makalah sudah jadi rstdd.docx

124
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut WHO pada tahun 2012, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10 juta jiwa pertahun.Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450/100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran. Dan sebanyak 47/1000 Angka Kematian Bayi (AKB) yang disebabkan karena asfiksia, bayi lahir prematur dan sepsis. Menurut WHO Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2011, 81 % diakibatkan karena komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian ibu disebabkan 1

Upload: muhamadrizals

Post on 26-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Menurut WHO pada tahun 2012, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa

pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10 juta jiwa

pertahun.Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran

terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara

berkembang merupakan tertinggi dengan 450/100.000 kelahiran hidup jika

dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara

persemakmuran. Dan sebanyak 47/1000 Angka Kematian Bayi (AKB) yang

disebabkan karena asfiksia, bayi lahir prematur dan sepsis. Menurut WHO

Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2011, 81 % diakibatkan karena komplikasi

selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian

ibu disebabkan karena perdarahan, infeksi dan preeklamsia. Dan 97% Angka

Kematian Bayi (AKB) yang terjadi pada Negara-negara bekembang yang

sebagian besar disebabkan karena bayi lahir prematur dan asfeksia .

(http://midwifecare.wordpress.com)

Di negara maju angka prematuritas atau IUGR sesuai kriteria WHO antara 5-

10%, sedangkan diindonesia masih banyak bayi lahir dengan berat badan rendah

yaitu sekitar 14-17% yang terbanyak disebabkan karena kurang gizi pada masa

kehamilan sehingga lahir dismatur atau berat badan lahir yang tidak sesuai

1

Page 2: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

dengan usia kehamilan kecil menurut kehamilan atau KMK.

(midewifecare.wordpress.com).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization

(WHO) menjelaskan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) di indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN.

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia Tahun 2010, angka kematian ibu

berkisar antara 226/100.000 kelahiran hidup dari target rencana strategis

kementrian kesehatan, Angka kematian ibu ( AKI ) dari tahun 2010-2014

diharapkan menurun dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup, jika

dibandingkan dengan angka kematian ibu tahun 2007 sebesar 248/100.000

kelahiran hidup, angka kematian ibu tersebut sudah mengalami penurunan dan

mencapai target RENSTRA 2010 - 2014. Upaya Menurunkan AKI dan AKB,

Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada tahun 2015

menjadi 102 / 100.000 orang per tahun (Depkes RI, 2010).

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia adalah yang

tertinggi di Asia Tenggara. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307

per 100.000 kelahiran. Angka ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5 kali dari

Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari Indeks Philipina. Selain itu, kesepakatan

global Millennium Development Goals (MDGs) menargetkan AKI di Indonesia

dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

(Anwar, 2009).

Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), AKI di

Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup di tahun 2007

2

Page 3: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

naik menjadi 359/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Dan AKB pada tahun

2007 berkisar 34/1.000 kelahiran hidup, dan di tahun 2012 angka kematian bayi

(AKB), masih berada pada kisaran 32 per 1.000 kelahiran hidup.Diharapkan pada

tahun 2015 AKI menjadi 102/ 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi

23/1.000 kelahiran hidup (SDKI,2012).

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Angka Kematian Ibu

(AKI) pada tahun 2010 mencapai angka 13 orang. Dan Angka Kematian Bayi

mencapai angka 72 bayi. Sementara tahun 2011 terjadi penurunan yang

signifikan. AKI menurun menjadi 7 orang dan AKB menurun menjadi 44 bayi.

Dilihat dari hasil pencatatan pelaporan tahun 2011 dilaporkan bayi yang

meninggal di Kota Bogor sebanyak 44 bayi. Sedangkan ibu yang meninggal

karena sebab-sebab yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan masa nifas

dilaporkan sebanyak 7 orang. (kesehatan.kompasiana.com)

Data dari RS RSTDD tercatat 83 kelahiran dengan APN, 37 kelahiran

dengan SC dan tidak ada kejadian AKI serta 8 AKB dari tahun 2013 sampai

bulan Januari 2014.

Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah yang mendapatkan prioritas

utama dalam bidang kesehatan. Kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang

kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,

ibu menyusui, bayi, anak balita, serta anak prasekolah (Rahardja, 2010).

3

Page 4: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Risiko kematian ibu tertinggi untuk remaja perempuan di bawah 15 tahun.

Komplikasi pada kehamilan dan persalinan merupakan penyebab utama kematian

di kalangan remaja perempuan di kebanyakan negara berkembang.

Perdarahan hebat setelah lahir dapat membunuh wanita sehat dalam waktu dua

jam jika dia tanpa pengawasan. Penyuntikan oxytocin segera setelah melahirkan

efektif mengurangi risiko perdarahan.

Infeksi setelah melahirkan dapat dihilangkan jika kebersihan baik

dipraktekkan dan jika tanda-tanda awal infeksi diakui dan diperlakukan secara

tepat waktu.

Pre-eklampsia harus dilacak dan dikelola dengan tepat sebelum timbulnya

kejang (eklampsia) dan komplikasi yang mengancam jiwa. Memberikan obat-

obatan seperti magnesium sulfat untuk pre-eklampsia dapat menurunkan risiko

wanita terkena eklampsia.

Untuk menghindari kematian ibu, juga penting untuk mencegah kehamilan

yang tidak diinginkan dan terlalu dini. Semua wanita, termasuk remaja,

memerlukan akses ke keluarga berencana, layanan aborsi aman untuk sepenuhnya

hukum, dan kualitas perawatan pasca-aborsi.

Mortalitas dan mobilitas merupakan masalah besar di negara berkembang.

Diperkirakan setiap jam , dua perempuan mengalami kematian karena hamil atau

melahirkan akibat komplikasi pada masa hamil atau persalinan. Peristiwa

kematian yang terjadi pada suatu wilayah dapat menggambarkan derajat

kesehatan maupun hal lain, misalnya, rawan keamanan ataupun bencana alam

yang terjadi diwilayah tersebut. Tingkat kematian penduduk selalu dijadikan

4

Page 5: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

indikator yang menilai tingkat kesejahteraan masyarakat. Beberapa indikator yang

sering digunakan untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah angka

kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka harapan

hidup (Sadli, 2010).

Melihat AKI yang masih cukup tinggi di Indonesia, kementerian kesehatan

membuat intervensi dalam upaya mempercepat penurunan AKI yang mengacu

pada intervensi strategis “ empat pilar safe motherhood”. Bidan sebagai ujung

tombak asuhan pelayanan kebidanan harus dapat berperan lebih besar yaitu :

program keluarga berencana, pelayanan asuhan antenatal, persalinan yang bersih

dan aman, dan pelayanan obstetric neonatal essensial/emergensis. (Sarwono

Prawirohadjo,2010:23)

Di Indonesia, jumlah anak di dalam satu keluarga dianjurkan untuk tidak

melebihi dua anak untuk menjamin kelangsungan hidup yang optimal, fisik, sosial

dan mental bagi setiap anak yang dilahirkan. Untuk itu secara nasionaldi

Indonesia telah sampai pada gerakan keluarga berencana yang mandiri.

Besarnya angka kelahiran disuatu  negara atau daerah ditentukan oleh budaya,

tingkat pendidikan masyarakatnya, kemajuan memanfaatkan alat kontrasepsi,

bagaiman sikap dan keinginan masyarakat tentang besarnya sebuah keluarga dan

adanya gerakan yang disporposi Pemerintah maupun masyarakat sendiri untuk

melaksanakan keluarga berancana dengan tujuan kesejahteraan dan kebahagiaan

keluarga di masa depan.

5

Page 6: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu,

manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya

menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang

mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka

janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam

kehidupan berikutnya. Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama

kehamilan terhadap outcome kehamilan telah banyak didokumentasikan.

Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masa

kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik

mempunyai rata-rata berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan berat

placenta yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya

tidak terpapar masa paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan asupan

kalori, protein dan zat gizi essential lainnya.

Gangguan pertumbuhan janin ada 2 yaitu makrosmia dan IUGR (PJT).

Kejadian PJT bervariasi, berkisar 4-8% pada negara maju dan 6-30% pada negara

berkembang. Hal ini perlu menjadi perhatian karena besarnya kecacatan dan

kematian yang terjadi akibat PJT. Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat

berakibat janin lahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek

buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus-kasus PJT dapat

muncul, sekalipun sang ibu dalam kondisi sehat, meskipun, faktor-faktor

kekurangan nutrisi dan perokok adalah yang paling sering. Menghindari cara

hidup berisiko tinggi, makan makanan bergizi, dan lakukan kontrol kehamilan

(prenatal care) secara teratur dapat menekan risiko munculnya PJT.

6

Page 7: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan IUGR

Di Poli Obgyn di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

1.3 Ruang Lingkup

Dalam makalah ini penulis membahas tentang manajemen ibu hamil dengan

IUGR dibantu oleh bidan dan dokter obgyn tanggal 24 Januari 2014 di Rumah

Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

1.4 Tujuan

1. Tujuan Umum

Diharapkan dapat memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu

hamil dengan menggunakan pendokumentasian manajemen 7 Langkah

Varney dan SOAP

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian data pada ibu hamil dengan

IUGR pada Ny.D di di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet

Dhuafa

b. Penulis mampu melakukan interprestasi data/analisa masalah pada ibu

hamil dengan IUGR pada Ny.D di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu

Dompet Dhuafa

c. Penulis mampu membuat identifikasi diagnosa/masalah yang potensial

yang didapatkan pada ibu hamil dengan IUGR pada Ny. D di Rumah

Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

7

Page 8: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

d. Penulis mampu melakukan tindakan segera pada ibu hamil dengan

IUGR pada Ny.D di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet

Dhuafa

e. Penulis mampu melakukan perencanaan pada ibu hamildengan IUGR

pada Ny.D di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

f. Penulis mampu melaksanakan tindakan dari perencanaan yang telah

dibuat pada Ny.D di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet

Dhuafa.

g. Mampu melakukan evaluasi dan mendokumentasikan tindakan yang

telah dilakukan pada Ny. D di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu

Dompet Dhuafa

h. Mendokumentasikan seluruh asuhan kebidanan

8

Page 9: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan

dibagi dalam 3 yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi

sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6

bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

(Saifuddin, Abdul Bari; dkk, 2009: 89)

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

(Hanafiah, 2008).

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau

9

Page 10: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

(Prawirohardjo, 2008: 213)

Definisi dari Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu

atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir.

