makalah sim

Upload: aiynint

Post on 07-Jul-2015

163 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SIM tentang Sistem Pendukung keputusan

TRANSCRIPT

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANEJEMEN

S I S T E M P E ND U K U NG K E P U T U SA NLutfhi Khoiron [5.09.04.11.0.050] Nailil Uzlifah [5.09.04.11.049] Widya Ainin S [5.09.04.11.0.079]

2011

TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT 2011

7-1 7MWXIQ 4IRHYOYRK /ITYXYWER

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan

Makalah ini berisikan tentang Pendukung Keputusan dalam Bisnis atau yang lebih khususnya membahas tentang pendukung keputusan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sistem Pendukung Keputusan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Mojokerto, 10 Juli 2011

Penyusun

8IORMO-RJSVQEXMOE-:&92-1

4EKI | 2

7-1 7M

DAFTAR ISI

B B I Pendukung Keputusan Dalam Bisnis ................................ ...............................

A. Pendahuluan ................................ ................................ ................................ ........ 1 B. Bisnis dari Kecerdasan Bisnis ................................ ................................ ............. 1. Informasi Keputusan dan Manajemen ................................ ........................... 2. Kualitas Informasi ................................ ................................ ......................... 3. Struktur Keputusan ................................ ................................ ........................ C. Tren pendukung Keputusan ................................ ................................ ................. D. Sistem Pendukung Keputusan ................................ ................................ ............. 1 1 1 1 2 2

1. Komponen Decision Maker ................................ ................................ ........... 2 2. Sistem Visualisasi Data dan Informasi ................................ ........................... E. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan ................................ ......................... 1. Analisis Jika Maka ................................ ................................ ........................ 2. Analisi Sensivitas ................................ ................................ .......................... 2 3 3 3

3. Geografis ................................ ................................ ................................ ....... 2

3. Analisis Pencarian Sasaran ................................ ................................ ............ 3 4. Analisis Optimasi ................................ ................................ .......................... 3

5. Penambangan Data Untuk Pendukung Keputusan ................................ .......... 3 F. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) ................................ ................................ ........ 4 1. Fitur EIS ................................ ................................ ................................ ........ 4 2. Portal Informasi Perusahaan ................................ ................................ .......... 4 G. Portal Perusahaan dan pendukung Keputusan ................................ ...................... 5

H. Sistem Manajemen Pengetahuan ................................ ................................ ......... 6 BAB II TEKNOLOGI KECERDASAN ARTIFICIAL (AI) DALAM BISNIS ........... 7 A. Bisnis dan AI ................................ ................................ ................................ ...... 7 B. Nilai Bisnis dari AI ................................ ................................ ............................. 8

RM -RJ

Q

M

-:&9 -1

Q R Y YR Y Y

R

1

4EKI | 3

7-1 7M

IQ 4IR Y YRK /ITY Y ER

BAB I

PE DUKUNG KEPUTUSAN DALAM BISNISA. Pendahuluan Sistem Informasi manajemen adalah jenis awal dari sistem informasi yang dikembangkam untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. SIM menghasilkan produk informasi yang mendukung banyak kebutuhan peng ambilan keputusan harian dari para manajer dan praktisi bisnis. Laporan, tampilan, dan respons yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen menyediakan informasi yang telah ditetapkan oleh para pengambil keputusan untuk mencukupi kebutuhan informasi. Produk informasi yang telah ditentukan dapat memuaskan kebutuhan informasi para pengambil keputusan pada tingkat ooperasional dan taktis di organisasi yang dihadapi dalam situasi keputusan yang lebih terstruktur. Misalnya, manajer penjualan sangat bergantung pada laporan analisis penjualan untuk mengevaluasi perbedaan kinerja antartenaga penjual yang menjual jenis produk yang sama ke jenis pelanggan yang sama. Manajer dan pengambil keputusan bisnis lainnya menggunakan SIM untuk memperoleh informasi mengenai tempat kerja mereka yang berjaringan yang mendukung aktivitas pengambilan keputusan mereka. Informasi ini dapat berbentuk laporan periodik, pengecualian, dan permintaan dan tanggapan langsung dari permintaan. Browser Web, program aplikasi, dan software manajemen database meneyediakan akses ke informasi di intranet dan database opersional lannya di dalam organisasi.

B. Bisnis dan Kecerdasan Bisnis 1. Informasi, Keputusan dan Manajemen Jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan di dalam suatu perusahaan berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan manajemen dan jumlah struktur dalam situasi keputusan yang mereka hadapi. Tingkat pengambilan keputusan manajemen yang harus didukung oleh teknologi informasi dalam organisasi yang sukses adalah:IORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 4

!

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif yang terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum organisasi, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. Manajemen Taktis. Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri serta manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan.

Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan.

2. Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). a. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. b. Tepat Pada Waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. Ketepatan waktu Informasi harus tersedia ketika dibutuhkan. Kekinian Informasi harus selalu baru ketika disediakan. Frekuensi Informasi harus tersedia sesering yang dibutuhkan.

