makalah pengujian distribusi

Upload: laxhmimahesvary

Post on 09-Oct-2015

148 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pengujian distribusi statistik

TRANSCRIPT

  • MAKALAH PENGEMBANGAN MODUL

    PENGUJIAN DISTRIBUSI

    DISUSUN OLEH:

    LAXHMI MAHESVARY (120403098)

    D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

    F A K U L T A S T E K N I K

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2014

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

    rahmat dan berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan

    makalah pengembangan modul ini.

    Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan bagi calon asisten

    laboratorium yang mengikuti seleksi calon asisten Laboratorim Pengukuran dan

    Statistik di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Program Pendidikan

    Reguler S1, Universitas Sumatera Utara.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

    1. Orang tua yang telah memotivasi saat pengerjaan makalah ini.

    2. Ibu Ir. Elisabeth Ginting, MT, selaku Kepala Laboratorium Pengukuran dan

    Statistik serta Bapak Aulia Ishak, ST, MT, Bapak Ir Jabbar M Rambe, M,

    Eng, Ibu Ir.Khawarita Siregar, MT dan Ibu Khalida Syahputri, ST, MT

    selaku dosen staff yang juga sebagai dosen pembimbing mata kuliah

    Statistik.

    3. Asisten Laboratorium Pengukuran dan Statistik lainnya yang telah

    memberikan petunjuk dalam pelaksaan seleksi dan penyusunan makalah.

    4. Seluruh teman mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Teknik Industri

    Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan sarannya terhadap

    pengerjaan makalah ini.

    Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah

    ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

    dari para pembaca. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca.

    Medan, 25 Agustus 2014

    Penulis

    Laxhmi Mahesvary

  • DAFTAR ISI

    BAB HALAMAN

    LEMBAR JUDUL .................................................................................... i

    KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

    I. PENDAHULUAN ............................................................................ I-1

    1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ I-1

    1.2. Tujuan Pengembangan .............................................................. I-2

    1.3. Sistematika Laporan ................................................................... I-2

    II. ISI ................................................................................................... II-1

    2.1. Jenis Distribusi Diskrit ............................................................... II-1

    2.1.1. Distribusi Binomial ........................................................ II-1

    2.1.2. Distribusi Hypergeometrik ............................................. II-1

    2.1.3. Distribusi Binom Negative ............................................. II-2

    2.1.4. Distribusi Geometrik ...................................................... II-2

    2.1.5. Distribusi Poisson ........................................................... II-3

    2.1.6. Distribusi Bernaulli......................................................... II-3

    2.2. Distribusi Peluang Menggunakan Minitab ................................. II-4

    2.3. Distribusi Peluang Menggunakan Microsoft Excel .................... II-5

    2.4. Perhitungan Persamaan Regresi Menggunakan Microsoft Excel II-7

    2.5. Aplikasi Pengembangan Modul Yang Dibuat Pada Laporan

    Praktikum ................................................................................... II-8

    2.5.1. Mengidentifikasi Jenis Distribusi ................................... II-8

    2.5.2. Menghitung Peluang Masing-masing Kelas dengan

    Microsoft Excel ............................................................. II-8

    2.5.3. Membuat Grafik Distribusi Dengan Menggunakan

    MINITAB ......................................................................... II-8

  • 2.5.4. Menghitung Persamaan Regresi dan Koefisien

    Determinasi Tertinggi Dengan Menggunakan

    Microsoft Excel .............................................................. II-9

    III. PENUTUP ........................................................................................ III-1

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Statistika merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana melakukan

    perencanaan, pengumpulan, analisa, interpretasi, penyimpulan serta presentasi

    sekumpulan data. Dari hasil pengumpulan data sampel pada suatu populasi, maka

    dapat diperoleh data-data yang bisa memberikan informasi repersentatif terhadap

    karakteristik suatu populasi sehingga dapat digunakan dalam menyimpulkan atau

    mendeskripsikan keadaan suatu populasi yang dijadikan objek pengamatan.

