makalah sejarah dunia

25
Makalah Sejarah Dunia Imperialisme dan Kolonialsme Disusun Oleh : Khairul Anwar Siti Aisyah Fauziah Nur Asiah Muh. Nurul Fajri JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: ahmed-babay

Post on 05-Jul-2015

2.147 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH SEJARAH DUNIA

Makalah Sejarah Dunia

Imperialisme dan Kolonialsme

Disusun Oleh :

Khairul Anwar

Siti Aisyah Fauziah

Nur Asiah

Muh. Nurul Fajri

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: MAKALAH SEJARAH DUNIA

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjantkan kepada Allah SWT yang memberi hidayah kepada hamba-NYA

yang memohon petunjuk kepadanya-NYA, agar diselamatkan dari jalan kesesatan dan tipu daya syaitan,

dan dengan izin-NYA juga makalah kelompok yang berjudul Imperialisme dan Kolonialisme yang

ditugaskan kepada kami sudah terselesaikan dengan baik. Ya Allah, semoga Engkau menurunkan rahmat

kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang berhasil merevolusi akhlak dari alam jahiliyah

menuju ke alam penuh ketauhidan dan akhlakul karimah. Semoga shalawat dan salam juga tercurahkan

kepada ahlul bait beliau dan para sahabatnya.

Makalah ini ditulis dan disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia. Kami

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya, kritik dan saran yang

bersifat konstruktif sangat kami harapkan. Meski begitu, kami berharap semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi kami selaku penulis dan teman-teman yang membacanya, amin. Mohon maaf

atas segala kesalahan dalam penulisan, karena kami masih dalam tahap pembelajaran.

Jakarta , 26 Mei 2011

Penyusun

2

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 3: MAKALAH SEJARAH DUNIA

PENDAHULUAN

Istilah imperialisme yang diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an, imperium

Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1830-an, istilah ini diperkenalkan oleh penulis Inggris untuk

menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukan oleh Kerajaan Inggris. Orang

Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa (Greater Britain) karena mereka telah

banyak menguasai dan menjajah di wilayah. Asia dan Afrika. Mereka menganggap bahwa

penjajahan bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah yang dinilai masih terbelakang

dan untuk kebaikan dunia. Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide

dan kebuadayaan. Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanya dilihat

sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi 3 faktor pendorong

pembaharuan pembaharuan yang dapat menyumbang kearah pembinaan sebuah bangsa seperti

pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan pemerintahan.

Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaan asing.

Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme

adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan

bahan mentah, keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya.

Revolusi Industri di Inggris. Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk

pemerintahan atas sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk

mendapatkan sebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai. Usaha untuk

mendapatkan wilayah biasanya melalui penaklukan. Penaklukan atas sebuah wilayah bisa

dilakukan secara damai atau paksaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 4: MAKALAH SEJARAH DUNIA

BAB II

PEMBAHASAN

KOLONIALISME

Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaan asing.

Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme

adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan

bahan mentah, keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya

Revolusi Industri di Inggris.

Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah

wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik

melalui paksaan atau dengan cara damai. Usaha untuk mendapatkan wilayah biasanya melalui

penaklukan. Penaklukan atas sebuah wilayah bisa dilakukan secara damai atau paksaan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Pada mulanya mereka membeli barang dagangan dari

penguasa lokal, untuk memastikan pasokan barang dapat berjalan lancar mereka kemudian mulai

campur tangan dalam urusan pemerintahan penguasa setempat dan biasanya mereka akan

berusaha menjadikan wilayah tersebut sebagai tanah jajahan mereka. Negara yang menjajah

menggariskan panduan tertentu atas wilayah jajahannya, meliputi aspek kehidupan sosial,

pemerintahan, undang-undang dan sebagainya.

Sejarah perkembangan kolonialisme bermula ketika Vasco da Gama dari Portugis

berlayar ke india pada tahun 1498. Di awali dengan pencarian jalan ke Timur untuk mencari

sumber rempah-rempah perlombaan mencari tanah jajahan dimulai. Kuasa Barat Portugis dan

Spanyol kemudian diikuti Inggris dan Belanda berlomba-lomba mencari daerah penghasil

rempah-rempah dan berusaha mengusainya. Penguasaan wilayah yang awalnya untuk

kepentingan ekonomi akhirnya beralih menjadi penguasaan atau penjajahan politik yaitu campur

tangan untuk menyelesaikan pertikaian, perang saudara, dan sebagainya. Ini karena kuasa

kolonial tersebut ingin menjaga kepentingan perdagangan mereka daripada pergolakan politik

lokal yang bisa mengganggu kelancaran perdagangan mereka.

