makalah-rencana-kerja-jaminan-mutu-haccp-susu-bubuk-nisle.docx
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
1/21
MAKALAH
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU PT. NISLE
disusun oleh:1. Sigit Caho A !1"1#1$1$1$%1&%. Lina Isna'ati !1"1#1$1$1$""&". (ella Pus)ita !1"1#1$1$1$*#&+. Siti Lut,iah A !1"1#1$1$1$#%&
JURUSAN TEKN-L-I HASIL PERTANIAN
/AKULTAS TEKN-L-I PERTANIAN
UNI0ERSITAS JEM(ER
%$1+
(A( 1. PENAHULUAN
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
2/21
1.1 Lata2 (ela3angMasalah keamanan pangan sangat penting bagi industri pangan. Tuntutan
persyaratan keamanan pangan terus berkembang sesuai permintaan konsumen yang
juga kian meningkat. Pelaku bisnis dalam industri pangan mulai menyadari bahwa
produk yang aman hanya dapat diperoleh jika bahan baku yang digunakan bermutu,penanganan dan proses pengolahan sesuai, serta transportasi maupun distribusi yang
memadai. Dengan demikian, pengendalian keamanan konvensional yang hanya
mengandalkan pengawasan produk akhir tidak lagi memenuhi kebutuhan keamanan
yang ada. Sistem keamanan pangan modern menuntut industri untuk merencanakan
sistem pengawasan mutu sejak tahap penerimaan bahan baku hingga produk pangan
didistribusikan ke konsumen.Produk pangan yang dipasarkan harus terjamin mutunya dan aman untuk
dikonsumsi. Jaminan mutu dan keamanan pangan merupakan usaha nyata, sungguh
sungguh, dan terusmenerus dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatan mutu
produk untuk memberikan kepuasan dan mendapatkan kepercayaan konsumen.The International Organization for Standardization atau !S" adalah organisasi
yang mengembangkan standar internasional yang dapat digunakan di seluruh dunia
dengan salah satu tujuannya membantu negara berkembang mempelajari dan
mengembangkan berbagai teknologi yang sudah diterapkan oleh negara maju, sehingga
industri dapat bersaing dalam perdagangan global. Pada tahun #$$% The International
Organization for Standardization &!S"' telah menerbitkan standar pangan terbaru, yaitu
!S" ##$$$. Standar !S" dapat diterapkan secara sukarela oleh setiap organisasi yang
terkaitan dengan pangan di seluruh dunia. !S" ##$$$ adalah panduan bagi industry
atau organisasi untuk mengelola sebuah sistem manajemen keamanan pangan yang
pro akti( dan (leksibel.PT )isle !ndonesia sebagai salah satu produsen pangan terkemuka memberikan
perhatian yang sangat serius terhadap masalah keamanan produk yang dihasilkan.
*eamanan pangan merupakan salah satu aspek mutu yang sangat penting dan tidak
bisa ditawar.
1.% Tu4uan
+ntuk mengidenti(ikasi dan menganalisa bahaya dalam produk susu bubuk
yang diproduksi oleh PT )isle, sebagai salah satu langkah penerapan -P dalam
industri.
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
3/21
(A( %. TINJAUAN PUSTAKA
%.1 IS- %%$$$
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
4/21
!S" ##$$$ adalah standar internasional yang dikeluarkan oleh komite teknis
organisasi standar international &!S"'. Standar ini merupakan standar penunjuk yang
menggambarkan persyaratan sebuah sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini
bertujuan /'mengharmoniskan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan untuk
usaha yang terkait dalam rantai pangan, #' memudahkan kerja badan usaha dan badan
serti(ikasi karena hanya menggunakan satu standar, serta 0' memastikan standar dapat
diperoleh dengan mudah di seluruh dunia tanpa adanya monopoli oleh satu badan
serti(ikasi khusus.
!S" ##$$$ menetapkan persyaratanpersyaratan dasar untuk sebuah sistem
manajemen keamanan pangan yang mengkombinasikan unsurunsur kunci untuk
menjamin keamanan pangan sepanjang rantai pangan, hingga konsumen &!S"a'.
+nsurunsur kunci tersebut adalah komunikasi interakti(, sistem manajemen,
prerequisite programme &program prasyarat1kelayakan dasar', dan perinsipprinsip
-P.
