makalah siklus carnot
DESCRIPTION
thermodinamikaTRANSCRIPT
MAKALAH
SIKLUS RANKINE
Disusun Oleh :
Nama : Putro Ajianto
NIM : 141.33.1044
Jurusan : D3 Teknik Mesin
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015/2016
1
A. Pengertian Siklus Carnot
Proses melingkar adalah suatu proses pada suatu system setelah
mengalami beberapa perubahan keadaan, akhirnya kembali pada keadaan semula.
Pada proses melingkar, system berubah kemudian kembali ke keadaan
semula. Energy dalam proses melingkar tidak berubah.
Sebuah proses reversible adalah sebuah proses yang berlangsung
sedemikian sehingga pada akhir proses, system dan keliling local ( local
surroundings) dapat dikembalikan ke keadaan mula-mula, tanpa meninggalkan
suatu perubahan pada sisa universum (rest of universe). Universum disini
digunakan dalam arti teknis, yaitu sempit sekali tanpa suatu pengertian kosmos.
Universum disini artinya tidak lain adalah bagian yang berhingga dari
dunia yang terdiri dari system dan kelilingnya yang dapat mengadakan interaksi
dengan system itu. Sebuah proses yang tidak memenuhi syarat-syarat diatas
disebut irreversible.
Sebagai konsekuensi hukum kedua Termodinamika yang memperlihatkan
arah perubahan alami distribusi energy dan memperkenalkan prinsip peningkatan
entropi, maka semua proses alam adalah irreversible.
Pengubahan usaha menjadi energy dalam sebuah system kalor berlangsung
dengan disertai gejala-gejala seperti gesekan viskositas, inelastisitas, tahanan
2
listrikndan listeresisi magnetic. Efek-efek ini disebut efek-efek disipatif dan
usaha itu dikatakan terdissipasi.
Proses-proses yang disertai dissipasi usaha menjadi energy dalam
dikatakan menunjukkan irreversible mekanik luar. Irreversibilitas lainnya ialah
irreversibilitas mekanik dalam, irreversibilitas termik, irreversibilitas kimia.
Kalau berbagai macam proses alam diselidiki dengan teliti maka ternyata
bahwa semuanya disertai salah satu dari dua sifat berikut.
1. Tidak dipenuhinya syarat-syarat untuk kesetimbangan termodinamika,
yaitu tidak adanya kesetimbangan mekanik, termik dan kimia
2. Adanya efek disipatif, seperti geseran, viskositas, anelastisitas, tahanan
listrik dan listeresis magnetic.
Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebuah proses akan reversible kalau
1. Proses itu berlangsung quasi-statik
2. Proses itu tidak disertai efek-efek desipatif.
Karena tidak mungkin bentuk memenuhi kedua syarat itu dengan
sempurna maka jelaslah bahwa sebuah proses reversible adalah sesuatu yang
hayal atau ideal.
Proses reversible sangat berguna dalam perhitungan teori dalam hal ini,
pengandaian proses reversible dalam termodinamika serupa dengan pengandaian
yang seringkali dijumpai dalam mekanika, misalnya pengandaian kawat yang
tidak bermassa, katrol tanpa geseran dan titik massa.
A. MESIN KALOR CARNOT
Ketika system dalam suatu mesin menjalani sebagian daurnya,
sejumlah kalor diserap dari reservoir panas, pada bagian lain dari daur itu
kalor yang jumlahnya lebih sedikit dibuang ke reservoir yang lebih dingin.
Jadi boleh dikatakan bahwa mesin bekerja diantara sepasang reservoir ini.
Menurut kenyataannya sejumlah kalor selalu dibuang ke reservoir yang
lebih dingin, sehingga efisiensi mesin tidak akan pernah mencapai 100%.
Ada 3 hal yang penting mengenai mesin.
1. Berapa daya guna maksimum yang dapat dicapai oleh suatu mesin yang
bekerja antara kedua reservoir itu.
