makalah tayamum sempurna

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menciptakan segala sesuatu, Allah SWT selalu menerangkan dengan rinci mengapa sesuatu tersebut diciptakan. Misalnya kita sebagai manusia, makhluk yang paling mulia di antara sekian makhluk-Nya, diutus ke dunia sebagai khalifah pemelihara jagad raya ini. Hal yang demikian tentunya ada hikmah/rahasia tersendiri dibalik penciptaan kita para manusia. Memasuki ranah syariah, sebagai contoh lain, adalah satu item yang dijadikan alternatif oleh kita sebagai pengganti wudlu yang merupakan syarat sahnya sholat yakni tayamum. Dalam tayamum ini pun tersimpan suatu hikmah tertentu yang dirasa perlu diketahui oleh kita agar nantinya dalam pendekatan diri kepada-Nya tidak terdapat ganjalan yang memungkinkan kita “lari” dari syariah Islam. 1

Upload: ade-razeev

Post on 04-Jul-2015

2.527 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tayamum Sempurna

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menciptakan segala sesuatu, Allah SWT selalu menerangkan

dengan rinci mengapa sesuatu tersebut diciptakan. Misalnya kita sebagai manusia,

makhluk yang paling mulia di antara sekian makhluk-Nya, diutus ke dunia

sebagai khalifah pemelihara jagad raya ini. Hal yang demikian tentunya ada

hikmah/rahasia tersendiri dibalik penciptaan kita para manusia. Memasuki ranah

syariah, sebagai contoh lain, adalah satu item yang dijadikan alternatif oleh kita

sebagai pengganti wudlu yang merupakan syarat sahnya sholat yakni tayamum.

Dalam tayamum ini pun tersimpan suatu hikmah tertentu yang dirasa perlu

diketahui oleh kita agar nantinya dalam pendekatan diri kepada-Nya tidak terdapat

ganjalan yang memungkinkan kita “lari” dari syariah Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian, syarat dan rukun dari tayamum ?

2. Apakah hikmah dibalik tayamum ?

1

Page 2: Makalah Tayamum Sempurna

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tayamum

Kata tayamum menurut bahasa sama dengan al-qashdu yang berarti

menuju, menyengaja. Menurut pengertian syara’ tayamum adalah menyengaja

(menggunakan) tanah untuk menyapu dua tangan dan wajah dengan niat agar

dapat mengerjakan shalat dan sepertinya. Tayamum adalah pengganti wudhu atau

mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan

menggunakan tanah atau debu yang bersih, sebagai rukhsah (keringanan) untuk

orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan (uzur) yaitu karena

sakit, karena dalam perjalanan, dan karena tidak adanya air. Yang boleh dijadikan

alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan

tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh

dijadikan alat melakukan tayamum.

Orang yang melakukan tayamum lalu shalat, apabila air sudah tersedia

maka ia tidak wajib mengulang sholatnya. Namun untuk menghilangkan hadast,

harus tetap mengutamakan air daripada tayamum yang wajib hukumnya bila

sudah tersedia. Tayamum untuk hadast hanya bersifat sementara dan darurat

hingga air sudah ada.

Pensyari’atan tayamum ini berdasarkan firman Allah dalam Q.S.An-

Nisa’ayat 43,sebagai berikut:

2

Page 3: Makalah Tayamum Sempurna

”Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang

air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air,

Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan

tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun

B. Sebab / Alasan Melakukan Tayamum :

1. Dalam perjalanan jauh

2. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit

3. Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan

4. Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan

5. Air yang ada hanya untuk minum

6. Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat

7. Pada sumber air yang ada memiliki bahaya

8. Sakit dan tidak boleh terkena air

C. Syarat Sah Tayamum :

1. Telah masuk waktu salat

2. Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran

3

Page 4: Makalah Tayamum Sempurna

3. Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum

4. Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu

5. Tidak haid maupun nifas bagi wanita / perempuan

6. Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh

D. Rukun Tayamum :

Adapun rukun-rukun tayamum ialah

1. Niat

2. Mengusap wajah (muka) dengan tanah (debu),

3. Mengusap kedua tangan sampai ke siku dengan tanah (debu)

4. Menertibkan rukun-rukun tersebut.

E. Tata Cara / Praktek Tayamum :

1. Membaca basmalah

2. Renggangkan jari-jemari, tempelkan ke debu, tekan-tekan hingga debu

melekat.

3. Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang

menempel, tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.

4. Niat tayamum : Nawaytuttayammuma listibaa hatishhalaati fardhollillahi

ta'aala (Saya niat tayammum untuk diperbolehkan melakukan shalat

karena Allah Ta'ala).

4

Page 5: Makalah Tayamum Sempurna

5. Mengusap telapak tangan ke muka secara merata

6. Bersihkan debu yang tersisa di telapak tangan

7. Ambil debu lagi dengan merenggangkan jari-jemari, tempelkan ke debu,

tekan-tekan hingga debu melekat.

8. Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang

menempel, tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.