    Pada modul praktikum Laboratorium Pengukuran dan Statistik Jurusan

    Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dijelaskan

    bagaimana praktikan melakukan pengujian distribusi baik distribusi diskrit

    maupun distribusi kontinu. Pengujian distribusi dilakukan setelah melakukan

    percobaan pada saat praktikum. Percobaan diskrit terdiri dari enam buah

    percobaan, yang sudah ditetapkan dari laboratorium, sehingga mahasiswa hanya

    tinggal melakukan pengujian distribusi dengan melakukan uji chi-square.

    Sedangkan percobaan kontinu dilakukan terhadap data yang diakses melalui

    websit Badan Pusat Statistik (BPS).

    Pengujian distribusi dilakukan karena berbagai data yang dikumpulkan

    memiliki sebaran distribusi serta karakteristik yang berbeda. Jenis dari sebaran ini

    secara garis besar dibedakan atas sebaran diskrit dan kontinu yang tentunya

    menyimpan informasi berbeda-beda terhadap karakteristik datanya tersendiri.

    Untuk mengetahui jenis distribusi yang digunakan, maka perlu diketahui

    karakteristik-karakteristik dari masing-masing distribusi tersebut. Karakteristik

    masing-masing distribusi sebenarnya sudah cukup diketahui saat melakukan

    percobaan di laboratorium. Praktikan seharusnya dapat mengidentifikasi sendiri

    karakteristik distribusi pada masing-masing percobaan yang dilakukan. Oleh

    karena itu, laboratorium tidak perlu lagi langsung memberikan ketetapan bahwa

    data suatu percobaan tersebut mengikuti suatu jenis distribusi.

  • Pengujian distribusi dilakukan secara manual. Oleh karena itu, penggunaan

    software yang dapat membantu pengerjaan laporan menjadi kurang digunakan.

    Pengembangan modul yang dilakukan pada modul pengujian distribusi ini adalah

    dengan menambahkan proses identifikasi jenis distribusi pada data percobaan

    yang ada. Begitu juga dengan melakukan perhitungan peluang masing-masing

    kelas saat pengujian chi-square, dengan menggunakan software Microsoft Excel

    agar praktikandapat lebih mudah melakukan perhitungan tersebut. Selain itu,

    grafik setiap jenis distribusi diskrit dapat dibuat dengan menggunakan software

    MINITAB dengan menginput parameter setiap distribusi agar praktikanlebih

    memahami perbedaan karakteristik setiap jenis distribusi.

    Dalam melakukan pengujian distribusi kontinu, dapat menambahkan

    perhitungan persamaan regresi dan koefisien determinasi tertinggi sebagai

    pendugaan jenis distribusi pada data BPS dengan menggunakan software SPSS

    dan Microsoft Excel.

    1.2. Tujuan Pengembangan

    Tujuan dari pengembangan modul adalah :

    1. Mampu mengidentifikasi jenis distribusi pada percobaan yang dilakukan

    2. Mampu memahami karakteristik setiap distribusi begitu juga perbedaan

    setiap distribusi

    3. Mampu melakukan perhitungan persamaan regresi dan koefisien

    determinasi tertinggi dengan menggunakan software Microsoft Excel dan

    SPSS.

    1.3. Sistematika Laporan

    Sistematika dalam penulisan laporan adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Praktikum

