makalah program pemberdayaan eko rakyat

34
Makalah PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan Dosen Pengampu : Bapak Ngadiyono, S.Pd Disusun Oleh : Marlinda Sari NIM 12804244022 Dyah Ayu Anggraeni NIM 12804244024 Asterina Bela Khairiyah NIM 12804244033 Aan Munandhar NIM 12804244039 PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Upload: asterinabela

Post on 26-Dec-2015

127 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

program pemberdayaan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

Makalah

PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kerakyatan

Dosen Pengampu : Bapak Ngadiyono, S.Pd

Disusun Oleh :

Marlinda Sari NIM 12804244022

Dyah Ayu Anggraeni NIM 12804244024

Asterina Bela Khairiyah NIM 12804244033

Aan Munandhar NIM 12804244039

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, serta inayah-Nya atas selesainya Makalah yang berjudul “Program Pemberdayaan

Ekonomi Rakyat”. Makalah ini ditulis untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah

Ekonomi Kerakyatan. Dengan membaca makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat

menambah tentang program-program pemberdayaan ekonomi rakyat.

Makalah ini kami persembahkan kepada :.

1. Bapak Ngadiyono, S.Pd.

2. Serta teman – teman yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.

Walaupun dalam penyusunan Makalah ini sudah berusaha maksimal, namun kami

menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Maka kritik, saran,

petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat Ridho dari Allah SWT.

Amin.

Yogyakarta, Juli 2014

Penyusun

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ii

Page 3: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

DAFTAR ISI

Cover......................................................................................................................i

Kata Pengantar......................................................................................................ii

Daftar Isi...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1B. Rumusan Masalah.................................................................................2C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.........................................3B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat..............................................3C. Upaya Pemberdayaan Ekonomi Rakyat................................................5D. Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.............................................6E. Contoh Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat..............................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................17

Daftar Pustaka......................................................................................................19

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat iii

Page 4: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi pembangunan sekarang sudah banyak

diterima, bahkan telah berkembang berbagai pemikiran dan literatur tentang hal tersebut.

Meskipun dalam kenyataannya strategi ini masih belum maksimal di aplikasikan. Disamping

itu banyak pemikir dan praktisi belum memahami dan meyakini bahwa partisipatif dapat

digunakan sebagai alternatif dalam memecahkan persoalan pembangunan yang

dihadapi.Dilain pihak konsep pembangunan yang selama ini diterapkan belum mampu

menjawab tuntutan-tuntutan yang menyangkut keadilan dan pemerataan serta

keberpihakannya kepada masyarakat, sehingga pembangunan yang digagas belum mampu

mengangkat penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan.  Upaya meningkatkan

keberpihakan pembangunan kepada kepentingan masyarakat, sepertinya tidak dapat

dilepaskan dari upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu berpartisipasi dalam

pembangunan dimaksud.Berbagai kendala dalam penerapan disebabkan adanya perbedaan

persepsi dalam menyikapi tentang pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar

ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan,

kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan aspek

sosial dan moral. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kemiskinan terkait dengan sikap,

budaya hidup, dan lingkungan dalam suatu masyarakat. Kemiskinan juga dapat diartikan

sebagai ketidakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh

suatu pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi

(kemiskinan struktural). Tetapi pada umumnya, ketika kemiskinan dibicarakan, yang

dimaksud adalah kemiskinan material. Dengan pengertian ini, maka seseorang masuk dalam

kategori miskin apabila tidak mampu memenuhi standar minimum kebutuhan pokok untuk

dapat hidup secara layak. Ini yang sering disebut dengan kemiskinan konsumsi. Definisi ini

sangat bermanfaat untuk mempermudah membuat indikator orang miskin, tetapi defenisi ini

sangat kurang memadai karena; (1) tidak cukup untuk memahami realitas kemiskinan; (2)

dapat menjerumuskan ke kesimpulan yang salah bahwa menanggulangi kemiskinan cukup

hanya dengan menyediakan bahan makanan yang memadai; (3) tidak bermanfaat bagi

pengambil keputusan ketika harus merumuskan kebijakan lintas sektor, bahkan bisa

kontraproduktif

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 1

Page 5: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan ekonomi rakyat?