9. Mengusap debu ke tangan kanan lalu ke tangan kiri

F. Sunah / Sunat Ketika Melaksanakan Tayamum :

1. Membaca basmalah

2. Menghadap ke arah kiblat

3. Membaca doa ketika selesai tayamum

4. Medulukan kanan dari pada kiri

5. Meniup debu yang ada di telapak tangan

6. Menggosok sela jari setelah menyapu tangan hingga siku

G. Hal yang Membatalkan Tayamum

Sedangkan hal-hal yang membatalkan tayamum yaitu:

1. Setiap perkara yang membatalkan wudlu

5

Page 6: Makalah Tayamum Sempurna

2. Ketika adanya air. Adanya air disini adalah ketika mendapatkan air

sebelum shalat, maka batalah tayamum bagi orang yang melakukan

tayamum tersebut karena ketiadaan air bukan karena sakit.

H. Hikmah Tayamum

Diantara hal-hal yang dituduh menyelisihi akal adalah masalah tayamum.

Maka ada tanggapan bahwa tayamum tidak dapat diterima oleh akal apabila

ditinjau dari dua segi, yaitu: pertama, tanah atau debu adalah sesuatu yang kotor,

sehingga tidak dapat menghilangkan daki maupun kotoran-kotoran lainnya.

Demikian pula tidak dapat membersihkan pakaian. Kedua, tayamum hanya

disyari’atkan pada dua anggota badan (wudlu), dan ini tidak sesuai dengan akal

logika yang sehat.

Benar jika syari’at tayamum itu memang tidak sesuai dengan akal yang

picik. Akan tetapi, ia sangat selaras dengan akal yang sehat. Karena sesungguhnya

Allah SWT telah menjadikan air sebagai su,ber utama kehidupan, sementara

manusia diciptakan dati tanah. Tubuh kita tersiri dari dua unsur tersebut, yakni air

dan tanah. Dan telah pula dijadikan dari dua unsur itu makanan bagi kita. Lalu

keduanya dijadikan alat bagi kita untuk bersuci dan beribadah. Tanah adalah

materi asal kejadian manusia dan air adalah sumber kehidupan bagi segal sesuatu.

Lalu Allah SWT menyusun alam ini dan kedua unsur itu sebagai sumber

utamanya.

Pada dasarnya, bahan yang dipakai untuk membersihkan sesuatu dari

kotoran dari situasi dan kondisi yang biasa adalah air. Tidak diperkenankan untuk

6

Page 7: Makalah Tayamum Sempurna

tidak mempergunakan air sebagai bahan pembersih, kecuali pada saat itu air tidak

ada, atau karena adanya halangan seperti sakit serta sebab-sebab yang lain (yang

dapat dibenarkan oleh syara’). Pada saat kondisi tidak memungkinkan untuk

mempergunakan air seperti itu, maka mempergunakan tanah sebagai pengganti air

adalah jauh lebih utama dibandingkan dengan yang lain. Hal ini karena tanah

adalah saudara kandung air. Meskipun pada lahirnya tanah (debu) nampak kotor,

namun ia dapat mensucikan kotoran secara batin. Hal ini diperkuat oleh

kemampuan tanah untuk menghilangkan kotoran-kotoran secara lahir ataupun

mengurangi kadar kotornya. Ini adalah persoalan yang tidak asing bagi mereka

yangilmu yang mendalam, sehingga mampu mengungkap hakikat-hakikat dari

sesuatu amalan serta memahami kaitan antara lahir dan batin bersama interaksi

yang terjadi diantara keduanya.

Adapun segi atau pandangan yang kedua, yaiut pensyari’atan tayamum

yang hanya pada dua anggota badan (wudlu) tidak sesuai dengan akal, sementara

telah diketahui, bahwa tayamum disyari’atkan pada seluruh anggota badan

(wudlu) seperti halnya dengan air.

Akan tetapi, pada hakikatnya pensyari’atan tayamum hanya pada dua

anggota badan (wudlu) berada pada puncak kesucian dan keselarasan dengan akal

yang sehat, serta mengandung rasia dan hikmah yang cukup mendalam. Karena

pada umumnya, melumuri kepala denagna debu (tanah) adalah perbuatan yang

tidak sesuai dengan jiwa yang normal. Oleh sebab itu, perbuatan tersebut

umumnya hanya dilakukan orang saat ia ditimpa musibah dan kesulitan. Adapun

7

Page 8: Makalah Tayamum Sempurna

kedua kaki umumnya adalah anggota badan yang senantiasa bersentuhan dengan

tanah.

Dari sisi lain, menyapukan tanah (debu) kemuka atau wajah merupakan

gambaran ketundukan dan pengagungan kepada Allah SWT, dan kerendan hati

sangat disukai oleh Allah SWT dan mengandung manfaat yang besar bagi hamba.

Oleh sebab itu, diperintahkan bagi setiap hamba untuk sujud dan langsung

menempelkan wajahnya langsung ke tanah, dan tidak melakukan sesuatu yang

menghalangi wajahnya bersebtuhan dengan tanah.

