makalah prinsip2 belajar.docx

20
MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Prinsip-prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran OLEH : KELOMPOK VI ANGGOTA : RELA FARADINA (06121010027) ARUM ESTU TAMI (06121010028) NOVITA KUMALA SARI (06121010029) LEO SAPUTRA (06121010030) HESTY YULISTY (06121010031) JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

Upload: novita-kumala-sari

Post on 26-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran

OLEH :

KELOMPOK VI

ANGGOTA :

RELA FARADINA (06121010027)

ARUM ESTU TAMI (06121010028)

NOVITA KUMALA SARI (06121010029)

LEO SAPUTRA (06121010030)

HESTY YULISTY (06121010031)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kelancaran

dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan

baik dan tepat waktu.

Penyusunan makalah Belajar dan Pembelajaran tentang prinsip-prinsip

belajar dan asas pembelajaran ini bertujuan untuk menyelesaikan salah tugas dan

persentasi mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya

kepada teman-teman anggota kelompok yang membantu dalam pembuatan

makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan

baik dalam teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran

sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Indralaya, 10 November 2013

Penulis

Page 3: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

Daftar Isi

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penertian prinsip

2.2 Pengertian belajar

2.3 Pengertian prinsip belajar

2.4Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran

2.5 Implikasi Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka

Page 4: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.    PENGERTIAN PRINSIP

Sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama (Badudu&Zein,

2001:1089)

Sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dsb (Syah

Djanilus, 1993)

Sesuatu kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan sendirinya

(Dardiri, 1996)

2.2.     PENGERTIAN BELAJAR

 (Walra, rochmat, 1999:24) : Belajar ialah Suatu aktifitas atau

pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan

pribadi yang bersifat permanen

            Moh. Surya (1997) : “belajar diartikan sebagai suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri

dalamberinteraksi dengan lingkungannya”.

Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam

kepribadianyang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru

berbentukketerampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.

Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku

yang muncul karena pengalaman”.

Page 5: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

Wingkel, 1987 : “belajar adalah suatu aktifitas mental & psikis

dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan

perilaku pada diri sendiri.”Belajar adalah suatu proses/usaha sadar yang

dilakukan olehindividu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku baik

dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap dan nilai) maupun

psikomotor (keterampilan) sebagai hasil interaksinyadengan lingkungan

untuk mencapai tujuan tertentu.

2.3.    PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR

Prinsip Belajar Menurut Gestalt  : Adalah suatu transfer belajar antara pendidik

dan peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi

belajar mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan

peserta didik akan mampu menghadapi permasalahan dengan sendirinya

melalui teori-teori dan pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya.

Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies : Suatu komunikasi terbuka antara

pendidik dengan peserta didik sehingga siswa termotivasi belajar yang

bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang

diberikan pendidik lewat metode yang menyenangkan siswa.

Berdasarkan Pendapat para Ahli, disimpulkan bahwa :

Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan

sumber motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan

dengan baik antara pendidik dengan peserta didik

2.4 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS PEMBELAJARAN

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat

mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan

Page 6: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip belajar dapat membantu guru

dalam memilih tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan

yang kelihatannya baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar

siswa. Selain itu dengan teori dan prinsip-prinsip belajar ia memiliki dan

mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar

siswa.

Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan,

keterlibatan langsung/ berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan, dan

penguatan, serta perbedaan individual.

1.      Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran

sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai

sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk

mempelajarinya. Apabila perhatian alami ini tidak ada maka siswa perlu

membangkitkan perhatiannya.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi

adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi

dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi

merupakan salah satu tujuan dalam mengajar. Sebagai alat, motivasi merupakan

salah satu factor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang

dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-

nilai, dan keterampilan.

2.      Keaktifan

Page 7: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah

mahluk yang aktif. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang

sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak

sekedarmenyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi (Gage and Berliner,

1984:267). Menurut teoriini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu

merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan, dan

menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar-

mengajar anak mampu mengidentifikasikan, merumuskan masalah, mencari dan

menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.

Dalam setiap proses belajar, siswa selalau menampakkan keaktifan.

Keaktifa itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita

amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.

3.      Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John

Dewey dengan “learning by doing”-nya. Belaajr sebaiknya dialami melalui

perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik

individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem

solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik

semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional,

keterlibatan dalam kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan

pengetahuan, dalam penghayatan dan internisasi nilai-nilai dalam pembentukan

sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam

pembentukan keterampilan.

4.      Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang

paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori ini

belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya

Page 8: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan

sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan

berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka

daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan

menjadi sempurna.

5.      Tantangan

Dalam situasi belajar siswa mengahadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,

tetapi selau terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah

motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar

tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai,

maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

Agar pada anak timbul motif yang kaut untuk mengatasi hambatan dengan baik

maka bahan belajar haruslah menantang.

6.      Balikan dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama

ditekankan oleh teori belajar Operant Contioning dari B.F. Skinner. Kunci dari

teori belajar ini adalah law of effect-nya Thorndike. Siswa akan belajar lebih

bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi

hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh

baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F.

Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak

menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif maupun negative dapat

memperkuat belajar (Gage dan Berliner, 1984:272).

Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan,

dan sebagaainya merupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan

terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah

belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong

untuk belajar lebih giat dan bersemangat.