2anyak man(aat yang diperoleh organisasi dari penerapan !S" ##$$$ seperti
yang diungkapkan 34rgemand dan Jespersen $$5' dari !S" dalam artikel mereka
saat rancangan !S" ##$$$ hampir selesai. Man(aat pertama, terjalinnya komunikasi
yang terarah dan terorganisasi antar mitra bisnis. Man(aat kedua adalah pengoptimasian
sumberdaya baik internal maupun sepanjang rantai pangan. Man(aat ketiga, sistem
pendokumentasian yang lebih baik. Man(aat keempat, perencanaan proses lebih baik
dan mampu mengurangi veri(ikasi pasca proses. Man(aat kelima, pengendalian yang
dinamis dan e(isien terhadap bahaya keamanan pangan. Man(aat keenam, semua
ukuran pengendalian diterapkan ke analisis bahaya. Man(aat ketujuh, manajemen yang
sistematis dari programprogram prayarat &Prere6uisite programmes'. Man(aat
kedelapan, memiliki dasar yang sah untuk pengambilan keputusan Man(aat kesembilan
pengendalian ter(okus kepada apa yang diperlukan sehingga mampu menyimpan
sumberdaya dengan mengurangi biaya lebih dari sistem audit.
Menurut 34rgemand dan Jespersen $$5', !S" ##$$$ akan menyediakan
sistem keamanan pangan yang tepat digunakan dalam organisasi yang bergerak dibidang rantai pangan apapun. Sistem keamanan pangan yang paling e(ekti( dirancang,
dioperasikan dan diperbarui dalam kerangka kerja sistem manajemen yang terstruktur
ke dalam keseluruhan aktivitas manajemen organisasi. *ondisi ini memaksimalkan
keuntungan untuk organisasi dan pihak yang berkepentingan. !S" ##$$$7#$$% juga
mempertimbangkan persyaratan yang dibutuhkan !S" 8$$/7#$$$ untuk meningkatkan
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
5/21
kesesuaian kedua standar tersebut serta memungkinkan jika mau dilakukan
pengintegrasian.
!S" ##$$$ mengharuskan bahwa semua bahaya yang mungkin terjadi dalam
rantai makanan, termasuk bahaya yang berhubungan dengan proses dan (asilitas yang
digunakan, diidenti(ikasi dan ditinjau. Jadi hal ini menyediakan cara untuk menentukan
dan mendokumenkan alasan bahaya teridenti(ikasi yang tertentu perlu dikendalikan oleh
organisasi tertentu dan mengapa yang lainnya tidak perlu.
Sistem keamanan pangan yang e(ekti( adalah sistem yang diterapkan,
dioperasikan, dan diperbahrui di dalam kerangka sistem manajemen yang terstruktur
dan dimasukan ke dalam keseluruhan akti(itas manajemen di dalam organisasi. al ini
akan memberikan man(aat yang optimal untuk organisasi dan pihakpihak terkait.
Dalam !S" ##$$$, prerequisite programme &P9P' dide(inisikan sebagai kondisi
dan akti(itas dasar yang diperlukan untuk memelihara lingkungan yang higienis di
seluruh rantai pangan yang sesuai untuk proses produksi, penanganan dan penyediaan
produk yang aman untuk dikonsumsi. Sementara itu operational prerequisite &"P9P'
adalah program prasyarat yang dalam analisis bahaya diidenti(ikasi sebagai hal yang
penting untuk mengendalikan kemungkinan masuknya bahaya atau kontaminasi di
dalam produk atau lingkungan proses.
!S" ##$$$ mengintegrasikan prinsipprinsip sistem -P dan penerapan
langkah yang dikembangkan oleh Codex Alimentarius Commission &-'. -nalisis
bahaya adalah kunci untuk sebuah system manajemen keamanan pangan yang e(ekti(,
karena dengan melakukan analisis bahaya akan membantu organisasi dalam
menetapkan langkahlangkah pengendalian yang e(ekti(. !S" ##$$$ mempersyaratkan
bahwa semua bahaya yang mungkin ada dalam rantai pangan. Selama melakukan
analisis bahaya, organisasi menentukan strategi yang digunakan untuk menjamin
pengendalian bahaya dengan mengkombinasikan P9P, "P9P, dan rencana -P.
%.% Pe2sa2atan Se2ti,i3asi IS- %%$$$
/. Persyaratan 7 +mum
"rganisasi harus membangun sistem yang e(ekti( dan dapat memenuhi
persyaratan standar, dokumentasi, implementasi dan pemeliharaan sistem.
