makalah tekfar

28
Makalah Teknologi Farmasi (II) Padat “Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent” Disusun Oleh: Nama : Lita Rizkika Sari Nim : 08121006007 Dosen : Dr.rer.nat Mardiyanto, MSi, Apt Program Studi Farmasi 1 | Makalah

Upload: andrew

Post on 14-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teknologi farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tekfar

Makalah Teknologi Farmasi (II) Padat

“Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent”

Disusun Oleh:

Nama : Lita Rizkika Sari

Nim : 08121006007

Dosen : Dr.rer.nat Mardiyanto, MSi, Apt

Program Studi Farmasi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sriwijaya

1 | M a k a l a h

Page 2: Makalah Tekfar

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah mengenai “Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent” ini

dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang

diberikan oleh dosen mata kuliah “Teknologi Farmasi (II) Padat”, serta agar

menambah ilmu pengetahuan tentang pembuatan cangkang kapsul dan tablet

effervescent ini.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis

peroleh dari buku panduan, jurnal serta informasi dari media massa yang

berhubungan dengan “Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent”.

Besar harapan penulis agar makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita

semua. Namun penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah

yang lebih baik.

Penulis, 1 Mei 2014

2 | M a k a l a h

Page 3: Makalah Tekfar

Daftar Isi

Cover Makalah.....................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Kapsul..................................................................................................

2.1.1 Pengertian Kapsul.............................................................................

2.1.2 Kapsul Keras.....................................................................................

2.1.3 Ukuran dan Kapasitas Kapsul...........................................................

2.1.4 Formula.............................................................................................

2.1.5 Cara Pembuatan................................................................................

2.2 Tablet Effervescent..............................................................................

2.2.1 Pengertian Tablet Effervescent.........................................................

2.2.2 Kelebihan Tablet Effervescent.........................................................

2.2.3 Kekurangan Tablet Effervescent......................................................

2.2.4 Preformulasi......................................................................................

2.2.5 Bahan Baku Pembuatan....................................................................

2.2.6 Cara Pembuatan................................................................................

2.2.7 Kemasan...........................................................................................

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan..........................................................................................

Daftar Pustaka ......................................................................................................

3 | M a k a l a h

Page 4: Makalah Tekfar

4 | M a k a l a h

Page 5: Makalah Tekfar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kapsul gelatin pertama kali di patenkan oleh F.A.B.Mothes,

mahasiswa dan Dublanc, seorang farmasis. Paten mereka diperoleh pada tahun

1834, meliputi metode untuk memproduksi kapsul gelatin yang terdiri dari

satu bagian, berbentuk lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat gelatin

panas sesudah diisi. Penggunaan kapsul gelatin ini menyebar bahkan

diproduksi oleh banyak Negara di eropa dan amerika. Pembatasan penggunaan

paten kapsul gelatin pada perusahaan tertentu saja, memicu dua bentuk kapsul

baru. Pada tahun 1839 di Paris, Garot menciptakan produk salut lapis tipis, pil

salut gelatin. Pada tahun 1846 famasis paris lainnya J.C. Lebhubby

mematenkan kapsul 2 bagian yang sampai saat ini masih digunakan.

Sedangkan tablet effervescent yaitu tablet berbuih yang dibuat dengan

cara kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan-bahan

lain yang mampu melepaskan gas atau berbuih ketika bercampur dengan air.

Tablet effervecent dimaksudkan untuk menghasilkan larutan secara tepat

dengan menghasilkan CO2 secara serentak. Tablet khususnya dibuat dengan

jalan pengempa bahan-bahan aktif dengan campuran asam-asam organik

seperti asam sitrat, asam tartat dan natrium bikarbonat. Bila tablet dimasukkan

dalam air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan menghasilkan CO2

serta air. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu satu menit

atau kurang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kapsul?

2. Apa itu kapsul keras dan kapsul lunak?

3. Bagaimana ukuran dan kapasitasnya?

4. Bagaimana cara pembuatan kedua kapsul tersebut?

5. Apa yang dimaksud tablet effervescent?

6. Apa kelebihan dan kekurangan tablet effervescent?

7. bagaimana kriteria preformulasi?

