makalah pelelangan.docx

22
1 PENDAHULUAN Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar  pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan. Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, dan mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran 1.1 Latar Belakang Kota Pekanbaru memiliki letak geografis yang strategis, yang dapat mendukung  pertumbuhan ekonomi, karena berdekatan dengan negara -negara yang lebih maju khususnya di bidang industri. Selain memiliki potensi di atas, Kota Pekanbaru juga merupakan ibukota dari Provinsi Riau. Sebagai pusat administrasi provinsi tentunya memerlukan adanya  pembangunan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung perkembangan di  bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan sarana fisik seperti gedung, kantor, jalan, persekolahan, jembatan dan lainnya merupakan prioritas utama bagi provinsi ini guna menunjang dan menyukseskan program Visi dan Misi Riau 2020 yang telah dicanangkan oleh pemerintah. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan ini adalah : a) Sebagai tugas kuliah wajib yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S-1 STT-PLN dalam menyelesaikan tugasnya.  b) Mahasiswa dapat mengenal dan mengerti tentang pelaksanaan proyek konstruksi. c) Memperluas pola/wawasan berpikir mahasiswa dengan pelaksanaan manajemen  proyek konstruksi d) Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung teori-teori yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

Upload: alan-indra-futiyadi

Post on 09-Oct-2015

190 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    1/22

    1

    PENDAHULUAN

    Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar

    pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan.Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai

    dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan

    dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan

    dengan standar, dan mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang

    digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran

    1.1 Latar Belakang

    Kota Pekanbaru memiliki letak geografis yang strategis, yang dapat mendukung

    pertumbuhan ekonomi, karena berdekatan dengan negara-negara yang lebih maju khususnya

    di bidang industri. Selain memiliki potensi di atas, Kota Pekanbaru juga merupakan ibukota

    dari Provinsi Riau. Sebagai pusat administrasi provinsi tentunya memerlukan adanya

    pembangunan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung perkembangan di

    bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan sarana fisik seperti gedung,

    kantor, jalan, persekolahan, jembatan dan lainnya merupakan prioritas utama bagi provinsi ini

    guna menunjang dan menyukseskan program Visi dan Misi Riau 2020 yang telah

    dicanangkan oleh pemerintah.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Maksud dan tujuan ini adalah :

    a) Sebagai tugas kuliah wajib yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil

    S-1 STT-PLN dalam menyelesaikan tugasnya.

    b)

    Mahasiswa dapat mengenal dan mengerti tentang pelaksanaan proyek konstruksi.

    c)

    Memperluas pola/wawasan berpikir mahasiswa dengan pelaksanaan manajemen

    proyek konstruksi

    d)

    Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung teori-teori yang didapat di bangku

    kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    2/22

    2

    BAB I Pengumpulan Data

    TINJAUAN UMUM PROYEK

    2.1 Pengertian Umum Proyek

    Sebuah proyek dapat didefinisikan sebagai satu usaha dalam jangka waktu yang

    ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah dirumuskan pada waktu

    awal pembangunan proyek akan dimulai. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka maksud dan

    tujuan manajemen proyek adalah usaha kegiatan untuk meraih sasaran yang telah

    didefinisikan dan ditentukan dengan jelas seefesien dan seefektif mungkin. Manajemen

    proyek meliputi Perencanaan (planning), Pengaturan dan Penyediaan staf (Organizing andStaffing), Pengarahan (Directing), Pengkoordinasian (Coordinating), dan Pengontrolan

    (Controlling).

    Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI di Pekanbaru

    merupakan Pembangunan Gedung Negara yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran.

    Pekerjaan yang dilakukan di jalan Sudirman Pekanbaru, tahun anggaran 2008 merupakan

    pekerjaan tahap II (dua) dari bangunan gedung tersebut yang pembangunannya dilaksanakan

    secara bertahap, dimulai tahun 2007 tahap I (satu), meliputi pekerjaan :

    Pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang

    Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Lantai 1 dan 2

    Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bangunan Penunjang.

    2.2 Lokasi dan Situasi Proyek

    Proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI berlokasi di Jalan

    Sudirman Pekanbaru dengan luas lahan 2978.74 m2 dengan keadaan topografi tanah datar.

    Lokasi pekerjaannya terletak di Tengah Kota Pekanbaru dan dapat ditempuh dengan

    menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.

    Lokasi lahan untuk proyek dapat dilihat pada gambar berikut yang masing-masing sisi

    berbatasan dengan:

    a. Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Sudirman

    b. Sebelah Timur berbatasan dengan Rumah Penduduk.

    c.