    1.2. Tujuan Praktikum

    1.3. Perumusan Masalah

    1.4. Asumsi dan Batasan Masalah

  • 1.5. Sistematika Laporan

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1. Peubah Acak

    2.2. Fungsi Kepadatan Probabilitas

    2.3. Jenis-jenis Distribusi Diskrit

    2.3.1. Distribusi Seragam

    2.3.2. Distribusi Binomial

    2.3.3. Distribusi Hipergeometric

    2.3.4. Distribusi Binom Negative

    2.3.5. Distribusi Geometric

    2.3.6. Distribusi Poisson

    2.3.7. Distribusi Bernoulli

    2.4. Jenis-jenis Distribusi Kontinu

    2.4.1. Distribusi Normal

    2.4.2. Distribusi T

    2.4.3. Distribusi F

    2.4.4. Distribusi Chi-Kuadrat

    2.4.5. Distribusi Weilbull

    2.4.6. Distribusi Lognormal

    2.4.7. Distribusi Erlang

    2.4.8. Distribusi Eksponensial

    2.4.9. Distribusi Gamma

    2.4.10. Distribusi Laplace

    2.4.11. Distribusi Beta

    2.4.12. Distribusi Triangular

    2.4.13. Distribusi Cauchy

    2.5. Pengujian Distribusi

    2.6. P Value

    2.7. Jurnal Internet

  • BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Lokasi dan Waktu Pengumpulan

    3.2. Pengumpulan Data

    3.3. Pengolahan Data

    3.4. Analisis dan Evaluasi

    3.5. Kesimpulan dan Saran

    BAB IV PENGUMPULAN DATA

    4.1. Data Hasil Percobaan Distribusi Diskrit

    4.2. Data dan Flow Chart Distribusi kontinu

    BAB V PENGOLAHAN DATA

    5.1. Melakukan Identifikasi Jenis Distribusi Terhadap Data

    Percobaan

    5.2. Melakukan Pengujian Terhadap Data Sesuai dengan

    Distribusinya dengan Menggunakan Uji Chi Square Tunggal

    5.3. Melakukan Pengujian Terhadap Data Sesuai dengan

    Distribusinya dengan Menggunakan Uji Chi Square Kelompok

    BAB VI ANALISIS DAN EVALUASI

    6.1. Analisis

    6.2. Evaluasi

    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1. Kesimpulan

    7.2. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • BAB II

    ISI

    2.1. Jenis Distribusi Diskrit

    2.1.1. Distribusi Binomial

    Suatu percobaan sering kali terdiri atas ulangan-ulangan, dan masing-

    masing mempunyai dua kemungkinan yang dapat diberi nama berhasil atau gagal.

    Misalnya saja dalam pelemparan sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil

    setiap ulangan mungkin muncul sisi gambar atau sisi angka. Dapat ditentukan

    salah satu dintara kedunya sebagai berhasil. Begitu pula, bila 5 kartu diambil

    berturut-turut, kita dapat memberi label berhasil bila yang terambil adalah kartu

    merah atau gagal bila yang terambil kartu hitam. Bila setiap kartu dikembalikan

    sebelum pengambilan berikutnya, maka kedua percobaan itu mempunyai ciri-ciri

    yang sama, yaitu bahwa ulangan-ulangan tersebut bersifat bebas dan peluang

    keberhasilan setiap ulangan tetap sama yaitu sebesar 1/2. Percobaan semacam ini

    dinamakan percobaan binomial.

    Percobaan binomial adalah percobaan yang memiliki ciri-ciri berikut:

    1. Percobaannya terdiri atas n ulangan.

    2. Dalam setiap ulangan, hasilnya dapat digolongkan sebagai berhasil atau

    gagal.

    3. Peluang berhasil, yang dilambangkan dengan p, untuk setiap ulangan adalah

    sama, tidak berubah-ubah.

    4. Ulangan-ulangan itu bersifat bebas satu sama lain.

    2.1.2. Distribusi Hypergeometric

    Percobaan hipergeometrik bercirikan dua sifat berikut:

    1. Suatu contoh acak berukuran n diambil dari populasi berukuran N.

    2. k dari N benda diklasifikasikan sebagai berhasil dan N k bentuk

    diklasifikasikan sebagai gagal.

    Banyaknya keberhasilan X dalam suatu percobaan hipergeometrik

    disebut peubah acak hipergeometrik. Dengan demikian, sebaran peluang bagi

  • peubah acak hipergeometrik disebut sebaran hipergeometrik dan nilai-nilai itu

    bergantung pada banyaknya keberhasilan k diantara n benda yang diambil dari

    populasi N benda.

