makalah topologi jaringan

20
MAKALAH TOPOLOGI JARINGAN DISUSUN OLEH : RICHI AHMAD GUNTUR KURNIAWAN BUDI UTOMO ROZI NUGROHO SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 02

Upload: anwarsyarif

Post on 28-Jan-2015

197 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

makalah topologi jaringan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah topologi jaringan

MAKALAH TOPOLOGI JARINGAN

DISUSUN OLEH :

RICHI AHMAD

GUNTUR KURNIAWAN

BUDI UTOMO

ROZI NUGROHO

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 02

KOTA BENGKULU

2012

Page 2: Makalah topologi jaringan

Topologi Jaringan

Topologi jaringan biasanya didefinisikan sebagai desain jaringan dan komputer yang

akan dibangun. Topologi jaringan terbagi menjadi physical design dan logical design. Physical

design mengacu pada desain fisik dari jaringan termasuk perangkat, kabel, lokasi dan

instalasi jaringan. Sedangkan logical design adalah jumlah data yang akan diteruskan

dalam jaringan sesuai dengan desain fisiknya. Terdapat beberapa jenis topologi jaringan yang

dibangun dalam suatu jaringan komputer, yaitu bus topology, ring topology, mesh topology,

star topology, dan tree topology. Topologi jaringan merupakan esensi dari jaringan

komputer, jaringan yang efisien hanya bisa dibangun berdasarkan pengetahuan dan

pemahaman yang baik mengenai topologi.

Topologi jaringan yang besar dapat memiliki ratusan bahkan ribuan node. Bisa

dibayangkan ketika seorang administrator jaringan ingin melakukan dokumentasi dari node-

node yang terhubung didalamnya, ia akan membutuhkan usaha yang sangat besar.

Administrator tersebut harus melakukan koneksi terhadap setiap node yang terhubung satu

persatu, dan bahkan tidak jarang ia harus menghabiskan banyak waktu untuk berpindah

dari satu tempat ke tempat yang lain. Tidak hanya itu, administrator itu juga harus

melakukan identifikasi terhadap router, bridge, switch, hub dan semua perangkat lain yang

terhubung didalamnya. Kondisi lain yang mungkin muncul adalah pada saat terjadi

perubahan pada topologi dari jaringan.

Topologi jaringan adalah hubungan fisik antara setiap anggota (links, node, dsb) dari

sebuah jaringan komputer. Setiap node (dapat berupa modem, hub, bridge, ataupun sebuah

komputer) dalam sebuah jaringan komputer biasanya memiliki satu atau lebih koneksi

(links) dengan node lainnya. Pemetaan dari hubungan antara setiap node dalam jaringan

komputer inilah yang menghasilkan sebuah topologi jaringan. Topologi jaringan sendiri

terbagi atas 2 jenis, physical topology dan logical topologi.

1. Physical Topology

Topologi fisik (physical topology) merupakan pemetaan dari setiap node dan koneksinya

terhadap node lain berdasarkan desain fisik dari jaringan komputer. Hal ini mencakup

perangkat, kabel, lokasi dan instalasi jaringan. Berdasarkan karakteristiknya physical

topology dapat diklasifikasikan menjadi :

Point to point topology

Page 3: Makalah topologi jaringan

Topologi bus (Bus topology)

Topologi cincin (Ring topology)

Topologi bintang (Star topology)

Topologi Acak (Mesh topology)

Topologi Pohon (Tree topology)

Topologi Linier (Linier Topology)

1.1 Point to point Topology

Merupakan topologi yang paling sederhana karena hanya menghubungkan dua node

berbeda. Point to point topology terbagi menjadi 2 jenis :

a) Permanent, merupakan koneksi point to point dimana dua buah node terkoneksi

secara permanen.

b) Switched, merupakan koneksi point to point yang menerapkan teknologi

penukaran sirkuit (circuit switching) sehingga koneksi antara setiap node menjadi

dinamis. Koneksi dinamis ini memungkinkan node memutuskan koneksi apabila tidak

dibutuhkan lagi hubungan antara kedua node tersebut ( teknologi telepon saat ini ).

