makalah transplatasi organ dan jaringan

32
BAB I PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Teknologi masa kini terus menuju perubahan yang sangat signifikan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Dalam dunia kedokteran timur maupun barat, pada umumnya diyakini bahwa setiap penyakit ada obatnya. Ada penyakit yang dapat diobati dengan hanya pemberian obat yang sederhana, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan yang relatif rumit, seperti transplantasi organ dan jaringan, hal ini merupakan suatu prosedur tindakan kesehatan yang sangat membutuhkan ketelitian dan kecermatan mendalam. Transplantasi organ memiliki nilai sosial dan kemanusiaan tinggi apabila dilakukan atas dasar kemanusiaan bukan kepentingan komersial semata. Namun dengan adanya ketimpangan yang cukup besar antara ketersediaan dengan kebutuhan organ, masalah komersialisasi organ dan menjadi salah satu perdebatan yang sensitive dalam dunia medis maupun agama. Dibalik kesuksesan dalam perkembangan transplantasi organ itu sendiri muncul berbagai masalah baru. Semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan tranplantasi, penolakan organ, komplikasi pasca transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi telah memunculkan

Upload: andang-wihardi

Post on 12-Apr-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

BAB IPENDAHULUAN

1) Latar Belakang Teknologi masa kini terus menuju perubahan yang sangat

signifikan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Dalam dunia kedokteran timur maupun barat, pada umumnya diyakini bahwa setiap penyakit ada obatnya. Ada penyakit yang dapat diobati dengan hanya pemberian obat yang sederhana, tetapi ada juga yang memerlukan pengobatan yang relatif rumit, seperti transplantasi organ dan jaringan, hal ini merupakan suatu prosedur tindakan kesehatan yang sangat membutuhkan ketelitian dan kecermatan mendalam.

Transplantasi organ memiliki nilai sosial dan kemanusiaan tinggi apabila dilakukan atas dasar kemanusiaan bukan kepentingan komersial semata. Namun dengan adanya ketimpangan yang cukup besar antara ketersediaan dengan kebutuhan organ, masalah komersialisasi organ dan menjadi salah satu perdebatan yang sensitive dalam dunia medis maupun agama. Dibalik kesuksesan dalam perkembangan transplantasi organ itu sendiri muncul berbagai masalah baru. Semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan tranplantasi, penolakan organ, komplikasi pasca transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi telah memunculkan berbagai pertanyaan tentang etika, legalitas dan kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi itu.

2) Rumusan Masalah a) Apa itu Transplantasi Organ ?b) Apa saja Jenis Transplantasi Organ ?c) Apa Tujuan dari Transplantasi Organ ?d) Apa saja Organ yang dapat Ditransplantasikan ?e) Bagaimana Prosedur Transplantasi Organ dan Akibat

Transplantasi Organ bagi penerima donor?f) Bagaimana Pandangan Agama dan Etika tentang

Transplantasi Organ?g) Apa saja Landasan Hukum Tentang Transplantasi Organ ?

Page 2: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

3) Tujuan a) Mengetahui Transplantasi Organ. b) Mengetahui Jenis Transplantasi Organ. c) Mengetahui Tujuan dari Transplantasi Organ. d) Mengetahui Organ yang dapat Ditransplantasikan.e) Mengetahui Prosedur Transplantasi Organ dan Akibat

Transplantasi Organ bagi penerima donor.f) Mengetahui Pandangan Agama dan Etika tentang

Transplantasi Organ. g) Landasan Hukum Tentang Transplantasi Organ

4) Metode Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah “Metode Merangkum Buku”.

Page 3: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

BAB IIISI

A. Defenisi Transplantasi Organ Dalam Kamus Kedokteran DORLAND dijelaskan bahwa

transplantasi berasal dari bahasa inggris “transplantation” berarti :

penanaman jaringan yang diambil dari tubuh yang sama atau dari

individu lain. Adapun transplantasi berarti : mentransfer organ atau

jaringan dari satu bagian ke bagian lain, yang diambil dari badan

untuk ditanam ke daerah lain pada badan yang sama atau ke

individu lain.

Jadi dapat disimpulkan, transplantasi adalah pemindahan

sebagian atau seluruh jaringan dan organ tertentu dari suatu tempat

ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan

persyaratan dan kondisi tertentu.

