makalah permodelan teknik kimia (kelompok 9)
DESCRIPTION
PermodelanTRANSCRIPT
MAKALAH PERMODELAN TEKNIK KIMIA
Proyek Akhir Pra UTS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9
Andra Bernama PA / 1206238311
David Wibawa Aji / 1206252051
Rahganda / 1206261182
Umar Putra Syahrudin / 1206247726
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
SEMESTER GENAP 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan “makalah permodelan teknik kimia” ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga penyusun berterima kasih pada
pada Bapak Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA selaku Dosen mata kuliah Permodelan Teknik Kimia
- 01 yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun.
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Permodelan Teknik
Kimia, yaitu dalam Proyek Akhir UTS Semester Genap 2013/2014. Penyusun sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
permodelan teknik kimia dengan lebih dalam. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penyusun harapkan.
Untuk itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penyusun memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Depok, 1 April 2014
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul .....................................................................................................iKata Pengantar.....................................................................................................iiDaftar Isi ...............................................................................................................iii
BAB IProblem Statement................................................................................................1
BAB IISolusi Persoalan.....................................................................................................3
BAB IIIKesimpulan ...........................................................................................................26
Daftar Pustaka .......................................................................................................26
BAB I
PROBLEM STATEMENT
Proyek Pemodelan Teknik Kimia
Topik: Pemodelan Sistem Produksi Gas Hidrogen Melalui Reaksi Reformasi Kukus
Perhatian: Proyek ini merupakan pekerjaan/tugas kelompok yang harus dikumpulkan pada waktu UTS Pemodelan TK, tanggal 4 April 2014. Tugas dikumpulkan dalam bentuk MAKALAH yang diketik dalam MS-WORD 2003
Reaksi gas METANA dengan KUKUS (uap air) pada SUHU TINGGI, sampai saat ini merupakan cara mendapatkan
gas HIDROGEN yang paling ekonomis, sesuai reaksi “Reformasi Kukus” (RK) berikut ini:
(1)
Jika di dalam sistem reaksi, pada awalnya, terdapat gas , maka reaksi berikut juga dapat terjadi:
(2)
Selanjutnya, melalui ”Reaksi Water Gas SHIFT” (WGS), produk-produk gas di atas bereaksi kembali sebagai berikut:
(3)
Atau, secara menyeluruh, reaksi yang terjadi dalam ”kesatuan reaktor” di atas adalah:
Diketahui, dari data termodinamika, bahwa konstanta-konstanta kesetimbangan ( ) reaksi (1), (2) dan (3) di atas
adalah (tekanan dalam Bar, dalam Kelvin):
(4)
(5)
(6)
Persoalan Pemodelan:
[1]. Jika pada awalnya, ke dalam reaktor/tungku “Primary Reformer” dimasukkan gas-gas pereaksi , ,
dan masing-masing sebanyak 25, 29, dan 6 kmol/jam; maka buatlah “Model Matematika” yang
dapat merepresentasikan permasalahan di atas. Model matematika yang dimaksudkan, seharusnya
merupakan gabungan dari neraca massa unsur/atom dan kesetimbangannya!
[2]. Jika sistem dilangsungkan pada tekanan 10 Bar dan suhu efektif rerata pada reaktor “Primary Reformer”
adalah antara 857 ºC, maka hitunglah (menggunakan model kalian dan program yang pernah diajarkan)
jumlah semua spesi yang dihasilkan dan atau tersisa dalam sistem di atas.!
[3]. Bandingkan hasilnya jika dimasukkan gas-gas pereaksi , , dan masing-masing sebanyak
25, 29, dan 0 kmol/jam!
[4]. Dalam rentang tekanan 7 – 15 Bar, cobalah kalian gunakan model dan program kalian untuk menentukan
nisbah (rasio) H2/COyang terbesar dalam “Syngas” (gas sintesis), yang dihasilkan sistem tersebut!