2. Bagaimana strategi pemberdayaan ekonomi rakyat?

3. Bagaimana upaya pemberdayaan ekonomi rakyat?

4. Bagaimana program pemberdayaan ekonomi rakyat?

5. Apa contoh program pemberdayaan ekonomi rakyat?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Pemberdayaan ekonimi rakyat.

2. Strategi yang digunakan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.

3. Upaya-upaya pemberdayaan ekonomi rakyat.

4. Program pemberdayaan ekonomi rakyat.

5. Contoh Program pemberdayaan ekonomi rakyat.

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 2

Page 6: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor

produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk

mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh

informasi, pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik

dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek kebijakannya.

Menurut Ginandjar Kartasasmita (1996), pemberdayaan ekonomi rakyat adalah

“Upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi

ekonomi rakyat untuk meningkatkan produktivitas rakyat sehingga, baik sumber daya

manusia maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan rakyat, dapat ditingkatkan

produktivitasnya”.

Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari perluasan

kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Terkait dengan

pemberdayaan masyarakat dalam memperluas kesempatan kerja, maka dipengaruhi

salah satunya oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM). Pengembangan UMKM terutama Usaha Kecil Menengah (UKM), memiliki

potensi yang strategis dalam rangka pemberdayaan masyarakat, mengingat

pertumbuhan dan aktifnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM mampu memberikan

nilai tambah bagi masyarakat, yaitu tersedianya lapangan kerja dan meningkatnya

pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok UKM dapat menjadi penyeimbang

pemerataan dan penyerapan tenaga kerja.

B. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Pertama, demokrasi ekonomi diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi atau

konstruksi bangunan ekonomi agar terwujudnya pengusaha menengah yang kuat dan

besar jumlahnya. Di sisi lain terbentuknya keterkaitan dan kemitraan yang paling

menguntungkan antara pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil, menengah dan

koperasi, usaha besar swasta dan badan usaha milik negara yang saling memperkuat

untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi yang berdaya saing tinggi.

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 3

Page 7: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

Kedua, kedaulatan ekonomi harus tetap dihormati agar harkat, martabat dan citra

ekonomi rakyat dapat disejajarkan dengan ekonomi usaha besar swasta dan badan

usaha milik negara, tanpa dijadikan objek balas jasa atau belas kasihan. Dengan

demikian kedaulatan ekonomi rakyat harus benar-benar ditempatkan pada prioritas

utama dalam kehidupan ekonomi, sehingga peran dan partisipasi ekonomi rakyat selalu

mendapatkan perhatian dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam pengelolaan dan

pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lainnya. Tujuannya agar pelaku ekonomi

rakyat mampu profesional dan memenuhi standardisasi global.

Ketiga, pilar ekonomi diarahkan untuk merancang komitmen yang kuat antar-

stakeholder dalam mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mendorong sekaligus

menampung partisipasi bagi kepentingan rakyat banyak. Hal ini dimaksudkan agar

ekonomi kerakyatan bisa menjadi tulang punggung perekonomian bangsa yang berbasis

sosial budaya. Dengan demikian rakyat banyak menjadi pemilik, pengelola dan

pengguna utama kekayaan dan aset ekonomi bangsa ini. Sehingga mereka mampu

menjadi penggerak ekonomi, dengan kata lain sebagai tuan/panglima ekonomi

bangsanya sendiri.

Keempat, benteng ekonomi harus disusun melalui master plan ekonomi rakyat

yang berbasis sosial budaya dengan tetap memperhatikan keseimbangan pertumbuhan,

pemerataan dan keseimbangan stabilitas perekonomian rakyat dalam upaya mengatasi

kesenjangan ekonomi antara golongan kapitalis dan nonkapitalis (golongan ekonomi

lemah). Di samping itu sekaligus mampu membentengi/memproteksi pergerakan

ekonomi global yang mau tidak mau, suka tidak suka sudah memasuki sistem dan

tatanan perekonomian bangsa ini. Karena itulah diperlukan nilai-nilai perjuangan/jiwa

wirausaha sejati yang berbasiskan kerakyatan.