Kolonialisme berkembang pesat setelah perang dunia I. Sejarah kolonialisme Eropa

dibagi dalam tiga peringkat. Pertama dari abad 15 hingga Revolusi industry (1763) yang 4

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 5: MAKALAH SEJARAH DUNIA

memperlihatkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis. Kedua, setelah Revolusi

Industri hingga tahun 1870-an. Ketiga, dari tahun 1870-an hingga tahun 1914 ketika meletusnya

Perang Dunia I yang merupakan puncak pertikaian kuasa-kuasa imperialis.

IMPERIALISME

Secara bahasa kata imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu

negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar

mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang

istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan

wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan  imperium.

        Pengertian imperialisme secara umum adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin

menaklukan bangsa lain dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk

aspek kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara

atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan yang kuat

pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara tersebut yang sudah

mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda,

prancis, dan lain sebagainya.

Dalam sejarah imperialisme yang dilakukan oleh negara-negara kuat dibedakan menjadi

dua macam yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Keduanya adalah memiliki

kesamaan tujuan yaitu untuk menguasai daerah untuk kepentingan pribadi negara imperialisme.

Adapun perbedaan dari kedua imperialisme tersebut adalah sebagai berikut.

Macam Imperialisme, Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:

1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan

gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara

merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah

kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh

Spanyol dan Portugal.

5

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 6: MAKALAH SEJARAH DUNIA

2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah

kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri

besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan

pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar

bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital

surplus.

Pembagian Imperialisme, yaitu:

1. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu negara

lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya.

Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman modern karena pada

zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini

biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.

2. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari

suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan

imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara

itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat

disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.

3. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind)

dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika

kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak

melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan

kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi

satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-

galnya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat

berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika

berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan

mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.

6

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 7: MAKALAH SEJARAH DUNIA

4. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai

kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si

imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara

diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara

berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.

Sebab-sebab Imperialisme

1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition,

eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah batas-batas

kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa

itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu

mengandung benih imperialisme.

2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial

superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah

menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah

bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin

bangsa-bangsa lainnya.

3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme.

Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat

timbul sebagai "bij-product" saja. Tetapi jika penyebaran agama itu didukung oleh

pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan

untuk membenarkan tindakan imperialisme.

4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu

negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.

5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang

terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.

7

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 8: MAKALAH SEJARAH DUNIA

1. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara

2. Ingin ikut dalam perdagangan dunia

3. Ingin menguasai perdagangan

4. Keinginan untuk menjamin suburnya industri

Akibat Imperialisme

1. Akibat politik

1. Terciptanya tanah-tanah jajahan

2. Politik pemerasan

3. Berkorbarnya perang kolonial

4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)

5. Timbulnya nasionalisme

1. Akibat Ekonomis

1. Negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan

2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap

3. Perdagangan dunia meluas

4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)

5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan

6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap

2. Akibat sosial

1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan

8

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 9: MAKALAH SEJARAH DUNIA

2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur

3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa

yang dijajah

4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa

5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.

Berdasarkan waktu munculnya imperialisme dibagi menjadi 2 yaitu: imperialisme kuno,

dan imperialisme modern. Adapun perbedaan dari Imperialisme kuno dan imperialisme modern

adalah sebagai berikut:

Jenis Imperialism Kuno Imperialisme Modern

-Dari segi waktu terjadinya

Dari segi kepentingan

-Negara Pelopor

terjadi sebelum revolusi

industry.

Berpijak pada semboyan 3 G

(Gold, Gospel, Glory)

Gold; memperoleh kekayaan

sebanyak-banyaknya

Gospel;menyebarkan agama

Glory;Memperoleh kejayaan

secara politik

Portugis dan Spanyol

terjadi setelah revolusi industri

-Menguasai suatu daerah

untuk kepentingan industri

yaitu;

- tempat mendapatkan bahan

mentah

-tempat memasarkan hasil

-tempat menanamkan modal

Inggris

Awal Kolonialisme Bangsa Barat

Di satu pihak jatuhnya Byzantium ke tangan Turki Usmani telah menyebabkan komoditi

dari Asia Timur dan Asia Tenggara di Eropa langka dan kalaupun adany harganya sangat mahal.