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor DPRD Pekanbaru.

    d.

    Sebelah Selatan berbatasan dengan SPBU.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    3/22

    3

    Gambar 2. 1 Lokasi proyek pada peta riau dansite plan

    2.3 Data Umum Proyek

    a.

    Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI Tahap

    II

    b. Sumber dana : APBN 2008

    c.

    Pemberi Tugas : Badan Pemeriksa Keuangan RI Jl. Gatot Subroto

    JAKARTA

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    4/22

    4

    d. Kontraktor Pelaksana : PT PP (Persero) Cabang IX Jl. Siberut No. 3 Pekanbaru

    e. Konsultan Perencana : PT. Yodya Karya (Persero) Jl. Bintan No. 14 - Pekanbaru

    f.

    Konsultan Pengawas : PT. Bina Karya (Persero)

    g. Kualifikasi Kontraktor : Gred 7

    h. Kualifikasi Konsultan : Gred 6

    i.

    Nilai Kontrak : Rp.9.500.000.000 (Sembilam Milyar Lima Ratus Juta

    Rupiah)

    j. Sistem Pelelangan : Pelelangan Umum Pasca kualifikasi

    k. Sistem Kontrak : Lump-Sum

    l. Waktu Pelaksanaan : 135 hari kalender

    1. Mulai : 28 Juli 2008

    2.

    Selesai : 16 Desember 2008

    m. Waktu Pemeliharaan : 128 hari kalender

    1. Mulai : 17 Desember 2008

    2.

    Selesai : 23 April 2009

    n. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2008

    o. Jenis Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, Mekanikal, dan Electrical

    p.

    Lokasi Pekerjaan

    1.

    Propinsi : Riau

    2. Kota : Pekanbaru

    3.

    Alamat : Jl.Sudirman

    q. Kuantitas Pekerjaan

    1. Deskripsi Proyek : Gedung 3 lantai

    2.

    Luas Bangunan : 2 978.74 m2

    3. Fungsi : Perkantoran

    r.

    Jenis Struktur : Struktur Beton Bertulang

    s.

    Material Struktur

    1. Beton : 1. Beton Bertulang K300

    2. Balok Presstres Dimensi 60 X 100, K 300

    2. Baja : Baja mutu U-24 untuk baja polos dan U-34 untuk

    Baja ulir

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    5/22

    5

    2.4 Manfaat Proyek

    Manfaat proyek yang diharapkan pihak pengelola Proyek Pembangunan Gedung

    Kantor Perwakilan BPK RI adalah Membuat sendiri kantor Perwakilan BPK RI di

    Pekanbaru, untuk meningkatkan kinerja Pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan

    fungsi kantor BPK-RI di Propinsi Riau. Hal ini sesuai dengan kantor sebelumnya yang masih

    bergabung dengan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    2.5 Lingkup Pekerjaan Proyek Tahap II

    Tahap II (tahuna anggaran 2008) merupakan kegiatan yang secara teknis memerlukan

    kesinambungan serta kesatuan tanggung jawab pelaksanaan dengan tahap I (satu)

    sebelumnya, adapun kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2008

    tahap II (dua) meliputi pelaksanaan pekerjaan :

    a. Pekerjaan Persiapan

    b. Pekerjaan Perubahan Struktur

    1.

    Pekerjaan Perkuatan Struktur

    2. Pekerjaan Pondasi

    c. Pekerjaan Struktur (Kolom, Balok, dan Plat lantai)

    1.

    Pekerjaan Struktur Elevasi + 9,50

    2.

    Pekerjaan Struktur Elevasi + 13,25

    3. Pekerjaan Struktur Elevasi + 13,50

    4.

    Pekerjaan Struktur Elevasi + 14,60

    5. Pekerjaan Struktur Elevasi + 15,45

    6. Pekerjaan Struktur Elevasi + 16,60

    d.

    Penambahan Kolom, Balok Dan Plat

    1. Pekerjaaan Penyambungan

    2.

    Elevasi - 1.65

    3.

    Elevasi +2.65

    4. Elevasi + 5.50

    e. Pekerjaan Arsitektur

    Lantai I

    1. Pekerjaan Dinding

    2. Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Dan Partisi

    3.

    Pekerjaan Plafond

    4. Pekerjaan Pengecatan

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    6/22

    6

    5. Pekerjaan Sanitair

    Lantai II

    1.

    Pekerjaan Dinding

    2. Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Dan Partisi

    Lantai III

    1.

    Pekerjaan Dinding

    2. Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Dan Partisi

    f. Pekerjaan Atap

    1. Pekerjaan Arsitektur Standar

    2. Pekerjaan Atap Dan Kulit Luar

    3. Pekerjaan Arsitektur Non Standar

    4.

