makalah sospol

Upload: alya-lia-cayank

Post on 12-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWT,kerenaberkatizindan karunianya jualah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudulIntegrasi Politik. Makalah ini penulis susun sebagai salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugasmatakuliahSosiolagidanPolitikdiSekolahTinggiIlmuEkonomi(STIE) Yayasan Pendidikan Prabumulih. Dalampenulisanmakalahinipenulissangatberupayadengansemaksimal mungkin.Kepada semuapihakyangbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung telah membantu demi kesempurnaan makalah ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Akhir kata penulis juga menyadari bahwa sesungguhnya manusia itu tidak pernah lepas dari kesalahan, kekurangan, dan kehilaIan. Begitu juga dengan penulis yang masih banyakmengalami kesalahan dalammenyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu penulis sangatmembutuhkansumbanganpikiran,sarandankritikyangsiIatnyamembangun guna menyempurnakan makalah ini. Prabumulih,Juni 2011 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG SejarahtelahmengungkapkanbahwaPancasilaadalahjiwaseluruhrakyat Indonesia,yangmemberikekuatanhidupkepadabangsaIndonesiaserta membimbingnyadalammengejarkehidupanlahirbatinyangmakinbaik,didalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. BahwasanyaPancasilayangtelahditerimadanditetapkansebagaidasarnegara sepertitercantumdalampembukaanUndang-UndangDasar1945merupakan kepribadiandanpandanganhidupbangsa,yangtelahdiujikebenaran,kemampuandan kesaktiannya,sehinggatakadasatukekuatanmanapunjugayangmampumemisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. MenyadaribahwauntukkelestariankemampuandankesaktianPancasilaitu,perlu diusahakansecaranyatadanterusmeneruspenghayatandanpengamamalannilai-nilai luhuryangterkandungdidalamnyaolehsetiapwarganegaraIndonesia,setiap penyelenggaranegarasertasetiaplembagakenegaraandanlembagakemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. 1.2. BATASAN MASALAH Untukmenghidariadanyakesimpangsiurandalampenyusunanmakalahini,maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya: 1. Bagaimana Pengertian Politik 2. Bagaimana Integrasi Nasional dalam perspektiI Sejarah Indonesia 3. Bagaimana Integrasi Nasional Indonesia di Kebijakan Kebudayaan 1.3.MAKSUD DAN TUJUAN Maksuddantujuanpenulisaninidiharapkanagarpembacadapatmembantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadianagar memproleh wawasan yang luas danciricirikepribadianyangdiharapkandarimahasiswa,khususnyaberkenaan dengansikapdantingkahlakumanusiadalammenghadapaimanusiamanusialain, terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.

BAB II POLITIK 2.1.PENGERTIAN POLITIK Politikadalahprosespembentukandanpembagiankekuasaandalammasyarakatyang antaralainberwujudprosespembuatankeputusan,khususnyadalamnegara.Pengertian inimerupakanupayapenggabunganantaraberbagaideIinisiyangberbedamengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politikadalahsenidanilmuuntukmeraihkekuasaansecarakonstitusionalmaupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: O politikadalahusahayangditempuhwarganegarauntukmewujudkankebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) O politikadalahhalyangberkaitandenganpenyelenggaraanpemerintahandan negara O politikmerupakankegiatanyangdiarahkanuntukmendapatkandan mempertahankan kekuasaan di masyarakat O politikadalahsegalasesuatutentangprosesperumusandanpelaksanaan kebijakan publik. Dalamkonteksmemahamipolitikperludipahamibeberapakunci,antaralain: kekuasaanpolitik,legitimasi,sistempolitik,perilakupolitik,partisipasipolitik,proses politik,danjugatidakkalahpentingnyauntukmengetahuiselukbeluktentangpartai politik.

2.2. Teori politik Teoripolitikmerupakankajianmengenaikonseppenentuantujuanpolitik,bagaimana mencapaitujuantersebutsertasegalakonsekuensinya.BahasandalamTeoriPolitik antaralainadalahIilsaIatpolitik,konseptentangsistempolitik,negara,masyarakat, kedaulatan,kekuasaan,legitimasi,lembaganegara,perubahansosial,pembangunan politik, perbandingan politik, dsb. Terdapatbanyaksekalisistempolitikyangdikembangkanolehnegaranegaradidunia antaralain:anarkisme,autoritarian,demokrasi,diktatorisme,Iasisme,Iederalisme, Ieminisme,Iundamentalismekeagamaan,globalisme,imperialisme,kapitalisme, komunisme,liberalisme,libertarianisme,marxisme,meritokrasi,monarki,nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb. 2.3. Lembaga politik Secaraawamberartisuatuorganisasi,tetapilembagabisajugamerupakansuatu kebiasaanatauperilakuyangterpola.Perkawinanadalahlembagasosial,baikyang diakui olehnegara lewat KUA atau Catatan Sipil di Indonesiamaupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara. Dalam konteks ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan memberikan jabatan pada orang-orang tertentu untuk menjalankanIungsitertentudemipencapaiantujuanbersama,organisasibisaIormal maupuninIormal.Lembagapolitikadalahperilakupolitikyangterpoladalambidang politik. Pemilihanpejabat,yakniprosespenentuansiapayangakanmendudukijabatantertentu dankemudianmenjalankanIungsitertentu(seringsebagaipemimpindalamsuatu bidang/masyarakattertentu)adalahlembagademokrasi.Bukanlembagapemilihan umumnya(atau sekarangKPU-nya)melainkan seluruhperilakuyang terpoladalamkita mencaridanmenentukansiapayangakanmenjadipemimpinataupunwakilkitauntuk duduk di parlemen. Persoalanutamadalamnegarayangtengahmelaluiprosestransisimenujudemokrasi sepertiindonesiasaatiniadalahpelembagaandemokrasi.Yaitubagaimanamenjadikan perilakupengambilankeputusanuntukdan atasnamaorangbanyakbisaberjalan sesuai dengannorma-normademokrasi,umumnyayangharusdiatasi adalahmerobahlembaga

Ieodalistik (perilaku yang terpola secara Ieodal, bahwa ada kedudukan pasti bagi orang-orangberdasarkankelahiranatauproIesisebagaibangsawanpolitikdanyanglain sebagai rakyat biasa) menjadi lembaga yang terbuka dan mencerminkan keinginan orang banyak untuk mendapatkan kesejahteraan. Untukmelembagakandemokrasidiperlukanhukumdanperundang-undangandan perangkatstrukturalyangakan terusmendorong terpolanyaperilakudemokratis sampai bisamenjadipandanganhidup.Karenadiyakinibahwadengandemikiankesejahteraan yangsesungguhnyabarubisadicapai,saattiapindividuterlindungihak-haknyabahkan dibantu olehnegara untuk bisa teraktualisasikan, saat tiap individu berhubungandengan individu lain sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Hubungan Internasional Dalambentukklasiknyahubunganinternasionaladalahhubunganantarnegara,namun dalamperkembangankonsepinibergeseruntukmencakupsemuainteraksiyang berlangsunglintasbatasnegara.Dalambentukklasiknyahubunganinternasional diperankanhanyaolehparadiplomat(danmata-mata)selaintentaradalammedan peperangan.Sedangkandalamkonsepbaruhubunganinternasional,berbagaiorganisasi internasional, perusahaan, organisasi nirlaba, bahkan perorangan bisa menjadi aktor yang berperan penting dalam politik internasional. PersatuanBangsaBangsaatauPBBmerupakanorganisasiinternasionalterpenting, karenahampirseluruhnegaradiduniamenjadianggotanya.Dalamperiodeperang dinginPBBharusmencerminkanrealitaspolitikbipolarsehinggaseringtidakbisa membuatkeputusaneIektiI,setelahberakhirnyaperangdingindanrealitaspolitik cenderungmenjadiunipolardenganAmerikaSerikatsebagaikekuatanHiperPower, PBB menjadi relatiI lebih eIektiI untuk melegitimasi suatu tindakan internasional sebagai tindakanmultilateraldanbukantindakanunilateralatausepihak.UpayaASuntuk mendapatkandukunganatasinisiatiInyamenyerbuIrakdenganmelibatkanPBB, merupakan bukti diperlukannya legitimasi multilateralisme yang dilakukan lewat PBB. UntukmengatasiberbagaikonIlikbersenjatayangkerapmeletusdengancepatdi berbagaibelahanduniamisalnya,saatinisudahadausulanuntukmembuatpasukan perdamaiandunia(peacekeepingIorce)yangbersiIattetapdanberadadibawah