5 | M a k a l a h

Page 6: Makalah Tekfar

8. Apa saja bahan baku pembuatan tablet effervescent?

9. Metode apa saja yang digunakan dan bagaimana proses pembuatannya?

10. Bagaimana pengemasannya?

6 | M a k a l a h

Page 7: Makalah Tekfar

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kapsul

2.1.1 Pengertian Kapsul

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995, kapsul adalah

sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak

yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat

juga terbuat dari pati dan bahan lain yang sesuai.

2.1.2 Kapsul Keras

Kapsul keras diproduksi secara masal pertama kali di Amerika

Serikat pada abad ke-19. Kapsul mudah diterima oleh para konsumen

karena penampilannya yang menarik dan bentuknya yang didesain

sedimikian rupa sehingga mudah untuk ditelan. Pada prinsipnya kapsul

dapat disi dengan berbagai macam bahan dari yang berbentuk serbuk

sampai dengan cairan berbahan dasar minyak.

Kapsul keras merupakan kapsul yang cangkangnya terbuat dari

gelatin berkekuatan gel relatif tinggi. Kapsul ini dapat pula dibuat dari

pati atau bahan lain yang sesuai.

Kapsul cangkang keras dapat juga terdiri dari :

-    Zat warna yang diijinkan atau zat warna dari berbagai macam

oksida besi.

-    Bahan opak/pemburan seperti titanium dioksida.

-    Bahan pendispersi.

-    Bahan pengeras seperti sukrosa.

-    Pengawet

Cangkang kapsul ini umumnya mengandung air antara 10-

15%. Apabila disimpan dalam lingkungan dengan kelembapan tinggi,

penambahan uap air akan diabsorbsi oleh kapsul dan kapsul keras ini

akan rusak dari bentuk kekerasannya. Sebaliknya dalam lingkungan

udara yang sangat kering, sebagian uap air yang terdapat dalam kapsul

gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi rapuh serta mungkin

rapuh apabila dipegang.

7 | M a k a l a h

Page 8: Makalah Tekfar

2.1.3 Kapsul Gelatin Lunak

Kapsul ini terbuat dari gelatin yang ditambah gliserin atau alkohol

polivalen dan sorbitol supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik.

Umumnya kapsul ini berbentuk bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur

yang dapat diisi cairan, suspensi, bahan bentuk pasta, atau serbuk kering.

Pembuatan kapsul ini, pengisian dan penyegelan dilakukan secara

berkesinambungan dengan mesin khusus. Kapsul ini digunakan untuk

diisi obat- obat cair, atau larutan obat, dan juga bahan- bahan mudah

menguap, atau obat yang mudah mencair bila terkena udara.

2.1.4 Ukuran dan Kapasitas Kapsul

Kapsul cangkang keras saat ini diproduksi dalam sebelas ukuran

yaitu:

- untuk manusia : 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4, 5

- untuk hewan : 10, 11, 12

Tujuan pemakaian

Nomorcangkang

Kapasitas (ml)

Untuk manusia

5 0,124 0,213 0,302 0,371 0,500 0,6700 0,95000 1,36

Untuk hewan

10 3011 1512 7,5

Gambar Kapasitas rata-rata kapsul gelatin keras (dalam ml)

2.1.4 Formula

Gelatin adalah produk alami yang diperoleh dari hidrolisis parsial

kolagen. Gelatin merupakan protien yang larut yang bisa bersifat sebagai

gelling agent (bahan pembuat gel) atau sebagai non gelling agent.

Sumber bahan baku gelatin dapat berasal dari sapi (tulang dan kulit

jangat), babi (hanya (kulit) dan ikan (kulit). Karena gelatin merupakan

produk alami, maka diklasifikasikan sebagai bahan bangan bukan bahan

tambahan pangan.