Periode waktu Informasi harus tersedia untuk periode waktu lampau, sekarang, dan masa depan. c. RelevanIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 5

"

#

"

'

&%

$

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Relevasi Informasi harus berhubungan dengan kebutuhan informasi dari bagi penerima informasi tersebut. Artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Manfaat dari suatu informasi dapat dilihat dengan cara mengukur aktivitas yang diselesaikan, kemajuan yang dicapai, atau sumber daya yang diakumulais. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.

d. Ekonomis informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya e. Mudah, Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh Dimensi Bentuk Kejelasan Informasi harus tersedia dalam bentuk yang mudah dipahami. Rinci Informasi dapat disediakan dalam bentuk rinci dan ringkasan. Urutan Informasi dapat disusun dalam urutan yang telah ditentukan. Presentasi Informasi dapat disajikan dalam bentuk narasi, numerik, grafik, atau bentuk lainnya. Media Informasi dapat disediakan dalam bentuk dokumen tercetak, tampilan video, atau media lainnya.

3. Struktur Keputusan Tingkat pengambilan keputusan manajemen menurut jenis struktur keputusan dan menurut tingkat manajemen dapat dibedakan atas : Struktur Keputusan Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif yang terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum organisasi, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. Struktur keputusan Manajemen Taktis.

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 6

(

)

(

3

21

0

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri serta manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan. Struktur Keputusan Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan.

C. Tren Pendukung Keputusan Kecepatan perkembangan TI seperti versi komputer jaringan dari software DSS/EIS membuat pendukung keputusan tersedia bagi manajemen tingkat bawah, serta bagi individu nonmanajerial dan tim mandiri dari praktisi bisnis Semakin banyaknya aplikasi yang memfokuskan pada pendukung keputusan yang bersifat persona, pemodelan, penulusuran informasi, gudang data, skenario jikamaka (what-if), dan pelaporan. Tren ini telah mengalami percepatan seiring dengan pertumbuhan yang sangat cepat dari Internet serta intranet dan ekstranet dari perusahaan yang menggunakan Internet dan pemilik kepentingannya. Inisiatif e-business dan e-commerce yang sedang diimplementasikan oleh banyak perusahaan juga memperluas ekspektasi serta penggunaan informasi dan pendukung keputusan dari karyawan, manajer, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Pertumbuhan ekstranet dan intranet korporat, serta internet juga telah berperan mempercepat pengembangan dan penggunaan pengiriman informasi kelas eksklusif dan alat software pendukung keputusan oleh manajemen dari tingkat yang lebih rendah dan oleh individu dan tim praktisi bisnis Bisnis harus memenuhi persyaratan analisis data dan informasi dari pemilik kepentingan dengan menyediakan pendukung keputusan berbasis Web yang lebih proaktif dan dipersonalisasi.

D. Sistem Pendukung Keputusan Terdapat beberapa jenis sistem yang mendukung berbagai tingkat pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan. Diantaranya : Sistem Informasi Manajemen (SIM), merupakan sebuah sistem yang membantu para manajer dalam mengawasi dan mengelola bisnis mereka denganIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 7

4

5

4

9

87

6

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

menyediakan informasu mengenai kinerja perusahaan. Sistem ini secara khusus menghasilkan sistem pemrosesan transaksi perusahaan. Sistem Pendukung Keputusan (DSS), menangani masalah-masalah terstuktur, DSS mendukung analisis masalah semistruktur dan tidak terstruktur. DSS sangat berguna dan penting, karena menyediakan informasi yang terperinci dan baik untuk mengambil keputusan yang memungkinkan perusahaan mengoordinasikan proses bisnis baik internal maupun eksternal dengan tepat. Seperti mengenai manajemen hubungan pelanggan, rantai pasokan, penentuan harga serta analisis profatibilitas. Sistem Pendukung Keputusan Pelanggan berbasis Web

system pendukung keputusan pelanggan membantu proses pengambilan keputusan untuk seorang pelanggan atau calon pelanggan. DSS berbasis Web menjadi popular khususnya dalam bidang layanan keuangan kerena banyak yang mencoba mengelola asset dan dana pensiun mereka sendiri.

1. Komponen DSS Berbeda dengan sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan bergantung pada basis model (model bases) dan database sebagai sumber daya sistem yang vital. Basis model DSS adalah komponen software yang terdiri dari model-model yang digunakan dalam rutinitas komputasional dan analitis yang secara matematis menyatakan hubungan antarvariabel. Misalnya, program spreadsheet dapat berisi model yang menyatakan hubungan akuntansi sederhana antara berbagai variabel, seperti Pendapatan Beban = Laba. Atau basis model DSS dapat mencakup model-model dan teknik analitis yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang jauh lebih kompleks.

2. Sistem Visualisasi Data dan Informasi Visualisasi Data dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Visualisasi data membantu pengguna melihat pola dan hubungan dari data dalam jumlah besar yang akan sulit dipahami apabila data tersebut dipresentasikan dalam bentuk tulisan biasa. System informasi geografis adalah kategori khusus dari DSS yang menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisis dan menampilkan data untuk perencanaan dan pengambilan keputusan dalam bentuk peta digital.IORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 8

@

A

@

E

DC

B

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

GIS membantu pengambilan keputusan yang membutuhkan pengetahuan tentang distribusi penduduk atau sumber daya lain secara geografis. Sebagai contoh, GIS dapat membantu bank mengidentifikasi tempat terbaik untuk membangun cabang atau memasang terminal ATM baru.