komandoPBB.HalinidiharapkanbisamempercepatreaksiPBBdalammengatasi berbagaikonIlikbersenjata.SaatmisalnyaPBBtelahmemilikisemacampolisitetap yang setiap saat bisa dikerahkan oleh Sekertaris Jendral PBB untuk beroperasi di daerah operasiPBB.PolisiPBBiniyangmenjadiCivpol(CivilianPolice/polisisipil)pertama saat Timor Timur lepas dari Republik Indonesia. HubunganinternasionaltelahbergeserjauhdariduniaeksklusiIparadiplomatdengan segala protokol dan keteraturannya, ke arah kerumitan dengan kemungkinan setiap orang bisamenjadiaktordanmemengaruhijalannyapolitikbaikditingkatglobalmaupun lokal.Masyarakat adalah sekumpulan orang orang yang mendiami wilayah suatu negara. Kekuasaan Dalamteoripolitikmenunjukpadakemampuanuntukmembuatoranglainmelakukan sesuatuyangtidakdikehendakinya.MaxWebermenuliskanadanyatigasumber kekuasaan:pertamadariperundangundanganyaknikewenangan;kedua,darikekerasan seperti penguasaan senjata; ketiga, dari karisma. Negara Negaramerupakansuatukawasanteritorialyangdidalamnyaterdapatsejumlah pendudukyangmendiaminya,danmemilikikedaulatanuntukmenjalankan pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara lain. ketentuan yang tersebut diatas merupakansyaratberdirinyasuatunegaramenurutkonIerensiMontevideopadatahun 1933. 2.4. Tokoh dan pemikir ilmu politik TokohtokohpemikirIlmuPolitikdarikalanganteorisklasik,modernmaupun kontempoterantaralainadalah:Aristoteles,AdamSmith,Cicero,FriedrichEngels, ImmanuelKant,JohnLocke,KarlMarx,Lenin,MartinLuther,MaxWeber,Nicolo Machiavelli,Rousseau,SamuelPHuntington,ThomasHobbes,AntonioGramsci, Harold Crouch, Douglas E Ramage.

Beberapa tokoh pemikir dan penulis materi Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Indonesia adalah: Miriam Budiharjo, Salim Said dan Ramlan Surbakti. 2.5.Perilaku politik Perilakupolitikatau(PoliticBehaviour)adalahperilakuyangdilakukanoleh insan/individuataukelompokgunamemenuhihakdankewajibannyasebagaiinsan politik.Seorangindividu/kelompokdiwajibkanolehnegarauntukmelakukanhakdan kewajibannyagunamelakukanperilakupolitikadapunyangdimaksuddenganperilaku politik contohnya adalah: O Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin O Mengikutidanberhakmenjadiinsanpolitikyangmengikutisuatupartaipolitik atauparpol,mengikutiormasatauorganisasimasyarakatataulsmlembaga swadaya masyarakat O Ikut serta dalam pesta politik O Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas O Berhak untuk menjadi pimpinan politik O Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukanperilakupolitikyangtelahdisusunsecarabaikolehundang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku

BAB III INTEGRASI NASIONALDALAM PERSPEKTIF SEJARAH INDONESIA 3.1. Pengertian Integrasi Nasional IntegrasiNasionalpadahakikatnyaadalahPengertianbersatunyasuatubangsayang menempatiwilayahtertentuintegrasicalamsebuahnegarayangberdaulat.Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari aspek politik, lazim disebut integrasi politik,aspekekonomi(integrasiekonomi,salingketergantunganekonomiantardaerah yangbekerjasarnasecarasinergjs),danaspeksosialbudaya(integrasisosialbudaya, hubungan antara suku, lapisan dan golongan). Integrasinasionalyangdimaksuddisiniadalahkesatuandanpersatuannegara.Melihat keadaan dan kondisi dari Indonesia dewasa ini, integrasi nasional tidakbisa diwujudkan denganmudahatausepertimembalikkantelapaktangan,inisemuadisebabkanoleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Secaraumumintegrasinasionalmencerminkanprosespersatuanorang-orangdari berbagaiwilayahyangberbeda,ataumemilikiberbagaiperbedaanbaiketnisitas,sosial budaya,ataulatarbelakangekonomi,menjadisatubangsa(nation)terutamakarena pengalamansejarahdanpolitikyangrelatiIsarna(Drake,1989:16).Selanjutnya,dalam menjalani proses pembentukan sebagai satu bangsa berbagai suku bangsa ini sebenarnya mencita-citakansuatumasyarakatbaru,yaitusebuahmasyarakatpolitikyang dibayangkan(imaginedpoliticalcommunity)akanmemilikirasapersaudaraandan solidaritasyangkental,memilikiidentitaskebangsaandanwilayahkebangsaanyang jelassertamemilikikekuasaanmemerintah(Anderson,1983:15-16).Dalamtataran integrasipolitikterdapatdimensiyangbersiIatvertikalmenyangkuthubunganelitdan massa,baikantaraelitpolitikdenganmassapengikut,atauantarapenguasadanrakyat gunamenjembatanicelahperbedaandalamrangkapengembanganprosespolitikyang partisipatiI,dandimensihorisontal,yaituhubunganyangberkaitandenganmasalah teritorial (Sjamsuddin, 1989:2).

MarilahkitalihatbagaimanaprosespembentukanprosespersatuanbangsaIndonesia menurut pengalamanpembentuk sejarahnya.Bukan secarakebetulanbahwamasyarakat yang kita cita-citakan terpampang dalam lambang negara dan bangsa Republik Indonesia BHINNEKA TUNGGAL IKA, berbeda-beda namun satu jua. Semboyan ini berakar dari sejarahpadamasakerajaanMajapahit,diangkatdarikaryakakawinSutasomaciptaan EmpuTantular,menggambarkanberkembangnyaagama-agama,sekte-sekteagamadan kepercayaanyangberbeda-bedanamunhidupberdampingansecaradamai,karena hakikatnya satu: menyembah Tuhan Sang Pencipta (Poerbatjaraka,1957:40-45). DemikianpuladenganbangsaIndonesiayangPerbedaanberangkatdarisukuBangsa yangberanekaragamberikutdanbanyakkeberagamanlainyangmelekatpadadirinya. Kesamaankeberagaman,ataulebihlazimdisebutperbedaanyangdimilikibangsaini meliputiantaralainwilayahkepulauanyangdemikiantersebardiantarakawasan-kawasanlautdiNusantara,geograIi,ekologi,sistemmatspencaharian,ratusanbudaya etnisataulokal,agama,kepercayaan,da:1bahasa(Wertheim,1999:1-10; Koenqaraningrat, 1971). Disampingkeberagamanatauperbedaan,berbagaisukubangsadiIndonesiajuga memiliki beberapa kesamaan :O Pertama, adalah bahasa perhubungan antar suku dan antar bangsa (lingua Iranca), yaitubahasaMelayuyangdikenaldandigunakanolehsemuasukudanorang-orangasingyangmengunjungiseluruhkepulauanIndonesia,bahkantE;.rsebar hinggakeAsiaTenggara,pantaitimurAIrika,JazirahArab,AsiaSelatan,dan Taiwan.O Kedua,budayapenghormatanrohnenekmoyangyangdilaksanakandengan berbagai bentuk sesajil penghorrnatan rnakam leluhur, pensakrala!l makam nenek moyang atau ritual kematian.O Ketiga,budayapembuatandanpenggunaanjeniskapakbatu,anakpanah,dan berbagaiperalatanlaindaribatu,danperunggupadabudayapalaeolithicum, mezolithicum,danneolithicum.BudayayangtersebardaridaratanAsia TenggarakeSumaterahinggaPapuaBaratmenunjukkanadanyapersamaan tingkatbudayadanhubunganbudayayangtelahterja1inantaraberbagaisuku (Soejono, 1984; Koentjaraningrat, 1971 :-21).