9

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 10: MAKALAH SEJARAH DUNIA

Namun di pihak lainnya peristiwa itu berdampak positif karena telah mendorong meningkatnya

ilmu pengetahuan di dunia Barat. Hal ini karena banyak ahli budaya-teknologi dari Byzantium

yang lari ke Barat berhasil menularkan pengetahuannya di sana. Di Portugal misalnya,

pengetahuan geografis dan astronominya meningkat semakin baik, sehingga orang-orang

Portugis berhasil menjadi mualim-mualim kapal yang mahir dan tangguh. Kepandaian ini

kemudian dipadukan dengan berkembangnya teknologi perkapalannya mulai dari penemuan

sistem layar segitiga dengan temali-temali persegi, serta kontruksi kapal yang semakin baik

sehingga kapal-kapal mereka lebih mudah digerakkan dan lebih layak dipakai untuk pelayaran

samudra.

Demikian pula teknologi persenjataan mereka berkembang sehingga mampu menciptakan

meriam-meriam yang dapat ditempatkan di atas kapal-kapal mereka. Kapal-kapal perangnya

lebih menyerupai panggung meriam di lautan daripada istana terapung bagi para pemanah atau

geladak balista (alat pelontar) seperti pada kapal-kapal Romawi pada masa Julius Caesar dan

Oktavianus Agustus. Penemuan-penemuan teknologi itulah yang kemudian mendorong mereka

untuk mencari jalur baru ke India (dalam mitos masyarakat Eropa waktu itu, rempah-rempah

berasal dari India, sehingga mereka berlayar ke timur termasuk ke benua Amerika, adalah untuk

mencari India).

Namun perlu dikemukakan di sini, bahwa Portugis berlayar ke timur bukan semata-mata

untuk mencari rempah-rempah, tetapi juga untuk mencari emas dan sekutu untuk melawan Turki

dalam arti melanjutkan “perang salib”. Pencarian emas dan perak kemudian menjadi penting

karena kedua logam mulia itu dijadikan semacam indikator kesuksesan satu negara, seperti

dikemukakan oleh Antonio Serra bahwa kekayaan itu tiada lain adalah emas dan perak. Politik

ekonomi ini dikenal di Eropa sebagai ekonomi Merkantilis. Paham ini mulai berkembang sekitar

tahun 1500-an dan semakin berkembang setelah terbit tulisan-tulisan dari para pendukung paham

ini, seperti Jean Colbert dari Perancis dan Thomas Mun dari Inggris.

Atas dorongan Pangeran Henry ‘Si Mualim’, Portugis memulai usaha pencarian emas dan

jalan untuk mengepung lawan yang beragama Islam dengan menelusuri pantai barat Afrika.

Mereka berusaha mencari jalan menuju Asia (India) guna memotong jalur pelayaran pedagang

Islam, sekaligus untuk memonopoli perdagangan komoditi tersebut.

10

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 11: MAKALAH SEJARAH DUNIA

Pada tahun 1478, Bartolomeu Diaz sampai ke Tanjung Harapan di ujung selatan Benua

Afrika. Kemudian pada tahun 1497 armada pimpinan Vasco da Gama sampai ke India.

Pengalaman di India ini telah menyadarkan orang-orang Portugis bahwa barang-barang

perdagangan mereka tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan hasil-hasil yang

mengalir melalui jaringan perdagangan Asia.

Oleh karena itulah semboyan “God –Gold – Glory” bagi mereka menjadi relevan, karena

tidak ada cara lain untuk menguasai perdagangan Asia selain melalui peperangan dan

menjadikan daerah-daerah penghasil komoditi itu sebagai koloni.

