makalah perencanaan pembangunan klp 7

18
PERENCANAAN PEMBANGUNAN Teknik Analisis dalam perencanaan Pembangunan: Teknik Pemetaan Potensi Masalah dan Analisis Wilayah Pelayanan” Kelompok 7: Bayu Eki Putra 1010842006 Muhammad Fadli 1010842007 Rivo Dhio Suhenda 1010842009 Suciana Septini Putri 1010842010 ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1

Upload: suciana-septini

Post on 05-Aug-2015

1.848 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

“Teknik Analisis dalam perencanaan Pembangunan: Teknik Pemetaan Potensi Masalah dan Analisis Wilayah Pelayanan”

Kelompok 7:

Bayu Eki Putra 1010842006

Muhammad Fadli 1010842007

Rivo Dhio Suhenda 1010842009

Suciana Septini Putri 1010842010

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2012

1

Page 2: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

a. Pendahuluan

Pembangunan merupakan agenda rutin yang harus dilakukan oleh negara berkembang.

Pembangunan yang dimaksudkan pada implementasinya bukan sekadar pembangunan fisik

namun pembangunan non fisik pun penting untuk dilakukan. Pentingnya pembangunan bagi

negara berkembang dalam menata kehidupan bangsa dan negaranya adalah demi terwujudnya

perkembangan kearah yang lebih baik. Terpenuhinya semua kebutuhan masyarakat akan sarana

dan prasarana (infrastruktur) dan terwujudnya suatu pertumbuhan ekonomi merupakan salah

satu indakator pemenuhan kesejahteraan masyarakat. Tujuan nasional suatu bangsa adalah

kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Untuk itu perwujudan dari tujuan tersebut

diimplementasikan melalui pembangunan .

Pembangunan yang dilakukan membutuhkan adanya suatu perencanaan pembangunan.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan yang tepat pada masa yang akan

datang melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dengan

demikian prencanaan pembangunan merupakan suatu pedoman dalam melakukan pembangunan

agar pembangunan tersebut dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Karena perencanaan

pembangunan diarahkan pada penyelesaikan masalah dengan cara sistematis dan menyediakan

berbagai alternatif solusi guna memperoleh tujuan yang diinginkan.

Pada dasarnya pembangunan merupakan salah satu wujud tugas pemerintah terhadap

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut akan mengarah

pada tingkat kepuasan masyarakat, yang dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh kulaitas

pelayanan yang diberikan pemerintah. Untuk dapat mencapai hal itu, konsep pembangunan yang

diawali perencanaan pembangunan harus diarahkan pada perwujudan pusat-pusat pelayanan

secara adil dan merata. Untuk itu diperlukan teknik-teknik dalam perencanaan pembangunan

yang akan bermanfaat saat membuat suatu perencanaan pembangunan

b. Aspek-Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah

Pembangunan yang dilakukan suatu bangsa merupakan pemenuhan salah satu tujuan

negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Sukses tidaknya suatu bangsa dalam melalukan

pembangunan sebagian besar ditentukan oleh kapasitas administratif daripada pelaksana

pembangunan itu. Karenanya peningkatan kapasitas administratif yang dihubungkan dari

2

Page 3: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

berbagai aspek merupakan hal yang sangat penting bagi berhasilnya usaha-usaha pembangunan.

Adapun aspek-aspek perencanaan pembangunan daerah antara lain:

1. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan perlu diperhatikan secara serius oleh setiap perencana pembangunan.

Hal ini penting karena lingkungan memiliki dampak yang sangat besar terhadap berhasil-

tidaknya program pembangunan. Pembangunan yang kurang memprhatikan masalah lingkungan

akan memiliki nilai relevansi yang rendah terhadap perubahan, terutama yang terkait dengan

masalah-masalah kemasyarakatan sebagai hal penting dalam proses pembangunan.

Lingkungan disini tidak hanya dilihat dari lingkungan secara internal tetapi juga

lingkungan eksternal sehingga kebijakan perencana dalam membuat kebijakan dan

menerapkannya dilapangan sehingga tidak menurunkan dan merusak kualitas lingkungan

kedepannya.

Berdasarkan ruang lingkupnya, aspek lingkungan dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu

lingkungan internal yakni lingkungan yang berada di dalam “populasi” di mana perencanaan

pembangunan daerah dilaksanakan dan lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada diluar

“populasi” tetapi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tingkat keberhasilan suatu program

pembangunan seperti aspek social, ekonomi, budaya, politik.