B. Jenis Transplantasi Organ

Transplantasi melibatkan donasi organ dari satu manusia kepada

manusia lain yang menjadikan ribuan orang diseluruh dunia setiap

tahunnya terselamatkan jiwanya. Barikut jenis jenis Transplantasi

Organ :

1) Dari Segi Pemberi Organ (Pendonor)

Jika ditinjau dari sudut penyumbang atau donor atau jaringan

tubuh, maka transplantasi dapat dibedakan menjadi:

a) Transplantasi dengan donor hidup

Transplantasi dengan donor hidup adalah pemindahan organ

tubuh seseorang yang hidup kepada orang lain atau ke bagian lain

dari tubuhnya sendiri tanpa mengancam kesehatan. Biasanya yang

dilakukan adalah transplantasi ginjal, karena memungkinkan

seseorang untuk hidup dengan satu ginjal saja. Akan tetapi mungkin

Page 4: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

bagi donor hidup juga untuk memberikan sepotong/sebagian dari

organ tubuhnya misalnya paru, hati, pankreas dan usus. Juga donor

hidup dapat memberikan jaringan atau selnya degeneratif, misalnya

kulit, darah dan sumsum tulang.

b) Transplantasi dengan donor mati atau jenazah

Transplantasi dengan donor mati atau jenazah adalah

pemindahan organ atau jaringan dari tubuh jenazah orang yang baru

saja meninggal kepada tubuh orang lain yang masih hidup.

Pengertian donor mati adalah donor dari seseorang yang baru saja

meninggal dan biasanya meninggal karena kecelakaan, serangan

jantung, atau pecahnya pembuluh darah otak. Dalam kasus ini,

donasi organ akan dipertimbangkan setelah usaha penyelematan

mengalami kegagalan. Pasien mungkin meninggal dalam kamar

emergensi ataupun dalam kondisi mati batang otak. Jenis organ

yang biasanya didonorkan adalah organ yang tidak memiliki

kemampuan untuk regenerasi misalnya jantung, kornea, ginjal dan

pankreas, hati, jantung dan hati.

2) Dari Penerima Organ (Resipien)

Sedangkan ditinjau dari sudut penerima organ atau resipien,

maka transplantasi dapat dibedakan menjadi:

a) Autograft

Auto transplantasi adalah pemindahan suatu organ ke tempat lain

dalam tubuh orang itu sendiri. Biasanya transplantasi ini dilakukan

pada jaringan yang berlebih atau pada jaringan yang dapat

beregenerasi kembali. Sebagai contoh tindakan skin graft pada

penderita luka bakar, dimana kulit donor berasal dari kulit paha

yang kemudian dipindahkan pada bagian kulit yang rusak akibat

mengalami luka bakar.

Page 5: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

b) Isograft

Isograft merupakan prosedur transplatasi yang dilakukan antara

dua orang yang secara genetik identik. Transplantasi model seperti

ini juga selalu berhasil, kecuali jika ada permasalahan teknis selama

operasi. Operasi pertama ginja yang dilakukan pada tahun 1954

merupakan operasi transplantasi syngraft pertama antara kembar

identik.

c) Allograft

Allograft adalah pemindahan suatu organ dari tubuh seseorang

ke tubuh orang lain. Misalnya pemindahan jantung dari seseorang

yang telah dinyatakan meninggal pada orang lain yang masih hidup.

Kebanyakan sel dan organ manusia adalah Allografts.

d) Xenotransplantation

Xenotransplantation adalah pemindahan suatu jaringan atau

organ dari species bukan manusia kepada tubuh manusia.

Contohnya pemindahan organ dari babi ke tubuh manusia untuk

mengganti organ manusia yang telah rusak atau tidak berfungsi

baik.

e) Transplantasi Domino (Domino Transplantation)

Merupakan multiple transplantasi yang dilakukan sejak tahun

1987. Donor memberikan organ jantung dan paru-nya kepada

penerima donor, dan penerima donor ini memberikan jantungnya

kepada penerima donor yang lain. Biasanya dilakukan pada

penderita "cystic fibrosis" (hereditary disease) dimana kedua

parunya perlu diganti dan secara teknis lebih mudah untuk

mengganti jantung dan paru sebagai satu kesatuan.

