makalah simdik proposal kemitraan antara lpmp dengan

22
Makalah SIMdik Proposal Kemitraan antara LPMP dengan Pemda TUGAS MATA KULIAH Entrepreneurship Oleh: Nama : Roberto Leonardo NIM : 0908942 Makalah Entrepreneurship 1

Upload: robertoaja

Post on 18-Jun-2015

655 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

Makalah

SIMdik

Proposal Kemitraan antara LPMP dengan Pemda

TUGAS MATA KULIAH

Entrepreneurship

Oleh:

Nama : Roberto Leonardo

NIM : 0908942

PRODI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2009

Makalah Entrepreneurship 1

Page 2: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Membangun kemitraan strategis dengan Dinas Pendidikan baik

tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten/kota mendesak dilakukan LPMP

Riau. Tidak hanya demi meningkatkan kualitas dan efektifitas berbagai

program dan kegiatan yang ada dikelola LPMP, jauh lebih penting adalah

meningkatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi LPMP dalam proses

penjaminan mutu pendidikan guna mempercepat terwujudnya sistem

pendidikan bermutu terutama pada wilayah tugasnya di Bumi Lancang

Kuning Provinsi Riau.

Sejak tahun 2007 lalu, LPMP Riau cukup aktif membangun

kemitraan dengan dinas pendidikan di provinsi ini, baik dalam lingkup

provinsi ataupun kabupaten/kota. Pola kemitraan yang dilakukan sebagian

besar belum memberikan kontribusi yang cukup siginifikan dalam

meningkatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi LPMP sebagai lembaga

penjaminan mutu pendidikan. Karena kerjasama yang dilakukan tersebut

masih sekedar pemenuhan aturan perundang-undangan dalam pelaksanaan

berbagai program kegiatan yang terdapat pada LPMP terkait pelaksanaan

otonomi daerah, dimana kewenangan pengelolaan pendidikan berada pada

pemerintah daerah. Kemitraan yang dibangun dalam konteks optimalisasi

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi LPMP dalam pelaksanaan penjaminan

mutu pendidikan relatif kecil, seperti melakukan uji kompetensi guru di

Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2008 lalu. Kemitraan ini juga masih

bersifat parsial, dalam arti kata tidak berlanjut pada tingkat pemberian

fasilitasi atau pun pendampingan dalam proses penjaminan mutu pendidikan

pada satuan pendidikan sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam aturan PP

Makalah Entrepreneurship 2

Page 3: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

tersebut ditegaskan LPMP bertugas memberikan bantuan pada pemerintah

daerah untuk melakukan supervisi dan bimbingan pada satuan pendidikan.

Demi tugas mulia mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif serta bermartabat

seperti visi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), LPMP Riau

harus berupaya keras meningkatkan optimalisasi berbagai program dan

kegiatan yang terdapat dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)-

nya. Apalagi, sebagian besar dari anggaran tersebut memang diperuntukkan

dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan.

Pada tahun 2010 ini berdasarkan selendang program LPMP Riau

yang disampaikan Direktur Bindiklat Bapak Sumarna Surapranata, Ph.D

total anggaran yang dialokasikan pada LPMP Riau diperkirakan mencapai

Rp44,169 miliar. Dari dana sebesar itu, hanya Rp6,12 miliar yang

diperuntukkan bagi kegiatan rutin dan operasional LPMP Riau, sebagian

besarnya sekitar Rp38,04 diperuntukkan bagi pelaksanaan program dan

kegiatan Departemen Pendidikan Nasional yang disalurkan melaluikan

lembaga ini. Mulai dari pengembangan program pendataaan, updating dan

pengembangan sistem informasi PTK, sampai pemetaaan, termasuk

peningkatan kompetensi PTK hingga pemberian blockgrant bagi berbagai

kelompok kerja guru ataupun musyawarah guru dalam mata pelajaran yang

tersebar di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau dan Kepri.

Di sisi lain, sejak 2008 lalu, LPMP Riau juga telah mendapatkan

pengakuan formal bahwa operasional organisasi lembaga ini sudah

memenuhi prinsip-prinsip efisiensi dan efektitas seperti standar yang

diterapkan melalui ISO 9001:2000 tentang manajemen mutu seiring

diterimanya sertifikat ISO oleh LPMP Riau. Artinya, LPMP Riau dinilai

telah memahami secara utuh apa yang menjadi tugas fungsinya, mampu

melakukan manajemen sumber daya manusia yang mendorong percepatan

kemajuan organisasinya, termasuk mengetahui dengan pasti siapa yang

menjadi stakeholdernya serta bagaimana memperlakukan pelangganya

dengan pelayanan dan jasa terbaik.

