makalah biosel
DESCRIPTION
bioselTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan di bumi adalah kehidupan bertenaga surya. Fotosintesis
berperan menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan baik secara
langsung maupun tak langsung. Fotosintesis berlangsung pada semua bagian daun
yang berwarna hijau termasuk batang dan buah yang masih muda dan berwarna
hijau. Bagian daun yang berwarna hijau tersebut memiliki kloroplas yang menjadi
tempat berlangsungnya fotosintesis. Kloroplas pada tumbuhan menangkap energi
cahaya yang telah menempuh perjalanan 150 juta kilometer dari matahari dan
mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan dalam gula dan molekul-
molekul organic lainnya. Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang
mengandung klorofil, pigmen ini mampu mengubah energi cahaya dari sinar
matahari menjadi energi kimia. Terdapat kurang lebih setengah juta kloroplas
pada setiap 1 mm2 permukaan daun. Warna hijau pada daun disebabkan oleh
klorofil yang terdapat di dalam kloroplas.
Kloroplas pertama kali diidentifikasi tahun 1881 oleh ahli biologi Jerman
bernama Engelmann. Engelmann memperlihatkan bahwa ketika sel alga hijau,
spirogyra diiliminasi maka akan tampak banyak bakteri berkumpul dengan sel.
Bakteri ini menggunakan sejumlah besar oksigen yang dilepaskan oleh kloroplas
melalui proses fotosintesis.
Pembahasan lebih mendalam mengenai kloroplas akan dibahas pada BAB
II makalah ini.
1
B. Tujuan
Tujuan pembelajaran materi ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengenal organel tumbuhan bernama kloroplas dan bagiannya.
2. Mengidentifikasi struktur, sifat, dan kandungan yang ada pada kloroplas.
3. Menjelaskan proses-proses yang terjadi yang melibatkan organel kloroplas.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah dengan melakukan studi pustaka ke
beberapa buku dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan judul makalah.
2
BAB II
PEMBAHASANA. Plastida
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Terdapat 3
macam plastida, yaitu :
1. Kromoplas, adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau
warna selain hijau.
2. Leukoplas, adalah plastida yang tidak berwarna
3. Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut
klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan
pigmen fotosintesis lain.
Semua tipe plastida adalah turunan dari badan yang sangat kecil, yang
disebut proplastida, yang terdapat di dalam sel meristem. Proplastida dan
plastida dalam sel muda memperbanyak diri dengan pembelahan.
Plastida dan mitokondria mengandung DNA dan ribosom. Setiap plastid berisi
berbagai kopi plastid gen pada lingkar 75-250 kb. Karena itu, kedua organel
tersebut secara potensial memiliki otonomi (organel semiotonom). Petunjuk adanya
otonomi ini menimbulkan suatu hipotesis bahwa plastida dan mitokondria secara
evolusi berasal dari sel prokariot primitif (misalnya ganggang biri) yang diliputi
oleh sel eukariot primitif, yang akhirnya menjadi bentuk simbiosis permanen.
3
Gen plastid berisi kurang lebih 100 gen yang mengkode rRNAs dan tRNAs.
Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida hanya dari induknya. Angiosperm
umumnya mewarisi plastida dari induk betina, sedangkan beberapa gimnospermae
mewarisi plastida dari induk jantan. Alga juga mewaisi plastida dari salah satu
induknya.
