makalah sistem pemerintahan

32
SISTEM PEMERINTAHAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DISUSUN OLEH : 1. ARFIN AWWALUDIN 2. ASA ARYA SUDARMAN 3. LINDA INDRIANI 4. NINDY EVA 5. NURMA YUNITA 6. NURUL FAJRI 7. SITI HANIFAH 8. SITI ZAENAB 9. WIDIA TAMARA KELAS : XII IPA 4 SMAN 1 CIBINONG

Upload: nurul-fajri

Post on 12-Jun-2015

8.858 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Pendidikan kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Pemerintahan

SISTEM PEMERINTAHAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH : 1. ARFIN AWWALUDIN

2. ASA ARYA SUDARMAN

3. LINDA INDRIANI

4. NINDY EVA

5. NURMA YUNITA

6. NURUL FAJRI

7. SITI HANIFAH

8. SITI ZAENAB

9. WIDIA TAMARA

KELAS : XII IPA 4

SMAN 1 CIBINONGTAHUN AJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Sistem Pemerintahan

Assalammualaikum wr, wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat

terselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pendidikan

kewarganegaraan dengan tema Sistem Pemerintahan. Selain itu tujuan disusunya makalah ini

adalah untuk Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan

tentang pengertian sistem pemerintahan, macam-macamnya, dan juga sistem pemerintahan yang

ada diberbagai negara.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik serta

saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapakan demi penyempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Terimakasih.

Wassalammualaikum wr, wb.

Penyusun

Bogor, 3 November 2012

DAFTAR ISI

2 | P a g e

Page 3: Makalah Sistem Pemerintahan

1. KATA PENGANTAR 2

2. DAFTAR ISI 3

3. BAB I

PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang Masalah 4

3.2 Perumusan Masalah 4

3.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 5

3.4 Sistematika Penulisan 5

4. BAB II

PEMBAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN

4.1 Bagan Sistem Pemerintahan 7

4.2 Pengertian Sistem Pemerintahan 8

4.3 Macam-macam Sistem Pemerintahan 9

4.3.1 Sistem Pemerintahan Presidensial 10

4.3.1.1 Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial 10

4.3.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial 11

4.3.2 Sistem Pemerintahan Parlementer 11

4.3.2.1 Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer 11

4.3.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer 12

4.4 Sistem Pemerintahan Negara di Dunia 13

4.4.1 Indonesia 13

4.4.2 Amerika Serikat 14

4.4.3 Inggris 16

4.4.4 Jepang 18

5. BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan 20

5.2 Saran 20

6. DAFTAR PUSTAKA 21

BAB I

3 | P a g e

Page 4: Makalah Sistem Pemerintahan

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan

Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu

berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun

minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,

ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yang kontiniu. Sampai saat ini hanya

sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara

menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana penerapannya

kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan

terkesan tidak bisa diubah dan cenderung statis. Jika suatu pemerintahan

mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan berlangsung dalam waktu yang lama

maka akan timbul pergesekan dari pihak minoritas yang merasa normalitasnya

terganggu. Seiring dengan tumbuhnya ide – ide dan pemikiran baru seiring

perkembangan zaman di suatu komunitas minoritas, tidak menutup kemungkinan di

beberapa negara terjadi tindakan separatisme dan hal ini mendapat dukungan dari

mayoritas yang menganggap sistem pemerintahan yang diterapkanmemberatkan rakyat di

negara tersebut sehingga memuluskan gerakan separatisme.   

Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk

menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif

lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

2.     Perumusan Masalah

                               Agar perumusan masalah ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang

lingkup masalah Sistem Pemerintahan ini adalah sebagai berikut :

a. Pengertian Sistem Pemerintahan.

b. Sistem Pemerintahan Indonesia.

c. Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.

