makalah tugas kelompok 1 pascasarjana saburai angkatan 15-ed

24
TUGAS KELOMPOK 1 MAKALAH MANAJEMEN PENDAPATAN DAERAH Disajikan Pada Materi Ajar MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH Dosen Pengajar Dr. H. S MUSTAKIM . M.Si Oleh : 1. ACHMAD AVANDI 2. AGUSTIAWAN 3. NGATINO 4. SEP EKA ADIANSYAH 5. DARWIS STIABUDI 6. ZARKASI 7. RISTIYATI 8. MAITA EFRIYANTI 9. MERI SITIAMIN BR GINTING 10. ESANING WIGATI 11. DESSI TRISNA 12. KARMILA 13. WILLI ANDREI 136 11011 291 136 11011 290 136 11011 274 136 11011 250 136 11011 269 136 11011 270 136 11011 246 136 11011 245 136 11011 241 136 11011 294 136 11011 319 136 11011 320 136 11011 323

Upload: achmad-avandi-semm

Post on 12-Jun-2015

1.124 views

Category:

Education


7 download

DESCRIPTION

MAKALAH TUGAS PENGAL 1.MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH TENTANG MANAJEMEN PENDAPATAN DAERAH....SEMOGA BERMANFAAT.......

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

TUGAS KELOMPOK 1MAKALAH

MANAJEMEN PENDAPATAN DAERAH

Disajikan Pada Materi AjarMANAJEMEN KEUANGAN DAERAH

Dosen PengajarDr. H. S MUSTAKIM . M.Si

Oleh :

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI

(USBRJ) BANDAR LAMPUNG 2014JL. IMAM BONJOL NO.468 BANDAR LAMPUNG TELP.(0721) 262654 , 261397 ,FAX. (0721) 261397

KATA PENGATAR

1. ACHMAD AVANDI

2. AGUSTIAWAN

3. NGATINO

4. SEP EKA ADIANSYAH

5. DARWIS STIABUDI

6. ZARKASI

7. RISTIYATI

8. MAITA EFRIYANTI

9. MERI SITIAMIN BR GINTING

10. ESANING WIGATI

11. DESSI TRISNA

12. KARMILA

13. WILLI ANDREI

136 11011 291

136 11011 290

136 11011 274

136 11011 250

136 11011 269

136 11011 270

136 11011 246

136 11011 245

136 11011 241

136 11011 294

136 11011 319

136 11011 320

136 11011 323

Page 2: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun dan Menyelesaikan makalah ini

tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis

harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Lampung , September 2014

Penulis

Page 3: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................       

KATA PENGATAR...................................................................................................   

DAFTAR ISI............................................................................................................         

BAB I      PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang....................................................................................................

1.2  Rumusan Masalah..................................................................................,............          

1.3  Tujuan Penulisan................................................................................................          

BAB II    PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Dan Pendapatan Daerah.......................................................    

2.2Sumber-sumber Pendapatan Daerah.........................................................................

2.3 Pengertian Keuangan Daerah.................................................................................

2.4 Sumber- Sumber Keuangan daerah…......................................................................                

BAB III   PENUTUP

KESIMPULAN ........................................................................................................      

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen merupakan sebuah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat

di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis

bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi

manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan

mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu:

1.      Perencanaan (planning)

2.      Pengorganisasian (organizing)

3.      Pengarahan (directing)

Bagaimanakah Dengan Pendapatan Daerah? Pendapatan Daerah Merupakan

Pendapatan Yang Diperoleh Pemerintah Daerah Dari Berbagai Sumber Yang Ditetapkan

Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Untuk Membiayai Pelaksanaan Pemerintah

Daerah.

Penyajian Makalah Kali Ini Akan Membahas Mengenai Manajemen Pendapatan

Daerah Dan Keuangan yang Akan Disajikan Ke Dalam Bab Selanjutnya.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyajian makalah ini dirumuskan ke dalam

beberapa bagian penting menyangkut Manajemen Pendapatan Daerah yaitu:

1.      Apakah pengertian Manajemen Dan pendapatan daerah?

2.      Bagaimanakah sumber-sumber pendapatan daerah?

4.      Apakah pengertian Keuangan Daerah?

5.      Bagaimanakah Sumber-Sumber Keuangan Daerah?

1.3  Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penyusunan makalah ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui Pengertian Manajemen Dan pendapatan daerah

2. Mengetahui sumber-sumber Pendapapatan Asli Daerah

3. Mengetahui pengertian Keuangan Daerah

4. Mengetahui Sumber-Sumber Keuangan Daerah

Page 5: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian

Sebagaimana diketahui bahwa manajemen mencakup aktivitas untuk mencapai

tujuan ,yang dilakukan individu-individu yang memberikan kontribusi terbaik melalui

tindakan – tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya.hal ini berarti manajemen meliputi

pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan.ditetapkan dan memahami cara

melakukannya.serta mengukur efektivitas usaha mereka.

Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (UU.No 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah), pendapatan daerah berasal dari penerimaan dari dana perimbangan

pusat dan daerah, juga yang berasal daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-

lain pendapatan yang sah.

Perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah adalah sistem pembagian

keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung jawab dalam

rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi,

kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan. (UU.No 32 Tahun 2004).

Pengeritan pendapatan asli daerah menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 yaitu

sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari

hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Menurut Nurcholis (2007:182), pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang

diperopleh daerah dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah,

dan lain-lain yang sah.

Pengertian Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan Daerah Pasal 1 Angka 18 Bahwa

“Pendapatan Asli Daerah, Selanjutnya Disebut PAD Adalah Pendapatan Yang Diperoleh

Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Peraturan Daerah Sesuai Dengan Peraturan Perundang-

Undangan”.

Menurut Warsito (2001:128) Pendapatan Asli Daerah “Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Adalah Pendapatan Yang Bersumber Dan Dipungut Sendiri Oleh Pemerintah Daerah.

Page 6: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

Sumber PAD Terdiri Dari: Pajak Daerah, Restribusi Daerah, Laba Dari Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD), Dan Pendapatan Asli Daerah Lainnya Yang Sah”.

Sedangkan Menurut Herlina Rahman(2005:38) Pendapatan Asli Daerah Merupakan

Pendapatan Daerah Yang Bersumber Dari Hasil Pajak Daerah ,Hasil Distribusi Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah

Yang Sah Dalam Menggali Pendanaan Dalam Pelaksanaan Otoda Sebagai Perwujudan Asas

Desentralisasi.

Dari beberapa pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendapatan

asli daerah adalah semua penerimaan keuangan suatu daerah, dimana penerimaan keuangan

itu bersumber dari potensi-potensi yang ada di daerah tersebut misalnya pajak daerah,

retribusi daerah dan lain-lain, serta penerimaan keuangan tersebut diatur oleh peraturan

daerah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Merupakan Pendapatan Daerah Yang Bersumber Dari

Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Basil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan, Dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, Yang Bertujuan Untuk

Memberikan Keleluasaan Kepada Daerah Dalam Menggali Pendanaan Dalam Pelaksanaan

Otonomi Daerah Sebagai Mewujudan Asas Desentralisasi. (Penjelasan UU No.33 Tahun

2004)

2.2  Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah

Dalam Upaya Memperbesar Peran Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan,

Pemerintah Daerah Dituntut Untuk Lebih Mandiri Dalam Membiayai Kegiatan Operasionah

Rumah Tangganya. Berdasarkan Hal Tersebut Dapat Dilihat Bahwa Pendapatan Daerah

Tidak Dapat Dipisahkan Dengan Belanja Daerah, Karena Adanya Saling Terkait Dan

Merupakan Satu Alokasi Anggaran Yang Disusun Dan Dibuat Untuk Melancarkan Roda

Pemerintahan Daerah. (Rozali Abdullah, 2002)

Sebagaimana Halnya Dengan Negara, Maka Daerah Dimana Masing-Rnasing

Pemerintah Daerah Mempunyai Fungsi Dan Tanggung Jawab Untuk Meningkatkan

Kehidupan Dan Kesejahteraan Rakyat Dengan Jalan Melaksanakan Pembangunan Disegala

Bidang Sebagaimana Yang Tercantum Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintah Daerah Bahwa “Pemerintah Daerah Berhak Dan Berwenang

Page 7: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

Menjalankan Otonomi, Seluas-Iuasnya Untuk Mengatur Dan Mengurus Sendiri Urusan

Pemerintahan Berdasarkan Asas Otonomi Dan Tugas Pembantuan”. (Pasal 10)

Adanya Hak, Wewenang, Dan Kewajiban Yang Diberikan Kepada Daerah Untuk

Mengatur Dan Mengurus Rumah Tangganya Sendiri, Merupakan Satu Upaya Untuk

Meningkatkan Peran Pemerintah Daerah Dalam Mengembangkan Potensi Daerahnya Dengan

Mengelola Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Secara Efisien Dan Efektif Khususnya

Pendapatan Asli Daerah Sendiri.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah Mengisyaratkan Bahwa Pemerintah Daerah Dalam  Mengurus Rumah Tangganya

Sendiri Diberikan Sumber-Sumber Pedapatan Atau Penerimaan Keuangan Daerah Untuk

Membiayai Seluruh Aktivitas Dalam Rangka Pelaksanaan Tugas-Tugas  Pemerintah Dan

Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Secara Adil Dan Makmur.

