangkan hari kerja untuk pelaksanaan proses pemilihan.

14.Direksi lapangan adalah tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

15.Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

16.Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

17.Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.

18.Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

19.Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;

20.Analisa Teknis Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan per satuan tenaga kerja bahan dan peralatan untuk mendapatkan satu satuan jenis pekerjaan tertentu.

21.Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satu satuan jenis pekerjaan tertentu.

22.Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis dari awal sampai akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar.

23.Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.

2

24.Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

25.Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

26.Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

27.Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

28.Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

29.Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

30.Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam periode pelaksanaan kontrak.

31.Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

B. TUJUAN Pedoman Tata Cara Pengadaan Dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan ini disusun dengan tujuan: 1. Sebagai pedoman Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melaksanakan

evaluasi penawaran;2. Untuk mendapatkan penyedia yang diyakini mampu melaksanakan

pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling menguntungkan negara;

3

3. Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

C. RUANG LINGKUPPedoman Tata Cara Pengadaan Dan Evaluasi Penawaran Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan ini digunakan untuk pelaksanaan pelelangan dan evaluasi penawaran mencakup:1. Pengadaan pekerjaan konstruksi dalam penyelenggaraan jasa

konstruksi yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari anggaran pembangunan pemerintah (pusat/daerah).

2. Pengadaan pekerjaan konstruksi yang dananya bersumber dari pemerintah mencakup Pengadaan pekerjaan konstruksi yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri.

4

BAB II

UNDANGAN, PENGAMBILAN, PEMBERIAN PENJELASAN,

PENYAMPAIAN, PEMBUKAAN, DAN EVALUASI DOKUMEN

PENAWARAN

Pokja ULP melakukan penelitian/pemeriksaan terhadap proses pemilihan dengan tahapan sebagai berikut :A. UndanganB. Pengambilan Dokumen PemilihanC. Pemberian PenjelasanD. Penyampaian Dokumen PenawaranE. Pembukaan Dokumen Penawaran F. Evaluasi Dokumen Penawaran

1. Koreksi Aritmatik2. Evaluasi Administrasi3. Evaluasi Teknis4. Evaluasi Harga

G. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan

A. UNDANGAN1. Pokja ULP mengundang semua peserta yang lulus kualifikasi untuk

mengambil Dokumen Pemilihan dengan ketentuan:a. tidak ada sanggahan dari peserta; b. sanggahan terbukti tidak benar; atauc. masa sanggah berakhir.

2. Undangan mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat pengambilan Dokumen Pemilihan.

3. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.

B. PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN1. Peserta dapat mengambil Dokumen Pemilihan sesuai hari, tanggal,

waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam undangan.2. Pada pengambilan Dokumen Pemilihan, Pokja ULP:

a. mencatat nama yang mengambil dokumen, nama dan alamat perusahaan serta nomor telepon, nomor faksimili dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi;

b. memberikan Dokumen Pemilihan dalam bentuk file (softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy) kepada peserta yang diundang; dan

c. dapat mengunggah (upload) Dokumen Pemilihan melalui website K/L/D/I untuk diunduh (download) oleh peserta.

5

3. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun dari peserta.4. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam

pengambilan dokumen.

C. PEMBERIAN PENJELASAN1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang

ditentukan, serta dihadiri oleh para peserta yang terdaftar.2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak

dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan

menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.4. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta

mengenai:a. metode pemilihan;b. cara penyampaian Dokumen Penawaran;c. kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen

Penawaran;d. pembukaan Dokumen Penawaran;e. metode evaluasi;f. hal-hal yang menggugurkan penawaran;g. jenis kontrak yang akan digunakan;h. ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi

harga atas penggunaan produksi dalam negeri;i. ketentuan tentang penyesuaian harga;j. risiko K3 yang mungkin timbul akibat pekerjaan termasuk

kondisi dan bahaya (apabila diperlukan);k. ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada

Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil; l. besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan

jaminan; danm. Dokumen lain yang dipersyaratkan seperti Pra Rencana

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (Pra RK3K), tingkat risiko pekerjaan (tinggi, sedang, kecil), dan barang yang diimpor (apabila ada), Analisa Teknis Satuan Pekerjaan, dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

5. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan.

6. Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen Pemilihan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota pokja ULP dan minimal

6

1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.

7. Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP, maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota pokja ULP yang hadir.

8. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 6 terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.

9. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar dan/atau nilai total HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan.

10. Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 9, maka ULP menyampaikan keberatan PPK kepada KPA untuk diputuskan dan:a. apabila KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan

perubahan; atau

b. apabila KPA sependapat dengan Pokja ULP, KPA memutuskan perubahan dan bersifat final, serta memerintahkan Pokja ULP untuk membuat dan mengesahkan Adendum Dokumen Pemilihan.

11. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan, maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pemilihan awal.

12. Dalam Adendum Dokumen Pemilihan, Pokja ULP dapat memberikan tambahan waktu pemasukan Dokumen Penawaran.

13. Pokja ULP memberitahukan kepada semua peserta untuk mengambil salinan Adendum Dokumen Pemilihan.

14. Pokja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan BAPP dan Adendum Dokumen Pemilihan (apabila ada) dan dapat mengunggah (upload) dokumen tersebut melalui website K/L/D/I yang dapat diunduh (download) oleh peserta.

D. PENYAMPAIAN/PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Metode penyampaian/pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Penawaran harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pemilihan.

2. Dokumen Penawaran meliputi:a. surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku

penawaran dan mencantumkan harga penawaran; b. Jaminan Penawaran asli;c. rincian harga penawaran (daftar kuantitas dan harga);d. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan

7

kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

e. surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada);f. dokumen penawaran teknis;g. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN;h. dokumen isian kualifikasi; dani. dokumen lain yang dipersyaratkan dalam Dokumen

Pemilihan seperti Formulir Pra RK3K, daftar barang yang diimpor (apabila ada), Analisa Teknis Satuan Pekerjaan, dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

3. Dokumen Penawaran disampaikan sebanyak 2 (dua) rangkap, yang terdiri dari: dokumen asli 1 (satu) ditandai “ASLI” dan rekamannya 1 (satu) ditandai “REKAMAN”.