    Bila dalam populasi N benda, k benda diantaranya diberi label berhasil

    dan N k benda lainnya diberi label gagal, maka sebaran peluang bagi peubah

    acak hipergeometrik X, yang menyatakan banyaknya keberhasilan dalam contoh

    acak berukuran n, adalah

    )(

    )()(),,;(

    N

    n

    xN

    kn

    k

    xknNxh

    , untuk x = 0, 1, 2, k.

    2.1.3. Distribusi Binomial Negative

    Perhatikan suatu percobaan yang mempunyai ciri yang sama dengan

    pecobaan binomial kecuali bahwa ulangan diulang terus menerus sampai terjadi

    jumlah tertentu keberhasilan ke-k terjadi pada ulangan ke-x. Percobaan macam ini

    disebut percobaan binomial negatif. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

    1. Percobaannya terdiri atas n ulangan.

    2. Dalam setiap ulangan, hasilnya dapat digolongkan sebagai berhasil atau

    gagal.

    3. Peluang berhasil, yang dilambangkan dengan p, untuk setiap ulangan adalah

    sama, tidak berubah-ubah.

    4. Ulangan-ulangan itu bersifat bebas satu sama lain.

    Rumus untuk peluang distribusi binomial negatif

    , untuk x = k, k+1, k+2, ..

    2.1.4. Distribusi Geometrik

    Ciri-ciri distribusi geometrik yaitu percobaan bebas dilakukan berulang,

    dapat menghasilkan keberhasilan dengan probabilitas p dan kegagalan dengan

    probabilitas q = 1 p.

    Definisi sebaran geometrik, bila tindakan yang bebas dan berulang-ulang

    dapat menghasilkan keberhasilan dengan peluang p dan kegagalan dengan

  • peluang q = 1-p, maka sebaran peluang bagi peubah acak X, yaitu banyaknya

    ulangan sampai munculnya keberhasilan yang pertama, diberikan menurut rumus:

    g(x;p)= , untuk x = 1, 2, 3,...

    2.1.5. Distribusi Poisson

    Percobaan yang menghasilkan peubah acak X yang bernilai numerik,

    yaitu banyaknya sukses selama selang waktu tertentu atau dalam daerah tertentu,

    disebut percobaan Poisson.

    Suatu percobaan Poisson memiliki sifat sebagai berikut:

    1. Banyaknya sukses terjadi dalam suatu selang waktu daerah tertentu tidak

    terpengaruh oleh (bebas dari) apa yang terjadi pada selang waktu atau daerah

    lain yang terpilih;

    2. Peluang terjadinya suatu sukses (tunggal) dalam selang waktu yang amat

    pendek atau dalam daerah yang kecil sebanding dengan panjang selang waktu

    atau besarnya daerah dan tidak bergantung pada banyaknya sukses yang terjadi

    diluar selang waktu atau daerah tersebut;

    3. Peluang terjadinya lebih dari satu sukses dalam selang waktu yang pendek atau

    daerah yang sempit tersebut dapat diabaikan.

    Distribusi peluang suatu peubah acak Poisson X disebut distribusi Poisson

    dan akan dinyatakan dengan p(x;), karena nilainya hanya bergantung pada ,

    yaitu rata-rata banyaknya sukses yang terjadi dalam selang waktu atau daerah

    tertentu. Distribusi peluang acak Poisson X, yang menyatakan banyaknya sukses

    yang terjadi dalam suatu selang waktu atau daerah tertentu, diberikan oleh:

    P(x; ) =

    , x = 0, 1, 2,...,

    menyatakan rata-rata banyaknya sukses yang terjadi dalam selang waktu atau

    daerah tertentu tersebut dan e = 2,71828...