BAB II
SOLUSI PERSOALAN
1. Untuk persoalan pertama ini, dibuatlah model matematika yang merupakan gabungan dari neraca massa unsur/atom dan kesetimbangannya untuk reaksi gas metana dengan kukusa yang terdapat pada reactor “Primary Reformer” .
Ntot = NCH4 + NH2O + NCO + NCO2 + NH2
NCH4 + NCO + NCO2 – EC = 0 (1)
4NCH4 + 2NH2O + 2NH2 – EH = 0 (2)
NH2O + NCO + 4NCO2 – EO = 0 (3)
-log (NCH4) – log (NH2O) + log (NCO) + 3log (NH2) + 2log (P) = -2log (Ntot) – ln Kp1 = 0 (4)
-log (NH2O) – log (NCO) + log (NCO2) + log (NH2) – ln Kp2 = 0 (5)
Dari model matematika ini, dapat mempresentasikan permasalahan yang terjadi pada reaksi gas metana dan kukus dimana nantinya akan diketahui masukan gas pereaksi dari CH4 , H2O, dan CO2.
2. Untuk soal kedua ini, dilakukan penghitungan untuk mendapatkan jumlah spesi yang dihasilkan dan atau tersisa dalam sistem jika dimasukkan gas gas pereaksi CH4 sebesar 25 kmol/ jam , H2O sebesar 29 kmol/jam , CO2 sebesar 6 kmol/jam dengan kondisi tekanan 10 Bar dan suhu efektif rerata pada reactor “Primary Reformer” adalah 857 oC. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan permodelan pada program fortran. Programnya adalah seperti di bawah ini :
Selanjutnya program dicompile dan dirun dengan memasukkan setiap nilai yang tersedia pada soal. Nilai yang dimasukkan adalah sebagai berikut :
a) Jumlah mol awal CH4 : 25 kmol/jamb) Jumlah mol awal H2O : 29 kmol/jamc) Jumlah mol awal CO2 : 6 kmol/jamd) Tekanan sistem : 10 bare) Suhu reaksi : 857 oC = 1130 K
Untuk 5 tebakan awal jumlah spesi pada suhu 1130 K, dimasukkan data yang sudah diberikan sebagai berikut
1. X[1] : 0,422. X[2] : 1,843. X[3] : 8,994. X[4] : 0,585. X[5] : 29,28
Setelah kita masukan semua data diatas, maka program akan memberikan hasil seperti di bawah ini :
Jumlah mol akhir dari tiap spesi untuk data-data masukan awal yang diberikan diatas adalah1. CH4 = 5,54 kmol2. H2O = 11,44 kmol3. CO = 21,37 kmol4. CO2 = 4,10 kmol5. H2 = 56,49 kmol
3. Untuk soal ketiga dilakukan pembandingan jumlah spesi terhadap penghitungan sebelumnya jika gas pereaksi yang dimasukkan adalah CH4, H2O, dan CO2 masing-masing sebanyak 25, 29, dan 0 kmol/jam. Permodelan pada program fortran yang digunakan berbeda dengan sebelumnya karena di sini pada gas pereaksi tidak ada CO2 yang dimasukkan. Programnya adalah sebagai berikut
Selanjutnya sama seperti sebelumnya program dicompile dan dirun dengan memasukkan setiap nilai yang tersedia pada soal. Di sini yang membedakan adalah nilai CO2 yang dimasukkan sebesar 0kmol/jam. Nilai yang dimasukkan adalah sebagai berikut :
a) Jumlah mol awal CH4 : 25 kmol/jamb) Jumlah mol awal H2O : 29 kmol/jamc) Jumlah mol awal CO2 : 0 kmol/jam
d) Tekanan sistem : 10 bare) Suhu reaksi : 857 oC = 1130 K
Untuk 5 tebakan awal jumlah spesi pada suhu 1130 K, dimasukkan data yang sudah diberikan sebagai berikut
6. X[1] : 0,427. X[2] : 1,848. X[3] : 8,999. X[4] : 0,5810. X[5] : 29,28
Setelah kita masukan semua data diatas, maka program akan memberikan hasil seperti di bawah ini :
Jumlah mol akhir dari tiap spesi untuk data-data masukan awal yang diberikan diatas adalah1. CH4 = 6,78 kmol2. H2O = 8,52 kmol3. CO = 15,95 kmol4. CO2 = 2,26 kmol5. H2 = 56,90 kmol
4. Pada soal keempat, kita akan menentukan nisbah (rasio) H2/CO yang terbesar dalam “Syngas” pada rentang tekanan 7-15 bar.