2. Aspek Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah merupakan dua hal yang sangat penting dan perlu diketahui oleh

setiap perencana dalam upaya menyusunperencanaan pembangunan. Potensi dan masalah

merupakan fakta yang ada dilapangan dan sangat berpengaruh terhadap rposes pembangunan.

Bahkan hal tersebut dapat menjadi suatu pijakan awal dalam proses penyusunan perencanaan

yang dapat menjadi dasar analisis selanjutnya.

3. Aspek Institusi Perencana

Institusi perencana merupakan organisasi pemerintah yang bertanggung jawab melakukan

perencanaan pembangunan. Karena pada dasarnya pembangunan merupakan tugas pemerintah

dalam rangka memenuhi kewajiban-kewajibannya pada masyarakat yang dimulai dari

3

Page 4: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

perencanaan hingga evaluasinya. Dibutuhkan koordinasi antar institusi perencana karena

perencanaan pembangunan merupakan pekerjaan yang sangat kompleks dilihat dari segi

permasalahan maupun kebutuhan, sehingga diperlukan satu institusi yang bertanggung jawab

untuk melaksanakannya/mengkoordinasikannya.

4. Aspek Ruang dan Waktu

Perencanaan pembangunan sebagai suatu tahapan dalam proses pembangunan memiliki

ketergantungan dengan tahapan-tahapan berikutnya bahkan dapaty menjadi landasan awal bagi

pelaksanaan tahapan berikutnya sehingga terikat dengan dimensi ruang dan waktu.

5. Aspek Legalitas Kebijakan

Aspek ini penting ketika hasil perencanaan pembangunan daerah dipandang sebagai suatu keputusan dari suatu kebijakan yang harus dilaksanakan.

c. Teknik Pemetaan Potensi Masalah (Photo Mapping)

Teknik Pemetaan Potensi dan Masalah merupakan proses teknik perencanaan

pembangunan daerah. Secara harafiah photo mapping diartikan sebagai pemetaan dengan foto

yang dalam penerapannya digunakan foto-foto . Dalam pengertian luas diartikan sebagai suatu

proses atau teknik dalam perencanaan pembangunan daerah dengan memetakan atau

menggambarkan berbagai potensi dan masalah yang ada dalam suatu wilayah pembangunan.

Pemetaan potensi dan masalah adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka

memvisualisasikan potensi dan masalah yang ada pada suatu wilayah atau daerah di ke dalam

peta. Pemetaan ini pada umumnya dilakukan dengan cara pemotretan, pemberian simbol-simbol

dan deskripsi dari visualisasi kedalam bentuk narasi. Foto mapping bermanfaat untuk

mendukung data dan informasi yang berupa narasi kedalam gambar-gambar yang dapat dilihat

secara langsung “sesuai warna aslinya”, sehingga foto mapping dapat memudahkan perencana

melihat potensi dan masalah yang dapat dikaitkan dengan lokasi secara spasial dalam peta1.

1 http://ahsanulminan.webs.com/Modul/Modul%20Training%20Pengorganisiran%20Masyarakat.pdf akses pada 2 November 2012

4

Page 5: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

Dalam penerapannya dapat digunakan alat-alat sebagai bahan pemetaan, seperti : foto-

foto peta wilayah. Pemetaan dapat dilakukan sesuai dengan alat yang menggambarkan potensi

dan masalah yang dituangkan di sekeliling peta suatu wilayah, atau dapat berupa symbol atau

tanda yang dilengkapi dengan keterangan secara lengkap yang mendeskripsikan potensi masalah

pada suatu wilayah pembangunan.

Manfaat photo mapping dalam proses perencanaan pembangunan daerah adalah :

Untuk melihat secara jelas potensi dan masalah yang berada dalam suatu lokasi di

wilayah pembangunan.

Dengan diketahuinya potensi dan masalah tersebut , perencana dapat menyusun

perencanaan pembangunan yang sesuai dengan potensi dan masalah tersebut

Dapat membantu meminimalisir kemungkinan dan kesalahan dalam pelaksanaan

pembangunan.

Tujuan dari pemetaan potensi dan masalah (photo mapping) adalah untuk mengetahui

keadaan wilayah yang akan dilaksanakan pembangunan. Selain itu, photo mapping juaga

membantu pihak perencana dalam menemukan data dan fakta yang ada di lokasi pembangunan

sehingga dapat dilakukan analisis dampak dan masalah yang akan ditimbulkan jika suatu proyek

pembangunan dilaksanakan.