Sistem harus di evaluasi dan diperbaharui.
#. Persyaratan 7 Manajemen
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
6/21
Management harus terlibat dan berkomitmen pada 3SMS. Manajemen
membuat kebijakan
*eamanan Pangan dan harus dikomunikasikan dan diimplementasikan.
Top Management harus terlibat dalam desain dan implementasi 3SMS.
Setelah implementasi, manajemen akan melaksanakan tinjauan manajemen
untuk memastikan kee(ekti(an sistem.
0. Persyaratan 7 Sumber Daya
3SMS harus menjelaskan sumberdaya manusia dan (isik yang dibutuhkan
untuk membuat produk yang aman.
Selama pengembangan sistem, organisasi akan mengidenti(ikasikan
kompetensi personil, training yang dibutuhkan serta lingkungan kerja dan
in(rastruktur yang dibutuhkan
5. Persyaratan 7 Pembuatan produk
"rganisasi harus merencanakan semua proses yang berkaitan dengan
pembuatan produk untuk menjamin keamanan produk.
Program pendahuluan harus ditetapkan, diimplementasikan dan dievaluasi terus
menerus.
Tetapkan dan dokumentasikan sistem untuk pengumpulan in(ormasi awal
analisis bahaya
:akukan analisa bahaya
Tetapkan 9encana -P
:aksanakan akti(itas veri(ikasi
Telusuri produk, material dan distribusi produk%. Persyaratan 7 Produk Tidak Sesuai
Tetapkan dokumentasi sistem untuk pengendalian semua produk tidak sesuai
Saat Titik *endali *ritis terlampaui, produk berpotensi tidak aman harus
diidenti(ikasi, di periksa, di kendalikan dan dipisahkan. Dibuat prosedur
pemisahan produk cacat untuk memastikan tindakan dapat cepat dilakukan. !denti(ikasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebabnya.
;. Persyaratan 7
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
7/21
Tetapkan dan dokumentasikan proses internal audit. Training auditors,dan
rencanakan internal audit untuk memastikan 3SMS berjalan e(ekti( dan selalu
diperbaharui.
!mplementasikan proses evaluasi serta analisa hasil veri(ikasi dan tindakan yang
diperlukan.
>. Persyaratan 7 Perbaikan
:akukan perbaikan berkelanjutan untuk 3SMS dengan menggunakan7
Management review1tinjauan manajemen
!nternal audits
Tindakan Perbaikan
asil veri(ikasi
asil validasi
Perbaharui 3SMS
%." Tata Ca2a Menda)at3an Se2ti,i3asi IS- %%$$$
*emudahan penerapan !S" ##$$$ tergantung pada tiga hal pokok, yaitu
kelengkapan program sistem mutu perusahaan, besar kecilnya skala usaha dan
kecanggihan teknologi proses. 2erikut langkahlangkah pentingnya 7
-plikasi permohonan penda(taran dilakukan dengan melengkapi kuesioner SM*P
-udit !S" ##$$$ dilaksanakan oleh )?- dengan dua tahapan utama, yang
dikenal sebagai -udit Serti(ikasi -wal.
Permohonan penda(taran disetujui oleh )?-, berikut tahapan selanjutnya harus
dilakukan oleh klien. Pemeliharaan serti(ikasi dikon(irmasikan melalui program -udit
pengawasan &surveilans' tahunan dan proses serti(ikasi ulang setelah tiga tahun
masa berlakunya serti(ikasi tersebut.
#.0./ :angkah !mplementasi
/. 2entuk Tim 3SMS
Tim ini akan merancang dan mengembangkan 3SMS dan berperan akti( dalam
sistem manajemen berkelanjutan.