4. Dokumen Penawaran dimasukkan dalam sampul dan ditulis “Dokumen Penawaran” dan ditulis nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta, serta ditujukan kepada Pokja ULP dengan alamat yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan.

5. Peserta menyampaikan langsung Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, dan Pokja ULP memasukkan ke dalam kotak/tempat pemasukan.

6. Peserta dapat menyampaikan Dokumen Penawaran melalui pos/jasa pengiriman dengan ketentuan sudah diterima Pokja ULP sebelum batas akhir pemasukan penawaran serta segala risiko keterlambatan dan kerusakan menjadi risiko peserta.

7. Dalam hal Dokumen Penawaran disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, maka sampul penutup dimasukkan ke dalam sampul luar yang mencantumkan nama paket pekerjaan dan alamat Pokja ULP.

8. Untuk Dokumen Penawaran yang diterima melalui pos/jasa pengiriman:a. Pokja ULP mencatat waktu dan tanggal pemasukan

penawaran pada sampul luar dan memasukkan ke dalam kotak/tempat pemasukan; dan

b. apabila terlambat diterima, Pokja ULP membuka sampul luar untuk mengetahui alamat peserta. Pokja ULP segera memberitahukan kepada peserta yang bersangkutan untuk mengambil kembali seluruh Dokumen Penawaran. Pengembalian Dokumen Penawaran disertai dengan bukti serah terima.

9. Peserta boleh menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran.

10. Penarikan, penggantian, pengubahan, atau penambahan Dokumen Penawaran harus disampaikan secara tertulis dan disampul serta diberikan tanda dengan penambahan

8

pencantuman kata “PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, sesuai dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang sudah disampaikan sebelumnya.

11. Penawaran harus disampaikan kepada dan harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat di tempat dan pada waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

12. Setiap penawaran yang disampaikan dan diterima oleh Pokja ULP setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka) disertai dengan bukti serah terima.

13. Terhadap penawaran terlambat yang disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, Pokja ULP membuka sampul luar untuk mengetahui nama dan alamat peserta, serta memberitahukan kepada peserta yang bersangkutan untuk mengambil kembali penawaran tersebut disertai dengan bukti serah terima.

14. Pokja ULP membuat daftar peserta yang memasukkan penawaran.15. Pokja ULP membuat tanda terima Dokumen Penawaran. 16. Pokja ULP menolak semua dan/atau sebagian tambahan Dokumen

Penawaran yang masuk setelah batas akhir pemasukan penawaran.

17. Pada batas akhir pemasukan penawaran, salah satu anggota pokja ULP menutup pemasukan penawaran dengan mencoret tepat di bawah daftar peserta terakhir serta membubuhkan tanda tangan.

18. Segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, Pokja ULP menyatakan kepada peserta bahwa saat pemasukan penawaran telah ditutup sesuai waktunya, menolak Dokumen Penawaran yang terlambat dan/atau sebagian tambahan Dokumen Penawaran, serta membuka Dokumen Penawaran yang masuk.

19. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan dan disampaikan kepada seluruh peserta.

E. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN 1. Dokumen Penawaran dibuka di hadapan peserta pada waktu dan

tempat sesuai ketentuan dalam Dokumen Pemilihan.2. Ketidakhadiran peserta pada saat pembukaan Dokumen

Penawaran tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.

3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen

9

Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.

4. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.

5. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama 2 (dua) jam.

6. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.

7. Pokja ULP membuka kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dihadapan para peserta.

8. Pokja ULP meneliti isi kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dan menghitung jumlah Dokumen Penawaran yang masuk dihadapan peserta.

9. Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka pelelangan dinyatakan gagal.

10. Dokumen Penawaran dengan sampul bertanda “PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, harus dibuka dan dibaca terlebih dahulu.

11. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka apabila dokumen dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda “PENARIKAN”.

12. Pokja ULP membuka sampul Dokumen Penawaran di hadapan peserta, kemudian dokumen penawaran tersebut dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran.

13. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran yang terdiri dari:a. surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku

penawaran dan mencantumkan harga penawaran; b. Jaminan Penawaran asli;c. rincian harga penawaran (daftar kuantitas dan harga);d. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada

penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

e. surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada); f. dokumen penawaran teknis;g. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN;h. dokumen isian kualifikasi; dani. dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen

Pemilihan seperti Formulir Pra RK3K, daftar barang yang diimpor (apabila ada), Analisa Teknis Satuan Pekerjaan, dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

14. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan penawaran kecuali untuk yang terlambat

10

memasukkan penawaran.15. Salah satu anggota Pokja ULP bersama 1 (satu) orang saksi

memaraf Dokumen Penawaran asli yang bukan miliknya antara lain pada bagian surat penawaran dan daftar kuantitas dan harga.

16. Pokja ULP segera membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran yang paling sedikit memuat: a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap dan tidak lengkap;c. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran

(apabila ada);d. keterangan lain yang dianggap perlu;e. tanggal pembuatan Berita Acara; danf. tanda tangan anggota pokja ULP dan wakil peserta yang hadir

atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari peserta.

17. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.

18. Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.

19. Berita acara dilampiri Dokumen Penawaran.20. Salinan berita acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa

dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui website K/L/D/I yang dapat diunduh oleh peserta.

F. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN 1. KETENTUAN UMUM

Dalam melakukan evaluasi penawaran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, penelitian, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.

b. Evaluasi terhadap data administrasi, teknis, dan harga hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.

c. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi Dokumen Pemilihan;

d. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran;

e. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang

11

sesuai dengan ketentuan antara lain disampaikan oleh penawar yang berhak, pada waktu yang telah ditentukan, untuk paket pekerjaan yang dilelangkan, memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan meliputi syarat administrasi, syarat teknis dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan dan harga yang wajar dapat dipertanggung jawabkan tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;

f. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini yang

mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau

2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat.

g. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;

h. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK termasuk penyalahgunaan wewenang, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta

lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat

persekongkolan diganti, dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;

3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan

4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka 3), maka pelelangan dinyatakan gagal.

i. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

j. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen penawaran, pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen penawaran. Peserta harus memberikan tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.

k. Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi kebenarannya termasuk peninjauan lapangan kepada pihak-pihak/instansi terkait.

12

2. KOREKSI ARITMATIK a. Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik

dengan ketentuan:1) volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas

dan harga disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

2) apabila terjadi  kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan

3) jenis pekerjaan:a) yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah

termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.

b) tidak ditawarkan atau menawarkan di bawah spesifikasi yang ditentukan, maka dilakukan klarifikasi, apabila hasil klarifikasi menunjukkan jenis pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan utama (major item) dan penyimpangan yang bersifat penting/pokok yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan maka dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan penawaran tidak dilakukan evaluasi lebih lanjut.

b. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula.

c. Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

d. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan dimulai dari penawaran terendah.

e. Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui website K/L/D/I.f. Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh

Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dari penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.

g. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang (di bawah) dari HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran.

3. EVALUASI ADMINISTRASI a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap

hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasib. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,

apabila:1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan

13

Dokumen Pemilihan ini dipenuhi/dilengkapi:a) surat penawaran; b) Jaminan Penawaran asli;c) Rincian harga penawaran (daftar kuantitas dan harga);d) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan

kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

e) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada);

f) dokumen penawaran teknis:(1)metode pelaksanaan; (2) jadwal waktu pelaksanaan;(3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;(4)spesifikasi teknis (apabila mengajukan spesifikasi

yang berbeda dari yang ditetapkan);(5)daftar personil inti yang akan ditempatkan secara

penuh;(6)Daftar bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;

g) formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (khusus untuk peserta yang tidak menyampaikan formulir TKDN, penawarannya tidak digugurkan); dan

h) dokumen lainnya seperti Formulir Pra RK3K, daftar barang yang diimpor (apabila ada), Analisa Teknis Satuan Pekerjaan, dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:a) ditandatangani oleh:

(1)direktur utama/pimpinan perusahaan;(2)penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan

perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya;

(3)kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau

(4)pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

b) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan, dengan ketentuan:(1)apabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka

dan huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;

(2)apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai yang tertulis dalam angka; atau

(3)apabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.

c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan

14

tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan, dengan ketentuan: (1)apabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka

dan huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf; (2)apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas

sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai yang tertulis dalam angka; atau

(3)apabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.

d) bertanggal;3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;

b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

c) nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran;

d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;

f) nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;

g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan;

h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;

i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO;

j) substansi jaminan memenuhi syarat dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran telah dikonfirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit jaminan;

4) surat kuasa:a) Harus ditandatangani direktur utama /pimpinan

perusahaan;

b) Nama penerima kuasa harus tercantum dalam akte

15

pendirian atau perubahannyac) Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh

anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerja sama.

c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak boleh mengubah substansi;

d. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.

4. EVALUASI TEKNIS a. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang

ditetapkan; b. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan

ketentuan:1)Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus

dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

2)penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap:a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan layak,

realistik dan dapat dilaksanakan untuk penyelesaian pekerjaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki, serta diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan termasuk pengendalian terhadap risiko K3. Metoda pelaksanaan dilengkapi metode kerja untuk jenis-jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang atau pekerjaan sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan pekerjaan, misalnya:(1) Pembuatan saluran pengelak (diversion

channel);(2) Pengeringan tempat pekerjaan

(dewatering/unwatering) yang berat;(3) Pembuatan konstruksi pengaman (protection

construction);(4) Pengaturan lalu lintas (traffic management).Yang diteliti dalam evaluasi metoda pelaksanaan adalah tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum

16

dalam Dokumen Pemilihan; c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal

yang disediakan untuk menghasilkan produksi alat yang dibutuhkan sesuai dengan yang dibutuhkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan; Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal berbeda dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan harus dibandingkan produktifitasnya.

d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan; bagi penawar yang menyampaikan spesifikasi teknis yang berbeda dari yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan maka spesifikasi teknis tidak boleh kurang dari yang disyaratkan, dan bagi penawar yang tidak menyampaikan perubahan spesifikasi teknis dianggap sama dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;

f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

g)Pra RK3K memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Apabila terdapat hal yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi untuk menegaskan bahwa K3 akan dilaksanakan. Tidak dapat menggugurkan teknis berdasarkan Pra RK3K.

Catatan:Apabila dalam evaluasi menggunakan ambang batas minimal maka evaluasi teknis dilakukan dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis (perolehan nilai) yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan. Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan. Pembobotan dilakukan sebagai berikut:“Ambang batas: .................. unsur teknis yang dinilai: (1) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan

menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan, bobot max…%, min…%;

(2) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu, bobot max…%, min…%;

(3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan, bobot max…%, min…%;

(4) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini, bobot max…%, min…%;

17

(5) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan, bobot max…%, min…%;

(6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan, bobot max…%, min…%;

