makalah sitoplasma.docx

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sel merupakan unit (satuan) kehidupan terkecil dari makhluk hidup yang meliputi kesatuan struktural dan fungsional, pertumbuhan atau perkembangan, dan herediter terkecil. Semua makhluk hidup terdiri dari sel, baik itu makhluk hidup unisel maupun yang multisel. Sel berasal dari sel-sel sebelumnya, setiap sel memiliki kehidupannya sendiri (otonomi) disamping itu juga memiliki peranan gabungan (semiotonom) di dalam organisme multi sel. Sebagai bagian dari organisme multi sel, sel-sel akan membentuk organisasi atau kesatuan- kesatuan yang lebih besar yaitu jaringan-organ-sistem organ-dan organisme. Untuk dapat mendukung kehidupan dan fungsi sel, sel dilengkapi oleh organel sel. Sel yang memiliki inti dengan berbagai organelnya disebut sel eukariotik, sedangkan sel yang tidak memiliki selubung inti sehingga materi inti berhubungan langsung dengan sitoplasma yang disebut sel prokariotik. Sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan memiliki mekanisme kerja yang sanagt canggih atau modern, dinamis dan hidup. Mempelajari sel akan 1

Upload: bogel-andy

Post on 26-Oct-2015

417 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH SITOPLASMA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit (satuan) kehidupan terkecil dari makhluk hidup yang

meliputi kesatuan struktural dan fungsional, pertumbuhan atau perkembangan,

dan herediter terkecil. Semua makhluk hidup terdiri dari sel, baik itu makhluk

hidup unisel maupun yang multisel. Sel berasal dari sel-sel sebelumnya, setiap

sel memiliki kehidupannya sendiri (otonomi) disamping itu juga memiliki

peranan gabungan (semiotonom) di dalam organisme multi sel. Sebagai

bagian dari organisme multi sel, sel-sel akan membentuk organisasi atau

kesatuan- kesatuan yang lebih besar yaitu jaringan-organ-sistem organ-dan

organisme. Untuk dapat mendukung kehidupan dan fungsi sel, sel dilengkapi

oleh organel sel. Sel yang memiliki inti dengan berbagai organelnya disebut

sel eukariotik, sedangkan sel yang tidak memiliki selubung inti sehingga

materi inti berhubungan langsung dengan sitoplasma yang disebut sel

prokariotik.

Sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan memiliki

mekanisme kerja yang sanagt canggih atau modern, dinamis dan hidup.

Mempelajari sel akan membawa kita pada suatu petualangan yang menarik

dan penuh kejutan. Misalnya pada saat sel menanggapi stimuli dari luar sel,

maka sel akan segera mengaktifkan reseptor pada membran sel untuk

merespon stimuli tersebut dengan kerjasama berbagai komponen pada

membran dan ion-ion tertentu. Kemudian akan terjadi suatu proses respon

yang teratur, berpola, dan dengan kecepatan yang menakjubkan.

Suatu sel memiliki bagian-bagian diantaranya adalah dinding sel,

membran sel, sitoplasma, nukleus, ribosom, retikulum endoplasma (RE),

kompleks golgi (KG), mitokondria, lisosom, peroksisom, sitoskleton,

sentrosom dan sentriol, flagel dan silia, inklusi sel, material ekstraseluler.

Salah satu bagian dari sel tersebut ada yang namanya sitoplasma, pada

1

Page 2: MAKALAH SITOPLASMA.docx

makalah ini akan dibahas semua tentang sitoplasma yang merupakan cairan

dalam sel.

B. Permasalahan

1. Bagaimana struktur sitoplasma

2. Pengertian dan Fungsi sitoplasma

C. Tujuan

a. Mengetahui struktur sitoplasma

b. Mengetahui pengertian dan fungsi sitoplasma

2

Page 3: MAKALAH SITOPLASMA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Sitoplasma

Istilah sitoplasma secara tradisional digunakan untuk memberikan segala

sesuatu di dalam sel kecuali nukleus. Pada awal mula sitologi, ketika sangat

sedikit yang diketahui tentang organisasi material di luar nukleus, maka

istilah tersebut amat berguna. Namun dengan metode-metode yang diperbaiki

unutk mempelajari sel, maka diketahui kerumitan yang luar biasa pada

struktur-struktur yang terdapat di daerah sitoplasma. Mikroskopi elektron

menyingkapkan pola-pola luas bagi membran dan kompartemen yang dibatasi

membran di dlam sitoplasma. Struktur yang dibatasi dengan jelas dinamai

organel.

