makalah tranduser
TRANSCRIPT
Tugas : Instrumentasi Geofisika
TRANDUSER
RAZZAK RAFFIU LANATA
F1H1 14 011
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
2016
OPTIK
KIMIA
PANAS
DLL
BEDA POTENSIAL
PERUBAHAN TAHANAN
ARUS LISTRIK
PERUBAHAN KAPASITASI DLL
1. PENGERTIAN TRANDUSER
Transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah
suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut
“sensor”, karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan
mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.
2. KLASIFIKASI TRANDUSER
Transduser dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal antara lain:
2.1. Klasifikasi Sensor Berdasarkan pemakaian atau penggunaannya
Berdasarkan pemakaian atau penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian, antara lain:
Sensor Thermal (suhu)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas /
suhu / temperatur pada suatu dimensi benda padat, cair atau gas. Contohnya seperti
thermocouple, RTD, thermistor, bimetal, IC sensor LM35.
Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti
perpindahan atau pergeseran, posisi gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level, dan
SENSOR
sebagainya. Contoh sraingage, LVDT (Linear Variabel Diferensial Transformer), proksimiti,
potensiometer, Loadcel, Bourdon Tube, Piezo Elektrik dan sebagainya.
Sensor Optik (cahaya)
Sensor optik atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, pantulan cahaya, ataupun bias cahaya yang mengenai benda atau ruangan.Contoh
Fotodioda, LDR, Fotofoltaic, Cell Foto Emisive, Foto Multypier, Foto Transistor.
2.2. Klasifikasi Sensor Berdasarkan Metoda Pengubahan Energinya
Berdasarkan metoda pengubahan energinya, transduser dan sensor dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis (William D.C, 1993), yakni:
Jenis transduser jenis pembangkit sendiri (Self Generating Type)
Yang menghasilkan tegangan atau arus analog bila dirangsang dengan suatu bentuk
fisis energi, transduser jenis ini tidak memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan atus atau
tegangan analog tersebut. Contoh Thermocouple, Fotofoltaic.
transduser pasif
Transduser yang memerlukan daya dari luar untuk mendapatkan tegangan dan arus keluaran.
Contoh thermistor, RTD, LVDT, straingage.
2.3. Klasifikasi Sensor Berdasarkan Sifat – Sifat Dasar Keluaran
Berdasarkan sifat – sifat dasar keluaran transduser dan sensor dapat diklasifikasikan menjadi
lima jenis, yakni:
Perubahan resistansi
Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan resistansi pada keluarannya,
contohnya:
a. RTD (Resistance Thermal Detector). Prinsip kerja dari RTD ini adalah mengubah
besaran temperature menjadi perubahan tahanan listrik
b. Strain gage. Prinsip kerja dari Strain gage ini adalah mengubah besaran tekanan menjadi
perubahan tahanan listrik
c. Thermistor. Prinsip kerja dari Thermistor ini adalah mengubah besaran temperature
menjadi perubahan tahanan listrik
Perubahan Kapasitansi
Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan kapasitansi pada keluarannya,
contohnya adalah Transduser yang digunakan untuk mendeteksi perubahan kelembaban
relatif. Prinsip kerja dari transduser ini berdasar pada perubahan kelembaban akan
mengakibatkan perubahan konstanta dielektrik medium dan perbahan konstanta dielektrik
medium akan mengakibatkan perubahan kapasitansi.
Dari persamaan di atas dapat dianalisasebagai berikut, sebuah kapasitor harga
kapasitansinya dipengaruhi oleh medium yakni suatu medium akan mempengaruhi harga
konstanta dielektrik (Ke) salah satu kondisi fisis yang dapat mempengaruhi keadaan
medium adalah kelembaban relatif, kelembaban relatif tersebut akanmempengaruhi
konstanta dielektrik dan pada akhirnya akan mempengaruhi kapasitansi dari sebuah
kapasitor yang dirancang khusus kontak dengan medium, dengan demikian transduser
kapasitor dapat mendeteksi kelembaban medium disekitarnya. (untuk PTE).
Perubahan InduktansiBesaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan induktansi pada keluarannya,
contohnya adalah Transduser yang digunakan untuk mendeteksi perubahan gaya. Prinsip kerja
dari transduser ini adalah dengan mengubah induktansi dari sepasang kumparan atau dengan
mengubah induktansi kumparan tunggal. Dengan mengubah jangkar feromagnetik yang digeser
oleh gaya yang akan diukur, dengan mengubah fermeabilitas medium.
C=2π ε0 Ke L
¿ (R2
R1 )
L=μr μ0N
2 Al
Dari persamaan dan gambar di atas sebuah induktor dapat digunakan untuk mendeteksi
pergeseran benda, benda yang digeser – geser akan mempengaruhi konstanta permeabilitas dari
induktor tersebut, menggeser benda sama artinya dengan mengubah µr sehingga harga
induktansi akan berubah (untuk PTE).
Menghasilkan Arus ListrikBesaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan arus pada keluarannya, contohnya
Fotolistrik. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah intensitas listrik
menjadi arus listrik.
Menghasilkan Tegangan ListrikBesaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan tegangan pada keluarannya, contohnya:
a. Thermokopel. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah temperatur menjadi tegangan
listrik.b. Tacho Generator.
Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah kecepatan putaran menjadi tegangan listrik.
3. Prinsip Kerja Tranduser