3
2. Bagaimana karakteristik mesin.
3. Apa pengaruh sifat zat kerja.
Untuk menjawab pertnyaan ini Nicelai Leonard Sadi Carnot (1824)
seorang insinyur ulung bangsa perancis memikirkan sebuah siklis ideal yang
sekarang terkenal dengan siklus Carnot. Siklus carnot terdiri atas dua proses
isothermal reversible dan dua proses adiabatic reversible.
Siklus Carnot terdiri dari 4 proses sebagai berikut:
1. Proses adiabatic reversible dalam arah sedemikian sehingga suhu naik
sampai suhu T1dari reservoir panas.
2. Zat kerja tetap berhubungan dengan reservoir dengan suhu T1 dan
menjalani proses isotermik reversible dalam arah dan waktu sedemikian
sehingga jumlah kalor Q1 diserap dari reservoir tersebut, (Penyerapan
kalor terjadi pada suhu konstan yaitu suhu dari reservoir panas).
3. Proses adiabatic reversible dalam arah berlawanan dengan proses pertama
sehingga suhu turun sampai suhu T2 dari reservoir dingin.
4. Zat kerja tetap berhubungan dengan reservoir pada T2 dan mengalami
proses isothermik reversible dalam arah belawanan dengan proses kedua
sampai zat kerja mencapai keadaan mula-mula. Selama proses ini kalor Q2
diberikan kepada reservoir dingin (Pengeluaran kalor terjadi pada suhu
konstan yaitu suhu dari reservoir dingin)
Suatu mesin yang menjalani siklus carnot disebut mesin carnot.
Sedangkan mesin kalor carnot adalah suatu mesin yang mengubah energy
kalor menjadi energy mekanik. Karena keempat proses dari siklus tersebut
reversible maka siklus carnot adalah siklus reversible.
Q2= Kalor masuk
W= Usaha yang dihasilkan
Q1= Kalor yang keluar atau energy kalor yang tidak terpakai atau terbuang
Q2 dari reservoir panas, Q1 dari reservoir dingin.
Usaha W=Q2-Q1
Efisiensi mesin kalor :
4
Mesin Kalor Carnot
Usaha 1-2 ( Ekspansi isothermik)
Usaha 2-3 ( Ekspansi adiabatic)
5
Usaha 3-4 ( Kompresi isothermik)
Usaha 4-1 (Kompresi adiabatic)
Usaha total
Kita
amati
pada proses adiabatic
2 3
4 1
6
Efisiensi diatas merupakan Effisiensi Mesin Carnot Termik.
Effisiensi mesin secara umum dapat dituliskan sebagai:
=Q2-Q1Q2η
=WQ2η
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Mesin biasa hanya berlaku persamaan
=Q2-Q1Q1η
Sedang mesin Carnot dapat berlaku
=Q2-Q1Q1η dan =T2-T1T2η
Dari persamaan
Q2-Q1Q2=T2-T1T2
7
T2-T1Q2=Q2-Q1T2
T2Q2-T1Q2=Q2T2-Q1T2
T1Q2=T2Q1
Q1T1=Q2T2
QT=C
Jadi
B. REFRIGERATOR CARNOT ( Mesin Pendingin Carnot)
Mengingat mesin Carnot merupakan mesin kalor reversible, maka mesin
tersebut dapat dibalik. Mesin tersebut merupakan mesin pendingin atau
refrigerator Carnot.
Pada refrigerator Carnot berlaku
T2'>T1,
W=Q2-Q1
W= kalor yang masuk / diperlukan
Q1= kalor yang dihisap
Perbandingan antara kalor Q1 yang dapat dihisap dengan usaha yang
digunakan W merupakan koefisien performance C.
c=T1'T2'-T1'
c=Q1'W'=Q1'Q2'-Q1'
Theorema Carnot berbunyi : “ Tak ada sebuah mesin yang bekerja antara
dua reservoir tertentu dapat lebih effisien daripada mesin Carnot yang
bekerja antara kedua reservoir
8
Bukti:
Misalkan sebuah mesin Carnot (R) dan suatu mesin lain (I) bekerja diantara
dua reservoir yang samadan diatur demikian sehingga keduanya melakukan
usaha yang sama yaitu W.