    2.1.6. Distribusi Bernauli

    Suatu distribusi Bernoulli dibentuk oleh suatu percobaan Bernoulli

    (Bernoulli Trial). Sebuah percobaan Bernoulli harus memenuhi syarat:

    1. Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu dari sukses atau gagal

  • 2. Jika probabilitas sukses p, maka probabilitas q = 1-p

    Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas sukses

    dan q= 1-p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel acak yang

    menyatakan sukses, maka dapat dibentuk sebuah distribusi probabilitas Bernoulli

    sebagai fungsi probabilitas sebagai berikut:

    P x = 1

    PB(x;p) = (1-p) = q x= 0

    0 x0 atau 1

    Atau

    PB(x;p) = ; x = 0,1

    0 p 1

    Dengan memperhatikan bentuk fungsi probabilitas Bernoulli pada

    persamaan di atas, dapat dipahami bahwa fungsi tersebut adalah fungsi dengan

    satu buah parameter yaitu p.

    2.2. Distribusi Peluang Menggunakan Minitab

    Dalam menyelesaikan masalah distribusi peluang, dapat digunakan

    minitab untuk membantu perhitungan. Berikut adalah parameter distibusi diskrit

    dan kontinu :

    No Distribusi Parameter

    1 Poisson : mean

    2 Binomial n : number of trials

    p : event probability

    3 Hipergeometrik

    n : number of trials

    k (M) : event count in popolation

    n : sampel size

    4 Geometri p : event probability

    5 Binomial Negatif p : event probability

    k : event count in popolation

    6 Normal : mean

  • No Distribusi Parameter

    : standart deviation

    7 Gamma : shape parameter

    : scale parameter

    8 Eksponensial : mean

    9 Chi Square Df (v) : degrees of freedom

    2.3. Distribusi Peluang Menggunakan Microsoft Excel

    Dalam menyelesaikan masalah distribusi peluang, dapat digunakan

    Microsoft Excel untuk membantu perhitungan peluang masing-masing kelas.

    Berikut adalah formula perhitungan peluang distibusi diskrit dan kontinu :

    1. Distribusi Binomial

    Fungsi BINOMDIST

    Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan probabilitas distribusi binomial

    individual.

    Sintaks: BINOMDIST(Jum_s, Cobaan, Probability_s, Kumulatif)

    Jum_s : Jumlah yang sukses dalam suatu percobaan dengan 0Jum_sCobaan.

    Cobaan : Jumlah percobaan independen.

    Probability_s : Probabilitas yang sukses dari setiap percobaan.

    Kumulatif : Nilai logika. Jika TRUE, akan dihasilkan fungsi distribusi kumulatif.

    Jika FALSE, akan dihasilkan probability fungsi masa.

    2. Distribusi Gamma

    Fungsi GAMMADIST

    Fungsi ini menghasilkan distribusi gamma. Distribusi gamma umumnya

    digunakan dalam analisa antrian.

    Sintaks: GAMMADIST(X, Alpha, Beta, Kumulatif)

    X : Nilai yang diinginkan untuk dievaluasi distribusinya.

    Alpha : Parameter distribusi.

    Beta : Parameter distribusi. Jika Beta=1 maka akan dihasilkan distribusi gamma

    standar.

  • Kumulatif : Nilai logika. Jika TRUE, akan dihasilkan fungsi distribusi kumulatif,

    sebaliknya jika FALSE maka akan dihasilkan fungsi masa probability.

    3. Distribusi Eksponensial

    Fungsi EXPONDIST

    Fungsi ini menghasilkan distribusi eksponensial.

    Sintaks: EXPONDIST(X, Lamda, Kumulatif)

    X : Nilai fungsi.

    Lamda : Nilai parameter.

    Kumulatif : Nilai logika. Jika TRUE, akan dihasilkan fungsi distribusi kumulatif,

    jika FALSE, dihasilkan fungsi kepadatan probability.

    4. Distribusi Poisson

    Fungsi POISSON

    Fungsi ini menghasilkan distribusi Poisson.

    Sintaks: POISSON(X, Mean, Kumulatif)

    X : Jumlah kejadian.

    Mean : Nilai tengah yang diharapkan.

    Kumulatif : Nilai logika. Jika TRUE maka fungsi POISSON akan menghasilkan

    probabilitas Poisson kumulatif, jika FALSE maka akan menghasilkan fungsi masa

    probability Poisson.