Menurut Feni Rosalia (Dalam Bintoro Tjokroamidjojo 1984: 160) Sumber-Sumber

Pendapatan Asli Daerah Antara Lain:

a) Dari Pendapatan Melalui Pajak Yang Sepenuhnya Diserahkan Kepada  Daerah Atau

Yang Bukan Menjadi Kewenangan Pemajakan Pemerintah Pusat Dan Masih Ada

Potensinya Di Daerah;

b) Penerimaan Dari Jasa-Jasa Pelayanan Daerah, Misalnya Retribusi, Tarif Perizinan

Tertentu, Dan Lain-Lain;

c) Pendapatan-Pendapatan Daerah Yang Diperoleh Dari Keuntungan-Keuntungan

Perusahaan Daerah, Yaitu Perusahaan Yang Mendapat Modal Sebagian Atau Seluruh

Dari Kekayaan Daerah;

d) Penerimaan Daerah Dari Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan

Daerah, Dengan Ini Dimaksudkan Sebagai Bagian Penerimaan Pusat Dan Kemudian

Diserahkan Kepada Daerah;

e) Pendapatan Daerah Karena Pemberian Subsidi Secara Langsung Atau Yang

Penggunaannya Ditentukan Daerah Tersebut;

f) Seiring Terdapat Pemberian Bantuan Dari Pemerintah Pusat Yang Bersifat Khusus

Karena Keadaan Tertentu. Di Indonesia Hal Ini Disebut Ganjaran;

g) Penerimaan-Penerimaan Daerah Yang Didapat dari Pinjaman-Pinjaman Yang

Dilakukan Pemerintah Daerah

Page 8: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

Adapun Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Menurut Undang-Undang Ri No.32

Tahun 2004 Pasal 157, Yaitu :

1. Pendapatan asli daerah (PAD) yang terdiri dari :

1) Hasil pajak daerah yaitu Pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan oleh

daerah untuk pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik. Pajak daerah

sebagai pungutan yang dilakukan pemerintah daerah yang hasilnya digunakan untu

pengeluaran umum yang balas jasanya tidak langsung diberikan sedang pelaksanannya

bisa dapat dipaksakan.

Pajak Merupakan Sumber Keuangan Pokok Bagi Daerah-Daerah Disamping Retribusi

Daerah. Pengertian Pajak Secara Umum Telah Diajukan Oleh Para Ahli, Misalnya

Rochmad Sumitro Yang Merumuskannya  “Pajak Lokal Atau Pajak Daerah Ialah Pajak

Yang Dipungut Oleh Daerah-Daerah Seperti Provinsi, Kotamadya, Kabupaten, Dan

Sebagainya”.

2) Hasil retribusi daerah yaitu pungutan yang telah secara sah menjadi pungutan daerah

sebagai pembayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa atau karena memperoleh

jasa pekerjaan, usaha atau milik pemerintah daerah bersangkutan. Retribusi daerah

mempunyai sifat-sifat yaitu pelaksanaannya bersifat ekonomis, ada imbalan langsung

walau harus memenuhi persyaratan-persyaratan formil dan materiil, tetapi ada alternatif

untuk mau tidak membayar, merupakan pungutan yang sifatnya budgetetairnya tidak

menonjol, dalam hal-hal tertentu retribusi daerah adalah pengembalian biaya yang telah

dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi permintaan anggota masyarakat.

Pengertian Retribusi Daerah Dapat Ditetusuri Dari Pendapat-Pendapat Para Ahli,

Misalnya Panitia Nasrun Merumuskan Retribusi Daerah (Josef Kaho Riwu, 2005:171)

Adalah Pungutan Daerah Sebagal Pembayaran Pemakaian Atau Karena Memperoleh

Jasa Pekerjaan, Usaha Atau Milik Daerah Untuk Kepentingan Umum, Atau Karena Jasa

Yang Diberikan Oleh Daerah Baik Iangsung Maupun Tidak Iangsung”.