3. Geografis

E. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) melibatkan proses pemodelan analitis yang interaktif. Misalnya, penggunaan paket software DSS untuk pendukung keputusan dapat menghasilkan berbagai tampilan sebagai respon terhadap alternatif perubahan jika-maka yang dimasukkan oleh manajer. Aktivitas dan contoh jenis utama pemodelan analitis, yaitu:

1. Jenis Pemodelan Analisis jika-maka Aktivitas : Mengamati bagaimana perubahan terhadap variabel tertentu mempengaruhi variabel lainnya. Contohnya, Bagaimana jika kita memotong biaya iklan sebesar 10%? Apa yang akan terjadi pada penjualan?

2. Jenis pemodelan Analisis Sensitivitas Aktivitas : Mengamati bagaimana perubahan yang berulang-ulang pada satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Contohnya, Mari kita potong biaya iklan sebanyak $100 secara berulang-ulang, agar kita dapat melihat hubungannya dengan penjualan. Nilai-nilai parameter dalam studi ekonomi teknik biasanya diestimasikan besarnya, akibatnya nilai-nilai tersebut mempunyai faktor kesalahan. Mungkin lebih besar atau lebih kecil dari hasil estimasi yang diperoleh atau berubah pada saat-saat tertentu. Perubahan yang terjadi pada nilai-nilai parameter akan mengakibatkan perubahan pada hasil yang ditunjukkan oleh suatu alternative

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 9

F

G

F

Q

PI

H

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

investasi. Perubahan ini memungkinkan keputusan akan berubah dari satu alternative ke alternative yang lain. Apabila berubahnya factor-faktor atau parameter-parameter tersebut

mengakibatkan berubahnya suatu keputusan, maka keputusan tersebut dikatakan sensitive terhadap perubahan nilai parameter atau faktor tersebut. Untuk mengetahui seberapa sensitive suatu keputusan terhadap perubahan faktor atau parameter yang mempengaruhinya maka setiap pengambilan keputusan seharusnya disertai dengan analisa sensitivitas. Analisa sensitivitas akan memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan akan konsisten meskipun terjadi perubahan factor-faktor atau parameter-parameter yang

mempengaruhinya. Analisa sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai suatu parameter pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu alternative investasi. Parameter-parameter yang biasanya berubah dan perubahannya dapat mempengaruhi keputusan adalah biaya investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak, dan sebagainya.

3. Jenis pemodelan Analisis Pencarian Sasaran Aktivitas : Membuat perubahan yang berulang-ulang terhadap variable tertentu hingga variabel yang dipilih mencapai nilai sasarannya. Contohnya, Mari kita naikkan iklan hingga penjualan mencapai $1 juta.

4. Jenis Pemodelan Analisis Optimisasi Aktivitas : Menemukan nilai optimum untuk variabel tertentu, yang diberikan pembatas tertentu. Contohnya, Berapa jumlah biaya iklan yang terbaik, jika kita melihat anggaran dan pilihan media kita?

5. Penambangan Data Untuk Mendukung Keputusan Data Mining merupakan teknologi baru yang sangat berguna untuk membantu perusahaan-perusahaan menemukan informasi yang sangat penting dari gudang data mereka. Kakas data mining meramalkan tren dan sifat sifat perilaku bisnis yang sangat berguna untuk mendukung pengambila keputusan penting. Analisis yang diotomatisasi yang dilakukan oleh data mining melebihi yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan tradisional yang sudah banyak digunakan. DataIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 10

R

S

R

W

VU

T

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Mining dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan bisnis yang dengan cara tradisional memerlukan banyak waktu untuk menjawabnya. Data Mining mengeksplorasi basis data untuk menemukan pola-pola yang tersembunyi, mencari informasi pemrediksi yang mungkin saja terlupakan oleh para pelaku bisnis karena terletak di luar ekspektasi mereka. Data mining didefinisikan sebagai satu set teknik yang digunakan secara otomatis untuk mengeksplorasi secara menyeluruh dan membawa ke permukaan relasirelasi yang kompleks pada set data yang sangat besar. Set data yang dimaksud di sini adalah set data yang berbentuk tabulasi, seperti yang banyak diimplementasikan dalam teknologi manajemen basis data relasional. Akan tetapi, teknik-teknik data mining dapat juga diaplikasikan pada representasi data yang lain, seperti domain data spatial, berbasis text, dan multimedia (citra). Data mining dapat juga didefinisikan sebagai pemodelan dan penemuan polapola yang tersembunyi dengan memanfaatkan data dalam volume yang besar . Data mining menggunakan pendekatan discovery-based dimana pencocokan pola (pattern-matching) dan algoritma- algoritma yang lain digunakan untuk menentukan relasi-relasi kunci di dalam data yang diekplorasi. Data mining merupakan komponen baru pada arsitektur sistem pendukung keputusan (DSS) di perusahaan-perusahaan. Data mining (penambangan data), sesuai dengan namanya, berkonotasi sebagai pencarian informasi bisnis yang berharga dari basis data yang sangat besar. Usaha pencarian yang dilakukan dapat dianalogikan dengan penambangan logam mulia dari lahan sumbernya. Dengan tersedianya basis data dalam kualitas dan ukuran yang memadai, teknologi data mining memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut : a. Mengotomatisasi prediksi tren dan sifat-sifat bisnis. Data mining mengotomatisasi proses pencarian informasi pemprediksi di dalam basis data yang besar. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan prediksi ini dapat cepat dijawab langsung dari data yang tersedia. Contoh dari masalah prediksi ini Misalnya target pemasaran, peramalan kebangkrutan dan bentuk- bentuk kerugian lainnya. b. Mengotomatisasi penemuan pola-pola yang tidak diketahui sebelumnya. Kakas data mining menyapu basis data, kemudian mengidentifikasi pola pola yang sebelumnya tersembunyi dalam satu sapuan. Contoh dari penemuanIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 11