O Keempat, budaya bahari (maritim), yaitu kemampuan berlayar, pengetahuan alam kelautan,danteknologiperkapalanyangtelahdimilikisuku-sukudiIndonesia yangmeniscayakanmerekasalingberkomunikasiuntukaktivitasekonomi (perdagangan),sosial(mobilitaspenauduk),budaya(pe~umpaanbudaya, penyebaranagama)danaktivitaspolitik(kunjunganpejabat,ataupenyerbuan) (Tjandrasasmita,1984:102-172;PUSPINOO,1990;Manguin,1993:197-213; Lapian, 1992). O Kelima,adalahkesamaansejarahbahwasemuasukubangsaIndonesia mengalamipenjajahankolonialBaratyangmerendahkanhargadirikitasebagai suku bangsa yang berdaulat, dan menyebabkan keterbelakangan disegala bidang. Denganadanyaberbagaiperbedaandisatusisidankesamaan-kesamaanpadasisilain, cukup beralasan bagi berbagai suku di Indonesia untuk bersatu. Motto Bhinneka TinggalIkasebagailambangkesatuanbangsaatauintegrasinasionalmasihrelevanuntuk digunakan, dengan substansi agak berbeda namun sama dalam makna. DilihatdarisejarahIndonesia,sebelumataupra-kemerdekaan,bangsaIndonesiasangat bersatubaikdalammemperjuangkankemerdekaanmaupundalammempertahankan identitasnasionalnya.Sumpahpemudayangdikumandangkanolehparapemudadan pemudiIndonesiamencerminkanbahwapersatuandankesatuanitumerupakansuatu tujuan mutlak untuk meraih kemerdekaan Indonesia. KemerdekaanIndonesiaakhirnyatercapaiyaitupadatanggal17Agustus1945.setelah kemerdekaandikumandangkankeseluruhpelosokIndonesia,disusunlahUUDNegara danDasarNegara,dimanadidalamnyadicantumkandenganjelaskata-katapersatuan dankesatuanbangsa.Persatuandankesatuantersebutmemangterwujudkarenapada saatitupersatuandankesatuanitumemangsangatdibutuhkanuntukmempertahankan kemerdekaan Indonesia. Melihat Indonesia sekarang ini, akan timbulsebuah pertanyaan besar, apakahmasih ada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sekarang ini?. Pertanyaan ini bisa dijawab oleh dirikitamasing-masing,apakahkitabenartelahmelaksanakandanmewujudkanrasa persatuan dan kesatuan tersebut.

Menurutpengamatanyangsayalihatdidalamkehidupanbermasyarakatbangsa Indonesia sekarangini,rasapersatuandankesatuanIndonesiabisadikatakantidakada, kitalebihmementingkankepentinganindividudaripadakepentinganbersamasebagai wujud bahwa kita negara yang benar-benar bersatu. Contohnyabahwapersatuandankesatuanitutidakadadapatkitalihatdidalam masyarakat.Paratai-partaipolitikyangterdapatdiIndonesiasangatlahbanyak,partai-partaiitusalingberebutuntukmendapatkanposisiyangpalingtinggidengancara apapun,darisinibisamemicusuatuperkelahianmassayangsangatbanyak.Misalnya satupartaimelaksanakankampanyedisuatudaerah,kemudiandidaerahtersebut pendukung partai ini bisa dikatakan hanya sepertiga dari masyarakat di daerah itu, maka bila ada pendukung partai itu melakukan suatu kegiatan yang dipandang oleh masyarakat sangattidakmenyenangkanmakaakanterjadiperkelahianmassayangakan menimbulkan korban. TidakhanyaitusajasiIatkedaerahanyangkitaanutjugasebenarnyaadalahpenyebab daritidakterwujudnyarasapersatuandankesatuansebagaisatubangsadidalamdiri kita.Kitahanyaselalumembanggakandaerahkitamasing-masing,selaluhanya membeladaerahkitaapabilaadamasalah,tapiapabilanegarakitadalammasalahkita hanyabisamengatakanbahwaituurusanpemerintah,iniyangsalahpadadirikita, urusannegarabukanhanyaurusanpemerintahtetapijugamerupakantanggungjawab kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia. Hilangkanlahrasakedaerahanyangsangatmelekatdalamdirikita,janganhanyakita berbangga menjadi penduduk suatu daerah tetapi berbanggalah bahwa kita adalah bangsa Indonesia,janganlahmasalahbangsaIndonesiakitatumpahkanhanyakepada pemerintah tetapi pikullah masalah itu dan jadikan sebagai masalah kita bersama, karena dengan bersama kita bisa menyelesaikannya. Kebersamaanyangkitabangundanrasanasionalismeyangkitajunjungtinggidalam dirikitamasing-masing,inimerupakansuatujalanuntukmengembalikanintegrasi nasionalkitadanmemajukanIndonesiaitusendiri.DengankemajuanbagiIndonesia makakitasebagaimasyarakatyanghidupdidalamnegaraIndoneisainijugaakan menjadi masyarakat yang maju dan memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang utuh.

IntegrasinasionalIndonesia.Sejauhini,apayangtelahditampakkanolehkajiansistem sosial dan budaya Indonesia? Bangsa yang ditengarai oleh aneka biIurkasi sosial menurut gariswilayah,etnis, agama, tingkatekonomi, apakahmasihmemilikisigniIikansiuntuk bersatu?Jawabannyaadalahya.PersatuandiIndonesiabukanmerupakansesuatuyang baruolehsebabconsensusnasionalutama(Proklamasi1945)pernahtercetus.Problem krusialdimasa-masakemudianadalahIndonesiaterusmencariIormat-Iormatbaru integrasi nasionalnya sendiri. BukanIndonesiasaja,Negaramultikulturyangmengalamipermasalahanintegrasi nasional. Spanyol, sebagai misal, mengalami masalah integrasi nasional lewat persaingan politikantaraetnisCatalandenganBasque.Lebanonpunmemilikimasalahintegrasi nasional lewat integrasi agama yang sangat bervariasi (Islam Sunni, Islam Syiah, Kristen Maronit,KristenDruze).Srilangkapunyamasalahyangterusberkembangakibat perseteruanantaraetnisSinhaladanTamil.TetanggaIndonesiasepertiThailanddan FilipinamenghadapimasalahintegrasinasionallewatkasuswilayahPattanidanMoro. Sebabitu,masalahintegrasiNegarayangberisikanmultikulturbukanCumamonopoli Indonesia. Persoalan penting kemudian adalah, bagaimana Indonesia mengidentiIikasi pola integrasi nasionalnyauntukkemudiandiaplikasikankedalamtindakanpositiImenujuintegrasi nasional, baik dari kalangan elit maupun masyarakat kebanyakan. Pertanyaan pentingnya kemudianadalah,apayangsesungguhnya'bergerakdalampolaintegrasinasional Indonesia? 3.2. Beberapa Penjelasan Integrasi Nasional Indonesia DalamkasusintegrasinasionalIndonesia,terdapatsejumlahpenjelasanguna menggambarakanmetodeterjadinyaintegrasinasional.Penjelasan-penjelasanini memilikianekaperbedaan titik tekan. Seluruhpendekatanyang tersediakemudian akan dipertimbangkan keeratan hubungannya dengan metode integrasi nasional Indonesia. 1.Neopatrimonialisme PertamaadalahpenjelasanDavidBrowntentangmetodeintegrasiIndonesiayang ditentukan elit.1 Brown menggunakan istilah Neo Patrimonialisme dalam kasus integrasi

nasionalIndonesia.UntukmemahamiNeopatrimonialisme,palingjelasdikontraskan dengan apa yang Max Weber maksud dengan Patrimonialisme.Patrimonialismeadalah'theobjectoIobedienceisthepersonalauthorityoIthe individualwhichheenjoysbyvirtueoIhistraditionalstatus.Theorganizedgroup exercisingauthorityis,inthesimplestcase,primarilybasedonrelationsoIpersonal loyalty,cultivatedthroughacommonprocessoIeducation.Thepersonexercising authorityisnoasuperior`,butapersonalchieI`.HisadministrativestaIIdoesno consistprimarilyoIoIIicials,butoIpersonalretainers.Whadeterminestherelations oItheadministrativestaIItothechieIisnottheimpersonalobligationsoIoIIice,but personal loyalty to the chieI.2 Dalampatrimonialisme,sistempemerintahanterbangunlewatikatanantarapimpinan pemerintah tertentu (ketua adat, raja, sultan) atau orang berpengaruh di mana ia diangkat ke dalam posisi tertentu di dalam kekuasaan pusat. Orang-orang ini punya pengikut yang mengikutinyaberdasarkanloyalitaspersonal.Jaringan-jaringanpatron-klienini kemudianmengembangkanloyalitasmasing-masingyangkedaerahanketingkat nasional.Negarapatrimonialsebabitumerupakanpuncakdarisuatumasyarakatyang dikarakteristikkan oleh hubungan patron-klien tradisional. Negara patrimonial, sebab itu, bergantungpadaseberapabesarloyalitas rakyatpadapemimpinlokalnya,dan,loyalitas para pemimpin local kepada pemerintah pusat. Ia mengandalkan stabilitas sistem politik tradisionalkedaerahanyangberkembang.Misalnya, ketaatan rakyatYogyakartakepada SultanHamengkubuwonoXdanketaatan SultanHamengkubowonokepada Pemerintah Pusat Republik Indonesia. Atau, dalam kasus Aceh, seberapa besar loyalitas rakyat Aceh kepadaHasan Tirodanbagaimana sikapHasan Tirokepada Pemerintah Pusat Republik Indonesia.Lalu,apayangmembedakanantarapatrimonialismedenganneopatrimonialisme? Perbedaanutamanyaterletakpadaperubahanhubunganantarapengikutdanpemimpin. Dalampatrimonialisme,elitpatrimonialmenyatakandirinyasebagaikelasistimewa yangmampumenempatkandirinyasebagaimonopolsumberdayasekaligus mengesampingkan massa dari wilayah kuasa dan kesejahteraan. Ini terus terjadi andaikan pemimpinpatrimonialmampumenjaminkeamanandanperlindunganyangiaberikan kepada para pengikut.