#. 2entuk tim manajemen
Tim ini akan akti( pada perancangan dan pengembangan sistem serta
penerapannya dalam kegiatan seharihari. Tim Manajemen akan bertindak sebagai tim
inti, membagi tanggung jawab, menyediakan sumber daya dan mengkoordinasikan
kegiatan. Tim Manajemen dapat membuat tim kerja yang bekerja pada proses khusus
yang dibutuhkan dalam dokumentasi 3SMS.8$$/7#$$$ ##$$$7#$$% sudah termasuk di
dalamnya !S" 8$$/ dan -P2iaya :ebih mahal jika diwajibkan serti(ikasi untuk !S"
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
8/21
8$$/ dan -P kali serti(ikasi' :ebih murah karena hanya / kali serti(ikasi sudah
mencakup sistem !S" 8$$/ dan -P Pemeliharaan Memakan waktu, tenaga dan
biaya lebih besar jika diwajibkan untuk pemisahan serti(ikasi antara !S" 8$$/ dan
-P.atatan 7jika terpisah akan ada # kali internal audit, # kali surveillance audit dan
# kali 9apat Tinjauan Manajemen Memakan waktu, tenaga dan biaya lebih besar jika
diwajibkan untuk pemisahan serti(ikasi antara !S" 8$$/ dan -P.atatan 7jika
terpisah akan ada # kali internal audit, # kali surveillance audit dan # kali 9apat Tinjauan
Manajemen@aktu, tenaga dan biaya lebih murah karena sistem !S" 8$$/ dan -P
sudah terintegrasi
Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada dan persyaratan yang diperlukan.
Proses baru atau yang dimodi(ikasi akan dibuat, didokumentasikan dan dikirim ke tim
manajemen untuk di review dan disetujui.
Setelah tim kerja merancang dan mendokumentasikan proses. :atih seluruh
karyawan yang terlibat dalam proses untuk melaksanakan proses tersebut
2ila semua proses telah dijalankan, lakukan internal audit dan tinjauan manajemen.
Aunakan in(ormasi dari internal audit dan management review untuk melakukan
improvement 3SMS. Terapkan sistem dalam kurun waktu tertentu guna
mengumpulkan bukti untuk audit serti(ikasi.
Pastikan semua karyawan telah di training !S" ##$$$
:akukan audit serti(ikasi.
%.+ HACCP
-P adalah suatu sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada
kesadaran atau perhatian bahwa haBard &bahaya' akan timbul pada berbagai titik atau
tahap produksi, tetapi pengendaliannya dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya
bahaya tersebut &3ardiaB, /88;'.
#.5./ Prinsip dari -P meliputi 7
a. Penetapan bahaya dan resiko Penetapan bahaya dan resiko yang berhubungan
dengan bahan pangan sejak pemeliharaan, pemanenan1penangkapan1pemotongan,
penanganan, pemilihan ingredient dan bahan tambahan, penyimpanan bahan,
pengolahan, distribusi, Pemasaran, dan konsumsi. -nalisis bahaya adalah evaluasi
spesi(ik terhadap produk pangan dan bahan mentah, ingredient serta bahan
tambahan untuk menentukan resiko terhadap bahaya biologis, kimia dan (isik. -da #
tahap dalam penetapan bahaya resiko yaitu analisis bahaya dan penetapan
kategori resiko bahaya. Sedangkan persiapan yang perlu dilakukan yaitu menurut
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
9/21
da(tar bahan mentah dan ingredient yang digunakan dalam proses, mempersiapkan
diagram alir proses yang teliti untuk memproduksi suatu produk., keterangan 1
deskripsi produk mengenai kelompok konsumennya, cara mengkonsumsi, cara
penyimpanan, cara pengolahan.
b. Penetapan P &ritical ontrol Points'Penetapan P yang diperlukan untuk mengendalikan bahaya, misalnya P/
menjamin dapat mencegah atau menghilangkan bahaya, P# mengurangi
bahaya, tetapi tidak menjamin dapat mencegah atau menghilangkan bahaya.c. Penetapan batas kritis
Penetepan batas kritis yang harus dipenuhi pada setiap P yang telah ditetapkan.