X

Y

X

c

ba

`

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

pola ini adalah analisis pada data penjulan ritel untuk mengidentifikasi produk- produk, yang kelihatannya tidak berkaitan, yang seringkali dibeli secara bersamaan oleh kustomer. Contoh lain adalah pendeteksian transaksi palsu dengan kartu kredit dan identifikasi adanya data anomali yang dapat diartikan sebagai data salah ketik (karena kesalahan operator).

Cara Kerja Data Mining Bagaimana tepatnya data mining menggali hal-hal penting yang belum diketahui sebelumnya atau memprediksi apa yang akan terjadi? Teknik yang digunakan untuk melaksanakan tugas ini disebut pemodelan. Pemodelan di sini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk membangun sebuah model pada situasi yang telah diketahui jawabannya dan kemudian menerapkannya pada situasi lain yang akan dicari jawabannya.

F. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System- EIS) adalah sistem informasi yang menggabungkan berbagai fitur sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan yang berbasis computer dengan para eksekutif ataupun manager sebagai end-usernya. Ketika pertama kali dikembangkan, fokusnya adalah untuk membantu dan memenuhi kebutuhan informasi strategis secara cepat untuk mengidentifikasikan masalah dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang telah dihasilkan bagi manajemen tingkat atas. Jadi, tujuan pertama dari sistem informasi eksekutif adalah untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat kepada eksekutif tingkat atas mengenai faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical Succes Factors CSF) perusahaan, yaitu faktor-faktor utama yang penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Misalnya, para eksekutif di jaringan toko ritel akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti hasil penjualan e-commerce dan tradisional, atau bauran lini produksinya sebagai faktor penentu untuk tetap bertahan dan sukses. EIS terintegrasi dengan data dari external ataupun data internal yang dibutuhkan oleh manajemen. EIS memiliki keunikan dalam pengembangannya, dikarenakan EIS berdiri dari begitu banyak data sumber maupun berdiri dari beberapa Sistem Informasi yang sudah ada dan berjalan di dalam organisasi.

Tujuan EISIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 12

d

e

d

i

hg

f

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Tujuan dari pembangunan aplikasi Executive Information System (EIS) adalah untuk membantu para manager atau para eksekutif dalam mempelajari tentang sebuah organisasi, bagaimana proses-proses bekerja, interaksi antara lingkungan luar dengan lingkukangan dalam suatu organisasi dan pendukung dalam pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat. Secara global, EIS merupakan sistem yang digunakan oleh top level management sehingga para penggunanya dapat memperoleh informasi yang telah ada di sistem konvensional dan informasi yang di dapatkan merupakan informasi hasil dari sistem yang dikastemisasi sesuai dengan kebutuhan output informasi tersebut. EIS membutuhkan kastemisasi dikarenakan data input yang diperlukan untuk menghasilkan output yang dibutuhkan oleh top level management merupakan informasi yang telah diolah sebelumnya sehingga menghasilkan informasi yang dapat dianalisa baik secara rentang waktu dan juga secara global.

1. Fitur EIS Dalam EIS, informasi ditampilkan dalam bentuk yang disesuaikan dengan keinginan eksekutif yang menggunakan sistem tersebut. Misalnya, kebanyakan sistem informasi eksekutif menekankan pada penggunaan interface grafis dan tampilan grafis yang dapat disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh eksekutif yang menggunakan EIS. Metode presentasi informasi lainnya yang digunakan oleh EIS mencakup laporan pengecualian dan analisis tren. Kemampuan penting lainnya adalah kemampuan untuk menggali (drill down), yang memungkinkan para eksekutif untuk segera menelusuri tampilan informasi yang berhubungan dengan tingkat pencarian yang lebih rendah. Sistem informasi eksekutif berbasis Web menyediakan berbagai informasi pribadi dan alat analisis bagi manajer dan praktisibisnis untuk pendukung keputusan. Sedangkan komponen-komponen yang dipurlukan untuk membangun sebuah EIS diantaranya adalah sebagai berikut : a. Hardware Kebutuhan akan hardware yang dapat mendukung EIS berjalan seperti:o Komputer klien yang memadai. o Server yang memiliki storage yang mencukupi.

b.

Software

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 13

p

q

p

u

ts

r

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Software EIS memiliki skema client/server dimana software tersebut dapat diakses melalui jaringan lokal, mencakup :o Server database menggunakan bahasa SQL. o Menggunakan Visual Programming o Graphical User Interface o User friendly

c.