Teori endosimbiosis
B. Kromoplas
Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau
warna selain hijau. Warna kuning, merah, atau merah bata pada kromoplas
disebabkan oleh kandungan karotenoidnya. Yang penting dalam diferensiasi
kromoplas adalah sintesis dan penempatan kromolas banyak ditemukan pada
mahkota bunga, buah masak, dan beberapa akar. Bentuk dan ukuran kromoplas
sangat besar. Kromoplas sering kali merupakan turunan dari kloroplas, tetapi dapat
juga berkembang secara langsung dari proplastida. Diferensiasi kromoplas
meliputi sintesis pigmen karotenoid. Pigmen ini mungkin disimpan dalam
gelembung lemak (misalnya dalam mahkota bunga Ranuculus repens dan buah
citrus yang kuning) atau dalam benang protein, misalnya dalam buah capisum
yang merah. Pada akar wortel, karoten berbentuk kristal yang dikelilingi oleh
4
selubung lipoprotein. Pada buah tomat, terdapat dua jenis pigmen yang berupa
kristal sempit dan globula. Kromoplas dalam kebanyakan tumbuhan dapat
berdiferensiasi balik menjadi kloroplas (misal pada akar wortel, terutama pada
pangkal akar yang tidak tertutup tanah). Pigmen karoten hilang dan tilakoid yang
membentuk klorofil dapat berkembang dalam plastida.
Kloromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan. Namun,
tidak seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastida, sebab
dalam cairan vakuola juga dapat ditemukan sebagai zat warna. Macam-macam
warna tersebut adalah sebagai berikut:
a. Karotin : Berwarna kuning, misalnya pada wortel
b. Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
c. Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
d. Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
e. Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
f. Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga
C. Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen, dan biasanya
terdapat di dalam jaringan yang tidak terkena sinar. Leukoplas banyak digunakan
untuk menyimpan hasil metabolisme. Berdasarkan perannya sebagai penyimpan
hasil metabolisme, terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan berdasarkan
fungsinya.
1. Amiloplas : berfungsi menyimpan amilum
2. Elaioplas : berfungsi menyimpan lemak
5
3. Proteoplas : berfungsi menyimpan protein
Tepung, fitoferitin (suatu senyawa protein-zat besi) dan lemak disimpan
dalam bentuk globula yang disebut plastoglobuli, sering terdapat dalam berbagai
plastida termasuk kloroplas. Leukoplas dan jaringan yang mendapat sinar
matahari dapat berkembang menjadi kloroplas (misalnya pada umbi kentang)
Contoh leukoplas : amiloplas
D. Kloroplas
Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Klorofil berfungsi
pada saat fotosintesis. Kloroplas berwarna hijau disebabkan oleh kandungan
klorofil. Jenis-jenis klorofil :
1.) Klorofil a dengan rumus kimia C55H72O5N4Mg berwarna hijau biru
2.) Klorofil b dengan rumus kimia C55H70O6N4Mg berwarna hijau kuning
Kloroplas merupakan salah satu organel yang terdapat pada sel tumbuhan,
kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil. Pada sel tumbuhan tingkat
tinggi umumnya berisi 50 – 200 buah kloroplas, ukurannya sekitar 4-6 mikro
meter.
6
Bagian-bagian kloroplas :
Membran luar
Ruang antar membran
Membran dalam
Stroma
tilakoid
7
Dalam kloroplas terdapat sistem membran lain berupa kantong-kantong pipih
yang disebut Tilakoid. Tilakoid tersusun bertumpuk membentuk struktur yang
disebut grana (jamak granum). Pada permukaan dalam tilakoid terdapat kumpulan
partikel yang tersusun berderet yang disebut kuantosom. Di kuantosom inilah
terdapat zat klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Klorofil ini berfungsi
menangkap energi cahaya matahari, energi yang ditangkap itudigunakan untuk
memecah molekul air, yang kemudian direaksikan dengan karbondioksidamenjadi
gula dan oksigen. Di dalam tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis yaitu
klorofil dan karoten. Ruangan di antara grana disebut stroma. Stroma adalah
membran dalam yang membungkus cairan kloroplas, stroma merupakan tempat
untuk berlangsungnya reaksi gelap fotosintesis.
Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Membran luar, membran luar
permukaannya rata dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Antara
membran luar dan membran dalam dipisahkan oleh ruang antar membran yang
tebalnya 10 nm. Membran ini permeabel terhadap senyawa-senyawa dengan berat
molekul rendah seperti : nukleotida, fosfat inorganik, derivat yang mengandung
fosfat, asam karboksilat,dan sukrosa. Jadi ruang antar membran dapat dengan
bebas menggunakan segala macam molekul nutrien dari sitosol.