Kelima, kemandirian ekonomi diarahkan untuk bertumpu dan ditopang oleh

kekuatan sumber daya internal yang dikelola dalam suatu sistem ekonomi. Dengan kata

lain kegiatan ekonomi dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan sebesar-besarnya bagi

kemakmuran rakyat, sehingga ekonomi bangsa ini tidak lagi tergantung pada kekuatan-

kekuatan ekonomi di luar ekonomi rakyat itu sendiri. Tentu diharapkan peranan

pemerintah (eksekutif), legislatif, dan yudikatif agar dapat memberikan kemudahan,

keringanan dan peluang seluas-luasnya baik dari akses modal, akses pasar, teknologi,

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 4

Page 8: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

jaringan usaha dan keamanan dalam iklim usaha sebagai upaya mempercepat

kemandirian ekonomi rakyat.

C. Upaya Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Secara praktis upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk

mengembangkan potensi ekonomi rakyat ini diarahkan untuk meningkatkan

produktivitas rakyat sehingga, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam di

sekitar keberadaan rakyat, dapat ditingkatkan produktivitasnya. Dengan demikian,

rakyat dan lingkungannya mampu secara partisipatif menghasilkan dan menumbuhkan

nilai tambah ekonomis. Rakyat miskin atau yang berada pada posisi belum

termanfaatkan secara penuh potensinya akan meningkat bukan hanya ekonominya,

tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri, dan harga dirinya. Dengan demikian,

dapatlah diartikan bahwa pemberdayaan rakyat adalah sebuah konsep pembangunan

ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial.

Dalam kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan ekonomi rakyat, dapat dilihat

dari tiga sisi, yaitu :

Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa

setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan.

Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena, kalau demikian

akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan

mendorong memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang

dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari

hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata,

dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke

dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin

berdaya. Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya,

karena program-program umum yang berlaku untuk semua, tidak selalu dapat

menyentuh lapisan masyarakat ini.

Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses

pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 5

Page 9: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan

pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan

masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi.

Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang

tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

Pemberdayaan bukan membuat rakyat menjadi makin tergantung pada berbagai

program pemberian (charity) karena pada dasarnya setiap apa yang dinikmati, harus

dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain).

Dengan demikian, tujuan akhirnya adalah memandirikan rakyat, memampukan, dan

membangunkemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik

secara sinambung.

Selain itu hal-hal mendesak yang harus dilakukan dalam pemberdayaan ekonomi

rakyat adalah :

1. Penghapusan monopoli dengan keberpihakan pemerintah pada kepentingan rakyat.

Sebagai catatan, sistem monopoli telah mengalami evolusi dari model yang kasat

mata (misalnya bentuk 'tata niaga' sentralistik, contoh: BPPC) ke model monopoli

kapitalis (monopoli yang terjadi akibat mekanisme pasar bebas yang tak terkendali,

contoh akibatnya: matinya pasar ritel tradisional yang terdesak secara alami oleh

masuknya korporasi besar ke sektor ritel). Salah satu tindakan pemerintah yang

layak mendapat apresiasi adalah terbitnya Permendag no. 53/2008 yang

memproteksi pasar tradisional.

2. Meningkatkan pendidikan rakyat baik secara kuantitas (implementasinya:

pendidikan harus terjangkau oleh rakyat kebanyakan) maupun kualitas (kurikulum

pendidikan yang bukan sekedar menciptakan masyarakat pekerja namun

mendorong jiwa kewirausahawan, peningkatan kualitas pendidik, dsb).

D. Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Berkaitan dengan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, maka beberapa program

yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM terhadap UKM antara lain:

1. Program pengembangan sistem pendukung usaha UKM

Program ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang

bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha

mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin dalam rangka memperoleh

pendapatan yang tetap, melalui upaya peningkatan kapasitas usaha sehingga menjadi

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 6

Page 10: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

unit usaha yang lebih mandiri, berkelanjutan dan siap untuk tumbuh dan bersaing.

Program ini akan memfasilitasi peningkatan kapasitas usaha mikro dan keterampilan

pengelolaan usaha serta sekaligus mendorong adanya kepastian, perlindungan dan

pembinaan usaha.