Cara lain yang berguna untuk mempelajari bagian-bagian sel adalah

menghancurkan sejumlah besar sel, masukkan ke dalam tabung, dan putarkan

dalam mesin pemusing (sentrifuge). Hal ini mengeluarkan gaya sentrifugal

pada organel dalam campuran sel. Benda-benda besar atau yang berat akan

dilempar ke dasar tabung lebih cepat daripada benda-benda keci lagi ringan.

Dengan memusingkan campuran sel selama 10 menit dengan gaya sekitar 800

kali daya tarik bumi akan menyebabkan nuklei diendapkan di dasar tabung

sehingga terbentuk sedimen. Gaya yang lebih tinggi yang dikenakan dalam

waktu lebih lama akan mengakibatkan organel-organel yang lebih kecil dan

lebih ringan mengendap. Organel-organel ini dapat diambil dan dipelajari

secara kimia dan dengan mikroskop. Setelah dipusingkan selama dua jam

dengan gaya 100.000 kali lebih basar daripada gravitasi, maka hampir seluruh

organel yang dapat diidentifikasi pada sel itu akan dipaksa mengendap.

Cairan (fluida) di atas sedimen (supernatan) mewakili apa yang tersisa dari

sitoplasma setelah semua organelnya dikeluarkan. Maka inilah material yang

di dalamnya biasanya tersuspensi organel-organel sitoplasma. Berbagai nama

telah diberikan seperti “substansi dasar”, “hialoplsma”, “sitosol”, dan lain-

lain. Sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut banyak molekul

3

Page 4: MAKALAH SITOPLASMA.docx

kecil-kecil dan ion serta juga sejumlah besar protein. Sebenarnya, jumlah

enzim yang teramat perlu bagi metabolisme sel terdapat di sini. Namun

sebagian besar fungsi sitoplasma itu merupakan fungsi organel-organel yang

terdapat di dalamnya.

B. Pengertian Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan dalam  sel yang terletak antara membran plasma

dan nukleus. Secara fisik, sitoplasma tebal, semitransparan, cairan elastik

yang berisi partikel tersuspensi dan sedikit tubulus dan filamen yang

membentuk sitoskleton. Sitoskleton berfungsi sebagai penyokong dan

pemberi bentuk sel dan bertanggung jawab terhadap gerakan struktur-struktur

sel, juga fagositosis. Secara kimia, 70-90% sitoplasma terdiri dari air dan

komponen padatan (protein, karbohidrat, lipida, dan zat-zat anorganik).

Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma.

Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta

sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.

Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan

menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari

luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun semua sel memiliki sitoplasma,

setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda antara

satu dengan yang lain.

C. Organel Sel Sitoplasma

Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma

dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

1. Mitokondria adalah organel-organel lipoprotein dalam plasma sel,

berbentuk butir, batang atau benang yang mempunyai daya

memperbanyak sendiri, terdiri dari suatu selaput luar dan dalam yang

mengandung fosfat dan beberapa enzim yang berfungsi di dalam

pemberian makanan dan pernapasan sel.

4

Page 5: MAKALAH SITOPLASMA.docx

2. Plastida adalah badan organel yang terdapat dalam sitoplasma

kebanyakan sel tumbuhan, dapat beberapa organel persediaan  atau

organel fotosintesis (kloroplas).

3. Vakuola merupakan ruangan di dalam sitoplasma yang berisi cairan yang

isotonik dengan sitoplasma dan dikelilingi oleh satu selaput.

4. Ribosom merupakan suatu dari sejumlah besar partikel nukleoprotein

subsel yang tersusun atas RNA dan protein yang merupakan situs sintesis

protein di dalam sel.

5. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan jalinan membran rangkap yang

menyerupai jala, merambat ke seluruh bagian sitoplasma, yang membagi

sitoplasma menjadi ruangan-ruangan atau saluran-saluran.

6. Badan golgi merupakan benda berbentuk kantung pipih, terdapat pada

sitoplasma tumbuhan atau hewan, terutama pada sel-sel sekresi, yang

berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan kelebihan protein keluar

dinding sel atau untuk mengangkut polisakarida untuk pembentukan

dinding sel.

