makalah sdm-malaysia (sejarah perkembangan negara malaysia pasca-kemerdekaan)

11
1 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Malaysia adalah sistem politik yang relatif stabil dan didukung oleh keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam hal pelembagaan kehidupan politik dan kenegaraan, Malaysia juga termasuk yang lebih berhasil di kalangan negara-negara Asia Tengggara. Tetapi sistem politik ini menghadapi masalah yang mengancam integrasi nasionalnya, yaitu potensi konflik antar etnik yang jumlahnya hampir seimbang. Pada kenyataannya, kehidupan politik Malaysia, bahkan sejak masih bernama Persekutuan Tanah Melayu, sangat diwarnai oleh masalah etnik ini. 1 Dalam kaitan dengan mata kuliah Sejarah Dunia Modern, penulis ingin memaparkan bagaimana sejarah perkembangan Negara Malaysia dari masa pra-kemerdekaan hingga akhirnya mencapai kemerdekaan nya pada tanggal 31 Agustus 1957 Rumusan Masalah 1 Mohtar Mas’oed & Collin MacAndrews, “Perbandingan Sistem Politik”, Hal. 233

Upload: tri-suryo-nugroho

Post on 25-Oct-2015

866 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Malaysia adalah sistem politik yang relatif stabil dan didukung oleh keberhasilan

pembangunan ekonomi. Dalam hal pelembagaan kehidupan politik dan kenegaraan, Malaysia

juga termasuk yang lebih berhasil di kalangan negara-negara Asia Tengggara. Tetapi sistem

politik ini menghadapi masalah yang mengancam integrasi nasionalnya, yaitu potensi konflik

antar etnik yang jumlahnya hampir seimbang. Pada kenyataannya, kehidupan politik Malaysia,

bahkan sejak masih bernama Persekutuan Tanah Melayu, sangat diwarnai oleh masalah etnik

ini.1

Dalam kaitan dengan mata kuliah Sejarah Dunia Modern, penulis ingin memaparkan

bagaimana sejarah perkembangan Negara Malaysia dari masa pra-kemerdekaan hingga akhirnya

mencapai kemerdekaan nya pada tanggal 31 Agustus 1957

Rumusan Masalah

Melihat latar belakang yang penulis buat, penulis ingin merumuskan 1 perumusan

masalah (pertanyaan) yang akan penulis coba sajikan dalam bab berikutnya di pembahasan,

yaitu:

1. Bagaiamanakah perkembangan pembentukkan sejarah Negara Malaysia hingga negara

tersebut meraih kemerdekaannya?

1 Mohtar Mas’oed & Collin MacAndrews, “Perbandingan Sistem Politik”, Hal. 233

Page 2: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

2

BAB 2

PEMBAHASAN

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura,

Sabah, danSarawak membentuk federasi bernama Malaysia. Tetapi nama itu sendiri pernah

membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta

yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah tertentu

diNusantara.Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai

"Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina

bertindak lebih jauh tentang masalah itu. Nama lain pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di

antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada di bagian

hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).

Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di

dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai

kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang

terakhir.

Jejak Pengaruh Cina, India, dan Islam di Malaysia

Tak hanya tertulis dalam sejarah Malaysia saja, sejak abad pertama Masehi, kita tahu

bahwa semenanjung Malaya telah menjadi daerah strategis yang menghubungkan pelabuhan-

pelabuhan di Timur Tengah, India, dan Cina. Selain lokasinya, wilayah ini menjadi penting

karena sumber daya alamnya, yaitu kayu, timah, dan rempah-rempah.

Pengaruh Cina di Malaysia dikarenakan penduduk pantai timur Cina sangat padat,

banyak orang-orang Cina mencari mata pencaharian keluar Cina, terutama ke Asia Tenggara.

Akibat petualangan Cina ini, maka banyak orang-orang Cina yang bermukim di Asia Tenggara,

salah satunya di Negara Malaysia.2

2 A. Kardiyat Wiharyanto, ”Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme”, Hal. 42

Page 3: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

3

Pengaruh India dibawa oleh Pedagang India yang memperkenalkan budaya dan agama

mereka ke wilayah yang saat ini menjadi Malaysia tersebut sejak awal abad pertama Masehi.