(Rukiyah dkk, 2010 hal 2)

2.1.2 Perubahan-Perubahan Fisiologi Kehamilan

Perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem organ tubuh

ibu hamil menurut Prawirohardjo (2009) antara lain adalah :

a. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di

bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya

meningkat. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar,

sebesar telur bebek. Pada kehamilan 12 minggu sebesar telur

angsa. Pada 16 minggu sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa,

dan semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan dan

ketika usia kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan janin

normal, pada kehamilan 28 minggu TFU 25 cm, pada 32

minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm pada kehamilan 40

minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah PX.

Berat uterus normal lebih kurang 30 gram, pada akhir

kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram,

10

Page 11: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

dengan panjang lebih kurang 20 cm dan tebal dinding lebih

kurang 2,5 cm. Serabut otot bertambah banyak, tumbuh

membesar dan meregang yang disebabkan oleh stimulasi

estrogen dan progesteron, dan terjadi akibat tekanan mekanis

dari dalam, yaitu janin, plasenta serta cairan ketuban akan

memerlukan lebih banyak ruangan. Dinding uterus menipis dan

melunak ketika uterus membesar. Pada hamil aterm, tebal

dinding tersebut adalah kurang dari 2,5 cm. Pembuluh-

pembuluh darah uterus mengalami dilatasi hebat untuk

memasok peningkatan volume darah yang sangat besar pada

plasenta. Pada minggu-minggu pertama istmus uteri

mengadakan hipertropi seperti korpus uteri. Hipertropi istmus

pada timester pertama membuat istmus menjadi panjang dan

lunak. Hal ini di kenal sebagai tanda hegar. Pertumbuhan

rahim ternyata tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi

pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta,

sehingga rahim bentuknya tidak sama, yang biasa disebut tanda

piskacek. Regangan dinding rahim karena besarnya

pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan istmus

uteri makin tertarik ke atas dan menipis yang disebut segmen

bawah rahim (SBR).

Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian

atas uterus, segmen bawah uterus menjadi lebih lebar dan tipis,

11

Page 12: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal

dan segmen bawah yang lebih tipis. Batas ini dikenal sebagai

lingkaran retraksi fisiologik. Hubungan antara besarnya rahim

dan tuanya kehamilan penting diketahui untuk mengetahui

adanya penyimpangan dari keadaan kehamilan normal. Untuk

itu sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut Pada

kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh

amnion, dimana desidua kapsularis dan desidua parietalis telah

menjadi satu. Plasenta telah terbentuk seluruhnya pada usia

kehamilan 20 minggu, fundus uteri terletak dua jari di bawah

pusat sedangkan pada usia kehamilan 24 minggu tepat di tepi

atas pusat. Pada usia kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri

3 jari atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat atau prosesus

xypoideus (25 cm). Pada kehamilan 32 minggu tinggi fundus

uteri mencapai setengah jarak antara pusat dengan prosesus

xypoideus (27cm). Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus

uteri sekitar satu jari dibawah prosesus xypoideus (30 cm),

dalam hal ini kepala bayi belum masuk pintu atas panggul.

Pada kehamilan usia 40 minggu fundus uteri turun setinggi 3

jari dibawah prosesus xypoideus, oleh karena saat ini kepala

janin telah masuk pintu atas panggul.

Uterus pada ibu hamil sering berkontraksi tanpa

perasaan nyeri, juga bila disentuh, misalnya pada waktu

12

Page 13: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

pemeriksaan dalam, kadang-kadang kita meraba bahwa

sewaktu pemeriksaan, konsistensi rahim dari lunak menjadi

keras, kemudian lunak kembali. Apabila rahim sudah dapat

diraba dari luar, maka kontraksi ini dapat dirasakan dengan

palpasi. Kontaksi ini dianggap sebagai tanda kehamilan yang

dikenal dengan nama kontraksi dari Braxton Hicks.

b. Serviks

Karena pengaruh hormon estrogen, seviks uteri pada

kehamilan juga mengalami perubahan.Jika korpus uteri

mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih

banyak mengandung jaringan ikat, dan hanya 10% jaringan

otot.Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung

kolagen. Akibat kadar estrogen yang meningkat, dan dengan

adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi

lunak. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan

akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang

wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan

pervaginam lebih banyak.Keadaan ini sampai batas tertentu

masih merupakan keadaan yang fisiologis.Pada akhir

kehamilan serviks menjadi lunak sekali dan portio menjadi

pendek dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu

jari.Serviks yang demikian disebut serviks yang matang.

13

Page 14: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

c. Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang

mengandung korpus luteum akan meneruskan fungsinya

sampai terbentuknya plasenta yang sempurna kira-kira pada

usia 16 minggu. Korpus luteum grafiditas berdiameter ± 3 cm,

kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.Plasenta juga

mengambil alih funsi korpus luteum untuk mengeluarkan

hormon estrogen dan progesteron.Dalam dasawarsa terakhir

ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin, suatu

immunoreactiveinhibin dalam sirkulasi maternal.Diperkirakan

corpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal

kehamilan.Kadar relaxin disirkulasi maternal dapat ditentukan

dan meningkat pada trimester pertama.Relaxin mempunyai

pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi

baik hingga aterm.

d. Segmen Bawah Uterus

Segmen Bawah Uterus berkembang dari bagian atas kanalis

servikalis setinggi ostium interna bersama-sama isthmus uteri.

Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi

lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir

kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut

menampung presenting part janin. Serviks bagian bawah baru

menipis dan menegang setelah persalinan terjadi.

14

Page 15: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

e. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sebagai persiapan memberikan ASI pada laktasi.

Perkembangan payudara tidak dapat terlepas dari pengaruh

hormon saat kehamilan yaitu: estrogen, progesteron dan

somatomamotropin.

Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian

ASI dijabarkan sebagai berikut :

Estrogen berfungsi :

a) Menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara.

b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam

sehingga payudara tampak semakin membesar.

c) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan

garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.

Progesteron berfungsi :

a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.

b) Menambah sel asinus

Somatomamotropin berfungsi :

a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,

laktalbumin dan laktoglobulin.

b) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

c) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan

15

Page 16: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Penampakan payudara pada ibu hamil :

a) Payudara menjadi lebih besar.

b) Hiperpigmentasi areola dan papila payudara.

c) Glandula montgomeri makin tampak.

d) Papila makin menonjol

Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin

belum berfungsi, karena hambatan dari PIH (prolaktin

inhibiting hormon) untuk mengeluarkan ASI setelah

persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan

ASI dapat berlangsung.

f. Volume Darah

Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah

lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

pengenceran darah (Hemodelusi), dengan puncaknya pada usia

kehamilan 32 minggu. Serum darah (Volume Darah)

bertambah sebesar 25 sampai 30% sedangkan sel darah

bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar

30%. Bertambahnya hemodelusi darah mulai tampak sekitar

usia kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit jantung

harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu

memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit

jantung dapat jatuh dalam dekompensasi kordis.Pada

16

Page 17: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

postpartum, terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga

sampai kelima.

g. Perubahan pada kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating

hormon lobus pofisis anterior dan pengaruh kelenjar

suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae

gravidarum livide atau alba, aerola mamae, papilla mammae,

linea nigra, pipi (kloasma gravidarum). Setelah persalinan

hiperpigmentasi ini akan hilang

h. Sistem Pencernaan

Akibat dari peningkatan kadar hormone estrogen, pengaruh

terhadap sistem pencernaan antara lain :

1) Pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersalivasi)

2) Daerah lambung terasa panas

3) Terjadi mual dan sakit kepala/pusing terutama pagi hari

yang biasa disebut morning sickness.

4) Muntah yang terjadi disebut emesis gravidarum

5) Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan

sehari-hari, disebut hiperemesis gravidarum.

6) Progesteron menimbulkan gerak usus makin kurang dan

dapat menyebabkan obstipasi.

17

Page 18: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

i. Dinding Perut

Perut semakin membesar pada akhir kehamilan. Pola

kehamilan pada primigravida sering timbul garis-garis

memanjang atau serong pada perut yang disebut stiae

gravidarum. Tapi terkadang garis-garis itu muncul pada

payudara dan paha. Pada seorang primigravida warnanya

membiru yang disebut striae lividae. Pada seorang

multigravida di samping striae yang biru terdapat juga garis-

garis putih agak mengkilat yang disebut striae albicans.

j. Perubahan Metabolik

Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi

hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.

Kalori yang dibutuhkan diperoleh terutama dari pembekaran

hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas.

BMR kembali setelah hari kelima atau keenam pasca

partum. Peningkatan menunjukan kebutuhan oksigen di unit

janin, plasenta, uterus serta peningkatan konsumsi oksigen

akibatpeningkatan kerja jantung ibu. Pada kehamilan tahap

awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah

melakukan aktivitas ringan disebabkan oleh peningkatan

aktivitas metabolic (Kusmiyati dkk, 2010, hal 62)

Sebagian besar penambahan Berat Badan selama

kehamilan berasal dari uterus dan isinya.Kemudian payudara,

18

Page 19: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

volume darah, dan cairan ekstrakuler. Diperkirakan selama

kehamilan BB akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke-2

dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan

menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara

pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan

menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5

kg dan 0,3 kg. (Prawiroharjo, 2010)

Setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur

dengan spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses,

pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi

atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami

pertumbuhan dan perkembangan menurut Rukiyah dkk, (2010)

antara lain :

1. Minggu ke-0 : Sperma membuahi ovum kemudian hasil

konsepsimembagi menjadi dua, empat,

delapan setelahmenjadi morula masuk

untukmenempel ± 11 harisetelah konsepsi.

1. Minggu ke-4 : Dua embrio, bagian tubuh pertama

munculadalah tulang belakang, otak dan

saraf, jantung,sirkulasi darah dan pencernaan

terbentuk

2. Minggu Ke-8 : Perkembangan embrio lebih cepat,

19

Page 20: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

jantungmulai memompa darah.

3. Minggu Ke-12 : Embrio berubah menjadi janin. Denyut

jantungjanin dapat dilihat dengan

pemeriksaan usg, berbentuk manusia,

gerakan pertama dimulai, jenis kelamin

sudah bisa ditentukan, ginjal sudah

memproduksi urine.

4. Minggu ke-16 Sistem muskuloskeletal matang, sistem

sarafterkontrol, pembuluh darah berkembang

cepat,denyut jantung janin terdengar

lewatDoppler,pancreas memproduksi insulin.

5. Minggu Ke-20 : Verniks melindungi tubuh, lanugo

menutupitubuh, janin membuat jadwal untuk

tidur, menelan dan menendang.