7. Lisosom merupakan butir-butir berbentuk lonjong dalam sitoplasma sel

hewan, banyak mengandung enzim penghidrolisis, berfungsi untuk

menguraikan polisakarida, lemak, protein, dan asam nukleat, juga

berperan dalam menghancurkan sel-sel mati dari jaringan yang rusak dan

digantikan dengan sel-sel baru.

8. Mikrofilamen, Seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari

komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot).

Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.

9. Sentrosom(sentriol) merupakan struktur berbentuk bintang yang

berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun meiosis). Sentrosom

bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.

10. Mikrotubulus, berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk

mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".

5

Page 6: MAKALAH SITOPLASMA.docx

11. Peroksisom (badan mikro), ukurannya sama seperti lisosom. Organel ini

senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung

enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

D. Fungsi Sitoplasma

Beberapa fungsi sitoplasma antara lain:

1. Sebagai medium terjadinya reaksi-reaksi kimia sel

2. Sebagai penerima bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan

mengubahnya menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai energi.

3. Sebagai tempat dimana zat baru disintesis untuk keperluan sel.

4. Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat

senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti

garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar seperti

protein, dan RNA yang membentuk koloid.

5. Sebagai tempat menampung semua organel sel di luar nukleus.

6. Dapat mengekalkan bentuk dan ketekalan sel.

7. Sebagai tempat simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan

untuk hidup, dan terlibat dalam tindak-tindak balas metabolisme yang

penting seperti glikolisis anaerob dan sintesis protein.

E. Komponen Utama Penyusun Sitoplasma

1. Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.

2. Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung

tipe sel nya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan

molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan

lemak besar.

3. Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang

saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskleton.

4. Organel-orgael sel.

6

Page 7: MAKALAH SITOPLASMA.docx

F. Sifat-Sifat Sitoplasma

Sitoplasma memiliki beberapa sifat antara lain:

1. Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.

2. Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.

3. Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.

4. Memiliki tegangan permukaan.

G. Matriks Sitoplasma

Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut sitosol. Sitoplasma

dapat berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks sitoplasma

tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3%

yang tersusun dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain

adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg

0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat

kecil.

Kedua istilah matriks sitoplasma dan sitosol biasanya dipakai untuk

menyebut komponen sitoplasma yang bukan organel yang mengisi ruang

intrasel di antara organel dan inklusi. Bagian sitoplasma ini mengandung

banyak protein terlarut, termasuk protein pembentuk organel dan enzim

terlarut yang terlibat dalam metabolisme antara. Di dalam sitosol terdapat

pula substrat dan produk banyak reaksi enzim berbeda. Unsur sitosol penting

lainnya adalah molekul kecil dan ion-ion yang meningkatkan efissiensi

reaksi metabolik tertentu dan ikut membentuk suasana intrasel yang unik.

Penampilan komponen yang dapat dikatakan tanpa ciri ini seperti yang

terlihat dalam sajian, untuk mikroskop elektron yang dipulas dengan cara

konvensional dan juga seringnya penggunaan istilah sitosol, cenderung

memberi kesan bahwa komponen ini merupakan bagian cair sitoplasma dan

tambahan lagi memberi kesan bahwa ia tidak berstruktur dan juga cair.

Namun tidak cukup bukti untuk menyokong pandangan ini, khususnya pada

tingkat molekular, dan sejumlah observasi sebenarnya bertentangan

dengannya.

7

Page 8: MAKALAH SITOPLASMA.docx

Enzim dapat dipertahankan pada posisi sesuai agar dapat menghasilkan

substratnya secara efisien, meniru caranya enzim terorientasi dalam

membran. Oleh karena itu terdapat alasan untuk percaya bahwa hampir

semua unsur di dalam sitoplasma tidak secara leluasa dapat bergerak  dan

bahwa matriks sitoplasma merupakan bahan supernatan (bahan yang

mengapung di atas bahan cairan lain, seperti minyak di atas air) intrasel yang

tidak berstruktur dan homogrn, terdiri atas molekul yang berdifusi bebas atau

semata-mata bagian cair sitoplasma tempat tersuspensi organel-organel

secara bebas, tidak dapat dipertahankan lagi.