Mesin Carnot R
1. Menghisap kalor reservoir panas.
2. Melakukan usaha W.
3. Mengeluarkan kalor Q1-W kepada reservoir dingin
4. Daya Guna R=WQ1η
Mesin Lain I
1. Menghisap kalor Q, dari reservoir panas.
2. Melakukan usaha W
3. Mengeluarkan kalor Q1'-W kepada reservoir dingin
4. Daya guna 1=WQ'η
Misalkan bahwa daya guna mesin I lebih besar dari R
I> Rη η
WQ,>WQ1
Q1>Q'
Misalkan sekarang bahwamesin I menjalankan mesin Carnot R yang bekerja
sebagai mesin pendingin. Pada peristiwa ini secara simbolikditunjukkan
sebagai gambar
Karena seluruh usaha adalah untuk
kepentingan bersama maka
mesin kalor dan mesin pendingin ini
9
dapat digabungkan sehingga keseluruhannya merupakan alat yang bekerja
sendiri.
Kalor bersih yang diserap dari reservoir dingin adalah:
Q1-W-Q1-W=Q1-Q1'
Harga ini adalah positif. Kalor bersih yang dikeluarkan kepada reservoir
panas juga =Q1-Q1'
Jadi kesimpulannya alat yang bekerja sendiri ini memudahkan kalor sebesar
Q1-Q1, dari reservoir dingin ke reservoir panas. Hal ini bertentangan dengan
hukum II Termodinamika (Azas Clausius).
Hal ini berarti bahwa pengandaian I> Rη η salah. Maka seharusnya adalah:
I≤ Rη η
Dari Theorema Carnot dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Semua mesin Carnot yang bekerja antara dua reservoir yang tertentu daya
gunanya sama.
Bukti:
Misalkan ada mesin Carnot R1 dan R2 yang bekerja diantara dua reservoir
yang sama. Apabila R1 menjalankan R2 yang bekerja sebagai mesin
pendingin maka theorema Carnot haruslah :
R1≤ R2η η
Apabila R2 menjalankan R1 yang bekerja sebagai mesin pendingin maka
menurut theorema Carnot haruslah:
R2≤ R1η η
Jadi dengan begitu jelaslah bahwa
R1= R2η η
Karena dalam pembahasan tadi tidak terdapat syarat-syarat khusus untuk
sifat zat kerja maka, daya guna siklus Carnot tidak dipengaruhi oleh zat
kerja.
Daya Guna Siklus Carnot
Karena η Carnot tidak tergantung dari zat kerja maka untuk mudahnya
10
perhitungan kita pakai gas sempurna sebagai gas kerja.
Skema suatu proses siklis
a b Proses kompressi adiabatic reversible.
Persamaan : Vax-IT2=Vbx-IT1
Atau T1T2=VaVbx-I
b c Proses ekspansi isothermik reversible.
Hukum I Thermodinamika :
dQ=dU+PdV
dQ=CVdT+P+∂U∂VTdV
Karena U gas ideal hanya merupakan fungsi dari suhu saja maka ∂U∂VT=0
Karena b c merupakan proses isothermis maka CvdT=0
Jadi dQ=PdV=nRTVdV
Q1=VbVcnRT1dVV=nRT1lnVcVb
c d Proses ekspansi adiabatic reversible
Persamaan : Vcx-IT1=Vdx-IT2
T1T2=VdVcx-I
Dari proses kompressi adiabatic reversible didapat bahwa :
T1T2=VaVbx-I
T1T2=VdVcx-I=VaVbx-I
d a Proses kompressi isothermik reversible
Q2=VdVanRT2dVV=-nRT2VdVadVV=nRT2lnVaVd=nRT2lnVdVa
=1-Q2Q1=1-nRT2lnVdVanRT1lnVcVbη
VdVc=VaVb sehingga VdVa=VcVb
11
carnot=1-T2T1η
Contoh Soal C.1.
Misalkan dalam iklan ditawarkan mesin yang bekerja dengan reservoir
bersuhu 500 K dan 400 K memerlukan energy sebesar 4 x 104 joule dan
melakukan usaha 107 joule. Berdasarkan hokum kedua Thermodinamika,
dapatkah iklan itu dipercaya?
Penyelesaian contoh soal C.1. carnot=1-Q2Q1=1-T2T1=1-400500=15×100%=20%η
W=104 Joule
Q1=4. 104 joule
W=Q1-Q2
104=4. 104-Q2 Q2=4. 104-104=3. 104
=1-3. 1044. 104=1-34100%=25%η
mesin> carnotη η
Jadi iklan tidak dapat dipercaya
Contoh soal C.2.
Bagaimana halnya dengan iklan yang menawarkan mesin berefisiensi 30
bekerja dengan reservoir 400 K dan 900 K
Penyelesain soal C.2.
carnot=1-Q2Q1=1-T2T1η
=1-400900100%=55%
carnot=30%η
mesin< carnotη η
Jadi iklan dapat dipercaya
Contoh soal C.3.
12
Buktikan bahwa kurva adiabatic gas ideal lebih tegak daripada kurva
isotermik!
Penyelesaian soal C.3.
Pada proses isotermik PV=C
Pada proses adiabatic PV =CIγ
P=CV=CV-I
dPdV=-CV-2=-CV2=-PV
P=C'V C'V-γ γ
dPdV=- C'V- -I=- C'V +1γ γ γ γ
=- PVγ
Karena =CpCVγ selalu > 1 maka kurva adiabatic gas ideal lebih tegak dari
pada kurva isotermik gas ideal.
C. MESIN BENSIN ( siklus oto)
Siklus Otto merupakan siklus dari 4 proses
1-2→W1=- 2- 1∁νΤ Τ
2-3→Qin= ( 3- 2)∁ν Τ Τ
3-4→W2=- 4- 3∁νΤ Τ
4-1→Qout= 1- 4∁νΤ Τ
Efisiensi mesin
=WQinη
=- 2- 1- 4- 3 3- 2η νΤ Τ νΤ Τ νΤ Τ∁ ∁ ∁
13
=- 2+ 1- 4+ 3 3- 2Τ Τ Τ Τ Τ Τ
=1- 4- 1( 3-T2)η Τ Τ Τ
Kita amati proses adiabatik 1-2 dan 3-4
1V1 -1= 2V2 -1Τ γ Τ γ 3V2 -1= 4V1 -1Τ γ Τ γ
2 1=V1V2 -1Τ Τ γ 3 4=V1V2 -1Τ Τ γ
2 1= 3 4→ 4= 1 3 2Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ
4- 1 3- 2= 1 3 2 3- 2= 1 3- 1 2 2 3- 2 2Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ Τ
= 1 2 3- 2 3- 2Τ Τ Τ Τ Τ Τ
= 1 2Τ Τ
=1- 1 2η Τ Τ
Untuk r=10 dan =1,4 γ efisiensi mesin kira
kira 60% makin besar perbandingan
kompresi semakin besar efisiensinya
=1-V2V1 -1η γ
V1V2=perbandingan kompresi=r
=1-1r -1η γ
1.Mesin Bensin ada dua macam,yaitu
Mesin dua tak dan mesin empat tak
a. Mesin dua tak ( Dua Langkah)
Mesin ini dimulai dari titik 1,
Campuran bahan bakar (bensin) dengan udara (oksigen) dikompresi
sampai titik 2 (tekanan dan suhu naik).Dari titik 2 ke 3 terjadi percikan
bunga api listrik,sehingga terjadi ledakan,suhu dan tekanan naik secara
drastis.
Langkah 2 dari titik 3 ke 4 melakukan usaha yang sebenarnya (suhu dan
tekanan turun).Sebelum mencapai titik 4 terjadi pembuangan sisa
pembakaran.Selanjutnya proses berlangsung seperti semula.