6. Minggu Ke-24 : Kerangka berkembang cepat, perkembangan

pernafasan dimulai.

7. Minggu Ke-28 : Janin bernafas, menelan dan mengatur

suhu,surfactan mulai terbentuk di paru-paru,

matamulai membuka dan metutup, bentuk

janin 2/3bagian bentuk saat lahir.

8. Minggu Ke-32 : Lemak coklat berkembang dibawah kulit,

mulaisimpan zat besi, kalsium dan fosfor.

9. Minggu Ke-Seluruh uterus digunakan bayi, sehingga

20

Page 21: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

38 : tidak dapat bergerak banyak, antibody ibu

ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan

untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan

bayi dapat bekerja sendiri.

k. Muskuloskeletal

Pada trimester I tidak banyak perubahan pada

musculoskeletal. Akibat peningkatan kadar hormon estrogen

dan progesteron maka terjadi relaksasi dari jaringan ikat,

kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan

synovial. Bersamaan dengan keadaan tersebut meningkatkan

fleksibilitas dan mobilitas persendian. Kesinambungan kadar

kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan

nutrisi khususnya produk susu terpenuhi.

Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan

normal. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron

maka terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh

menyebabkan peningkatan mobilitas dari otot terutama otot-

otot pada pelvic. Bersamaan dengan membesarnya ukuran

uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang

belakang yang biasanya menjadi salah satu cirri pada seorang

ibu hamil. Peubahan ini dapat meningkatkan ketidaknyamanan

21

Page 22: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring

dengan penambahan umur kehamilan (Kusmiyati dkk, 2010)

l. Integumen/Kulit

Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan

ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,

pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar

keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan

aktivitas vasomotor. Jaringan elastic kulit mudah pecah,

menyebabkan striae gravidarum atau tanda peregangan serta

respon alergi kulit meningkat.

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi

alat-alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengaruh

Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat.

MSH adalah salah satu hormone yang dikeluarkan oleh lobus

anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen

pada dahi, pipi, hidung yang dikenal sebagai cloasma

gravidarum terdapat pada leher sering terdapat hiperpigmentasi

yang sama juga di areola mammae.

Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai

Linea Grisea. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simfisis

pubis sampai ke bagian atas fundus digaris tengah tubuh. Kulit

perut tampak seolah-olah retak, warnanya berubah agak

22

Page 23: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah

partus, striae livide berubah menjadi puith disebut striae

albican. Pada seorang multigravida sering tampak striae livide

dan bersamaan dengan striae albican.

Angioma atau telangiektasis umumnya disebut vascular

spiders. Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan

sedikit menonjol, berbentuk kecil seperti bintang atau cabang.

Spiders hasil peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi dan

biasanya ditemukan di leher, dada, wajah dan lengan. Spiders

juga dideskripsikan berwarna kebiruan dan tidak hilang bila di

tekan. Vascular spiders terlihat pada bulan kedua dan kelima

kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan (Kusmiyati

dkk, 2010)

m. Berat badan dan indeks masa tubuh

WHO (1985) menyatakan batasan berat badan normal

dewasa ditentukan berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT).

IMT didefinisikan sebagai berat badan yang dibagi tinggi

badan kemudian dikalikan 100. IMT merupakan alat sederhana

untuk memantau status gizi orang dewasa yang berusia > 18

tahun, kecuali bayi, anak-anak, ibu hamil, olahragawan, dan

orang dengan penyakit khusus seperti asitesis, diabetes

mellitus, dll.

23

Page 24: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

IMT = berat badan (Kg)

Tinggi badan (m)²

IMT dapat diintepretasikan dalam kategori sebagai berikut:

1) Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah

2) 19,8 sampai dengan 26,0 normal

3) 26,0 sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi

4) Lebih dari 29 obesitas

Pada trimester ke 2 dan ke 3 perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambahkan berat badan perminggu sebesar 0,4

kg. Sementara pada perempuan dengan gizi kurang

menambah berat badan perminggu masing-masing 0,5 dan 0,3

kg (Prawirohardjo, 2010 hal 180)

Pada ibu hamil, terdapat empat kategori IMT, yaitu berat

badan kurang, berat badan normal, berat badan lebih, dan

obesitas. Kisaran kenaikan berat badan selama kehamilan

berdasarkan IMT kehamilan.

Berat badan wanita hamil akan mengalami kenaikan

sekitar 6,5-16,5 kg. kenaikan berat badan terlalu banyak

ditemukan pada kasus preklampsia dan eklampsi. Kenaikan

berat badan wanita hamil disebabkan oleh janin, uri, air

24

Page 25: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak,

protein dan retensi air (Prawirohardjo, 2009)

Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak

diketahui. Hal ini diketahui bahwa kenaikan berat badan ibu

selama kehamilan memberikan kontribusi yang sangat penting

bagi proses dan output persalinan. Peningkatan berat badan

yang adekuat akan memperkecil resiko terjadinya persalinan

small gestational age (SGA) atau preterm. Kebutuhan

peningkatan berat badan untuk setiap wanita berbeda-beda.

Faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan

ditentukan oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita

tersebut memiliki berat badan norma, kurang atau lebih

sebelum kehamilan. Metode yang bisa digunakan dalam

menentukan kondisi berat badan dan tinggi badan adalah IMT.

Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat badan

idealnya saat hamil adalah 12,5 sampai dengan 18 kg.

Sedangkan untuk wanita dengan BMI normal, peningkatan

berat badan idealnya pada saat hamil adalah 11,5 sampai

dengan 16 kg dan untuk wanita dengan BMI yang lain,

peningkatan berat badannya antara 7 sampai dengan 11,5 kg.

Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2,5 kg pada

trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap

25

Page 26: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang

dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (BB kurang 14-20

kg, ibu BB normal 12,5-17,5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7,5-

12,5 kg) (Prawirohardjo, 2010)

n. Sistem Pernafasan

Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil

bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan

O2 ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju

metabolik dan peningkatan kebutuhan O2 jaringan uterus dan

payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk

membuang CO2.

Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada

kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada

meningkat. Wanita hamil bernafas lebih dalam tetapi frekuensi

nafasnya hanya sedikit meningkat. Peningkatan volume tidal

pernafasan yang berhubungan dengan frekuensi nafas normal

menyebabkan peningkatan volume nafas 1 menit sekitar 26%.

Peningkatan volume nafas 1 menit disebut hiperventilasi

kehamilan yang menyebabkan konsentrasi CO2 dialveoli

menurun dan beberapa wanita mengeluh dipsnu saat istirahat

(Kusmiyati dkk, 2010)

26

Page 27: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

o. Sistem Persyarafan

Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi

sistem neurologi selama masa hamil, selain perubahan-

perubahan neuro hormonal hipotalamik hipofisis. Perubahan

fisiologik spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya

gejala neurologis dan neuromuscular berikut:

1) Kompresi syaraf panggul atau statis vascular akibat

pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori

di tungkai bawah.

2) Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat

tarikan pada syaraf atau kompresi akar syaraf.

3) Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan

carpal tunnel syndrome selama trimester akhir kehamilan.

Edema menekan syaraf median di bawah ligamentum

karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai oleh

parestesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal

akibat gangguan pada system syaraf sensori) dan nyeri

pada tangan yang menjalar ke siku. Tangan yang paling

banyak terkena.

4) Akroestesia (rasa nyeri dan gatal di tangan) yang timbul

akibat posisi bahu yang membungkuk, dirasakan oleh

beberapa wanita selama hamil. Keadaan ini berkaitan

dengan tarikan pada segmen fleksus brakialis.

27

Page 28: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

5) Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu

merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri

kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan

penglihatan, seperti kesalahan refraksi, sinusitis atau

migren.

6) Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan bahkan

pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan.

Ketidakstabilan vasomotor, hipotensi postural atau

hipoglikemi mungkin salah satu penyebabnya.

7) Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah

neuromuscular seperti kram otot atau tetani.

(Kusmiyati dkk, 2010)

2.1.3 Menghitung usia kehamilan

1. Mengetahui usia kehamilan dari HPHT

Perhitungan usia kehamilan dapat dilakukan dengan

menanyakan pada ibu hamil tersebut kapan Hari Pertama Haid

Terakhir (HPHT), kemudaian di hitung perminggu secara

manual.

Menghitung perkiraan tanggal persalinan dapat

menggunakan rumus naegle: Hari pertama haid terakhir + 7 - 3

bulan + 1= Tanggal persalinan(untuk bulan baru atau bulan

28

Page 29: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

maret keatas) dan + 7 + 9= Tanggal persalinan (Januari s/d

maret) (Prawiroharjo,2009)

2. Gerakan Janin

Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12

minggu,tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia

kehamilan 16-20 minggu karena di usia kehamilan

tersebut,dinding uterus mulai menipis dan gerakan janin

menjadi lebih kuat. (Prawirohardjo,2008)

a. Perkiraan Tinggi Fundus Uteri

Menentukan umur kehamilan dilihat dari Tinggi

Tabel 2.2

Menentukan usia Kehamilan Menggunakan Jari Tangan

Umur Kehamilan TFU (Tinggi Fundus Uteri)

Sebelum bulan ke 3 Belum dapat diraba dari luar

Akhir bulan ke 3 (12 minggu) 1-2 jari atas simpisis

Akhir bulan ke 4 (16 minggu) Pertengahan atas simpisis

Akhir bulan ke 5 (20 minggu) 3 jari bawah pusat

Akhir bulan ke 6 (24 minggu) Setinggi pusat

Akhir bulan ke 7 (28 minggu) 3 jari atas pusat

Akhir bulan ke 8 (32 minggu)Pertengahan prosesus xifoideus-

pusat

Akhir bulan ke 9 (36 minggu) 3 jari di bawah prosesus

29

Page 30: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

xifoideus

Akhir bulan ke 10 (40 minggu) Pertengahan prosesus xifoideus

Sumber : Manuaba, 2010

b. Tafsiran berat janin menurut rumus Johnson – Tausak :

(TFU dalam cm)-n x 155 grm.

Bila kepala diatas atau pada spina ishiadica maka n = 12. Bila

kepala di bawah spina ishiadica maka n = 11

2.1.4 Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan

Selain faktor fisik, hal-hal yang dapat berpengaruh pada wanita

selama kehamilan adalah faktor psikologis, karena adanya perubahan-

perubahan psikis yang terjadi pada wanita selama hamil. Beberapa

faktor psikologis yang dapat berpengaruh dalam kehamilan akan

diuraikan dibawah ini.

a. Stressor (Indrayani 2011)

Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi

kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan

atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stres pada ibu tidak

tertangani dengan baik.

