makalah phii

7/26/2019 Makalah Phii

1/10

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Semoga

Shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad

saw, keluarga dan para sahabatnya yang mulia.

slam di ndonesia merupakan mayoritas terbesar ummat Muslim di

dunia. Ada sekitar !",#$ atau %&&.&"&.#!" jiwa dari total #'(.)&'.&&* jiwa

penduduk. +alau slam menjadi mayoritas, namun ndonesiabukanlah negarayang berasaskan slam.

Dengan mayoritas berpendudukMuslim, politik di ndonesia tidak

terlepas dari pengaruh dan peranan ummat slam. +alau demikian, ndonesia

bukanlah negara yang berasaskan slam, namun ada beberapa daerah yang

diberikan keistimewaan untuk menerapkan syariat slam, seperti Aceh. Seiring

dengan reormasi %&&!, di ndonesia jumlah partai politik slam kian

bertambah. -ila sebelumnya hanya ada satu partai politik slam, yakni PartaiPersatuan Pembangunanakibat adanya kebijakan pemerintah yang membatasi

jumlah partai politik, pada pemilu #//( terdapat enam partai politik yang

berasaskan slam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai 0eadilan

Sejahtera, Partai -intang 1eormasi, Partai Amanat Nasional, Partai

0ebangkitan -angsadanPartai -ulan -intang.

Perkembangan hukum slam di ndonesia mengalami pasang surut.

Sejak masuknya slam ke wilayah nusantara hingga masa reormasi sekarang

ini, hukum slam mampu bertahan dan mewarnai sistem hukum yang berlaku

di ndonesia. -erdasarkan corak dan karakteristiknya, sejarah perkembangan

hukum slam di ndonesia dapat dibagi dalam empat periode, yaitu 2

periode akulturasi, represi dan eliminasi, ormatisasi, serta aktualisasi.

3ase akulturasi terjadi sejak kedatangan slam hingga menguatnya kekuasaan

kolonialisme -elanda di ndonesia. Pada masa ini hukum slam berlaku

sepenuhnya bagi umat slam.
http://id.wikipedia.org/wiki/Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muslimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reformasihttp://id.wikipedia.org/wiki/1998http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Pembangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Pembangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Pembangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Keadilan_Sejahterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Keadilan_Sejahterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bintang_Reformasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Amanat_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Kebangkitan_Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Kebangkitan_Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Muslimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reformasihttp://id.wikipedia.org/wiki/1998http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Pembangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Pembangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Pembangunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Keadilan_Sejahterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Keadilan_Sejahterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bintang_Reformasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Amanat_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Kebangkitan_Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Kebangkitan_Bangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintang


2/10

4orak hukumnya akulturati, yaitu perpaduan antara ma5hab Syai6i

dengan kebudayaan lokal. -ukti ini terlihat dalam hasil karya ulama yang

berupa kitabkitab i7h yang menjadi pegangan bagi kerajaankerajaan slam

dan yang diajarkan di masyarakat. 3ase represi dan eliminasi terjadi mulai

masa penjajahan -elanda hingga masa kemerdekaan. Pemerintah kolonial

menekan berlakunya hukum slam dan mengeliminasi kekuasaan Pengadilan

Agama. 8ukum slam selalu dikontradiktikan dan disubordinatkan dengan

hukum adat. 0ondisi ini menjadikan hukum slam terbatas cakupannya, yaitu

hanya berlaku dalam bidang hukum keluarga. Periode ormatisasi terjadi

setelah ndonesia merdeka hingga masa orde baru. Pada masa ini muncul

upaya melegislasikan hukum slam dalam perundangundangan. 3ormatisasi

hukum slam terjadi dalam dua bentuk, yaitu menjadi hukum nasional yang

berlaku umum dan menjadi hukum khusus yang hanya berlaku bagi umat

slam. 3ase terakhir adalah aktualisasi, yang terjadi sejak masa reormasi.