Page 6: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

3) Dari Sel Induk (Stem Cell)

Sedangkan khusus mengenai transplantasi sel induk dibedakan

menjadi :

a) Transplantasi sel induk dari sumsum tulang (bone

marrow transplantation)

Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam

tulang-tulang besar seperti tulang pinggang, tulang dada, tulang

punggung dan tulang rusuk. Sumsum tulang merupakan sumber

yang kaya akan sel induk hematopoetik.

b) Transplantasi sel induk darah tepi (peripheral blood stem

cell transplantation)

Peredarahan tepi merupakan sumber sel induk walaupun jumlah

sel induk yang terkandung tidak sebanyak pada sumsum tulang

untuk mencukupi jumlah sel induk. Suatu transplantasi.biasanya

pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-

CSF). Transplantasi dilakukan dengan proses Aferesis.

c) Transplantasi sel induk darah tali pusat (Stem cord)

Darah tali pusat mengandung sejulah sel induk yang bermakna

dan memiliki keunggulan diatas transplantasi sel induk dari

sumsum tulang atau dari pendarahan tepi bagi pasien

tertentu.Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah

bahan sisa dari proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat

menyelamatkan jiwa.

C. Tujuan dari Transplantasi Organ

Transplantasi organ merupakan suatu tindakan medis

memindahkan sebagian tubuh atau organ yang sehat untuk

menggantikan fungsi organ sejenis yang tidak dapat berfungsi lagi.

Transplantasi dapat dilakukan pada diri orang yang sama (auto

Page 7: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

transplantasi), pada orang yang berbeda (homotransplantasi)

ataupun antar spesies yang berbeda (xeno-transplantasi).

Transplantasi organ biasanya dilakukan pada stadium terminal suatu

penyakit, dimana organ yang ada tidak dapat menanggung beban

karena fungsinya yang sudah hilang oleh suatu penyakit.

Pasal 33 UU No 23/1992 menyatakan bahwa transplantasi

merupakan salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Secara legal transplantasi hanya boleh dilakukan untuk tujuan

kemanusiaan dan tidak boleh dilakukan untuk tujuan komersial

(Pasal 33 ayat 2 UU 23/ 1992).

Transplantasi pada dasarnya bertujuan untuk:

1. Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya kebutaan,

kerusakan jantung, hati dan ginjal.

2. Pemulihan kembali fungsi suatu organ, jaringan atau sel yang

telah rusak atau mengalami kelainan, tapi sama sekali tidak

terjadi kesakitan biologis contohnya bibir sumbing

Ditinjau dari segi tingkatan tujuannya, ada tingkat dihajatkan dan

tingkat darurat :

1. Tingkat dihajatkan merupakan transplantasi pengobatan dari

sakit atau cacat, apabila tidak dilakukan dengan

pencangkokan tidak akan menimbulkan kematian, seperti

transplantasi cornea mata dan bibir sumbing.

2. Tingkat darurat merupakan transplantasi sebagai jalan

terakhir, apabila tidak dilakukan akan menimbulkan kematian,

seperti transplantasi ginjal, hati dan jantung.

Page 8: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

D. Organ Yang Dapat Ditransplasikan

Hampir semua organ, jaringan dan sel manusia dapat

ditransplantasikan. Berikut ini yang organ, jaringan maupun sel

yang dapat ditransplantasikan :

1. Organ dalam rongga dada :

a. Jantung (Hanya Donor Mati)

b. Paru (Donor Hidup dan Mati)

c. En bloc Jantung/Paru (Donor Mati dan Transplantasi

Domino).