1) Stresor internal

Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan dapat

berasl dari dalam diri ibu hamil (internal) dan dapat

30

Page 31: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

juga berasal dari faktor luar ibu hamil(Rukiah,Aiyeyeh

dkk 2009)

Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan

berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar

belakangkepribadian ibu pengaruh perubahan hormonal

yang terjadi selama kehamilan (Rukiyah,Aiyeyeh, dkk

2009)

2) Faktor Eksternal

Berasal dari orang lain, sikap penerimaan atau

penolakan orang lain terhadap individu. Penyebab lain

dari stres dapat berasal dari eksternal dimana terjadinya

keretakan dalam rumah tangga, pengangguran/adanya

kematian anggota keluarga.

Gangguan emosi baik berupa stres atau depresi yang

dialami pada trimester pertama kehamilan akan

berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin

sedang dalam masa pembentukan.akan mengakibatkan

pertumbuhan janin terhambat atau BBLR. (Rukiah,

Aiyeyeh,dkk 2009).

b. Suport keluarga

31

Page 32: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Ibu dan suami merupakan salah satu anggota keluarga

yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang

terjadi pada ibu akan mempengaruhi kehamilan.

(Rukiah,Aiyeyeh,dkk 2009)

c. Substance Abuse(Indrayani, 2011)

Pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang

beresiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya,

dapat memberikan pengaruh psikologis.

d. Partner Abuse (Indrayani, 2011)

Merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan

pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses

kehamilan kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional,

seksual atau fisik, kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan

dibebani kerja berat.

2.2 IUGR

32

Page 33: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

2.2.1 Definisi IUGR

Definisi menurut WHO (1969), janin yang mengalami

pertumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami

kegagalan dalam mencapai berat standard atau ukuran standard yang

sesuai dengan usia kehamilannya. Pertumbuhan Janin Terhambat

atau Intra Uterine Growth Restriction adalah suatu keadaan dimana

terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan

berat badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia kehamilannya.

Pertumbuhanjanin terhambat ditentukan bila berat janin kurang

dari 10% dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu.

Biasanya perkembangan yang terhambat diketahui setelah 2 minggu

tidak ada pertumbuhan.(Sarwono:697)

Insiden dari IUGR adalah 3-7 % dari semua persalinan,

tergantung dari criteria diagnosis yang dipergunakan. (Fadlun, 2011)

Intra Uterin Growth Retardation (IUGR) adalah berat badan

bayi kurang dari presentil 10 untuk usia kehamilan bayi, dalam artian

bayi baru lahir berukuran lebih kecil dengan usia kehamilannya ( Ai,

yeyeh, 2010).

Menurut Gordon, JO (2005) pertumbuhan janin terhambat-PJT

(Intrauterine Growth Retardation) diartikan sebagai suatu kondisi

33

Page 34: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri

normal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT sering diartikan

sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small for gestational age).

Umumnya janin dengan PJT memiliki taksiran berat dibawah persentil

ke-10. Artinya janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan

janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan PJT pada

umumnya akan lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula lahir

cukup bulan (aterm, >37 minggu).

IUGR adalah ketidaknormalan pertumbuhan dan

perkembangan dari fetus, yang mana terjadi 3-7% dari persalinan,

tergantung pada criteria diagnose yang dipergunakan. Pertumbuhan

fetus yang terhambat beresiko tinggi untuk terjadinya kesakitan dan

kematian. Diperkirakan kematian perinatal 5-10 lebih tinggi pada

neonatus yang mengalami pertumbuhan terhambat dibandingkan

dengan yang memiliki ukuran atau berat badan yang sesuai dengan

usia kehamilan.Beberapa hal yang berhubungan dengan kesakitan

yang serius perlu mendapatkan perhatian pada periode setelah

terjadinya kegagalan pertumbuhan dalam uterus termasuk didalamnya

apiksis bayi baru lahir, hipoglikemi pada neonates, hypoklasemia,

policytemia, aspirasi mekonium, dan Persisten fetal sirculation.

Beberapa penelitian melaporkan terjadinya pertumbuhan persyarafan

yang lebih sedikit pada bayi yang kecil di bandingkan usia kehamilan

34

Page 35: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

(Small Gestational Age /SGA), terutama ketika berhubungan dengan

prematuritas. Kejadian kecacadan neurologic yang lebih besar pada

preterm SGA terjadi sampai dengan 15%.

2.2.2  Etologi

1. Faktor Ibu

a. Penyakit hipertensi (kelainan vaskular ibu).

Pada trimester kedua terdapat kelanjutan migrasi

interstitial dan endotelium trophoblas masuk jauh ke dalam

arterioli miometrium sehingga aliran menjadi tanpa hambatan

menuju retroplasenter sirkulasi dengan tetap. Aliran darah yang

terjamin sangat penting artinya untuk tumbuh kembang janin

dengan baik dalam uterus.

Dikemukakan bahwa jumlah arteri-arterioli yang

didestruksi oleh sel trophoblas sekitar 100-150 pada daerah

seluas plasenta sehingga cukup untuk menjamin aliran darah

tanpa gangguan pada lumen dan arteri spiralis terbuka.

Gangguan terhadap jalannya destruksi sel trophoblas ke

dalam arteri spiralis dan arteriolinya dapat menimbulkan

keadaan yang bersumber dari gangguan aliran darah dalam

bentuk “iskemia retroplasenter”.

Dengan demikian dapat terjadi bentuk hipertensi dalam

kehamilan apabila gangguan iskemianya besar dan gangguan

35

Page 36: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

tumbuh kembang janin terjadi apabila iskemia tidak terlalu

besar, tetapi aliran darah dengan nutrisinya merupakan masalah

pokok.

b. Kelainan uterus.

Janin yang tumbuh di luar uterus biasanya mengalami

hambatan pertumbuhan.

c. Kehamilan kembar.

Kehamilan dengan dua janin atau lebih kemungkinan

besar dipersulit oleh pertumbuhan kurang pada salah satu atau

kedua janin dibanding dengan janin tunggal normal. Hambatan

pertumbuhan dilaporkan terjadi pada 10 s/d 50 persen bayi

kembar.

d. Ketinggian tempat tinggal

Jika terpajan pada lingkungan yang hipoksik secara

kronis, beberapa janin mengalami penurunan berat badan yang

signifikan Janin dari wanita yang tinggal di dataran tinggi

biasanya mempunyai berat badan lebih rendah daripada

mereka.

e. Keadaan gizi

Wanita kurus cenderung melahirkan bayi kecil,

sebaliknya wanita gemuk cenderung melahirkan bayi besar.

Agar nasib bayi baru lahir menjadi baik, ibu yang kurus

36

Page 37: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

memerlukan kenaikan berat badan yang lebih banyak dari pada

ibu-ibu yang gemuk dalam masa kehamilan.

Faktor terpenting pemasukan makanan adalah lebih

utama pada jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari dari

pada komposisi dari kalori. Dalam masa hamil wanita keadaan

gizinya baik perlu mengkonsumsi 300 kalori lebih banyak dari

pada sebelum hamil setiap hari. Penambahan berat badan yang

kurang di dalam masa hamil menyebabkan kelahiran bayi

dengan berat badan yang rendah.

f. Perokok

Kebiasaan merokok terlebih dalam masa kehamilan

akan melahirkan bayi yang lebih kecil sebesar 200 sampai 300

gram pada waktu lahir. Kekurangan berat badan lahir ini

disebabkan oleh dua faktor yaitu :

1) Wanita perokok, cenderung makan sedikit karena itu ibu akan

kekurangan substrat di dalam darahnya yang bisa

dipergunakan oleh janin.

2)  Merokok menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin

yang menyebabkan vasokonstriksi yang berkepanjangan

sehingga terjadi pengurangan jumlah pengaliran darah

kedalam uterus dan yang sampai ke dalam ruang intervillus

 2. Faktor Anak

37

Page 38: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

a. Kelainan congenital

b. Kelainan genetik

c. Infeksi janin, misalnya penyakit TORCH (toksoplasma,

rubela, sitomegalovirus, dan herpes).

d. Infeksi intrauterine adalah penyebab lain dari hambatan

pertumbuhan intrauterine.banyaktipe seperti pada infeksi

oleh TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus,

dan herpes simplex) yang bisa menyebabkan hambatan

pertumbuhan intrauterin sampai 30% dari kejadian. Infeksi

AIDS pada ibu hamil menurut laporan bisa mengurangi

berat badan lahir bayi sampai 500 gram dibandingkan

dengan bayi-bayi yang lahir sebelum terkena infeksi itu.

e. Diperkirakan infeksi intrauterin meninggikan kecepatan

metabolisme pada janin tanpa kompensasi peningkatan

transportasi substrat oleh plasenta sehingga pertumbuhan

janin menjadi subnormal atau dismatur.

3. Faktor Plasenta

Penyebab faktor plasenta dikenal sebagai insufisiensi

plasenta. Faktor plasenta dapat dikembalikan pada faktor ibu,

walaupun begitu ada beberapa kelainan plasenta yang khas seperti

tumor plasenta. Sindroma insufisiensi fungsi plasenta umumnya

berkaitan erat dengan aspek morfologi dari plasenta.

38

Page 39: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Parameter klinik yang dapat digunakan untuk mendeteksi

PJT ketidaksesuaian usia gestasi dengan besar uterus, laju

pertumbuhan terhambat, atau pertambahan berat badan ibu yang

kurang. Kejadian yang terbukti dengan cara ini hanya 10-25%,

sehingga perlu digabung dengan pemeriksaan dan USG Doppler.

a. Manajemen pada kasus preterm dengan pertumbuhan janin

terhambat lakukan pematangan paru dan asupan nutrisi tinggi

kalori mudah cerna, dan banyak istirahat.

b. Pada kehamilan 35 minggu tanpa terlihat pertumbuhan janin

dapat dilakukan pengakhiran kehamilan.

c. Jika terdapat oligohidramnion berat disarankan untuk per

abdominam.

d. Pada kehamilan aterm tergantung kondisi janin jika

memungkinkan dapat dicoba lahir pervaginam.

2.2.3 Patofisiologi

1. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan

Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan

trofoblasdipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang

menunjukkan bahwa kondisi kekurangan nutrisi sebelum

implantasi bisa menghambat pertumbuhan dan

perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan

dapat mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris.

39

Page 40: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan pertumbuhan pada

kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut.