Page 9: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

7.      Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang

sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu

terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya

pembelajaran. System pendidikan klasikal yang dilakukan disekolah kita kurang

memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksaan

pembelajaraan dikelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan

rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan

pengetahuannya.

Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan

individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan metode

atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan

kemampuan siswa dapat terlayani. Juga penggunaan media intruksional akan

membantu melayani perbedaan-perbedaan siswa dalam cara belajar. Usaha lain

untuk memperbaiki pembelajaran klasikal adalah dengan menberikan tambahan

pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan

bimbingan belajar bagi anak-anak yang kurang. Disamping itu dalam memberikan

tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa sehingga

bagi siwa yang pandai, sedang, maupun kurang akan merasakan berhasil di dalam

belajar. Sebagai unsure primer dan sekunder dalam pembelajaran, maka dengan

sendirinya siswa dan guru terimplikasi adanya prinsip-prinsip belajar.

2.5 IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP BELAJAR BAGI SISWA

Para siswa akan berhasil dalam pembelajaran jika mereka menyadari implikasi

prinsip-prinsip belajar terhadap diri mereka.

Page 10: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

1.      Perhatian dan motivasi

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangfan

yang mengarah kea rah tujuan pencapaian belajar. Adanya tuntutan untuk selalu

memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan

perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya.

Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi siswa adalah disadarinya oleh

siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus dibangkitkan dan

dikembangkan secara terus-menerus. Untuk dapat membangkitkan dan

mengembangkan motivasi belajar mereka dapat secara terus menerus, siswa dapat

melakukannya dengan menentukan /mengetahui tujuan belajar yang hendak

dicapai, menanggapi secara positif pujian atau dorongan dari orang lain,

menentukan target/sasaran penyelesaian tugas belajar, dan perilaku sejenis

lainnya.

2.      Keaktifan

Siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan

belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara

efektif, pebelajar ditintut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional.

Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari

sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil

dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat klipping, dan perilaku

sejenis lainnya. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa lebih lanjut menuntut

keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.

3.      Keterlibatan langsung/berpengalaman

Hal apapun yang dipelajari siswa, maka ia harus mempelajarinya sendiri.

Tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya

(Davies, 1987:32). Pernyataan ini, secara mutlak menuntut adanya keterlibatan

langsung dari setiap siswa dalam kegiatan belajar pembelajaran. Implikasi prinsip

ini dituntut pada para siswa agar tidak segan-segan mengerjakan segala tugas

belajar yang diberikan kepada mereka. Dengan keterlibatan langsung ini, secara

logis akan menyebabkan mereka memperoleh pengalaman atau berpengalaman.

Page 11: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

4.      Pengulangan

Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa

untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam

permasalahan. Dengan kesaadaran ini, diharapkan siswa tidak merasa bosan

dalam melakukan pengulangan. Bentuk-bentuk perilaku pembelajaran yang

merupakan implikasi prinsip pengulangan, diantaranya mengahapal unsur-unsur

kimia seperti valensi, mengerjakan soal-soal latihan, menghafal nama-nama latin

tumbuhan, atau menghafal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah.

5.      Tantangan

Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adalah tuntunan dimilikinya

kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh,

memproses, dan mengolah pesan. Selain itu, siswa juga harus memiliki

keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya.

Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan

ini diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing

maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.

6.      Balikan dan penguatan

Seorang siswa belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera

diberikan penguatan(rei for cement) (Davies, 1987:32). Hal ini timbul karena

adanya kebutuhan untuk meperoleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap

kegiatan yang dilakukannya. Untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk

perilaku siswa yang memungkinkan di antaranya adalah dengan segera

mencocokan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap

skor/nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guru/orang tua karena hasil

belajar yang jelek.

7.      Perbedaan Individual

Implikasi adanya prinsip perbedaan individual bagi siswa diantaranya

adalah menentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar, atau memilih

bahwa implikasi adanya prinsip perbedaan individu bagi siswa dapat berupa

perilaku fisik maupun psikis.

Page 12: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber

motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik

antara pendidik dengan peserta didik.

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat

mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam

melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip belajar

dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.

Prinsip-prinsip belajar antara lain : perhatian dan motivasi, keaktifan,

keterlibatan langsung/ berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan,

dan penguatan, serta perbedaan individual.

3.2 saran

Dalam melaksanakan belajar dan pembelajaran sebaikkya guru membimbing

siswa untuk melaksanakan belajar dan pembelajarsn sesuai dengan prinsip-prinsip

belajar dan pembelajaran.

Page 13: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran. Online.

http://jeperis.wordpress.com/2009/01/21/prinsip-prinsip-belajar-dan-

pembelajaran/. Diakses pada 18 Nopember 2013.

Anonim. 2012. Prinsip-prinsip Belajar. Online.

http://matakuliahbelajardanpembelajaran.blogspot.com/2012/10/makalah-prinsip-

prinsip-belajar-dan_7842.html. Diakses pada 18 Nopember 2013

Tiara. 2011. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran. Online.

http://tiaradanbahasasastraindonesia.blogspot.com/2011/12/prinsip-prinsip-

belajar-dan-asas.html. Diakses pada 18 Nopember 2013

Page 14: MAKALAH PRINSIP2 BELAJAR.docx