2. Organ dalam rongga perut :

a. Ginjal (Donor Hidup dan Mati)

b. Hati (Donor Hidup dan Mati)

c. Pankreas (Hanya Donor Mati)

d. Usus (Deceased-donor and Living-Donor)

3. Jaringan, Sel dan Cairan :

a. Tangan (Hanya Donor Mati)

b. Kornea (Hanya Donor Mati)

c. Kulit termasuk Face replant (autograft) dan transplantasi

wajah (sangat jarang sekali)

d. Islets of Langerhans (merupakan bagian dari pancreas yang

mengandung endokrine) (Donor Hidup dan Mati)

e. Sumsum tulang/sel induk dewasa (Donor Hidup dan

Autograft)

f. Transfusi Darah/Transfusi Komponen Darah (Donor hidup

dan Autograft)

g. Pembuluh darah (Autograft dan Donor Mati)

h. Katup Jantung (Donor Mati, Dono Hidup dan

Xenograft[Porcine/bovine])

i. Tulang (Donor Hidup dan Mati)

Page 9: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

E. Posedur Transplantasi Organ dan Akibat Transplantasi Organ

Bagi Penerima Donor

Transplantasi bisa memberikan keuntungan yang sangat besar

bagi orang- orang yang menderita penyakit yang tidak dapat

disembuhkan. Hal-hal yang terkait dengan prosedur dan akibat

Transplantasi adalah :

1. Pre Transplantasi

a. Persiapan dan Evaluasi Pasien

Persiapan dan evaluasi pasien yang ekstensif sangat penting

setiap transplantasi organ, jaringan, sel tertentu memiliki prosedur

sendiri-sendiri yang akan dijelaskan kemudian, akan tetapi secara

umum yang harus dilakukan adalah:

i. Riwayat dan pemeriksaan fisik yang lengkap.

ii. Evaluasi terhadap kekuatan psikologis dan emosi.

iii. Pemeriksaan dengan CT (computed tomography) scan atau

MRI (magnetic resonance imaging)

iv. Test jantung dengan electrocardiogram (EKG) atau

echocardiogram.

v. Periksa paru-paru dengan photo dada (x-ray) dan

pulmonary function tests (PFTs).

vi. Konsultasi dengan ahli lain dalam team transplantasi

misalnya dengan dokter gigi, maupun dokter gizi.

vii. Test darah lengkap, hitung darah, kimia darah dan

skrinning terhadap viruses like hepatitis B, CMV, and HIV

viii. Human Leukocyte Antigen (HLA).

b. Pencarian donor yang sesuai

Mengidentifikasi siapa yang akan menjadi donor utama setelah

melalui proses pencocokan donor. Pencarian donor yang cocok

berguna untuk mengurangi beratnya penolakan dari tubuh resipien

Page 10: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

terhadap organ yang didonorkan, maka sebaiknya jaringan donor

dan jaringan resipien harus memiliki kesesuaian yang semaksimal

mungkin. ABO & HLA-nya.

2. Saat operasi transplantasi berlangsung

a. Kemungkinan timbulnya resiko akibat pembedahan

Setiap operasi apapun selaku memiliki resiko.

b. Pemakaian obat-obat Immunosupresan

Dalam keadaan normal, sistem kekebalan akan menyerang dan

menghancurkan jaringan asing (Penolakan Transplantasi).

Penolakan ini bisa menyebabkan:

i. Peningkatan berat badan akibat penimbunan cairan

ii. Demam

iii. Nyeri dan pembengkakan di daerah tempat ginjal

dicangkokkan.

Antigen adalah zat yang dapat merangsang terjadinya suatu

reaksi kekebalan, yang ditemukan pada permukaan setiap sel di

tubuh manusia. Jika seseorang menerima jaringan dari donor, maka

antigen pada jaringan yang dicangkokkan tersebut akan memberi

peringatan kepada tubuh resipien bahwa jaringan tersebut

merupakan benda asing. Selain kesamaan golongan darah yang hal

lain yang penting adalah Human Leukocyte Antigen (HLA)

merupakan antigen yang paling penting pada pencangkokan

jaringan. Semakin sesuai antigen HLA-nya, maka kemungkinan

besar pencangkokan akan berhasil.

3. Pasca Oprasi Transplantasi

a. Kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh

resipien (hyperacute, acute or chronic).

Penolakan biasanya terjadi segera setelah organ dicangkokkan,

tetapi mungkin juga baru tampak beberapa minggu bahkan

Page 11: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

beberapa bulan kemudian. Penolakan bisa bersifat ringan dan

mudah ditekan atau mungkin juga sifatnya berat dan progresif

meskipun telah dilakukan pengobatan. Penolakan menyebabkan

demam, menggigil, mual, lelah dan perubahan tekanan darah yang

terjadi secara tiba- tiba.