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan melalui program ini, yaitu:

a. Sumber pembiayaan, khususnya skim kredit investasi dan penyediaan skim

pembiayaan ekspor melalui lembaga modal ventura dan lembaga non bank

lainnya, terutama yang mendukung UKM;

b. Penguatan jaringan pasar domestik produk-produk UKM melalui pengembangan

lembaga pemasaran, jaringan/kemitraan usaha, dan sistem transaksi usaha yang

bersifat on-line, terutama bagi komoditas unggulan berdaya saing tinggi;

c. Penguatan infrastruktur pembiayaan bagi petani dan nelayan di perdesaan dan

pengembangan skim-skim pembiayaan alternatif seperti sistem bagi hasil dana

bergulir, sistem tanggung renteng atau jaminan tokoh masyarakat setempat

sebagai pengganti agunan, penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas;

d. Fasilitasi pengembangan skim penjaminan kredit melalui kerjasama bank dan

lembaga asuransi, dan fasilitasi bantuan teknis kepada BPR dan Konsultan

Keuangan Mitra Bank (KKMB) untuk meningkatkan penyaluran kredit bagi

sektor pertanian; e

e. Penyediaan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin,

melalui pendekatan pembinaan sentra-sentra produksi/klaster disertai dengan

dukungan penyediaan infrastruktur perdesaan;

f. Bantuan perkuatan untuk KSP/USP yang masih dapat melakukan kegiatan;

g. Memfasilitasi UKM untuk dapat berdagang di pasar darurat yang disediakan

Departemen Perdagangan.

Salah satu hal yang dapat mendukung berkembangnya suatu UKM agar

tercipta perekonomian yang kokoh adalah faktor modal. Hingga saat ini faktor

modal berupa kredit usaha masih diusahakan pemerintah dan tercantum dalam

kebijakannya. Seperti yang telah disebutkan dalam kebijakan pemerintah di atas,

pemerintah melakukan kegiatan pokok di bidang permodalan di antaranya adalah

memperluas, memperkuat, dan memfasilitasi sumber-sumber pembiayaan serta

meningkatkan kredit skala mikro dan kecil. Dengan demikian, permodalan menjadi

faktor yang penting bagi kemajuan UKM dalam rangka menguatkan ekonomi

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 7

Page 11: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

nasional meskipun dalam kenyataannya, beberapa pelaku UKM masih mengalami

kesulitan dalam memperoleh kredit tersebut.

2. Progam Kelembagaan Koperasi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan

organisasi koperasi agar koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat

sesuai dengan jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya

untuk memperoleh efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik.

Dengan demikian diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer

dan sekunder akan tertata dan berfungsi dengan baik; infrastruktur pendukung

pengembangan koperasi semakin lengkap dan berkualitas; lembaga gerakan koperasi

semakin berfungsi efektif dan mandiri; serta praktek berkoperasi yang baik (best

practices) semakin berkembang di kalangan masyarakat luas.

Kegiatan-kegiatan pokok dari program ini antara lain mencakup:

a. Penyempurnaan undang-undang tentang koperasi beserta peraturan

pelaksanaannya.

b. Peninjauan dan penyempurnaan terhadap berbagai peraturan perundangan lainnya

yang kurang kondusif bagi koperasi.

c. Koordinasi dan pemberian dukungan dalam rangka penyempurnaan kurikulum

pendidikan perkoperasian di sekolah-sekolah.

d. Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas yang disertai dengan

pemasyarakatan contoh-contoh koperasi sukses yang dikelola sesuai dengan nilai-

nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

e. Peningkatan kualitas administrasi dan pengawasan pemberian badan hukum

koperasi.

f. Pemberian dukungan untuk membantu perkuatan dan kemandirian lembaga

gerakan koperasi.

g. Pemberian dukungan dan kemudahan kepada gerakan koperasi untuk melakukan

penataan dan perkuatan organisasi serta modernisasi manajemen koperasi primer

dan sekunder untuk meningkatkan pelayanan anggota.

h. Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan infrastruktur

pendukung pengembangan koperasi di bidang pendidikan dan pelatihan,

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 8

Page 12: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

penyuluhan, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pembiayaan, teknologi,

informasi, promosi dan pemasaran.

i. Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi

anggota dan pengelola koperasi, calon anggota dan kader koperasi, terutama

untuk menanamkan nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip koperasi dalam

kehidupan koperasi, yang mengatur secara jelas adanya pembagian tugas dan

tanggung jawab antara Pemerintah dan gerakan koperasi.