2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan

Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin

dan plasenta, tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan

plasenta sebagai kompensasi. Didapati ukuran plasenta yang

luas.

3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan

Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang

mempengaruhi interaksi antara janin dengan plasenta. Efek

kekurangan makan tergantung pada lamanya kekurangan.

Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertumbuhan dan

kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada

kondisi kronis mungkin telah terjadi proses perlambatan

pertumbuhan yang irreversibel.

2.2.4 Penyebab

Penyebab PJT di antaranya iaah sebagai berikut :

Hipertensi dalam kehamilan

Gemeli

Anomali janin/trisomi

Sindrom Antifosfoliid

Infeksi: Rubela,sifilis,CMV

40

Page 41: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Penyakit Jantung

Asma

Gaya hidup: Merokok, narkoba

Kekurangan gizi-ekonomi rendah

2.2.5 KLASIFIKASI IUGR

Secara Klinis IUGR dibagi 3, berdasarkan waktu kapan

mulai dan berapa lamanya pengaruh yang menghambat

pertumbuhan itu berlangsung.

Type 1. Simetrik IUGR

Type 1 IUGR menunjuk pada bayi dengan potensi

penurunan pertumbuhan. Type IUGR ini dimulai pada gestasi

yang lebih awal, dan semua fetus ini menurut perbandingan SGA

(Small for Gestational Age).

IUGR ini memiliki kejadian lebih awal dari gangguan

pertumbuhan janin yang tidak simetris yang terjadi ketika fetus

mengalami perpanjangan kekurangan yang lebih awal akibat dari

malnutrisi chorionic maternal, penyalahgunaan zat-zat kimia,

insufisiensi plasenta, atau gemeli. Faktor yang berkaitan dengan

hal ini adalah kelainan kromosom, kelainan organ (terutama

jantung), infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Other Agents

Coxsackie virus, Listeria), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes

simplex/Hepatitis B/HIV, Syphilis), kekurangan nutrisi berat pada

41

Page 42: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

ibu hamil, dan wanita hamil yang merokok. Gangguan terjadi

pada fase Hiperplasia, di mana total jumlah sel kurang. Ukuran sel

fetus normal tetapi secara umum terjadi kekurangan yang

menyeluruh pada badan. badan dan kepala neonatus proporsional

tetapi kecil (gangguan pertumbuhan yang proporsional). Lingkar

kepala turun dibawah persentil 10, ukuran otak kurang, dan

berakibat buruk yang permanen termasuk adanya

kekurangperhatian pada masa kanak-kanaknya, gelisah, dan

perilaku bermasalah yang  dihubungkan dengan jeleknya hasil

akademik yang ditunjukan.

Secara umum, IUGR Type 1 berhubungan dengan

prognosis yang tidak baik ; ini berhubungan dengan kondisi

phatologis yang menyebabkannya. Weiner dan Wiliamson

menunjukkan,ada tidak adanya factor resiko yang diidentifikasi

dari ibu, diperkirakan 25% beberapa fetus yang dinilai, hambatan

pertumbuhan yang dimulai lebih awal terjadi pada aneuploidy.

Oleh karena itu, penilaian sample darah pada umbilical

(Percutaneus Umbillical Blood Sampling), betul betul

direkomendasikan untuk mengetahui Karyotype abnormal.

Type 2. Asimetrik IUGR 

IUGR ini jumlahnya kira-kira 70 % dari semua kasus

IUGR. Gangguan pertumbuhan janin asimetris memiliki waktu

kejadian lebih lama dibandingkan gangguan pertumbuhan janin

42

Page 43: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

simetris.  Akibat dari kekurangan nutrisi dan defisiensi plasenta

pada trimester kedua dan  ketiga kehamilan menyebabkan

berbagai macam gangguan maternal yang meliputi hypoxic,

vascular, renal hematologic, dan gangguan kesehatan

lingkungannya.

Gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, di mana jumlah

total sel normal tetapi ukurannya lebih kecil. Beberapa organ lebih

terpengaruh dibandingkan yang lain, lingkar perut adalah bagian

tubuh yang terganggu untuk pertama kali, kelainan panjang tulang

paha umumnya terpengaruhi belakangan, lingkar kepala dan

diameter biparietal juga berkurang. Faktor yang mempengaruhi

adalah insufisiensi (tidak efisiennya) plasenta yang terjadi karena

gangguan kondisi ibu termasuk diantaranya tekanan darah tinggi

dan diabetes dalam kehamilan. Ukuran sel yang kurang

mengakibatkan atropi pada sel yang ada sebelumnya tanpa

mengurangi jumlah sel tersebut. Ukuran kepala pada masa

neonatus tampak besarnya tidak proporsional dengan badan

karena pertumbuhan kepala tidak terhambat (gangguan

pertumbuhan yang tidak proporsional). Badan mengandung

sedikit lemak subkutan dan tampak panjang kurus. Secara umum

cadangan otot kurang, turgor kulit yang jelek, rambut yang tipis,

perut yang keriput,  dan sutura terpisah dengan lebar, menunjukan

asymmetrical IUGR. Pada postnatal, terjadi kematangan

43

Page 44: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi, dan berpotensi  untuk

perkembangan intelektual yang sangat baik.

Diperkirakan, 70% - 80% hambatan pada pertumbuhan

fetus adalah type 2. IUGR ini seringkali berhubungan dengan

penyakit ibu seperti Hipertensi kronis, gangguan ginjal, Diabetus

Mellitus dengan vaskulopaty, dan yang lainnya.

Type3.Intermediate IUGR 

IUGR Intermediate menunjuk pada hambatan

pertumbuhan yang merupakan kombinasi Type 1 dan Type 2.

Gangguan pertumbuhan pada type ini diperkirakan terjadi selama

fase pertengahan pertumbuhan- pada fase hyperplasia dan

hipertropi- yang mana terjadi pada usia kehamilan 20-28 minggu.

Pada fase ini, terjadi penurunan kecepatan mitosis dan

peningkatan yang progesif secara menyeluruh pada ukuran sel.

Bentuk IUGR ini keadannya tidak sebanyak jika dibandingkan

dengan type1 dan 2, diperkirakan sekitar 5- 10%, dari semua

hambatan pertumbuhan fetus. Hipertensi kronis, Lupus Nepritis,

atau penyakit vascular ibu yang lainnya, menjadi berat dan jika

terjadi lebih awal pada timeser II akan mengakibatkan

Intermediate IUGR dengan pertumbuhan simetrik dan tidak

memberikan efek Brain Sparring.

2.2.6 Tanda Dan Gejala

44

Page 45: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

a. Gangguan pada uterus dan janin untuk tumbuh normal diatas

periode 4 minggu.

b. TFU paling sedikit kurang 2 cm dari harapan untuk jumlah

terhadap usia kehamilan dari pengukuran TFU sebelumnya.

c. Kekurangan penambahan berat badan ibu.

d. Gerakan janin yang kurang.

e. Kekurangan volume cairan amnion.

f. Lingkaran abdomen kecil (ukuran hepar yang kecil)

g. Tungkai yang kurus (masa otot ↓)

h. Kulit keriput ( lemak subkutis ↓)

Bila penyebab PJT asimetrik berlangsung lama maka

janin akan kehilangan kemampuan untuk melakukan

kompensasi →  terjadi PJT simetrik.

Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan kepala

akan berdampak besar terhadap proses tumbuh kembang anak

nantinya. PJT patut diduga bila ukuran uterus tidak sesuai

dengan usia kehamilan → konfirmasi dengan pemeriksaan

ultrasonografi.

2.2.7 Diagnosis

1. Faktor Ibu

Ibu hamil dengan penyakit hipertensi, penyakit ginjal dan

kardiopulmonal dan pada kehamilan ganda.

45

Page 46: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

2. Tinggi Fundus Uteri

Cara ini sangat mudah, murah, aman, dan baik untuk diagnosa

pada kehamilan kecil. Caranya dengan menggunakan pita

pengukur yang di letakkan dari simpisis pubis sampai bagian

teratas fundus uteri. Bila pada pengukuran di dapat panjang

fundus uteri 2 (dua) atau 3 (tiga) sentimeter di bawah ukuran

normal untuk masa kehamilan itu maka kita dapat mencurigai

bahwa janin tersebut mengalami hambatan pertumbuhan.

(Ibnu Pranoto, 2012)

3. USG Fetomaternal

Pada USG yang diukur adalah diameter biparietal

atau cephalometry angka kebenarannya mencapai 43-100%.

Bila pada USG ditemukan cephalometry yang tidak normal

maka dapat kita sebut sebagai asimetris PJT. Selain itu

dengan lingkar perut kita dapat mendeteksi apakah ada

pembesaran organ intra abdomen atau tidak, khususnya

pembesaran hati.

Tetapi yang terpenting pada USG ini adalah perbandingan

antara ukuran lingkar kepala dengan lingkar perut untuk

mendeteksi adanya asimetris PJT.

4. Doppler Velocimetry

46

Page 47: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Dengan menggunakan Doppler kita dapat mengetahui adanya

bunyi end-diastolik yang tidak normal pada arteri umbilicalis,

ini menandakan bahwa adanya PJT.

2.2.8 KOMPLIKASI

1. Pada janin

a. Antenatal              : gagal nafas dan kematian

janin

b. Intranatal               : hipoksia dan asidosis

c. Setelah lahir :

1). Secara Langsung

a) Asfiksia

b) Hipoglikemi

c) Aspirasi mekonium

Sindroma aspirasi mekonium (SAM) adalah

kumpulan gejala yang diakibatkan oleh terhisapnya

mekonium ke dalam saluran pernafasan bayi. SAM

seringkali dihubungkan dengan suatu keadaan yang kita

sebut fetal distress. Pada keadaan ini, janin yang

mengalami distres akan menderita hipoksia (kurangnya

oksigen di dalam jaringan). Hipoksia jaringan

menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas usus

47

Page 48: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

disertai dengan melemasnya spinkter anal. Maka

lepaslah mekonium ke dalam cairan amnion.

d) DIC

Disebarluaskan pembekuan intravascular (DIC), juga

dikenal sebagai konsumtif coagulopathy, adalah

patologi aktivasi pembekuan (darah), mekanisme yang

terjadi dalam respon terhadap berbagai penyakit.

e) Hipotermi

f) Perdarahan pada paru

g) Polisitemia

Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan jumlah sel darah merah akibat

pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh

sumsum tulang. Polisitemia menyebabkan darah

menjadi kental dan menyebabkan berkurangnya

kecepatan aliran darah ketika darah melalui pembuluh

yang kecil. Jika penyakitnya berat, bisa menyebabkan

pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah.