Penemuan obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan

telah meningkatkan angka keberhasilan pencangkokkan. Tetapi obat

tersebut juga memiliki resiko. Pada saat obat menekan reaksi sistem

kekebalan terhadap organ yang dicangkokkan, obat juga

menghalangi perlawanan infeksi dan penghancuran benda asing

lainnya oleh sistem kekebalan. Penekanan sistem kekebalan yang

intensif biasanya hanya perlu dilakukan pada minggu-minggu

pertama setelah pencangkokkan atau jika terlihat tanda-tanda

penolakan.

b. Kematian

Akibat penekanan anti penolakan maka menyebakan penurunan

kekebalan tubuh yang berakibat dapat masuknya kuman ke dalam

tubuh sehingga menimbulkan dapat menimbulkan komplikasi

hingga berakibat kematian.

F. Pandangan Agama dan Etika Tentang Transplantasi Organ

1. Pandangan Agama

Sehubungan peranan penting agama dalam kehidupan

masyarakat Indonesia dalam hal ini, cara pandang terhadap

transplantasi organ tubuh manusia, berikut pandangan berbagai

agama :

i. Pandangan Agama Islam

Agama Islam percaya prinsip menyelamatkan nyawa manusia.

Mayoritas ulama Islam dari berbagai penjuru dunia, berdoa bagi

Page 12: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

kesematan nyawa manusia dan membolehkan Transplantasi Organ

sebagai kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia.

Peraturannya didasrkan pada fatwa fatwa yang dikeluarkan Majelis

Ulama Indonesia (MUI).

ii. Pandangan Agama Buddha

Dalam agama Buddha dikenal ajaran “Catur Paramitha” yaitu

mengenai empat budi luhur yang meliputi maitri (memiliki cinta

kasih), karuna (suka menolong), mudita (simpati) dan upeksa

(menghargai semua orang).

Hal sama dikemukakan oleh Kepala Pendeta Buddha Tinggi

Malaysia dan Singapura, dalam pendapatnya mengenai transplantasi

organ dari sudut pandang agama Buddha, transplantasi organ untuk

kepentingan perbaikan hidup manusia merupakan perbuatan amal

yang terbentuk berdasarkan landasan spriritual atau jalan religius

dalam kehidupan. Agama Buddha sangat mendukung kemajuan

teknologi kedokteran sebagai bagian dari kemajuan akal budi

manusia untuk mendonasikan organ untuk menolong sesama, tetapi

tidak untuk diperjualbelikan. Donor merupakan karma yang baik

yang dapat menghapuskan karma buruk sebelumnya.

iii. Pandagan Agama Katolik

Secara umum pandangan agama katolik tentang transplantasi

organ merupakan perbuatan amal dan cinta kasih. Transplantasi

secara moral dan etik dapat diterima oleh Vatikan. Paus Benedict

XVI yang merupakan pemimpin agama Katolik Tertinggi saat ini

menyatakan “Donor organ merupakan keputusan individu yang

karena tujuan mulianya dapat melakukannya setiap saat untuk

sesama. Sayapun setuju untuk memberikan organ saya kepada siapa

saja yang membutuhkannya”.

Page 13: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

iv. Pandangan Agama Kristen

Pengorbanan dan menolong sesama merupakan dasar ajaran bagi

seluruh umat Kristiani, sehingga keputusan untuk mendonorkan

organ merupakan merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen

menolong sesama yang membutuhkan sangat dianjurkan. Umat

Kristen memandang bahwa donasi organ merupakan perbuatan

cinta dan mengikuti teladan Yesus.

v. Pandangan Agama Hindu

Menurut ajaran Hindu Transplantasi Organ tubuh dapat

dibenarkan dengan alasan, bahwa pengorbanan (yajna) kepada

orang yang menderita, agar dia bebas dari penderitaan dan dapat

menikmati kesehatan dan kebahagiaan, jauh lebih penting, utama,

mulia dan luhur, dari keutuhan organ tubuh manusia yang telah

meninggal. Tetapi sekali lagi, perbuatan ini harus dilakukan diatas

prinsip yajna yaitu pengorbanan tulus iklas tanpa pamrih dan bukan

dilakukan untuk maksud mendapatkan keuntungan material.