(7) Pra RK3K memenuhi persyaratan, max…%, min…%.Catatan: angka (4) digunakan apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari

yang ditetapkan.”3)Untuk menilai konsistensi dan kewajaran antara metode

pelaksanaan, jadwal waktu pelaksanaan, penggunaan peralatan dan bahan (material konstruksi), tenaga kerja, maupun pencapaian produktivitas dan spesifikasi teknis, Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi dengan menilai rincian/uraian analisa teknis satuan pekerjaan untuk pekerjaan utama meliputi komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan yang perlu dinilai konsistensinya. Selanjutnya meneliti dan melakukan analisis terhadap uraian analisa teknis satuan pekerjaan tersebut antara lain:a) komposisi bahan (material konstruksi) untuk memperoleh

suatu produk konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal komposisi untuk mencapai pemenuhan spesifikasi dan kualitas beton K ...., maka diperlukan semen/PC .... Kg, pasir ..... m3, agregat .... m3, dst. ).

b)Analisa penggunaan peralatan yang meliputi komposisi, kapasitas produk, bahan penunjang untuk menghasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal pemadatan tanah diperlukan peralatan jenis ......, kapasitas ......, komposisi ...... dan jumlah ...... untuk mengetahui produktifitas yang dihasilkan diperhitungkan terhadap waktu pelaksanaan serta metode kerja yang ditunjukkan berkaitan dengan konsistensi metode pelaksanaan)

Apabila dinilai tidak konsisten dan/atau tidak wajar maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam evaluasi penawaran harus dinyatakan gugur teknis.

4)Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan;Misalnya Excavator kondisi baik, terawat, dapat dioperasikan.

5)apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dan konfirmasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;

c. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;

18

d. apabila peserta yang lulus evaluasi teknis kurang dari 3 (tiga), maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga;

e. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.

Catatan:Peralatan dan personil yang disampaikan dalam penawaran hanya untuk 1 (satu) paket pekerjaan yang dilelangkan, apabila penawar mengikuti beberapa paket pekerjaan maka peralatan dan personil untuk paket pekerjaan lain harus dari peralatan dan personil yang berbeda.

5. EVALUASI HARGAa. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok

atau penting, dengan ketentuan:1)penawaran terkoreksi dibandingkan terhadap nilai total HPS:

a) apabila penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan

b)apabila semua penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;

2)harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan penawaran tersebut timpang, maka harga satuan penawaran timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga;

3)mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;

b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:1)Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP;

2) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS, harus dilakukan dengan ketentuan:a) menilai rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Utama meliputi komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan utama yang perlu dinilai kewajarannya untuk diteliti dan dianalisa mencakup beberapa faktor:(1) Komposisi bahan (material konstruksi) untuk

memperoleh suatu produk konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal komposisi agregat, semen PC dan lainnya untuk menghasilkan beton K 125).

19

(2) Kesesuaian harga bahan (material konstruksi) dengan harga pasaran pada saat penawaran dan harga tersebut dapat dibuktikan (misal harga semen, besi beton yang dicantumkan pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan).

(3) Kesesuaian upah tenaga kerja yang diberlakukan pada pekerjaan konstruksi di lokasi kegiatan pada saat penawaran (misal mandor, kepala tukang, tukang, pembantu tukang).

(4) Kesesuaian penggunaan peralatan yang meliputi peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan yang diberikan dalam penawaran, komposisi, kapasitas produk, bahan penunjang, dan perhitungan biaya peralatan yang digunakan pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan untuk menghasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal alat pemadatan tanah).

Apabila hasil analisa mengindikasikan bahwa pekerjaan utama tidak dapat dilaksanakan dengan harga yang ditawarkan yang disebabkan harga penawaran di bawah harga pasar dan dapat dibuktikan, sehingga akan menyebabkan terjadinya kerugian dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh serta diperkirakan mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/ kinerja dan diyakini tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan/ ketentuan, maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam evaluasi penawaran harus dinyatakan gugur. Indikasi kumulasi kerugian dan keuntungan diteliti dari data yang tercantum dalam analisa harga satuan pekerjaan dan rekapitulasi daftar kuantitas dan harga.

b)apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan

c) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.

c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri (apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya preferensi harga) dengan ketentuan Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh peserta berdasarkan penilaian sendiri (self assessment), digunakan dalam evaluasi penawaran harga apabila pelelangan pekerjaan tersebut diberlakukan preferensi harga yaitu apabila memenuhi ketentuan:1)Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri

diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai

20

rupiah murni tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

2)Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima perseratus).

Apabila peserta tidak menyampaikan formulir perhitungan TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan diberlakukan preferensi harga bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010.3) rumus penghitungan sebagai berikut:

HPKP

HEA

1

1

HEA = Harga Evaluasi Akhir.KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi Barang/Jasa).

HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran/terkoreksi yang memenuhi persyaratan lelang dan telah dievaluasi).

4)dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai pemenang;

5)pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang.

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Uraian Pekerjaan

NIlai Gabungan Barang dan Jasa (Rp)

TKDN

KDN KLN TotalBarang/

JasaGabunga

n

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Barang*)

I. Material langsung (Bahan Baku)

(1A) (1B) (1C) (1D)

II. Peralatan (Barang

(2A) (2B) (2C) (2D)

21

Jadi)A. Sub Total

Barang(3A) (3B) (3C) (3D)

Jasa**)

III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan

(4A) (4B) (4C) (4D)

IV. Alat Kerja/Fasilitas Kerja

(5A) (5B) (5C) (5D)

V. Konstruksi dan Fabrikasi

(6A) (6B) (6C) (6D)

VI. Jasa Umum

(7A) (7B) (7C) (7D)

B. Sub Total Jasa

(8A) (8B) (8C) (8D)

C. Total Biasa (A+B)

(9A) (9B) (9C) (9D) (9E)

Catatan:*) diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.**) dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)

1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari dalam negeri.

2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari luar negeri.

3. Formulasi perhitungan:

% TKDN Gabungan

Barang & Jasa (9E)

=

Biaya Gabungan (9C) – Biaya Gabungan LN (9B) X

100%Biaya Gabungan (9C)

d. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

e. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang

22

mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

f. Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

G. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL PELELANGAN 1. BAHP merupakan kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi,

teknis, dan harga yang dibuat oleh pokja ULP dan ditandatangani oleh paling kurang seperdua dari jumlah anggota pokja ULP.