Ruang antar membran, adalah ruangan yang memisahkan antara membran
luar dengan membrane dalam, tebalnya kira-kira 10 nm. Membran dalam,
membran dalam kloroplas merupakan barier/ penghalang antara sitosol dan
stroma kloroplas.
Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
a. Klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
b. Klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
c. Klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
d. Klorofil d: menghasilkan warna hijau merah
E. Keberadaaan Plastida
Tumbuhan dan berbagai kelompok alga juga memiliki plastida, plastida tidak
terdapat pada sel hewan. Dan plastida ini juga mempunyai DNA sendiri dan
berkembang dari proses endosimbiosis, dalam hal ini cyanobacteria dan golongan
8
chlorophyta. Biasanya plastida berbentuk kloroplas, yang mengandung klorofil dan
menghasilkan energi melalui fotosintesis seperti halnya pada cyanobacteria.
Plastida lain terlibat dalam menyimpan makanan. Meskipun plastida mungkin
memiliki satu asal, tidak semua grup yang memiliki plastida berkerabat dekat.
Beberapa eukariota mendapatkannya dari yang lain dengan endosimbiosis
penelanan sekunder.
1. Plastida pada tumbuhan tingkat tinggi
Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm,
kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma
tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya.
2. Plastida pada alga dan bakteri fotosintetik
Pada alga, istilah leukoplas digunakan untuk semua jenis plastid yang belum
terpigmentasi. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral,
bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid. Etioplas, amiloplas dan
kromoplas hanya ada pada tumbuhan dan bukan pada alga. Plastida pada alga
berbeda dengan plastida pada tumbuhan yang mana pada alga berisi pirenoid
dan kloroplas sebagai pigmen fotosintetiknya. Sementara pada alga yang
prokariotik, contohnya adalah cyanobacter.
9
Cyanobacter alga hijau
F. Reaksi Fotosintesis
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada
sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang
diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena
melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia,
maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah
daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,
tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim
ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Penampang melintang mesofil daun
10
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
1. Reaksi Terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi
NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan
penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru
(400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau
(500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh
mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau.
Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya
dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek
menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen
yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II
dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I
700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam
fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk
fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel.
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan
elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan
elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi
bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan
oksigen.
11
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari
karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil
yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri
fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen
karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga
mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang
rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai
proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus
Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan
kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap
karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi
meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya)
2. Reaksi Gelap
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat
anorganik (air, karbon dioksida) dengan pertolongan energi cahaya.
12
Fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan dan makhluk hidup yang mempunyai
klorofil. Komponen-komponen yang diperlukan dalam fotosintesis adalah
CO2, H2O, cahaya dan klorofil. Karbon dioksida diambil dari udara, H2O
diambil dari tanah. Peranan klorofil dalam fotosintesis adalah untuk menyerap
cahaya dan sumber elektron. Cahaya yang paling efektif digunakan untuk
mendapatkan hasil fotosintesis yang maksimum adalah cahaya merah dan
biru. Proses pembentukan karbohidrat ini berlangsung secara bertingkat. Zat
yang stabil yang mula-mula terbentuk adalah gula sederhana. Kelebihan
molekul-molekul gula sederhana akan disimpan dalam bentuk zat tepung
(pati). Melalui proses biosintesis dengan melepaskan nH2O. Untuk
pembentukan 1 gram gula ternyata sama dengan jumlah energi yang
diperlukan dalam pembakaran 1 gram gula yaitu 675 kilo kalori. Inilah jumlah
energi yang diperlukan dalam fotosintesis
Secara singkat persamaan reaksi fotosintesis yang terjadi di alam
dituliskan sebagai berikut (Siregar, 2010):
cahaya matahari
6CO2+12H2O ———> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
klorofil
Blackman mengemukakan adanya reaksi gelap yang terjadi di stroma,
merupakan matriks kloroplas tak berwarna yang mengandung grana. Reaksi
gelap tidak memerlukan cahaya. Dalam reaksi gelap, ATP dan NADPH yang
terbentuk pada reaksi terang digunakan untuk pembentukan glukosa dari
karbon dioksida (Siregar, 2010).
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
6C + ATP + NADPH —> (CH2O)6 + 6H2O
Reaksi gelap hanya berlangsung jika tersedia energi kimia (ATP dan NADPH)
serta proton (H+) yang dihasilkan oleh reaksi terang. Tanpa didahului reaksi
terang, reaksi gelap tidak akan berlangsung. Proses pembentukan karbohidrat
terutama glukosa dilakukan melalui beberapa langkah. Di dalam stroma
terdapat senyawa ribulosa bifosfat, suatu senyawa dengan 5 atom C. ribulosa
13
bifosfat mengikat CO2 sehingga terbentuk senyawa 6C, tetapi tidak stabil
sehingga terpecah menjadi 2 molekul masing-masing dengan 3 atom (asam
fosfogliserat). Asam fosfogliserat diubah nenjadi gliseraldehid. Gliseraldehid
mengikat fosfat membentuk gliseraldehid 3 fosfat, yang kemudian diubah
menjadi dihidroksi aseton fosfat. Senyawa ini berikatan dengan gliseraldehid
3 fosfat membentuk fruktosa 1.6 difosfat, kemudian akhirnya akan
membentuk glukosa. Sebagian dari gula triosa fosfat diubah kembali menjadi
ribulose difosfat sehingga membentuk siklus yang dinamakan siklus Calvin
(untuk menghargai penemunya, yaitu Melvin Calvin) (Siregar, 2010).
Pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi gelap dan fotorespiratori dihasilkan
dari mitokondria. Bagaimanapun, respirasi terjadi di dalam kloroplas pada
alga uniseluler dan tumbuhan tingkat tinggi. Regulasi pada respirasi gelap
membutuhkan pertumbuhan yang seimbang dengan asimilasi dan menjaga
penipisan metabolit dan siklus yang sia-sia. Respirasi gelap merupakan
pengkonsumsian karbohidrat dan komponen lain untuk memproduksi energi
dan substrat-substrat karbon (asam organik) untuk proses sintetik seluler.
Proses mengkonsumsi O2 dan memproduksi CO2, H2O, pati dan gula bertujuan
untuk mendegradasi piruvat melalui proses glikolisis sehingga menghasilkan
ATP. Piruvat mengubah asetil-CoA dengan enzim piruvat dehidrogenase, hal
ini terjadi di mitokondria. Asetil-CoA masuk ke dalam TCA cycle dalam
mitokondria, dimana asam organik (sitrat, fumarat) mengalami metabolism
sehingga menghasilkan O2 dan membentuk NADH. NADH teroksidasi oleh
rantai transport elektron mitokondria dengan O2 sebagai pangkal aseptor
elektron transport elektron digabung untuk fosforilasi dari ADP menjadi ATP
(Lawlor, 2001).
Cahaya yang rendah pada umumnya akan mengurangi laju fotosintesis,
karena luas daun meningkat dan frekuensi stomata berkurang. Daun tanaman
cenderung memiliki cahaya yang rendah, ketika mengalami baik pada
kondisicahaya rendah maupun normal. Hal ini mungkin menjadi alas an untuk
laju fotosintesis rendah pada musim hujan dan pada saat tanaman
mulai tumbuh (Hemantaranjan, 1999).
14
Dengan terbentuknya ATP dan NADPH maka tumbuhan hijau siap
mensistesis karbohidrat. Reaksi ini berlangsung di stroma kloroplas. Reaksi
ini dinamakan reaksi gelap dikarenakan reaksi ini walaupun terjadi pada siang
hari (suasana terang) tetapi tidak peka terhadap cahaya matahari. Didalam
reaksi ini terjadi pengikatan CO2.
1. Hasil pengikatan CO2 pertama kali yang stabil pada fotosintesis
Penelitian ini sebenarnya untuk mengetahui molekul apa yang sebenarnya
mengikat CO2 dalam fotosintesis. Penelitian ini pertama kali dilakukan oleh
M.Calvin, menggunakan kultur ganggang Chlorella dan 14CO2. Calvin
beranggapan bila ke dalam kultur diberikan 14CO2 yang cukup dan
penyinaran dengan waktu yang lama maka akan dihasilkan senyawa-
senyawa yang cukup banyak, dan sebaliknya bila diberikan penyinaran
dengan waktu yang sangat pendek, maka akan dihasilkan satu macam
senyawa saja dan stabil. Ternyata penyinaran selama 5 detik hanya
terbentuk satu macam senyawa yang stabil yaitu PGA dan RuBP (Ribulosa
Biphosphate).
15
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam keadaan gelap kadar RuBP
turunb dan kasar PGA naik. Hal ini berarti selama masih ada RuBP
pengikatan CO2 akan berjalan terus. Jadi RuBP adalah pengikat CO2 pada
fotosintesis. Dalam perkembangan selanjutnya dikenal tiga cara pengikatan
CO2, yakni jalur C-3 (jalur Calvin), jalur C-4, dan jalur CAM (Crassulacean
Acid Metabolism)
2. Jalur C-3
Jalur C-3 dinamakan juga jalur Calvin, hampir 80% jenis tumbuhan
melakukan fotosintesis menggunakan jalur C-3 untuk mengikat CO2-nya,
sehingga jalur ini merupakan jalur yang dominan. Di dalam jalur ini
CO2 diikat oleh RuBP menjadi 2 molekul 3-PGA, suatu senyawa dengan 3
atom C.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim RuBP-karboksilase yang akan bekerja
dengan baik apabila kadar CO2 yang diikat relative tingi. Senyawa 3-PGA
bukan senyawa yang bertenaga tinggi, bahkan tingkat tenaga 2 molekul
PGA itu lebih rendah dari 1 molekul RuBP. Karena itu reaksi pengikatan ini
berjalan spontan, tanpa menggunakan ATP hasil reaksi terang.
3. Jalur C-4
Pada tahun 1965 Kortschack dan Burr dari Hawaii menemukan pada tebu
(Saccharum officinarum) bahwa senyawa stabil yang pertama dibentuk
dalam pengikatan CO2 adalah asam malat, bukan 3-PGA. Penemuan ini
didukung oleh Hatch dan Slack kemudian menyusun daur C-4 dalam
pengikatan CO2 pada tumbuhan membentuk asam malat atau asam aspartat
sebagai senyawa stabil yang pertama. Daur ini kemudian dikenal dengan
nama daur Hatch dan Slack. Pada tumbuhan yang menggunakan jalur C-4
ini, CO2 udara mula-mula diikat oleh asamfosfoenolpiruvat (PEP), dengan
bantuan enzim PEP-karboksilase menjadi asam oksaloasetat (OAA) yang
mempunyai 4 atom C.
Asam ini kemudian diubah menjadi asam malat atau asam aspartat bila
bereaksi dengan NH3. Reaksi ini berlangsung dalam kloroplas sel-sel
16
mesofil daun. Asam malat atau asam aspartat yang dibentuk kemudian akan
diangkut ke dalam sel-sel seludang berkas pengangkut, yaitu sel-sel
parenkim yang mengandung kloroplas dan mengelilingi berkas
pengangkutan daun. Di dalam sitoplasmanya asam malat akan mengalami
dekarboksilasi menjadi CO2 dan asam piruvat. CO2 kemudian dibawa masuk
ke dalam kloroplas dan diikat dalam RuBP menjadi 3-PGA, kemudian
direduksi melalui daur Calvin. Asam piruvat yang terbentuk akan diangkut
kembali ke sel-sel mesofil untuk diubah menjadi PEP dengan menggunakan
tenaga dari ATP.