*riteria yang umum digunakan sebagai batas kritis 7 suhu, waktu, kelembaban, nilai
aw, nilai p, keasaman &titrasi', bahan pengawet, konsentrasi garam, khlorin bebas,
viskositas.d. Pemantauan P
Penetapan prosedur untuk Memantau P dan batas kritis termasuk pengamatan,
pengukuran, dan pencatatan. *egiatan pemantauan meliputi 7 memeriksa apakah
prosedur pengolahan dan penanganan pada P dapat dikendalikan, pengujian
atau pengamatan jadwal terhadap e(ekti(itas suatu untuk mengendalikan P dan
batas kritis, pengamatan atau pengukuran batas kritis untuk menghasilkan data
yang teliti dan ditujukan untuk menjamin bahwa batas kritis yang ditetapkan dapat
menjamin keamanan produk. ara pemantauan meliputi 7 pengamatan, pengukuran
terhadap 7 Proses &waktu, suhu, p, dan lainlain', sanitasi, misalnya terhadap
bahan mentah &uji kimia terhadap toksin, bahan tambahan, kontaminan, dan lain
lainC mikrobiologi terhadap koli(orm . oli, Salmonela, dan lainlain'e. Tindakan koreksi terhadap penyimpangan
Penetepan tindakan koreksi yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan
terhadap P dan batas kritis dari hasil pemantauan./. Produk beresiko tinggi Produk tidak boleh diproses atau diproduksi semua
penyimpangan dikoreksi atau diperbaiki. Produk ditahan atau tidak
dipasarkan, dan diuji keamanannya. Jika keamanan produk tidak memenuhi
syarat, perlu dilakukan tindakan koreksi yang tepat.#. Produk beresiko sedang
Produk dapat diproses, tetapi penyimpangan harus dikoreksi dalam waktu
singkat &dalam beberapa hari atau minggu'. Pemantauan khusus diperlukan
sampai semua penyimpanan dikoreksi.0. Produk beresiko rendah
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
10/21
Produk dapat diproses, penyimpangan harus dikoreksi atau diperbaiki jika
waktu memungkinkan pengawasan rutin harus dilakukan untuk menjamin
status resiko berubah menjadi resiko sedang atau tinggi.(. Penyusunan sistem pencatatan yang e(ekti(
Penyusunan suatu sistem pencatatan yang e(ekti( untuk mengarsipkan rancangan
-P. 2eberapa keterangan yang harus dicatat 7 judul dan tanggal pencatatan,
keterangan produk &kode, tanggal dan waktu produksi', bahan dan peralatan yang
diperlukan, proses yang dila kukan, P, batas *ritis yang ditetapkan,
peyimpangan batas kritis, tindakan koreksi atau perbaikan yang harus dilakukan jika
terjadi penyimpangan dan karyawan yang bertanggung jawab, identi(ikasi operatorg. Penetapan prosedur veri(ikasi
Penetapan prosedur untuk membuktikan bahwa sistem -P telah dilakukan
secara e(ekti(. Tujuan veri(ikasi terhadap program -P 7 ntuk memeriksa apakah
program -P telah dilaksanakan sesuai dengan rencana -P yangditetapkan, untuk menjamin bahwa rencana -P yang ditetapkan masih e(ekti(
&3ardiaB, /88;'.
Sedangkan kegiatan atau tahap veri(ikasi meliputi 7 penetapan jadwal veri(ikasi
yang tepat, pemeriksaan kembali &review' rencana -P, pemeriksaan atau
penyesuaian catatan -P, pemeriksaan penyimpangan terhadap P dan prosedur
koreksi atau perbaikan, pengamatan atau !nspeksi visual selama produksi untuk
mengendalikan P, pengambilan contoh dan analisis cara random, catatan tertulis
mengenai kesesuaian dengan rencana P atau penyimpangan dari rencana dan
tindakan koreksi atau perbaikan yang dilakukan &3ardiaB, /88;'.
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
11/21
;. Pencatatan Semua 2ahaya Potensial yang 2erkaitan dengan setiap Tahapan,
Pengdaan Suau -nalisa 2ahaya dan Menyrankan 2erbagai Pengukuran +ntuk
pengendalian bahayabahaya yang terindenti(ikasi=. Penentuan T**>. Penentuan batasbatas kritis &critical limits' pada tiap T** &P'
8. Penyusunan system pemantauan untuk setiap T** &P'/$. Penetuan tidakan perbaikan//. Penetapan prosedur veri(ikasi/#. Penetapan dokumen dan pencatatan
#.5.0 Pohon penentuan Titik *ritis
/. Penentuan Titik *ritis &P' pada *omposisi13ormula.
#. Penentuan Titik *ritis &P' pada Tahapan Proses.
iag2a5 1.Descision Tree +ntuk Penentuan P pada 3ormulasi1*omposisi
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
12/21
%.* Susu (u6u3
Susu merupakan produk pangan yang kaya nutrisi dan berkadar air tinggi. "leh
karena itu, susu sangat rentan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh cemaran
mikroba. emaran mikroba dapat bersi(at endogen yang berasal dari ternak atau
eksogen yaitu berasal dari lingkungan sekitar. Sumber cemaran mikroba endogen
umumnya berasal dari kondisi ternak yang tidak sehat. Sumber cemaran mikroba dari
lingkungan dapat berasal dapat penanganan peralatan setelah pemerahan yaitu pada
saat pengangkutan dan hygiene personal yang kurang bersih.