Kulit bayi tampak kemerahan atau kebiruan. Bayi

tampak lemas, pernafasannya cepat, refleks

menghisapnya lemah dan denyut jantungnya cepat.

h) Hiperviskositas sindrom

48

Page 49: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Terjadi karena aliran darah terhambat, akibat darah

yang lebih kental.  Kekebalan dapat terjadi karena

volume dan jumlah sel bertambah atau plasma lebih

kental. Mata terlihat merah dengan pembuluh darah

konjungtiva bertambah. Fundus refleks berwarna merah

tua dan fundus memperlihatkan pengisian pembuluh

darah yang berlerbihan sehingga lumen arteri dan vena

melebar, dismal peningkatan perkelokan.

i) Gangguan gastrointestinal

2) Tidak langsung

Pada simetris IUGR keterlambatan

perkembangan dimulai dari lambat dari sejak

kelahiran, sedangkan asimetris IUGR dimulai

sejak bayi lahir di mana terdapat kegagalan

neurologi dan intelektualitas. Tapi prognosis

terburuk ialah IUGR yang disebabkan oleh

infeksi kongenital dan kelainan kromosom.

2. Pada Ibu

a. Preeklampsi

b. Penyakit jantung

c. Malnutrisi

2.2.9 Penatalaksanaan

49

Page 50: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Langkah pertama dalam menangani PJT adalah mengenali

pasien-pasien yang mempunyai resiko tinggi untuk mengandung

janin kecil. Langkah kedua adalah membedakan janin PJT atau

malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi sehat. Langkah ketiga

adalah menciptakan metode adekuat untuk pengawasan janin pada

pasien-pasien PJT dan melakukan persalinan di bawah kondisi

optimal.

Untuk mengenali pasien-pasien dengan resiko tinggi utuk

mengandung janin kecil, diperlukan riwayat obstetrik yang terinci

seperti hipertensi kronik, penyakit ginjal ibu dan riwayat

mengandung bayi kecil pada kehamilan sebelumnya. Selain itu

diperlukan pemeriksaan USG. Pada USG harus dilakukan taksiran

usia gestasi untuk menegakkan taksiran usia gestasi secara klinis.

Kemudian ukuran-ukuran yang didapatkan pada pemeriksaan

tersebut disesuaikan dengan usia gestasinya.Pertumbuhan janin

yang suboptimal menunjukkan bahwa pasien tersebut

mengandung janin PJT.

Tatalaksana kehamilan dengan PJT bertujuan, karena tidak ada

terapi yang paling efektif sejauh ini, adalah untuk melahirkan bayi

yang sudah cukup usia dalam kondisi terbaiknya dan meminimalisasi

risiko pada ibu.

Tatalaksana yang harus dilakukan adalah :

50

Page 51: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

1. PJT pada saat dekat waktu melahirkan. Yang harus

dilakukan adalah segera dilahirkan

2. PJT jauh sebelum waktu melahirkan. Kelainan organ harus

dicari pada janin ini, dan bila kelainan kromosom dicurigai

maka amniosintesis (pemeriksaan cairan ketuban) atau

pengambilan sampel plasenta, dan pemeriksaan darah janin

dianjurkan.

a. Tatalaksana umum :

Setelah mencari adanya cacat bawaan dan kelainan kromosom. 

serta infeksi dalam kehamilan maka aktivitas fisik harus

dibatasi disertai dengan nutrisi yang baik. Tirah baring dengan

posisi miring ke kiri, Perbaiki nutrisi dengan menambah 300

kal perhari, Ibu dianjurkan untuk berhenti merokok dan

mengkonsumsi alkohol, Menggunakan aspirin dalam jumlah

kecil dapat membantu dalam beberapa kasus IUGR Apabila

istirahat di rumah tidak dapat dilakukan maka harus segera

dirawat di rumah sakit. Pengawasan pada janin termasuk

diantaranya adalah melihat pergerakan janin serta pertumbuhan

janin menggunakan USG setiap 3-4 minggu

b. Tatalaksana khusus :

Pada PJT yang terjadi jauh sebelum waktunya dilahirkan,

hanya terapi suportif yang dapat dilakukan. Apabila

penyebabnya adalah nutrisi ibu hamil tidak adekuat maka

51

Page 52: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

nutrisi harus diperbaiki. Pada wanita hamil perokok

berat,penggunaan narkotik dan alkohol, maka semuanya harus

dihentikan.

c. Proses melahirkan :

Pematangan paru harus dilakukan pada janin prematur.

Pengawasan ketat selama melahirkan harus dilakukan untuk

mencegah komplikasi setelah melahirkan. Operasi caesar

dilakukan apabila terjadi distress janin serta perawatan

intensif neonatal care segera setelah dilahirkan sebaiknya

dilakukan.   Kemungkinan kejadian distress janin selama

melahirkan meningkat pada PJT karena  umumnya PJT banyak

disebabkan oleh insufisiensi  plasenta yang diperparah dengan

proses melahirkan.

Prognosis:

Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat berakibat janin

lahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki

efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya.

Kasus-kasus PJT dapat muncul, sekalipun Sang ibu dalam

kondisi sehat, meskipun, faktor-faktor kekurangan nutrisi dan

perokok adalah yang paling sering. Menghindari cara hidup

berisiko tinggi, makan makanan bergizi, dan lakukan kontrol

kehamilan  secara teratur dapat menekan risiko munculnya PJT.

Perkiraan saat ini mengindikasikan bahwa sekitar 65% wanita

52

Page 53: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

pada negara sedang berkembang paling sedikit memiliki

kontrol 1 kali selama kehamilan pada dokter, bidan, atau

perawat.

2.2.10 Mortalitas dan Morbiditas

Pertumbuhan janin terhambat berkaitan dengan

mortalitas dan morbiditas. Kematian janin, asfiksia

lahir,aspirasi mekonium, serta hipoglikemia janin meningkat,

demikian juga prevalensi kelainan perkembangan saraf. Hal ini

berlaku baik bagi bayi aterm maupun prematur.

Pertumbuhan dan perkembangan pascanatal pada janin

dengan hambatan pertumbuhan bergantung pada kausa

hambatan, gizi selama masa bayi,dan lingkungan sosial. Bayi

dengan hambatan pertumbuhan akibat faktor konstitusional

ibu, kromosom,virus atau kongenital akan tetap kecil seumur

hidupnya. Merka yang mengalami hambatan pertumbuhan in

utero akibat insufisiensi plasenta sering dapat tumbuh

mengejar ketertinggalannya setelah lahir mendekati potensi

pertumbuhan herediternya jika berada di lingkungan yang

optimal. Demikian juga, prognosis perkembangan neurologis

pada bayi dengan hambatan pertumbuhan dipengaruhi oleh

lingkungan pascanatal. Bayi demikian yang lahir dari keluarga

53

Page 54: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

dengan tingkat sosiekonomi tinggi lebih jarang mengalami

masalah perkembangan selama tindak lanjut.

2.2.11 Faktor Resiko

1. Ibu yang secara konstitusional kecil

Wanita berpostur kecil biasanya memiliki bayi

yang lebih kecil. Tidak jelas apakah fenomena ibu kecil

melahirkan bayi kecil bersifat alami atau karena

lingkungan, tetapi lingkungan yang disedia kan oleh ibu

lebih penting dalam menentukan berat badan lair dari pada

konstribusi genetiknya. Pada wanita yang berat badannya

rata-rata atau rendah, kurangnya peningkatan berat selama

kehamilan mungkin berkaitan dengan hambatan

pertumbuhan janin. Akan tetapi,jika ibu yang bersangkutan

bertubuh besar dan sehat, pertambahan berat yang kurang

dari rata-rata tanpa penyakit ibu, kecil kemungkinan

dengan hambatan pertumbuhan janin yang signifikan.

2. Deprivasi sosial

Efek deprivasi sosial pada berat badan lahir berkaitan

dengan efek faktor gaya hidup yang menyertainya seperti

merokok, penyalahgunaan alkohol dan zat lain, dan kurang

gizi. Wanita yang paling mengalami deprivasi sosial

54

Page 55: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

memiliki bayi paling kecil dan tidak adanya sumber daya

psikososial, meningkatkan resiko hambatan pertumbuhan

pada janin.

3. Penyulit Medis pada Ibu

Penyakit vaskular kronis, terutama jika diperberat oleh

adanya preeklamsia sering menyebabkan hambatan

pertumbuhan. Preeklamsia itu sendiri juga dapat

menyebabkan kegagalan pertumbuhan janin, terutama jika

kehamilannya sebelum 37 minggu. Penyakit ginjal dapat

disertai oleh hambatan pertumbuhan janin. Janin dari

wanita yang tinggal didaerah ketinggian biasanya lebih

ringan dibandingkan dengan mereka yang lahir dari ibu

yang tinggal didaerah yang lebih rendah. Janin dari wanita

dengan penyakit jantung sianotik sering mengalami

hambatan pertumbuhan yang parah. Pada segian besar

kasus, anemia tidak menyebabkan hambatan pertumbuhan.

Pengecualiannya antar lain adalah anemia sel sabit atau

anemia herediter lain yang berkaitan dengan penyakit

serius pada ibu.

4. Kelainan plasenta dan tali pusat

Sulosio plasenta parsial kronis, infark luas, atau 

korioangioma cenderung menyebabkan hambatan

pertumbuhan janin. Insersi marginal tali pusat dan terutama

55

Page 56: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

insersi velamentosa lebih besar kemungkinannya disertai

oleh hambatan pertumbuhan janin.

5. Janin Multipel

Kehamilan dengan dua atau lebih janin lebih besar

kemungkinannya mengalami penyulit hambatan

pertumbuhan satu atau lebih janin dibandingkan dengan

kehamilan tunggal. Memang, hambatan pertumbuahn

dilaporkan terjadi pada 10 sampai 15 persen janin kembar.

6. Kehamilan ekstrauterus

Janin yang tumbuh diluar uterus biasanya mengalami

hambatan pertumbuhan. Malformasi uterus ibu juga

diaporkan berkaitan dengan gangguan pertumbuhan janin.

2.2.12 Pencegahan

Beberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah.

Bagaimanapun juga, faktor seperti diet, istirahat, dan olahraga rutin

dapat dikontrol. Untuk mencegah komplikasi yang serius selama

kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil mengikuti nasihat dari

dokternya; makan makanan yang bergizi tinggi; tidak merokok,

minum alkohol dan menggunakan narkotik; mengurangi stress;

berolahraga teratur; serta istirahat dan tidur yang cukup.