Jejak-jejak sejarahnya masih bisa dijumpai hingga sekarang dan menjadi bagian dalam sejarah

Malaysia.

Permulaan masuknya agama Islam ke Asia Tenggara didahului oleh interaksi antara

masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab dan India. Pada abad ke-5 SM

kepulauan Asia Tenggara telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke

Cina atau sebaliknya.3

Dari abad ke-9 hingga ke-13, Kerajaan Sriwijaya menguasai Semenanjung Malaya.

Selanjutnya, Kerajaan Majapahit mengambil alih kekuasaan di Semenanjung Malaya pada abad

ke-14. Penduduk Semenanjung Malaya, yang disebut orang Melayu, mulai memeluk Islam pada

awal abad ke-14. Proses Islamisasi dipercepat dengan kemunculan Kerajaan Malaka yang

diperintah penguasa Muslim pada abad ke-15.

Malaysia pada Masa Penjajahan

Malaka merupakan pelabuhan besar yang sangat penting. Karena, di sini saudagar Cina,

Arab, Melayu, dan India memperdagangkan barang-barang berharga. Tergiur pada pelabuhan

yang kaya tersebut, armada Portugis merebut Malaka pada 1511.

Penaklukan Malaka ini menandai dimulainya ekspansi Eropa di Asia Tenggara. Belanda

menyingkirkan Portugis dari Malaka pada 1641. Namun, pada 1795, Belanda digusur oleh

Inggris yang sebelumnya telah menduduki Penang pada 1786.

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan

penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada

1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atauPerjanjian

Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda,

Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda. Pada 1826, Britania mendirikan Koloni

Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka,

3 Ibid, hal. 68

Page 4: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

4

Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light

sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di

bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura

menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan

dialihkan kepada Kantor Kolonial di London. 

Selama abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapatkan bantuan Britania

untuk menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan

timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah

Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung

Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian

terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada akhirnyaPerjanjian

Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki abad ke-

20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-

negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de

facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi

"penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para

penguasa Melayu. 

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu tak

Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di

penghujung abad ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan

Terengganusebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya

negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar abad ke-19. Sultan Abu Bakar dari

Johor dan Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak

pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Abu Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang

penasihat Britania. 

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan

Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai

Raja Putih. 

Page 5: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

5

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia

II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh. Pasca-perang, Britania berencana menyatukan

pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan

dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa

Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran

lainnya. Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya,

kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang

mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah

perlindungan Britania. 

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya

melaksanakan operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat

Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye

anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat

ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang

Perang Dingin. Melawan latar belakang ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam

Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.

Sejarah Malaysia Merdeka4

Kekuasaan negara dibagi menjadi: tingkat pusat (memerintah dan berkuasa penuh di Ibu

negara) & Tingkat Daerah/Kerajaan (diatur kesultanan masing-masing). Pada 1 April 1946

pemerintah Inggris mempersiapkan konstitusi baru bagi kesembilan kerajaan (Perak,Selangor,

Pahang, Negri Sembilan, Kedah, Perlis, Kelantan, Trenggano, Johor) dengan membentuk

pemerintah federasi (Malayan Union) dipimpin Gubernur Inggris.

Pernyataan Sepihak Inggris ditentang oleh Raja-raja Melayu dan Ketua UMNO Datuk Onn

Bin Ja’far, mereka menuntut agar dilibatkan dalam penyusunan konstitusi. Akhirnya tercapai

kesepakatan untuk membentuk Negara Federasi Melayu, dimana setiap kerajaan masih diakui

kedaulatan untuk mengatur diri sendiri. Dengan demikian, penduduk asli melayu (55%) memiliki

4 Bahan Mata Kuliah “Sistem Politik Asia Tenggara”, Minggu ke-5, Sabtu, 15 Desember 2012.

Page 6: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

6

hak istimewa dalam politik, keturunan Cina (35%) dan India(10%) diakui sebagai warga Negara

yang harus tunduk kepada pemerintahan kerajaan melayu setempat.