Interface

2. Portal Informasi Perusahaan Portal informasi perusahaan (Enterprise Information Portal EIP) adalah interface berbasis web dan perpaduan SIM, DSS, EIS dan teknologi lainnya yang memberikan semua pemakai intranet dan pemakai ekstranet tertentu untuk mengakses berbagai layanan dan aplikasi bisnis internal dan ekstranet. Misalnya, aplikasi internal dapat mencakup akses ke e-mail, situs web proyek, dan kelompok diskusi; layanan mandiri web sumber daya manusia; database pelanggan; persediaan dan database korporat lainnya; sistem pengambilan keputusan; sistem manajemen pengetahuan. Manfaat bisnis dari portal informasi perusahaan mencakup penyediaan informasi yang lebih selektif dan spesifik bagi pemakai bisnis, penyediaan akses yang mudah ke sumber daya situs web intranet perusahaan, penyediaan berita bisnis dan industri, dan penyediaan akses yang lebih baik ke data perusahaan untuk pelanggan, pemasok, atau mitra bisnis lainnya. Portal informasi perusahaan juga dapat membantu menghindari peselancaran yang berlebihan oleh karyawan di perusahaan dan situs web internet dengan membuat karyawan lebih mudah menerima atau mendapatkan informasi dan layanan yang dibutuhkan, sehingga memperbaiki produktivitas tenaga kerja perusahaan. Portal sistem informasi perusahaan dapat menyediakan tempat kerja pribadi dari sumber informasi, alat analisis dan administrasi, serta aplikasi bisnis yang relevan bagi praktisi bisnis.

G. Portal Perusahaan dan Pendukung Keputusan Jangan menganggap portal sama dengan sistem informasi eksekutif yang telah digunakan dibeberapa industri selama bertahun-tahun. Portal adalah untuk setiap orang di perusahaan, dan bukan hanya untuk eksekutif. Anda menginginkan orangorang di garis depan membuat keputusan dengan menggunakan browser dan portal,IORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 14

v

w

v

y

x

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

selain eksekutif yang menggunakan software sistem informasi eksekutif khusus.

Portal informasi Perusahaan

Seseorang pemakai memeriksa e-mailnya, melihat harga saham perusahaan saat ini, memeriksa hari liburnya, dan menerima pesanan dari pelanggan semua dari browser di komputernya. Ini adalah intranet generasi berikutnya, yang juga disebut portal informasi perusahaan atau korporat. Dengan portal ini, browser menjadi dashboard bagi tugas bisnis harian.

Portal Informasi perusahaan (enterprise information portal EIP) adalah interface berbasis Web dan perpaduan SIM, DSS, EIS dan teknologi lainnya yang memberikan semua pemakai intranet dan pemakai ekstranet tertentu untk mengakses berbagai layanan dan aplikasi bisnis internal dan eksternal. Misalnya, aplikasi internal dapat mencakup akses ke e-mail, situs Web proyek, dan kelompok diskusi; layanan mandiri Web sumber daya manusia;database pelanggan, persediaan dan database korporat lainnya; sistem pendukung keputusan, dan sistem manajemen pengetahuan. Aplikasi eksternal dapat mencakup industri keuangan dan layanan berita Internet lainnya;koneksi ke kelompok diskusi industri; dan koneksi ke situs Web ekstraanet dan Internet pemasok dan pelanggan.

Portal sistem informasi perusahaan dapat menyediakan tempat kerja pribadi dari sumber informasi, alat analisis dan administrasi, serta aplikasi bisnis yang relevan bagi praktisi bisnis..

H. Sistem Manajemen Pengetahuan Era global sedang bergulir kencang. Tantangan berupa turbulensi semakin gencar. Berbagai jenis informasi semakin saling berseliweran saja. Perusahaan yang menjauh dari era ini akan terpuruk. Pasalnya tantangan masa kini adalah bagaimana menguasai atau mengatasi banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari segala penjuru dunia. Bagaimana perusahaan mengorganisasi informasi dan pengetahuan seoptimum mungkin? Bagaimana perusahaan memfasilitasi diseminasi informasi? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan alasan

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 15

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

mengapa manajemen pengetahuan dibutuhkan. Bagi perusahaan yang tergolong sebagai organisasi belajar maka manajemen pengetahuan sudah menjadi kebutuhan. Natarajan dan Shekar (2000) dalam Jamaliah Abdul Hamid (Understanding Knowledge Management, 2003) mendefinisikan Manajemen Pengetahuan sebagai kegiatan terstruktur dari organisasi dalam rangka memperbaiki kapasitas

organisasinya. Caranya adalah dengan memperoleh, membagi, dan memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan derajat kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi. David dan Associate (1997) mengatakan bahwa manajemen pengetahuan adalah suatu proses yang sistematik dalam menciptakan, mengumpulkan, mengorganisasikan, mendifusikan, memanfaatkan, dan mengeksploitasi