    5. Distribusi Weibull

    Fungsi WEIBULL

    Fungsi ini menghasilkan distribusi Weibull

    Sintaks: WEIBULL(X, Alpha, Beta, Kumulatif)

    6. Distribusi Negatif Binomial

    Fungsi NEGBINOMDIST

    Fungsi ini menghasilkan distribusi binomial negatif.

    Sintaks: NEGBINOMDIST((Jumlah_f-Jumlah_s), Jumlah_s, Probability_s)

  • Jumlah_f : Jumlah gagal (failures).

    Jumlah_s : Jumlah ambang sukses.

    Probability_s : Probabilitas sukses.

    7. Distribusi Hipergeometrik

    Fungsi HYPGEOMDIST

    Fungsi ini menghasilkan distribusi hipergeometrik.

    Sintaks: HYPGEOMDIST(Sampel_s, Jum_sampel, Populasi_s, Jum_populasi)

    2.4. Perhitungan Persamaan Regresi Menggunakan Microsoft Excel

    Perhitungan persamaan regresi sebagai pendugaan jenis distribusi pada

    data BPS dapat dilakukan dengan menggunakan formula pada Microsoft Excel

    agar dapat memudahkan dan mempercepat pengerjaan laporan. Berikut adalah

    fungsi dalam Microsoft Excel yang digunakan untuk perhitungan persamaan

    regresi:

    1. Fungsi INTERCEPT

    Fungsi ini menghasilkan intercept dari persamaan garis regresi linear. Untuk

    menghasilkan persamaan regresi simpel, fungsi INTERCEPT harus

    disandingkan dengan fungsi SLOPE.

    Sintaks: INTERCEPT(Data_y, Data_x)

    2. Fungsi SLOPE

    Fungsi ini menghasilkan slope dari persamaan regresi simpel. Untuk

    menghasilkan persamaan linear regresi, fungsi SLOPE harus disandingkan

    dengan fungsi INTERCEPT.

    Sintaks: SLOPE(Data_y, Data_x)

    3. Fungsi PEARSON dan RSQ

    Fungsi PEARSON dan RSQ masing-masing digunakan untuk menghasilkan

    nilai dan kuadrat Pearson berdasarkan koefisien korelasi r.

  • Sintaks: PEARSON(Data_y, Data_x)

    RSQ(Data_y, Data_x)

    2.5. Aplikasi Pengembangan Modul Yang Dibuat Pada Laporan

    Praktikum

    2.5.1. Mengidentifikasi Jenis Distribusi

    Pada sub bab ini, praktikan harus mencocokkan criteria atau ciri-ciri

    setiap distribusi diskrit pada percobaan yang dilakukan. Misalnya, pada percobaan

    mengambil 3 buah kartu secara acak dan menghitung berapa muncul kartu yang

    berwarna hitam dengan pengembalian dan percobaan dilakukan dengan 45 kali

    ulangan. Dengan ciri-ciri yaitu percobaannya terdiri atas n ulangan dan setiap

    kartu dikembalikan sebelum pengambilan berikutnya, serta ulangan-ulangan itu

    bersifat bebas satu sama lain, maka percobaan itu dinamakan percobaan binomial.

    Jadi pengujian distribusi yang tepat terhadap data percobaan ini adalah distribusi

    binomial.

    2.5.2. Menghitung Peluang Masing-Masing Kelas dengan Microsoft Excel

    Sebagai contoh, saat melakukan pengujian distribusi poisson. Pada

    langkah ketiga, yaitu menghitung peluang masing-masing kelas, dapat

    ditambahkan perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel. Misalnya

    sebagai berikut,

    Tabel Perhitungan Frekuensi Peluang Data Distribusi Hypergeometric

    No X Oi X.Oi Ppoisson Nilai

    1 0 25 0 =POISSON(0,0.5555,FALSE) 0,5737

    2 1 15 15 =POISSON(1,0.33333,FALSE) 0,2338

    3 2 5 10 =POISSON(2,0.1111,FALSE) 0,0055

    Jumlah 45 25

    0.8130

    2.5.3. Membuat Grafik Distribusi Dengan Menggunakan MINITAB

    Setiap selesai melakukan pengujian distribusi pada distribusi diskrit,

    biasanya ditampilkan grafik setiap jenis distribusi tersebut sesuai dengan data

    yang ada. Grafik yang dibuat biasanya dengan menggunakan software Microsoft

  • Excel. Bila grafik dibuat dengan menggunakan minitab, maka praktikandapat

    lebih memahami setiap jenis distribusi karena minitab memerlukan parameter

    setiap jenis distribusi untuk diinput. Sebagai contoh, adalah grafik distribusi

    binomial berikut ini.