2erbagai proses pengolahan dilakukan untuk meningkatkan e(isiensi dan
e(ekti(itas penyimpanan serta pengawetan susu. Proses pembuatan susu bubuk
merupakan salah satu pengolahan dan pengawetan susu dengan menurunkan kadar air
susu dari >= E dalam susu segar menjadi 0 E dalam susu bubuk. Proses pengeringan
susu bubuk dapat menggunakan drum dryerdan spray drayer. *edua proses tersebut
melibatkan proses evaporasi, agar kadar air turun dari >=E hingga %$E diikuti dengan
pengeringan lanjutan sehingga dihasilkan susu bubuk dengan kadar air rendah, sekitar
0E. *adar air dari susu bubuk maksimum 5E. *adar air yang terlalu tinggi pada produk
akan mempengaruhi umur simpan dan kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan
mikroba. 9endahnya kadar air berakibat pada rendahnya akti(itas air. *andungan air
dalam bahan pangan mempengaruhi daya tahan bahan pangan terhadap serangan
mikroba yang dinyatakan dengan aw, yaitu jumlah air bebas yang dapat digunakan olehmikroba untuk pertumbuhannya. 2erbagai mikroba mempunyai aw optimum agar dapat
tumbuh dengan baik. 2akteri mempunyai aw $.8$ untuk pertumbuhannya, khamir
mempunyai $.>$$.8$, dan aw kapang sebesar $.;$$.=$ &@inarno,/88#'. Selain itu
kerusakan pada susu bubuk disebabkan oleh (aktor oksigen, suhu penyimpanan, dan
iag2a5 %.Decisiom Tree+ntuk Penetapan P Pada Tahapan
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
13/21
sisasisa atau cemaran logam. *erusakan dapat berupa perkembangan (lavor oksidasi
dan tengik, berkurangnya daya larut, dan berkurangnya nilai giBi &2uckle, #$$='.
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
14/21
Direktur Utama
General Manager
Quality assurance managerDeputi general manager divisi logistic
manager
Production Manager
(A( ". PEM(AHASAN
+.1 Ke6i4a3an MutuPT )!S:, menjamin mutu karena hanya memproduksi dan menjual susu
bubuk yang aman bergiBi dan halal. Mutu dari produk susu bubuk yang sesuaidengan yang tercantum di S)! $/#8=$/888.
+.% Ti5 HACCP
)o. )ama Jabatan :atar 2elakang
Pendidikan
Pelatihan yang
Pernah Diikuti
/. Sigit ahyo
-nggoro
Aeneral
manager
Sarjana
Teknologi
Pertanian
Pelatihan -P,
Pelatihan AMP,
Pelatihan serti(ikasi
halal#. :ina !snawati ?uality
assurance
manager
Sarjana
Teknologi
Pertanian
Pelatihan -P,
Pelatihan serti(ikasi
halal
0. Siti :ut(iah Deputi
general
manager
divisi
logistic
Sarjana
Teknologi
Pertanian
Pelatihan -P,
Pelatihan AMP,
5. 2ella Puspita Production
Manager
Sarjana
Teknologi
Pertanian
Pelatihan SS"P,
Pelatihan serti(ikasi
halal
+." St2u3tu2 -2ganisasi
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
15/21
+.+ es32i)si P2odu3/. )ama Produk1)ama Dagang7 Susu 2ubuk oklat )isle#. *omposisi Produk 7 Aula, Susu 2ubuk Skim, Sari Malt, 2ubuk *akao,
Minyak )abati, :emak Susu, Mineral, Premiks . )etto 7 %$$ gram8. :abel *emasan7 Dicantumkan nama produk dagang, netto, serti(ikat halal,
nomor S)!, komposisi bahan, in(ormasi nilai giBi, cara penyajian, tanggal
kadaluarsa, nama pabrik dan alamat pabrik./$. Sasaran *onsumen yang !ngin Dicapai 7 Dapat dikonsumsi untuk anakanak
mulai umur = tahun hingga /% tahun.//. Method o( Distribution 7 Dipasarkan ke swalayan dan tokotoko diseluruh
wilayah !ndonesia.