Apabila kita telusuri persoalan ini lebih jauh, maka akan nampak bagi kita

hikmah lain yang unik, dimana tayamum disyari’atkan hanya pada dua anggota

badan (wudlu) yang wajib dibasuh saat seseorang berwudlu, dan tidak

disyari’atkan pada dua anggota badan (wudlu) lain yang boleh untuk dibasuh.

Bukankah kaki boleh dibasuh di atas sepatu dan kepala boleh disuh di atas

sorban? Maka setelah kepala dan kaki mendapat keringanan dari mencuci menjadi

membasuh saat berwudlu, sudah sepatutnya apabila kedua anggota ini juga diberi

keringanan atas dasar pengampunan untuk tidak disapu dengan tanah saat

melakukan tayamum. Sebab, apabila kepala dan kaki disyari’atkan untuk disapu

pula dengan tanah (debu) pada saat bertayamum, niscaya tidak ada keringanan

yang terjadi (akan tetapi justru memberatkan). Yang ada hanyalah perpindahan

bentu dari menyapu dengan menyapu dengan tanah (debu). Dan ini menyalahi

hikmah pensyari’atan tayamum yang bertujuan memberikan keringanan. Dari sini

nampak jelas, bahwa hokum yang ditetapkan oleh syari’at Islam itu demikian

8

Page 9: Makalah Tayamum Sempurna

sempurna dan adil. Dan inilah timbangan yang benar untuk memahami persoalan

ini.

Memang benar kalau banyak hikmah yang dapat dipetik dari adanya

pensyari’atan ini, maka secara singkat akan diuraikan hikmah-hikmah yang lain

diantaranya:

a) Untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan, bahwa syariat Islam

itu tidak mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah melaksanakan ajaran-

Nya sesuai dengan kesanggupanmasing-masing. Bila tidak ada air atau

dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan air, maka Allah

memberikan kemurahan dengan memperbolehkan menggunakan debu

sebagai pengganti air.

b) Hikmah yang terdapat pada tanah sebagai pengganti air untuk bersuci

antara lain adalah tanah mudah didapat dan juga dapat melemahkan nafsu

amarah kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat tayamum

harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti menuntut keikhlasan dan

kesabaran kita.

c) Menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa dirinya diciptakan dari

tanah. Ini berarti menuntut manusia agar bersifat merendahkan diri dan

tidak berlaku sombong.

d) Memberikan kesadaran bahwa tidak ada alas an untuk meninggalkan

ibadah. Hal ini juga menunjukkan keluwesan ajaran Islam yang lengkap

sesuai dengan kebutuhan manusia. Contohnya, menggunakan debu untuk

menghilangkan hadas karena ketidak adaan air atau udzur menggunakan

9

Page 10: Makalah Tayamum Sempurna

air.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut pengertian syara’ tayamum adalah menyengaja (menggunakan)

tanah untuk menyapu dua tangan dan wajah dengan niat agar dapat mengerjakan

shalat dan sepertinya. Syarat-syarat dari tayamum yaitu: sudah masuk waktu

shalat, sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat, sedangkan waktu shalat

sudah masuk, dengan tanah yang suci dan berdebu aerta yang terakhir

menghilangkan najis. Adapun rukun-rukun tayamum ialah niat, mengusap wajah

(muka) dengan tanah (debu), mengusap kedua tangan sampai ke siku dengan

tanah (debu) dan menertibkan rukun-rukun tersebut. Sedangkan hal-hal yang

membatalkan tayamum yaitu setiap perkara yang membatalkan wudlu dan ketika

adanya air.

10

Page 11: Makalah Tayamum Sempurna

Hikmah yang dapat dipetik dari adanya pensyari’atan tayamum

diantaranya yaitu: Pertama, untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan,

bahwa syariat Islam itu tidak mempersulit umat-Nya. Manusia diperintah

melaksanakan ajaran-Nya sesuai dengan kesanggupanmasing-masing. Bila tidak

ada air atau dalam keadaan sakit yang tidak boleh menggunakan air, maka Allah

memberikan kemurahan dengan memperbolehkan menggunakan debu sebagai

pengganti air. Kedua, hikmah yang terdapat pada tanah sebagai pengganti air

untuk bersuci antara lain adalah tanah mudah didapat dan juga dapat melemahkan

nafsu amarah kita, karena tanah yang biasanya kita injak, pada saat tayamum

harus kita sapukan pada wajah kita. Ini berarti menuntut keikhlasan dan kesabaran

kita. Ketiga, menyadarkan akan asal manusia diciptakan, bahwa dirinya

diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut manusia agar bersifat merendahkan diri

dan tidak berlaku sombong. Dan yang keempat, memberikan kesadaran bahwa

tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah. Hal ini juga menunjukkan

keluwesan ajaran Islam yang lengkap sesuai dengan kebutuhan manusia.

11

Page 12: Makalah Tayamum Sempurna

DAFTAR PUSTAKA

Suparta, H. Mundzier MA. 2002. Fiqih Madrasah Aliyah kelas 1. Semarang: PT

Karya Toha Putra

Rasjid, H. Sulaiman. 2006. Fiqih Islam. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo

12