makalah pe progkes.doc

73
MAKALAH PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Oleh: Kelompok 6 Kelas C FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER

Upload: ardhy-hardiyansyah

Post on 26-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH pe progkes.doc
Page 2: MAKALAH pe progkes.doc

MAKALAH

PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

NASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Perencanaan dan Evaluasi Program

Kesehatan

Oleh:

Kelompok 6

Kelas C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2014

MAKALAH

PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

ii

Page 3: MAKALAH pe progkes.doc

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Makalah : Perencanaan Program dan Kegiatan di

Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional

2. Ketua

a. Nama Lengkap : Serius Miliyani Dwi Putri

b. NIM : 122110101106

c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat

d. Universitas : Universitas Jember

e. Alamat Rumah dan No HP : Jl. Kalimantan IV/53 dan 089 700578 01

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Penulis : 9 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Yennike Tri H., S.KM., M.Kes.

b. NIP : 19781016 200912 2 001

c. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Mastrip Jember dan 081 252 115 311

Jember, 1 September 2014

Menyetujui,

Dosen Pendamping

Yennike Tri H., S.KM., M.Kes.

NIP. 19781016 200912 2 001

Ketua

Serius Miliyani D. P.

NIM. 122110101106

iii

Page 4: MAKALAH pe progkes.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai analisis Visi, Misi, dan

Rencana Strategi pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian makalah ini diantaranya :

1. Dosen mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan

2. Teman-teman FKM yang telah memberikan dukungan.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan sekaligus sebagai wacana bagi

para mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan.

Kami sadar bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna. Maka dari itu

kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah

ini diwaktu yang akan datang.

Jember, 1 September 2014

Penulis

iv

Page 5: MAKALAH pe progkes.doc

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i

Halaman Pengesahan .................................................................................. ii

Kata Pengantar ............................................................................................ iii

Daftar Isi ...................................................................................................... iv

Bab 1. Pendahuluan .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................ 2

Bab 2. Profil Institusi .................................................................................. 3

2.1 Visi, Misi dan Analisisnya ................................................................. 3

2.1.1. Visi ......................................................................................... 3

2.1.2. Kriteria Visi yang Baik .......................................................... 3

2.1.3. Analisis Visi yang Baik ......................................................... 4

2.1.4. Misi ........................................................................................ 5

2.1.5. Kriteria Misi yang Baik ......................................................... 6

2.1.6. Analisis Misi .......................................................................... 6

2.1.7. Keterkaitan Visi dan Misi BKKBN........................................ 7

2.2 Rencana Strategi dan Analisisnya ..................................................... 9

2.2.1. Rencana Strategi .................................................................... 9

2.2.2. Analisis Strategi dan Keterkaitan Renstra dan Misi .............. 9

2.2.3. Analisis SWOT ...................................................................... 12

2.3 Kebijakan BKKBN ............................................................................ 15

2.4 Landasan Hukum BKKBN ................................................................

2.5 Fungsi BKKBN dan Tugas Pokok ..................................................... 18

Bab 3. Perencanaan Program ..................................................................... 21

3.1 Uraian Program BKKBN ................................................................... 21

3.2 Rencana Program ............................................................................... 23

3.3 Rencana Anggaran ............................................................................. 36

Bab 4. Penutup ............................................................................................. 40

4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 40

Daftar Pustaka ............................................................................................. 42

v

Page 6: MAKALAH pe progkes.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan program KB Nasional dipengaruhi oleh dinamika yang

terjadi di dunia internasional. Pada kurun waktu 1970-an hingga 1990-an,

keberhasilan program KB di Indonesia sangat ditentukan pada aspek demografis

semata yaitu pengendalian angka kelahiran. Namun pasca ditandatanganinya

International Conference on Population and Development (ICPD) di Cairo

Tahun 1994, telah terjadi pergeseran paradigma yang cukup signifikan dalam

pelaksanaan program KB yaitu dari pendekatan demografis menjadi

mengedepankan aspek hak-hak asasi manusia. Disamping itu pula, Indonesia

merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang menyepakati tujuan-

tujuan pembangunan global dalam Millennium Development Goals (MDGs)

yang telah diratifikasi pada tahun 2000. Dalam tujuan global kelima (b),

seluruh Negara penandatangan sepakat untuk membuka akses kesehatan

reproduksi secara universal kepada seluruh individu yang membutuhkan

termasuk di dalamnya adalah peningkatan Contraceptive Prevalence Rate

(CPR), penurunan unmet need, penurunan angka fertilitas remaja dan

peningkatan usia kawin pertama perempuan.

Pada bagian lain, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) Tahun 2005 – 2025, pada bagian lampiran disebutkan bahwa

membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas diarahkan pada

peningkatan kualitas SDM Indonesia yang ditandai antara lain dengan

meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan

Gender (IPG), serta tercapainya penduduk tumbuh seimbang yang ditandai

dengan angka reproduksi neto (NRR) sama dengan 1, atau angka kelahiran total

(TFR) sama dengan 2,1.

Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk diarahkan pada

peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang

1

Page 7: MAKALAH pe progkes.doc

terjangkau, bermutu dan efektif menuju terbentuknya keluarga kecil yang

berkualitas.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa Keluarga

Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal

melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan

sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

2010-2014 diarahkan kepada pengendalian kualitas penduduk melalui tiga

prioritas utama: (1) Revitalisasi Program KB; (2) Penyerasian kebijakan

pengendalian penduduk; dan (3) Peningkatan ketersediaan dan kualitas data serta

informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat waktu. Selain itu

dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menekankan perlunya

dilakukan perubahan/ penyerasian terhadap Renstra BKKBN tentang

Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2010 - 2014

yang meliputi penyesuaian untuk beberapa kegiatan prioritas dan indikator

kinerjanya.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Tujuan Umum

Menganalisis Visi, Misi, Rencana Strategis, dan Program Kerja BKKBN

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui profil BKKBN yang terdiri dari visi dan misi,

rencana strategi, kebijakan, landasan hukum, fungsi dan tugas pokok,

struktur organisasi BKKBN

b. Menganalisis Visi, Misi, Rencana Strategis dan Program Kerja

BKKBN

c. Memberikan gambaran salah satu Rencana Strategis dan Program

Kerja BKKBN

2

Page 8: MAKALAH pe progkes.doc

BAB II

PROFIL INSTITUSI

2.1 Visi, Misi BKKBN dan Analisisnya

2.1.1. Visi

Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan dan

bersifat praktis, realistis untuk dicapai, memberikan tantangan serta

menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai BKKBN untuk

mewujudkannya. Visi BKKBN adalah “Penduduk Tumbuh Seimbang

2015”. Visi tersebut merupakan salah satu dari prioritas pembangunan

nasional yaitu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan

keluarga berkualitas yang ditandai dengan menurunnya angka fertilitas (TFR)

menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate (NRR) =1.