2. BAHP bersifat rahasia sampai dengan pengumuman pemenang.3. BAHP harus memuat hal-hal sebagai berikut:

a. nama semua peserta;b. harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi, dari

masing-masing peserta;c. metode evaluasi yang digunakan;d. unsur-unsur yang dievaluasi;e. rumus yang dipergunakan;f. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal

ikhwal pelaksanaan pelelangan; g. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi; danh. tanggal dibuatnya Berita Acara.

4. Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal dan harus segera dilakukan pelelangan ulang. Apabila peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), maka peserta tersebut tetap diusulkan sebagai calon pemenang.

23

BAB III

PENETAPAN, PENGUMUMAN, SANGGAHAN DAN SANGGAHAN BANDING

A. PENETAPAN PEMENANG LELANG1. ULP membuat Surat Penetapan Pemenang berdasarkan BAHP untuk

nilai sampai dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). Dalam hal ULP permanen belum terbentuk maka pengaturan dan kewenangan penetapan pemenang diatur oleh masing-masing K/L/D/I.

2. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan: a. usulan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK dan APIP

K/L/D/I; danb. apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan

Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi mengembalikan usulan tersebut dan memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan pelelangan gagal.

3. Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket pekerjaan yang dilelangkan oleh ULP dalam waktu yang bersamaan, dan beberapa penawarannya terendah serta berdasarkan kemampuan menangani paket (SKP), akan ditetapkan sebagai calon pemenang oleh ULP pada paket berdasarkan perhitungan kombinasi yang menguntungkan negara.

4. Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket pekerjaan yang dilelangkan oleh ULP dalam waktu yang bersamaan, dan dalam penawarannya peserta mengajukan personil dan/atau peralatan yang sama, penawaran tidak dapat digugurkan. Apabila berdasarkan hasil evaluasi semua penawarannya terendah maka akan ditetapkan sebagai calon pemenang oleh ULP pada paket berdasarkan perhitungan kombinasi yang menguntungkan negara.

5. Penetapan pemenang disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat:a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;b. nama dan alamat penyedia serta harga penawaran terkoreksi;c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dand. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis dan harga.

6. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:a. Dokumen pengadaan beserta adendum (apabila ada);b. BAPP;c. BAHP; dand. Dokumen Penawaran dari pemenang dan pemenang cadangan 1

24

dan 2 (apabila ada) yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.

7. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan mengakibatkan surat penawaran dan Jaminan Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada seluruh peserta untuk memperpanjang surat penawaran dan Jaminan Penawaran. Calon pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dan Jaminan Penawaran dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.

B. PENGUMUMAN PEMENANG LELANG Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di website K/L/D/I dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat sekurang-kurangnya:1.nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;2.nama dan alamat penyedia;3.harga penawaran terkoreksi;4.Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan5.hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang dievaluasi.

C. SANGGAHAN DAN SANGGAHAN BANDING1. Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas

penetapan pemenang kepada Pokja ULP dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan APIP K/L/D/I sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

2. Sanggahan diajukan oleh peserta yang memasukkan penawaran baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain, ditanda tangani oleh :a. direktur utama/ pimpinan perusahaan;b. penerima kuasa dari direktur utama/ pimpinan perusahaan yang

nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya;

c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan bukti otentik; atau

d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

3. Sanggahan diajukan apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur

dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/atau

c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

25

4. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima surat sanggahan.

5. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal.

6. Sanggahan yang disampaikan bukan dari peserta sebagaimana yang dimaksud dalam C.2. atau disampaikan bukan kepada Pokja ULP atau disampaikan dan diterima diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.

7. Peserta sebagaimana yang dimaksud dalam C.2. apabila tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi, paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan kepada PPK, Pokja ULP, dan APIP K/L/D/I sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

8. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah surat sanggahan banding diterima. Jawaban sanggahan banding bersifat final.

9. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan Jaminan Sanggahan Banding sebesar sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan dengan masa berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan banding.

10. Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Pokja ULP.11. Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.

12. Sanggahan banding yang disampaikan bukan dari peserta sebagaimana yang dimaksud dalam C.2. atau disampaikan bukan kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi atau disampaikan dan diterima oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi di luar masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti sebagai pengaduan serta tidak menghentikan proses pelelangan.

26

BAB IV

PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL

A. PELELANGAN GAGAL1. Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:

a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta;

b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;c. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi

persaingan tidak sehat;d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih tinggi dari HPS;e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak

sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Dokumen Pemilihan ternyata benar;

f. sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pemilihan ternyata benar; atau

g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.

2. KPA sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan menyatakan pelelangan gagal, apabila:a. KPA sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan sependapat

dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010;

b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar;

c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang;

d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan ternyata benar;

e. Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010;

f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pemilihan; atau

g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri.

3. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi selaku PA menyatakan pelelangan gagal, apabila:a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya pelanggaran

prosedur dalam pelaksanaan pelelangan yang melibatkan KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; atau

b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan KPA, ternyata benar.

4. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan

27

kepada seluruh peserta.5. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja ULP atau

Pokja ULP lainnya yang ditugaskan meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal, menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:a. evaluasi ulang; b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran; c. pelelangan ulang; ataud. penghentian proses pelelangan.

B. TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL1. KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab

terjadinya pelelangan gagal, antara lain :a. kemungkinan terjadinya persekongkolan; b. adanya persyaratan yang diskriminatif; c. persyaratan kualifikasi perusahaan terlalu tinggi atau

mengarah pada penyedia tertentu; d. total nilai HPS terlalu rendah;e. nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu besar; atauf. kecurangan dalam pengumuman.

2. Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pelelangan gagal, mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pemilihan, maka pelelangan diproses seperti pelelangan baru.