Dalamneopatrimonialisme,perubahanikatantradisional,meningkatnyamobilisasi penduduk (vertical, horizontal), dan tersebarnya harapan akan demokrasi, membuat para elit patrimonial makin sulit memelihara ikatan patron-klien terhadap massanya. Loyalitas dariparapengikutkiniberubahdarisekadarperlindungandankeamananmenjadi bersiIat material (kuasa, uang, kemakmuran). Dalamkonteksneopatrimonial,pemimpinmassayangtadinya(secaratradisional) memiliki pengikut loyal, kinimulai bergeser. Mereka tidak stabil lagi dalammenggamit massa-nyasendiridankemudian,untukmenyelamatkanposisi,turuntahta`menjadi brokerpolitik.Pemimpinyangawalnyamenguasaimonopoliloyalitasmassasuatu daerahkiniterpecah.Dalamsuatudaerahmunculcommunalleader`yangberbeda denganpemimpintradisional.Pemimpin-pemimpinbaruinimengklaimpunyamassa tertentudanbersediamembelamerekabaiksecaramaterialmaupunpolitik.Inilah pemimpin-pemimpin neopatrimonial. Sebab itu, dalam Negara yang terintegrasi menurut garis neopatrimonial, menjadi penting kajian atas kohesi antar-elit neopatrimonial. 2.Teori Dimensi ChristineDrakemengutarakan tesis tentang4Iaktoryangmendorongintegrasinasional Indonesia. O Pertama, dimensi politik dan sejarah yangmenekankan kepada persamaan nasib selakurakyatyangterjajahHindia-Belanda,yangmembangunkesadaran bersama mencapai satu tujuan.O Kedua,dimensisosiokulturalyangtermasukatribut-atributbudayayangsama, bahasayangsama,agamayangsama,dankemudianmembimbingpadaikatan bersama untuk bersatu di dalam Indonesia. O Ketiga,dimensiinteraktiI,yaitutingkatkontakyangterbangunantaraorang-orangyangdiamdiwilayahyangkinimenjadiIndonesia,dimanamerekasatu samalainsalingberkomunikasilewatperdagangan,transportasi,teleppon, migrasi,dantelevise.Keempat,dimensiekonomi,yaitukesalingtergantungan ekonomi antar region-region yang ada di Indonesia.

3.Teori Proses Industri Anthony Harold Birch.4 Birch coba cari jawaban bagaimana kelomopk etnik dan budaya yang saling berbeda mengikat diri ke dalam sebuah masyarakat nasional dan mendirikan Negaranasional.Sebagaiproses,integrasinasionalmerupakanprodukdarikebijakan pemerintah(atauelit)yangdisengaja.Integrasinasionalawalnya'tidakdirencanakan lewatprosesmobilisasisosial.Initinyasuatuprosesbagaimanaindustrialisasi mengundangpekerjameninggalkandesaasaluntukcarikerjadiareaindustrybaru. Perpindahaninimenggerogotikomunitas-komunitassosialdiareapedesaandan memobilisasi pekerja untuk terserap dimasyarakat nasional yang lebih besar. Hubungan kedaerahanmenjadilemah,bahasadandialeklocalmakinsamaruntukkemudian digantikan bahasan nasional. Budaya local dan kebiasaan kehilangan pendukungnya. Alattransportasi,jugamenyumbangpointdalamintegrasinasional.Pembukaanjalan membuatwilayah-wilayahdanpendudukterlebur,berinteraksi,salingpengaruh. Terlebih,mediamassakemudianmunculmemberikaninIormasi-inIormasibaruharian kepada pemirsa yang bisa dicapainya. Anggota-anggota masyarakat yang tadinya berasal dari budaya atau kultur spesiIik secara gradualmasuk kedalam termamasyarakat yang lebih luas.` Empat argumentasi diajukan dalam menjelaskan proses integrasi nasional: O Pertama, dalam terminology keniscayaan sejarah. Dalam pandangan Hegel, masa depanumatmanusiaterletakdalamorganisasiyangdisebutnegara`.Negara merupakanbentuktertinggiorganisasisosialyangadaditengahmasyarakat. Negaramempersatukanelemen-elemenyangberbedadilevelmasyarakatke dalam elemen bersama` dan siIatnya lebih tinggi. O Kedua,pandanganintegrasinasionalsebagaibentukasimilasisosial.Integrasi nasionaladalahterasimilasinyabudaya-budayayanglebihminor`kepada budayayanglebihmayor`.Misalnya,etnisCinadiIndonesiamautidakmau harusmengasimilasiseluruhatausebagiandarikulturyangberkembangdi IndonesiakebanyakanagardapatterintegrasibaikditengahNegaraIndonesia. Demikianpulaetnis-etnisArab,agardapatditerimadiIndonesiaharus mengasimilasibudayaumumyangberkembangdimasyarakatIndonesia. Disintegrasi nasional muncul akibat asimilasi gagal dilakukan.

O Ketiga,integrasinasionalmunculakibatpemerintahdidasarkanatasperasaan kesatuannasional.Integrasinasionaltidakakanterciptajikaperasaantersebut belumlah lagi terbangun. Untuk itu, masalah bahasa persatuan, ideology nasional, merupakankomponenpentingdidalamintegrasinasional.Pemerintahmemiliki tugas menjamin hal-hal tersebut terselenggara, baik secara teori maupun praktik.O Keempat,integrasinasionalberhubungandenganmasalahrepresentasipolitik. Negara yang terbangundari garis primordial berbedamemiliki sensitivitas tinggi warganegaraatasaspekprimordialini.Agama,etnis,region,merupakanunsure primordialyangperludiperhatikanrepresentasipolitiknya.Pimpinanpuncak nasional memerlukan kohesi yang membuat representasielemen primordial yang berlainantersebutmenggapaiconsensus.Partai-partaipolitikutamanya mengambil peran dalam integrasi nasional yang berhubungan dengan representasi politik ini. Singkatnya,ketulusanpendekatanakanmunculsebagaiIaktorutama.Kitaperlu memperkuatsistempolitikkitadaninstitusi,mengembangkanpertumbuhanyang dinamisdanberkelanjutan,memberantaskorupsi,memberikankeadilantepatwaktu, meningkatkankerja,melakukanlangkah-langkahuntukmengontrolpopulasi,mencari solusiberbasiskonsensuspolitik,danmenyelesaikangarispemisahetnis,sektariandan agama. Dengan waktu hampir habis, kegagalan untuk menyelesaikan krisis berarti bahwa tidak akan adamelarikandiridarikenyataan gelap akhirnyadisintegrasi. Sesungguhnya Allahtidakakanpernahmengubahkondisisuatukaumsampaimerekamengubahapa yangadadalamSelamainimasyarakatIndonesiamasihbingungdenganidentitas bangsanya.Agardapatmemahaminya,pertama-tamaharusdipahamiterlebihduluarti Identitas Nasional Indonesia. Identitas berarti ciri-ciri, siIat-siIat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikkannya sertamembedakannya dengan hal-hallain.Nasionalberasaldarikatanasionyangmemilikiartibangsa,menunjukkan kesatuankomunitassosio-kulturaltertentuyangmemilikisemangat,cita-cita,tujuan serta ideologi bersama. Jadi, yang dimaksud dengan Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciriatausiIat-siIatkhasbangsaIndonesiayangmembedakannyadenganbangsa-bangsa lain di dunia. Uraiannya mencakup : 1. IdentitasmanusiaManusiamerupakanmakhlukyangmultidimensional, paradoksaldanmonopluralistik.Keadaanmanusiayangmultidimensional, paradoksaldansekaligusmonopluralistiktersebutakanmempengaruhi