    Peningkatan Mutu

    g. Pekerjaan M/E

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    7/22

    7

    BAB II Pembahasan

    Proses Pelelangan Proyek di Lapangan

    2.6.1 Pelelangan

    Pelelangan proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI pada tahap I

    (satu) dimenangkan PT Pembangunan Perumahan (Persero). Kemudian, untuk tahap II (dua)

    merupakan penunjukan langsung dari pemilik proyek, yang ditunjukan kepada PT

    Pembangunan Perumahan (Persero).

    Sistem pelalangan menggunakan sistim pelelangan umum dengan metode paska

    kualifikasi atau penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi dan masuk kedalam peserta

    lelang yang diundang.

    I. Proses Pelelangan tahap I (satu)

    a.

    Persiapan Tender (pelelangan)

    Langkah-langkah persiapan yang harus dilalui sebelum pelaksanaan proses tender yaitu

    sebagai berikut:

    1.

    Mempersiapkan dokumen tender.

    2. Mempersiapkan pelaksanaan tender.

    Anggaran biaya beserta perinciannya tercantum dalam dokumen tender yang menentukan

    besarnya harga yang diajukan pemborong/kontraktor peserta lelang.

    Dokumen tender terdiri dari:

    1. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

    2. Gambar dan data-data keterangan lain.

    Adapun sebelum pelaksanaan tender dimulai maka dilakukan tahap-tahap sebagai

    berikut:

    1.

    Pengumuman Tender

    Pengumuman pelelangan umum No : PENG-PAN/BPK-FSK-KTR/IX/2007/02 tanggal

    01 oktober 2007 di Media Cetak Harian Media Riau dan Harian Nasional Media Indonesia.

    Isi pengumumnya menyatakan bahwa Panitia Pelelangan dan Pemilihan Langsung /

    Penunjukan Langsung Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di

    Pekanbaru Tahun Anggaran 2007 akan Mengadakan Pelelang Umum dengan Methode

    Pascakualifikasi Pengadaan Jasa Pemborongan sebagai berikut :

    Kegiatan / Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Fisik Gedung Kantor Perwakilan

    Bpk-Ri Di Pekanbaru

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    8/22

    8

    Segmen Pasar/Kualifikasi : Gol.Non Kecil (M1/B2) Gred 5,6, dan 7

    Bidang / SubBidang : Arsitektur/Perumahan dan Pemukiman (AP001)

    Arsitektural/Bangunan-Bangunan Non Perumahan

    Lainnya (21005)

    Nilai Perkiraan Dana Perpaket : Rp 5.130.085.000

    Jenis Pengadaan : Pelelangan Umum

    Lokasi : Pekanbaru

    Methode Pascakualifikasi Untuk pelelangan umum, dimana dokumen kualifikasi

    disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran. Penilaian kualifikasi dilakukan

    terhadap 3 (tiga) penawaran terendah dan wajar serta memenuhi syarat evaluasi penawaran.

    2. Pengambilan Dokumen Pelelangan Umum

    Dokumen pelelangan meliputi dokumen sebagai berikut :

    a)Surat keputusan pemberian pekerjaan.

    b)Surat perjanjian pemborongan.

    c)

    Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan.

    d)Gambar-gambar / brosur yang secara teknis ada kaitannya.

    e)Berita acara pelelangan.

    f)

    Petunjuk-petunjuk dan perintah teknis tertulis serta penjelasan-penjelasan

    perencanaan atau pengawasan selama pekerjaan berlangsung.

    g)Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.

    h)

    Dokumen-dokumen tambahan lainnya yang dikeluarkan sebelumnya adanya kontrak

    kerja dan atas persetujuan pihak pemilik dan kontraktor.

    Pengambilan Dokumen Pascakualifikasi ini diadakan pada tanggal 2 s.d. 11 Oktober

    2007 pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB bertempat di Sekretariat Panitia Lelang Kantor BPK RI

    Jl.Gajah Mada No.200 Pekanbaru, dengan syarat menyerahkan foto copy Sertifikat Badan

    Usaha (SBU) yang masih berlaku dan dilegalisir tahun 2007 dan menunjukan yang aslinya.

    3.

    Rapat Penjelasan (Aanwijzing)

    Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para kontraktor dengan pihak pemilik.

    Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) pada hari jumat 5 0ktober 2007 pukul 09.00 wib

    bertempat diruang rapat kantor perwakilan BPK RI di Pekanbaru, yang dihadiri seluruh

    anggota panitia lelang dan rekanan yang ada. Rapat dipimpin oleh Johny Indra Kencana,SE

    sebagai Ketua Panitia / Anggota.