4 | P a g e

Page 5: Makalah Sistem Pemerintahan

d. Ciri-ciri Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.

e. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.

f. Kekurangan Sistem Parlementer dan Presidensial.

g. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara, misal : Indonesia, Amerika Serikat,

Inggris, dan Jepang

3 .    Tujuan dan Manfaat Penulisan

Setiap penulisan suatu masalah atau setiap kegiatan dilakukan tentunya harus

memiliki suatu tujuan dan manfaat. Dalam penulisan makalah ini penulis memberikan

beberapa tujuan dan manfaat dari makalh ini, antara lain sebagai berikut :

3.2   Tujuan dari Penulisan

a. Sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan;

b. Menambah wawasan tentang apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan;

c. Mengetahui macam-macam Sistem Pemerintahan;

d. Mengetahui Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial dan ;

e. Mencari Perbedaan Sistem Pemerintahan Berbagai Negara.

3.2   Manfaat penulisan

a. Sebagai pedoman untuk menambah wawasan dalam menulis dan membuat suatu

karya ilmiah.

b. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.

c. Sebagai bahan bacaan dan lebih memahami bagaimana tata cara penulisan

makalah.

3.3  Sistematika Penulisan

Pembahasan yang penulis lakukan terdiri dari 3 Bab yang akan diuraikan.

Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I     : PENDAHULUAN

Dalam penulisan bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, serta Sistematika Penulisan.

5 | P a g e

Page 6: Makalah Sistem Pemerintahan

         BAB II   : PEMBAHASAN MASALAH

Dalam bab ini menguraikan tentang Landasan Teoritis dan Pembahasan Masalah.

BAB III  : PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran penulis yang

sebagaimna telah di uraikan dalam bab – bab sebelumnya.

6 | P a g e

Page 7: Makalah Sistem Pemerintahan

BAB IIPEMBAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN

A. BAGAN SISTEM PEMERINTAHAN

7 | P a g e

SISTEM PEMERINTAH

AN

PENGERTIAN

MACAM

BERBAGAI NEGARA DI DUNIA

LUAS

SEMPIT

PRESIDENSIL

PARLEMENTER

INDONESIA

’45-’49‘50-’59‘59-’66‘66-’98

AS

INGGRIS

JEPANG

Page 8: Makalah Sistem Pemerintahan

B. Pengertian Sistem Pemerintahan

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan

pemerintahan.

Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti

susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata

pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu;

b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, Negara;

c.  Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.

Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara

menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu Wilayah,

daerah atau Negara.Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah

yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan

penyelenggaraan Negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas

berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi

dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang luas, pemerintahan

adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan

yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan

negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi

tiga, yaitu :

   Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau

kekuasaan menjalankan pemerintahan.

Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang

Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas

undang-undang.

Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif,

legislatif dan yudikatif yang saling berhubungan satu sama lain demi mencapai tujuan

pemerintahan negara yang tercantum dalam dasar Negara. Tujuan pemerintahan

negara dalam dasar negara pada umumnyaberisi cita-cita, visi dan misi

8 | P a g e

Page 9: Makalah Sistem Pemerintahan

pembentukan Negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah

melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang

berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling

menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.

Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah

kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan

melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen

akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut

dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/kabinet.

Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.

C. Macam-macam Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

1. sistem pemerintahan presidensial.

2. sistem pemerintahan parlementer.

Pada umumnya, negara-negara didunia menganut salah satu dari sistem pemerintahan

tersebut. Adanya sistem pemerintahan lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari

dua sistem pemerintahan diatas. Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara

yang menganut sistem pemerintahan parlemen. Bahkan, Inggris disebut sebagai Mother

of Parliaments (induk parlemen), sedangkan Amerika Serikat merupakan tipe ideal dari

negara dengan sistem pemerintahan presidensial.

Kedua negara tersebut disebut sebagai tipe ideal karena menerapkan ciri-ciri yang

dijalankannya. Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model pemerintahan

parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistem pemerintahan

presidensial. Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap konsisten dalam menjalankan

prinsip-prinsip dari sistem pemerintahannya. Dari dua negara tersebut, kemudian sistem

pemerintahan diadopsi oleh negara-negara lain dibelahan dunia.

Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada

hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem pemerintahan disebut

9 | P a g e

Page 10: Makalah Sistem Pemerintahan

parlementer apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat

pengawasan langsung dari badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial

apabila badan eksekutif berada di luar pengawasan langsung badan legislatif. Untuk lebih

jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem pemerintahan

presidensial dan parlementer :

1. Sistem Pemerintahan Presidensial

Merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh

presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislative). Menteri

bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala

Negara sekaligus kepala pemerintahan.

Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.

Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial:

a. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara

sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih

langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.

b. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada

presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.

c. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden

tidak dipilih oleh parlemen.

d. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.

e. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota

parlemen dipilih oleh rakyat.

f. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial

a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

b.   Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,

masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia

adalah lima tahun.

10 | P a g e

Page 11: Makalah Sistem Pemerintahan

d. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa

jabatannya.

e. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi

oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial

a. Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat

menciptakan kekuasaan mutlak.

b. Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

c. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara

eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan

waktu yang lama.

2. Sistem Pemerintahan Parlementer

Merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif)

bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam system pemerintahan ini, parlemen

mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan

pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada

parlemen.

Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.

Ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :

a. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih

langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar

sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.

b. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan

pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki

peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.

c. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai

pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan

kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana

11 | P a g e

Page 12: Makalah Sistem Pemerintahan

menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari

parlemen.

d. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang

mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-

waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen

menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.

e. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan

adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara

republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki

kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan

negara.

f. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas

saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan

pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

a. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian

pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan

legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.

c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet

menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer

a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan

parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir

sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet

adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka

yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

12 | P a g e

Page 13: Makalah Sistem Pemerintahan

e. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman

mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk

menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

D. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara di Dunia

1. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

1.) Tahun 1945 – 1949

Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet

parlementer berdasarkan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat

(BP-KNIP) tanggal 11 november 1945, yang kemudian disetujui oleh presiden

dan diumumkan dengan maklumat pemerintah tanggal 14 november 1945. Sejak

tanggal 14 november 1945  kekuasaan pemerintah dipegang oleh Perdana Menteri

yang secara bersama-sama atau sendiri bertanggung jawab kepada KNIP yang

berfungsi sebagai DPR dan tidak bertanggung jawab kepada presiden seperti yang

dikehendaki oleh UUD 1945.

2.) Tahun 1949 – 1950

Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu

adalah system parlementer cabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem

Pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan cabinet parlementer

murni karena dalam system parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan

yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah.

3.) Tahun 1950 – 1959

Landasannya adalah UUD ’50 pengganti konstitusi RIS ’49. Sistem

Pemerintahan yang dianut adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal

yang masih bersifat semu. Ciri-ciri:

a.       presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.

b.      Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.

c.       Presiden berhak membubarkan DPR.

d.      Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

13 | P a g e

Page 14: Makalah Sistem Pemerintahan

4.) Tahun 1959 – 1966 (Demokrasi Terpimpin)

Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk

melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol

ditentukan oleh presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada kebebasan

mengeluarkan pendapat.

5.) Tahun 1966 – 1998

Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi

terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi

penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur pada 21 Mei 1998.

6.) Tahun 1998 – Sekarang (Reformasi)

Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak

memberikan ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah

secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.

2. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Amerika Serikat

Sistem pemerintahan Amerika serikat didasarkan atas konstitusi(UUD)

tahun 1787. Namun konstitusi tersebut telah mengalami beberapa kali

amandemen. Amerika Serikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar

dalam kehidupan masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi dan

kebebasan. Sistem Pemerintahan amerika serikat yang telah berjalan sampai

sekarang diusahakan tetap menjadi sistem pemerintahan demokrasi. Sistem

pemerintahan yang dianut ialah demokrasi dengan sistem presidensial. Sistem

presidensial inilah yang selanjutnya dijadikan contoh bagi sistem pemerintahan

negara-negara lain, mekipun telah mengalami pembaharuan sesuai dengan latar

belakang negara yang bersangkutan.