1.2 Topologi Bus (Bus Topology)

Topologi bus menggunakan sebuah kabel untuk menghubungkan keseluruhan

jaringan. Setiap node yang ada pada jaringan akan dikoneksikan menggunakan

sebuah konektor pada kabel tersebut dan setiap sinyal/pesan akan dikirimkan

melalui kabel tersebut.

Kedua ujung kabel dilengkapi terminator untuk mencegah pesan yang dikirimkan

dipancarkan berulang kali. Sebuah node yang ingin melakukan komunikasi dengan node

lainnya pada jaringan akan mengirimkan pesan secara broadcast melalui kabel

yang kemudian akan diterima oleh semua node yang ada pada jaringan tersebut. Jika IP

address dan Mac address dari tujuan pengiriman pesan sama dengan node, makan

pesan akan diproses oleh node tersebut. Tetapi jika tidak cocok, maka node akan

mengabaikan dan tidak memproses pesan tersebut.

Page 4: Makalah topologi jaringan

Keuntungan dari topologi bus adalah sebagai berikut :

Topologi yang sederhana

Kabel yang digunakan untuk menghubungkan setiap node berjumlah sedikit.

Biaya yang diperlukan untuk melakukan penyusunan kabel dengan topologi ini

relative murah.

Cukup mudah apabila ingin dilakukan perluasan pada topologi.

Sedangkan kelemahan-kelemahan dari topologi ini yaitu:

Traffic (lalu lintas) jaringan yang padat akan sangat memperlambat bus.

Keseluruhan jaringan akan mati (shut down) apabila terdapat kerusakan pada

kabel.

Sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan apabila terdapat salah satu node yang

rusak.

Bukan merupakan solusi untuk digunakan pada jaringan komputer skala besar.

Dalam pengembangannya telah terdapat 2 jenis topologi bus, yaitu bus liner dan bus

terdistribusi.

1.3 Topologi Bintang (Star Topology)

Pada topologi bintang setiap node terkoneksi ke sebuah titik pusat koneksi yang

biasanya disebut dengan hub (dapat berupa hub, switch atau router). Berbeda

Page 5: Makalah topologi jaringan

dengan topologi bus, topologi star memungkinkan setiap node pada jaringan untuk

memiliki koneksi point to point ke hub pusat. Semua lalu lintas yang dikirimkan ke

jaringan akan melewati hub tersebut dan sekaligus akan menjadi penguat dari pesan

agar dapat dikirimkan ke node lain.

Keuntungan dari pemakaian topologi bintang adalah :

Mudah untuk mengubah dan menambah node baru ke dalam jaringan yang

menggunakan topologi bintang tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang

berlangsung.

Apabila terdapa node yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka node

tersebut tidak akan membuat mati keseluruhan jaringan bintang ( hanya node

tersebut yang mati).

Dapat menggunakan lebih dari 1 jenis kabel di dalam jaringan yang sama,

dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda-beda.

Tingkat keamanan termasuk tinggi.

Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

Kelemahan dari topologi bintang adalah :

Memiliki satu kelemahan utama yang terletak pada hub. Jika terjadi kegagalan

pada hub pusat, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.

Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel di jaringan harus ditarik ke

satu titik pusat.

Jumlah terminal terbatas, tergantung dari jumlah port yang bisa ditampung oleh

hub.

Page 6: Makalah topologi jaringan

Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

1.4 Topologi Cincin (Ring Topology)

Pada Topologi cincin setiap node terhubungkan dengan dua tetangga untuk

komunikasi dalam bentuk cincin (loop tertutup). Setiap node yang berada pada

topologi cincin memiliki alamat khusus yang akan digunakan untuk proses

identifikasi. Pesan dilewatkan melalui setiap node yang terkoneksi pada cincin

membentuk gerakan searah jarum jam ataupun berlawan arah dengan jarum jam.

Topologi ring biasanya memanfaatkan skema token yang hanya mengizinkan satu

node untuk mengirimkan pesan pada satu waktu.

Keuntungan dari pemakaian topologi cincin adalah :

Data mengalir satu arah sehingga collision dapat dihindarkan.

Aliran pesan dapat mengalir lebih cepat karena setiap node dapat melayani

pesan dari kiri ataupun kanan.

Waktu yang digunakan untuk mengakses data lebih optimal.

Sangat sederhana dalam penerapannya.