Alasan logis dijumpai dalam kitab Bhagawadgita II “Seperti

halnya seseorang mengenakan pakaian baru dan membuka pakaian

lama, begitu pula Sang Roh menerima badan jasmani yang baru,

dengan meninggalkan badan lama yang tiada berguna. Kematian

adalah berpisahnya Jiwatman atau roh dengan badan jasmani. Ibarat

pakaian, apabila badan jasmani (pakaian) sudah lama dan rusak,

kita akan membuangnya dan menggantikannya dengan pakaian

yang baru.

2. Pandangan Etika

Transplantasi dibutuhkan dua pihak yaitu donor dan resepien.

Donor digolongkan menjadi donor hidup dan donor mati. Donor

hidup dapat berasal dari keluarga dan non-keluarga. Dalam

perkembangannya dimana kemiskinan dan tingginya tingkat

Page 14: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

kebutuhan akan organ menyebabkan timbulnya donor komersial

yaitu orang yang memberikan organnya dengan imbalan uang.

Transplantasi dipandang dari sudut Etika harus dipertimbangkan

dari sudut 4 (empat) prinsip dasar Biomedikal Etik:

i. Hormat pada Otonomi (Respect for autonomy)

Bahwa mendonorkan organ merupakan perbuatan mulia.

Keputusan untuk mendonorkan organ merupakan keputusan

(otonomi pendonor) yang diputuskan sendiri tanpa adanya paksaan

dari pihak lain.

ii. Tidak berbuat jahat atau membahayakan (Non

Malefincence)

Setiap operasi transplantasi yang dijalankan selalu mengandung

resiko. Donor harus diberi penjelasan mengenai resiko apabila

melakukan pendonoran. Mempersiapkan team dokter yang mumpu

dibantu dengan teknologi yang memadai dapat meminimalkan

resiko kegagalan operasi.

iii. Berbuat kebaikan (Beneficence)

Prinsip berbuat kebaikan mendikte kita untuk berbuat baik

kepada orang lain, terutama apabila tidak terkandung resiko bagi si

pemberi kebaikan.

iv. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dalam Transplantasi Organ lebih relevan

terhadap alokasi organ, yang menyangkut kepada perlakuan yang

adil, sama dan sesuai dengan kebutuhan pasien yang tidak

terpengaruh pada faktor lain.

G. Landasan Hukum Tentang Transplantasi Organ

Dari segi hukum, transplantasi organ, jaringan, dan sel tubuh

dipandang sebagai suatu usaha mulia dalam upaya menyehatkan

Page 15: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

dan menyejahterakan manusia, walaupun ini adalah suatu perbuatan

yang melawan hukum pidana yaitu tindak pidana penganiayaan.

Namun, karena adanya alas an pengecualian hukuman, atau paham

melawan hukum secara material, perbuatan tersebut tidak lagi

diancam pidana, dan dapat dibenarkan.

Dalam PP No.18 tahun 1981 tentang bedah mayat klinis, bedah

mayat anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh manusia,

tercantum pasal-pasal tentang transplantasi :

Pasal 1

a. Alat tubuh manusia adalah kumpulan jaringan-jaringan tubuh yang

dibentuk oleh beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal

(fungsi) tertentu untuk tubuh tersebut.

b. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal

(fungsi) yang sama dan tertentu.

c. Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk

pemindahan dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari

tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat

dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

d. Donor adalah orang yang menyumbangkan alat atau jaringan

tubuhnya kepada orang lain untuk keperluan kesehatan.

e. Meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli

kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernapasan, dan

atau denyut jantung seseorang telah berhenti.

Selanjutnya dalam PP tersebut di atas terdapat pasal-pasal ::

Pasal 10

Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia dilakukan

dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 2(a) & (b), yaitu harus dengan persetujuan tertulis

Page 16: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

pasien dan/atau keluarganya yang terdekat setelah pasien meninggal

dunia.

Pasal 11

1. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia hanya boleh

dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.

2. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia tidak boleh

dilakukan oleh dokter yang merawat atau mengobati donor yang

bersangkutan.

Pasal 12

Dalam rangka transplantasi, penentuan saat mati ditentukan oleh

2 (dua) orang dokter yang tidak ada sangkut paut medic dengan

dokter yang melakukan transplantasi.