pengetahuan. Dari definisi tersebut maka ada empat subsistem dari manajemen pengetahuan yakni mendapatkan, menciptakan, menyimpan, dan mentransfermemanfaatkan pengetahuan. Setiap perusahaan tentu saja berorientasi pada kebutuhan konsumen. Untuk itu perusahaan seharusnya membutuhkan informasi yang menyangkut dinamika pola perilaku pasar. Kebutuhan konsumen dan pelanggan semakin dinamis dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan pendapatan mereka. Tuntutan konsumen terhadap mutu produk (barang dan jasa) dan pelayanan misalnya mendorong perusahaan untuk menelaah kembali proses produksi, distribusi, promosi, dan pelayanan. serta model dan fasilitas pelayanan. Untuk itu perusahaan perlu memperoleh informasi tentang jenis teknologi produksi dan sistem pelayanan yang mutahir. Apa saja teknologi yang layak ditinjau dari sisi teknis, finansial dan ekonomi. Disamping itu perusahaan pun membutuhkan peningkatan mutu sumberdaya manusianya. Untuk itu pengetahuan tentang metode rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia menjadi hal yang vital. Sistem yang diciptakan merupakan suatu keterkaitan yang komprehensiv dari informasi dan pengetahuan dari beragam sumber seperti kalangan praktisi, ilmuwan, dan pengamat. Data dan informasi diolah, dianalisis, dan sejauh mungkin disintesis yang kemudian dipakai untuk menyusun strategi bisnis perusahaan. Tidak tertutup kemungkinan sistem ini memotivasi para karyawan untuk bekerja berbasis pengetahuan. Artinya mereka akan selalu meningkatkan mutu kinerjanya semaksimum mungkin lewat proses pembelajaran yang bersinambung. Pada gilirannya penerapan manajemen pengetahuan sebagai sistem akan meningkatkan pertumbuhan kinerja bisnis perusahaan.IORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 16

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan sangat bergantung pada beberapa faktor. Yang pertama adalah kualitas pemimpin perusahaan yang didukung semua lini. Disini sang pemimpin, katakanlah manajemen menengah,harus komit dan taatasas dalam menerapkan dan mengembangkan sistem secara partisip dan atif integral. Yang kedua adalah dukungan budaya kerja berbasis pengetahuan di kalangan manajemen dan karyawan. Secara eksplisit budaya pengetahuan akan memperkuat budaya kerja yang ada. Dan yang ketiga, karena sebagai sistem maka manajemen pengetahuan harus merupakan sistem bisnis perusahaan yang total. Artinya subsistem manajemen pengetahuan berkaitan dengan subsistem lainnya seperti dengan subsistem-subsistem manajemen SDM, manajemen finansial,

manajemen kompensasi, manajemen produksi, manajemen pemasaran.

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 17

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

BAB II TEKNOLOGI KECERDASAN ARTIFISIAL

A. Definisi dan Tujuan 1. Definisi Definisi dari Kecerdasan Artifisial atau Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence / AI) menurut beberapa ahli adalaha sebagai berikut : a. H. A. Simon (1987) Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas b. Rich and Knight [1991] Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. c. Encyclopedia Britannica: Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbolsimbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan

2. Tujuan Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Wiston dan Prendergast (1984) : Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama) Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah) Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial) AI dapat dipandang dalam berbagai perspektif. Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence) AI adalah bagaimana membuat mesin yang cerdas dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia Dari perspektif bisnis,

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 18

d

e

d

i

hg

f

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang enggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Dari perspektif pemrograman (Programming) AI termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian (search)

Contoh dari teknologi aplikasi AI : Jaringan syaraf. Merupakan Sistem software dan hardware sederhana dari struktur syaraf otak yang dapat belajar mengenali pola data. Fuzzy logic. Adalah metode penalaran yang mirip dengan penalaran manusia. Algoritma Genetis. Software algoritma genetis menggunakan teori Charles Darwin Realitas Virtual. Sistem multisensor yang memungkinkan simulasi komputer seolah-olah lingkungan tersebut memang nyata Agen yang cerdas, merupakan Sistem informasi berbasis pengetahuan untuk menyelesaikan tugas tugas khusus

B. Bisnis dan Artificial Intelligent (AI) Kecerdasan Artifisial (Artificial intelligence - AI) merupakan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasari oleh ilmu-ilmu seperti ilmu komputer, biologi, psikologi, linguistik, matematika, dan teknik. Tujuan AI adalah mengembangkan komputer yang dapat berpikir, serta mendengar, melihat, berjalan, berbicara dan merasakan sesuatu. Pendorong utama dari AI adalah perkembangan fungsi komputer yang umumnya diasosiasikan dengan kecerdasan manusia, seperti penalaran, pembelajaran, dan penyelesaian masalah. Teknologi AI dipergunakan dalam berbagai cara untuk memperbaiki pendukung keputusan yang disediakan oleh manajer dan para praktisi bisnis di banyak perusahaan. Misalnya aplikasi berbasi AI digunakan dalam distribusi dan penelusuran informasi, penambangan basis data, desain produk, manufaktur, inspeksi, pelatihan, pendukung pemakai, perencanaan operasi bedah, penjadwalan sumber daya, dan manajemen sumber daya yang rumit. Bahkan, bagi setiap orangIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 19