Dampak dikuasainya Malaka oleh Portugis

Setelah Portugis berhasil menguasai Malaka, mereka menemukan kenyataan yang di luar

perkiraannya. Kota pelabuhan itu bagaikan ayam dalam dongeng “ayam bertelor emas” yang

cukup terkenal di kalangan masyarakat Melayu. Seekor ayam yang setiap hari bertelor satu butir

telor emas, yang kemudian disembelih oleh pemiliknya karena tidak sabar menunggu dan ingin

segera mendapatkan telor-telor emas itu. Ternyata dalam tubuh ayam itu tidak ada telor emas.

Portugis menemukan suatu kenyataan bahwa Malaka bukanlah produsen dari semua komoditi

ekspor (khususnya merica) yang dicari-cari oleh para pedagang Barat. Kebesaran Malaka adalah

karena peranannya sebagai emporium, pelabuhan transit bagi para pedagang Asia. Dengan

diterapkannya politik monopoli serta upaya kristenisasi oleh Portugis, peranan yang disebutkan

terakhir justru terganggu. Para perdagangan Asia, khususnya pedagang Islam merasa tidak

nyaman lagi berdagang di kota tersebut.

Umumnya mereka berupaya menghindari kota emporium itu dan mencari jalan alternatif

guna mencapai tempat-tempat atau pelabuhan-pelabuhan lain yang diduga dapat memenuhi

kebutuhan dagangnya.

Jalur perdagangan di Asia Tenggara pun berubah, tidak lagi melalui Malaka tetapi

melalui pantai barat Sumatera, lalu masuk selat Sunda untuk selanjutnya menelusuri pantai utara

Jawa menuju kepulauan Indonesia bagian Timur yang menghasilkan banyak rempah-rempah. Di

jalur perdagangan baru itu umbuh pusatpusat perdagangan baru, seperti Aceh, Banten,

Semarang, Jepara dan Surabaya.

11

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 12: MAKALAH SEJARAH DUNIA

Sementara itu Malaka yang dihindari oleh para pegadang Islam kedudukannya semakin

merosot dan tidak pernah meraih kembali kejayaan dan kebesarannya. Portugis sendiri akhirnya

menyadari bahwa pentingnya Malaka adalah peranannya sebagai pelabuhan emporium,

pelabuhan transito. Guna mempertahankan fungsinya itu, kapal-kapal Portugis belayar ke

Maluku untuk mengambil komoditi tersebut. Pada waktu itu di Maluku ada dua kesultanan Islam

yang besar dalam kondisi sedang menurun dalam kekuasaan politiknya dan saling bermusuhan

satu sama lain, yaitu Ternate dan Tidore.

Selain ke Maluku Portugis berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan Pajajaran,

satu kerajaan Hindu di Jawa Barat yang kedudukan politiknya juga sedang menurun. Namun

kerjasama dengan kerajaan ini tidak sempat terwujud karena Pajajaran tenggelam oleh kekuatan

Islam Demak - Banten.

Kenyataan ini telah memaksa Portugis untuk meninggalkan politik anti Islamnya (Perang

Salib), dan berusaha mencari mitra kerja atau sekutu dagang dari kalangan Islam. Sebab, (1)

Portugis harus menerima kenyataan bahwa kerajaankerajaan di sekitarnya adalah Islam, dan (2)

perdagangan Islam di Asia Tenggara sampai Timur Tengah cukup dominani.

Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di Indonesia

Kolonialisme Barat di Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di

Eropa pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa

pengaruh terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi Gereja

(abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi Industri(1780).

1. Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda

Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan

tenteram di bawah kekuasaan raja-raja. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula-

mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat Indonesia mengadakan

perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai terkuak dan diketahui oleh

bangsa Indonesia.

12

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 13: MAKALAH SEJARAH DUNIA

Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat

ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan

di Indonesia. Adapun perlawanan-perlawanan tersebut antara lain: Perlawanan di Aceh terhadap

Portugis, Ternate melawan Portugis, Perlawanan Mataram (Perlawanan Sultan Agung)  terhadap

Belanda, Banten melawan VOC, Makassar melawan VOC, Perlawanan Diponegoro (1825–1830)

terhadap Belanda dan Perang Padri (1821–1837)

Perkembangan Agama Kristen di Indonesia

Sejak abad ke-15 Paus di Roma memberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis dan

Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda pun tertarik untuk

menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan mengirimkan para zending di negeri-negeri

jajahannya.