Aktualisasi hukum slam berakar dari ditetapkannya 9ndangundang :tonomi

Daerah. Sejak itu, umat slam di berbagai wilayah mengaktualisasikan hukum

slam, baik melalui otonomi khusus meupun melalui peraturan daerah.

Disini pemakalah akan sedikit banyak mengupas tentang corak, atau

ciriciri dari islam di indonesia itu sendiri, tentunya beserta ideologi yang di

usungya, dan semoga makalah ini dapat bermanaat untuk pembelajaran

penulis kedepanya, beberapa hal yang akan di bahas tersebut antara lain2

B. Perumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai 2

a. 4iriciri 9mum slam di ndonesia.

b. dan deologi Politiknya.

C. Tujuan Kajian

a. Agar Mengerti tentang 4iriciri 9mum slam di ndonesia

b. Agar Memahami deologi Politiknya.

#


3/10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Zaat

Ditinjau dari segi bahasa, kata 5akat merupakan kata dasar ;masdar< dari

5aka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.%Sesuatu itu 5aka, berarti

tumbuh dan berkembang, dan seorang itu 5aka, berarti orang itu baik.

=akat dari istilah i7ih berarti >Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan

Allah diserahkan kepada orangorang yang berhak? di samping berarti

>mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri.?# @umlah yang dikeluarkan dari

kekayaan itu disebut 5akat karena yang dikeluarkan itu >menambah banyak,

membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan,?

demikian Nawawi mengutip pendapat +ahidi.'

0ita semua mengetahui bahwa 5akat adalah salah satu rukun islam yang

wajib dipenuhi oleh setiap muslim. Dan 5akat ini sendiri memilki hikmah

yang sangat besar bagi orang yang melaksanakannnya dengan ikhlas. Dimana

dengan 5akat kita telah banyak membantu orangorang yang akir, miskin, danlain sebagainya. Dengan kita ber5akat berarti kita telah membantu

mengurangi beban mereka. Disamping itu 5akat juga menyucikan harta yang

kita miliki, dan menjauhkan kita dari siat kikir, pelit, serakah, mementingkan

diri sendiri dan siat buruk lainnya.

Direktur 9tama 1umah =akat, Nur endi, menjelaskan tujuan utama

5akat produkti mengarah pada pemberdayaan para penerima 5akat. 9kuran

yang digunakan sangat sederhana, mustahik itu beralih menjadi mu5aki. Pada

prinsipnya, 5akat itu memberdayakan.(

%Mu6jam +asith, ju5 % hal. '&!.#=amakhsyari berkata dalam al3a6i7, jilid 2 "'), cetakan pertama, >=akat seperti halnya sedekah,berwa5an a6alah, dan merupakan kata benda bermakna ganda, dipakai untuk pengertian bendatertentu yaitu sejumlah benda yang di5akatkan, atau untuk pengertian makna tertentu, yang berartiperbuatan men5akatkan itu. :rangorang bodoh menasirkan semaunya irman Allah, orang-orangyang mengerjakan zakat jadi mereka artikan benda yang dizakatkan, padahal yang dimaksud

pekerjaan menzakatkan itu sendiri.'

AlMajmu6, jilid "2'#(.(Sumber 2 republika.co.id

'


4/10

3ilosoi 5akat pada intinya ialah upaya menjembatani antara golongan

miskin dan kaya. =akat produkti merupakan sebuah instrumen penting

mengurangi kesenjangan itu.

B. Pengertian Zaat Pr!"uti#

kata produkti berasal dari bahasa inggris >produktiBe? yang berarti

banyak menghasilkan, memberikan banyak hasil, banyak menghasilkan

barangbarang berharga, yang mempunyai hasil baik.?productiBity? yang

beraati daya produksi."