2.1.2. Kriteria Visi yang Baik

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Succinct. Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4

kalimat.

2. Appealing. Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan

yang akan memberikan semangat pada anggota organisasi.

3. Feasible. Visi yang baik harus bisa dicapai dengan sumber daya, energi,

waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan dan objektif yang stretch bagi

anggota organisasi.

4. Meaningful. Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif anggota

organisasi namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili

sebuah emosi.

5. Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan

untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap anggota organisasi

bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum.

3

Page 9: MAKALAH pe progkes.doc

2.1.3. Analisis Visi

Visi BKKBN adalah “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”.

Berdasarkan kriteria visi yang baik menurut Wibisono (2006,p,43),

visi BKKBN menyatakan cita-cita/keinginan perusahaan di masa depan,

singkat, jelas, mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan. Sedangkan

menurut sumber lain visi BKKBN juga telah memenuhi kriteria visi yang

baik yaitu :

a. Succinct atau pernyataan visi tersebut singkat tidak lebih dari 3-4 kalimat.

Berdasarkan hal ini, visi BKKBN hanya terdiri atas 1 kalimat saja, yakni

“Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”. Secara structural, visi ini tidak

melebihi 4 kalimat. Namun visi ini cenderung menimbulkan kebingungan,

khususnya pada kata seimbang.

b. Appealing atau visi jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan

yang akan memberikan semangat pada anggota organisasi. Dalam visi

tersebut menggambarkan kondisi masa depan yang ingin dicapai pada

tahun 2015.

Berdasarkan analisis kelompok 6, kata seimbang menimbulkan

kebingungan bagi pembaca, sebab kata seimbang tidak diikuti dengan

kata keterangan yang mampu menjelaskan kepada pembaca apa maksud

dari seimbang yang dicita-citakan BKKBN. Bagi orang awam, hal ini

menimbulkan kebingungan. Namun bagi orang yang sudah ahli di bidang

kependudukan dapat diduga mereka sudah memahami makna kata

seimbang yang dimaksud BKKBN.

Kelompok 6 mencoba mencari tahu seluk beluk BKKBN mengeluarkan

visi seperti ini sebab dengan mempelajari latar belakang pembuatan visi

BKKBN maka kelompok 6 dapat meyimpulkan apa yang dimaksud kata

seimbang di visi tersebut. Setelah mempelajari beberapa hal, maka

kelompok 6 meyimpulkan visi ini memiliki makna bahwa Indonesia

bercita-cita mempunyai penduduk yang seimbang di tahun 2015. Kata

seimbang mempunyai makna tidak berat sebelah/proposional, hal ini

mengacu pada fokus pembangunan yang tertera dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 dan visi misi

4

Page 10: MAKALAH pe progkes.doc

Presiden yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

tahun 2010-2014. Visi ini merupakan salah satu prioritas pembangunan

nasional yaitu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan

keluarga berkualitas yang ditandai dengan menurunnya angka fertilitas

(TFR) menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate (NRR) = 1.

c. Feasible atau visi menyertakan tujuan dan objektif yang stretch bagi

anggota organisasi. Pada visi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”,

tercantum kata “seimbang” yang menunjukkan bahwa fokus kerja

BKKBN adalah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk yang

berlebih.

d. Meaningful atau pernyataan visi bisa menggugah emosi positif anggota

organisasi namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili

sebuah emosi. Visi tersebut tidak menggunakan kata-kata yang mewakili

sebuah emosi serta memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi

yang kuat untuk mewujudkannya.

e. Measurable atau pernyataan visi bisa diukur dan dimungkinkan untuk

melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap anggota organisasi bisa

mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum. Terlihat bahwa visi

BKKBN tersebut telah menetapkan tujuan dengan target pencapaian pada

tahun 2015.

2.1.4. Misi

Misi merupakan jalan untuk mencapai Visi. Misi BKKBN adalah

“Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan

Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”. Misi ini dilakukan

dengan cara:

1. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk;

2. Penetapan parameter penduduk;

3. Peningkatan penyediaan dan kualtias analisis data dan infromasi;

4. Pengendalian penduduk dalam pembangunan kependudukan dan keluarga

berencana; serta

5

Page 11: MAKALAH pe progkes.doc

5. Mendorong stakeholder dan mitra kerja untuk menyelenggarakan

pembangunan keluarga berencana dalam rangka penyiapan kehidupan

berkeluarga bagi remaja, pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan

ketahanan dan kesejahteraan keluarga peserta KB.

Melalui misi ini BKKBN berupaya untuk menciptakan penduduk yang

berkualitas yang akan mempercepat tercapainya pertumbuhan ekonomi dan

tujuan pembangunan.

2.1.5. Kriteria Misi yang Baik

Pernyataan misi yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria seperti

berikut:

1. Simple and Clear. Pernyataan misi harus dicukup diwakili oleh 2-3

pernyataan saja. Semua pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas

dimengerti serta tidak menggunakan jargon-jargon organisasi.

2. Broad and long-term in future. Pernyataan misi organisasi harus cukup

luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang.

Misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran yang akan dicapai di

masa depan dengan jelas. Pernyataan misi organisasi harus tetap valid

pada 20 tahun mendatang sama seperti kondisi sekarang.

3. Focus on the present. Pernyataan misi organisasi tidak boleh terlalu

berorientasi pada masa depan sehingga kurang bisa fokus pada kondisi

organisasi di masa sekarang.

4. Easy to understand. Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang

mudah dimengerti akan memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut

kepada anggota organisasi dan stakeholder.

2.1.6. Analisis Misi

BKKBN adalah “Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan

Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”.

1. Simple and Clear. Pernyataan misi cukup diwakili oleh dua sampai tiga

pernyataan saja. Misi BKKBN diwakili oleh dua pernyataan. Semua

6

Page 12: MAKALAH pe progkes.doc

pernyataan tersebut sederhana dan jelas serta tidak menggunakan jargon-

jargon organisasi.

2. Broad and long-term in future. Pernyataan misi organisasi harus cukup

luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang.

Misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran yang akan dicapai di

masa depan dengan jelas. Misi dari BKKBN memiliki cakupan yang luas

dan mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang.