eksistensinya.Eksistensimanusiaselaindipengaruhikeadaantersebutjuga dipengaruhiolehnilai-nilaiyangdianutnyaataupedomanhidupnya.Pada akhirnya yang menentukan identitas manusia baik secara individu maupun kolektiI adalahperpaduanantarakeunikan-keunikanyangadapadadirinyadengan implementasi nilai-nilai yang dianutnya. 2. IdentitasnasionalIndonesiabersiIatpluralistik(adakeanekaragaman)baik menyangkutsosiokulturalataureligiositas.-IdentitasIundamental/ideal PancasilayangmerupakanIalsaIahbangsa.-Identitasinstrumentalidentitas sebagaialatuntukmenciptakanIndonesiayangdicita-citakan.Alatnyaberupa UUD1945,lambangnegara,bahasaIndonesia,danlagukebangsaan.-Identitas religiusitasIndonesiapluralistikdalamagamadankepercayaan.-Identitas sosiokultural Indonesia pluralistik dalam suku dan budaya.- Identitas alamiah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. 3. Nasionalisme IndonesiaNasionalime merupakan situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorangsecaratotaldiabdikanlangsungkepadanegarabangsa.Nasionalisme sangateIektiIsebagaialatmerebutkemerdekaandarikolonial.Nasionalisme menurutSoekarnoadalahbukanyangberwatakchauvinisme,bersiIattoleran, bercorak ketimuran, hendaknya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. 4. IntegratisNasionalMenurutMahIudM.Dintegrainasionaladalahpernyataan bagian-bagianyangberbedadarisuatumasayarakatmenjadisuatukeseluruhan yanglebihutuh, secara sederhanamemadukanmasyarakat-masyarakatkecilyang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untukmewujudkanintegrasinasionaldiperlukankeadilan,kebijaksanaanyang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membersakan SAR. Ini perlu dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi nasional menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuanbangsa.KesimpulanIdentitasNasionalIndonesiaadalahsiIat-siIatkhas bangsaIndonesiayangmembedakannyadenganbangsa-bangsalaindidunia. Indonesiaterdiridariberbagaimacamsukubangsa,agamadanpulau-pulauyang dipisahkanolehlautan.Olehkarenaitu,nilai-nilaiyangdianutmasyarakatnyapun berbeda-beda.Nilai-nilaitersebutkemudiandisatupadukandandiselaraskandalam Pancasila.Nilai-nilaiinipentingkarenamerekalahyangmempengaruhiidentitas bangsa.Olehsebabitu,nasionalismedanintegrasinasionalsangatpentinguntuk ditekankanpadadirisetiapwargaIndonesiaagarbangsaIndonesiatidakkehilangan

identitas. Persatuan dan kesatuan terasa begitu sangat indah. Dilihatdari kata-katanya sajakitabisamembayangkankehidupandidalamnyaakansangatpenuhdengan kebahagian,ketenangandansalingbersatu.Inilahyangselaludidambakandan diimpikan oleh masyarakat Indonesia sampai saat ini.

BAB IV INTEGRASI NASIONAL INDONESIAKEBIJAKAN KEBUDAYAAN Indonesiasebagaisebuahnegaradalamrealitasnyaterpisahpadabeberapabagiandan tingkatan,darisegigeograIisdipisahkanolehlautandenganberatus-ratuspulaubesar danberibu-ribupulaukecil.Kadangkalanyabanyakpulauyangbelumdiberinama, bahkanbelakanganiniduapulauyangberadadikawasanKalimantantelahmenjadi milikNegaraMalaysia.DariperspektiIkewilayahantampakpembagianIndonesia Bagian Timur dan Indonesia Bagian Barat, atau kawasan perkotaan dan perdesaan. RealitasitumenyebabkanpulakewargaanpendudukIndonesiaberbeda-bedadarisegi kebudayaan.Pengelompokkankewargaanserupaitudiwujudkandalamsatuansatuan etnik.MenurutkajianHildredGeetz (1963), terdapat300kelompoketnikdan250jenis bahasa. Yang setiap kelompok etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri, termasuk di dalamnya bahasa-bahasa yang digunakannya. PalingtidakmenurutKoentjaraningrat(1971),darikeanekaragamanitudapat dikategorikan atas 6 tipe sosial budaya masyarakat Indonesia, yaitu: 1. Masyarakatyangmatapencahariannyadidasarkankepadasistemberkebunyang amatsederhana,dengankeladidanubijalarsebagaitanamanutamanyadalam gabungandenganberburudanmeramu,sedangkanazaskemasyarakatnnyaadalah berupa desa terpencil tanpa diIerensiasi dan stratiIikasi sosial yang tegas. 2. Masyarakatperdesaanyangmatapencahariannyaberazaskankepadabercocok tanamdiladangatausawahdenganpadisebagaitanamanutama,sistemdasar kemasyarakatanadalahkomunitaspetani,sebagaikesatuanmasyarakatpetani. Selainitu,masyarakatnyaberorientasikepadaarahkehidupankota,karena masyarakatsepertiinimerasadirinyasebagaibagiandarisuatukebudayaanyang lebihbesar,yaitukebudayaankota,darikeadaanituterwujudsuatuperadaban kepegawaianataupekerjayangdiperkenalkanolehparamisionarisdanzending, atau penyebar agama dan gelombang pengaruh agama Islam tidak dialaminya. 3.Masyarakatperdesaanyangberazaskankepadapencahariandiladangatau mengarahkansegalaperhatiannyauntukmewujudkansuatuperadabanbekas kerajaandagang,pengaruhkuatdariagamaIslambercampurdenganperadaban kepegawaian atau pekerja yang diperkenalkan oleh sistem pemerintahan kolonial.

4.Masyarakatperdesaanyangberazaskanmatapencaharianbersawahdengan diikuti olehmakinberperannyadiIerensiasidanstratiIikasisosialyangrumit.Masyarakat inimewujudkansuatuperadabanbekaskerajaanpertanianyangbercampurbaur denganperadabankepegawaian,ataupekerja,yangdiperkenalkanoleh pemerintahankolonial.Dalammasyarakatsepertiitugelombangpengaruh kebudayaanasingtelahdialaminya,bahkanturutpulamempengaruhi kebudayaannya. 5. Masyarakat kekotaan, yang bercirikan sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan, dalammasyarakatinisemuakebudayaanasingamatberpengaruhterhadap kehidupan masyarakatnya. 6. Masyarakatmetropolitan,yangberazaskankepadakehidupanperdagangandan industri,sehinggasemuakehidupanmasyarakatnyabersandarkepadaaktivitas perdagangandanindustri,sebagianmasyarakatitudiwarnaiolehkehidupan pemerintahan dengan jumlah aparat pemerintahan yang banyak serta berbaur dengan kesibukanpolitik.Didalammasyarakatmetropolitansepertiitubanyakpulaorang yang berasal dari luar negara, atau orang asing. Apabila tahun1971, ProIesorKoentjaraningratmembagimasyarakatIndonesiadalam6 tipesosialbudaya,sebagaiperwujudankeanekaragamanitu,ataudilakukanjauh sebelumnyamenurutpengelompokkanyangberazaskankepada19daerahhukumadat, makatahun1985-1993sebagaidasardarikeanekaragamanitudiwujudkandalam3 golongan suku-bangsa (Koentjaraningrat, 1993; J. Garna, 1993), yaitu:1) suku-bangsa;2) Keturunan asing; dan3) Masyarakat terasing yang kini dikenal dengan sebutan komunitas adat terpencil. Kelompoksuku-bangsamenunjukkanbahwasemuasuku-bangsayangmemilikidaerah asaldidalamwilayahIndonesia,sepertisuku-bangsaMinangkabau,Jawa,danSunda. Lainhalnyadenganketurunanasing,kelompokmasyarakatyangdianggaptidak memiliki daerah asal di Indonesia, karena daerah asal mereka berada di luar negeri (Cina, Arab, dan India). Golongan masyarakat yang ketiga, masyarakat terasing, adalah mereka yangdianggappendudukyangmasihhidupdalamtahapkebudayaansederhana,dan biasanyamasihbertempattinggaldalamlingkunganhidupyangterisolasi.Haltersebut merupakanpembelahanpenduduksecaramakro.Namun,jikaditinjaulebihmikrolagi,

