makalah pengembangan desain barang & jasa

Download Makalah Pengembangan Desain Barang & Jasa

If you can't read please download the document

Upload: aat-hap

Post on 27-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti kantor-kantor pemerintah, juga harus mencoba untuk melaksanakan misinya dengan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa-jasa yang dirancang secara tepat, atau keluaran-keluaran yang dapat memuaskan keinginan para langganan.

Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada kebutuhan akan produk atau jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu menemukan produk-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi. Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Di saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efisien. Bab ini akan membahas bagaimana merancang dan mengembangkan produk-produk baru, serta merancang kembali produk-produk lama.

BAB II

PEMBAHASAN

PRODUCTION PLANINNG

Definisi Produk

Setiap barang atau jasa yang sudah masuk pada fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa barang atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya, definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk, dan ukurannya yang dapat diterima pasar.

Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen di dalam proses produksi. Gambaran ini menunjukkan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.

Kartu stok (Bill of Materials/BOM) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam pengembangan produk.

Membuat atau Membeli

Keputusan untuk membuat sendiri atau membeli komponen Keputusan membuat : komponen apa yang akan diproduksiKeputusan membeli : komponen apa yang akan dibeliProduk standar dapat dibeli dan tidak memerlukan gambar teknik ataupun struktur produk karena spesifikasinya dianggap cukup

Teknologi Kelompok

Gambar teknik yang modern mencakup aturan fasilitasi teknologi kelompok.Teknologi kelompok mengharuskan suatu kelompok diidentifikasikan lewat skema pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses dan parameter proses tersebutPenerapan teknologi kelompok mengarah kepada :Perbaikan desainPenurunan jumlah bahan mentah dan pembelianPenyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksiPerbaikan jalur proses dan penggunaan mesinPengembangan sel kerjaPenurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses dan waktu produksiPenerapan teknologi kelompok membantu seluruh organisasi karena banyak biaya yang dapat dihemat

Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing

Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional.

Sebagai contoh; strategi Toyota yaitu merespons secara cepat perubahan pelanggan. Desain produk mobil A di dalam industrinya dilakukan secara cepat, di mana desain produk mobil A sudah harus mulai dikembangkan sebelum umur desain A mencapai dua tahun, kemudian ditindaklanjuti dengan penghentian produksi desain A pada tahun ketiga. Maksudnya bahwa produk berdasarkan satu desain produksinya paling lama hanya tiga tahun, sesudah itu sudah harus ada perubahan dengan menciptakan desain produk baru.

Produk jam tangan Seiko di desain dengan strategi multi desain, dan setiap desain dikembangkan dengan tipe generasi seperti; untuk orang tua (lelaki dan wanita), orang muda (teenegers), sampai untuk anak-anak sekolah dasar (SD).

McDonalds mendesain produk siap saji (fast foods) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan budaya tiap-tiap negara adalah daging yang tidak haram, seperti India, Indonesia, dan Malaysia, serta Timur Tengah. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap minuman ringan yang bervariasi.

SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK (Product Life Cycle)

Product Life Cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk baru sampai pada kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Secara sederhana, konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiri atas empat tahap dalam periode waktu terbatas. Tiap tahap dalam PLC, membuka kesempatan-kesempatan baru dan menimbulkan masalah-masalah baru bagi manajemen produksi. Bila diketahui kedudukan produk dalam siklus kehidupannya, maka dapat dirumuskan rencana perbaikan desain dan pengembangan produk yang lebih baik. Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1.Tahap pengenalan (introduction).

Setiap produk dirancang dengan baik sebab akan memasuki pasar, desain teknik produksi, dan membuat surat perintah untuk melakukan: (1) riset, (2) pengembangan produk, (3) proses modifikasi, dan (4) mengembangkan supplier.

2.Tahap pertumbuhan

Disain produk telah mulai untuk distandardisasi agar stabil, dan

peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas untuk mengakomodasi peningkatan dalam permintaan produksi perlu dilakukan

3.Tahap kematangan

Suatu produk telah dewasa, persaing telah mapan. Volume penjualan sangat tinggi, inovatif produksi dapat dikendalikan sesuai dengan tingkat biaya yang dibutuhkan. pengurangan pilihan, dan penghematan pada semua lini produk agar efektif dalam penguasaan pasar dan profitabilitas

4.Tahap penurunan

Manajemen perlu untuk melakukan pergantian dengan produk baru atau inovasi terhadap produk karena siklus hidup produk akan berakhir. Kondisi produk secara khas lemah sehingga dibutuhkan untuk menginvestasikan sumber daya dan bakat manajerial

Pendapatan Penjualan

Biaya pengembangan dan produksi

Kerugian

Keuntungan

Arus Uang Negatif

Arus Uang

Penurunan

Kematangan

Pertumbuhan

Perkenalan

Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini merupakan prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk. Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi rendah perunit dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian besar penjualan perusahaan.

Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh, peningkatan kontribusi dengan meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan total penerimaan dari penjualan dan laba bersih, peningkatan penetrasi pasar (meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya atau harga), atau mengurangi biaya (memperbaiki proses produksi). Laporan juga memberitahu manajemen, produk mana yang harus dihilangkan dan yang mana yang gagal dan tidak membolehkan adanya investasi lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal. Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk serta analisis biaya operasional agar tetap efisien.

MENGHASILKAN PRODUK BARU

Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan. Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Walaupun perusahaan dapat memasukkan brainstorming dalam beragam tahapan pengembangan produk baru, umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan di bawah:

1.Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh pengguna dan bukan oleh produsen.

2.Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.

3.Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa faktor seperti berkurangnya ukuran keluarga. Trend ini mengubah preferensi pada ukuran rumah, apartemen, dan mobil.

4.Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari komputer genggam, telepon genggam hingga jantung buatan.

5.Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tarif, dan juga persyaratan kontrak dengan pemerintah.

6.Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok, dan distributor.

Pentingnya produk baru tidak dapat di-pungkiri. Perusahaan yang memimpin pasar mendapatkan sebagian besar penjualannya dari produk yang berumur kurang dari 5 tahun.

Banyaknya upaya yang terus dilakukan dalam memperkenalkan produk baru untuk dapat tetap hidup. Diantaranya adalah pemilihan, definisi, dan perancang-an produk yang berulang-ulang.

PENGEMBANGAN PRODUK

Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa pengembangan produk baru dan perbaikan produk secara terus menerus merupakan kunci pertumbuhan

dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi persaingan modern, perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi risiko lebih besar untuk kehilangan pasarnya. Konsumen dan industri pemakai selalu menginginkan produk baru dan produk lebih baik yang dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan mereka.

Sistem pengembangan produk adalah sebuah strategi produk yg efektif menghu-bungkan keputusan produk dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk dan kemampuan organisasi. Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami perubahan yg terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yg diperlukan, dan sumberdaya.

Tahap tahap pengembangan produk

Ide dari banyak sumber

Kerja Tim pengembangan produk

14

Apakah perusahaan mampu

melaksanakan ide ?

Persyaratan yang harus

di penuhi di pasar

Spesifikasi fungsional :

Spesifikasiproduk:

Kerja Tim desain dan rekayasa

Peninjauan desain

Pengujian pasar

Perkenalan ke pasar

Evaluasi (Berhasil ?)

Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena adanya berbagai hambatan, antara lain :

1.Kurangnya gagasan (idea) pengembangan produk baru yang baik.

2.Kondisi pasar yang semakin bersaing, karena banyaknya persaingan dan berbagai produk substitusi.

3.Batasan-batasan yang semakin bertambah dari masyarakat dan Pemerintah. Sebagai contoh, perlindungan akan keselamatan lingkungan, dan keamanan pemakaian produk.

4.Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal; karena untuk dapat menghasilkan beberapa produk baru, perusahaan harus mengembangkan sejumlah besar gagasan produk baru. Dan dari sejumlah besar gagasan ini hanya sedikit yang sukses diperkenalkan ke pasar sebagai produk.

5.Tingginya tingkat kegagalan produk baru dalam pemasarannya, karena ternyata tidak memenuhi pengharapan konsumen atau tidak dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

6.Jangka waktu kehidupan produk baru yang pendek, karena setelah

produk baru secara komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak perusahaan lain meniru dan membanjiri pasar dengan produk mereka.

Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi proses alternatif. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang terus berubah. QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas.

Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya dengan menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangaun produk dan proses dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang merupakan langkah awal membangaun sistem produksi tingkat dunia. Untuk membuat rumah kualitas, dilakukan enam langkah dasar :

1.Kenali keinginan pelanggan.

2.Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.

3.Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut.

4.Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.

5.Buat tingkat kepentingan.

6.Evaluasi produk pesaing.

Organizing for Product Development

Organisasi pengembangan produk dilaksanakan oleh sebuah tim yang disebut tim pengembangan produk. Tim pengembangan produk diberi tanggungjawab untuk mengubah produk yang diinginkan pasar ke pencapaian suksesnya produk di pasar. Hal ini termasuk kemampuan produk untuk dipasarkan (marketability) diproduksi (manufacturability) dan kemampuan purna jualnya (serviceability). Penggunaan kelompok seperti itu juga disebut concurrent engineering dan merupakan kelompok yang mewakili semua bidang yang terkait langsung (dikenal kelompok cross functional).

Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai (manufacturability and value engineering) memperhatikan perbaikan desain dan spesifikasi pada tahapan pengembangan produk mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain agar barang dapat diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain. Di antaranya adalah:

1.Mengurangi kompleksitas produk.

2.Standardisasi tambahan komponen.

3.Perbaikan aspek fungsional produk.

4.Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.

5.Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.

6.Desain yang tanggung. Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin

merupakan teknik terbaik yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal tersebut dapat menghasilkan peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi fungsional yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang optimal. Desai produk mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu juga, pengembangan proses perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum berkomitmen untuk memproduksi.

ISU-ISU DESAIN PRODUK

Dalam mengembangkan suatu system yang efektif dan struktur organisasi untuk pengembangan produk, ada beberapa teknik dalam perancangan suatu produk. Secara umum kita dapat melihat kembali ada tujuh cara yaitu :

Desain Robust, Rancangan mutu yang andal, menuntut suatu produk harus didesain sedemikian rupa sehingga variasinya kecil dalam produk atau dalam proses perakitan tidak berdampak negatif pada produk.Desain Modular, Gagasan pokok modular desain adalah untuk mengembangkan serangkaian komponen-komponen produk dasar yang dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda. Desain modular dengan bagian yang terpisah-pisah, memungkinkan perusahaan untuk melakukan reparasi, pemeliharaan atau penggantian salah satu modul atau komponen yang rusak.Computer Aided Design (CAD), Desain produk diperkaya dengan penggunaan CAD, pada saat CAD digunakan, perekayasaan desain (perancangan/desainer) memulai dengan mengembangkan sketsa kasar atau hanya ide saja. Teknik-teknik bantuan komputer dalam perancangan CAD kini digunakan untuk rekayasa mekanik, rekayasa elektronik, dan bahan dalam pembuatan model-model dari molekul yang besar dan kompleks.Computer Aided Manufacturing (CAM), Bidang teknologi CAD semakin menyatu dengan bidang teknologi CAM. Teknologi CAD saat ini telah terbagi-bagi untuk memberikan data-data pada departemen serta alat-alat untuk membuat suatu program komputer untuk mesin-mesin yang dikendalikan dengan angka-angka. Sekarang ini sudah dapat menggabungkan program CAD dan CAM, yang sering disebut program CAD/CAM. Pendekatan program CAD/CAM memberikan beberapa manfaat :

1) Mutu produk, CAD memberikan peluang kepada perencana untuk menyelidiki lebih banyak alternatif, antisipasi masalah-masalah dan bahaya timbulnya lebih awal.

2) Waktu desain yang lebih pendek, karena waktu adalah uang, maka semakin

singkat tahap desain, semakin rendah biaya yang dikeluarkan.

3) Penurunan biaya produksi, penerapan yang lebih cepat atas perubahan-perubahan desain dapat menekan biaya.

4) Ketersediaan database, hasil dari pengkonsolidasiaan data produk, yang dilakukan agar semua kerja berdasarkan informasi yang sama.

5) Kemampuan baru CAD/CAM menghasilkan pekerjaan yang mendetail sehingga desainer dapat berkosentrasi pada aspek imajinasi dan konseptual.

Virtual Reality Technology, suatu bentuk komunikasi visual di mana menggambarkan suatu hal yang nyata, tetapi para pemakai diperbolehkan untuk menjawab secara interaktip. Virtual reality dapat membantu dalam mendesain dan mengembangkan produk baru, sesungguhnya Virtual reality mempunyai berbagai aplikasi bagi Penelitian dan Pengembangan (Litbang).Value Analysis, Rekayasa nilai terjadi ketika produk diseleksi dan didesain, meskipun demikian suatu teknik yang wajar yaitu analisis nilai, yang terjadi selama proses produksi ketika sudah jelas bahwa produk baru itu sukses. Usaha peningkatan ini mengarah kepada produk yang lebih baik atau produk yang lebih ekonomis.Environmentally Friendly Designs, Disain ramah lingkungan, merupakan salah satu tugas dari manajer operasi yang berwawasan lingkungan untuk meningkatkan aktivitas produktivitas. Planet di bumi terbatas; para manajer siap untuk menekan penggunaan sumber daya. Para manajer operasi dapat memperoleh biaya-biaya apabila pemeliharaan sumber daya tersebut tidak terjaga dengan baik. Tim lingkungan yang searah memenuhi program untuk menambahkan suatu tugas rekayasa nilai dan analisis nilai lingkungan kepada regu. Dengan employess dari fungsional area berbeda bekerja bersama, suatu jangkauan isu lingkungan yang lebih luas dapat ditujukan. Tujuan dari dari strategi seperti itu meliputi:

Keamanan dalam pengembangan dan produk yang lebih berwawasan lingkungan

Minimisasi penggunaan bahan baku dan energi.