H. Stuktur-Stuktur dalam Matriks Sitoplasma

1. Filamen

Terdapatnya struktur seperti benang dalam matriks sitoplasma

yang tidak berbentuk telah diketahui pada beberapa jenis sel dengan

mikroskop cahaya. Struktur ini disebut fibril yaitu dbedakan dari fibers

yaitu istilah untuk struktur seperti benang yang lebih kasar, misalnya

serat otot skelet. Serat-serat tampak dengan mata biasa atau pada

pembesaran rendah, sedangkan fibril hanya dapat dilihat pada mikroskop

cahaya dengan pembesaran yang tinggi. Istilah fibril tergantung pada

mancam jenis sel diman fibril itu terletak misalnya, pada sel otot disebut

miofibril (G. Mys=otot), pada sel-sel saraf yaitu neurofibril (G.

Neuron=saraf) dan pada sel epitel tertentu yaitu tono fibril (G.

Tonos=tegangan), karena diduga ini penting untuk tegangan sel sehingga

bentuk seluler dipertahankan.

Dengan mikroskop elektron tampak bahwa fibril terdiri atas

berkas-berkas elemen seperti benagng yang lebih halus yang disebut

filamen. Saat ini filamen terutama dianggap membentuk sturktur dasar

kontraktilitas. Kontraktilitas adalah sifat dasar protoplasma yang tercakup

dalam fenomena penting seperti fagositosis, pinositosis, dan pergerakan

amuboid. Pada kebanyakan sel filamen terdapat dalam zona ektoplasma

8

Page 9: MAKALAH SITOPLASMA.docx

yang sempit, dimana filamen berjalan dalam berkas yang sejajar atau

membentuk jala-jala yang padat.

Seperti yang telah disebutkan, sel-sel otot adalah khusus untuk

kontraksi dan berisi sejumlah besar filamen yang disebut miofilamen.

Pada sel-sel otot bercorak, terdapat kedua jenis filamen, jenis pertama

mempunyai diameter sekitar 5nm dan berisi protein aktin, jenis filamen

lainnya lebih tebal sekitar 12nm dan berisi protein miosin. Filamen-

filamen aktin dan miosin tersusun sejajar dan secara relatif dapat bergeser

satu sama lain. Hal ini mengakibatkan pemendekan sel otot.

Fragmen meromiosin berat dapat mengikat ujung tempat spesifik pada

filamen aktin. Karena itu filamen membentuk suatu sudut dengan filamen

aktin dan jika suatu seri tempat ikatan ditempati oleh fragmen

meromiosin berat didapat gambaran sangat khas seperti “ujung panah”.

Filamen sitoplasma yang berisi aktin dapat diidentifikasi melalui

perlakuan sajian dengan suatu larutan meromiosin berat. Dengan cara ini

tampak bahwa mikrofilamen sitoplasma berisi aktin, diekstraksi dari sel-

sel otot  dan jenis sel lainnya dan sam dalam sifat-sifat molekulnya.

Selain itu, semua aktin mempunyai kemampuan untuk berpolimerisasi

timbal balik di bawah keadaan yang sesuai dan berinteraksi dengan

miosin. Seperti disebutkan, kontraksi mencakup sejumlah fenomena

dalam sel fagositosis dan pinositosis, pergerakan amuboid, aliran

sitoplasma dan mikrofilamen diduga merupakan dasar elemen dalam

kontraksi jenis ini.

Filamen sedang terdiri atas macam-macam filamen dengan sifat

biokimia dan fungsi yang bervariasi, dan istilah grup utama filamen-

filamen ini bersama-sama berdasar pada diameter filamen, terletak di

tengah-tengah di antara mikrofilamen dan miofilamen. Filamen sedang

yang berbeda jenisnya terdiri atas yang berbeda berat molekul yang

bervariasi yang kurang khas daripada aktin dan misin karena kesulitan

melarutkan filamen sedang dalam bentuk aslinya. Berkas-berkas dibentuk

oleh filamen sedang dengan mikroskop cahaya tampak sebagai fibril

9

Page 10: MAKALAH SITOPLASMA.docx

dalam sel epitel tertentu, misalnya tonofibril pada sel-sel tertentu, filamen

sedang pada sel otot, neurofilamen pada sel saraf dan filamen glia pada

sel-sel glia. Fungsinya terutama untuk menghasilkan bantuan mekanis

sebagai komponen dari sejenis sitoskleton.