Makalah Entrepreneurship 3

Page 4: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

PERMASALAHAN

Ada banyak faktor yang terkait dengan belum optimalnya berbagai

kemitraan yang dibangun LPMP dengan pemerintah daerah melalui dinas

pendidikan baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota. Satu yang

terpenting diantaranya kultur yang coba dibangun melalui pengaplikasian

standar dan prosedur yang mengacu pada prinsip manajemen mutu belum

menjadi sebuah bagian dari budaya kerja di LPMP Riau. Hal ini

berimplikasi pada kurang optimalnya partisipasi pegawai LPMP dalam

mendorong peningkatan tugas pokok dan fungsi LPMP dalam penjaminan

mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk

TK/RA. Faktor lainnya adalah pendekatan yang cenderung parsial dalam

pembangunan kemitraan, sehingga kemitraan yang dilakukan tidak

memiliki kesinambungan dalam kerangka penjaminan mutu pendidikan.

Mengacu pada hasil review kapasitas LPMP Riau yang dilakukan

Direktorat Jenderal Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan (Ditjen Bindiklat)

berkerjasama dengan AusAID pada 2007 lalu, pemahaman LPMP terhadap

tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga penjaminan mutu pendidikan

seperti yang ditetapkan melalui Permendiknas No 07 Tahun 2007 tentang

Organisasi dan Tata Kerja LPMP belum memadai atau masih berkisar pada

level sedang menuju baik. Menurut laporan review itu, sumber daya

manusia yang ada belum memahami secara jelas dan utuh hal-hal terkait

dengan model pemetaaan kompetensi guru dan pelaksanaan penjaminan

mutu serta sistem pendidikan nasional. Padahal sejumlah item tersebut

dinilai strategis dalam pelaksanan tugas pokok dan fungsi LPMP, seperti

mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan termasuk mensimulasikan

berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Hal ini berujung pada kurang mampunya LPMP menangkap potret

kompetensi guru yang sesungguhnya yang mengakibatkan berbagai program

fasilitasi yang diberikan tidak tepat sasaran.

Dalam tatanan praktis, rendahnya pemahaman mengenai

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ini mengakibatkan LPMP sulit

memberikan interprestasi yang bisa dipertanggungjawabkan terhadap

Makalah Entrepreneurship 4

Page 5: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

pelaksanaan program dan kegiatan yang meski tercantum dalam DIPA

masing-masing. Disisi lain, instansi yang menaungi LPMP juga belum

mengeluarkan kebijakan dan panduan yang jelas mengenai skema

penjaminan mutu pendidikan sampai diterbitkannya Permendiknas No 63

tahun 2009.

Faktor lainnya adalah pemaknaaan mengenai otonomi daerah yang

dikaitkan dengan pola pikir birokratis. Hal ini membuat LPMP agak

tersendat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Sebagai UPT

Depdiknas yang berada di tingkat provinsi, sejatinya LPMP harus menjalin

kerjasama dengan berbagai pejabat dan pemangku kepentingan yang

memiliki kewenangan dalam membuat keputusan. Dalam kaca mata

birokratis, hal itu mengakibatkan LPMP sulit melakukan berbagai terobosan

karena eselonisasi berada di bawah dinas yang semestinya menjadi mitra.

Seperti pelaksanaan rapat koordinasi yang rutin dilakukan LPMP setiap

tahunnya. Dalam undangannya LPMP disebarkan LPMP mengharapkan

kegiatan itu dihadiri pejabat yang berwenang dalam membuat atau

mendorong lahirnya keputusan, namun yang hadir terkadang staf yang

secara struktural sulit untuk menggolkan berbagai kebijakan. Padahal di

dalam forum tersebut LPMP sering menyampaikan banyak program dan

kegiatan yang bermanfaat bagi daerah.

Makalah Entrepreneurship 5

Page 6: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

BAB II

PROGRAM KEMITRAAN

LPMP DENGAN PEMERINTAH DAERAH

PENINGKATAN PELAKSANAAN TUPOKSI

LPMP Riau diharapkan mengoptimalkan berbagai langkah dan

kebijakan yang telah dilakukannya dalam upaya membangun atau

meningkatkan kemitraan dengan dinas pendidikan baik tingkat provinsi

ataupun kabupaten/kota yang ada di Bumi Lancang Kuning Provinsi Riau.

Salah satunya melalui penerapan kerangka kerja yang yang strategis dan

terpadu dengan melibatkan semua elemen yang ada di lembaga penjaminan

mutu pendidikan ini. Melalui kerangka kerja tersebut diharapkan muncul

partisipasi aktif dari tiap elemen di LPMP Riau guna mendorong

peningkatan tugas dan fungsi sebagai lembaga penjaminan mutu pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk TK/RA.