Standart 1 S)! S)! $/#8=$/888
Ta6el 1.Persyaratan mutu susu bubuk S)! $/#8=$/888
NoJenis Satuan Sa2at
/
#
0
5
*eadaan
/. 2au#. 9asa
-ir
-bu
:emak
Protein
b1b, E
b1b, E
E
)ormal
)ormal
Maks. 5.$
Maks ;.$
Min #;.$
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
16/21
Penyaringan
Penerimanaan BB Susu segar
Pasteurisasi 83C ! detik
Penerimaan BB "omponen #u#uk dan lemak
Pencampuran #asa$ %pemanasan &'
Sterilisasi +''C, ! detik dan de
-omogenisasi
.vaporasi %Steam 8''C*
Pengeringan %Spray Dryer*
Dry #lending
Pengemasan
Susu
Penyimpa
nan
Penim#angan
"omponen Bu#uk dan lemak
/a0 material
Penim#angan
/a0 material
Pendinginan 1C
P.2 dan 0ada$ karton
Penyimpanan
Pendistri#usian
Diagram 3.Skema Pem#uatan Susu Bu#uk
%
;
=
>
8
emaran logam
/. Tembaga &u'#. Timbal &Pb'0. Seng &Gn'5. Timah &Sn'
9aksa &g'
-rsen
emaran mikroba
-ngka lempeng
total
2akteri oli(orm
.oli
Salmonella
S.-ureus
E
Mg1kg
Mg1kg
Mg1kg
Mg1kg
Mg1kg
Mg1kg
*oloni1g
-PM
*oloni1g
*oloni1/$$g
*oloni1g
Min #%.$
Maks #$.$
Maks $.0
Maks 5$
Maks 5$.$1#%$.$H
Maks $.$0
Maks $./
Maks %I/$%
Maks #$
)egati(
)egati(
/I/$#
1%. iag2a5 Ali2 P2odu3
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
17/21
Diagram lir
4eri5kasi Data
6#servasi lapangan
7a0ancara operator
Pencacatan $al($al yang #er#eda
Diagram 4.Prosedur 4eri5kasi
Setelah membuat diagram alir, dilanjutkan pada7
Tabel analisa bahaya Tabel pemerikasaan analisis bahaya
:embar kerja pengendalian -P
&*":"M -D- D! 3!: :-!)'
1". P2osedu2 0e2i,i3asi
Diagram alir proses dari produk Susu 2ubuk )isleK yang telah disusun oleh tim
-P kemudian dilakukan veri(ikasi langsung di tempat (on site verification! ara
veri(ikasi data inidengan cara mengobservasi secara langsung praktek produksi susu
bubuk yang ada di lapangan. *emudian melakukan proses wawancara terhadap
operatoroperator yang melakukan proses pembuatan saus cabai tersebut, apakah
prosesnya telah sesuai dengan diagram alir yang telah disusun. Jika ada halhal yang
berbeda dan tidak sesuai dengan hasil L"rainstormL tim -P, maka dilakukan
pencatatan.
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
18/21
kondisi di lapangan, maka diagram alir proses produksi susu bubuk tersebut siap
digunakan sebagai bahan acuan penetapan langkah berikutnya yang merupakan
prinsipprinsip -P.1+. P2osedu2 Re7all atau Pena2i3an Ke56ali
Diketahui dari produk Susu 2ubuk )isleK yang telah diproduksi terdapat
ketidaksesuaian dengan standart yang ada. Ditemukan beberapa produk yang
ditengarai adanya kesalahan label pada kemasannya. :abel tersebut tidak dilengkapi
adanya in(ormasi tentang masa expired dari produk dan terdapat kerusakan pada
kemasan. al tersebut masuk dalam klasi(ikasi produk kelas !!!, yang menyangkut
adanya bahaya terhadap mutu atau terjadi kesalahan terhadap labelnya. Dengan begitu
distributor takut ada halhal yang berbahaya yang dapat mengganggu mutu dari produk,
kemudian distributor memberitahukan hal tersebut pada industri Susu 2ubuk )isleK.
