makalah efek global warming terhadap sospol
TRANSCRIPT
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 1/10
PENDAHULUAN
Efek rumah kaca adalah proses alamiah dan merupakan struktur yang tidak
dapat di hilangkan, karena jika tidak ada efek rumah kaca, bumi kita akan berada
pada suhu -180C sehingga es akan menutupi permukaan bumi. Akan tetapi
sebaliknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global dan jika itu terjadi maka es di daerah kutub akan mengalamin
pencairan dan akan menenggelamkan sebagian daratan tempat tinggal manusia.
Sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan negara-negara maju atau
berkembang untuk mengatasi permasalahan global warming ini, karena
penyumbang gas-gas tersebut ialah berasal dari negara-negara maju seperti
Amerika, China, Inggris, Jepang, dan negara maju lainnya yang mempunyai
banyak industri.
Dan seharusnya mereka mengurangi jumlah perindustrian mereka
sehingga akan mengurangi dampak efek global warming ini secara luas, biar pun
sekarang sudah banyak yang melakukan penanaman pohon, tapi itu tetap tidak
mengurangi dampak ini bila mereka tetap dengan industry-industri mereka.
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 2/10
PEMBAHASAN
Global warming sudah kita tahu bagaimana terjadinya dan apa
pengaruhnya terhadap bumi. Pengaruh global warming ini yang kita tahu hanya
berdampak pada hal yang kita lihat saja seperti, naiknya suhu bumi, permukaan
laut, tanaman dan tumbuhan. Tapi banyak kita yang belum tahu efek pemanasan
ini terhadap yang jarang kita lihat.
‘’Efek Global Warming Terhadap Sosial dan Politik Di Dunia”, dari hal
disamping sebenarnya banyak hal atau dampak efek global ini terhadap sosial dan
politik di dunia dan terutama Indonesia. Sebenarnya efek sosial dapat kita lihat
secara nyata, tapi efek untuk politik tidak dapat kita lihat secara jelas karena
masalah ini muncul akibat adanya masalah sosial tersebut.
Efek global warming ini mengakibatkan perubahan cuaca dan lautan yang
tidak teratur sehingga dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas
juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan
malnutrisi(gizi buruk). Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan
air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan
kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul
penyakit, seperti: diare, malnutrisi, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-
lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit
melalui air (Waterborne diseases), seperti meningkatnya kejadian Demam
Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini
berkembang biak. Dengan adanya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies
vektor penyakit (contoh: Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih
resisten terhadap obat tertentu yang targetnya adalah organisme tersebut ditambah
pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol
selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 3/10
seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan
lain-lain.
Dari masalah sosial yang timbul, maka akan dapat mempengaruhi politik
di suatu negara, jika suatu wilayah terkena dampak banjir, longsor, kebakaran
hutan, dan penyakit-penyakit lainnya maka pemerintah akan banyak
mengeluarkan biaya untuk penanggulangan itu, tapi tidak hanya itu saja, yang
paling serius ialah jika pemerintah sudah mendapatkan kritikan dari warganya
akibat hal-hal itu. Mungkin untuk hal seperti banjir, longsor, atau bencana-
bencana alam lainnya itu tidak seberapa besar pengaruhnya terhadap politik.
Kita ambil kasus lainnya seperti efek global warming sangat banyak
pengaruh terhadap sektor pertanian, sehingga jika gagal panen maka akan
berdampak sangat buruk kepada sosial masyarakat seperti kelaparan. Dari data
statistik yang dirilis badan pangan dan pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa
(FAO) merilis laporan mengenai jumlah penduduk dunia yang menderita
kelaparan mulai merangkak naik sejak 1995, hingga mencapai 1,02 miliar orang
pada 2009 oleh (State of Food Insecurity 2009) di Roma, Italia, Rabu 14 Oktober
2009.
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 4/10
Dari statistik diatas kita dapat sedikit berpikir, jika suatu bangsa atau
negara memiliki rakyat yang menderita kelaparan, dan pemerintah tersebut
pastinya akan menerima kritikan dari rakyat sehingga akan mempengaruhi politik
negara tersebut. Seperti Negara belahan afrika yang terjadi pemberontakan.
Sekarang kita beri contoh di Indonesia agar lebih mudah, dari data Badan
Pusat Statistik (BPS) yang merupakan lembaga resmi negara dalam mengurai data
statistik tentang kinerja pembangunan dan setiap tahun membuat data statistik
angka kemiskinan yang dihasilkan dari sensus dan survei.
Ketika pemerintah menyampaikan kepada publik data dari BPS mengenai angka
kemiskinan yang pada tahun ini sebesar 13,33 persen dari penduduk Indonesia
atau 35 juta orang miskin dari jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa.
Dari data yang dikeluarkan pemerintah tersebut dengan kenyataan yang
terjadi di lapangan sangat berbeda, sehingga pemerintah sekarang banyak di kritik
atau di klaim berbohong bahwa pemerintah telah menurunkan angka kemiskinan
di Indonesia. Betapa tidak, pemerintah mengklaim telah terjadi pengurangan
kemiskinan mencapai 31,02 juta jiwa. Padahal, data penerimaan beras rakyat
miskin pada 2010 mencapai 70 juta jiwa dan penerima layanan kesehatan bagi
orang miskin (Jamkesmas) mencapai 76,4 juta jiwa. Dari pernyataan tersebut
bahwa terlihat angka yang tidak sesuai antara jumlah orang miskin dan penerima
bantuan untuk orang miskin.