3. Focus on the present. Pernyataan misi organisasi tidak boleh terlalu

berorientasi pada masa depan sehingga kurang bisa fokus pada kondisi

organisasi di masa sekarang. Misi BKKBN fokus pada kondisi BKKBN

saat ini, yakni Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan

Kependudukan serta berorientasi pada masa depan yakni Mewujudkan

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

4. Easy to understand. Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang

mudah dimengerti akan memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut

kepada anggota organisasi dan stakeholder. Misi dari BKKBN mudah

dimengerti dan diingat sehingga memudahkan mengkomunikasikan misi

tersebut kepada anggota organisasi dan stakeholder.

2.1.7. Keterkaitan Visi dan Misi

Penduduk tumbuh seimbang didasari oleh alasan sebagai berikut :

1. Jumlah penduduk yang besar menurut Sensus Penduduk 2010, jumlah

penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa, namun pertumbuhan

penduduk yang besar tersebut tidak diimbangi oleh kualitas penduduk

yang baik.

2. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahun meningkat

walaupun kecil, namu jika dibiarkan akan terjadi peningkatan yang besar.

Laju pertumbuhan penduduk seimbang dan ideal yang ditandai dengan

Total Fertility Rate(TFR) 2,1 dan Net Reproduction Rate(NRR) =1. TFR

berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007

masih berkutat di kisaran 2,3 anak per Wanita Usia Subur (WUS).

Untuk melaksanakan visi tersebut BKKBN mempunyai misi yaitu

7

Page 13: MAKALAH pe progkes.doc

1. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan

Pembangunan yang berwawasan kependudukan adalah pembangunan

dimana subjek dan objeknya adalah penduduk, sehingga dapat diartikan

bahwa pembangunan oleh penduduk dan untuk penduduk. Pembangunan

berwawasan penduduk merupaan pembangunan yang pro rakyat,

berkelanjutan, pemberdayaan penduduk, sesuai dengan potensi dan

kondisi penduduk, serta orientasinya pada kesejahteraan penduduk secara

keseluruhan.

Pembangunan yang berwawasan kependudukan ini mengacu pada kualitas

penduduk untuk meningkatkan potensi dan kemampuannya dalam proses

pembangunan bangsa. Sehingga misi ini sejalan dengan visi “Penduduk

Tumbuh Seimbang 2015” karena penduduk seimbang juga dipengaruhi

oleh kuantitas dan kualitas penduduk.

2. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Keluarga merupakan titik sentral pembangunan dan dikatakan sebagai

keluarga sejahtera jika dalam suatu keluarga telah terpenuhi kebutuhan

pokoknya dan terjamin kesehatan jasmani, rohani dan sosialnya serta dapat

mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya agar memiliki

wawasan ke depan yang peduli, kreatif, tidak bergantung pada orang lain

dan memiliki tanggung jawab. Sehingga dengan keluarga yang sejahtera

maka kualitas anggota keluarga akan meningkat.

Selain itu, keluarga kecil bahagia sejahtera diwujudkan melalui program

KB yaitu memiliki dua anak cukup dengan hanya ada satu anak yang dapat

menggantikan ibunya. Dengan demikian pertumbuhan penduduk tidak lagi

meningkat dan visi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” dapat tercapai.

Dari analisis diatas dapat disimpulan bahwa ada keterkaitan antara visi

dan misi BKKBN.

8

Page 14: MAKALAH pe progkes.doc

2.2 Rencana Strategi dan Analisisnya

2.2.1. Rencana Strategi

Adapun strategi yang ditetapkan untuk melaksanakan kebijakan

tersebut di atas adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan dan melakukan sosialisasi kebijakan pengendalian

penduduk guna mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan

dengan menyerasikan kebijakan pengendalian penduduk, menjamin

ketersediaan dan pemanfaatan parameter kependudukan,

mensosialisasikan kebijakan dan program kependudukan serta

melakukan analisis dampak kependudukan.

b. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan Keluarga Berencana

melalui pembinaan dan kemandirian ber KB;

c. Meningkatakan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui

pembinaan keluarga (BKB, BKR dan BKL), pembinaan rejama dalam

menyiapkan kehidupan berkeluarga dan peningkatan pendapatan

keluarga melalui UPPKS;

d. Melaksanakan promosi dan penggerakan masyarakat guna

meningkatakankomitmen stakeholder (pemangku kepentingan) dan

meningkatkan peranserta mitra kerja;

e. Menyediakan dan menyebarluaskan data dan informasi kependudukan

dan KB yang akurat dan terpercaya;

f. Meningkatkan kapasitas SDM serta penelitian dan pengembangan

program kependudukan dan KB;

g. Meningkatkan kualitas manajemen dan kapasitas kelembagaan serta

mingkatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan secara efektif dan

efisien.

2.2.2. Analisis Rencana Strategi BKKBN dan Keterkaitan Rencana Strategi

dan Misi

a. Mengembangkan dan melakukan sosialisasi kebijakan pengendalian

penduduk guna mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan

dengan menyerasikan kebijakan pengendalian penduduk, menjamin

9

Page 15: MAKALAH pe progkes.doc

ketersediaan dan pemanfaatan parameter kependudukan,

mensosialisasikan kebijakan dan program kependudukan serta

melakukan analisis dampak kependudukan.

Strategi tersebut sesuai dengan misi BKKBN yang pertama yaitu

mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan. Strategi

tersebut akan memudahkan BKKBN untuk melaksanakan misinya yang

pertama hingga dapat mewujudkan visi dari BKKBN sendiri.

Pembangunan kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh

sebab itu penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus

menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau

saling bertolak belakang.

b. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan Keluarga Berencana

melalui pembinaan dan kemandirian ber KB;

Strategi ini terkait dengan misi yang kedua yaitu mewujudkan keluarga

kecil bahagia sejahtera. Dengan melakukan pembinaan dan pengajaran

tentang kemandirian berKB, penduduk akan semakin mengerti manfaat

dari KB untuk kehidupannya dari aspek apapun.

c. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui

pembinaan keluarga (BKB, BKR dan BKL), pembinaan rejama dalam

menyiapkan kehidupan berkeluarga dan peningkatan pendapatan

keluarga melalui UPPKS;

Strategi ini juga terkait dengan misi yang kedua. Banyak sekali upaya-

upaya yang dilakukan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia

sejahtera, seperti kegiatan penyuluhan dan penumbuh kembangkan pola

asuh anak melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) antara lain

kegiatan tersebut dipadukan dengan kegiatan Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD). Pembinaan remaja dalam menyiapkan kehidupan

berkeluarga dilakukan dengan peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan reproduksi remaja melalui pengembangan pusat informasi

dan konseling serta pendidikan KRR melalui kelompok sebaya di jalur

sekolah maupun diluar sekolah.