Secara umum produkti >productiBe? berarti > banyak menghasilkan karya

atau barang.? Produkti juga berarti >banyak menghasilkan, memberikan

banyak hasil?. )

Pengertian produkti dalam hal ini adalah kata yang disiati yaitu kata

5akat. Sehingga 5akat produkti yang artinya 5akat dimana dalam

pendistribusiannya bersiat produkti yang merupakan lawan dari konsumti.

lebih jelasnya 5akat produkti adalah pendayagunaan 5akat secara produkti,

yang pemahamnnya lebih kepada bagaimana cara atau metode menyampaikan

dana 5akat kepada sasaran dalam pengertian lebih luas, sesuai dengan ruh dan

tujuan syara6. 4ara pemberian yang tepart guna, eekti manaatnya dengan

sistem yang serba guna dan prosukti, sesuai dengan pesan syari6at dan peran

serta ungsi sosial ekonomis dari 5akat.

=akat produkti dengan demikian adalah pemberian 5akat yang dapat

membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus,

dengan harta 5akat yang telah diterimanya. =akat produkti dengan demikian

adalah 5akat diamana harta atau dana 5akat yang diberikan kepada para

mustahik tidak dihabiskan, akan tetapi dikembangkan dan digunakan untuk

membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidup secara terus menerus.*

"@oyce M.8awkins,Kamus Dwi Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, hlm.#)*)SaBe M.Dagun,Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, cetakan ke#, hlm.!&'*

Asnainu,zakat produktif dalam persfektif ukum Islam,cetakan ke%, hlm.)(

(


5/10

Sehingga dapat disimpulkan bahwa 5akat produkti adalah 5akat yang

dikelola dengan cara produkti, yang dilakukan dengan cara pemberian modal

kepada para penerima 5akat dan kemudian dikembangkan, untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka untuk masa yang akan datang.

C. Huum Zaat Pr!"uti#

-eberapa ahli hukum islam menjelaskan bahwa negara berkewajiban dan

bertanggung jawab dalam mengelola 5akat. Yusu Cardhawi menjelaskan lima

alsan mengapa islam menyerahkan wewenang kepada negara untuk mengelola

5akat, atu pentingnya pihak ketiga dalam pengelolaan 5akat ;memungut 5akat

dan membagikannya kepada yang berhak


6/10

AlCuran, 8adis dan ijma6 tidak menyebutkan secara tegas tentang cara

pemberian 5akat apakah dengan cara konsumti atau produkti. Dapat

dikatakan tidakada dalil na7li dan syarih yang mengatur tentang bagaimana

pemberian 5akat itu diberikan kepada para mustahik. Ayat )/ suarat ataubah

;&


7/10

0etua 0omisi 3atwa, 8asanuddin A3, mengatakan melalui himpunan

atwa 5akat yang dikeluarkan M9, publik bisa mengetahui Barian bentuk

pendayagunaan 5akat. 3atwa ini menjawab pertanyaan yang sering

bermunculan di tengahtengah masyarakat terkait pemanaatan 5akat.&

Salah satunya ialah pengunaan dana 5akat di sektor produkti. Sesuai

dengan atwa M9, dana 5akat yang diberikan kepada akir miskin dapat

bersiat produkti. Di bagian atwa lainnya, salah satu bentuk 5akat produkti

itu ialah yang diinBestasikan.

Syaratnya, inBestasi dana 5akat disalurkan pada usaha yang dihalalkan

syariat dan peraturan yang berlaku, usaha itu di yakini memberi keuntungan

berdasarkan studi kelayakan, pembinaan dan pengawasan oleh pihak

berkompeten termasuk lembaga yang mengelola dana inBestasi itu.