    Dengan pokok-pokok penjelasan, perubahan dan penambahan yang telah dilaksanakan

    serta disepakati pada rapat Aanwijzing tersebut sebagai berikut :

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    9/22

    9

    a)Cara penyampaian penawaran,

    b)Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran,

    c)

    Acara pembukaan dokumen penawaran,

    d)Metode evaluasi,

    e)Hal-hal yang menggugurkan penawaran,

    f)

    Jenis kontrak yang akan digunakan,

    g)Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan

    produksi dalam negeri,

    h)Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil termasuk

    koperasi kecil,

    i) Besaran, masa berlaku dan pinjaman yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran.

    Pada bidang administrasi dijelaskan akan persyaratan-persyaratan yang tercantum

    dalam dokumen tender. Seandainya terdapat hal-hal yang masih meragukan misalnya tentang

    syarat-syarat peserta lelang, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain.

    Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain tentang modifikasi baru atau ukuran-ukuran

    gambar yang tidak cocok, gambar konstruksi yang sulit dimengerti atau dibaca, serta

    kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.

    Hasil temu wicara ini dibuatkan berita acara penjelasan (aanwijzing) dan ditandatangani oleh

    tiga wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat. Pada

    proyek ini yang ditunjuk sebagai wakil dari calon peserta lelang adalah semua wakil dari

    perusahaan yang ikut mengajukan penawaran. Dokumen berita acara ini kemudian menjadi

    bagian pengikat sebagai dokumen tender tambahan.

    4.

    Jaminan Penawaran

    Rekan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborong ini diharuskan untuk

    memberikan jaminan tender (tender bond) pemilik. Besar jaminan tender diatur dalam

    dokumen tender, umumnya berkisar antara 1% sampai 3% dari nilai harga perkiraan sendiri

    (HPS). Nilai dan masa berlakunya sesuai ketentuan dalam data lelang, yakni 90 (sembilan

    puluh) hari kalender.

    Jaminan penawaran pada proyek Pembangunan Gedung Perwakilan BPK RI ditetapkan sbb :

    Nilai Pagu : Rp 5.130.085.000

    Nilai Jaminan Penawaran : Rp 150.000.000 ( 3% dari nilai pagu )

    Jangka Waktu jaminan penawaran : 90 (sembilan puluh) hari kalender

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    10/22

    10

    Ditujukan Kepada : Pejabat Pembuat Komitmen Program

    Peningkatan Sarana dan Prasarana Negara

    Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru

    b. Penyampaian Penawaran

    Pemasukkan penawaran paling lambat hari rabu tanggal 17 Oktober 2007 pukul 09.00

    s/d 13.00 wib di alamat panitia lelang. Sampul pembungkus disyaratkan tidak tembus

    pandang, perekat dimintak yang kuat. Peserta yang menyobek segel dianggap melanggar.

    Dokumen Penawaran terdiri dari 2 (dua) sampul yaitu sampul pertama berisi dokumen

    administrasi dan teknis, sampul kedua berisi dokumen harga.

    c. Pembukaan Penawaran Dan Evaluasi Administrasi

    Panitia pengadaan akan mengevaluasi dan menilai atas dokumen penawaran sampul 1

    (satu). Panitia berwenang melakukan proses klarifikasi dan ferifikasi atas data-data dokumen

    penawaran dalam sampul kesatu. Dokumen kualifikasi sampul kedua tidak akan dibuka

    hingga proses evaluasi dan penilaian sampul kesatu dinyatakan selesai. Kemudian panitia

    pengadaan akan mengundang peserta yang telah memenuhi persyaratan dan mempunyai

    skoring penilaian sampul kesatu diatas nilai ambang batas yang diterapkan untuk pembukaan

    sampul kedua.

    Pembukaan Penawaran (sampul I) pada hari Rabu 17 Oktober 2007 pukul 14.00 wib

    di Ruang Rapat Kantor Perwakilan BPK-RI Pekanbaru.

    Hal-hal yang di evaluasikan sebagai berikut :

    a.

    Manajer Proyek (CV, copy ijazah legalisir)

    b. Ijin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)

    c. Sertifikat Manajemen Mutu (ISO)

    d.

    Sertifikat Manajemen K3 (OSHAS)

    e. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Legalisir 2007

    f.

    Nama ada dalam Akte Jabatan Direktur/Kacab

    g.