10

Page 16: MAKALAH pe progkes.doc

d. Melaksanakan promosi dan penggerakan masyarakat guna

meningkatakan komitmen stakeholder (pemangku kepentingan) dan

meningkatkan peranserta mitra kerja;

Strategi ini terkait dengan misi yang pertama dan kedua. Dengan

melaksanakan promosi dan penggerakan masyarakat, maka masyarakat

akan semakin mengerti tujuan dan manfaat dari usaha-usaha yang

dilakukan BKKBN dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang

2015.

e. Menyediakan dan menyebarluaskan data dan informasi kependudukan

dan KB yang akurat dan terpercaya;

Strategi ini berkaitan dengan misi yang pertama yaitu mewujudkan

pembangunan yang berwawasan kependudukan. Dengan menyediakan

dan menyebarluaskan data dan informasi kependudukan dan KB yang

akurat dan terpercaya, pemerintah dan juga penduduk akan semakin

percaya dengan kerja dari BKKBN sehingga pemerintah pun dapat

mempercayai bahwa visi BKKBN dapat tercapai. Ketersediaan data dan

informasi kependudukan dan KB yang akurat dan terpercaya juga dapat

membantu pemerintah dalam penentuan sistem pembangunan yang

tepat untuk penduduk.

f. Meningkatkan kapasitas SDM serta penelitian dan pengembangan

program kependudukan dan KB.

Dengan peningkatan kapasitas SDM maka akan mempermudah

melaksanakan misi BKKBN yaitu mewujudkan pembangunan yang

berwawasan kependudukan. Sebab dengan SDM yang memiliki

kapasitas atau kemampuan yang baik maka mereka dapat melakukan

penyuluhan maupun sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan

masyarakat mengenai pembangunan yang berwawasan kependudukan.

Sehingga visi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” dapat terwujud

ketika seluruh masyarakat ikut serta dalam pembangunan yang

berwawasan kependudukan.

11

Page 17: MAKALAH pe progkes.doc

g. Meningkatkan kualitas manajemen dan kapasitas kelembagaan serta

meningkatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan secara efektif dan

efisien.

h. Strategi ini berkaitan dengan misi yang pertama yaitu mewujudkan

pembangunan yang berwawasan kependudukan. Dengan meningkatkan

kualitas manajemen dan kapasitas kelembagaan serta meningkatkan

pembiayaan dan pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien maka

pembangunan yang berwawasan kependudukan akan berjalan dengan

baik sehingga visi BKKBN akan terwujud.

2.2.3. Analisis SWOT

POTENSI DAN PERMASALAHAN

Berdasarkan analisis internal dan eksternal maka potensi dan

permasalahan yang dihadapi oleh BKKBN dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Potensi

Potensi BKKBN dapat diidentifikasi dari hasil analisis sebagai berikut :

a. Reputasi dan pengalaman BKKBN dalam pengendalian penduduk

melalui program KB dengan menggerakkan masyarakat dan promosi

program KB.

b. Keberadaan pusat-pusat pelatihan dan penelitian Pembangunan KKB

yang responsif terhadap kebutuhan pemangku kepentingan dan mitra

kerja.

c. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai,

baik untuk kepentingan internal dan eksternal.

d. Jaringan kemitraan yang kuat dengan lembaga pemerintah, baik

internasional maupun nasional dan daerah, serta non pemerintah.

e. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan Pembangunan KKB yang

mengharuskan menerapkan manajemen prima yang dapat

memanfaatkan sumber daya yang ada dan sistem pengelolaan yang

transparan dan akuntabel.

12

Page 18: MAKALAH pe progkes.doc

f. Pengerahan atau mobilitas sumber daya yang masih belum optimal

membutuhkan upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dan

pelembagaan budaya kerja Cerdas, Ulet dan Kemitraan (CUK) .

Berbagai potensi tersebut di atas, merupakan salah satu modal dasar

bagi BKKBN untuk menjadi lembaga pemerintah yang memegang

amanah dalam merevitalisasi Program KB dan menyerasikan

kebijakan kependudukan dengan kebijakan pembangunan lainnya.

Di samping keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai dalam

Pembangunan Kependudukan dan KB seperti telah diuraikan di atas, masih

terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam periode

pembangunan lima tahun mendatang. Permasalahan di bawah ini meliputi

kelemahan dan tantangan yang berkaitan dengan kapasitas kelembagaan BKKBN

dan pelaksanaan pembangunan Kependudukan dan KB.

2. Kelemahan

a. Kesenjangan kompetensi SDM aparatur BKKBN yang disebabkan

adanya kebijakan zero growth terhadap pengadaan pegawai baru

selama kurang lebih 8 tahun (1996-2004).

b. Sarana dan prasarana operasional penggerakan masyarakat yang

kurang memadai.

c. Metode fasilitasi dan mekanisme pembinaan pemerintah pusat kepada

kabupaten/kota dalam pelaksanaan program KB tidak optimal.

3. Tantangan

a. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Program KB terutama di tingkat

kabupaten/kota. Perubahan lingkungan strategis seperti perubahan

system pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi yang

menyebabkan bervariasinya kelembagaan yang menangani Program

KB Nasional di kabupaten/kota. Dengan berubahnya kelembagaan

pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana

dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentu akan

13

Page 19: MAKALAH pe progkes.doc

diikuti pula dengan perubahan kelembagaan pengelola Program

Kependudukan dan Keluarga Berencan baik di Provinsi maupun di

Kabupaten/Kota.

b. Meningkatkan jumlah tenaga Pengendali Lapangan atau Pengawas

PLKB (PPLKB) di tingkat kecamatan dan Petugas Lapangan KB

(PLKB) atau Penyuluh KB (PKB) di tingkat kelurahan/desa yang

merupakan ujung tombak Program KKB. Data terakhir menunjukkan

bahwa PPLKB berjumlah 4.486 orang atau 99 persen dari jumlah

sebelum desentralisasi, sedangkan jumlah PLKB/PKB hanya 19.566

orang atau 75 persen dari jumlah sebelumnya.

c. Meningkatkan rasio PLKB terhadap desa agar persebaran tenaga

lapangan merata. Sebelum otonomi, 1 PLKB/PKB menangani 2-3

kelurahan/desa sedangkan data terakhir menunjukkan 1 PLKB/PKB

menangani 4-5 kelurahan/desa dan bahkan ada kelurahan/desa yang

tidak memiliki PLKB/PKB lagi, karena mereka sudah beralih tugas ke

bidang/instansi lain. Dengan semakin berkurangnya petugas PPLKB

dan PLKB, mekanisme operasional program tidak berjalan seperti

sebelum otonomi.

d. Meningkatkan dukungan sarana, prasarana, dan anggaran Program

KKB di kabupaten/kota yang kurang memadai. Dengan demikian,

BKKBN harus mempunyai kemampuan dalam mengadvokasi para

pemangku kepentingan agar pembangunan kependudukan dan KB

menjadi program prioritas di daerah.

e. Meningkatkan pembinaan Institusi KB yang berada di lini lapangan

seperti Pos Pembina KB Desa (PPKBD) dan Sub-PPKBD yang

diharapkan dapat bertugas sebagai pembina peserta KB. Statistik rutin

BKKBN bulan Desember 2009 tercatat sekitar 85.562 PPKBD dan

391.474 Sub-PPKBD.

f. Meningkatkan sinergitas kebijakan dalam Pembangunan

Kependudukan dan KB baik di pusat maupun daerah.