Tahapan mendasar yang harus dilakukan LPMP untuk peningkatan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya adalah membangun pencitraan

positif tak hanya bagi lingkup eksternal, namun juga bagi lingkup

internalnya. Penguatan secara internal ini penting guna membangun suatu

budaya mutu di lingkup LPMP. Pegawai adalah elemen penting yang sangat

berperan dalam mendorong peningkatan kepuasan pelanggan terhadap jasa

dan layanan yang diberikan LPMP. Sejumlah program dan kegiatan yang

telah dilakukan LPMP dapat dijadikan awal dalam membangun pencitraan

positif lembaga, seperti roadshow yang dilakukan pada hampir semua

kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau dan Kepri, serta berbagai

terobosan kerjasama luar negeri yang dilakukan LPMP Riau dengan

lembaga sejenis. Kesemua program dan kegiatan tersebut bisa dikemas

sedemikian rupa dan dikomunikasikan kepada stake holder dalam berbagai

jalur publikasi yang tersedia.

Makalah Entrepreneurship 6

Page 7: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN (SIMDik)

Mengacu pada selendang program yang diperuntukkan bagi LPMP

Riau untuk tahun 2010 ini, terdapat beberapa program dan kegiatan yang

bisa dijadikan percontohan bagi LPMP Riau dalam membangun sebuah

kemitraan strategis dan jangka panjang dengan semua dinas pendidikan dan

kabupaten/kota di bumi Lancang Kuning ini. Kemitraan yang dibangun

tersebut diyakini bisa mendorong peningkatan unjuk kerja LPMP sebagai

lembaga penjaminan mutu pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah

termasuk TK/RA. Kemitraan tersebut adalah kemitraan yang ditujukan

untuk mengembangkan sebuah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

(SIMDik) sesuai dengan pengembangan SIMDik yang didasarkan pada

pendekatan yang telah dilakukan UNESCO di sejumlah negara di dunia ini.

Dipilihnya penerapan sistem informasi manajemen pendidikan

sebagai usulan program kemitraan LPMP Riau, karena output yang

dihasilkannya tak hanya bisa mendorong percepatan mutu pendidikan

namun juga memudahkan LPMP dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya dalam penjaminan mutu pendidikan. Di samping itu, LPMP

memang diharapkan berperan sebagai data center di tingkat provinsi.

Sejumlah nilai positif melalui pendekatan pengembangan SIMDik

yang telah diterapkan UNESCO di sejumlah negara ini antara lain;

1. Mendorong penggunaan data dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan.

2. Fleksibilitas yang tinggi, model pengembangannya sesuai

dengan kebutuhan dari masing-masing dinas pendidikan.

3. Melibatkan semua stakeholder, mulai dari dinas

pendidikan sampai dewan pendidikan termasuk guru dan

organisasi pemerhati pendidikan lainnya.

4. Mengintegrasikan pendekatan terdistribusi dan

tersedesentralisasi.

5. Bagi LPMP output sistem bisa dioptimalkan dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam

Makalah Entrepreneurship 7

Page 8: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

penjaminan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah termasuk TK/RA

Pengambilan keputusan berdasarkan data merupakan salah satu

faktor penting yang ditekankan melalui penerapan SIMDik ini. Pola dalam

jangka panjang akan mengakibatkan perubahan yang sangat mendasar

dalam berbagai kebijakan mulai dari tahap perencanaan hingga pengambilan

keputusan. Selama ini, data yang akurat dan sulit didapat merupakan salah

satu kendala yang membuat berbagai kebijakan yang dihasilkan tidak tepat

sasaran.

Selain itu, eksistensi LPMP di daerah akan makin kokoh. Sebab

keberhasilan sistem ini sangat tergantung pada kemitraan yang melibatkan

semua stake holder pendidikan. Dimana kelompok yang terdiri atas berbagai

stake holder tersebut memiliki peran strategis dalam mengarahkan

pengembangan sistem. Namun keterlibatan mereka dalam sistem ini akan

ditentukan oleh faktor integritas dan pemahaman mereka terhadap dunia

pendidikan.

Pendekatan terintegrasi antara desentralisasi dengan terdistribusi

membuat sistem ini sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah baik tingkat

kabupaten/kota ataupun provinsi dalam membuat kebijakan di sektor

pendidikan sesuai dengan karakteristik masing-masing. Melalui pendekatan

terintegrasi ini, setiap level dalam sistem ini bisa mendapatkan data dan

memberikan interprestasi dalam bentuk indikator atas data tersebut

berdasarkan kebutuan masing-masing.