3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Hasil perusahaan milik daerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih

perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran

belanja daerah yang disetor ke kas daerah, baik perusahaan daerah yang

Page 9: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

dipisahkan,sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka sifat perusahaan

dareah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah pendapatan daerah,

memberi jasa, menyelenggarakan kemamfaatan umum, dan memperkembangkan

perekonomian daerah.

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Berarti Kekayaan Daerah Yang Dilepaskan Dan

Penguasaan Umum Yang Dipertanggung Jawabkan Melalui Anggaran Belanja Daerah

Dan Dimaksudkan Untuk Dikuasai Dan Dipertanggungjawabkan Sendiri.

Dalam Hal Ini Hasil Laba Perusahaan Daerah Merupakan Salah Satu Daripada

Pendapatan Daerah Yang Modalnya Untuk Seluruhnya Atau Untuk Sebagian

Merupakan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan. Maka Sewajarnya Daerah Dapat Pula

Mendirikan Perusahaan Yang Khusus Dimaksudkan Untuk Menambah Penghasilan

Daerah Disamping Tujuan Utama Untuk Mempertinggi Produksi, Yang Kesemua

Kegiatan Usahanya Dititkberatkan Kearah Pembangunan Daerah Khususnya Dan

Pembangunan Ekonomi Nasional Umumnya Serta Ketentraman Dan Kesenangan Kerja

Dalam Perusahaan Menuju Masyarakat Adil Dan Makmur. Oleh Karena Itu, Dalam

Batas-Batas Tertentu Pengelolaan Perusahaan Haruslah Bersifat Professional Dan Harus

Tetap Berpegang Pada Prinsip Ekonomi Secara Umum, Yakni Efisiensi. (Penjelasan

Atas UU No.5 Tahun 1962)

Berdasarkan Ketentuan Di Atas Maka Walaupun Perusahaan Daerah Merupakan Salah

Satu Komponen Yang Diharapkan Dapat Memberikan Kontribusinya Hagi Pendapatan

Daerah, Tapi Sifat Utama Dan Perusahaan Daerah Bukanlah Berorientasi Pada Profit

(Keuntungan), Akan Tetapi Justru Dalam Memberikan Jasa Dan Menyelenggarakan

Kemanfaatan Umum. Atau Dengan Perkataan Lain, Perusahaan Daerah Menjalankan

Fungsi Ganda Yang Harus Tetap Terjainin Keseimbangannya, Yakni Fungsi Sosial Dan

Fungsi Ekonomi.

Walaupun Demikian Hal Ini Tidak Berarti Bahwa Perusahaan Daerah Tidak Dapat

Memberikan Kontribusi Maksimal Bagi Ketangguhan Keuangan Daerah. Pemenuhan

Fungsi Sosial Oleh Perusahaan Daerah Dan Keharusan Untuk Mendapat Keuntungan

Yang Memungkmnkan Perusahaan Daerah Dapat Memberikan Sumbangan Bagi

Pendapatan Daerah, Bukanlah Dua Pilihan Dikotomis Yang Saling Bertolak Belakang.

Artinya Bahwa Pemenuhan Fungsi Sosial Perusahaan Daerah Dapat Berjalan Seiring

Page 10: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

Dengan Pemenuhan Fungsi Ekonominya Sebagal Badan Ekonomi Yang Bertujuan

Untuk Mendapatkan Laba/Keuntungan. Hal Ini Dapat Berjalan Apabila Profesionalisme

Dalam Pengelolaannya Dapat Diwujudkan. (Josef Kaho Riwu, 2005:188)

4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah ialah pendapatan-pendapatan yang tidak termasuk

dalam jenis-jenis pajak daerah, retribusli daerah, pendapatan dinas-dinas. Lain-lain

usaha daerah yang sah mempunyai sifat yang pembuka bagi pemerintah daerah untuk

melakukan kegiatan yang menghasilkan baik berupa materi dalam kegitan tersebut

bertujuan untuk menunjang, melapangkan, atau memantapkan suatu kebijakan daerah

disuatu bidang tertentu.

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1) Huruf

d, Meliputi:

A)    Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Tidak Dipisahkan;

B)   Jasa Giro;

C)    Pendapatan Bunga;

D)   Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing; Dan Komisi,

Potongan, Ataupun Bentuk Lain Sebagai Akibat Dan Penjualan Dan/Atau Pengadaan

Barang Dan/Atau Jasa Oleh Daerah

2. Dana perimbangan

Dana Perimbangan diperoleh melalui bagian pendapatan daerah dari penerimaan pajak bumi

dan bangunan baik dari pedesaan, perkotaan, pertambangan sumber daya alam dan serta bea

perolehan hak atas tanah dan bangunan. Dana perimbangan terdiri atas dana bagi hasil, dana

alokasi umum, dan dana alokasi khusus.