14

Page 20: MAKALAH pe progkes.doc

4. Peluang

a. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

diberi mandate untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan

menyelenggarakan program KB Nasional. Dalam melaksanakan

tugasnya BKKBN mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan

nasional, penetapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK),

pelaksanaan advokasi, penyelenggaraan komunikasi, informasi dan

edukasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta pembinaan.

b. Komitmen pemerintah yang semakin tinggi terhadap pembangunan

kependudukan dan KB yang ditunjukkan dengan dijadikannya

revitalisasi program KB menjadi bagian dari prioritas nasional dalam

RPJMN 2010- 2014.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota memperjelas pembagian

kewenangan pengelolaan Program KB di tingkat pusat, dan

kabupaten/kota.

d. Komitmen mitra kerja yang cukup baik dalam mendukung kebijakan

Pembangunan KKB Nasional.

2.3 Kebijakan BKKBN

Dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga

kecil bahagia sejahtera, yang ditandai dengan menurunnya angka TFR menjadi

2,1 dan NRR = 1, maka arah kebijakan Program Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional periode 2010 – 2014 adalah merevitalisasi program KB

dan menyerasikan kebijakan pembangunan dengan kebijakan Pembangunan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Sejalan dengan arah kebijakan Program Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional periode 2010-2014 diatas, sasaran RPJMN 2010-2014,

perubahan kondisi lingkungan strategis dan telah terbitnya Undang-Undang

15

Page 21: MAKALAH pe progkes.doc

Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga, maka ditetapkan kebijakan bidang KB dan KR Tahun 2011 dalam

upaya peningkatan pencapaian sasaran bidang KB dan KR sebagai berikut :

1. Peningkatan akses, kualitas dan kemitraaan dalam pembinaan

kesertaan KB di 23.500 Klinik KB Pemerintah dan swasta.

Klinik KB jalur pemerintah adalah fasilitas kesehatan milik

Kementerian Kesehatan, TNI, POLRI dan Pemerintah Daerah, sedangkan

Klinik KB jalur swasta adalah fasilitas kesehatan yang dimiliki lembaga dan

atau institusi swasta, baik organisasi profesi, organisasi keagamaan,

organisasi kemasyarakatan dan pihak swasta/LSM lainnya.

2. Peningkatan kesertaan KB MKJP terutama di daerah tertinggal,

terpencil dan perbatasan (Galciltas), KB-PUSMU (PUS Muda) atau

PUSMUPAR (PUS Muda Paritas Rendah), KB-Pria, KB Pasca

Persalinan-Pasca Keguguran (KB PP-PK), Kelangsungan hidup Ibu,

Bayi dan Anak (KHIBA) dan Pencegahan Masalah Kesehatan

Reproduksi (PMKR)

Output yang diharapkan tercapai adalah meningkatnya pembinaan dan

kesertaan KB di 185 Kabupaten daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan

(Galciltas) yang diprioritaskan pada peningkatan peserta KB Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Output lain yang juga diharapkan tercapai

adalah meningkatnya pembinaan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak

(KHIBA) dan pencegahan masalah kesehatan reproduksi (PMKR).

Adapun kewenangan BKKBN meliputi :

a. Pembinaan dan peningkatan Kemandirian keluarga berencana.

b. Promosi dan penggerakan masyarakat yang didukung dengan

pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk.

c. Peningkatan pemanfaaan sistem informasi manajemen berbasis teknologi

informasi.

d. Pelatihan, penelitian dan pengembangan program kependudukan dan

keluarga berencana

e. Peningkatan kualitas manajemen program.

16

Page 22: MAKALAH pe progkes.doc

f. Penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk.

g. Perumusan kebijakan kependudukan yang  sinergis antar aspek kuantitas,

kualitas dan mobilitas.

h. Penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua

sektor terkait.

2.4 Landasan Hukum BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mempunyai

beberapa landasan hukum, diantaranya :

a. Pasal 20, Pasal 26 ayat (2), Pasal 26 ayat (3), Pasal 28B ayat (1), Pasal

28B ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28J ayat (1) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

g. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

h. Peraturan Pemerintah  Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan

Pembangunan Keluarga Sejahtera.

i. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan

Perkembangan Kependudukan.

j. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

k. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

l. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah

17

Page 23: MAKALAH pe progkes.doc

m. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional 2010-2014.

n. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan

dan Keluarga Berencana Nasional

o. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

p. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Perwakilan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi.

q. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Nomor 92/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai

Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana.

2.5 Fungsi BKKBN dan Tugas Pokok

Fungsi BKKBN meliputi :

a. Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan

penyelenggaraan keluarga berencana;

b. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

c. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendaliaan penduduk

dan penyelenggaraan keluarga berencana;

d. Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang

pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

e. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

f. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

g. Penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan dibidang

pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

h. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di

lingkungan BKKBN;

18

Page 24: MAKALAH pe progkes.doc

i. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

BKKBN;

j. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN; dan

k. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang pengendalian

penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Selain fungsi, BKKBN juga mempunyai tugas Pokok, yakni melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga

berencana.

19

Page 25: MAKALAH pe progkes.doc

2.4 Struktur Organisasi

20

Page 26: MAKALAH pe progkes.doc

BAB III

PERENCANAAN PROGRAM

3.1 Uraian Program BKKBN

Berdasarkan pedoman penyusunan restruktursasi program dan kegiatan

dari Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan

Perencanaan Pembangunan Nasioanal (BAPPENAS) dan Departemen Keuangan

tahun 2009, BKKBN yang termasuk kategori Lembaga Pemerintah Non

Departemen (LPND) hanya diperbolehkan mempunyai 1 (satu) program teknis.