Kelemahan dari pemakaian topologi cincin adalah :

Apabila ada satu node dalam cincin yang gagal berfungsi, maka akan

mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan.

Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan kinerja jaringan.

Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

Page 7: Makalah topologi jaringan

1.5 Topologi Acak (Mesh Topology)

Topologi acak menggunakan konsep rute yang berbeda dari topologi lainnya.

Pesan yang dikirimkan pada topologi ini bisa melewati beberapa jalur yang

mungkin dari sumber sampai tujuan. Topologi ini juga digunakan pada Wide Area

Network (WAN) yang kita kenal sebagai internet.

Berdasarkan jumlah node yang dapat dilaluinya, topologi acak dibagi menjadi

dua bagian :

a) Fully Connected

Topologi acak dimana setiap node pada jaringan terkoneksi

dengan semua node yang ada pada jaringan secara point to

point. Ini memungkinkan semua pesan dapat ditransmisikan

secara simultan dari satu node ke node lainnya.

b) Partially Connected

Topologi acak dimana beberapa node terkoneksi ke lebih

dari satu node pada jaringan dengan koneksi point-to-point.

Hal ini memungkinkan pengurangan redundansi yang

ditimbulkan oleh topologi acak yang bersifat fully connected.

Pada penerapannya, pesan biasanya ditransmisikan melalui rute

terpendek yang ada, dan digunakan rute alternatif bila terjadi kegagalan dalam rute

terpendek tersebut.

Keuntungan dari penggunaan topologi acak adalah :

Page 8: Makalah topologi jaringan

Mudah dalam menangani kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam

jaringan (fault tolerance yang tinggi).

Relatif mudah untuk melakukan pencarian terhadap node yang mengalami

kegagalan.

Kelemahan dari topologi ini adalah :

Membutuhkan biaya yang relatif besar.

Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi node baru pada saat

jumlah node yang terkoneksi berjumlah banyak.

1.6 Topologi Pohon (Tree Topology)

Topologi pohon menggabungkan beberapa topologi

bintang kedalam sebuah bus. Dalam bentuk

sederhana, hanya hub yang dikoneksikan secara

langsung ke pohon bus dan setiap hub berfungsi

sebagai akar dari kumpulan node. Dalam hal ini node

tersebut dapat juga berupa hub ataupun perangkat-

perangkat lainnya. Topologi jaringan ini disebut juga

sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini

biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral

denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi

yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan

jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer

Keuntungan dari topologi pohon adalah:

Mendukung pengembangan lebih lanjut dari jaringan dari pada topologi bus

(terbatas pada jumlah perangkat dikarenakan traffic yang mungkin muncul) dan

topologi bintang (terbatas pada jumlah port pada hub).

Didukung oleh beberapa vendor perangkat lunak dan perangkat keras.

Kelemahan dari topologi pohon adalah :

Panjang keseluruhan dari setiap bagian tergantung dari jenis kabel yang digunakan.

Jika terjadi kegagalan pada bus, maka seluruh jaringan akan gagal berfungsi.

Lebih susah diterapkan dan dikonfigurasi dari topologi lainnya.

Page 9: Makalah topologi jaringan

1.7 Topologi Linier

Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus,

layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi

(komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan

pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan

bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan

nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi

dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7

Komputer.

Tipe konektornya terdiri dari:

1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.

2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.

3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.

4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.

Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :

Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh

kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa

mengganggu operasi yang berjalan.

Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi,

keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai

bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Page 10: Makalah topologi jaringan

2. Logical Topology

Logical topology merupakan cara sebuah sinyal/pesan berlaku pada media di

jaringan. Pesan dalam hal ini akan melewati jaringan dari satu node ke node lain tanpa

memperhatikan kondisi fisik dari node. Logical topology memiliki klasifikasi yang

tidak jauh berbeda dengan klasifikasi pada physical topology.

Beberapa bentuk arsitektur dan topologi logik yang telah ada diantaranya adalah

ArcNET, Ethernet, Token Ring, FDDI dan sebagainya. Masih banyak arsitektur lainnya,

sebagiannya ditinggalkan tetapi ada juga yang tetap terus dikembangkan. Dari sekian banyak

arsitektur tersebut, yang paling umum dikenal dan banyak digunakan adalah

arsitektur/topologi Ethernet.