:alu industri Susu 2ubuk )isleK melakukan tindakan penarikan kembali produknya yang
dinyatakan rusak tersebut.1*. P2osedu2 Pengaduan8Keluhan Konsu5en
Diketahui adanya keluhan dari konsumen, konsumen memberikan komplain
terhadap produk yang diproduksi oleh PT Susu 2ubuk )isleK mengenai kerusakan
pada kemasan susu bubuk. *eluhan ini diterima oleh costumer service yang kemudian
ditindaklanjuti oleh manajer pemasaran. Dari hal tersebut, PT Susu 2ubuk )isleK
langsung mencari atau menelusuri akar permasalahan yang menyebabkan kerusakan
pada kemasan. :alu dilakukan pengkajian untuk menjamin penerapan sistem mutu, dan
juga meminimalisir adanya kerusakan lagi pada kemasan. 2erikut catatan keluhan dari
konsumen7
TanggalAsal dan Isi
Keluhan
Penerimaan
Keluhan
Penanganan
AwalTidak Lanjut
26 Oktober
2014
Kerusakan
ada
kemasan
roduk
!en"atakan
ermintaan
maa# karena
adan"a
keluhan
!elakukan
enelusuran
terhada akar
ermasalahan
Pengkajian
ada sistem
mutu dan
meminimalisir
adan"a
kerusakan
ada kemasan
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
19/21
19. Pe2u6ahan8Reisi8A5ande5en u3u5en
Tidak dilakukan adan"a re$isi ada eren%anaan &A''P roduksi susu bubuk PT
()usu *ubuk +isle,- Amandemen dokumen kemungkinan dilakukan 6 bulan setelah
masa kadaluwarsa roduk-
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
20/21
(A( +. PENUTUP
+.1 Kesi5)ulan-dapun kesimpulan dari makalah ini ialah 7/. 2ahaya yang dianalisa dalam produksi susu bubuk oleh PT )isle antara lain
bahaya (isik, kimia dan mikrobiologi#. 2ahaya (isik yang mungkin dideteksi dalam produksi susu bubuk di PT )isle
antara lain debu, (ilth, logam. 2ahaya kimia yang mungkin terdeteksi antara lain
residu pestisida dan antibiotik. Sedangkan residu mikrobiologi antara lain
Salmonella# $!coli# Campylo"acter# Coliform!
+.% Sa2anPenerapan -P dalam industri penting dilakukan untuk memperoleh prosuk
dengan kualitas yang baik dan resiko bahay yang rendah.
A/TAR PUSTAKA
!S"N !nternational "rganiBation (or StandardiBation. #$$$. International Standard ISO
%&&')&&& *uality +anagement Systems , -equirements. Aeneva7 !S"
copyright o((ice.
-
7/24/2019 MAKALAH-RENCANA-KERJA-JAMINAN-MUTU-HACCP-SUSU-BUBUK-NISLE.docx
21/21
!S"N !nternational "rganiBation (or StandardiBation. #$$%. International Standard ISO
))&&&)&&. /ood Safety +anagement System,-equirements for any
organization in the food chain!Aeneva7 !S" copyright o((ice.
!S"N !nternational "rganiBation (or StandardiBation. #$$%. ISO ))&&& for safe foodsupply chains! 0terhu"ung "er1ala2.. http711www.iso.org1iso1 pressrelease.htmO
re(id9e(8;; /8 "ktober #$/5N.
!S"N !nternational "rganiBation (or StandardiBation. #$$>. ISO %&&')&&&34hat does it
mean in the supply chain5 0terhu"ung "er1ala2!
http711www.iso.org1iso1isoQcatalogue1managementQstandards1isoQ8$$$QisoQ
/5$$$1moreQresourcesQ8$$$18$$/supchain.htmRhowQdoesQisoQ8$$/7#$$$
QhelpQyouQinQselectingQaQsupplier > -gustus #$$>N.
2uckle. #$$= . Ilmu 6angan. Jakarta 7 +niversitas !ndonesia Press
34rgemand, Jacob dan Dorte Jespersen. #$$5. ISO ))&&& to ensure integrity of food
supply chain! terhubung berkalaN. http711www.iso.org1iso1toolQ% $5.pd( /8
"ktober #$/5N.
3ardiaB. /88;. +i1ro"iologi 6angan. Jakarta 7 Aramedia +tama
@inarno. /88#. 7imia 6angan dan 8izi. Jakarta 7 Aramedia Pustaka +tama
http://www.iso.org/iso/http://www.iso.org/iso/http://www.iso.org/iso/iso_catalogue/management_standards/iso_9000_iso_http://www.iso.org/iso/tool_5-http://www.iso.org/iso/iso_catalogue/management_standards/iso_9000_iso_http://www.iso.org/iso/tool_5-http://www.iso.org/iso/