    Bukti Pelunasan Pajak (3 Bulan Terakhir)

    h. Pengalaman Pekerjaan

    i. Kemampuan Dasar (KD). Pengalaman perusahaan 7 tahun terakhir

    j. Formulir Isian Kualifikasi (Matrai, Tanda Tangan, Cap Perusahaan)

    k. Laporan Keuangan Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

    l. Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Umum/Pemerintah

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    11/22

    11

    Berdasarkan penilaian tersebut dinyatakan 3 perusahaan yang lengkap dari 11 rekanan yang

    memasukkan dokumen penawaran, yaitu: PT. ADHI KARYA (Persero), PT. WASKITA

    KARYA (Persero), PT. PENGEMBANGAN PERUMAHAN (Persero).

    d. Penetapan dan Penunjukan Pemenang

    Berdasarkan keputusan Panitia Pelelangan tanggal 22 Oktober 2007 setelah melalui

    tahap evaluasi administrasi dan teknis maka dinyatakan perusahaan PT.PEMBANGUNGAN

    PERUMAHAN (persero) sebagai pemenang tender dengan skor akhir teknis 89,97 dan

    memenuhi syarat administrasi. kemudian pimpinan proyek mengeluarkan SPMK (Surat

    Perintah Mulai Kerja), dengan harga kontrak Rp 4.563.000.000.

    II. Penunjukan langsung tahap II (dua)

    Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2000 tentang Penyelengaraan Jasa

    Kontruksi, Pasal 12 butir 1.a (5) menyatakan bahwa pekerjaan lanjutan yang secara teknis

    merupakan satu kesatuan kontruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan

    bangunan tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang dilaksanakan.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah

    No.339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan

    Jasa Kontruksi oleh Instansi Pemerintah dalam Bab.III.B point 4 tentang Penunjukan

    Langsung dapat dilakukan untuk pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan

    kontruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-

    pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, dengan persetujuan Menteri /

    Gubernur / Bupati / Walikota.

    Sehubungan dengan pertimbangan diatas maka pekerjaan tahap II (dua) merupakan

    pekerjaan lanjutan dari tahap I (satu) yang secara teknis merupakan kesatuan kontruksi yang

    tidak dapat dipisahkan. Adapun mekanisme penunjukan langsung tersebut antara lain :

    Rekomendasi teknis dari pihak BPK-RI (Owner) kepada dinas KIMPRASWILtanggal 21 januari 2008.

    Kajian Teknis Pekerjaan Lanjutan Pembangunan. Dalam hal ini dinas Kimpraswil

    dalam isi surat tanggal 25 januari 2008 menyampaikan, kepada PT Bina Karya dan

    Yodya Karya untuk mempelajari secara teknis / kajian teknis terhadap Pekerjaan

    Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru Tahun

    Anggaran 2008 (tahap II).

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    12/22

    12

    Pada tanggal 30 Januari dan 04 Febuari, PT.Yodya Karya (Persero) dan PT. Bina

    Karya (Persero) menyampaikan Surat Pernyataan Teknis / Kajian Teknis kepada

    Dinas Kimpraswil Propinsi Riau.

    Berdasarkan surat tersebut dan telaah Staff Dinas Kimpraswil Propinsi Riau,

    Pekerjaan Lanjutan (tahap II) Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di

    Pekanbaru Tahun Anggaran 2008 adalah Pekerjaan Lanjutan secara teknis merupakan

    kesatuan kontruksi, kesatuan fungsi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan

    selanjutnya. Sesuai Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2000 tentang Penyelengaraan

    Jasa Kontruksi dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah

    No.339/KPTS/M/2003. Ini merupakan surat balasan Rekomendasi Teknis Penunjukan

    Langsung (PL) kepada pihak owner yaitu Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru.

    Pada tanggal 14 juni 2008, BPK-RI mengeluarkan Surat Penetapan Pelaksanaan

    Pekerjaan kepada Panitia Pelelangan dan Pemilihan Langsung / Penunjukan Langsung

    Kegiatan Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru

    Tahun Anggaran 2008, dengan menetapkan pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan

    lanjutan sebagai berikut :

    Tabel 2. 1Rekanan pemenang Proyek

    No Pekerjaan Pelaksana

    1 Konsultan Perencana PT. Yodya Karya (Persero)

    Cabang IV Pekanbaru, Riau

    2 Manajemen konstruksi PT. Bina Karya (Persero)

    Cabang Pekanbaru, Riau

    3 Konstruksi PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

    Cabang IX Pekanbaru, Riau

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    13/22

    13

    2.6.2Sistem Kontrak

    Dalam proyek Pembangunan Gedung Perwakilan BPK-RI ini memakai sistem

    pembayaranLump-sum yaitu owner membayarkepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu

    proyek yang sesuai dengan rencana-rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan dan dibuat

    oleh perencana. Pembayaran dibayar sebagian pada selang waktu atau menurut bobot

    pekerjaan.