Terdapat beberapa istilah dalam photo mapping yaitu

Masalah adalah perbedaan antara yang seharusnya dengan yang sesungguhnya

Kebutuhan adalah sesutu jika tidak dipenuhi akan menimbulkan masalah yang berkaitan

dengan kelangsungan hidup

Keinginan adalah sesuatu jika tidak dipenuhi tidak menimbulkan masalah

Potensi Adalah sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan untuk

mengatasi masalah

Photo mapping akan memberikan gambaran terkait dengan potensi yang terdapat pada

wilayah yang yang akan direncanakan untuk dilaksanakan pembangunan seperti sumber daya

alam,struktur tanah, keadaan lokasi, keadaan lingkungan, pemukiman masyarakat disekitar

lokasi pembangunan dan lain sebagainya.

5

Page 6: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

Jenis-jenis analisis potensi dan masalah yaitu

Sketsa Desa

Sketsa desa adalah gambaran desa secara kasar/umum mengenai keadaan sumber daya fisik

(alam dan buatan ). Tujuan Penggunaan Sketsa Desa adalah :

Memahami akan jenis, jumlah dan sumber daya di desa.

Sebagai alat untuk menggali / menjaring masalah yang ada di tingkat dusun

(Permasalahan Pengembangan Wilayah, Sosial budaya dan Ekonomi)

Sebagai alat untuk menggali / menjaring potensi yang ada di tingkat dusun

Menyamakan presepsi tentang masalah dan potensi

Diagram Kelembagaan

Diagram Kelembagaan adalah gambaran keadaan lembaga yang ada serta peran dan pola

hubungan dengan masyarakat. Tujuan diagram kelembagaan :

Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembaga yang berperan di desa

Untuk mengetahui lembaga-lembaga yang mempunyai peranan / manfaat bagi

masyarakat

Untuk mengetahui pola hubungan lembaga-lembaga yang ada dengan masyarakat

Untuk mengetahui masalah dan potensi pada lembaga-lembaga yang ada

Penjaringan masalah dan potensi dengan kalender musim

Kalender musim adalah alat kajian untuk mengetahui kejadian / kegiatan dalam

kehidupan masyarakat berkaitan dengan perubahan waktu. Tujuannya adalah

Untuk Mengetahui kegiatan – kegiatan masyarakat berdasarkan perubahan waktu

Untuk mengetahui kejadian – kejadian yang berkaitan dengan kebutuhan dasar

yang terjadi secara berulang dalam kehidupan masyarakat

Untuk mengetahui masa - masa kritis dalam kehidupan masyarakat

6

Page 7: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat photo mapping adalah sebagai berikut :

Siapkan foto daerah yang akan menjadikan objek perencanaan pembangunan daerah

dengan skala 1: 100.000

Identifikasi potensi dan masalah secara cermat dan teliti.

Tentukan teknik viasualisasi yang akan digunakan (baik berupa symbol, oto atau

denskripsi)

Letakkan symbol, foto atau deskripsi dalam peta sesuai dnegan lokasi dimana potensi dan

masalah ditemukan atau ditempatkan disamping peta kemudian diberikan garis

penghubung pada lokasi terkait.Garis yang menunjukan potensi harus dibedakan dengan

garis yang menunjukan masalah.

Berikan uraian tentang maksud dan tujuan dari visualisasi dalam kaitannya dnegan

perencanaan pembangunan daerah yang sedang dilakukan. Berikut contoh Photo

Mappinng :

7

Page 8: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

Keterangan :

: Foto (gambar) sesuai subjek “masalah atau potensi”

: Garis tanda masalah

: Garis tanda potensi

: Lokasi atau tempat

Maksud : untuk melihat gambaran peta tentang potensi masalah yang ada diwilayah “X” sebaagi

bahan untuk menentukan prioritas pembangunan didaerah tersebut.