3. Kemitraan Usaha

Kemitraan usaha bukanlah suatu konsep baru. Kemitraan usaha mengandung

pengertianadanya hubungan kerja sama usaha diantara berbagai pihak yang sinergis,

bersifat sukarela, dandilandasi oleh prinsip saling membutuhkan, saling menghidupi,

saling memperkuat, dan salingmenguntungkan. Prinsip kerja sama seperti itu dapat

mengatasi pembatas potensi usaha yangmelekat pada satu unit usaha.Kemitraan ada

yang bersifat vertikal (antarskala usaha), yaitu antara usaha kecil denganusaha

menengah atau usaha besar, dan ada pula yang bersifat horisontal pada skala usaha

yangsama. Namun, yang pada umumnya dimaksud dengan kemitraan adalah

antarskala usaha.

Ditinjau dari aspek bentuk usaha para pelakunya, kemitraan dapat terjalin

antara koperasi, usahaswasta, dan BUMN.Dalam praktek bisnis internasional

dewasa ini (era 1990-an) kemitraan usaha telahmenjadi bagian strategi bisnis

perusahaan terutama bagi perusahaan-perusahaan besar yang tidaklagi dapat

mengandalkan pada strategi internalisasi aktivitas usaha melalui akuisisi dan

mergerdalam rangka integrasi vertikal dan horisontal. Dalam era globalisasi dan

liberalisasiperdagangan dan investasi yang sarat dengan persaingan, kemitraan usaha

dipandang sebagaisuatu cara untuk mengurangi risiko usaha serta meningkatkan

efisiensi dan daya saing usaha.Dalam suasana persaingan yang ketat, hanya usaha

yang lentur, lincah, dan cepat tanggat terhadap perubahan permintaan pasar yang

dapat memenangkan persaingan. Untuk ituperusahaan-perusahaan besar cenderung

melakukan restrukturisasi, perampingan, dan konsentrasipada bisnis utamanya, serta

melakukan kemitraan usaha baik secara vertikal maupun horisontal.

Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang

dimiliki olehpihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan semua pihak

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 9

Page 13: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

yang bermitra. Selaindapat memberikan kelenturan dan kelincahan bagi usaha besar,

kemitraan usaha juga dapatmenjawab masalah diseconomies of scale yang sering

dihadapi oleh usaha besar. Kemitraan jugamemperkuat mekanisme pasar dan

persaingan usaha yang efisien dan produktif sehingga dapatmengalihkan dari

kecenderungan monopoli/monopsoni atau oligopoli/oligopsoni. Bagi usahakecil

kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar,

modal,teknologi, manajemen, dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar.

Usaha besar jugadapat mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha

kecil.Dalam berbagai kesempatan telah sering saya kemukakan bahwa kemitraan

usaha bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya yang besar atas

yang kecil, melainkanmenjamin kemandirian pihak-pihak yang bermitra, karena

kemitraan bukanlah proses mergeratau akuisisi. Kemitraan usaha yang kita inginkan

bukanlah kemitraan yang bebas nilai. melainkan kemitraan yang tetap dilandasi oleh

tanggung jawab moral dan etika bisnis yangsehat, yang sesuai dengan demokrasi

ekonomi.Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan

jikakemitraan dijalankan dalam kerangka berfikir pembangunan ekonomi, dan bukan

semata-matakonsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan.

Kemitraan yang dilandasimotif belas kasihan cenderung mengarah kepada

inefisiensi sehingga tidak akan berkembangsecara sinambung.

Sebagai suatu strategi pengembangan usaha kecil, kemitraan telah terbukti

berhasilditerapkan di banyak negara, antara lain di Jepang dan empat negara macan

Asia, yaitu KoreaSelatan, Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Di negara-negara

tersebut kemitraan umumnyadilakukan melalui pola subkontrak yang memberikan

peran kepada industri kecil dan menengahsebagai pemasok bahan baku dan

komponen industri besar. Proses ini menciptakan keterkaitanantar usaha yang kukuh

tanpa harus melakukan integrasi vertikal atau konglomerasi.

Selanjutnya, pemerintah dapat berperan dalam memberikan pedoman dan

rambu-rambutentang kemitraan melalui peraturan perundangan, misalnya bagaimana

kemitraan itu dapat dijalankan secara saling menguntungkan, apa saja kriteria yang

menjaminpenanggungan resiko dan pembagian keuntungan secara adil, serta

bagaimana mengatasiperselisihan yang terjadi diantara pihak-pihak yang bermitra.

Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil sesungguhnya

telah ada aturan-aturan dasar tentangkemitraan. Semuanya itu tinggal dimantapkan

dan dilengkapi dengan peraturan-peraturanpelaksanaannya serta dilaksanakan

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 10

Page 14: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

dengan konsekuen. Sehubungan dengan itu, seminar inidiharapkan dapat

memberikan masukan yang berharga.

Pemerintah juga berperan penting dalam memberikan informasi peluang

kemitraan danbantuan teknis kepada usaha kecil dalam perencanaan kemitraan dan

negosiasi bisnis. Pemerintah dapat mendukung kemitraan dengan memantapkan

prasarana-sarana dan memperkuatkelembagaan pendukung kemitraan antara lain

dengan mengembangkan sistem dan lembagakeuangan yang efektif bagi usaha kecil.

Hal ini penting mengingat akses kepada dana, khususnyakredit perbankan dengan

persyaratan teknisnya, masih menjadi kendala bagi usaha kecil dalampengembangan

usahanya. Bagi usaha kecil lapisan bawah yang belum laik bank

(bankable)barangkali patut dipikirkan pendekatan yang berbeda dengan cara-cara

perbankan konvensional,termasuk pengembangan lembaga keuangan alternatif yang

lebih sesuai dengan karakteristik dankebutuhan usaha kecil. Di samping itu, patut

pula dipikirkan adanya upaya khusus yang dapatmembuka peluang bagi usaha kecil

untuk melakukan kemitraan usaha dengan usaha besar,misalnya bagi usaha kecil

yang ingin memanfaatkan peluang usaha sebagai subkontraktorusaha besar dalam

program industri mobil nasional.

E. Contoh Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

Pengertian

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan

terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung

mengenai PNPM Mandiri adalah :

1. PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai

dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan

pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan

pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi

masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas

masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan

berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan

kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 11

Page 15: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan

kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Tujuan Umum

PNPM Mandiri bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja

masyarakat miskin secara mandiri.

Tujuan Khusus

1. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin,

kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya

yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan;

2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan

akuntabel;

3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan

penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor);

4. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan

tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli

lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan;

5. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah

daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di

wilayahnya;

6. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi

sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal; dan

7. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan

komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri mengacu pada landasan konstitusional

UUD 1945 beserta amandemennya, landasan idiil Pancasila, dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta landasan khusus pelaksanaan PNPM

Mandiri. Peraturan perundang-undangan khususnya terkait sistem pemerintahan,

perencanaan, keuangan negara, dan kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah

sebagai berikut:

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 12

Page 16: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

1. Dasar peraturan perundangan sistem pemerintahan yang digunakan adalah:

a. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah;

b. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa;

c. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan; dan

d. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan.

2. Sistem Perencanaan, dasar peraturan perundangan yang terkait yaitu :

a. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem

PerencanaanPembangunan Nasional (SPPN);

b. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005-2025;

c. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009;

d. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

e. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional; dan

f. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam

Pembangunan Nasional.

3. Sistem Keuangan Negara, dasar peraturan perundangan yang terkait yaitu :

a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

d. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah;

e. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan

Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau

Hibah Luar Negeri;

f. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Barang/jasa Pemerintah;

g. Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 005/MPPN/06/2006 tentang

Tata cara Perencanaan dan Pengajuan Usulan serta Penilaian Kegiatan yang

Dibiayai dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri;

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 13

Page 17: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

h. Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK.010/2006 tentang Tata Cara

Pemberian Hibah kepada Daerah; dan

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kategori, Komponen Program, dan Ruang Lingkup

Kategori Program

Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat

dikategorikan sebagai berikut:

1. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis

kewilayahan seperti :

a) PNPM pedesaan

b) PNPM perkotaan

c) PNPM Insfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)

d) PNPM Insfatruktur Pedesaan (PPIP)

e) PNPM Desa Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

2. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat

berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk mendukung penanggulangan

kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target tertentu. Pelaksanaan

program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada kerangka kebijakan PNPM

Mandiri, seperti :

a) PNPM Peningkatan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP)

b) PNPM Kelautan dan Perikanan (KP)

c) PNPM Pariwisata

d) PNPM Generasi

e) PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP)

f) PNPM Neigbourhood Development Program (ND)

g) PNPM Perumahaan dan Pemukiman.