3. Pokja ULP menindaklanjuti pelelangan gagal dengan ketentuan sebagai berikut:a. apabila jumlah peserta yang memasukkan Dokumen

Penawaran kurang dari 3 (tiga) maka melakukan pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru;

b. apabila seluruh peserta yang lulus kualifikasi tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, maka Pokja ULP melakukan pengumuman pelelangan ulang untuk mengundang peserta baru;

c. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak sehat, maka dilakukan evaluasi ulang atau pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru selain peserta yang telah memasukkan penawaran. Peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam;

d. dilakukan pelelangan ulang, apabila:1) semua penawaran biaya terkoreksi yang

disampaikan peserta melampaui HPS;2) tidak ada penawaran yang lulus evaluasi

penawaran; dan/atau 3) pelaksanaan pelelangan melanggar Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2010.e. apabila sanggahan dari peserta dan/atau pengaduan

masyarakat ternyata benar atas terjadinya penyimpangan

28

ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peratuan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, maka dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, kemudian:1) mengundang ulang semua peserta untuk

mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan

2) KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. apabila sanggahan dari peserta terhadap Dokumen Pemilihan yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan/atau sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pemilihan ternyata benar, maka setelah memperbaiki Dokumen Pemilihan, dilakukan Pelelangan ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta;

g. apabila pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri, dilakukan pelelangan ulang dengan cara memberikan sanksi kepada peserta yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima, dengan cara memasukan ke dalam Daftar Hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya.

h. apabila pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata benar, diatur ketentuan sebagai berikut:1) apabila KPA, PPK dan anggota Pokja ULP tidak

terlibat KKN, maka Pokja ULP: a) mengundang ulang semua peserta yang

tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan harga); dan/atau

b) melakukan pengumuman pelelangan ulang untuk mengundang peserta baru.

2) apabila KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP terlibat KKN, maka dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat KKN, kemudian:a) mengundang ulang semua peserta yang

tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan harga); dan/atau

b) melakukan pengumuman pelelangan ulang untuk mengundang peserta baru.

3) dalam hal Pokja ULP menemukan indikasi kuat adanya KKN diantara para peserta, maka Pokja ULP: a) meneliti kewajaran harga penawaran;

29

b) memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; dan

c) menghentikan proses pelelangan, apabila hasil penelitian dan pemeriksaan mengarah kepada terjadinya KKN.

4) peserta yang terlibat KKN dikenakan sanksi :a) dimasukkan dalam daftar hitam, baik badan

usaha beserta pengurusnya; danb) pidana sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.5) KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat

KKN, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Apabila dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka : a. proses pelelangan dilanjutkan dalam hal peserta yang

memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau b. proses pelelangan dilanjutkan seperti proses

Penunjukan Langsung, dalam hal peserta yang memenuhi syarat hanya 1 (satu).

5. Apabila pelelangan ulang mengalami kegagalan, maka :a. dapat dilakukan pelelangan kembali dengan terlebih

dahulu melakukan pengkajian ulang Dokumen Pemilihan; b. KPA mengusulkan perubahan alokasi dananya (revisi

anggaran) untuk pekerjaan lain; atauc. anggaran dikembalikan ke negara dalam hal

lingkup/waktu pelaksanaan pekerjaan sudah tidak mencukupi.

30

BAB V

LAIN - LAIN

1. Larangan memberikan ganti rugiPA/KPA/PPK/ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta Pelelangan/ Pemilihan Langsung bila penawarannya ditolak atau Pelelangan/Pemilihan Langsung dinyatakan gagal.

2. Kewajiban menyimpan dan memelihara Dokumen Pemilihan a. ULP menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa.b. PPK menyimpan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa dari ULP.c. PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan

memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan selama umur konstruksi tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

3. Kerahasiaan prosesa. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) meliputi:

1). nama semua peserta;2). harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi, dari masing-

masing peserta;3).metode evaluasi yang digunakan;4). unsur-unsur yang dievaluasi;5). rumus yang dipergunakan;6). keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal

ikhwal pelaksanaan pelelangan;7). jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi; dan8). tanggal dibuatnya Berita Acara.

b. BAHP tersebut bersifat rahasia sampai dengan pengumuman pemenang.

4. Pelelangan mendahului persetujuan DIPA Tahun AnggaranDalam hal pengumuman pelelangan mendahului persetujuan DIPA Tahun Anggaran maka:a. Harus dicantumkan dalam Pengumuman/Dokumen Pemilihan

bahwa pelelangan ini dilakukan sebelum Dokumen Anggaran disahkan;

b. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

31

LAMPIRAN

1. Contoh Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan

2. Contoh Berita Acara Pembukaan Penawaran Lelang

3. Contoh Berita Acara Hasil Pelelangan

32

CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN (AANWIJZING)

Nomor : .........................................

1. Pada hari ini ....... Tanggal ..... Bulan ...... Tahun...... (.....-.....-............) bertempat di ......................................, Pokja ............... yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala ULP, nomor ............ tanggal ......................., telah mengadakan Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) untuk Paket Pekerjaan sebagai berikut:Nama Paket Pekerjaan:Uraian Singkat Pekerjaan:

2. Rapat dipimpin oleh: ...................................Peserta Rapat: Daftar Hadir TerlampirRapat dihadiri oleh:a. Para anggota Pokja ............b. Wakil-wakil Perusahaan Calon Penyedia Jasa ....................... yang di

undang untuk mengikuti penjelasan (Aanwijzing). 3. Risalah Rapat :

a. Rapat dibuka oleh Pokja pada jam ..............b. Panitia membacakan dan menjelaskan tentang isi Dokumen

Pemilihan, termasuk di dalamnya antara lain: Metode pemilihan; Cara penyampaian Dokumen Penawaran; …………………..dst. sekaligus diadakan tanya jawab yang akan tercantum dalam Risalah tanya jawab.

c. ..................................................................................................... [diisi sesuai dengan hasil rapat penjelasan yang dilakukan Pokja].