8

Page 9: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

Tujuan : agar prioritas lokasi tersebut daiarahkan pada upaya pemanfaatan potensi yang dimiliki

dan mengatasi masalah-masalah dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan kepentingan

masyarakat sekitarnya.

d. Analisis Wilayah Pelayanan (Isoline)

Analisis wilayah pelayanan merupakan suatu analisis mengenai tingkat aksesibilitas satu wilayah

terhadap fungsi-fungsi pelayanan yang ada disekitar pusat perkotaan/pelayanan. Menurut Jensen

(1995), untuk lebih melengkapi akurasi informasi yang tekah diperoleh melalui matriks

kesempatan terdekat perlu dibentuk isoline, yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk

menganalisis tingkat aksesibilitas suatu wilayah terhadap fungsi-fungsi pelayanan2. Kegunaan

Isoline adalah :

untuk mengukur sampai sejauh mana fungsi pelayanan dapat menjangkau pemukiman-

pemukiman yang ada dikaitkan dengan sarana dan prasarana, misalnya transportasi

untuk mengetahui dan membedakan daerah yang terintegrasi (terjangkau fungsi

pelayanan) dan yang tidak terintegrasi

sebagai penaksiran untuk mengetahui sampai sejauh mana daerah pelayanan yang harus

dijangkau oleh suatu unit pelayanan tertentu.

Membentuk isoline membutuhkan keputusan tentang waktu tempuh maksimum yang disasarkan

pada perkiraan kebutuhan waktu bagi orang-orang diluar perkotaan dalam upaya memperoleh

barang atau pelayanan dari pusat perkotaan/ pelayanan tertentu. Untuk orientasi, dapat digunakan

nilai kemampuan interaksi rata-rata wilayah. Untuk setiap pusat pelayanan sebaiknya dibuat

beberapa isoline dengan jarak tempuh yang berbeda-beda. Isoline dapat digambarkan untuk

pelayanan-pelayanan seperti sekolah, puskesmas , pasar, kantor camat dan sebagainya.

Manfaat Isoline

Manfaat yang diperoleh dengan melakukan analisis wilayah dengan menggunakan isoline bagi

proses perencanaan pembangunan adalah :

2 Dedy, Riyadi dan Supriadi Bratakusumah. 2005. Perencanaan pembangunan daerah: menggali potensi dalam mewujudkan otonomi daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. hlmn. 132

9

Page 10: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

1. untuk melihat aksesibilitas masyarakat disuatu daerah atau wilayah terhadap

fungsi-fungsi pelayanan berdasarkan fasilitas jalan yang ada.

2. Untuk melihat apakah suatu daerah terlayani oleh fungsi-fungsi pelayanan yang

ada dalah batas waktu tertentu.

3. Untuk memberikan informasi kepada perencana dalam merencanakan

pembanguna infrastruktur pada masa yang akan datang dengan melihaat daerah-

daerah dna aksesibilitasnya. Dengan demikian menghilang resiko terjadinya

pembangunan infrastruktur yang tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarkat.

4. Untuk memaksimalkan pemanfaatan fungsi pelayanan dimasa yang akan datang,

sehingga akan mendoronng efektifitas dan efisiensi terhadap pembangunan yang

dilakukan.

Langkah Pembuatan Isoline

Adapun langkah langkah menyusun isoline adalah sebagai berikut :

1. Siapkan peta untuk suatu daerah/ wilayah lengkap dengan skalanya. Skala ini diperlukan

untuk memudahkan perencana dalam menentukan dan menghitung jarak sebenarnya

dilapangan dengan jarak pada peta sehingga dapat memepermudah untuk

mengkonversikan ke waktu tempuh dilapangan.

2. Ketahui dengan baik jenis-jeis jalan yang sering dan mungkin dapat dipergunakan

sebagai prasarana mobilitas penduduk, baik menggunakan sarana transportasi maupun

tidak. Penentuan jenis jalan dapat dilakukan tersendiri oleh perencana dnegan criteria

yang jelas tanpa harus mengikuti pengklasifikasian yang umum.

3. Tentukan kecepatan tempuh kendaraan (KM/jam)secara wajar berdasarkan kelancaran

jalan dalam siatuasi normal. Biasanya ditetapkan berdasarkan asumsi kondisi jalan

masing-masing. Misalnya jalan negara dapat ditempuh dengan kecepatan kendaraan 60

Km/jam , sedangkan limit wkatu maksimum bagi masyarakat untuk memperoleh

pelayanan adalah 30 menit, maka daerah yang harus menjadi target jangkauan pelayanan

disekitar jalan negara adalah sejauh 30 Km ((30:60) x 60 km = 30 KM). Jalan provinsi

dnegan kecepatan 50km/jam, maka jangkauan wilayahnya adalah sepanjang 25 Km

((30:60) x 50 km = 25 km)

10

Page 11: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

4. Tentukan batas waktu maksimum bagi masyaraat untuk mendapatkan pelayanan. Limit

waktu diperhitungkan sama untuk seluruh jenis jalan, dengan asumsi lama kira-kira

waktu yang wajah yang dibutuhkan masyarakat untuk menempuh perjalanan ketempat

pelayanan yang dituju.