2.1 ArcNET

Sepertinya arsitektur tipe ini sudah sangat jarang digunakan dan tidak begitu

populer. Dikembangkan oleh DataPoint. Jaringan dengan topologi ini sangat simpel dan

murah, tetapi tidak cocok untuk lingkungan jaringan yang membutuhkan kecepatan

transfer data yang tinggi. Kecepatan transfer arsitektur ini sekitar 2,5Mbps, sehingga

kurang diminati oleh arsitek jaringan komputer.

ArcNET biasanya menggunakan topologi fisik BUS atau STAR dengan media

transmisi kabel Coaxial RG62. Pada topologi BUS, di setiap ujung rangkaian kabel (2

komputer yang paling ujung dari jaringan) harus dipasang terminator untuk menutup

jaringan. Sedangkan pada topologi STAR diperlukan HUB atau Concentrator untuk

menghubungkan komputer yang 1 dengan yang lainnya.

Prinsip kerjanya menggunakan token passing scheme dan broadcast dimana

dalam jaringan komputer tersebut ada token yang mengalir dan dapat ditempeli dengan

data yang akan dikirim ke komputer tujuan.

2.2 Token Ring

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada

awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan

IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring

dalam produk IBM pada tahun 1984 dan di standarisasi dengan IEEE 802.5. Kecepatan

Page 11: Makalah topologi jaringan

transfer data arsitektur ini adalah 16Mbps dengan media transmisi kabel UTP ataupun

STP dan topologi fisik yang digunakan umumnya adalah STAR yang memerlukan HUB.

Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex,

switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan

bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch

yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal).

Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat

mendukung baik format Ethernet maupun

Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.

Pada jaringan Token Ring, sebuah token

bebas mengalir dalam jaringan, jika satu node

ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada

token, pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat mengirimkan data. Token

passing digunakan dalam arsitektur ini untuk menghindari collision. Data dalam jaringan

dikirim oleh masing-masing komputer yang kemudian berjalan melingkar ke komputer-

komputer yang lain untuk kemudian data tersebut akan diambil oleh komputer yang

dituju atau yang membutuhkan. Pola transmisi ini tetap berlaku meskipun topologi

menggunakan STAR.

2.3 FDDI

FDDI ( Fiber Distributed-Data Interface ) adalah standar komunikasi data

menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.

Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token

Ring , yang satu ring -nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari

dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring

FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.

Page 12: Makalah topologi jaringan

2.4 Ethernet

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data

jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox

Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972 . Arsitektur Ethernet bisa dikatakan

sebagai bentuk jaringan yang paling banyak digunakan. Hal ini dimungkinkan karena

jaringan ini cukup sederhana dan mudah diinstalasi. Kecepatan transfer data cukup tinggi

10Mbps, 100Mbps dan terus berkembang hingga 1Gbps.

Arsitektur Ethernet ini dapat dibangun dengan media Coaxial RG58 atau RG8 dan

juga kabel UTP dan HUB. Jaringan Ethernet yang menggunakan kabel Coaxial RG58

disebut Thin Ethernet atau 10Base2, jika menggunakan RG8 disebut Thick Ethernet

atau 10Base5. Sedangkan yang menggunakan UTP disebut juga 10BaseT atau Fast

Ethernet. Fast Ethernet ini yang paling banyak digunakan.

Cara kerja arsitektur ini memakai metoda CSMA/CD (Carrier Sence Multiple

Acces/collision detection). Bilamana suatu node mengirimkan paket melewati jaringan,

maka node tersebut akan mengecek terlebih dahulu apakah jaringan sedang mengirimkan

paket data atau tidak. jika jaringan sedang kosong, maka node akan mengirimkan paket

data. Jika ternyata ada paket data lain, pada saat node akan mengirimkan data, maka akan

terjadi collision. Bila hal ini terjadi maka jaringan dan node akan berhenti mengirimkan

paket data, kemudian node dan jaringannya.

Page 13: Makalah topologi jaringan

Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data

menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:

o Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)

o Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell,

dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang

sebelumnya)

o Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork

Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12

dan selanjutnya)

o Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan

dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan

TCP/IP)

Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel

satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen.

Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem

operasi.