makaakanwujudpemisahankepadakelompokyanglebihkecillagi.Pemisahanyang didasarkanpadadialek,tempatasaldanikatansosialyangmerujukpadakesamaan kepentinganekonomi,keyakinan,danbahkankerabat,belumlagikeanekaragaman penduduk Indonesia itu dilihat dari agama, maka akan dijumpai agama dunia yang diakui pemerintah dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu, bermakna bahwa, dalamkehidupanmasyarakatIndonesiadarisegikebudayaanmenunjukkan kebhinnekaanyangberagamitu tentunyamemerlukansecaraberterusanupayaintegrasi dalam suatu kebudayaan nasional Indonesia. Dengan demikian, tidaklah menutup kemungkinan apabila mengabaikan segi masyarakat dankebudayaanserupaitu,makadapatmenimbulkankonIlikantarsuku-bangsadan agama seperti telah terjadi di masa-masa sebelum ini, yang berwujud pemberontakan:1) Republik Maluku Selatan;2) kelompok gerilyawan Bugis, atau dikenal sebagai peristiwa Kapten Andi Azis;3) Darul Islam di Jawa Barat, yaitu gerakan keagamaan yang bertujuanmembentuk negara yang berazaskan Islam;4) Darul Islam di Sulawesi Selatan;5) Darul Islam di Kalimantan Selatan 6) Darul Islam di Aceh;7) Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat; dan 8) PermestadiSulawesiSelatan.MeskimenurutKarlD.Jackson(1990),ideologi IslamkurangterbuktisebagaisumbuledakpemberontakanDarulIslamdiJawa Barat. PembelahanpendudukIndonesiajugadapatditimbulkanolehadanyapelapisansosial, maka akan wujud dalam masyarakat strata atas, menengah dan strata bawah. Masyarakat berpendidikandantidakberpendidikan,ataumasyarakattradisionaldanmasyarakat modern.Pembelahansosialdanbudayaserupaitu,menunjukkanbahwaBangsa Indonesiamemangpenduduknyaberagamdengan segalaciri-ciridansiIa-siIatnyayang dapatmemberikankesankeatassuasanagejolakkehidupansosial.Tidakdapat dipungkirilagisegalaimplikasidarikeberagamanitu,seringkalimenjadiduri penghalangkepadaberlangsungnyaintegrasinasional.Bahkanbelakanganini,hampir setiap hari disuguhkan oleh pelbagai media massa baik elektronikmaupun cetak tentang beritadantayanganmengenaikonIlikantarkelompokkepentingan,etnik,danagama. Dalamkonteksitu,padamasapemerintahanOrdeLamaadakatabakuyangditabukan

untukdiucapkanataudinyatakanolehsetiapWargaNegaraIndonesia,yaituSARA. Padahalrealitassosialdanbudayasepertiitu,jikahanyadijadikankatatabudan dinyatakantidakperludipertentangkanlagi,justruakanbercorakcentrifugal.angbila tidakmendapatperhatiandanpenangananseriusakanberakibatnegatiIpadakehidupan bermasyarakatdimasamendatang.Memangupayakearahwujudnyakebudayaan nasionalIndonesiasebagaimekanismedantatapergaulankehidupanwargamasyarakat terus diupayakan tetapi tidak jarang pula usaha itu mengarah pada dominasi kebudayaan. Penyeragamanatasunsur-unsurkebudayaantelahmenjadiciridinegeriini,sebutsaja misalnya dalam hal pangan, beras menjadi makanan pokok bangsa ini, pakaian, bentukdanmodelarsitekturrumahdanbangunanmenjadipemandanganyangserupa yangdapatdilihatpadasetiapdaerahdiwilayahIndonesia.Belumlagipenyeragaman tatapemerintahandansejarahnasionalyangmengabaikansejarahlokal.Upaya penyeragaman kebudayaan dengan cara dominasi satu kebudayaan terhadap kebudayaan lainnyasepertiyangtelahdilakukanselamaini,tampaknyadimaksudkanagartercapai persatuanbangsayangterintegrasidalamtatarannasional.Padahalhakekatintegrasi nasionaldalamtakaransosio-antropologismencakuparenayanglebihluasdantidak sekadar untuk penyelesaian sekitar konIlik sosial yang berlatar etnik. Sebab, seperti telah dikemukakandiatasbahwapemisahandanpembelahansosialyangberlangsungdi Indonesiawujuddalampelbagaibentukdantingkat.Ituartinya,penyelesaianmelalui penyeragamankebudayaanatasnamakebudayaannasional,sepertiyangselamaini dilakukan justru dapat menimbulkan ancaman disintegrasi. Kebijakankebudayaandalamkonteksintegrasinasionalbukanberartitidakpernah dikenaldalampetapolitikdiNusantara,karenapemerintahkolonialBelandatatkala menguatkankekuasaannyadiNusantaratempodulu,menempatkansemuajabatandi wilayahyangpalinggawatdalamkacamatamerekadipercayakankepadaahliahliyang tahutentangmasyarakatdankebudayaansetempatuntukdenganbijak(lihay?) menanganimasalahpolitikdansosialregional,ekonomidankebudayaanlokaltanpa menimbulkan pemberontakan bersenjata yang akan amat mahal harganya untuk dibasmi. PidatopengukuhangurubesarJ.P.B.DeJosselinDeJongpadaUniversiteitLeiden, tanggal 24 Mei 1935 yang bertajuk epulauan Indonesia Sebagai Lapangan Penelitian Etnologi,salahsatubuktibetapapendekatanetnologiketikaituamatsangat diperhatikanuntukdapatlebihmengenaldanmemahamisukubangsayangberagamdi Indonesia. Pendekatan itu mendapat tempat yang utama dalam

melahirkan kebijakan untuk meneguhkan kewibawaan kolonial melalui penelusuran Nusantara sebagai ethnologisch studieveld. ProIesorDeJosselinDeJong,mengungkapkanduakonsepuntukdapatmemahami masyarakat di Nusantara, yaitu: O MenganggapseluruhKepulauanIndonesiaitusebagaisuatulapanganpenelitian etnologi,melaluikonsepitudimaksudkansatudaerahdimanatersebarbanyak kebudayaanyangberanekawarnabentuknya,tetapiyangsemuanyamengundang perhatian akan betapa siIat dasar itu cukup konsisten, sehingga dapat dilakukan suatu metodeperbandinganantaramasyarakat-masyarakatyangmemilikisiIat-siIatdasar yang sama.O KonsepmengenaipendiriannyatentangsiIatdasaryangsecarakonsistenmelandasi semua aneka warna masyarakat dan kebudayaan yang tersebar di seluruh Nusantara, dansekaligusmerupakanprinsip-prinsipintisusunandaribentukmasyarakat Nusantara.Karenaitulah,melaluipendekatantersebut,diupayakanpenguasaan wilayah atau perluasan teritorial dengan cara 'aman. DemikianjugahalnyatentangAceh,bukandilakukanolehJenderalKoehler,atau Jenderal-MayorDeijkerhoIyangmengenalkanstrategimengalahkanorangAceholeh orangAceh,melainkandilakukanolehseorangbukanmiliter,yaituDRSnouck Hurgronje,seorangetnologyangpahambetulmasyarakatdankebudayaanAceh, sehinggadenganpemahamannyaitulahdapatmenentukanoperasiJenderalvanHeutz mempasiIikasiAcehdalamkesatuanHindiaBelanda.SederetandaItarkeberhasilan pemerintahan kolonial dalam menerapkan kebijakan kebudayaan untuk mengembangkan kekuasaandiNusantarayangtidakmenimbulkanbanyakgejolak,sehinggatidakharus dibayarmahal. Itu artinya, pemerintahan kolonial menempatkanmusuhmenjadi sahabat sebagai strategi kebudayaannya. BagaimanadenganpelaksanaanprogrampembangunandiIndonesiayangdalamhalini melaksanakanamanatrakyatnyauntukmengintegrasikanbangsapadatataranNegara KesatuanRepublikIndonesia(NKRI),tampakcenderungtidakmemperhatikan masyarakatdankebudayaan.CobalihatadakelaparanpendudukdiPapua,dandi tempat-tempat lainyangamat sangat tergantungpadapemenuhankebutuhanpokokdari Jakarta.Padahalwilayahinisecarakasatmataalamnyatelahmenyediakanmelimpah keperluanmereka,danbukanitusaja,adanyakematianratusanpendudukasliyang