Pembedaan produk dari kompetisi

Mengurangi kewajiban

Terus meningkat efektivitas biaya dalam mentaati peraturan lingkungan.

Sebagai warga negara atau perusahaan yang dikenali baik.

Selanjutnya menghijaukan pabrikasi merupakan kepekaan kepada suatu isu lingkungan yang luas dalam proses produksi. Konsep tetang menghijaukan pabrik merupakan keputusan penciptaan produk berwawasan lingkungan melalui efisien proses yang baik di dalam bisnis. Perusahaan dapat menunjukkan kepekaan sikap terhadap penghijauan pabrikasi produk dan memproses disain dapat dilakukan beberapa cara :

Membuat produk untuk dipakai kembali

Penggunaan daur ulang material

Gunakan lebih sedikit ramuan yang berbahaya

Gunakan komponen tongkang

Gunakan lebih sedikit energi

Gunakan lebih sedikit material

KOMPETISI BERDASARKAN PADA WAKTU

Ketika daur hidup produk dipendekkan, maka kebutuhan akan pengembangan produk meningkat. Apalagi, saat teknologi canggih pada produk baru ditingkatkan, maka akan meningkatkan biaya dan resikonya. Misalnya, perusahaan obat melakukan investasi

selama sekitar 12-15 tahun dengan biaya sebesar $ 400 juta sebelum menerima persetujuan pada tiap jenis obatnya, meskipun hanya 1 dari 5 produk yang akan berhasil.

Manajer operasional yang menguasai pengembangan produk ini terus-menerus melakukan pendekatan kepada pengembang produk yang lambat untuk mempercepat laju kemampuan bersaing. Konsep ini dinamai kompetisi berdasarkan waktu.

23

Strategi Pengembangan Eksternal :

Aliansi

Usaha Patungan

Membeli teknologi atau keahlian dengan

mengakuisisi pihak pengembang

Strategi Pengemabangan Internal :

Migrasi produk yang ada

Perbaikan terhadap produk yang ada

Pengembangan produk baru secara internal

Pembelian Teknologi Dengan Mendapatkan Suatu Perusahaan

Microsoft dan Cysco adalah contoh dariperusahaan yang yang sering mengembagkan perusahaannya dengan mendapatkan perusahaan yang teknologinya telah berkembang sesuai dengan misinya. Sehingga ada penyesuaian teknologi dan produk pada organisasi yang dibeli dengan perusahaan yang membeli.

Joint Venture

Joint venture adalah kombinasi kepemilikan, biasanya hanya antara dua perusahaan, untuk membentuk satu kesatuan yang baru. Kepemilikan bisa 50 : 50 atau satu pemilik dapat porsi yang lebih dalam pengendalian perusahaan. Joint venture cocok dilakukan untuk mengeksploitasi peluang menghasilkan produk yang spesifik yang mungkin tidak terpusat pada misi perusahaan. Beberapa perusahaan lebih menyukai pekerjaan dengan resiko yang bisa ditanggung bersama.

Aliansi

Aliansi adalah persetujuan kerjasama yang membolehkan perusahaan tetap bebas, namun menggunakan kekuatan bersama untuk tetap konsisten pada misi perusahaan masing-masing. Ketika produk baru terpusat pada misi, sumberdaya yang substansial telah didapat dan resiko telah ada, maka aliansi adalah strategi yang bagus untuk pengembangan produk. Aliansi secara khusus menguntungkan ketika produk telah dikembangkan dan mempunyai teknologi. jika batasan-batasan dari kedua belah pihak perusahaan sulit diidentifikasi, maka strategi yang terbaik adalah aliansi. Misalnya, Microsoft ingin mengembangkan aliansi dengan perusahaan yang berhubungan dengan komputer, seperti internet dan siaran televise.

DOKUMENTASI PRODUK

Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti berikut ini :

Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakancara pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakangambaran tiga dimensi, berupa gambaran isometrik (yang menggambarkansetiap komponen dan cara penggabungannya).Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakanbentuk skematik bagaimana suatu produk di-assembling, dibelikomponennya atau dikombinasikan, serta alur tiap komponen sesuaidengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu produk akhir.Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasionaluntuk mengassembling dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatukomponen dengan bahan baku yang spesifik berdasarkan bill of materials.Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah itemproduk dan bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan skedulpembuatannya.Pemberitahuan perubahan teknik (engineering changenotice/ECN), merupakan koreksi teknik akibat modifikasi dari gambaranteknik atau bill of materials.Sistem perencanaan produk (cofiguration management),merupakan sistem dari perencanaan produk dan perubahan komponenyang secara akurat dikenali dan dikendalikan secara akuntabilitas atasperubahan pemeliharaannya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Disain proses phisik untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Keputusan-keputusan harus dibuat tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, dan sebagainya. Disain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan.