makalah siklus hidrologi

25
TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN SIKLUS HIDROLOGI Oleh : Cahya Septia Sardiawan ( 13120706026 ) PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI

Upload: cahya-septia

Post on 28-Nov-2015

2.586 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

makalah tugas mata kuliah kesehatan lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Siklus Hidrologi

TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN

SIKLUS HIDROLOGI

Oleh :

Cahya Septia Sardiawan ( 13120706026 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS DHYANA PURA BALI2013

Page 2: Makalah Siklus Hidrologi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang cukup

banyak adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer

merupkan lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut, sungai, danau, air

dalam tanah, dan resapan-respan. Presentase air paling banyak terdapat dilautan, yakni

sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk uap di udara sekitar 0,001%.

Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat ditemukan

disemua tempat dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya abiotik yang

keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan

hidup manusia bersinggungan langsung dengan air. Misalnya, air digunakan untuk

keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita

jadikan titik tolak untuk menyimpulkan seberapa penting peran air bagi kehidupan yang

ada dibumi.

Air mengalami siklus hidrologi di mana air yang kotor dan bercampur dengan

banyak zat dibersihkan kembali melalui proses alam. Proses siklus hidrologi atau siklus

air berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi sumber daya alam yang

terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik dalam bentuk cairan, gas/uap, maupun

padat/es. Jumlah air seakan terlihat semakin banyak karena es di kutub utara dan kutub

selatan mengalami pencairan terus-meners akibat pemanasan global bumi sehingga

mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.

B. RUMUSAN MASALAH

1) Apakah definisi siklus air?

2) Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung?

3) Bagaimana pengaruh siklus hidrologi bagi ketersediaan air dimuka bumi?

4) Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan ketersediaan air?

Page 3: Makalah Siklus Hidrologi

C. TUJUAN

1) Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan.

2) Meningkatkan pemahaman mengenai siklus air dan bagaimana prosesnya serta

manfaatnya.

3) Meningkatkan pemahaman mengenai dampak perbuatan manusia terhadap siklus air.

4) Meningkatkan kesadaran untuk turut melestarikan lingkungan demi keberlangsungan

siklus air.

Page 4: Makalah Siklus Hidrologi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asal Mula Air

Tidak ada yang tau pasti bagaimana awal mula air terbentuk. Keberadaan air telah

diketahui sejak dahulu kala. Fungsi serta manfaatnya pun telah diakui oleh manusia-

manusia yang hidup sejak dulu. Keberadaan air sejak dahulu kala dapat dibuktikan

dengan adanya berbagai ilmuwan yang mampu mengasilkan berbagai penelitian tentang

air hingga melahirkan disiplin ilmu air yang biasa disebut hidrologi.

B. Definisi Hidrologi

Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas)

pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur

dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur

hidup dalam air itu sendiri.

Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah air yang menguap ke udara dari

permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan

kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan.

Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto (1987) adalah gerakan air laut ke

udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk

presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Pemanasan air samudera oleh

sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara

kontinu.

Siklus atau daur merupakan suatu perputaran atau lingkaran suatu hal yang terjadi

secara terus menerus dan berkesinambungan. Siklus hidrologi adalah perputaran air

dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Daur/siklus hidrologi

atau siklus air, atau siklus H2O merupakan sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di

bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan

tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas

(uap air). Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Daur

Page 5: Makalah Siklus Hidrologi

hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran

penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat

significant dalam kehidupan. Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan cuaca, letak

mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air

tetap. Siklus air secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk

menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung

pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.

Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu, molekul

air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu tempat ke

tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik

penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan.

Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang berbeda, yaitu cair, padat, dan gas.

Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan

perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari

sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air

melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara

signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat

air dalam reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus air membawa

signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita. Dengan mentransfer air

dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air, mengisi ulang tanah dengan

air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia. Hal ini juga terlibat dalam

membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses seperti erosi dan sedimentasi.

Selain itu, sebagai siklus air juga melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada

kondisi.

Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:

a. Siklus Pendek

Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir

air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan

kembali berulang.

Page 6: Makalah Siklus Hidrologi

b. Siklus Sedang

Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses

kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya

meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-

saluran air.

c. Siklus Panjang

Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh

angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di

pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak

gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair

terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

C. Unsur Unsur Dalam Siklus Air

a. Presipitasi

Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai

hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut

menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet).

b. Canopy intersepsi

Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke

atmosfer daripada jatuh ke tanah.

c. Pencairan salju

Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.

d. Limpasan (runoff)

Berbagai cara dengan mana air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik

limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff). Karena

mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan

di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau

lainnya.

e. Infiltrasi

Aliran air dari permukaan tanah ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi

kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).

Page 7: Makalah Siklus Hidrologi

f. Arus Bawah Permukaan

Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah permukaan dapat

kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau dipompa) atau akhirnya meresap

ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada elevasi lebih rendah dari

tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah

cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap

dalam akuifer selama ribuan tahun.

g. Penguapan

Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air ke

atmosfer atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari.

Penguapan banyak yang implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun

bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi.

h. Sublimasi

Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) menjadi uap air.

i. Adveksi

Gerakan air – dalam wujud padat, cair, atau uap – melalui atmosfer. Tanpa adveksi,

air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.

j. Kondensasi

Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, awan dan kabut adalah

wujudnya.

k. Transpirasi

Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah gas yang tidak

dapat dilihat.

Page 8: Makalah Siklus Hidrologi

D. Proses Terjadinya Siklus Air

Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali

pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap.

Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk

tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alami berlangsung cukup

panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air menjalani

siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan

sejumlah faktor lain.

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti

dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan

transpirasi.

Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan penting dalam

siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air, memanaskan air

dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air

yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap

air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari

tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.

Page 9: Makalah Siklus Hidrologi

Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik

sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya

suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu,

uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.

Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak proses

meteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit

sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat

terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun.

Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah

sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke

laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.

Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu

bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di

danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai

infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air

tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah

dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Beberapa

tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring

waktu, air kembali ke laut, di mana siklus hidrologi kita mulai.

Page 10: Makalah Siklus Hidrologi

E. Kegunaan/Manfaat Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat

siklus hidrologi diantaranya :

1) Wash Biosfer

Biosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk

manusia. Biosfer terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer

(udara). Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu

litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat baik, apa

yang apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti minyak. Pada saat

pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai, laut, danau, dsb mengalami

penguapan. Hasil penguapan merupakan air yang relatif bersih. Air bersih ini sebagai

bahan dasar untuk mencuci biosfer. Ketika perjalanan ke atmosfer, air akan melarut partikel

debu, gas (NOx, SOx), aerosol, fume, fog dsb, demikian juga ketika air menjadi titik air awan ataupun

presipitasi. Semua yang ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk dibawa ke permukaan bumi,

sehingga atmosfera menjadi bersih alami. Awan di atmosfer merupakan air yang bermuatan listrik

sehingga pertemuan awan yang satu dengan lainnya menimbulkan kilat maupun petir. Petir sangat

bermanfaat untuk terjadinya fiksasi sehingga terbentuk N2 yang berguna pada siklus Nitrogen. Sebelum

mencapai permukaan tanah air hujan sebagian mengenai dedaunan yang telah tertutup debu atau

partikel Pb pada tanaman di jalan raya, debu kapur pada daerah industri kapur, semen, dsb akan

terbersihkan, sehingga daun dapat melalukan fotosintesis dengan sempurna, stomata daun akan terbuka,

penguapan daun menjadi tidak terganggu. Demikian juga perlakukan terhadap atap rumah. Bentuk dan

posisi daun beraneka ragam, sangat mempengaruhi jatuhnya air hujan ke tanah.

Air hujan yang jatuh ke bumi dengan kekuatan gravitasi tertentu akan membuka sebagian tipis

lapisan topsoil. Air yang jatuh di daratan sebagian mengalami perkolasi masuk dalam tanah sebagai air

tanah dan sebagian lagi sebagai air permukaan (run off). Pada saat mengalir, air akan melarutkan unsur-

unsur mineral yang terdapat pada batuan tanah. Air di permukaan akan melarutkan unsur hara pada

permukaan tanah, termasuk sisa atau kelebihan kegiatan pertanian, permukiman dan industri. Ketika air

sungai masuk daerah permukiman, air akan melarutkan limbah domestic, misalnya detergen, minyak,

ekskreta, sampah, dll. Ketika memasuki daerah pertanian sisa-sisa pupuk dilarutkan, pestisida, dsb.

Masuk daerah industri akan melarutkan limbah industri, misalnya minyak, pewarna, amoniak, dsb.

Page 11: Makalah Siklus Hidrologi

Sedangkan air tanah baik air tanah bebas ataupun air tanah tertekan mengalir menuju lautan dengan

melarutkan mineral batuan yang ada pada tanah.

Semua aliran air akhirnya terhenti pada danau atau laut. Endapan-endapan mineral yang

berlebihan menimbulkan air laut penuh dengan unsur-unsur mineral, salah satunya garam-garaman yang

menyebabkan air laut menjadi asin. Bahan bawaan air lainnya akan diendapkan secara berlahan di dasar

laut. Unsur-unsur hara batuan tanah akan di dorong dengan gelombang laut menuju pantai sehingga

terbentuk delta daratan yang subur. Bahan-bahan unsur pencemaran yang terbawa air secara alaminya

akan terdegradasi dengan sendiri selama tidak melebihi ambang batas kemampuan air atau air akan

melakukan mekanisme pencucuian dirinya sendiri.

2) Water Move Position

Jumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak berkurang, hanya posisi / tempat dan

kualitasnya yang berubah. Air secara keseluruhan yang ada di dunia sebanyak 1.362.000.000 km3, yang

terdiri samudra (97,2%), es/gleser (2,15%), air tanah (0,61%), air permukaan (0,05%), danau air tawar

(0,009%), laut / danau asin (0,008%), sungau, atmosfera, dll (0,073%) (Lamb James C dalam Juli

Soemirat, 1996, 79).

Jadi air yang dapat dimanfaatkan langsung sekitar 2,8% air di dunia. Secara teoritis semua air

di bumi kondisinya statis, oleh karena panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan bumi,

sehingga air bergerak mengikuti hokum siklus hidrologi. Secara langsung siklus hidrologi memutar atau

memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan, dipindahkan ke udara, ke tanah dsb.

Pada masing-masing tempat / posisi air memiliki kemanfaatan yang berbeda-beda, tergantung dari

kemampuan manusia mendayagunakan. Menurut Lamb James C (Juli Soemirat, 1996, 79), air yang ikut

sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th(0,038% total keseluruhan air). Sirkulasi air dalam proses

siklus hidrologi pada evaporasi/penguapan sebanyak 521.000 km3 /th yang berasal dari 84% evaporasi

lautan dan 14% evaporasi daratan, namun ketika presipitasi yang jatuh ke lautan 80% dan 20% jatuh ke

daratan. Dibanding antara proporsi evaporasi dan presipitasi di daratan ada beda 6% atau sekitar 31.260

km3/th.

Keadaan tersebut dikarenakan di daratan terdapat gunung-gunung dan bukit-bukit dataran tinggi

yang dapat menahan awan dan terjadi kondesasi serta presipitasi di daerah pegunungan, sehingga air akan

mengaliri sungai dan air bawah tanah menuju dataran rendah sampai ke laut. Di dataran rendah yang

datar dan lautan secara acak adalah seimbang antara evaporasi dan presipitasi. Kondisi kelebihan

Page 12: Makalah Siklus Hidrologi

presipitasi dari evaporasi tersebut seimbang dengan air sungai atau air bawah yang mengalir sampai

menuju atau masuk ke laut (Juli Soemirat, 1996, 79).

3) Water Suply

Air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th, yang berarti 1,427.1015

liter/hari. Bila penduduk bumi 6 milyar dan kebutuhan air 200 liter/hari, maka akan membutuhkan air

1,2.1012 liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi sebesar 1,427.1015 liter/hari. Jadi masih ada kelebihan

air yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak akan mengganggu kondisi air yang

sedang mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan keberadaan laut. Dalam sirkulasi hidrologi, air

melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik yang melalui permukaan atau bawah tanah.

Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia,

hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada

kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total masih sangat mencukupi. Penduduk

pegunungan tidak perlu menuju laut untuk memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran

permukaan atau mengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup

mengambil air dari air bawah tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air

tercukupi baik dari segi jumlah maupun tempatnya.

4) Resource Life

Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil ada kehidupan.

Setelah bumi terbentuk, kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air yang mengisi keriput-

keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan belum

ada kehidupan. Kemudian karena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah terbentuk

penguapan, awan, hujan, air tanah, sungai danau, dan laut, sehingga sempurnalah siklus hidrologi.

Kehidupan pertama kali terbentuk dari adanya petir dari pertemuan dua awan, yang mengenai

permukaan air tawar, sinar ultra violet, panas dan sinar radiasi (Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4). Saat itu

mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan dan akhirnya terbentuk mahkluk sederhana di dasar air tawar.

Kemudian secara evolusi terjadilah makhluk seperti sekarang ini.Sampai sekarang air merupakan bagian

yang tidak bisa dipisahkan dari suatu makhluk hidup atau kehidupan.