Pokok-pokok Sistem Pemerintahn Amerika Serikat:

a. Amerika Serikat adalah negar republik dengan bentuk federasi (federal) yang

terjadi atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahn berada di Washington dan

pemerintahan negara bagian(state). Adanya pembagian kekuasaan untuk

pemerintahan federal yang memiliki kekuasaan yang di delegasikan konstitusi.

14 | P a g e

Page 15: Makalah Sistem Pemerintahan

Pemerintah negara bagian memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan

kepada pemerintahan federal.

b. Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan

yudikatif. Antara ketiga badan tersebut terjadi cheks and balances sehingga tak

ada yang terlalu menojol dan diusahakan seimbang.

c. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden. Presiden berkedudukan sebagai

kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden

dipilih dalam satu paket(ticket) oleh rakyat secara langsung. Dengan demikian,

presiden tak bertanggung jawab kepada kongres (parlemenya amerika Serikat)

tetapi pada rakyat. Presiden membentuk kabinet dan mengepali badan eksekutif

yang mencakup departemen ataupun lebaga non departemen.

d. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres

terdiri atas 2bagian (bikameral), yaitu senat dan badan perwakilan (The house

of Representative). Anggota senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian

yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat dinegara bagian yang bersangkutan.

Tia negara bagian punya 2 orng wakil. Jadi terdapat 100 senator yang

terhimpun dalam The Senate of United State. Masa jabatan senat adalah enam

tahun. Akan tetapi dua pertiga anggotanya di perbaharui tiap 2 tahun. Badan

perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipilih

langsung untuk masa jabatan 2 tahun.

e. Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme court) yang

bebas dari dua badan lainya. Mahkamah agung menjamin tegaknya kebebasan

dan kemerdekaan individu serta tegaknya hukum.

f. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada 2 partai yang

menentukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu partai

demokrat dan partai Republik. Dalam setiap pemilu kedua [partai ini saling

memperebutkan jabatan-jabatan politik.

15 | P a g e

Page 16: Makalah Sistem Pemerintahan

g. Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan di amerika

serikat pemilu ditingkat federal, misalnya pemilu untuk memilih presiden dan

wakil presiden, pemilu untuk di tingkat federal, misalnya pemilu untuk

memilih presiden dan wakil presiden, pemilu untuk memilih anggota senat,

pemilu untuk memilih anggota perwakilan. Di tingkat negara bagian terdapat

pemilu untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, serta pemilu untuk

anggota senat dan badan perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat

pemilu untuk memilih walikota/dewan kota, serta jabatan publik lainya.

h. Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan

pemerintahan federal. Tiap negara bagian dipilih oleh gubernur dan wakil

gubernur sebagai eksekutif. Ada parlemen yang terdiri atas 2 badan, yaitu senat

mewakili daerah yang lebih rendah setingkat kabupaten dan badan perwakilan

sebagai perwakilan rakyat negara lain.

Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif

memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak

berhubungan secara langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer.

Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.

3. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Inggris

Negara Inggris dikenal sebagai induk parlementaria (the mother of

parliaments) dan pelopor dari sistem parlementer. Inggrislah yang pertama kali

menciptakan suatu parlemen workable. Artinya, suatu parlemen yang dipilih oleh

rakyat melalui pemilu yang mampu bekerja memecahkan masalah sosial ekonomi

kemasyarakatan. Melalui pemilihan yang demokratis dan prosedur parlementaria,

Inggris dapat mengatasi masalah sosial sehingga menciptakan kesejahteraan

negara (welfare state).Sistem pemerintahannya didasarkan pada konstitusi yang

tidak tertulis (konvensi). Konstitusi Inggris tidak terkodifikasi dalam satu naskah

tertulis, tapi tersebar dalam berbagai peraturan, hukum dan konvensi.

Pokok-pokok Pemerintahan Inggris adalah:

16 | P a g e

Page 17: Makalah Sistem Pemerintahan

a. Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United

Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara.