LPMP sebagai pengagas sistem berfungsi sebagai data center di

tingkat provinsi serta memberikan interprestasi atas data yang diterbitkan

sistem dalam bentuk rekomendasi serta tawaran fasilitasi dan

pembimbingan mutu pendidikan pada pemerintahan kabupaten/kota terkait

dengan berbagai persoalan yang terjadi dibidang penjaminan mutu

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Sementara sebagai UPT

Depdiknas, data yang diterbitkan sistem bisa dijadikan LPMP sebagai

laporan kinerja pendidikan di daerah kepada Depdiknas dengan dukungan

data yang valid dan mudah diakses terkait pelaksanaan berbagai program

Makalah Entrepreneurship 8

Page 9: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

dan kegiatan yang ada di LPMP Riau, seperti pendataan, pengembangan

SIM PTK, sampai peningkatan kompetensi PTK termasuk pemetaaan dan

fasilitasi serta supervisi pendidikan.

Hal terpenting yang mesti dipertimbangkan LPMP sebelum

mensosialisasikan sistem ini pada berbagai stakeholdernya adalah

menyepakati sejumlah agenda awal mengenai pemosisian LPMP dalam

skema sistem ini. Tahapan ini sangat krusial karena sangat menentukan

sejauh mana peran dan keterlibatan LPMP dalam pengimplementasian

sistem ini. Kalau LPMP bisa menyakinkan stake holdernya bahwa LPMP

bisa berperan sebagai Data Center di tingkat provinsi sekaligus pihak yang

bertanggungjawab dalam pendesaian strategi pengumpulan data, LPMP bisa

mengoptimalkan sistem ini demi pelaksanaan proses penjaminan mutu

pendidikan.

Hal lainnya, seperti yang disampaikan pada bagian atas makalah ini,

LPMP Riau harus membangun citra positif lembaga baik untuk lingkup

eksternal ataupun internal. Sebab dalam upaya sosialisasi rencana penerapan

SIMDik ini, memerlukan keintegrasian dan kesamaan persepsi terutama

pada internal LPMP. Selain itu, LPMP juga perlu menegaskan dukungan

dana yang bisa diberikan LPMP dalam pengimplementasian SIMDik., sebab

SIMDik harus dibangun secara kolektif dengan melibatkan semua dinas

pendidikan baik tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten/kota. Kemudian

LPMP juga perlu menyiapkan rencana operasional atau bahkan cetak biru

dari sistem ini, mulai dari proses pendesainan sistem hingga bagaimana

keterlibatan setiap kabupaten/kota dalam pelaksanaan sistem ini nantinya.

Untuk itu LPMP perlu merancang skenario kemitraan yang dimulai

dari tahap sosialisasi hingga tercapainya kesepakatan untuk menerapkan

sistem ini dalam kerangka waktu yang ditetapkan.

SKENARIO KEMITRAAN

Ada sejumlah skenario yang harus dipertimbangkan LPMP Riau

mendorong terwujudnya SIMDik ini; pertama skenario sosialisasi, kedua

skenario pemantapan dan ketiga skenario kegiatan dan terakhir

implementasi. Pada skenario sosialisasi, output yang diharapkan

Makalah Entrepreneurship 9

Page 10: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

teridentifikasinya tokoh-tokoh kredibel dan kompeten dari berbagai

organisasi pendidik terutama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau

Provinsi yang memiliki peran dan pengaruh dalam mendorong

pengembangan sistem ini. Pada skenario pemantapan, tokoh-tokoh tersebut

mulai didekati oleh tim lobi baik formal ataupun informal untuk

mendapatkan gambaran komitmen dalam mengembangkan SIMDik ini.

Pada sekenario kegiatan mulai dilaksanakan rakor sebanyak dua kali, yang

outputnya terbentuknya working group serta disepakatinya bentuk data yang

akan ditampilkan sistem. Sementara pada rakor kedua, mulai ditandatangani

MoU disertai tengat waktu pengimplementasian sistem termasuk dukungan

dana yang diperlukan untuk perancanganan hingga operasional sistem.

Secara diagram, skenario kemitraan dapat disajikan seperti gambar

di halaman selanjutnya.