j

k

j

o

nm

l

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

yang menjadwalkan, merencanakan, mengalokasi sumber daya, mendesain produk baru, menggunakan Internet, mengembangkan software, bertanggungjawab atas kualitas produk, praktisi investasi, mengandalkan TI, menggunakan TI, atau bekerja dalam berbagai kapasitas dan arena lainnya, teknologi AI mungkin sudah ad dan a menyediakan keunggulan kompetitif. Beberapa atribut perilaku cerdas. AI berusaha meniru kemampuan ini dalam sistem berbasis computer, diantaranya : Berpikir dan bernalar Menggunakan penalaran untuk menyelesaikan masalah Belajar dan paham dari pengalaman Memperoleh dan menerapkan pengetahuan Menampilkan kreativitas dan imajinasi Mengatasi situasi yang rumit dan membingungkan Menanggapi situasi baru dengan cepat dan dengan berhasil Mengenali elemen-elemen yang penting dalam suatu situasi Mengatasi informasi yang ambigu (bermakna ganda), tidak lengkap dan salah. Contoh-contoh beberapa aplikasi komersial terbaru dari AI a. Pendukung keputusan Lingkungan kerja yang cerdas yang akan membantu menangkap alasan dan apa yang termasuk dalam rancangan teknis dan pengambilan keputusan. Sistem interface komputer-manusia (human computer interface-HCI) yang cerdas yang dapat memahami bahasa lisan dan bahasa tubuh, serta membantu penyelesaian masalah dengan cara mendukung kerja sama dalam organisasi guna menyelesaikan masalah tertentu. Software penilaian situasi dan alokasi sumber daya untuk penggunaan mulai dari pesawat dan Bandara hingga pusat logistik.

b. Penelusuran Informasi Sistem Internet dan intranet berbasis AI yang menyaring gelombang pasang dari informasi menjadi presentasi yang sederhana. Teknologi bahasa alami untuk menelusuri semua jenis informasi online, dari teks hingga gambar, video, peta, dan klip audio, sebagai tanggapan terhadap pertanyaan dalam bahasa inggris.

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 20

p

q

p

u

ts

r

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

Penambangan data untuk analisis tren pemasaran, peramalan keuangan, pengurangan biaya perawatan, dan lain-lain.

c. Realitas virtual Versi seperti sinar-X yang dilengkapi dengan visualisasi realitas yang memungkinkan dokter bedah otak untuk melihat ke dalam jaringan untuk mengoperasikan, mengawasi, dan mengevaluasi keadaan penyakit. Animasi otomatis dan interface peraba yang memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan objek virtual melalui sentuhan (misalnya, mahasiswa kedokteran dapat merasakan cara menjahit pembuluh nadi yang rusak).

d. Robotik Sistem inspeksi visi mesin untuk mengukur, membimbing, mengidentifikasi dan memeriksa produk dan menyediakan keunggulan kompetitif dalam proses manufaktur. Sistem robotik singkat dari robot mikro dengan tangan dan kaki hingga robot kognitif dan sistem visi modular yang dapat dilatih.

C. Nilai Bisnis dari AI

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 21

v

w

v

{

zy

x

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

BAB III RESUME

Informasi, Keputusan, dan Manajemen. Sistem informasi dapat mendukung berbagai tingkat pengambilan keputusan menajemen dan keputusan. Hal ini mencakup tiga tingkat aktivitas manajemen (pengambilan keputusan strategis, taktis, dan operasional) dan tiga jenis struktur keputusan (terstruktur, semiterstruktur, dan tak terstruktur). Sistem informasi menyediakan berbagai produk informasi untuk mendukung jenis-jenis keputusan ini pada semua tingkat di organisasi. Tren Pendukung Keputusan. Perubahan besar sedang terjadi pada alat SIM, DSS, dan EIS tradisional untuk menyediakan informasi dan pemodelan yang dibutuhkan oleh manajer guna mendukung pengambilan keputusan. Pendukung keputusan dalam bisnis sedang berubah, yang didorong oleh pengembangan yang pesat pada komputansi dan jaringan pemakai akhir; teknologi Web dan Internet; dan aplikasi bisnis berbasis Web. Pertumbuhan intranet perusahaan, ekstranet, serta Web, telah mempercepat pengembangan interface kelas eksekutif seperti portal informasi perusahaan dan alat software kecerdasan bisnis berbasis Web, dan penggunaannya pada tingkat manajemen yang lebih rendah dan oleh individual dan tim praktisi bisnis. Selain itu, pertumbuhan aplikasi e-business dan e-commerce telah memperluas penggunaan portal perusahaan dan alat DSS oleh pemasok, pelanggan, dan pemilik kepentingan bisnis yang lain dari suatu perusahaan. Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi manajemen menyediakan l poran a yang telah ditentukan dan tanggapan ke manajer berdasarkan pelaporan periodik, pengecualian, permintaan, atau dorongan, untuk memenuhi kebutuhan mereka akan informasi guna mendukung pengambilan keputusan. OLAP dan Penambangan Data. Pemrosesan analitis online (online analytical processing OLAP) secara interaktif menganalisis hubungan yang kompleks antara sejumlah besar data yang disimpan dalam database multidimensi. Penambangan data menganalisis sejumlah besar data historis yang telah disiapkan untuk analisis dalam gudang data. Kedua teknologi ini menemukan pola, tren, dan kondisi pengecualian dalam data perusahaan yang mendukung analisis bisnis dan pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan. Sistem pendukung keputusan (decision suprt system DSS) adalah sistem informasi berbasis komputer interaktif yang menggunakanIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 22