Akibat hal itu, politik suatu negara akan merasa tidak konsisten akibat
masalah-masalah sosial tersebut, sehingga pemerintah harus terus melakukan cara
agar dampak atau masalah sosial akibat efek global warming ini bisa di
kurangkan, sehingga politik menjadi lebih aman di suatu negara.
Pengendalian Pemanasan Global
Pengendalian pemanasan global ini sudah sering dilakukan pada saat ini
seperti penanaman pohon sehingga karbondioksida dapat diserap oleh pohon,
pengurangan emisi gas dari kendaraan bermotor dan industri. Sebenarnya
pengendalian pemanasan global ini sudah memiliki perjanjian untuk mengurangi
emisi gas sebagai slah satu hal terjadinya pemanasan global. Perjanjian tersebut
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 5/10
ialah protokol Kyoto, dimana perjanjian tersebut sebuah amandemen terhadap
Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah
persetujuan Internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang
meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran
karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam
perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas
tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Jika sukses diberlakukan,
Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C
dan 0,28 °C pada tahun 2050.
Dari perjanjian ini juga terjadi politik antara negara-negara yang memiliki
emisi gas, sesuai pada isi protokol Kyoto sebagai berikut “ Protokol Kyoto adalah
sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi
emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan
tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan
perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti
pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi
dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida , metan , nitrous oxide , sulfur
heksafluorida , HFC , dan PFC - yang dihitung sebagai rata-rata selama masa
lima tahun antara 2008-12. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk
Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan
yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia."
Dari isi protokol tersebut telah jelas negara-negara yang harus mengurangi
emisi gas mereka, dari negara tersebut atau setelah pemberlakuan persetujuan
pada februari 2005 yang telah diratifikasi oleh 141 negara yang mewakili 61%
dari seluruh emisi termasuk Indonesia yang meratifikasi pada tahun 2004. Hanya
Amerika dan Kahzakstan yang belum meratifikasi protokol ini.
Amerika beralasan bahwa Presiden Amerika Serikat yang lalu George W.
Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida
tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan
menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan
pengurangan karbon dioksida ini. Kyoto Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 6/10
negara-negara industri yang bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi
gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak meratifikasinya.
Untuk Indonesia sendiri yang telah meratifikasi protokol ini pada 23 Juni
2004. Sebenarnya jika Indonesia tidak menandatangani protokol ini pun tidak
akan mempengaruhi efektifitas protokol ini karena karena Indonesia tidak
memiliki kewajiban menurunkan emisi. Tetapi dengan meratifikasi dan
mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan implementasi Protokol Kyoto,
Indonesia dapat mengambil kesempatan untuk melakukan modernisasi
industrinya. Melalui mekanisme Kyoto yang berbasis pasar, industri yang
menggunakan BBM dapat dirancang agar lebih efisien dalam penggunaan energi
dan rendah emisi melalui alih teknologi yang ramah lingkungan. Mekanisme
Kyoto juga mendorong penggunaan enrgi terbarukan dan pengelolaan sumberdaya
alam lainnya, termasuk hutan, secara berkelanjutan.
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 7/10
TINJAUAN PUSTAKA
“ Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara
perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif
sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan
adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa
Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk
mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida , metan ,
nitrous oxide , sulfur heksafluorida , HFC , dan PFC - yang dihitung sebagai rata-
rata selama masa lima tahun antara 2008-12. Target nasional berkisar dari
pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk
Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10%
untuk Islandia." (http://www.climnet.org/EUenergy, 2005).
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara
adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.
Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon
dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan
karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah
mencapai level yang mengkhawatirkan (Lakitan, 2002).
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu
rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)
dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya,
apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global (Kartasapoetra, 2008)
DAFTAR PUSTAKA
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 8/10
Kartasapoetra, Ance Gunarsih. 2008. Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap
Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
http://www.climnet.org. (Diakses tanggal 30 Oktober 2011).
http://mdgs.un.org/unsd/mdg/Host.aspx?Content=Data/Trends.htm.(Diakses
tanggal 30 Oktober 2011).
http://www.statistikaindonesia.org. (Diakses tanggal 30 Oktober 2011).
http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto. (Diakses tanggal 30 Oktober 2011).
Tugas Makalah Agroklimatologi
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 9/10
PENGARUH EFEK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP
SOSIAL DAN POLITIK DI DUNIA
Oleh :
BAYU SEPTI MINGGA
NIM : 1005106010037
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2011
KESIMPULAN
7/27/2019 Makalah Efek Global Warming Terhadap SosPOL
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-efek-global-warming-terhadap-sospol 10/10
Dari pembhasan diatas kita dapat mendapatkan kesimpulan bahwa,
pengaruh pemanasan global terhadap politik sangat berpengaruh signifikan, itu
dapat kita lihat dari adanya protokol Kyoto dan adanya pihak yang tidak
meretifikasi protokol tersebut hanya untuk kepentingan politik suatu negara
tersebut.
Pada dasarnya yang sangat menonjol dan dapat kita lihat adalah pengaruh
sosial di masyarakatnya yang kemudian berimbas pada politik. Contoh dampah
sosialnya seperti bencana alam, penyakit-penyakit ISPA, malaria, dan keluarnya
virus dan bakteri. Oleh karena itu, penanggulangan efek global ini harus di
gencarkan agar tidak terjadi kesenjangan sosial seperti ini.