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Lain–Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah pendapatan daerah dari sumber lain misalnya

sumbangan pihak ketiga kepada daerah yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku.

Page 11: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

2.3  Keuangan Daerah

Menurut Deddy Supriady Bratakusumah & Dadang Solihin (2004 : 379) keuangan

daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan hak dan kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah

tersebut, dalam kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban

daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang

termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

daerah tersebut.

Dengan demikian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang. Keuangan

daerah digunakan untuk membiayai semua kebutuhan daerah dalam penyelenggaraan

pemerintahan.

2.4  Sumber Keuangan Daerah

Dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sumber pendapatan daerah

terdiri atas :

a. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu penerimaan yang diperoleh

Daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan

Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1 Undang-Undang

Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah).

b. Dana Perimbangan

Merupakan sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung

pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi

kepada daerah, yaitu terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik. Dana Perimbangan merupakan kelompok sumber pembiayaan pelaksanaan

Page 12: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

desentralisasi yang alokasinya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, mengingat

tujuan masing-masing jenis penerimaan tersebut saling mengisi dan melengkapi (Deddy

Supriady Bratakusumah & Dadang Solihin, 2007 : 173-174).

Dana Perimbangan merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari bagian daerah

dari Pajak Bumi dan Bangunan,Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, penerimaan

dari sumberdaya alam,serta Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus(AhmadYani,

2004 : 15).

Lebih jelasnya Dana Perimbangan terdiri:

Dana bagi hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004).

Dana Alokasi Umum :

Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah

untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (Pasal 1 Undang-

Undang Nomor 33 Tahun 2004).

Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai

kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai prioritas nasional (Pasal 1

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004).

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Menurut Pasal 43 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, lain-lain pendapatan terdiri atas pendapatan

hibah dan pendapatan dana darurat. Hibah adalah Penerimaan Daerah yang berasal dari

pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah,

badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun

barang dan/atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.

Sedangkan Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada

Daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan/atau krisis solvabilitas.

Page 13: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pendapatan Daerah Adalah Semua Hak Daerah Yang Diakui Sebagai Penambah Nilai

Kekayaan Bersih Dalam Periode Anggaran Tertentu (UU.No 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah), Pendapatan Daerah Berasal Dari Penerimaan Dari Dana

Perimbangan Pusat Dan Daerah, Juga Yang Berasal Daerah Itu Sendiri Yaitu

Pendapatan Asli Daerah Serta Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.

Pendapatan Asli Daerah Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Yaitu Sumber

Keuangan Daerah Yang Digali Dari Wilayah Daerah Yang Bersangkutan Yang

Terdiri Dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan Dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.

Sumber-Sumber Pendapatan Asli Menurut Undang-Undang RI No.32 Tahun 2004

Yaitu :

A. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Terdiri Dari :

Hasil Pajak Daerah

Hasil Retribusi Daerah

Hasil Perusahaan Milik Daerah Dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

B. Dana Perimbangan Diperoleh Melalui Bagian Pendapatan Daerah Dari Penerimaan

Pajak Bumi Dan Bangunan Baik Dari Pedesaan, Perkotaan, Pertambangan Sumber

Daya Alam Dan Serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Dana

Perimbangan Terdiri Atas Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi

Khusus.

C. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Adalah Pendapatan Daerah Dari Sumber

Lain Misalnya Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah Yang Dilaksanakan Sesuai

Dengan Peraturan Perundangan-Undangan Yang Berlaku.

Keuangan Daerah Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Keuangan Daerah Adalah Semua

Hak Dan Kewajiban Daerah Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Yang Dapat Dinilai Dengan Uang Termasuk Di Dalamnya Segala Bentuk Kekayaan

Yang Berhubungan Dengan Hak Dan Kewajiban Daerah Tersebut.

Page 14: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

Dengan Demikian Keuangan Daerah Adalah Semua Hak Dan Kewajiban Daerah Dalam

Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Dapat Dinilai Dengan Uang

Sumber Keuangan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah

2. Dana Perimbangan

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Page 15: MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Yani. 2004. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada.

Deddy Supriady Bratakusumah & Dadang Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaran

Pemerintahan Daerah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah.

Read

http://merahputih.blogspot.com/2014/08/makalah-keuangan daerah..otonomi.era baru

http://wikipedia.Manajemen.pengelolaan keuangan pendapatan daearah,Achmadavandise.c