Tahun 1948 Ingris memperkenalkan Federation of Malaya, dimana kekuasaan kerajaan

dipusatkan dibawah penguasaan central government. Malaysia yang multietnik menjadikan

Inggris membuatnya federal. Malaysia merupakan gabungan 13 negara bagian. Sembilan

diperintah oleh Sultan Melayu, empat diperintah oleh gubernur yang diangkat oleh raja Malaysia

Yang dipertuan Agung. Inggris mengijinkan dibentuknya pemerintahan sendiri melalui pemilu

Juli 1955, terpilihlah Tunku Abdurrahman (Ketua UMNO sejak 1952), sedangkan legislatif

federal dimenangkan oleh aliansi UMNO (The United Malays National Organization), MIC

(Malaysian Indian Congres), MCA (Malaysian Chinesse Association). Lembaga legislatif

federal menetapkan berlakunya konstitusi tahun 1956, Adapun isi Pokok konstitusi sebagai

berikut:

a) Negara Malaya berbentuk federasi terdiri atas 9 kerajaan Melayu (Johor, Kedah, Kelantan, Pahang, Perak, Perlis, Negara Sembilan,Trengganu, dan Selangor), 2 provinsi (Malaka, Penang).

b) Yang dipertuan Agung adalah Kepala negara yang dipilih untuk masa 5 tahun oleh 9 raja melayu tersebut. Sedangkan Pemerintah federal dipimpin seorang Perdana Menteri yang berasal dari partai mayoritas di parlemen.

c) Setiap negara bagian terdapat kepala negara bagian (Raja untuk kerajaan dan gubernur untuk kedua propinsi). Sedangkan pemerintahan sehari-hari dipimpin oleh menteri besar (untuk kerajaan) dan ketua menteri (provinsi). Raja diangkat secara turun temurun, sedangkan gubernur diangkat oleh yang dipertuan agung atas persetujuan parlemen federal dan PM . Menteri besar dan ketua mentri diusulkan oleh parlemen setempat yg disebut Dewan Undangan Negri yg berasal dr parpol melalui suatu pemilu.

Tanggal 31 Agustus 1957 Malaysia diberi kemerdekaan oleh Inggris, ada 13 wilayah/

negri yang menggabungkan diri, termasuk Sabah, Serawak, Singapura. Singapura keluar dari

federasi tahun 1965 karena ada konflik pemimpin UMNO dengan pemimpin Singapura.

BAB 3

PENUTUP

Page 7: Makalah SDM-Malaysia (Sejarah Perkembangan Negara Malaysia Pasca-Kemerdekaan)

7

Kesimpulan

Dalam sejarah Malaysia, negara ini juga termasuk ke dalam sebuah organisasi dunia yang

bernama Commonwealth. Organisasi Commonwealth merupakan organisasi atau perkumpulan

negara-negara bekas jajahan Inggris. Organisasi yang didirikan pada 1931 itu bertujuan untuk

memperkuat silaturahmi sekaligus rasa setia kawan di antara sesama negara bekas jajahan

Inggris. Selain itu, organisasi Commenwelth yang sampai saat ini beranggotakan 54 negara ini

memiliki tujuan untuk mengembangkan kerja sama antarnegara anggota di berbagai bidang.

Dilihat dari sejarah Malaysia di atas dapat dikatakan Malaysia merupakan salah satu

negara yang pro dengan Inggris, dengan sedikitnya perlawanan raja, sultan maupun rakyat untuk

menentang pendudukan Inggris di wilayah Mereka, tercatat hanya sekali perlawanan besar ketika

Partai Komunis Malaysia melancarkan pemberontakan pada akhir 1950 an. Sehingga Inggris

dapat dikatakan dengan mudah membuat model negara yang mereka Inginkan di semenanjung

Malaysia.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Mas’oed, Mohtar dan Colin MacAndrews. 1995. “Perbandingan Sistem Politik”. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Wiharyanto, A. Kardiyat. 2005. ”Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme”. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sumber Lain:

Bahan Mata Kuliah “Sistem Politik Asia Tenggara”, Minggu ke-5, 15 Desember 2012.