|

}

|

~

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

software DSS dan basis model serta database untuk menyediakan informasi yang sesuai untuk mendukung keputusan yang semiterstruktur dan tak terstruktur yang dihadapi oleh manajer individual. DSS didesain untuk menggunakan pandangan dan penilaian pengambil keputusan dalam proses pemodelan analitis, interaktif, dan ad hoc yang mengarah pada keputusan khusus. Sistem Informasi Eksekutif. Sistem informasi eksekutif (executive information systems - EIS) adalah sistem informasi yang dulunya didesain untuk mendukung kebutuhan informasi strategis oleh manajemen tingkat tinggi. Akan tetapi, penggunaannya telah meluas ke tingkat manajemen yang lebih rendah dan praktisi bisnis. EIS mudah digunakan dan memungkinkan eksekutif untuk menelusuri informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Jadi, EIS dapat menyediakan informasi mengenai faktor-faktor utama kesuksesan perusahaan bagi eksekutif untuk mendukung perencanaan dan mengendalikan tanggung jawab. Portal Pengetahuan dan Informasi Perusahaan. Portal informasi perusahaan menyediakan interface berbasi Web yang dibuat khusus untuk intranet korporat guna memberikan bagi para pemakai akases yang mudah ke berbagai aplikasi bisnis internal dan eksternal, database, dan layanan informasi yang sesuai dengan preferensi individual dan kebutuhan informasi. Jadi, portal ini dapat menyediakan informasi berbasis Web, pengetahuan, dan pendukung keputusan bagi para eksekutif, manajer, dan praktisi bisnis, serta pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Portal pengetahuan perusahaan adalah portal intranet korporat yang memperluas penggunaan portal informasi perusahaan untuk mencakup fungsi manajemen pengetahuan dan sumber daya berbasis pengetahuan agar menjadi bentuk utama dari sistem manajemen pengetahuan bagi perusahaan. Kecerdasan Artifisial. Ranah aplikasi utama dari kecerdasan artifisial (artificial intelligence - AI) mencakup berbagai aplikasi dalam ilmu kognitif, robotik, dan interface alami. Tujuan umum dari AI adalah pengembangan fungsi komputer agar mirip dengan kemampuan mental dan fisik manusia, seperti robot yang dapat melihat, mendengar, berbicara, merasa, dan bergerak, serta software yang dapat melakukan penalaran, belajar, dan menyelesaikan masalah. Jadi, AI sedang diterapkan kedalam banyak aplikasi operasional bisnis dan pengambilan keputusan manajerial, serta dalam banyak bidang lainnya. Teknologi AI. Berbagai bidang aplikasi AI termasuk jaringan syaraf, logika yang kabur/membingungkan (fuzzy logic), algoritma genetis, realitas virtual, dan agenIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 23

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

yang cerdas. Jaringan syaraf adalah sistem software dan hardware yang didasari oleh model sederhana dari struktur syaraf otak yang dapat belejar mengenali pola data. Sistem logika yang kabur menggunakan peraturan penalaran perkiraan untuk menyelesaikan masalah jika data tidak lengkap atau ambigu (bermakna ganda). Algoritma genetis menggunakan seleksi, pengacakan, dan fungsi matematika lainnya untuk mensimulasi proses evolusi yang dapat menghasilkan solusi yang lebih baik terhadap masalah. Realitas virtual (virtual reality - VR) adalah sistem multisensor yang memungkinkan pemakai (manusia) untuk mengalami lingkungan simulasi komputer seolah-olah lingkungan tersebut memang nyata. Agen yang cerdas adalah wakil software berbasis pengetahuan bagi pemakai atau proses untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sistem pakar. Sistem pakar (Expert system) adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang menggunakan software dan basis pengetahuan mengenai bidang aplikasi yang khusus dan kompleks untuk bertindak sebagai konsultan ahli bagi pemakai di banyak bisnis dan aplikasi teknis. Software-nya mencakup program mesin inferensi yang menarik kesimpulan berdasarkan fakta dan peraturan yang disimpan dalam basis pengetahuan. Basis pengetahuan terdiri atas fakta-fakta mengenai bidang khusus dan heuristik (peraturan utama) yang menyatakan prosedur penalaran dari seorang pakar. Manfaat dari sistem pakar (seperti pemeliharaan dan pengulangan keahlian) harus disesuaikan dengan kemampuan aplikasinya yang terbatas dalam banyak situasi masalah

DAFTAR PUSTAKA

http://jejakjari007.blogspot.com/2011/03/10-definisi-sistem-pendukung-keputusan.html http://coki002.wordpress.com/analisis-pengambilan-keputusan/ http://baca-info.blogspot.com/2009/05/apa-itu-eis-eis-merupakan-sistem.html http://enterpriseinformationportal.blogspot.com/ http://sites.google.com/site/infoberguna/teknologi/kecerdasan-buatan-atau-atifisialintelligence-ai http://sindarku.wordpress.com/2010/10/08/komponen-sistem-pendukung-keputusan-bag3/ http://blog.re.or.id/kualitas-informasi.htmIORMO-RJ QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 24

7-1 7M XIQ 4IR YOYRK /ITYXY ER

http://www.slideshare.net/liroesdy/sistem-pendukung-keputusan-2688164 http://www.slideshare.net/liroesdy/dss-2688194 http://www.slideshare.net/bang_qq/peran-sistem-informasi-manajemen-dalampengambilan-keputusan-organisasi http://anggasisteminformasimanajemen.blogspot.com/ http://gunadarma.ac.id/ http://teknik-informatika.com/sistem-pendukung-keputusan/ http://anggasisteminformasimanajemen.blogspot.com/2010/06/pendukung-keputusandalam-bisnis.html

IORMO-RJ

QEXMOE-:&9 -1

4EKI | 25