2. Mikrotubulus

Yang disebut mikrotubulus juga terdapat tunggal dalam matriks

sitoplasma semua sel-sel eukariota adalah penemuan yang lebih

belakangan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa mikrotubulus yang

terdapat tersebar adalah kurang stabil dan menghilang oleh fiksasi selama

pendinginan atau dengan fisatif seperti osmium tetroksida. Mikrotubulus

mempunyai diameter luar sekitar 25 nm dan pada potongan melintang

tampak struktur seperti cincin dengan dinding yang padat

elektrontebalnya sekitar 6 nm dan tengahnya lebih pucat. Dinding

dibentuk dari sub unit globular dengan diameter 4 nm, mungkin tersusun

dalam heliks filamen mentosa dengan sub unit tiap putaran heliks.

Mikrotubulus mungik terdapat dimana-mana namu, mikrotubulus sering

tampak tersebar di atas sentrosom, dimana mikrotubulus itu  mungkin

berakhir pada satelit. Satelit merupakan struktur kecil yang padat yan

terdapat yang berkaitan dengan sentriol . Selain itu, mikrotubulus adalah

bagian khas sel-sel saraf, terutama dalam tonjolan panjang seperti benang

yaitu akson dan disebut neurotubulus. Pada kebanyakan sel,

mikrotubulus jumlahnya relatif sedikit pada interfase, tetapi berkaitan

dengan pembelahan sel dibentuk sejumlah besar mikrotubulus yang

menyusun aparatus kumparan. Mikrotubulus sitoplasma aisusun oleh

sub-unit protein yang seragam mikrotubulusnya dari berbagai jenis sel.

Istilah tubulin, yang digunakan untuk protein utama dalam silia dan

flagel, sekarang secara umum digunakan juga untuk mikrotubulus

sitoplasma. Tubulin adalah dimer dengan berat molekul sekitar 110.000.

Seterusnya tubulin dapat dipisahkan menjadi dua monomer dengan berat

molekul sekitar 55.000. Mikroutubulus didapat melalui polimerisasi dari

sejumlah dimer bebas dan diduga bahwa ada keseimbangan dinamis

10

Page 11: MAKALAH SITOPLASMA.docx

antara tubulus polimerisasi dan tubulus yang tidak berpolimerisasi,

sehingga pergeseran dalam tingkat polimerisasi mengakibatkan hilangnya

atau terbentuknya mikrotubulus.

Dalam kaitan ini, sangat menarik bahwa alkaloid tanaman

colchicine dan vinblastin dapat berikatan pada dimer tubulin, setelah itu

tubulin tidak dapat berpolimerisasi menjadi mikrotubulus. Fungsi

mikrotubulus sitoplasma telah jelas melalui percobaan mempergunakan

colchicine dan vinblastin . Terpisah dari efek pada pembelahan sel,

colchicine dapat mempengaruhi transport aksoplasma, yang merupakan

dasar suatu dugaan bahwa neurotubulus tercakup dalam transport

intraseluler dan untuk pergerakan organel dan inklusi. Akhirnya,

mikrotubulus membantu mempertahankan bentuk sel dan merupakan

bagian sitoskleton.

3. Inklusi Sitoplasma

Inklusi dapat diartikan sebagai komponen-komponen sel yang dapat

disimpan, yang mungkin disintesa oleh sel itu sendiri atau diambil dari

sekitarnya dan sering berada dalam sel hanya untuk sementara. Istilah itu

sekarang terutama digunakan untuk penyimpanan nutrisi dan pigmen-

pigmen tertentu.

a. Penyimpanan Nutrisi

Hanya karbohidrat dan lipid disimpan dalam bentuk inklusi pada sel-

sel hewan, sedangkan protein terdapat dalam sel terikat dalam

struktur protoplasma atau larut dalam matriks. Dari tempat

penyimpanan yang penting ini, asam-asam amino dapat dilepaskan

jika terdapat kekurangan nutrisi.

1. Karbohidrat

Sel-sel hewan menyimpan krbohidrat dalam bentuk glikogen.