1. Misionaris Portugis di Indonesia

Pada abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke seluruh

penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah seorang

misionaris yang bertugas di Indonesia terutama Maluku adalah Fransiscus Xaverius (1506–

1552). Ia seorang Portugis yang membela rakyat yang tertindas oleh jajahan bangsa Portugis. Di

kalangan pribumi ia dikenal kejujuran dan keikhlasannya membantu kesulitan rakyat. Ia

menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke kampung-kampung sambil membawa

lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa untuk diajarkan agama

Katholik.

Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara,

Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke Kalimantan dan Jawa

Timur.

Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi tersendat setelah terbunuhnya Sultan

Hairun yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap semua orang Portugis. Setelah jatuhnya

Maluku ke tangan Belanda, kegiatan misionaris surut dan diganti kegiatan zending Belanda yang

menyebarkan agama Kristen Protestan.

13

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 14: MAKALAH SEJARAH DUNIA

2. Zending Belanda di Indonesia

Pada abad ke-17 gereja di negeri Belanda mengalami perubahan, agama Katholik yang

semula menjadi agama resmi negara diganti dengan agama Kristen Protestan. Pemerintah

Belanda melarang pelaksanaan ibadah agama Katholik di muka umum dan menerapkan anti

Katholik, termasuk di tanah-tanah jajahannya.

VOC yang terbentuk tahun 1602 mendapat kekuasaan dan tanggung jawab memajukan

agama. VOC mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan semboyan “siapa punya

negara, dia punya agama”, kemudian VOC menyuruh penganut agama Katholik untuk masuk

agama Kristen Protestan. VOC turut membiayai pendirian sekolah-sekolah dan membiayai upaya

menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat. Di balik itu para pendeta dijadikan alat VOC

agar pendeta memuji-muji VOC dan tunduk dengan VOC. Hal tersebut ternyata sangat

menurunkan citra para zending di mata rakyat, karena VOC tidak disukai rakyat.

Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian

Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius. Kegiatan zending di Indonesia meliputi:

Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli, dan kota-

kota besar di Jawa dan Sumatra dan Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG),

yaitu perkumpulan pemberi kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen

Protestan, mendirikan wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku

(GPM), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan

sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.

3. Wilayah Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial

Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending Kristen

Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa, agama Katholik

dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris menyebarkan kembali agama

Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau agama-agama lain.

Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan Gereja

Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM menampung penganut

Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan. Penyebaran agama Kristen

14

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 15: MAKALAH SEJARAH DUNIA

menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano,

Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau

Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores. Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula

hanya berlangsung di Blambangan, Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke

wilayah barat, seperti Batavia, Semarang, dan Jogjakarta.

Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat

Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, Ambarawa,

Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat penyebaran agama

Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di Sumatra Utara masyarakat

Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir,

Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan kepulauan Nias. Kegiatan agama

Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan

Selatan agama Kristen berkembang di Barito dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat

Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda,

Kalimantan Tengah di pemukiman masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.

Faktor-faktor penyebab sulitnya perkembangan agama Kristen di Indonesia pada waktu itu

adalah:

a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah.

b) Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat manusia.

c) Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain.

Oleh karena itulah upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum tersentuh

agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan kemanusiaan seperti

mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras kaum misionaris dan zending,

agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai sekarang.

15

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 16: MAKALAH SEJARAH DUNIA

KESIMPULAN

Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik

negara-negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai negaranegara lain yang dianggap

terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara

tersebut untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya. Dasar imperialism

awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebuadayaan Barat ke seluruh dunia.

Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaan asing.

Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme

adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni yangdijajah adalah wilayah yang kaya akan

bahan mentah, keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya

Revolusi Industri di Inggris.

16

MAKALAH SEJARAH DUNIA

Page 17: MAKALAH SEJARAH DUNIA

DAFTAR PUSTAKA

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/05/03/pengaruh-kolonialisme-dan-imperialisme-di-indonesia-1-perlawanan-rakyat-2-perkembangan-agama-kristen/

http://rinahistory.blog.friendster.com/2007/05/

http://berita.balihita.com/masa-kolonialisme-dan-imperialisme-inggris-di-indonesia.html

http://anakmadiun.wordpress.com/2011/02/14/masa-kolonialisme-dan-imperialisme-inggris-di-indonesia/

http://in.wikipedia.com/imperialisme

17

MAKALAH SEJARAH DUNIA