    1412108642

    0.25

    0.20

    0.15

    0.10

    0.05

    0.00

    Data

    Density

    6.008 1.588 1000

    9.079 1.956 1000

    Mean StDev N

    Binomial5

    Binomial6

    Variable

    Gambar diatas menunjukkan hasil percobaan binomial dengan

    membangkitkan 1000 data untuk n=10 dan n=15 dengan p=0,6.

    2.5.4. Menghitung Persamaan Regresi Dan Koefisien Determinasi Tertinggi

    Dengan Menggunakan Microsoft Excel

    Untuk melakukan pengujian distribusi kontinu, pada langkah 9, yaitu

    menguji data untuk setiap jenis distribusi, jika menggunakan microsoft excel

    dalam melakukan perhitungan persamaan regresi dan koefisien determinasi

    tertinggi maka akan memudahkan praktikandalam pengerjaan laporannya. Sebagai

    contoh, untuk menghitung persamaan regresi dan koefisien determinasi pada

    distribusi normal.

    Tabel Nilai t dan Nilai z Data I

    t z

    14,92495 -2.04556

    25,555 -1.21491

    36,195 -0.53623

    46,835 -0.07678

  • t z

    57,475 0.258527

    68,11 0.79159

    78,745 1.63428

    89,385

    Dari nilai t dan nilai z diatas maka dapat dilakukan perhitungannya. Untuk

    mencari nilai a menggunakan rumus =SLOPE(known_ys,known_xs), maka

    pada data untuk distribusi normal diatas didapat nilai a = 0.053205

    Untuk mencari nilai b menggunakan rumus =INTERCEPT

    (known_ys,known_xs), maka pada data untuk distribusi normal diatas didapat

    nilai b = -2.66168

    Untuk mencari nilai r menggunakan rumus = PEARSON(array1, array2),

    maka pada data untuk distribusi normal diatas didapat r = 0.991896

    Maka persamaan regresi untuk data distribusi normal tersebut adalah y =

    0.053205 2.66168x dengan koefisien deterministik adalah 0.991896.

    Selanjutnya setiap distribusi dihitung koefisien deterministiknya, dan jenis

    distribusi yang memiliki koefisien deterministic tertinggi diuji dengan

    menggunakan metode chi-square.

  • BAB III

    PENUTUP

    Pengembangan modul yang dilakukan pada modul pengujian distribusi ini

    dilakukan dengan menambahkan sub-bab mengidentifikasi jenis distribusi

    terhadap data percobaan, menambahkan perhitungan peluang masin-masing kelas

    dengan menggunakan Microsoft Excel, membuat grafik distribusi dengan

    menggunakan Minitab, dan menghitung persamaan regresi dan koefisien

    deterministik dengan menggunakan Microsoft Excel. Terdapat beberapa

    kelemahan dalam pengembangan modul ini, yaitu seperti tidak semua rumus atau

    formula perhitungan peluang untuk setiap jenis distribusi yang ada pada Microsoft

    Excel.

    Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik

    saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini

    dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Pamungkas.2005. Trik Pemrograman Microsoft Excel. Jakarta: Elex Media

    Komputindo

    Sandaru, Sandrea Willis dan Arning Susilawati.2012. Laporan Praktikum:

    Distribusi Peluang Distrit dan Distribusi Peluang Kontinu. Surabaya :

    ITS

    Walpole, Ronald. 1995. Pengantar Statistika.Jakarta: Graha Ilmu