8 | M a k a l a h

Page 9: Makalah Tekfar

Pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan

kolagen seperti kulit dan tulang baik dari babi maupun sapi atau hewan

lainnya. Akan tetapi, apabila dibuat dari kulit dan tulang sapi atau hewan

besar lainnya, prosesnya lebih lama dan memerlukan air pencuci/penetral

(bahan kimia) yang lebih banyak, sehingga kurang berkembang karena

perlu investasi besar sehingga harga gelatinnya menjadi lebih mahal.

Sedangkan gelatin dari babi jauh lebih murah dibanding bahan

tambahan makanan lainnya. Itu karena babi mudah diternak. Babi dapat

makan apa saja termasuk anaknya sendiri. Babi juga bisa hidup dalam

kondisi apa saja sekalipun sangat kotor. Dari segi pertumbuhan, babi

cukup menjanjikan. Seekor babi bisa melahirkan dua puluh anak

sekaligus. Karena sangat mudah dikembangkan, produk turunan dari babi

sangat banyak.

Produksi tahunan gelatin mencapai 300 ribu ton per tahun di

seluruh dunia, biasanya diperoleh dari kulit babi, dan tulang sapi atau

babi. Akan tetapi sekarang tulang ikan sudah mulai digunakan untuk

dibuat gelatin berdasarkan pertimbangan keagamaan.

2.1.5 Cara PembuatanProses pembuatan gelatin secara umum dapat digolongkan menjadi

3 tahap utama, yaitu:

a.Tahap persiapan, yang bertujuan menghilangkan pengotor yang

terdapat di bahan baku.

b.Tahap ekstraksi utama, dilakukan dengan bantuan air panas atau

larutan asam yang diencerkan.

c.Tahap pemurnian.

Proses Pembuatan Cangkang Kapsul Keras:

- Melting, pembuatan larutan gelatin 25-30%, bahan dasar capule

berupa gelatine dilarutkan di dalam air panas yang telah di

demineralisasi. Bahan tambahan seperti pengawet dan pewarna

dicampurkan kedalam larutan gelatin sehingga membentuk

campuran yang homogen.

9 | M a k a l a h

Page 10: Makalah Tekfar

- Pencetakan, Bahan dasar ini dimasukkan kedalam mesin

pembuatan kapsul untuk dicetak menjadi cangkang kapsul yang

siap untuk digunakan.

- Sorting, cangkang kapsul yang sudah jadi akan diperiksa sesuai

dengan standar cGMP. Selain pemeriksaan itu dimensi kapsul

seperti ketebalan, diameter, dan tinggi kapsul akan diperiksa untuk

memastikan cangkang kapsul siap digunakan pada proses

pengisian kapsul. Cangkang kapsul mempunyai standar dimensi

fisik tertentu yang dipakai sebagai acuan pada saat proses filling

kapsul. Standar ukuran kapsul dapat dilihat pada tabel berikut:

10 | M a k a l a h

Page 11: Makalah Tekfar

2.2 Tablet Effervescent

2.2.1 Pengertian Tablet Effervescent

Talet effervescent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika

dimasukkan ke dalam air, kemudian terdesintegrasi dan larut. Buih yang

keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi

antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas karbondioksida

ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan

kelarutan zat aktif. Selain itu gas karbondioksida ini juga memberi rasa

segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonasi.

Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga

menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu

memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit

berlebih, sehingga berasa sedikit asam ini merupakan faktor tambahan

yang membuat sediaan effervescent dapat diterima di masyarakat.

Effervescent adalah timbulnya gas dari suatu cairan sebagai hasil reaksi

kimia.

2.2.2 Kelebihan Tablet Effervescent

Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam

waktu seketika yang mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet

effervescent dapat menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan

rasa yang enak karena ada karbonat yang membantu memperbaiki rasa

pada beberapa obat tertentu.