bukansekadarberita, tetapi suatukenyataanyangdijumpaidi Mapandumadan Timika, penyelesaianTimorTimuryangkemudianmenjadiTimorLoroSae,peristiwaSangau LedodiKalimantanBarat,dankerusuhandiSampitKalimantanTengah.Perseturuan yangcenderungtiadahentidiAmbondanMaluku,ataukerusuhanlainnyadipelbagai kotadiIndonesiadankeinginanberbagaidaerahmembentukprovinsidankabupaten ataukotasendiriyanglepasdariprovinsiataunkabupaten/kotainduknya,danbahkan kecenderunganhendakmelepaskandiridariikatanNKRI.Semuanyaitutidaklahdapat dilepaskandariberbagaikebijakanpembangunanyangmengabaikankebudayaan,dan daripemahamansertakeinginanmembentukkebudayaanIndonesiasebagaiwahana pengintegrasianbangsa.Kebijakanpembangunanyangselamainimemanguntuk memperbaiki taraI hidup dan kesejahteraanmanusia, hanya sayang bahwa dalam hal ini, orangseringlupa,yaitumanusiamanakahyangdimaksud.DalamlingkupIndonesia denganberbagaimacamkebudayaanmasalahinimenjadimasalahyangsangatperlu diperhatikan.ApayangdianggapsebagaihidupyangbaikolehorangSundatidak selamanya cocok bagi orang Bugis atau Batak; apa yang dipandang menguntungkan oleh orangMinangkabauatauPadangtidakselamanyademikianbagiorangJawaatauBali, atau apa yang bernilai bagi orang Melayu belum tentu bernilai bagi orang Banten. Dalam konteks itu, persoalan integrasi untuk siapa menjadi sangat penting diperhatikan, artinya, kitatidakdapatmengunakanukuranyangadapadasistemnilaikitasaja,yangbiasa menjadi ukuran penentu kebijakan itu. Apakah untuk ukuran baik-buruk, bahagia-celaka atauuntung-rugi.Bagaimanapunjugakitaperlumemahamibetulnilai-nilaiyangada padamasyarakatagartujuanbernegaratercapaidansesuaidengannilaiyangadapada masyarakatitu.Denganpemahamanini,strategikebudayaandapatditentukandari pandanganataupemikiranyangadapadamasyarakatnya,sehinggalangkahyangakan ditentukanitumengikutirealitassosial-budayayangdihadapimasyarakat.Kematian akibat kelaparan seperti yang terjadi di Papua tidak bakalan terjadi, manakala pengenalan beras sebagaimakanan pokok mereka di-introduksimelalui teknik bercocok tanamyang sesuaidengantuntutanlingkunganalammerekasendiri.Bukankebijakanyang dipaksakanuntukpenyeragamanmakananpokokbangsaIndonesia.Demikianjuga berbagaikasuslainnyadiIndonesiayangsekarangmunculkepermukaanyangdikemas politik, tetapi jika dikaji lebih mendalam lagi persoalannya ialah kebudayaanmasyarakat diabaikan. Artinya, kebijakan yang diterapkan selama ini menempatkan sahabat menjadi musuh atau kawan menjadi lawan. Integrasi menjadi disitegrasi, sehingga mengarah pada terpecahnya NKRI,

serta keinginan yang berbasis masyarakat lokal untuk menjadikan negara-negara bagian padasatuan-satuanwilayahkebudayaansuku-bangsaSemuaitu,akibatmenempatkan kebijakanpembangunanyangselamainiditerapkanseolah-olahtelahmemperhatikan sisi kebudayaanmasyarakat lokal. Lebih jauh lagi, sering dinyatakan, bahwa kebijakan itusudahsejalandenganaspirasiwargamasyarakatsertasudahmemenuhisemua ketentuanhukumyangdiwujudkandalamtakaranpolitiknasionalberbungkus ketetapanMPRdanPerundang-undangan,sepertihalnyaUndang-UndangNomor5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah dan Undang-Undang Nomor 5Tahun1979tentangPemerintahanDesa.Padahalkebijakan-kebijakantersebut merupakanpolitikpenyeragamankebudayaantanpamemperhitungkankeragaman budayasuku-bangsayangadadiIndonesia.Ituartinya,selama30tahuntelah berlangsungpengingkaranatassemangatinnekaTunggalIka.Darisisiini menunjukkankepadakitabahwapolitikpenyeragamankebudayaanyangdikemas dalamselimutkebudayaannasionalitukinimulaidigugatbanyakpihak,sehingga terciptalahUndang-UndangNomor22 Tahun1999 tentang PemerintahanDaerahyang dikenal dengan istilah Otonomi Daerah. Semangat otonomiyangsedemikianderastelahmelahirkansikapdariberbagaidaerahingin melepaskandiridarikekuatankekuasaanpusatatauprovinsi,sepertihalnyayang dahuludikenalsebagaiWilayahKeresidenanBanten,kinitelahmenjadiprovinsi tersendiri lepas dari Provinsi Jawa Barat, demikian juga provinsi-provinsi lainnya yang baruterbentukselepaspemberlakuanundang-undangtersebut.Bahkantidakdapat dinaIikankecenderunganwargamasyarakatlokalyangterikatolehkebudayaandalam satuan provinsi tumbuh keinginan melepaskan diri dari NKRI.Akhir-akhirinipuntumbuhsuatusikapmenentangdariorang-orangdaerahatas keputusanpusat.Misalnya,kepemilikkanPT.SemenPadangdiSumateraBaratdan penolakanterhadapapa-apayangtelahdiputuskanJakarta(orangpusat),sepertiyang terjadipada PDI-Perjuangandi ProvinsiLampung, Provinsi Jawa Tengahdan Provinsi Bali. Tentunya, realitas sosial-budaya yang berkembang itu tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab, kenyataan yang berkembang itu dapat menimbulkan banyak persoalan yang wujudsebagaiakibatmeningkatnyasentimenkemasyarakatanyangdidasarkanpada semakinmenebalnyarasakesukubangsaandisetiapdaerah,terutamapadatataran daerah kabupaten dan provinsi di seluruh Indonesia.

ARAH KEBI1AKAN KEBUDAYAAN SEBAGAI TUNTUTAN MASYARAKAT LOKAL Atasdasarpemahamangejalaempiriktersebut,menunjukkankebijakanpembangunan yangdahuludikenalkanpemerintahmelaluiRepelitadankinimelaluiPropenaslebih menitikberatkanpadapertumbuhanekonomidalamskalanasional.Ukuran keberhasilannyaadalahpeningkatanpendapatanpenduduk,pertumbuhankawasan industridisetiapprovinsidankabupaten/kotadengankecenderunganmengabaikan kepentingandankebutuhanmasyarakatlokal.Kebijakanitutumbuhsebagaiupaya menjagakeutuhannegarakesatuanmelaluikonseppenyeragamankebudayaandi tengah-tengahkeragamanmasyarakatandankeanekaragamankebudayaan.Untukitu, pembangunankebudayaandiarahkanpadamenghilangkanstrukturkekuasaanlokal dengankekuasaanbirokrasipemerintahanmelaluipelbagaikebijakansepertiyang tertulisdalamdokumenGBHN-GBHNyanglalu,yaitupeningkatanmanajemen pembangunan nasional yang terpadu dan tetap bertumpu pada stabilitas nasional serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi.KebijakanhampirserupapuntersiratpadaPropenas20012005.Malahdengan kebijakansepertiitumenambahsemakindipertajampembelahansosial-budayadalam tataransektormoderndansektortradisional.Yangmungkintidakdisadariolehpara penentukebijakanbahwaadanyaciri-ciridansiIat-siIatbangsaIndonesiayang beragam.DalamPropenastersebut,menggambarkanbahwawujudsektormodern terbentukolehpenggunaanmodalyangbanyak,sehinggadianggaplah sektor iniakan banyakmendapathasildibandingkansektortradisionalyangdianggaptidakproduktiI danterbelakang.Pengkategorianinisebenarnyadarisisiidedanteori,adalah berdasarkanpendekatanteoretisyangdikenalsebagaidualisme,yangbiasadigunakan olehnegara-negaraDuniaKetigadalammenggambarkansituasisosioekonominya. Teoridualismeinimengandaikanbahwadalamsuatunegarayangsedang melaksanakanpembangunanselaluakanwujudduabagianatausektoryangberbeda tingkatatautaraIkemajuannya.Olehpenganutteoriini,diandaikanbahwasektor modernlebihmajuteknologinya,lebihkayadenganmodaldanlebihtinggitaraI institusiyangwujuddidalamnya.Sebaliknya,sektortradisionalyangselaludikaitkan dengan kemunduran dari segi teknologi, tanpa modal dan institusinya pun terbelakang. Dalamkonteksitu,hubunganantarasektormoderndantradisionalterpisahyang seolah-olahberjalansendiri-sendiritanpasuatuikatanyangsalingmenunjang.Itu