Suplementasi dari protein, vitamin, mineral, serta minyak ikan juga

baik dikonsumsi. Selain itu pencegahan dari anemia serta

56

Page 57: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

pencegahan dan tatalaksana dari penyakit kronik pada ibu maupun

infeksi yang terjadi harus baik.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT pada

janin untuk setiap ibu hamil sebagai berikut :

a.     Usahakan hidup sehat.

Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Untuk kuantitas,

makanlah seperti biasa ditambah ekstra 300 kalori/hari.

b.     Hindari stress selama kehamilan.

Stress merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi.

d. Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama

kehamilan. Setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan

sepengetahuan/resep dokter kandungan.

e. Olah raga teratur.

Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan

mampu memberi keseimbangan oksigenasi, maupun berat

badan.

f. Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.

g. Periksakan kehamilan secara rutin.

Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat penting

dilakukan agar kondisi ibu dan janin dapat selalu terpantau.

Termasuk, jika ada kondisi PJT, dapat diketahui sedini

mungkin. Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan

setiap 4 minggu sampai dengan usia kehamilan 28 minggu.

57

Page 58: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Kemudian, dari minggu ke 28-36, pemeriksaan dilakukan

setidaknya setiap 2 minggu sekali. Selanjutnya, lakukan

pemeriksaan setiap 1 minggu sampai dengan usia kelahiran

atau 40 minggu. Semakin besar usia kehamilan, semakin

mungkin pula terjadi hambatan atau gangguan. Jadi,

pemeriksaan harus dilakukan lebih sering seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan.

58

Page 59: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 MANAJEMEN KEBIDANAN IBU HAMIL

Kunjungan ANC

I. PENGKAJIAN

A. Identitas

Nama klien : Ny. D Nama Suami :Tn.R

Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Kebangsaan/suku : Sunda Kebangsaan/suku : Sunda

Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Tidak Bekerja

Alamat Kantor : Bojong Alamat Kantor : -

Alamat Rumah :Kp.Bojong sari baru 02/05,Bojongsari baru

(088990919196)

B. Anamnesa tanggal 24 Januari 2014 pukul 10.00 WIB, Oleh: (Mahasiswi

Akademi Kebidanan KARTINI Jakarta)

1. Alasan kunjungan saat ini :

Kunjungan Pertama ke RS RSTDD Atas Rujukan LKC untuk USG

2. Riwayat kehamilan ini :

2.1 Riwayat menstruasi

59

Page 60: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Hari pertama haid terakhir tanggal: 21-mei-2013 pasti, lamanya: 7

hari, Banyaknya 3 kali ganti pembalut dalam satu hari, Haid

sebelumnya tanggal: 19-april-2013 , lamanya: 7 hari, banyaknya 3

kali ganti pembalut dalam satu hari, Siklus 32 hari teratur.

Konsistensi: cair. TP: 28-februari-2014 .

2.2 Tanda – tanda kehamilan ( Trimester I )

Hasil tes kehamilan : Juli , Hasil : Positif

2.3 Pergerakan fetus dirasakan pertama kali: 4 Bulan (16 Minggu)

Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir + 20 kali

2.4 Keluhan yang dirasakan :

a. Rasa Lelah : tidak ada

b. Mual dan muntah yang lama : tidak ada

c. Nyeri perut : tidak ada

d. Panas menggigil : tidak ada

e. Sakit kepala berat/ terus menerus : tidak ada

f. Penglihatan kabur : tidak ada

g. Rasa nyeri / panas waktu BAK : tidak ada

h. Rasa gatal pada vulva/vagina : tidak ada

i. Pengeluaran cairan pervaginan : tidak ada

j. Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada

k. Oedema : tidak ada

60

Page 61: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

2.5 Diet / makan sebelum hamil :

Makan 3 kali sehari porsi sedang terdiri dari nasi tempe, tahu dan

sayuran

Perubahan makan yang dialami selama hamil :

Tidak nafsu makan, makan menjadi 2 kali sehari porsi kecil terdiri

dari nasi tahu sayur-sayuran

2.6 Pola Eliminasi

BAB : 1 kali sehari, konsistensi : lembek, kuning berbau khas

BAK : + 6 x sehari, konsistensi : cair, warna jernih, berbau khas

2.7 Aktifitas sehari – hari

Pola istrahat dan tidur : Tidur siang tidak pernah, tidur malam

(21.00-05.00) wib

Seksualitas : Tidak mengganggu seksualitas

Pekerjaan : melakukan pekerjaan rumah seperti

mencuci baju, mengepel, menyapu dan

memasak.

2.8 Imunisasi TT 1 tanggal :

Imunisasi TT 2 tanggal :

2.9 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Pil

61

Page 62: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

3. Riwayat kehamilan , persalinan, dan nifas yang lalu

NoTgl/Tahun

Persalinan

Tempat

Pertolonga

n

Usia

Kehamila

n

Jenis

Persalina

n

Penolong

Penyakit

Kehamilan,

Persalinan

ANAK

JK BB PB Keadaan

1.02-Okt-2010

RSUD

Depokaterm Spontan Bidan Tidak ada Pr

2800

gram

48

cmbaik

2.Hamil ini - - - - - - - - -

4. Riwayat Kesehatan

4.1 Riwayat penyakit yang pernah atau yang sedang diderita

a. Jantung : tidak ada

b. TD Tinggi : tidak ada

c. Hepar : tidak ada

d. Anemia Berat : tidak ada

e. Diabetes Mellitus : tidak ada

f. Penyakit menular seksual HIV/AIDS : tidak ada

g. Campak : tidak ada

h. Malaria : tidak ada

i. TBC : tidak ada

62

Page 63: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

j. Gangguan Mental : tidak ada

k. Operasi : tidak ada

l. Gemelli : tidak ada

4.2 Perilaku kesehatan

a. Penggunaan alcohol : tidak mengkonsumsi

b. Obat-obatan/ jamu : tidakpernah mengkonsumsi

c. Merokok, makan sirih : tidak pernah mengkonsumsi

d. Irigasi Vagina : tidak ada

e. Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari ganti pakaian dalam

5. Riwayat sosial

5.1 Kehamilan ini direncanakan ? Ya

5.2 Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki

5.3 Status perkawinan : Sah

5.4 Susunan keluarga yang tinggal serumah :

NoJenis

kelaminumur

Hubungan

keluargaPendidkan

Pekerjaa

n

Keteranga

n

1. L 27th Suami SD Buruh Baik

2. L 38th Kaka SD Buruh Baik

63

Page 64: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

5.5 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan

nifas:

Tidak ada kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,

persalinan, dan nifas

6. Riwayat kesehatan keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti : hipertensi, asma,

diabetes melitus, dan gemeli.

C. Pemeriksaan

1. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Keadaan emosional : Stabil

2. Tanda – tanda vital

Tekanan darah : 90/60 mmHg

Suhu tubuh : 36,7°C

Denyut nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 21 x/menit

3. Antropometri

Tinggi badan : 160 cm, Berat badan : 48 kg, BB sebelum hamil : 33 kg

kg, Kenaikan BB selama hamil : 11 kg, IMT sebelum hamil : 12,8

LILA : 21 cm.

64

Page 65: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

4. Pemeriksaan fisik

4.1 Muka : tidak oedema

4.2 Mata Kelopak mata : tidak oedema

Konjungtiva : tidak pucat

Sklera : tidak kuning

4.3 Mulut : Lidah : bersih tidak kotor

Gusi : tidak bengkak

Gigi :tidak berlubang

4.4 Kelenjar tyroid : pembesaran kelenjar : tidak ada pembesaran

4.5 Kelenjar getah bening : pembesaran kelenjar: tidak ada

pembengkakan

4.6 Dada

Jantung : tidak ada suara tambahan/murmur

Paru : tidak ada suara wheezing dan ronchi

Payudara : Pembesaran : ya, kanan dan kiri

Putting susu : menonjol

Simetris : ya, kanan dan kiri

Benjolan / tumor : tidak ada

Pengeluaran : belum ada

Rasa nyeri : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

65

Page 66: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

4.7 Punggung dan pinggang

Posisi tulang belakang : lordosis fisiologi gravidarum

Nyeri ketuk pada pinggang : tidak ada

4.8 Ekstremitas atas dan bawah

Oedema : tidak ada

Kekakuan sendi : tidak ada

Kemeraahan : tidak ada

Varises : tidak ada

Refleks : patella (+) kanan dan kiri

4.9 Abdomen

a. Inspeksi

Pembesaran : tidak sesuai dengan usia kehamilan

Bentuk : bulat memanjang

Bekas luka operasi : tidak ada

Striae gravidarum : ada

Linea nigra : tidak ada

Linea alba : tidak ada

b. Palpasi

TFU 26cm (MC. Donald)

Leopold I : Bagian fundus uteri teraba agak bulat, agak

lunak tidak melenting (bokong).

66

Page 67: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba keras,

panjang seperti papan (punggung). pada

bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian

kecil janin (eksremitas).

Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bulat, keras

melenting (kepala)

Leopold IV : penurunan 5/5

c. Auskultasi

Punctum maximum : terdengar jelas 1 titik, 3 jari bawah

pusat kuadran kanan bawah.

Denyut jantung fetus : 136x / menit, teratur

Taksiran berat janin : (26-13) x 155 = 2015 gram

d. Anogenital

Inspeksi

Perineum :tidak dilakukan,

eriksa dalam, Serviks dan vagina (jika ada indikasi)

Tidak dilakukan

Pelvimetri Klinis

Tidak dilakukan

Adnexa

Tidak dilakukan

67

Page 68: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

D. Pemeriksaan laboratorium

Darah : Hb : Tidak Dilakukan Gol. Darah:Tidak Dilakukan

Urine : Protein : Tidak Dilakukan Reduksi:Tidak dilakukan

Pemeriksaan penunjang lainnya : USG tanggal 24-januari-2014 hasil Janin

hidup intrauterin TBJ : 2000 gr, gravida 36-37 minggu dengan IUGR

II. ANALISA MASALAH

Diagnosa : G2P1A0 hamil 36 minggu dengan IUGR

Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala

Dasar subyektif : 1. Ibu mengatakan ini kehamilan kedua

2. Ibu mengatakan melahirkan satu kali

3. Ibu mengatakan belum pernah keguguran

4. Ibu mengatakan HPHT :21-5-2013 , TP:29-2-2014

Dasar obyektif : TFU : 26 cm (Mc. Donald)

Leopold I : Pada fundus uteri teraba agak bulat, agak

lunak, tidak melenting yaitu bokong.