14
b. Mesin Empat Tak (Empat Langkah)
Proses dimulai dari titik 0 ke 1 (langkah 1),merupakan proses pemasukan
bahan bakar.
Proses 1 – 2 (langkah 2), pemampatan campuran udara dan bahan bakar
(suhu dan tekanan naik)
Proses 2 – 3,terjadi percikan bunga api listrik sehingga terjadi ledakan
(suhu dan tekanan naik drastis)
Proses 3 – 4 (langkah 3 ), merupakan usaha sebenarnya (suhu dan tekanan
turun )
Proses 4 – 1 , pembungan sisa pembakaran
Proses 1 – 0 (langkah 4) ,kembali pada volume awal(pembersihan sisa
pembakaran )
Mesin bensin diatas baik dua tak maupun empat tak adalah merupakan siklus yang
ideal.Sebenarnya dalam kenyataan tidaklah demikian karena proses berlangsung
sangat cepat.
D. MESIN DIESEL (Siklus Rankine)/ MESIN SOLAR
Pada mesin diesel ini tidak menggunakan busi tetapi tetap ada penyulutan
1 kali,tetapi pada mesin bensin terjadi beberapa kali.
Mesin diesel yang ideal adalah mesin siklus Rankine.Mesin diesel
berbahan bakar minyak solar.
15
Siklus Mesin Diesel (Siklus
Rankine)
Proses 1-2: bahan bakar masuk dan
dikompresi secara adiabatis ,Tρ naik.
Proses 2-3: terjadi pembakaran
dengan sekali percikan bunga api
(kalor masuk Q1) dan melakukan
usaha W2p tetap V naik
Proses 3-4 : melakukan usaha
sebenarnya W3
Proses 4-1 : pembuangan sisa
pembakaran Q2 keluar.
Efisiensi Mesin Diesel
Proses 1 – 2, W1=- 2- 1∁νΤ Τ
Proses 2 – 3, W2=p2V3-V2=p3V3-V2 Pada proses terjadi usaha
sebenarnya.
U= 3- 2Δ ∁νΤ Τ
Qin= 3- 2+p3V3-V2∁νΤ Τ
Proses 3 - 4, W3=- v 4- 3∁ Τ Τ
Proses 4 – 1, Qout=CvT1-T4
=∑WQin=W1+W2+W3Qinη
= v 2- 1+P2V3-V2-Cv 4- 3Cv 3- 2+p2V3-V2∁ Τ Τ Τ Τ Τ Τ
P2=P3 ;P2V2=RT2 ; P3V3=RT3
=-CvT2-T1+RT3-T2-CvT4-T3CvT3-T2+R(T3-T2)η
=RT3-T2-CvT2-T1+T4-T3RT3-T2+CvT3-T2
=RT3-T2+CvT3-T2-Cv T4-T1R+CvT3-T2
1-CvR+CvT4-T1T3-T2 =1-1 T4-η γ
16
T1T3-T2
Oleh karena langkah 1 – 2 dan 3 – 4 merupakan proses adiabatis,maka berlaku
persamaan :
T1T2=V2V1 -1γ dan P2P1=V1V2γ
Sehingga
P4P3=V3V4 =V2VV3V2 =V2V3V1V2γ γ γ
Maka
T4T1=T4V4RP1V1R=P4V4P1V1=P4P1
=P4P3P2P3P2P1=P4P2P3P1
=V2V1V3V2 V1V2 =V3V2γ γ γ
Dan
T3T2=P3V3RP2V2R=P3V3P2V2=V3V2
Sehingga efisiensi mesin diesel
=1-1 V2V1 -1V3V2 -1V3V2-1η γ γ γ
Besar V1V2 disebut perbandingan kompresi r dan perbandingan V3V2 sebagai
“cut of ratio “ =rc
Perbandingan kompresi V1V2 kira kira 15 dan
perbandingan V3V4 kira kira 5,dengan y=1,4 Efisiensi
mesin diesel kurang lebih 56%
=1-1rr-1rc -1 rc-1η γ γ
17