artinya,antarasektormoderndantradisonaltiadaketerpaduanyangdiarahkankepada jalinansalingmenguntungkan.Imbasdarikeadaanitumenunjukkanmasyarakatdan kebudayaan yang terbentuk oleh situasi tersebut menjurus pada tingkat kehidupan sosial danbudayayangberbedasatumasalainnya.Masyarakatpendukungsektormodern semakinmajudanberkembang,sedangkanyangkeadaanmasyarakatsatunyalagi semakin terpuruk dan tertinggal oleh perkembangan dunia modern. Dari segi ini dilema etnisitasmenjadipemicubangkitnya solidaritasetnik.Karena itu,seringkali terdengar, bahkansudahbiasadianjurkan,bahwapersatuanetnikatausuku-bangsaitusangat diperlukanuntukmencapaiNegaraKesatuanRepublikIndonesia.Manurutpendapat dan anjuran itu, menunjukkan bahwa persatuan etnik sudah seharusnya dicapai terlebih dahulusebelumdicapaipersatuannasional.Halini,berartibahwapersatuanetnik dilihat sebagai satu syaratmutlak untukmencapai persatuan nasional, kemudian timbul masalahnyaialahapakahpendapatinibernar?Perbedaanpendapatterhadap pembenarandemikian tentulah tidakdapatdikesampingkan,malahanmenjadihalyang utama, ada suatu anggapan pula bahwa denganterlalumenekankanetnisitasdanmembangkitkanperkembanganperasaan kesuku-bangsaan akanmenghambatkomunikasidi antarawarga-wargadarietnikyang berbeda.Selainitu,jugapadasuatunegarayangwujuddenganperasaansolidaritas etnikyangpadudankuat,justruakanmembangkitkanmasyarakatnyauntuk menyatupadukan perasaan ketidakpuasan dan tuntutan politikmereka denganmengikut garisetnik.Merekamenyadaribahwaapapuntindakanpolitik,tidakakanbermakna danberkesanapabilatidakdikaitkandengankepentinganetnik.Haliniberartiakan memperkuat lagi perasaan permusuhan, prasangka sosial-budaya dan ketegangan sosial di antaraetnik-etnik pada akhirnya dapatmemusnahkankesadaran tentangpengalaman bersama yangmutlak diperlukan dalam kehidupan bernegara. Kesimpulannya,masalah kebijakankebudayaanyangterkaitdenganintegrasinasionalmenjadipenting direnungkankembalisetelahsekianpuluhtahunmasyarakatdiIndonesiamenjalani kehidupan bernegara. Dalam konteks untuk mencari dasar persatuan melalui gejala empirik tentang:1) pengentasan kemiskinan tanpa membeda-bedakan etnik; 2) ketidakseimbangancapaianekonomidiantaraetnikdanmenghilangklankesan monopoli terhadap kegiatan ekonomi serta penguasaan penghunian kawasan tempat tinggal oleh suatu golongan atau etnik tertentu;

3) kebebasan dan hak azasi individu yang dijamin dalam perlembagaan;4) sistempendidikandiperankan sebagai agen sosialisasi untukmemupukkepribadian dan kesadaran berbangsa; dan5) perananBahasaIndonesiabukanhanyasebagaialatkomunikasitetapijuga melahirkan satu identitas kebangsaan GOLONGANGOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL Masyarakat sebagai kumpulan individu , maka dilihat dari prosesnya dapat dibagi : a. Proses mengikat yang meliputi proses mendekati, ikat mengikat dan bersatu b. Proses memisah, meliputi bercerai, perpisahan hidup masingmasing c. Prosescampuranataupertengahan,yangmeliputipercampuranprosespertama dan kedua. Secara lebih terperinci proses di atas dapat dijabarkan : 1) Keadaangolongansebelumbergabung:terperinci,mengasingkandiri, bermusuhan 2) Keadaan peralihan : orang/individu mulai mencari kontak atau hubungan. 3) Proses yang mendahului penggabungan, meliputi 1) Membolehkan, membiarkan 2) Berkompromi, berdamai 4) Proses penggabungan, yang meliputi : 1) Dekat- mendekati 2) Menyesuaikan diri 3) Persamaan, pembauran 4) Kerja sama 5) Proses pemisah, yang meliputi : 1) Persaingan 2) Oposisi 3) Pertikaian/konplik 6) Proses campuran (pertengahan) Padaprosespenggabungan,makapadamasyarakatsudahberkembangadanya pembagiankelompok, Kelompok diartikan sejumlah individuyang berinteraksi secara bersamasama dan memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan atas kehendakkehendak perilaku yang disepakati.

Kelompokkelompok dalam masyarakat antara lain : 1. Kelompok sukarela dan kelompok paksa 2. Kelompok dalam dan kelompok luar 3. GemeinschaIt dan GesellscaIt 4. Kelompokn primer dan kelompok sekunder 5. Kelompok Therapeutic dan Encounter Padaprosesmemisahpadakehidupanmasyarakatterjadipengelompokanyanglebih tegas. Dalam proses ini termasuk didalamnya adanya persaingan, posisi dan konplik. Padadasarnyabahwaintegrasimasyarakattidakterlalumenjadikanmasalahbagi kehidupanmasyarakatapabiladuakuncitelahdipegangolehanggotaanggota masyarakat.Duakuncipokoktersebutadalahpertama,masingmasinganggota masyarakat telah memahami pranatapranata sosial atau normamasyarakat yang ada dankeduadalammenerapkanpranatasosialdannormakemasyarakatantersebut anggota masyarakat dapat melaksanakan sosialisai dengan baik. Denganpengendaliansosialperludikembangkanberbagaicaraataumetodeyang diharapkandapatmendoronganggotamasyarakatuntukberperilakuselarasdengan kehendakkehendak masyarakat umum. 1. SiIatintegritaspadaseluruhaspekkehidupanbangsayangsalingada hubungannya. 2. SiIat mawas ke dalam, tetapi mengisolir diri dari dunia luar. Kemampuan untuk menelitikemmpuansendiri,mengatasikelemahanyangadadengan mengunakan daya yang ada. 3. Harusmempunyaikewibawaan,mempunyaikekuatanmemaksahinggatidak dianggap remeh oleh bangsa lain. 4. Dapatmengikutiperubahanyangsetiapwaktuterjadididunianasionaldan internasional, harus ada sikap dinamis, yang berarti berubah setiap waktu. 5. Dipentingkanperundingandenganbangsabangsalain,bukanpemaksaan kekuasaan atas kekuatan.

BAB V PENUTUP 5.1.KESIMPULAN DemikianlahprosesintegrasinasionalbangsaIndonesiatelahdipaparkandalam dimensisejarah, sebuahjawabanyang sangatpanjang ataspertanyaan"apayang terjadi denganprosesintegrasinasionalkita".Intihistorisjawabnyaadalahbahwakitatelah membangun suatu bangsa dan mencapai integrasi nasional. Namun banyak harapan tidak terwujudpadasebagianbangsaini,hinggamelakukanlangkahberbedaarahdengan tujuanumumbangsayangmelemahkanintegrasi.Harusdiakuibahwakitamasih menyimpanbanyakmasalahyangharusdiselesaikan,dankitameninggalkanluka-luka yang masih menyakitkan pada diri kita sebagai bangsa yang harus kita sembuhkan. MasalahpertamaadalahmembangunkembaliPancasiladengannilai-nilaiyang terkandungdidalamnyaberperansebagaikulturnormatiIdanalatpemersatubangsa. Nilai-nilaiPancasilaakanmenentukanorientasitujuansertasistemsosiopolitikpada tingkatmakrodanmenentukankaidah-kaidahyangmendasaripolakehidupan individual.Dengandemikian,PancasilatidakhanyamenjadiIaktordeterminanbagi kehidupanmoralberbangsa,tetapijugamemberikanlandasanideologisbagiberbagai unsurdalammasyarakatIndonesiayangbersiIatpluralistisitu.Selainitu,Pancasila sebagaiideologinegaramengandungnilai-nilaiyangmenjadikomponendari nasionalismesebagaidasaruntukmemperjuangkanrealisasidariintegrasinasional Indonesia. 5.2.SARAN Dari paparan pembahasan di atas, kita sebagai generasi penerus bangsa dari golongan elit terpelajar,yangmemilikiilmupengetahuan,keariIanintelektual,dankepekaansosial. Denganmembacasejarahkitamengetahuibahwagolonganterpelajaradalahpelopor perubahan,pembawa ide kemajuandan pembaharuan, dan motor penggerak perjuangan bangsa.Perjuangankitamenjadiberbobotberkatprosesbelajardanberdialogdengan masyarakat.Makateruslahmembaca,menganalisis,menulisdanberdialog,agartugas sejarah" dapat laksanakan dengan baik.

5.3. DAFTAR PUSTAKA 1. Abdullah, TauIik, 2001. Nasionalisme dan Sejarah. Bandung : Satya Historika.2. Hartomo.dan Arnicum Aziz,1990, Ilmu sosial dasar. Bumi aksara, Jakarta 4.RushMichaeldanPhilipalthoII,2009,PengantarSosiologipolitik,PtRaja Grapindo Persada, Jakarta