5. Hitung jarang tempuh masing-masing ruas jalan sesuai jenisnya berdasarkan pada batas

waktu yang ditentukan dengan dan dimulai dari setiap simpangan jalan yang dilalui.

Kemudian jaarak tempuh dilapangan dihitung untuk disesuaikan dengan skala yang

ditetapkan dalam peta wilayah.

6. Kemudian berikan tanda titik pada batas tempuh maksimum tersebut dan hubungkan

antara satu titik dan yang lainnya dengan garis lurus. Dan berikan tanda arsir pada ruang

yang berada didalam, yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan tersebut.

7. Berdasarkan gambar tersebut akan dapat diketahui daerah mana saja yang tingkat

aksesibilitasnya rendah atau tinggi.

Contoh Isoline

Sumber : Hasil latihan sendiri,2002

11

Page 12: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

Keterangan :

A = jalan negara :Jpp= 10 cmB = jalan propinsi : Jpp = 8,33 cmC = jalan kabupaten/kota : Jpp = 6,67 cmD = Jalan kecamatan : Jpp= 5 cmE = Jalan Desa : Jpp= 3,33 cmF = Jalan setapak : Jpp = 1,67 cm

Dari contoh isoline diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya jangkan pelayanan

dapat diukur dari pusat pelayanan (ibukota) dan simpangan ruas-ruas jalan yang ada meliputi

lingkup wilayah seluas peta yang diarsir. Ini juga berarti bahwa pembangunan pusat-pusat

pelayanan akan berfungsi secara efektif dalam melayani kebutuhan masyarakat bial

dibangun di area yang ada didalam arsir tersebut. Diupayakan pembangunan setra pelayanan

benar-benar memperhitungkan tingkat aksesibilitas penduduknya yang diperitungkan

berdasarkan kondisi jalan/ prasarana tranportasi yang ada. Sehingga pelayanan yang

dilaaksanakan dapat lebih optimal.

Kesimpulan

Perencanaan pembangunan dibutuhkan agar pembangunan yang dilakukan dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu perencanaan pembangunan harus diarahkan pada

perwujudan pusat-pusat pelayanan secara adil dan merata. Untuk itu diperlukan teknik-teknik

dalam perencanaan pembangunan yang akan bermanfaat saat membuat suatu perencanaan

pembangunan.

Teknik analisis pemetaan potensi dan masalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam

rangka memvisualisasikan potensi dan masalah yang ada pada suatu wilayah atau daerah di ke

dalam peta. Pemetaan ini pada umumnya dilakukan dengan cara pemotretan, pemberian simbol-

simbol dan deskripsi dari visualisasi kedalam bentuk narasi. Teknik ini bermanfaat untuk melihat

secara jelas potensi dan masalah yang berada dalam suatu lokasi di wilayah pembangunan.

Sedangkan analisis Isoline merupakan analisis mengenai tingkat aksesibilitas satu wilayah

terhadap fungsi-fungsi pelayanan yang ada disekitar pusat perkotaan/pelayanan. Analisis isoline

ini bermanfaat untuk mengukur sampai sejauh mana fungsi pelayanan dapat menjangkau

pemukiman-pemukiman yang ada dikaitkan dengan sarana dan prasarana.

12

Page 13: Makalah Perencanaan Pembangunan Klp 7

DAFTAR PUSTAKA

Dedy, Riyadi dan Supriadi Bratakusumah. Perencanaan pembangunan daerah:

menggali potensi dalam mewujudkan otonomi daerah. PT Gramedia Pustaka

Potensi. Jakarta: 2005

Artikel ”Perencanaaan Pembangunan Daerah Aspek Praktek Dalam Perencanaan

Pembangunan Daerah (PPD)” selasa, 23 maret 2010, Oleh Toto Gunarto,SE,M.Si

http://ahsanulminan.webs.com/Modul/Modul%20Training%20Pengorganisiran

%20Masyarakat.pdf

13