Terutama sel-sel hati dan juga sel-sel otot menyimpan glikogen,

tetapi sejumlah kecil glikogen terdapat di dalam sitoplasma

kebanyakan sel-sel. Glikogen tidak terwarna dalam sajian

histologik rutin, oleh karena itu pada sajian yang diwarnai

11

Page 12: MAKALAH SITOPLASMA.docx

misalnya dengan HE, tampak bentuknya tidak teratur, tampak

ruang kecil yang kosong dalam sitoplasma yang berwarna merah

muda. Namun glikogen dapat diamati dengan reaksi PAS atau

dengan cara Best carmine, keduanya mewarnai glikogen menjadi

merah.

Pada sajian mikroskop elektron yang diberi kontras sitrat

timah, glikogen tampak sebagai partikel-partikel tidak beraturan

yang padat dengan diameter sekitar 15-30 nm. Partikel-partikel

ini mungkin membentuk penimbunan yang lebih besar seperti

bunga mawar terutama dalam sel-sel hati.

2. Lipid

Penyimpanan lipid terutama dalam bentuk trigliserida dalam

sel-sel lemak yang merupakan komponen dasar jaringan lemak.

Namun, sel jenis lainnya juga sering berisi timbunan lipid.

Trigliserida merupakan cadangan energi, tetapi asam lemak dapat

digunakan sebagai tambahan oleh sel untuk sintesa komponen

struktur yang berisi lipid misalnya membran-membran.

Pada sajian histologik rutin, trigliserida terekstraksi oleh pelarut

lipid dan berkaitan dengan tetesan lipid, vakuol kosong bentuknya

bulat tampak dalam sitoplasma. Lemak dapat diamati pada sajian

beku yang difiksasi dengan formalin, yang diwarnai dengan

pewarnaan Sudan. Lemak juga dapat difiksasi dalam osmium,

setelah itu lemak tampak sebagai tetesan bulat berwarna hitam,

ukurannya bervariasi. Pada elektron mikrografi sajian yang

difiksasi dengan osmium, lipid juga tampak sebagai tetesan bulat

dengan bagian dalamnya hitam homogen.

b. Pigmen-Pigmen

Istilah pigmen adalah zat yang mempunyai warna dalam keadaan

alami. Jenis dan jumlah pigmen di dalam suatu jaringan menetukan

warnanya. Pigmen didekan menjadi dua yaitu, pigem eksogen yaitu

pigmen yang diambil oleh organisme dari lingkungannya. Pigmen

12

Page 13: MAKALAH SITOPLASMA.docx

endogen yaitu pigmen yang dibentuk dalam organisme dari

komponene-komponen yang tidak berpigmen.

a. Pigmen Eksogen

Pigmen eksogen yang terpenting adalah karoten dan debu arang.

1. Karoten (L. Carota=wortel) adalah pigmen tanaman berwarana

kuning dan merah. Karoten dalam wortel terutama kuning,

sedangkan dalam tomat mempunyai warna lebih merah.

Karoten larut dalam lemak dan setelah diambil ke dalam

organisme, karoten ditimbun dalam jaringan lemak, yang

menyebabkan jaringan lemak berwarna kuning. Kulit berwarna

kuning karena penimbunan karoten dalam sel-sel lemak di

dermis dan jaringan subkutan sama seperti dalam lapisan

tanduk kulit. Warna kuning krim dan mentega karena karoten

dari sayuran dalam makanan.

2. Debu arang, masuk ke dalam organisme melalui udar inspirasi

dan selanjtnya diambil oleh sel fagosit dalam alveoli paru. Dari

alveoli, debu arang dibawa oleh limf. Akibatnya paru dan

nodus limfatikus yang berkaitan menjadi berpigmen lebih

gelap dengan bertambahnya usia.

b. Pigmen Endogen

Pigmen endogen yang terpenting adalah Hemoglobin, dan

Lipofusin.

1. Hemoglobin adalah pigmen yang berisi besi dari sel-sel darah

merah, yang berperan untuk mengangkut oksigen. Lama

hidup sel darah merah biasanya sekitar 120 hari. Setelah itu,

sel-sel ini difagosit oleh sel-sel tertentu dalam hati, limpa dan

sumsum tulang belakang. Dalam sel-sel ini, hemoglobin

dipecahkan menjadi pigmen hemosiderin dan bilirubin.

a. Pigmen hemosiderin, warnanya coklat kunig dan terdapat

sebagai granula sitoplasma dalam sel-sel fagosit.