Selain praktis dan mudah dibawa, cara penyajiannya lebih menarik

bila dibandingkan dengan dengan tablet konvensional, dapat diberikan

kepada pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau

kapsul, pada saat dikonsumsi zat aktif dalam keadaan terlarut sehingga

absorpsinya lebih mudah, dan berguna untuk obat-obat yang tidak stabil

11 | M a k a l a h

Page 12: Makalah Tekfar

apabila disimpan dalam bentuk larutan, jadi obat dapat dibuat dalam

bentuk sediaan tablet effervescent agar stabil.

2.2.3 Kekurangan Tablet Effervescent

Disamping mempunyai beberapa keuntungan, tablet effervescent

juga memiliki beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam

pengemasannya. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus

dibuat dalam ruangan khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-

25% jadi sulit untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.

Kelembaban udara selama proses pembuatan sudah cukup memulai

reaktivitas effervescent, dengan demikian seluruh peralatan termasuk

mesin cetak tablet harus berada dalam ruangan khusus. Sedangkan dalam

segi pengemasannya, tablet effervescent harus dikemas dalam wadah

yang kedap udara sehingga dapat melindungi tablet tersebut dari

kelembaban, kelembaban udara di sekitar tablet sesudah wadahnya

terbuka juga dapat menyebabkan penurunan kualitas produk, setelah

sampai di tangan konsumen, harga yang relatif mahal.

2.2.4 Preformulasi

Kandungan tablet effervescent merupakan campuran asam (asam

sitrat, asam tartrat) dan basa (natrium bikarbonat), yang jika dilarutkan

dalam lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan karbondioksida

yang berasal dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh

asam. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu 1 menit

atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan dalam wadah tertutup

rapat atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak

langsung ditelan.

Perlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan dalam tablet

effervescent seharusnya mempunyai kandungan lembab yang sangat

rendah dan sewaktu pembuatan sediaan ini harus dilakukan pada tempat

yang kering. Karakteristik komponen tablet effervescent:

Dalam banyak hal prinsip yang digunakan dalam memproduksi

tablet effervescent sama dengan yang digunakan untuk tablet

konvensional. Banyak dari proses dan alat proses yang sama.

12 | M a k a l a h

Page 13: Makalah Tekfar

Demikian juga sifat umum granul yang diperlukan untuk

mendapatkan talet yang sesuai persyaratan seperti ukuran partikel,

bentuk partikel, granulometri, keseragaman distribusi, aliran bebas

granul dan granul haruus dikompresi.

Satu sifat bahan baku yang dipilih untuk digunakan dalam tablet

effervescent yang lebih penting dari tablet konvensional yaitu

kondisi lembabnya, artinya bahan baku yang digunakan harus

kering. Apabila bahan baku yang digunakan tidak kering

(mengandung lembab) maka erjadi reaksi asam dan karbonatnya

akan menyebabkan produk menjadi tidak stabil secara fisik dan

terurai. Sekali dimulai reaksi maka berlanjut lebih cepat karena

produk samping reaksi adalah pertambahan air.

Contoh:

CH2COOH CH2COONa

CH2COOH + 3NaHCO3 CH2COONa + 3 CO2 + 3 H2O

Oleh karena itu bahan baku yang digunakan harus dalam keadaan

anhidrat (kering) dengan sedikit kadar lembab yang diabsorpsi.

Molekul air memang masih ada tapi sangat sedikit karena air

dibutuhkan sedikit untuk kebutuhan mengikat granul karena granul

yang terlampau kering tidak dapat dikempa.

Kelarutan merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet

effervescent. Jika komponen tablet tidak larut, reaksi effervescent

tidak akan terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi secara cepat.

Kecepatan kelarutan lebih penting daripada kelarutan karena zat

yang terlarut lambat dapat merintangi desintegrasi tablet dan larut

lambat menghasilkan residu yang tidak disukai setelah tablet

desintegrasi.

2.2.5 Bahan Pembuatan

Pada pembuatan tablet effervescent, diperlukan sumber asam dan

sumber basa. Sumber basa yang dibutuhkan untuk reaksi effervescent

dapat diperoleh dari tiga sumber utama yaitu asam makanan, anhidrida

asam dan garam asam. Asam makanan paling umum dipergunakan sebab

13 | M a k a l a h

Page 14: Makalah Tekfar

terjadi di alam dan digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Asam

makanan antara lain adalah asam sitrat, asam tartrat, asam malat, asam

fumarat, asam suksinat dan asam adipat.