Suatu mikroorganisme, bijian kurang dapat berkembang atau tidak aktif dalam kondisi kering

tidak ada air, ketika air ada bijian mulai tumbuh, mikroorganisme mulai aktif. Bahkan pada litosfer yang

Page 13: Makalah Siklus Hidrologi

kering kerontang, hampir dapat dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas, lambat

berkembang, namun begitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk hidup.

5) Resource Energy

Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi. Oleh karena

gravitasi air mengalir menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian daratan yang dilalui air akan

mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke rendah semakin kuat

kekuatan air. Kekuatan air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada kekuatan yang

cukup oleh penduduk dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang

besar dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah kita saat ini.

6) Obyek Wisata

Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran sungai, sungai

bawah tanah, stalaktit, stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut, semuanya merupakan bagian

dari siklus hidrologi. Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan

sekarang keindahannya dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak

mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas tidak akan ada.

F. Dampak Kegiatan Manusia terhadap Siklus Hidrologi

Dampak negatif aktivitas manusia terhadap siklus air

1) Penebangan hutan

Penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap

resapan air ke dalam tanah. Hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga

ketika hujan turun air akan mengalir langsung ke laut. Karena tidak ada resapan yang

terjadi karena hutan gundul, akibatnya lapisan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang

mengalir. Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan

menurun drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan memecahkan

matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecil‐kecil.

Sebagian dari partikel tanah menutup pori tanah dan memadatkan permukaan

tanah, sehingga menurunkan kapasitas infiltrasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi

maka jumlah aliran permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah

Page 14: Makalah Siklus Hidrologi

permukaan untuk mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang

dapat menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai

bagian dari proses erosi.

2) Pembangunan pemukiman

Pembangunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air,

akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi

pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh jalanan,

semen/beton.

3) Manipulasi manusia skala besar

Skala besar manipulasi manusia terhadap air secara signifikan mengubah pola

global debit sungai. Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan

dalam sifat biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik

iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan

sungai sekitar 324 km/tahun. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan

permukaan laut sebesar 0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari

kenaikan permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan arah. Jadi,

kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih

cepat dari sebenarnya.

4) Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat

Penyimpanan air di waduk, pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi,

pembakaran, deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan

sesuai dengan menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari

limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.

5) Pembukaan lahan

Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-

hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alihfungsikan

menjadi lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian. Akibatnya daerah resapan air

menjadi berkurang.

6) Pemakaian Berbagai Zat Kimia

Berbagai zat kimia yang dilepaskan ke udara maupun lingkungan sebagai akibat

aktivitas manusia juga mempengaruhi kandungan air hujan yang turun ke bumi. Berbagai

Page 15: Makalah Siklus Hidrologi

kandungan zat kimia tersebut akan terakumulasi dengan air hujan yang membahayakan

bagi manusia yang terjadi saat ini.

Page 16: Makalah Siklus Hidrologi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga

sangat membutuhkan air. Air secara terus-menerus mengubah posisinya dari satu ke bagian

lain dari siklus air, pada dasarnya melibatkan proses fisik berikut:

1. Penguapan dari lautan dan badan air lainnya dan transpirasi dari makhluk hidup (hewan

dan tumbuhan) ke atmosfer,

2. Curah hujan, disebabkan oleh kondensasi uap air, yang dapat beradaptasi beberapa

bentuk,

3. Limpasan, atau gerakan air permukaan ke dalam lautan.

Siklus air ini membuat air seolah-olah tidak terbatas. Namun dapat kita lihat berbagai

aktivitas manusia dapat berpengaruh terhadap siklus hidrologi ini. Meskipun keseimbangan

air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu, molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar

dari atmosfer. Air bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut,

atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi,

limpasan, dan aliran bawah permukaan. Namun perbuatan manusia dapat berdampak

terhadap keberlangsungan siklus air.

B. SARAN

Air adalah kebutuhan vital yang harus dipenuhi semua makhluk hidup baik itu manusia,

hewan, ataupun tumbuhan. Namun makhluk hidup yang paling berpengaruh terhadap siklus

air ini tentu saja manusia. Berbagai kegiatan manusia seperti menebang hutan,

menghilangkan resapan air, membuang sampah di sungai, pembuangan limbah pabrik di

aliran air maupun udara dapat mengancam ketersediaan air bersih semakin menipis. Untuk

itu, manusia perlu mempertimbangkan aktivitas yang dilakukannya sehingga tidak merusak

lingkungan dan mengganggu siklus air itu sendiri.