Makalah Entrepreneurship 10

Page 11: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

Makalah Entrepreneurship 11

Page 12: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

SUMBER DANA

Mengacu pada selendang program dan kegiatan yang tercantum pada

DIPA LPMP Riau tahun 2010, hampir semua dana terdapat pada program

dan kegiatan pemutakhiran, pengayaan data dan pengembangan sistem

informasi PTK serta Pemetaan Mutu PTK. Sehingga LPMP bisa

menjanjikan alokasi dana yang sanggup ditanggung LPMP adalah sebesar

Rp1,6 miliar yang dialokasikan untuk tahap persiapan dan operasional

sistem. Namun hanya sekitar Rp517 juta yang bisa dicairkan dalam tahap

persiapan yang berasal dari dana pengembangan LPMP sebagai data center

Provinsi dan penyebarluasan informasi dan peningkatan mutu PTK serta

workshop penjaminan mutu dengan dinas pendidikan provinsi dan

kabupaten/kota.

Lebih jelasnya sumber dana tersebut dapat dilihat pada tabel

dibawah :

Sumber DanaPemutakhiran, pengayaan dan pengembangan SIM PTK

666.995.000

Pemutakhiran dan Pengayaan Data PTK

503.393.000

Pengembangan LPMP sebagai Data Center Provinsi

53.359.000

Penyebarluasan Informasi dan Peningkatan Mutu PTK

110.243.000

Pemetaan Mutu PTK 1.015.750.000

Workshop penjaminan mutu dengan Dinas Prov dan Kab

354.300.000

Monev dan Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi PTK

257.910.000

Pemetaan SNP untuk Penjaminan Mutu Pendidikan

120.700.000

Pengolahan dan analisis hasil SNP 51.900.000

Pengolahan dan update data PTK 230.940.000

Total 1.682.745.000

Dalam kerangka SIMDik yang akan ditawarkan kegiatan seperti

pemutakhiran, pengayaan data PTK, serta kegiatan monev dan pelaksanaan

Makalah Entrepreneurship 12

Page 13: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

kompetensi PTK serta Pemetaan SNP untuk penjaminan mutu pendidikan,

pengolahan dan analisisi hasil SNP serta pengolahan dan update data bisa

diselaraskan dengan penerapan sistem ini. Sebab, informasi yang

dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sudah otomatis menjadi informasi yang

juga dibutuhkan sistem ini. Namun kembali diingatkan, kata kuncinya

adalah agenda yang jelas dari LPMP selama sosialisasi dan rakor yang akan

diadakan (lihat diagram skenario kemitraan) mengenai pemosisian LPMP

dalam sistem ini.

Dana yang diperlukan oleh LPMP selama kegiatan ini hanyalah dana

operasional untuk mendorong sosialisasi SIMDik ini di tingkat Provinsi

Riau, seperti dana untuk penguatan staf dan pegawai LPMP, publikasi dan

berbagai media massa baik cetak maupun elektronik termasuk mengukur

efektifitas informasi yang disampaikan dalam konteks manajemen isu.

Alokasi dananya relatif kecil sehingga tidak akan terlalu membebani

anggaran LPMP.

Makalah Entrepreneurship 13

Page 14: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Keberanian dan inovasi adalah dua faktor yang mesti diinternalkan

oleh semua jajaran di LPMP Riau dalam menjalin kemitraan dengan dinas

pendidikan baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota dalam upaya

mengoptimalkan pelaksanana tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga

penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Riau. Selama sasaran akhirnya

adalah mendorong percepatan mutu pendidikan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya diperkirakan hambatan regulasi yang mungkin terjadi bisa

diantisipasi. Selain itu, LPMP juga perlu mengedepankan perencanaan

kemitraan yang terintegrasi dan holistik sehingga tiap tahapan dalam

kemitraan tersebut memiliki korelasi dengan tahapan selanjutnya sebagai

upaya peningkatan mutu pendidikan.

SARAN

Sesuai hasil review kapasitas yang dilakukan Ditjen Bindiklat,

semua jajaran di LPMP harus terus meningkatkan pemahamannya mengenai

penjaminan mutu pendidikan serta mampu mengindentifikasi faktor-faktor

kunci yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok tersebut. Meski review

tersebut dilakukan pada 2007 lalu, namun hasilnya masih relevan untuk

dijadikan referensi bagi jajaran LPMP. Sebab hanya dengan memahami

fungsi secara utuh dan komperensif daya dorong LPMP dalam proses

penjaminan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan mengenah

termasuk TK/RA bisa dioptimalkan.

Makalah Entrepreneurship 14

Page 15: Makalah SIMdik Proposal Kemitraan Antara LPMP Dengan

DAFTAR PUSTAKA

1. Nuresu wako t (2003) Education Management Information

System (EMIS) an Overview, Zimbabwe Unesco.

2. Tim Direktorat Bindiklat (2007) Laporan Akhir Hasil Review

Kapasitas Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

Provinsi Riau.

Makalah Entrepreneurship 15