Asam sitrat merupakan asam makanan yang paling umum

dipergunakan karena harganya relatif murah, disamping itu mempunyai

sifat: mudah larut, mempunyai kekuatan asam yang tinggi, dalam granul

dapat membentuk partikel kecil, mempunyai sifat mudah mengalir,

banyak digunakan untuk makanan dalam bentuk monohidrat. Anhidrida

asam makanan dapat digunakan dalam produk effervescent, bila

dicampur dengan air, anhidrida asam terhidrolisa menjadi asamnya, yang

dapat bereaksi dengan sumber karbonat yang tersedia untuk

menghasilkan effervescent. Jika kecepatan hidrolisa terkontrol, asam

akan secara kontinu dihasilkan ke dalam larutan yang dapat

menghasilkan reaksi effervescent dengan jumlah yang besar. Contoh

anhidrida asam adalah anhidrida asam suksinat, asam sitrat anhidrida.

Garam asam tertentu berguna dalam formula produk effervescent antara

lain natrium dihidrogen phosphat, dinatrium dihidrogen phosphat, garam

asam sitrat, natrium asam sitrat.

Sumber basa, umumnya adalah garam karbonat yang padat dan

kering menghasilkan gas karbondioksida pada sebagian besar produk

effervescent. Bentuk bikarbonat dan karbonat berguna dengan

pembentukan yang lebih reaktif, dan paling sering digunakan. Sumber

karbonat yang dapat digunakan antara lain natrium bikarbonat, natrium

karbonat, kalium bikarbonat, kalium karbonat, natrium seskuikarbonat,

natrium glisin karbonat, L-lisin karbonat, arginin karbonat, amorphous

kalsium karbonat. Natrium bikarbonat merupakan sumber utama

karbondioksida dalam sistem effervescent.

Natrium bikarbonat larut sempurna dalam air, tidak bersifat

higroskopis, tidak mahal, tersedia secara komersial dalam lima macam

ukuran partikel dari serbuk sampai granul free flowing, merupakan

logam alkali yang paling lemah, memiliki pH 8,3 di dalam larutan berair

dengan konsentrasi 0,85% dan menghasilkan 52% karbondioksida.

14 | M a k a l a h

Page 15: Makalah Tekfar

Natrium karbonat merupakan bahan baku yang berguna dalam formulasi

tablet effervescent karena efeknya sebagai sumber karbondioksida,

memiliki pH 11,5 dalam larutan berair dengan konsentrasi 1% dan

natrium karbonat juga menunjukkan efek stabilisasi jika dipergunakan

dalam sediaan effervescent, karena kemampuannya mengabsorpsi

kelembapan dengan baik, sehingga mencegah reaksi effervescent yang

pertama. Atas pertimbangan tersebut, bentuk anhidrat lebih baik daripada

bentuk hidrat yang juga tersedia.

2.2.6 Cara Pembuatan

Proses pembuatan tablet effervescent membuutuhkan kondisi

khusu, kelembaban harus relatif rendah dan suhu harus dingin untuk

mencegah granul atau tablet melekat pada mesin karena pengaruh

kelembaban dari udara. Kelembaban relatif maks. 25% dengan suhu

25°C dapat menghindari masalah dengan lembab atmosfir.

Granulasi basah, umumnya sama dengan tablet konvensional.

Prosesnya:

Pemanasan, biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena

proses ini sangat tidak kontan dan sulit dikendalikan maka jarang

digunakan.

Granulasi dengan cairan reaktif, bahan penggranulasi yang efektif

adalah air. Proses berdasarkan penambahan sedikit air (0,1%-0,5%)

yang disemprotkan pada campuran sehingga terjadi reaksi

menghasilkan granul. Caranya dengan memasukkan komponen

yang paling medah menanngkap air terlebih dahulu. Granul yang

masih lembab ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu

tablet masuk ke dalam oven terjadi proses pengeringan untuk

menghasilkan air sehingga tablet menjadi stabil.