Untuk reaksi dengan gas-gas pereaksi CH4, H2O dan CO2 masing-masing 25 kmol/jam, 29 kmol/jam dan 6 kmol/jam.
Untuk P = 7 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 2,607712635235
Untuk P = 8 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 2,620067309776
Untuk P = 9 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 2,632099228402
Untuk P = 10 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO2 = 2,643786806355
Untuk P = 11 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO2 = 2,655126164264
Untuk P = 12 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO2 = 2,666123015619
Untuk P = 13 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO2 = 2,676788161102
Untuk P = 14 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO2 = 2,687134934279
Untuk P = 15 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO2 = 2,697177734631
Untuk reaksi dengan gas-gas pereaksi CH4, H2O dan CO2 masing-masing 25 kmol/jam, 29 kmol/jam dan 0 kmol/jam.
Untuk P = 7 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,443500020269
Untuk P = 8 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,485994222537
Untuk P = 9 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,527243650860
Untuk P = 10 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,567318344701
Untuk P = 11 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,606290714613
Untuk P = 12 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,644230736662
Untuk P = 13 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,681204019526
Untuk P = 14 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,717271184327
Untuk P = 15 bar, didapatkan hasil sebagai berikut :
Rasio H2/CO = 3,752487850181
Setelah mendapatkan semua nilai rasio H2/CO dari variasi tekanan yang berbeda-beda yaitu pada rentang 7-15 bar pada reaksi dengan masukan gas CO2 maupun tanpa CO2, maka dibuatlah tabel dari rasio H2/CO terhadap variasi tekanan. Tabelnya seperti dibawah ini,
Tabel 1. Rasio mol H2/CO vs TekananTekanan (bar) H2/CO (dengan masukan
gas CO2)H2/CO (tanpa masukan CO2)
7 2,607712635235 3,4435000202698 2,620067309776 3,4859942225379 2,632099228402 3,52724365086010 2,643786806355 3,56731834470111 2,655126164264 3,60629071461312 2,666123015619 3,64423073666213 2,676788161102 3,68120401952614 2,687134934279 3,71727118432715 2,697177734631 3,752487850181
Data dari tabel-tabel diatas digambarkan dalam sebuah grafik dibawah ini,
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar tekanan semakin besar rasio H2/CO. Sehingga disini yang memiliki rasio H2/CO paling besar adalah pada tekanan 15 bar.
BAB III
KESIMPULAN
Jumlah mol masukan awal mempengaruhi jumlah mol pada akhir reaksi Semakin besar jumlah mol CO2 maka reaksi akan bergerak kearah kanan Bila jumlah mol CO2 pada masukan awal besar, maka jumlah mol CH4 pada akhir reaksi akan
kecil. Variasi tekanan mempengaruhi rasio mol H2 /CO yang dihasilkan. Besarnya tekanan berbanding lurus dengan besarnya rasio H2/CO sehingga dapat dikatakan
pbahwa produksi H2 akan maksimal pada tekanan semakin tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Bismo Setijo, Muharam Yuswan, (2011) Metode Numerik dengan Pemrograman Fortran dan Pascal . Bandung : Bandung Sains dan Teknologi