13

Page 14: MAKALAH SITOPLASMA.docx

Hemosiderin dapat diamati secara histokimia dengan

reaksi pewarna untuk besi.

b. Bilirubin, adalah pigmen kuning kemerahan yang setelah

pembentukannya dalam sel-sel fagositik dengan cepat

dilepaskan dari sel fagosit, karena itu secara biasa tidak

ditemukan sebagai suatu inklusi pigmen. Pigmen ini

disekresi oleh sel-sel hati ke dalam empedu.

2. Lipofusin. Pigmen ini berwaran coklat keemasan dan terdapat

sebagai kelompokkan kecil dalam berbagai sel, tetapi pigmen

ini paling sering tampak di sel-sel otot jantung, sel-sel saraf,

dan sel-sel hati. Lipofusin dapat berfluoresensi dengan

membentuk waran coklat keemasan dengan cahaya

ultraviolet dan terwarna sedang dengan pewarna lemak.

Jumlah lipofusin dalam sel-sel meningkat dengan

bertambahnya usia dan pigemen dianggap sebagai hasil akhir

dari aktivitas lisosom. Sel tidak dapat menyikngkirkannya

melalui eksositosis, karena itu pigmen tertimbun dengan

bertambanhay umur dalam bentuk badan residu.

14

Page 15: MAKALAH SITOPLASMA.docx

BAB III

KESIMPULAN

Dari mater sitoplasma ini, dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

1. Sitoplasma adalah cairan dalam  sel yang terletak antara membran plasma dan

nukleus.

2. Organel sel yang terdapat dalam sitoplasma terdiri dari, mitokondria, plastida,

vakuola, ribosom, Retikulum Endoplasma, badan golgi, lisosom, sentrosom

(sentriol), peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamem.

3. Salah satu fungsi sitoplasma yaitu sebagai sumber bahan kimia penting bagi

sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion,

gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida,

molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.

4. Sifat-sifat sitoplasma antara lain, efek tyndal, gerak brown, gerak siklosis,

memiliki tegangan.

5. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%,

dan nitrogen 3% yang tersusun dalam senyawa organik dan anorganik.

Unsur-unsur lain adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%;

Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam

jumlah yang sangat kecil.

15

Page 16: MAKALAH SITOPLASMA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Arwin dan Tri Jalmo. 2002. Biologi Umum. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Cormack, David H. 1994. HAM Histologi Jilid I Edisi Kesembilan. Jakatra: Binarupa Aksara.

Geneser, Fin.1994. Buku Teks Histologi. Jakarta: Binarupa Aksara.Kimbal, John W.1983. Biologi Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.Kusuma, Chandra. 1996. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Fajar Mulya.Risqi, Ardian.2010.http://www.ardianrisqi.com/2010/08/struktur-sitoplasma.html.

16

Page 17: MAKALAH SITOPLASMA.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah

memberikan segalanya kepada seluruh umat manusia.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah, semoga

dengan adanya makalah ini kami menjadi lebih mengerti serta dapat memahami

materi ini dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan hari ini dan esok.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,

maupun sistematika. Oleh karena itu, kami berterima kasih jika ada kritik dan

saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat didalam upaya pengerjaan

tugas sehingga akan meringankan dan menambah refrensi mahasiswa untuk

mengerjakan tugas.

Kendari, Oktober 2013

Penyusun

17ii

Page 18: MAKALAH SITOPLASMA.docx

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Permasalahan ...................................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Sitoplasma ............................................................................. 3

B. Pengertian Sitoplasma......................................................................... 4

C. Organel Sel Sitoplasma....................................................................... 4

D. Fungsi Sitoplasma .............................................................................. 6

E. Komponen Utama Penyusun Sitoplasma ........................................... 6

F. Sifat-Sifat Sitoplasma ......................................................................... 7

G. Matriks Sitoplasma ............................................................................. 7

H. Struktur-Struktur dalam Matriks Sitoplasma ..................................... 8

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan .........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

18iii

Page 19: MAKALAH SITOPLASMA.docx

MAKALAH

BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN

OLEH :

ASRYATINP00324013002

1A

POLTEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN

KENDARI

2013

19