4. Risalah Tanya Jawab :Pertanyaan dari peserta:

No

Nama Perusahaan Pertanyaan Jawaban

1

2

5. Perubahan substansi dokumen (jika ada)a. ......................................................................................................

[diisi rincian perubahan substansi Dokumen Pemilihan (jika ada)]b. Jika terdapat perubahan substansi dokumen, akan dituangkan

dalam perubahan/addendum Dokumen Pemilihan. *)6. Selanjutnya Pokja menawarkan kepada peserta siapa yang bersedia

sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan dan menyepakati bahwa:

33

Nama : …………………………… dari PT/CV ……………………………… danNama : …………………………… dari PT/CV …………………………………, sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan paket .................................................[diisi nama paket pekerjaan]

7. Hasil peninjauan lapangan (jika diperlukan): ..............................................................

8. Pokja menutup rapat pemberian penjelasan (Aanwijzing) pada jam ........................ Berita Acara serta Addendum akan disampaikan kepada seluruh peserta mulai hari ............, tanggal ................. pukul ......................

9. Berita Acara Pemberian Penjelasan dapat diambil pada hari ............. tanggal .............. dan dapat juga diunduh dari website K/L/D/I.

10. Berita Acara Pemberian Penjelasan untuk paket ............................. dibuat ......(.....) rangkap.

Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………, ………………Kelompok Kerja (Pokja) .................

1. ......................... Ketua 1………………

2. ........................ Sekretaris 2………………

3. ......................... Anggota 3………………

4. ......................... Anggota 4………………

5. ......................... Anggota 5………………

SAKSI-SAKSI1. ...................................................................

...1 .....................................

2. ......................................................................

2 .....................................

Keterangan:*) Adendum (jika ada) dibuat terpisah dari berita acara pemberian penjelasan

34

35

CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN LELANG

KOP SURAT POKJA

BERITA ACARAPEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI/PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYA

Nomor : …………..

Pada hari ini ………….. tanggal …………..bulan …………..tahun ………….. pukul ………….. bertempat di ………….., Pokja ………….. yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala ULP nomor ………….. tanggal ………….. yang selanjutnya dalam Berita Acara ini disebut Pokja, telah mengadakan Rapat Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Paket Pekerjaan …………...

Dalam Rapat Pembukaan Dokumen Penawaran diperoleh hasil sebagai berikut :1. Yang memasukkan dokumen penawaran …….. (……………….)

penyedia jasa.2. Jumlah dokumen penawaran yang lengkap ........

(................................) dan jumlah dokumen penawaran yang tidak lengkap ......... ( ...................................).

3. Peserta yang menjadi saksi 2 (dua) orang yaitu dari :PT. ...................................................................

Nama : ...............................PT. ...................................................................

Nama : ...............................4. Hasil Pembukaan Penawaran Sebagai Berikut:

No Nama Perusahaan

Administrasi

Teknis ……… *)

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Catatan:Kolom (3),(4), diisi sesuai yang disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan. Kolom (5) ditulis “Harga” untuk metode penyampaian satu sampul. Sedangkan untuk metode penyampaian dua sampul, ditulis “Sampul II” dan tidak dibuka pada saat pembukaan penawaran Sampul I.

Rapat Pembukaan Dokumen Penawaran ditutup pada pukul ............... WIB.

36

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………, ………………

Kelompok Kerja (Pokja) .................

1. ......................... Ketua 1………………

2. ........................ Sekretaris 2………………

3. ......................... Anggota 3………………

4. ......................... Anggota 4………………

5. ......................... Anggota 5………………

6. ........................ Anggota 6………………

7. ........................ Anggota 7……………….

WAKIL DARI PENYEDIA JASA

No. Nama Nama Perusahaan

Jabatan Tanda Tangan

1. ………….. ………….. ………….. …………..2. ………….. ………….. ………….. …………..

37

CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL PELELANGAN UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA DENGAN PASCAKUALIFIKASI, METODE SATU SAMPUL,

SISTEM GUGUR

KOP SURAT POKJA

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA .................. [diisi dengan pekerjaan

konstruksi/barang/jasa lainnya]NOMOR : ……………………

Nama Pekerjaan: ………………………

Lokasi Pekerjaan: ………………………

Satminkal: ………………………

Satuan Kerja: ………………………

PPK: ………………………

Kelompok Kerja: ………………………

Sumber Dana: ………………………

Tahun Anggaran: ………………………

Harga Perkiraan Sendiri

: ……………………… (termasuk PPN 10%)

Jangka waktu pelaksanaan

: ………………………

Metode Pemilihan : Pascakualifikasi

Metode Penyampaian: Satu Sampul

Metode Evaluasi: Sistem Gugur

Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ………… tahun ………… kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja ULP berdasarkan Surat Keputusan ULP Nomor : ………… tanggal ………… telah melaksanakan pemilihan penyedia ……………… dengan pelelangan umum

38

pascakualifikasi, metode penyampaian Satu Sampul, metode evaluasi Sistem Gugur dengan hasil sebagai berikut:

1. Pengumuman PascakualifikasiPengumuman ………… Nomor: …………, tanggal …………, melalui:a. Website di K/L/D/I (sudah terkoneksi dengan Portal Pengadaan

Nasional) tanggal ……………………;b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d.

tanggal………………;c. Surat Kabar ……………… tanggal ……… [jika diperlukan, sesuai

ketentuan];

2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen PemilihanPendaftaran dimulai tanggal ………… sampai dengan tanggal ………….[pada tahap pendaftaran, Pokja/Pejabat Pengadaan mencatat nama pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta nomor telepon, nomor faksimili dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi]Penyedia jasa yang mendaftar sebanyak ………(……) perusahaan. Penyedia jasa yang mengambil Dokumen Pemilihan sebanyak ………(……) perusahaan.

3. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal …………

bertempat di …………b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………)

perusahaan.Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) No………… tanggal ……… terlampir.

4. Penyampaian BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada)Salinan BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada) dapat diambil oleh peserta lelang pada tanggal ......... melalui website K/L/D/I.

5. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Penawaran a. Batas waktu pemasukan

dokumen Penawaran : Hari ………… tanggal ………… Jam …………

b. Tempat : website K/L/D/Ic. Peserta yang memasukkan

Dokumen Penawaran : ………… (…………) perusahaan.

No NAMA PERUSAHAANALAMAT DAN

NOMOR TELEPONKETERANGAN

12..ds

39

td. Penyedia jasa yang

terlambat memasukkan dokumen penawaran

: ………… (…………) perusahaan.

6. Pembukaan Dokumen Penawaran Penawaran dinyatakan ditutup pada Hari ………… tanggal ………… Jam …………Pembukaan penawaran dilakukan pada:a. Waktu : Hari ………… Tanggal ………… Jam

…………b. Tempat : …………Berita Acara Pembukaan Penawaran No………… tanggal ……… terlampir.

7. Evaluasi Dokumen Penawaran Evaluasi penawaran dimulai dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik, dengan berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, dan Dokumen Pemilihan. Hasil evaluasi penawaran sebagai berikut:

a. Koreksi Aritmatik [untuk kontrak harga satuan dan kontrak gabungan harga satuan dan lumpsum]

NO.NAMA

PERUSAHAAN

HARGA PENAWARAN TERMASUK PPN 10%

( RP )PERINGKAT SETELAH KOREKSI

ARITMATIK

KETERANGANPADA SAAT PEMBUKAAN

SETELAH KOREKSI

ARITMATIK12..

dst

b. Evaluasi AdministrasiEvaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi kelengkapan persyaratan yang diminta dalam Dokumen Pemilihan; Surat Penawaran; Surat Jaminan Penawaran.1). Penawaran yang dievaluasi

Jumlah penawaran yang dievaluasi

= …… (.........) penawaran, yaitu penawaran:

40

1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..............dst

2). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan](a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan

terhadap …………. dengan kesimpulan …………(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan

terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………(c) ............ dst.

3). Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus administrasi

= …… (........) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. .................... dst

Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus = …… (........) penawaran, yaitu

penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..................4. ..................... dst

Penjelasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai berikut :(a)PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………(b) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………(c)………… dst

Hasil evaluasi administrasi terlampir.

c. Evaluasi Teknis.Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, meliputi .............................................. [persyaratan teknis sesuai dengan jenis pengadaannya]

1). Penawaran yang dievaluasi Jumlah penawaran yang dievaluasi

= …… (........) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..............dst

2). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan](a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan

terhadap …………. dengan kesimpulan …………

41

(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………

(c) ............ dst.

3). Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus teknis

= …… (........) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. .................... dst

Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus = …… (........) penawaran, yaitu

penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..................4. ..................... dst

Penjelasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai berikut :(a)PT/CV ………… dinyatakan gugur teknis karena …………(b) PT/CV ………… dinyatakan gugur teknis karena …………(c)………… dst

Hasil evaluasi teknis terlampir.

d. Evaluasi Harga.Evaluasi harga dilakukan kepada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. 1) Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu: Total harga penawaran

terhadap HPS; Harga satuan timpang; Mata pembayaran yang harga satuannya nol; Penulisan nilai harga penawaran antara angka dan huruf (khusus untuk kontrak lumpsum); Kewajaran harga; Harga Evaluasi Akhir (HEA) berkaitan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri [ditulis apabila memenuhi syarat untuk diberlakukan yaitu nilainya di atas Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) dan TKDN lebih besar atau sama dengan 25%].

2) Penawaran yang dievaluasi Jumlah penawaran yang dievaluasi

= …… (........) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..............dst

3) Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]

42

(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan …………

(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………

(c) ............ dst.Hasil evaluasi harga terlampir.

8. Evaluasi Isian Dokumen Kualifikasia. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon

pemenang cadangan (jika ada). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.

b. Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi, yaitu .................... [diisi sesuai persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan].

Jumlah penawaran yang dievaluasi

= …… (......) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..............dst

Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus, yaitu:

= …… (......) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..............dst

Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus, yaitu:

= …… (......) penawaran, yaitu penawaran:1. PT/CV...................2. PT/CV...................3. PT/CV..............dst

9. Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian KualifikasiPembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta salinannya. Jumlah peserta yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus kualifikasi

= …… (.........) peserta

Jumlah penawaran yang dinyatakan gugur/tidak lulus kualifikasi, yaitu:

= …… (.........) peserta

1. ...................2. ...................3. ...................

43

Alasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai berikut :a. ……………………b. ……………………Hasil pembuktian kualifikasi untuk tiap peserta dituangkan dalam Berita Acara Pembuktian Kualifikasi (terlampir).

10.KESIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi maka Kelompok Kerja (Pokja) berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan peserta yang memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai calon pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2 adalah :

1. CALON PEMENANG Nama Perusahaan : ……………………Alamat Perusahaan : ……………………NPWP : ……………………Harga Penawaran terkoreksi : Rp. ………………. (termasuk PPN)

2. CALON PEMENANG CADANGAN I Nama Perusahaan : ……………………Alamat Perusahaan : ……………………NPWP : ……………………Harga Penawaran terkoreksi : Rp. ………………(termasuk PPN)

3. CALON PEMENANG CADANGAN IINama Perusahaan : ……………………Alamat Perusahaan : ……………………NPWP : ……………………Harga Penawaran terkoreksi : Rp. ………………. (termasuk PPN)

Demikian Berita Acara Hasil Evaluasi Pelelangan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan dalam penetapan pemenang sebagaimana mestinya.

……………, ………………Kelompok Kerja (Pokja) .................

44