    Tahap I (satu)

    Harga kontrak awal Rp 4.563.000.000 dihitung berdasarkan beban untuk 4 (empat)

    lantai. Setelah terjadi penandatanganan kontrak pada 2 November 2007, ternyata biaya yang

    tersedia untuk keseluruhan tidak tersedia untuk 4 (empat) lantai. Maka hasil konsultasi

    dengan Sekjen dan Biro Keuangan BPK-RI di Jakarta tanggal 3 November 2007, karena

    keterbatasan anggaran tersebut pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di

    Pekanbaru diubah menjadi 3 (tiga) lantai. Selain itu pada desai awal belum ada bangunan

    untuk rumah pompa, rumah jenset, ground water reservoir serta septic tank dan sumur

    resapan. Sehingga terjadi perjanjian pekerjaan tambah kurang yang tercantum dalam

    addendum I. pekerjaan tambah kurang yang termasuk pada addendum I adalah :

    a. Pekerjaan kurang

    Pekerjaan pondasi

    Pekerjaan struktur Lantai 1 dan Lantai 2

    b. Pekerjaan tambah

    Pekerjaan struktur Lantai 1 dan Lantai 2

    Pekerjaan bangunan Penunjang ( GWR, Ruang Pompa, Ruang Genset, Septitank,

    dan Sumur Resapan )

    Pekerjaan Mekanikal Elektrikal ( Plumbing, Instalasi Air Hujan, dan Sparing

    Kabel Listrik ).

    Harga kontrak pada addendum I disepaki sebesar Rp 4.979.174.000, dengan demikian terjadi

    penambahan biaya sebesar Rp 415.788.000 (9,11 %) dari harga kontrak awal. Harga ini

    tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal dan tidak merubah jadwal serah terima pertama

    sesuai kontrak.

    Tahap II (dua)

    Nilai kontrak Rp 9.500.000.000. Pada tahap II (dua) terjadi addendum II. Ini

    dikarenakan adanya perubahan desain yang mengakibatkan perubahan kuantitas pekerjaan

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    14/22

    14

    yang diinginkan oleh pihak BPK-RI sehingga beberapa pekerjaan proyek tidak dapat

    dilaksanakan tepat waktu. Untuk menghindari penambahan nilai kontrak maka dilakukan

    Contract Change Order (CCO), dimana nilai pekerjaan proyek tersebut dialihkan atau diganti

    pada pekerjaan yang lain yang nilai pekerjaannya sama dengan nilai pekerjaan yang belum

    jadi dikerjakan. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ditambah 7 (tujuh) hari.

    Pekerjaan yang mengalami CCO yaitu pekerjaan pembuatan anjungan Melayu diganti

    dengan pekerjaan penambahan kolom (K5) pada entrance,penambahan pile pada dua kolom

    lain dan beberapa perubahan model alumunium eksterior. Untuk lebih jelasnya lihat

    Lampiran gambar.

    2.6 Pelaksanaan Proyek di Lapangan

    2.7.1Organisasi dan Personil

    Adapun pihak-pihak yang memainkan peranan penting di dalam proses pembangunan

    adalah :

    1. Pemilik Proyek

    Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki proyek. Pada proyek Pembangunan

    Gedung Kantor Perwakilan BPK RI ini pemilik proyek adalah Badan Pemeriksa Keuangan

    Republik Indonesia (BPKRI) yang juga sekaligus bertindak sebagai pemberi tugas.

    Adapun tugas dan wewenang dari pemilik proyek antara lain :

    a. Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor

    sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik.

    b. Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas.

    c. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor tidak

    dapat memberikan hasil pekerjaan yang sempurna dan melanggar ketentuan yang

    terdapat pada kontrak tanpa persetujuan owner.

    d.

    Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.

    e. Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan kontraktor.

    f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.

    2.

    Konsultan Perencana

    Konsultan perencana adalah pihak yang dipilih oleh pemberi tugas melalui pelelangan

    untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    15/22

    15

    dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif,

    yaitu PT. Yodya Karya (Persero)

    Konsultan perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan,

    dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan kontruksi, memberikan penjelasan pekerjaan

    pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran penyelesaian terhadap

    persoalan perencanaan yang timbul selama tahap kontruksi. Konsultan perencana mulai

    bertugas sejak tahap perencanaan sampai dengan waktu serah terima pertama pekerjaan oleh

    kontraktor.

    Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain :

    a. Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek secara

    keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan administrasi.b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan sebagai

    acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi teknis (persyaratan

    material dan peralatan, serta metode kerja yang digunakan).

    c. Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek maupun kepada

    kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas, meragukan atau yang

    dapat menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang menyangkut perencanaan

    demi kelancaran dan kelangsungan proyek.

    d. Bertanggung jawab atas seluruh perencanaan struktural yang dibuat, perhitungan

    konstruksi maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB).

    3. Konsultan Manajemen Proyek

    Merupakan pihak konsultan pengawas pembangunan gedung yang dipilih oleh pemilik

    proyek melalui pelelangan untuk bertindak sepenuhnya mewakili pemilik proyek dalam

    memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan pada batas-

    batas yang telah ditentukan baik secara teknis maupun administratif. Konsultan pengawas

    yang ditunjuk pada proyek ini adalah PT. BINA KARYA (Persero).

    Tugas dan wewenang konsultan pengawas antara lain :

    a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan

    dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

    b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi

    ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    16/22

    16

    c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju

    pencapaian volume/realisasi fisik.

    d.

    Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang

    terjadi selama pekerjaan konstruksi.

    e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan

    dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,

    laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstuksi yang dibuat oleh

    kontraktor.

    f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,

    pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

    g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh

    kontraktor.

    h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

    i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi

    perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir pekerjaan

    pengawasan.

    j. Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan

    bangunan gedung.

    k.

    Membantu pengelola proyek dalam menyusun Dokumen Pendaftaran.

    l. Membantu pengelola proyek mengurus sampai mendapatkan IPB (Ijin Penggunaan

    Bangunan) dari Pemerintah Daerah Tingkat II setempat.

    4. Kontraktor Pelaksana

    Kontraktor pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan untuk

    melakukan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah

    dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yangtelah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik proyek. Tugas dari

    kontraktor pelaksana, adalah PT.PENGEMBANG PERUMAHAN (Persero), yaitu

    melaksanakan pekerjaan kontruksi di lapangan. Adapun susunan organisasinya adalah

    sebagai berikut :

    a.

    Manajer Proyek

    Tugas dan wewenangnya adalah:

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    17/22

    17

    1. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dalam rangka

    pelaksanaan pekerjaan.

    2.

    Memberi pengarahan dalam tahap pembuatan RPAPP (Rencana Pelaksanaan

    Anggaran Pelaksanaan Proyek).

    3. Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.

    4.

    Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan

    proyek.

    5. Memberikan pengarahan dan memantau serta mengevaluasi pelaksanaan

    proyek.

    6. Melakukan negosiasi dengan sub kontraktor/suplier bersama UPP (Unit

    Penentuan Pembelian) dan Kepala Divisi.

    b.

    Pelaksana Lapangan

    Tugas dan wewenangnya adalah:

    1.

    Mengumpulkan data untuk proses pembuatan rencana pelaksanaan proyek.

    2. Membuat studi perbandingan untuk menentukan metode yang tepat.

    3. Membuat laporan intern dan ekstern serta melakukan monitoring proyek.

    4.

    Melakukan studi untuk menjamin mutu pelaksanaan.

    5.

    Evaluasischedulesecara rutin.

    6. Memproses berita acara tepat waktu.

    7. Mengembangkan motivasi kerja bawahan.

    8. Mewakili kepala proyek jika berhalangan di tempat.

    c. Supervisor

    Tugas dan wewenangnya adalah:

    1.

    Mengumpulkan data-data untuk proses pembuatan rencana pelaksanaan proyek.

    2.

    Bersama-sama kepala proyek menyusun RPAPP (Rencana Pelaksanaan

    Anggaran Pelaksanaan Proyek).

    3.

    Mengkoordinir pengadaan mandor dan tenaga kerja lainnya.

    4. Menguasai dokumen kontrak, gambar dan spesifikasi teknis.

    5. Meningkatkan efisiensi proyek.

    6.

    Menjaga kualitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.

    7.

    Menjaga safety sesuai dengan persyaratan.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    18/22

    18

    8. Mengembangkan dan memotifasi bawahan yang berada di bawah

    koordinasinya.

    d. General Affair

    Tugas dan wewenangnya adalah:

    1.

    Mengumpulkan data-data untuk proses membuat rencana pelaksanaan proyek

    bagian administrasi dan keuangan.

    2. Menguasai isi dokumen kontrak yang berkaitan dengan bidangnya.

    3.

    Meningkatkan efisiensi proyek.