Golongan tumbuhan yang menggunakan jalur C-4 disebut tumbuhan C-4,
dan mempunyai struktur anatomi yang khas, yaitu adanya sel-sel seludang
berkas pengangkut. Struktur anatomi demikian ini disebut Kranz anatomy.
Pemisahan tempat pengikatan CO2 dan tempat reduksinya ini sangat
menguntungkan bagi tumbuhan C-4 karena enzim PEP-karboksilase
mempunyai daya untuk menarik CO2 lebih tinggi daripada RuBP-
karboksilase, sehingga PEP-karboksilase masih dapat mengikat
CO2, walaupun kadar CO2 di dalam daun lebih rendah daripada di udara.
Dengan sifat PEP-karboksilase yang demikian berarti tumbuhan C-4 masih
dapat mengikat CO2 dengan stoma setengah menutup untuk mengurangi
adanya transpirasi, sehingga lebih efisien dalam penggunaan air. Di samping
itu pemecahan asam malat di dalam sel seludang berkas pengangkut
menyebabkan kadar CO2 dalam kloroplas relative tinggi sehingga daur
Calvin dapat lebih giat.
17
4. Jalur CAM
CAM adalah Crassulacean Acid Metabolism, yaitu sistem metabolism asam
pada tumbuhan Crassulaceae. Tumbuhan ini kebanyakan tumbuh di daerah
kering atau epifit sehingga umumnya berdaging untuk menyimpan air dan
stomanya menutup pada siang hari untuk mengurangi transpirasi. Karena
stomanya membuka pada malam hari, maka pengikatan CO2 juga dilakukan
pada malam hari. Sistim pengikatan CO2-nya hampir sama dengan tanaman
C-4, namun dalam jalur CAM ini tidak ada pemisahan antara tempat
pengikatan CO2dengan tempat reduksinya. Semuanya berlangsung di dalam
sel-sel mesofl dan pemisahan hanya terjadi dalam hal waktu pengikatan
CO2 di udara. Pada malam hari CO2 diikat oleh PEP menjadi OAA (asam
oksalo asetat), kemudian diubah menjadi asam malat.
Asam malat ini akan disimpan dalam vakuola sel, karena penimbunan asam
di dalam plasma sel dapat menghambat metabolisme sel. Baru pada
keesokan harinyaasam malat akan dibawa masuk kedalam kloroplas, dan
diikat serta direduksi melalui daur Calvin.
18
The C4 plant seperates the reactions by location Whereas the CAM plant seperates the rections by time
19
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel
tumbuhan.
2. Terdapat 3 macam plastida, yaitu kromoplas, leukoplas, kloroplas,
3. Semua tipe plastida adalah turunan dari badan yang sangat kecil,
yang disebut proplastida, yang terdapat di dalam sel meristem.
4. Plastida terdapat pada semua tumbuhan dan beberapa jenis alga
dan bakteri.
5. Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen dan
digunakan untuk menyimpan hasil metabolisme
6. Kloromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan,
kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau
warna selain hijau.
7. Kloroplas adalah plastida yang berperan dalam fotosintesis.
8. Kloroplas tersusun atas membrane dalam, membrane luar, ruang
antar membrane, stroma, dan grana.
9. Kloroplas mengandung materi genetic berupa DNA sirkuler.
10. Kloroplas dapat memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan.
11. Asal- usul kloroplas diduga berasal dari sel prokariotik
fotosintetik yang bersimbiosis dengan sel eukariotik.
12. Di dalam kloroplas terjadi proses fotosintesis, dimana terbagi
menjadi 2 tahap, reaksi terang yang terjadi di grana dan reaksi gelap yang
terjadi di stroma.
13. Fotosintesis pada tumbuhan C4 terjadi pada 2 tempat berbeda
pada kloroplas, yaitu sel mesofil dan sel seludang berkas pembuluh,
20
sementara pada tumbuhan CAM fotosintesis terjadi dalam 2 waktu, yaitu
siang dan malam hari.
21