Sedangkan program generic berlaku sama dengan Kementrian/Lembaga lainnya.

Berdasarkan ketentuan tersebut BKKBN setelah diterbitkannya Peraturan

Presiden Nomor 62 Tahun 2010 mempunyai 1 (satu) program teknis yaitu

Program Kependudukan dan KB; dan 3 (tiga) program generic yaitu: 1). Program

pelatihan dan pengembangan BKKBN, 2:. Program dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya BKKBN, 3). Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur BKKBN.

a. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana terdiri dari kediatan :

1) Pemauan Kebijakan Pengendalian Penduduk

2) Perencanaan Pengendalian Kependudukan

3) Kerjasama Pendidikan Kependudukan

4) Analisis Dampak Kependudukan

5) Peningkatan Pembinaan Kesertaan KB Jalur Pemerintah

6) Peningkatan Kemandirian dan Pembinaan Kesertaan KB Jalur

Swasta

7) Peningkatan Kesertaan ber KB Galcitas, Wilayah Khusus dan

Sasaran Khusus

8) Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi

9) Pembinaan Ketahanan Keluarga Balita dan Anak

10) Pembinaan Ketahanan Remaja

11) Pembinaan Ketahan Keluarga Lansia dan Anak

12) Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

13) Peningkatan Advokasi, KIE Program Kependudukan dan KB

21

Page 27: MAKALAH pe progkes.doc

14) Penyediaan Teknologi Informasi dan Dokumentasi Program

Kependudukan dan KB

15) Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi

b. Program generic dan kegiatan prioritas yang ada di BKKBN adalah

sebagai berikut :

1. Program pelatihan dan pengembangan BKKBN, terdiri dari kegiatan:

19) Pengembangan Kerjasama Internasional Kependudukan dan

Keluarga Berencana

20) Pendidikan dan pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana

21) Penelitian dan Pengembangan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

22) Enelitian dan Pengembangan Kependudukan

2. Program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya BKKBN

terdiri dari kegiatan:

23) Perencanaan Program dan Anggaran

24) Pengelolaan Administrasi Pegawai

25) Pengelolaan Administrasi Umum

26) Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara

27) Pengolaan Hukum, Organisasi, dan Humas

3. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BKKBN

terdiri dari kegiatan:

28) Peningkatan Pengawasan Program

29) Peningkatan Pengawasan Keuangan dan Perbekalan

30) Peningkatan Pengawasan dan Administrasi Umum

22

Page 28: MAKALAH pe progkes.doc

3.2 Rencana Programb.

1. Program pelatihan dan pengembangan BKKBN.

Tujuan :

Tujuan Umum : Mewujudkan penduduk seimbang

Tujuan Khusus : a. Meningkatkan kompetensi SDM aparatur BKKBN

b. Meningkatkan jumlah kurikulum dan kompetensi widyaiswara

c. Meningkatkan jumlah mitra kerja yang aktif dalam melakukan kerjasama

d. Meningkatkan jumlah SDM yang kompeten dan terampil dalam pembinaan pendidikan dan pelatihan

e. Meningkatkan jumlah fasilitas dan meningkatkan prosentase pembinaan Balatbang dan Balai Diklat

f . Meningkatkan presentase pemecahan permasalahan yang teridentifikasi dan dapat ditindaklanjuti

23

Page 29: MAKALAH pe progkes.doc

Jenis

Kegiatan

Sasaran Waktu dan

Tempat

Pelaksanaan Media Pelaksana Anggaran Indikator Kriteria Evaluasi Evaluasi

Pendidikan

dan

Pelatihan

Kependudu-

kan dan

Keluarga

Berencana

Aparatur

BKKBN

Di Provinsi

(delegasi

sebanyak 2

dari

masing-

masing

provonsi di

Indonesia)

20 – 26

September

2014 Jam

08.00 –

16.00

Di Hotel

Graha

Kencana

BKKBN

1. Penyusunan

Perangkat

Tata

Laksana

Diklat

2. Penyusunan

Kurikulum.

Materi/Medi

a dan Modul

Pembelajara

n

3. Pelatihan utk

widyaiswara

4. Pendidikan

Jangka

Panjang

A. Pra

acara:

1. Undang-

an

B. Acara :

2. Laptop

3. LCD

4. Hand -

out

5. Seminar

kit

6. Banner

7. Buku

tamu

Pusat

Pendidikan

dan

Pelatihan

Kependudu

kan dan

Keluarga

Berencana

Biaya total

sebesar

Rp.

436,700

juta

Rincian

terlampir

1. Jumlah

kebijakan

yang

berkaitan

dengan

pendidikan

dan

pelatihan

SDM

aparatur

dan tenaga

program

2.a Jumlah

kurikulum,

materi/

1. Meningkatnya

jumlah kebijakan

yang berkaitan

dengan pendidikan

dan pelatihan SDM

aparatur dan tenaga

program sebesar

80%

2.a Meningkatnya

jumlah kurikulum,

materi/media yang

24

Page 30: MAKALAH pe progkes.doc

5. Pelatihan

kompetensi

6. Pelatihan

Teknis

7. Penyusunan

Program dan

Rencana

Kerja

8. Kemitraan

dengan

lintas sektor

dan program

terkait

9. Pembinaan

program

10. Monitoring

Evaluasi

11. Penyusunan

laporan

media yang

dikembang

kan dan

digunakan

2b.

Persentase

widyaiswara

yang

kompeten

untuk

memfasilitasi

pelatihan

3.Jumlah

kemitraan

dalam

dikembangkan dan

digunakan dalam

meningkatkan

kopetensi SDM

aparatur BKKBN

sebesar 80%.

2b.meningkatnyan

widyaswara yang

kompeten untuk

memfasilitasi

pelatihan dan

pengembangan

BKKBN sebesar

90%

25

Page 31: MAKALAH pe progkes.doc

akuntabilitas

kinerja Pusat

Pendidikan

dan

Pelatihan

Kependuduk

an dan

Keluarga

Berencana

(LAKIP dan

SPIP)

pendidikan

dan pelatihan

SDM

aparatur :

a. Jumlah

mitra kerja

yang aktif

melakukan

kerjasama

dalam

pengembang

an program

diklat SDM

paratur dan

SDM Tenaga

Program

3a. Meningkatnya

jumlah mitra kerja

yang aktif

melakukan

kerjasama dalam

pelatihan dan

pengembangan

BKKBN sebesar

95%

26

Page 32: MAKALAH pe progkes.doc

b. Jumlah

mitra kerja

yang terlibat

proses

belajar

mengajar

dalam

pelatihan

SDM

aparatur

4. Jumlah

SDM yang

kompeten

dan terampil

dalam

pembinaan

pendidikan

dan pelatihan

3.b Meningkatnya

Jumlah mitra kerja

yang terlibat proses

belajar mengajar

dalam pelatihan

SDM aparatur

sebesar 80%

4. Meningkatnya

jumlah SDM yang

kompeten dan

terampil dalam

pembinaan

pendidikan dan

pelatihan SDM

aparatur

27

Page 33: MAKALAH pe progkes.doc

SDM

aparatur :

a. Jumlah

SDM

Aparatur

yang dilatih

b. Persentase

SDM

aparatur

dilatih yang

meningkat

Kompetensin

ya.