Leopold II : pada bagian kanan perut ibu terabakeras,

panjang seperti papan (punggung).

Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-

bagian kecil janin (ekstemitas)

Leopold III : pada bagian terendah janin teraba keras,

bulat, tidak melenting (kepala).

68

Page 69: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

DJJ : 136 x/menit teratur

Punctum maximum : terdengar jelas 1 titik 3 jari bawah

pusat kuadran kanan bawah.

TBJ : 2015gram

III. MASALAH POTENSIAL

Retensio Plasenta, BBLR

IV. TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dan konsultasi dengan dokter Obgyn

V. PERENCANAAN TINDAKAN

1. Lakukan informed consent kepada ibu

2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

3. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester 3

4. Beritahu ibu untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi

dengan perubahan pola makan yang dialami selama hamil yaitu makan

sedikit tapi sering

5. Beritahu ibu tanda-tanda persalinan

6. Berikan ibu Kalk 1x1 dan Af 1x1

7. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang 04-Februari-2014

8. Dokumentasikan semua asuhan kebidanan

69

Page 70: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

VI. PELAKSANAAN TINDAKAN

1. Melakukan informed consent kepada ibu

2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini, yaitu : TD: 90/60 mmHg, N :

80 x/menit, S : 36,70C, RR : 21 x/menit TFU:26 Berat Badan Janin : 2015

DJJ: 138x/menit

3. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan TM 3 yaitu :

a. Oedema pada muka dan tangan

b. Sakit Kepala hebat

c. Perdarahan pervaginam

d. Nyeri abdomen

e. Gerakan janin dirasakan tidak seperti biasanya

f. Penglihatan kabur

4. Memberitahu ibu untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi

Dengan makan porsi kecil tapi sering atau dengan porsi sedang untuk

menambah berat badan pada bayi karena perubahan pola makan yang

dirasakan ibu saat kehamilan maka dianjurkan makan dengan porsi kecil

tapi sering dengan menggunakan piring kecil terdiri dari sumber

karbohidrat yaitu nasi, sumber protein yaitu tempe bacem atau tahu atau

ikan goreng atau telur serta sumber vitamin dan mineral yaitu sayur

sayuran seperti tumis kangkung atau sayur bayam yang dicampur dengan

jagung dilakukan 5 kali sehari dan bila perlu konsumsi susus atau ice cream

agar gizi ibu tetap terpenuhi dan dapat menambah berat badan pada janin

70

Page 71: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

5. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan yaitu, mulas teratur, keluar

lendir darah dan air-air yang berbau amis juga yang tidak tertahan

6. Memberikan Kalk, dan Af dengan cara meminum 1x sehari diminum

sehabis makan dengan menggunakan air putih / air jeruk

7. memberitahu ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 04-februari-2014

8. mendokumentasikan seluruh asuhan

VII. EVALUASI

1. Ibu telah melakukan informed consent dan ibu telah menandatangani surat

informed consent

2. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan berat badan

janin kurang

3. Ibu telah mengerti tentang penjelasan yang disampaikan oleh petugas

kesehatan.

4. Ibu berjanji akan menuruti semua saran dan penjelasan yang disampaikan

oleh petugas kesehatan.

5. Ibu mengerti tentang cara meminum Kalk dan Af dan berjanji meminum

secara teratur

6. Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang pada tanggal 04-februari-

2014 atau jika ada indikasi.

7. Seluruh asuhan kebidanan telah didokumentasikan.

71

Page 72: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini adalah pembahasan tentang kesesuaian antara teori dan

prakterk di lapangan pada Ny. D umur 26 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu dengan

IUGR

Pada tanggal 24-Januari-2014 Ny.D datang kunjungan pertama ke Rumah

Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa atas rujukan LKC untuk dilakukan

USG, pada saat kunjungan pertama oleh penulis dilakukan pengkajian didapatkan

hasil HPHT tanggal 21-mei-2013 dan di perkirakan taksiran persalinan tanggal

28- Februari-2014. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Rukiyah) dihitung dengan

menggunakan rumus Neagle yaitu dihitung dari tanggal haid terakhir hari

ditambah 7 (tujuh), bulan ditambah 9 (sembilan) atau dikurang 3 (tiga), tahun

ditambah 1 (satu) atau tidak. Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek karena Ny. D partus pada tanggal 28-2-2014 dan masih dalam batasannya

karena plus minus 2 minggu.

Pergerakan bayi Ny. D dirasakan usia kehamilan 16 minggu, hal ini sesuai

dengan teori Prawirohardjo (2010) yang mengatakan bahwa umumnya gerakan

janin bermula pada semula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu, tetapi baru

dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena usia kehamilan

tersebut dinding uterus mulai menipis dan gerakan gerakan janin mulai kuat.

Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

72

Page 73: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Ny.D dalam lingkungannya bekerja sebagai buruh di Pabrik Kerupuk, yang

membuat dia mempunyai perubahan pola makan menjadi tidak teratur karna

aktifitas yang panjang ditambah lagi Ny.D menopang kebutuhan keluarganya

karena suami tidak bekerja, hal ini menjadikan Ny.D tidak fokus terhadap

kehamilannya sehingga saat pemeriksaan kehamilan Berat Badan Janin tidak

sesuai atau IUGR Hal ini sesuai dengan teori Ai yeyeh 2009 bahwa gangguan

emosi berupa stres atau depresi yang dialami pada trimester pertama kehamilan

akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa

pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat atau BBLR.

Diagnosa pada kasus Ny.D yaitu G2P1A0 hamil 36 minggu dengan IUGR,

diperkuat dengan hasil pemeriksaan TFU 26 cm hal ini tidak sesuai dengan teori

Prawirohardjo, 2009 yang menyatakan bahwa pada usia kehamilan 36 minggu

TFU 30 cm dan menurut Ibnu Pranoto, 2012 bila pada pengukuran di dapat

panjang fundus uteri 2 (dua) atau 3 (tiga) sentimeter di bawah ukuran normal

untuk masa kehamilan itu maka kita dapat mencurigai bahwa janin tersebut

mengalami hambatan pertumbuhan.

Wanita kurus cenderung melahirkan bayi kecil, sebaliknya wanita gemuk

cenderung melahirkan bayi besar. Pada kasus Ny.D memiliki berat badan sebelum

hamil 33 kg dan tinggi badan 160 cm dengan IMT 12,8 termasuk dalam kriteria

berat kurang. Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo, 2010 hal 180 yang

menyatakan IMT Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah. Berat badan

yang kurang sebelum hamil merupakan salah satu faktor dari ibu untuk terjadi

IUGR pada bayinya.

73

Page 74: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

Ny.D juga mengalami kenaikan berat badan selama kehamilannya hanya 11

kg hal ini tidak sesuai dengan teori Prawirohardjo, 2010 yang menyatakan

Wanita dengan kriteria berat kurang, peningkatan berat badan idealnya saat hamil

adalah 12,5 sampai dengan 18 kg.

74

Page 75: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny.D (26 tahun) dengan suami Tn.R (27

tahun), alamat rumah Jl.KH Dewantara Ciputat Rt 01/05 No.43 melakukan

pemeriksaan ANC, tidak ada riwayat kesehatan yang bermasalah dan tidak ada

riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita,keadaan umum baik,kesadaran

composmentis,keadaan emosional stabil. pemeriksaan fisik normal dan tanda-

tanda vital normal dan selama asuhan pada Ny.D didapatkan masalah yang serius

pada kehamilannya yaitu janinnya mengalami IUGR atau pertumbuhan janin

terhambat.

a. Hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny.D ditemukan masalah khusus

pada waktu pemeriksaan fisik dan data penunjang.

b. Mahasiswi telah melakukan interpretasi data dasar, didapatkan ibu

ditemukan adanya komplikasi pada janinnya.

c. Mahasiswi telah mengidentifikasi diagnose/masalah potensial, ditemukan

masalah potensial pada kehamilan Ny.D.

d. Dalam melaksanakannya,penulis melakukan tindakan segera pada Ny.D

yaitu berupa kolaborasi dan konsultasi terhadap dokter obgyn.

e. Mahasiswi telah membuat perencanaan-perencanaan berdasarkan kebutuhan

yang diperlukan oleh Ny.D dan mahasiswi telah melaksanakannya dengan

baik.

75

Page 76: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

f. Mahasiswi melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang telah

dibuat.

g. Hasil yang telah direncanakan pada asuhan kehamilan sudah lakukan

dengan baik.

h. Seluruh asuhan kebidanan sudah di dokumentasikan

B. SARAN

1. Bagi Lahan Praktek

a. Bimbingan yang telah diberikan kepada mahasiswi dalam melaksanakan

praktek sudah cukup baik dan pertahankan untuk tetap memberikan

bimbingan yang baik dan benar dalam praktek.

b. Diharapkan agar terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan dan

melaksanakan asuhan kebidanan dengan mengikuti standar pelayanan

kebidanan yang ada secara tepat dan berkesinambungan.

2. Bagi Pendidikan

a. Diploma III Kebidanan Kartini Jakarta diharapkan dapat terus

meningkatkan mutu pendidikan sehingga pada akhirnya mampu

menghasilkan bidan-bidan yang profesional.

b. Bimbingan yang diberikan pada mahasiswi sudah baik, diharapkan dapat

meningkatkan bimbingan dan pengawasan secara langsung saat

melakukan asuhan kebidanan dilahan praktek.

3. Bagi Pasien

76

Page 77: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

a. Diharapkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi

mengenai kehamilan.

b. Menganjurkan ibu untuk menjaga kesehatan dan memenuhi nutrisi serta

gizi yang cukup selama hamil.

4. Bagi Mahasiswa

a. Lebih membekali diri meningkatkan pengetahuan dan wawasan dengan

banyak membaca dan mencari informasi baru dan lebih meningkatkan

keterampilan agar siap pakai di lapangan praktek.

b. Belajar dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam proses belajar mengajar

maupun dilahan praktek agar dapat menghasilkan bidan yang profesional

dan kompeten.

77

Page 78: MAKALAH SUDAH JADI RSTDD.docx

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC

Prawiroharjo, Sarwono.2003. IlmuKebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC

Pranoto, Ibnu dkk. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

http://khanzima.wordpress.com/2011/03/10/asuhan-kebidanan-kehamilan-

dengan-iugr/

http://windakusumawardini.blogspot.com/2012/04/manajemen-asuhan-

kebidanan-pada-iugr.html

78