Granulasi dengan cairan non aktif, cairan yang digunakan adalah

etanol dan isopropanil. Cairan ditambahkan perlahan-lahan ke

dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini perlu

ditambahkan pengikat sekring seperti PVP. Setelah itu masa granul

15 | M a k a l a h

Page 16: Makalah Tekfar

dimaukkan ke dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan

lagi baru dicetak.

Granulasi kering, bahan harus lewat dari ayakan no 60. Bahan

dicampur, asam sitrat ditambhakan untuk menjaga kehilangan airnya.

Campuran ditempatkan pada piring atau wadah yang cocok dalam oven

100°C selama 5-10 menit. Panas menyebabkan air kristal dibebaskan

untuk mengurangi kelembaban serbuk. Massa bubur ditekan dengan

tongkat kayu atau spatula yang resisten. Asam akan melewati pengayak

no 6, panaskan 50°C dan ayak no 6 lagi.

Panas kering dari oven cukup baik untuk penyiapan garam

effervescent dalam jumlah besar, tapi kadang kurang baik untuk jumlah

kecil karena pemanasan lambat menyebabkan terlalu banyak pemanasan

pasa campuran. Untuk jumlah kecil, panas yang lebih cepat dari

waterbath atau pemanas ganda lebih baik. Campuran serbuk dikemas

dalam dasar kontainer dicelupkan dalam air panas. Konsistensi tinggi dan

dapat dites dengan penekanan pada permukaan campuran. Granulasi

dilanjutkan. Granulasi kering dilakukan dengan dua cara. Prosesnya:

Slugging (bongkahan), dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran

besar menggunakan mesin tablet kemudian tablet dimasukkan ke

dalam mesin granulasi (granulator) untuk dihaluskan menjadi

ukuran yang dikehendaki.

Kompaktor, menggunakan mesin khusus rol kompaktor yang

mengempa serbuk prmix menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua

rol yang berputar berlawanan. Bahan dihaluskan menjadi granul

dalam mesin granul.

Granulasi cara fluidisasi, suatu campuran serbuk kering dari

sumber asam dan karbonat disuspensikan dalam aliran udara panas,

campuran diaduk dan mengalir secara tetap dalam udara, kemudian suatu

jumlah cairan penggranulasi, biasanya air, disemprotkan ke dalam atau

kepada campuran yang mengalir tadi. Dengan penambahan sedikit air

maka terjadi reaksi. Sebentar sebelum cairan menguap, maka proses ini

pereaksinya terbatas hanya pada pembentukan granul saja. Prosedur ini

16 | M a k a l a h

Page 17: Makalah Tekfar

mempunyai keuntungan yaitu pencampuran komponen dan granulasi

serta pengeringan dilakukan 1 kali dan kehilangan CO2 sedikit.

2.2.7 Kemasan

Pengemasan yang dapat dipilih berupa sachet, strip dan blister

namun bagian bawahnya dilapisi aluminum foil agar kedap air atau

tabung namun bagian dalamnya dilapisi aluminum foil agar kedap air.

17 | M a k a l a h

Page 18: Makalah Tekfar

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

18 | M a k a l a h

Page 19: Makalah Tekfar

DAFTAR PUSTAKA

Ainley Wade and Paul J. Weller. 1994. Pharmaceutical Excipients. 2nd edition.

London: The Pharmaceutical Press. Page 436-478, 123-125, 522-523, 392-

399, 500-504

Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat.

Jakarta : Universitas Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan RI.

Jakarta.

Hadisoewignyo, Lannie dan Achmad Fudholi. 2013. Sediaan Solida. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Lachmann, L., Liebermann, H. Dan Kanig, J. 1987. The Theory and Practice of

Industrial Pharmacy. Phildelphia: Lea and Febigher

19 | M a k a l a h