Saeudin pun menyetujui cara pembagian 5akat produkti, dengan

menciptakan pekerjaan berarti amil dalam hal ini pemerintah dapat

menciptaan lapangan pekerjaan dengan dana 5akat,seperti perusahaan, modal

usaha atau beasiswa, agar mereka memiliki suatu usaha yang tetap dan

ketrampilan serta ilmu untuk menopang hidup kearah yang lebih baik dan

layak.%/

=akat Produkti diyakini dapat menjadi alternati sumber dana

pemberdayaan ekonomi kaum miskin. Masalahnya sangat tergantung pada

kemampuan baitul mal dalam menghimpun, mengelola dan mendayagunakan

dana 5akat. -aitul mal dituntut memperkuat kelembagaan, meningkatkan

kualitas SDM pengelola ;amil< dan melengkapi regulasi yang diperlukan.

Disini Pro Dr Ahmad 1oi7 MA, selaku Direktur a5isma @awa engah

mengatakan ada empat ungsi amil yang perlu dipahami, yaitu2

%


8/10

'ustahik tidak perlu bertemu langsung dengan muzakki, karena dengan

datang memintaminta, mereka pasti merasa malu, karena dia telah

menurunkan harga diri dan martabatnya.

Di dalam Al7uran dikenal istilah al-sail, yaitu orang yang kekurangan

tetapi tidak malu untuk mintaminta, dan al-mahrum, yaitu orang yang

kekurangan tetapi bisa menahan diri dan tidak memintaminta.

#


9/10

A. Sim%ulan

Dari pembahasan tersebut, dapat dimpulkan, bahwa 5akat produkti adalah

pendayagunaan 5akat dengan cara yang produkti, dengan cara memberikan

modal usaha atau lapangan pekerjaan kepada penerima 5akat, supaya mereka

bisa mengembangkan usaha yersebut untuk memenuhi kehidupan hidupnya di

masa datang.

Dalam hal 5akat, pemerintah mempunyai peranan sebagai sarana untuk

melaksanakan 5akat produkti ini, supaya 5akat dengan cara ini bisa menjadi

terkelola dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

rakyat, dan mengurangi angka pengangguran.

Dengan demikian berarti bahwa tekhnik pelaksanaan pembagian 5akat

bukan sesuatu yang mutlak, akan tetapi dinamis, sapat disesuaikan dengan

kebutuhan di suatu tempat. Dalam artian perubahan dan perbedaan dalam cara

pembagian 5akat tidaklah dilarang dalam islam karena tidak ada dasar hukum

yang secara jelas menyebutkan cara pembagian 5akat tersebut.

Menunaikan 5akat termasuk amal ibadah sosial dalam rangka membantu

orangorang miskin dan golongan ekonomi lemah untuk menjunjung ekonomi

mereka sehingga mampu berdiri sendiri dimasa mendatang dan tabah dalam

mempertahankan kewajibankewajibannya kepada Allah.

DA&TA' PUSTAKA

&


10/10

Cardawi, Yusu. #//).ukum *akat.Diterjemahkan oleh salman 8arun, Didin

8iadhuddin, 8asanuddin. -ogor2 Pustaka itera AntarNusa.

Sumber 2 republika.co.id

@oyce M.8awkins, %&&).Kamus Dwi Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-

Inggris.@akarta2 ordrlangga

SaBe M.Dagun, #///.Kamus Besar Ilmu Pengetahuan,cetakan ke#,@akarta

2P0N

Asnainu,S.Ag,M.ag, #//!.zakat produktif dalam persfektif ukum

Islam,-engkulu2P9SA0A PA@A1

Yusu Cadhawi, %&)).'usykilah al-(a!r wakaifa %alajaha al islam,-eirut.

Sumber 2 republika.co.id

Asnainu,S.Ag,M.ag, #//!.zakat produktif dalam persfektif ukum

Islam,-engkulu2P9SA0A PA@A1

http2www.suaramerdeka.comharian/"%/'%opi/'.htmPro Dr Ahmad 1oi7

MA,Direktur +embaga %mil *akat, Infak dan hoda!oh 'asjid %gung #+azisma$

awa engah, Pengawas B%* Pro/insi awa engah.

%/

makalah phii

Documents