    4. Melaksanakan administrasi bagian kepegawaian dan keuangan.

    5. Menjamin keamanan dan keselamatan sesuai persyaratan.

    6.

    Mengembangkan dan memotifasi bawahan yang ada di bawahnya.

    e. Surveyor

    Tugas dan wewenangnya adalah:

    1.

    Membuat analisa harga satuan pekerjaan.

    2. Melakukan perhitungan pekerjaan tambah kurang.

    3. Bersama kepala teknik melaksanakan klaim tagihan.

    4. Bersama dengan team proyek melaksanakan negosiasi pekerjaan lapangan.

    5. Menyiapkan data-data perusahaan dengan baik.

    f.

    Administrasi

    Tugas dan wewenangnya :

    1. Mempersiapkan data seluruh karyawan yang ada di proyek.

    2. Menangani seluruh surat-surat intern dan ekstern perusahaan.

    3.

    Mengarsipkan seluruh data tersebut diatas dengan baik.

    4. Melaksanakan tertib administrasi tugasnya dengan baik.

    g. Tenaga Bagian Mekanikal

    Tugasnya adalah:

    1. Memasang instalasi listrik dan menerangkan lapangan.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    19/22

    19

    2. Membuat sarana dan prasarana serta mengontrol dan memperbaiki sarana kerja

    yang ada.

    3.

    Membuat rencana kerja sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.

    h.

    Tenaga BagianDrawing

    Tugasnya adalah:

    1. Membuatshop drawingsecara benar dan jelas.

    2. Membuat gambar detail yang rumit.

    3.

    Membuat as build drawingberdasarkanshop drawingdan kondisi lapangan.

    4. Membuat tertib administrasi gambar.

    i.

    Tenaga Bagian Logistik

    Tugasnya adalah:

    1.

    Memahami daftar sub kontraktor yang dikeluarkan oleh UPP (Unit Penentuan

    Pembelian) pusat.

    2. Mencari bahan atau peralatan serta melapor ke kepala proyek.

    3. Mencari penawaran harga atas intruksi kepala operasi minimum tiga

    subkontraktor.

    j.

    Tenaga Bagian Pengukuran

    Tugasnya adalah:

    1. Melaksanakan kalibrasi alat ukur secara periodik sesuai dengan waktu yang

    telah ditentukan.

    2. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pengukuran.

    3. Melaksanakan marking untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan.

    k. Tenaga Bagian Gudang

    Tugasnya adalah:

    1. Membuat surat jalan penolakan bahan jika diperlukan.

    2. Membuat bon penerimaan barang berdasar surat jalan yang diterima setelah

    dicek dan mengisikan pada stock card serta membukukan dalam buku harian

    gudang.

    3. Menyerahkan surat jalan kepada supplier.

    4. Mencatat pengeluaran bahan di dalam stock secara tertib.

    l.

    Tenaga Keamanan (Security)

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    20/22

    20

    Tugasnya adalah:

    1. Mengamankan areal proyek.

    2.

    Mengamankan material dan peralatan yang ada di dalam proyek.

    3. Mengontrol surat jalan material keluar masuk proyek.

    5. Sub Kontraktor Pelaksana

    Selain proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI ini ditangani oleh

    pihak kontraktor, dalam hal ini adalah PT. PENGEMBANGAN PERUMAHAN (Persero),

    dalam proyek ini juga menggunakan jasa sub kontraktor yaitu CV. INDI GRIYA KENCANA

    menangani pekerjaan kusen almunium, dan PT. RADO UTAMA yang menangani pekerjaan

    atap Smarttrus dan pekerjaan genteng keramik.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    21/22

    21

    KESIMPULAN

    Dalam makalah ini dijelaskan tentang sistem pelelangan dan penunujukan kontrak suatu

    proyek. Perusahaan yang bisa mengikuti pelelangan harus mengikuti kriteria yang sudah

    ditetapkan oleh owner semisal memiliki badan hukum, jaminan keselamatan kerja dan

    NPWP.

    Hal-hal yang dapat disarankan adalah:

    1. Metode pengendalian Konsep Nilai dalam implementasinya yang menggunakan

    pengendalian dan pelelangan perlu dikaji.

    2. Perlu dirancang alternatif-alternatif sistem penanganan bila terjadi penyimpangan biaya

    dan waktu secara terpadu.

  • 5/19/2018 MAKALAH PELELANGAN.docx

    22/22

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    www.Google.co.id

    Ervianto,Wulfram I. 2002.Manajemen Proyek Konstruks., Yogyakarta: Andi

    Kh. Ir Sunggono. 2000.Buku Teknik Sipil. Bandung: Nova

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/