Pasal 13

Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2(a),

Pasal 14 & 15 dibuat di atas kertas bermaterai dengan 2 (dua) orang

saksi.

Pasal 14

Pengambilan alat dan atau jaringan tubuh manusia untuk

keperluan transplantasi atau Bank Mata dari korban kecelakaan

yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuan tertulis

keluarga terdekat.

Pasal 15

1. Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan atau jaringan

tubuh manusia diberikan oleh donor hidup, calon donor yang

bersangkuta terlebih dahulu diberi tahu oleh dokter yang

merawatnya, termasuk dokter konsultan mengenai operasi, akibat-

akibatnya, dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

Page 17: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

2. Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus yakin benar,

bahwa calon donor yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya

arti dari pemberitahuan tersebut.

Pasal 16

Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak

atas kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasi.

Pasal 17

Dilarang memperjual-belikan alat atau jaringan tubuh manusia.

Pasal 18

Dilarang mengirim dan menerima alat dan atau jaringan tubuh

manusia dalam semua bentuk ked an dari luar negeri.

Sebagai penjelasan pasal 17 dan 18, disebutkan bahwa alat dan

atau jaringan tubuh manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa kepada setiap insane tidaklah sepantasnya dijadikan objek

untuk mencari keuntungan. Pengirima alat dan atau jaringan tubuh

manusia ked an dari luar negeri haruslah dibatasi dalam rangka

penelitian ilmiah, kerjasama dan saling menolong dalam keadaan

tertentu.

Selanjutnya dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan,

dicantumkan beberapa pasal tentang transplantasi ::

Pasal 33

1. Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat

dilakukan transplantasi orang dan atau jaringan tubuh, transfuse

darah, implant obat dan atau alat kesehatan, serta bedah plastik dan

rekontruksi.

2. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfuse darah

sebagaimana dimaksud dalam ayat 1(satu) dilakukan hanya untuk

tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.

Page 18: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

Pasal 34

1. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

untuk itu dan dilakukan disarana kesehatan tertentu.

2. Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor

harus memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada

persetujuan ahli waris atau keluargaya.

3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan

transplantasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) dan ayat 2

(dua) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan di cantumkan beberapa

pasal tentang transplantasi ::

Pasal 64

1. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan

melalui transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat

dan/atau alat kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi serta

penggunaan sel punca.

2. Transplantasi organ dan/atau  jaringan tubuh sebagaiman dimaksud

pada ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan

dilarang untuk dikomersialkan.

3. Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan

dalih apapun.

Pasal 65

1. Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang menpunyai keahlian untuk itu dan

dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.

2. Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari seorang donor

harus memperhatikan kesehatan pendonor yang bersangkutan dan

Page 19: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

mendapat persetujuan  pendonor dan/atau ahli waris atau

keluarganya.

3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan

transplantasi organ dan/arau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 66

Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia maupun dari

hewan, hanya dapat dilakukan apabila telah terbukti keamnan dan

kemanfaatannya.

Pasal 67

1. Pengambilan dan pengiriman spesimen atau bagian organ tubuh

hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan

kesehatan tertentu.

2. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengambilan dan

pengiriman spesimen atau bagian organ tubuh sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 68

1. Pemasangan implan obat dan/atau alat kesehatan ke dalam tubuh

manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

mempunyai keahlian dan kewenangan serta  dilakukan di fasilitas

pelayanan kesehatan tertentu.

2. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara penyelenggaraan

pemasangan implan dan/atau alat kesehatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan pemerintah.

Page 20: Makalah Transplatasi Organ Dan Jaringan

Pasal 69

1. Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

2. Bedah plastik dan rekonstruksi tidak boleh bertentangan dengan

norma yang berlaku dalam masyarakat dan tidak ditujukan untuk

mengubah identitas.

3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara bedah plastik dan

rekonstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditetapkan dengan Peraturan Penerintah.

Pasal 70

1. Penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk ytujuan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, serta dilarang

digunakan untuk tujuan reproduksi.

2. Sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal

dari sel punca embrionik.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan sel punca

sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (ayat (2) diatur dengan

Peraturan Pemerintah.