4a. Meningkatnya

kemampuan SDM

aparatur setelah

mengikuti

pelatihan BKKBN

sebesar 80%.

4b. Meningkatnya

kompetensi SDM

aparatur setelah

mengikuti

pelatihan sebesar

80%.

28

Page 34: MAKALAH pe progkes.doc

5. Jumlah

monitoring,

evaluasi dan

pembinaan

kediklatan

Aparatur :

a. Jumlah

Balatbang

dan Balai

Diklat yang

mendapatkan

pembinaan

dan fasilitasi

dalam

kediklatan

b. Persentase

Balatbang

5. Meningkatnya

jumlah monitoring,

evaluasi dan

pembinaan

kediklatan sebesar

80%

5a. Meningkatnya

jumlah fasilitas dan

meningkatnya

pembinaan

Balatbang dan

Balai Diklat

sebesar 80%

5b. Meningkatnya

presentase

29

Page 35: MAKALAH pe progkes.doc

dan Balai

Diklat yang

memenuhi

standar

kediklatan

c. Persentase

permasalaha

n diklat yang

teridentifikas

i

dan dapat

ditindaklanju

ti

Balatbang dan

Balai Diklat yang

memenuhi standar

kediklatan sebesar

75%

5c. Presentase

pemecahan

permasalahan

diklat yang

teridentifikasi dan

dapat

ditindaklanjuti

sebesar 95%

* Keterangan : √ = Terlaksana ( Melebihi nilai indikator )

30

Page 36: MAKALAH pe progkes.doc

2. Program pelatihan dan pengembangan BKKBN.

Tujuan :

Tujuan Umum : Mengembangkan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Tujuan Khusus : a. Mengetahui Perkembangan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

b. Mengevaluasi Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang telah Terlaksana

c. Merencanakan Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang akan Dilaksanakan Kembali

Jenis

Kegiatan

Sasaran Waktu dan

Tempat

Pelaksanaan Media Pelaksana Anggaran Indikator Kriteria Evaluasi Evalu

asi

Penelitian

dan

Pengemba

ngan

Keluarga

Berencana

dan

Keluarga

Divisi

Penelitia

n dan

Pengemb

angan

BKKBN

di

seluruh

1 Oktober

2014

hingga 31

Januari

2015

Di seluruh

daerah

1. Penyusunan

kebijakan dan

strategi

penelitian dan

pengembanga

n KB dan KS

Laptop,

Buku, dan

Modul

Pusat

Penelitian

dan

Pengemban

gan KB dan

KS

Biaya total

sebesar Rp

8,185 M

Rincian

terlampir

1. Jumlah

kebijakan

dan strategi

penelitian

dan

pengemban

gan KB

dan KS

1. Bertambahnya

jumlah kebijakan

dan strategi

penelitian dan

pengembangan

KB dan KS

sebanyak satu

kebijakan

31

Page 37: MAKALAH pe progkes.doc

Sejahtera daerah Se-

Indonesia

2. Penelitian

dan

pengembanga

n KB dan KS

3. Publikasi

hasil

penelitian dan

pengembanga

n melalui

Kuesioner,

laptop

Media massa,

media

elektronik,

jurnal, buku,

laptop,

2. a. Jumlah

penelitian

dan

pengemban

gan KB dan

KS sesuai

kebutuhan

b. Persentase

pemanfaatan

hasil

penelitian

dan

pengembanga

n KB dan KS

3. a. Jumlah

forum dan

2. a.meningkatnya

jumlah penelitian

dan

pengembangan

KB dan KS

menjadi 85%

b.Meningkatnya

persentase

pemanfaatan hasil

penelitian dan

pengembangan KB

dan KS menjadi

90%

3. a.meningkatnya

32

Page 38: MAKALAH pe progkes.doc

seminar

maupun

workshop

viewer dan

screen

Surat

perjanjian,

alat

dokumentasi

Laptop,

viewer dan

screen

jurnal yang

dipergunak

an untuk

diseminasi

hasil - hasil

penelitia

b. Jumlah

policy brief

bagi

penentu

kebijakan

tentang KB

dan KS4

4. Jumlah

mitra

jumlah forum

dan jurnal yang

dipergunakan

untuk

diseminasi hasil

- hasil penelitian

menjadi 80%

b.Meningkat-nya

jumlah policy

brief bagi

penentu

kebijakan

tentang KB dan

KS menjadi 85%

4. Meningkatnya

33

Page 39: MAKALAH pe progkes.doc

4. Menjalin

mitra kerja

litbang KB

dan KS

5. Monitoring,

evaluasi dan

pembinaan

program

litbang KB

dan KS

litbang

yang

melakukan

kerjasama

dengan

Puslitbang

KB dan KS

5. Jumlah

monitoring,

evaluasi

dan

pembinaan

program

litbang KB

dan KS

yang

dilaksanak

mitra litbang

yang melakukan

kerjasama

dengan

Puslitbang KB

dan KS menjadi

79%

5. Meningkatnya

jumlah

monitoring,

evaluasi dan

pembinaan

program litbang

KB dan KS yang

dilaksanakan

menjadi 80%

34

Page 40: MAKALAH pe progkes.doc

Rencana Anggaran Biaya

Kegiatan 1

  Harga (dalam Rp)

Jumlah

orang

Waktu

(dalam hari)

Hasil

(dalam Rp)

Hotel 1.000.000 34 7 238.000.000

Transport 1.000.000 68   68.000.000

Akomodasi penjemputan 10.000.000     10.000.000

Konsumsi 150.000 68 7 71.400.000

Modul 150.000 68   10.200.000

Seminar kit 75.000 68   5.100.000

Arsip dan Foto Copy 5.000.000 5.000.000

Laporan Pertanggungjawaban 5.000.000 5.000.000

Pemateri (teori dan praktik) 2.000.000 12   24.000.000

1. Pemateri tentang pemberdayaan masyarakat        

2. Pemateri tentang pembuatan kebijakan        

3. Pemateri pembuatan program KB        

4. Pendidikan KB        

5. Kependudukan di Indonesia        

6. Fasilitasi dan mediasi        

Total       436.700.000

35

Page 41: MAKALAH pe progkes.doc

Kegiatan 2

No.

Rincian Harga (dalam Rp)

Jumlah

individu Waktu

Hasil

(dalam Rp)

1. Sewa hotel 500.000 25 3 37.500.000

2. Modul 55.000 50   2.750.000

3. Buku panduan penelitian 90.000 50   4.500.000

4. Konsumsi 150.000 50 3 7.500.000

SUB

TOTAL 52.250.000

2. Penelitian dan pengembangan KB dan KS

No.

Rincian Harga

Jumlah

individu   TOTAL

5. Pembuatan sampel (kuisioner) 700 10.000.000   7.000.000.000

6. Konsumsi dan transportasi petugas survey 200.000 2000   400.000.000

36

Page 42: MAKALAH pe progkes.doc

SUB

TOTAL 7.400.000.000

3. publikasi hasil penelitian

No. Rincian Harga (dalam Rp)

7. Media Massa 50.000.000

8. Media Elektronik 150.000.000

9. Jurnal 25.000.000

10.. Buku laporan 45.000.000

11. Seminar Hasil 300.000.000

SUB TOTAL 570.000.000

4. menjalin mitra kerja LITBANG KBKS

No. Rincian Harga

12. Acara MOU 100.000.000

13. Pembuatan proposal dan berkas-berkas lainnya 5.000.000

SUB TOTAL 105.000.000

37

Page 43: MAKALAH pe progkes.doc

5. monitoring evaluasi dan pembinaan program Litbang KB dan KS

No. Rincian Harga

14. Transport dan konsumsi 50.000.000

15. Sewa gedung 5.000.000

16. Biaya percetakan 3.000.000

SUB TOTAL 58.000.000

TOTAL 8.185.250.000 

38

Page 44: MAKALAH pe progkes.doc

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan dan

bersifat praktis, realistis untuk dicapai, memberikan tantangan serta

menumbuhkan motivasi yang kuat bagi anggota organisasi untuk

mewujudkannya. Visi BKKBN adalah “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”.

Berdasarkan kriteria visi yang baik menurut Wibisono (2006,p,43), visi BKKBN

sudah memenuhi kriteria singkat sehingga mudah diingat dan dimengerti, serta

sudah menyatakan cita-cita/keinginan perusahaan di masa depan yang sudah jelas

batasan waktu pencapaianya. Visi dari BKKBN sebenarnya sudah termasuk

dalam kriteria visi yang baik, hanya saja pada kata “seimbang” kurang adanya

kejelasan makna dari kata tersebut. Maka dari itu perlunya penambahan suatu

indikator untuk memberikan suatu kejelasan sehingga makna dari kata tersebut

lebih spesifik.

Misi merupakan jalan untuk mencapai visi. Misi BKKBN adalah

“Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan

Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”. Misi BKKBN sudah

sederhana, jelas, memiliki cakupan yang luas, serta mempunyai fokus pada

kondisi BKKBN saat ini, yakni Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan

Kependudukan serta berorientasi pada masa depan yakni Mewujudkan Keluarga

Kecil Bahagia Sejahtera, mudah dimengerti dan diingat sehingga memudahkan

mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi dan stakeholder.

Dari pernyataan tersebut sudah jelas bahwa misi BKKBN memenuhi standar

kriteria misi yang baik.

Visi dan misi BKKBN mempunyai keterkaitan yang sangat erat dan saling

mempengaruhi. Di dalam misi dijelaskan bahwa akan “Mewujudkan

pembangunan yang berwawasan kependudukan”, Pembangunan yang

berwawasan kependudukan ini mengacu pada kualitas penduduk untuk

meningkatkan potensi dan kemampuannya dalam proses pembangunan bangsa.

39

Page 45: MAKALAH pe progkes.doc

Sehingga misi ini sejalan dengan visi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” karena

penduduk seimbang juga dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas penduduk.

Selain itu, misi BKKBN yang lain yaitu mewujudkan keluarga kecil

bahagia sejahtera. Keluarga kecil bahagia sejahtera diwujudkan melalui program

KB yaitu memiliki dua anak cukup dengan hanya ada satu anak yang dapat

menggantikan ibunya. Dengan demikian pertumbuhan penduduk tidak lagi

meningkat dan visi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” dapat tercapai. Untuk

mewujudkan misi tersebut, BKKBN merancang 7 rencana strategis yang akan

membantu beberapa program yang telah direncanakan. Rencana strategi tersebut

akan memudahkan BKKBN untuk melaksanakan misinya dengan baik dan

lancar. Karena rencana strategi tersebut sangat berhubungan erat dan saling

mempengaruhi satu sama lain. Dengan dibuatnya rencana strategis penduduk akan

semakin mengerti manfaat dari KB untuk kehidupannya dari aspek apapun.

Meningkatnya upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan keluarga kecil

bahagia sejahtera, masyarakat semakin mengerti tujuan dan manfaat dari usaha-

usaha yang dilakukan BKKBN dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang

2015. Selain itu rencana strategis juga dapat meningkatkan informasi

kependudukan dan KB yang akurat dan terpercaya, membantu pemerintah dalam

penentuan sistem pembangunan yang tepat untuk penduduk dalam meningkatkan

pengetahuan masyarakat mengenai pembangunan yang berwawasan

kependudukan.

Setelah melakukan penyusunan rencana strategis BKKBN telah

menyususn berbagai macam perencanaan program. Program-program yang

direncankann tersebut bertujuan untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang

2015. Dan hasil dari analisis di atas menjelaskan bahwa visi, misi, rencana

strategis dan rencana program BKKBN saling berkaitan.

40

Page 46: MAKALAH pe progkes.doc

SUMBER RUJUKAN

BKKBN. 2014. Rencana Strategi BKKBN 2014. www.bkkbn.go.id%2Farsip%2FDocuments%2FRENSTRA%2520BKKBN%25202010-2014.pdf diakses pada tanggal 21 Agustus 2014

Rahayu Ambar. 2014. Kebijakan dan Strategi Akselerasi Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga. Jakarta

Anonymous. 2012. Penulisan Visi dan Misi yang Baik. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00575-MN%20Bab2001.pdf diakses pada tanggal 21 Agustus 2014

Ghazali Muhammad. 2012. Menentukan Visi dan Misi yang Baik. http://muhammadghazali.wordpress.com/2012/02/25/menentukan-visi-dan-misi-yang-baik/ diakses pada tanggal 21 Agustus 2014

41