Inggris berbentuk kerajaan (monarki).

b. Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta para

menteri), sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan

demikian, pelaksanaan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana

menteri.

c. Raja/ratu/mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler

dengan tidak memiliki kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan,

kedaulatan dan persatuan negara.

d. Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu

House of Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis

Rendah adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih

oleh rakyat di antara calon-calon partai politik. House of Lord atau Mejelis

Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan

warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih besar daripada

House of Lord. Inggris menganut Parliament Soverengnity, artinya

kekuasaan yang sangat besar pada diri parlemen.

e. Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri.

Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan.

Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons. Perdana

menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of Commons. Masa

jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of

Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan

mosi tidak percaya.

17 | P a g e

Page 18: Makalah Sistem Pemerintahan

f. Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan.

Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika

sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih

penyelenggaraan pemerintah.

g. Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat 2 partai yang saling

bersaing dan memerintah. Partai tersebut adalah Partai Konservatif dan

Partai Buruh. Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di parlemen

merupakan partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi

partai oposisi.

h. Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang

dipilih. Meskipun demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan

tidak memihak, termasuk memutuskan sengketa antara warga dengan

pemerintah.

Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan

pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di

daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England,

Wales dan Greater London.

4. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Jepang

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar Jimmu

pada abad ke-7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling disegani di

wilayah Asia karena memiliki tekhnologi yang jauh lebih maju dibandng dengan

negara-negara di sekitarnya. Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat

prefektur (setingkat provinsi) dan memiliki lebih dari 3300 pemerintah daerah

pada tingkat bawah. Para kepala pemerintah daerah tersebut dipilih oleh rakyat

setempat melalui pemilihan.

Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki

konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai sistem

pemerintahan, Jepang menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti

18 | P a g e

Page 19: Makalah Sistem Pemerintahan

yang dijalankan di Negara Inggris dan Kanada. Sejak tahun 1947 di Jepang mulai

berlaku sebuah konstitusi atau Udang-Undang Dasar yang didasarkan pada tiga

prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak asasi manusia, dan

penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan tentang tiga

kemandirian badan pemerintah yang terdiri dari :

* Badan Legislatif biasa disebut Diet atau parlemen

* Badan Eksekutif terdiri dari anggota cabinet

* Badan Yudikatif berfungsi sebagai pengadilan hokum

Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun

demikian, fungsi Kaisar sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial

belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar

sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar Jepang hanya bertindak

sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan

diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan perdana

menteri.

Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai

pembuat undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480

anggota dan Majelis Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih

Perdana Menteri dari kalangan mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri

terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan bertugas dibawah kepemimpinan

Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya akan bertanggung-

jawab kepada Diet.

Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta pengadilan-

pengadilan yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan yang mengurusi

masalah hukum terdiri dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan Distrik, dan

Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan, seperti pelanggaran lalu lintas).

Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah Agung dan 14 hakim

lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh kabinet.

19 | P a g e

Page 20: Makalah Sistem Pemerintahan

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Negara yang menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif,

legislatif maupun yudikatif. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga

suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena

sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem

pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika

suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan

berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal

tersebut. Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja

dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan

negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok,

yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur

lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri. Pembagian sistem pemerintahan negara secara

modern terbagi dua, yaitu presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem

pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan

eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan

langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif

maka sistem pemerintahannya adalah presidensial. Dalam sistem pemerintahan negara republik,

lembaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam

sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang

berbeda.

B.     Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan

jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran  yang bersifat membangun

sangat lah penulis harapkan terutama dari ibu guru dan rekan pembaca sekalian demi

kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua

dan menambah wawasan kita.

20 | P a g e

Page 21: Makalah Sistem Pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

http://sman1lintaubuo.sch.id/?p=574

http://aguzssudrazat.blogspot.com/2012/07/artikel-tentang-sistem-pemerintahan.html

http://muflih09.blogspot.com/

http://rahmatsolihien.blogspot.com/2012/07/sistem-pemerintahan.html

http://mster-al.blogspot.com/2012/10/makalah-sistem-pemerintahan-indonesia.html

http://carapedia.com/sistem_pemerintahan_jepang_info232.html

21 | P a g e