Komponen Program

Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program

sebagai berikut:

1. Pengembangan Masyarakat

Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk

membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yangterdiri dari pemetaan

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 14

Page 18: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif,

pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan, dan pemeliharaan hasil-

hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan

dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan, dan

operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator, pengembangan kapasitas,

mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan,

sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak

masyarakat di wilayahnya.

2. Bantuan Langsung Masyarakat

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulant

keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai

sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.

3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal

Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah serangkaian

kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku

lokal/kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan

sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam

menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini

antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara

selektif, dan sebagainya.

4. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program

Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi kegiatan-

kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam

pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu,

evaluasi, dan pengembangan program.

Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan PNPM-Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan

penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat meliputi:

1. Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial, dan

ekonomi secara padat karya;

2. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk

mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar

perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini;

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 15

Page 19: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

3. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan

mempercepat pencapaian target MDGs; dan

Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis,

pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan

tata kepemerintahan yang baik.

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 16

Page 20: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor

produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat

untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk

memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan secara

multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek kebijakannya.

Strategi pengembangan ekonomi rakyat Pertama, demokrasi ekonomi

diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi atau konstruksi bangunan ekonomi

agar terwujudnya pengusaha menengah yang kuat dan besar jumlahnya. Kedua,

kedaulatan ekonomi harus tetap dihormati agar harkat, martabat dan citra ekonomi

rakyat dapat disejajarkan dengan ekonomi usaha besar swasta dan badan usaha

milik negara,. Ketiga, pilar ekonomi diarahkan untuk merancang komitmen yang

kuat antar-stakeholder dalam mengoptimalkan sumber daya lokal.Keempat, benteng

ekonomi harus disusun melalui master plan ekonomi rakyat yang berbasis sosial

budaya Kelima, kemandirian ekonomi diarahkan untuk bertumpu dan ditopang oleh

kekuatan sumber daya internal yang dikelola dalam suatu sistem ekonomi.

Dalam kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan ekonomi rakyat, dapat

dilihat dari tiga sisi, yaitu Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Kedua, memperkuat

potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). Ketiga,

memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Berkaitan dengan upaya

pemberdayaan ekonomi rakyat, maka beberapa program yang dilakukan

Kementerian Koperasi dan UKM terhadap UKM antara lain: Program

pengembangan sistem pendukung usaha UKM, Progam Kelembagaan Koperasi,

kemitraan usaha.

Contoh Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat adalah Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Program penanggulangan

kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat dikategorikan sebagai

berikut:

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 17

Page 21: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis

kewilayahan seperti :PNPM pedesaan, PNPM perkotaan, PNPM Insfrastruktur

Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), PNPM Insfatruktur Pedesaan (PPIP), PNPM

Desa Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat

berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk mendukung penanggulangan

kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target tertentu. Pelaksanaan

program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada kerangka kebijakan

PNPM Mandiri, seperti :PNPM Peningkatan Usaha Agribisnis Pertanian

(PUAP),PNPM Kelautan dan Perikanan (KP), PNPM Pariwisata, PNPM Generasi,

PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP), PNPM Neigbourhood

Development Program (ND), PNPM Perumahaan dan Pemukiman

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 18

Page 22: Makalah Program Pemberdayaan Eko Rakyat

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CEgQFjAF&url=http%3A%2F%2Fwww.ginandjar.com%2Fpublic%2F10PemberdayaanEkonomiRakyatMelaluiKemitraan.pdf&ei=ehzAU_TzPIau7Aae_IDoAw&usg=AFQjCNHo4dG6SbHNfyAWAxrui-LM5eYLUg&bvm=bv.70810081,d.ZGU

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CFAQFjAG&url=http%3A%2F%2Fmarno.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F01%2FKIMDES-KAWASAN-INDUSTRI-MASYARAKAT-PEDESAAN.docx&ei=ehzAU_TzPIau7Aae_IDoAw&usg=AFQjCNFOD5VpOY8yKdLsFNszYL1DbdswnQ&bvm=bv.70810081,d.ZGU

Mata Kuliah Ekonomi Kerakyatan │ Makalah Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat 19