makalah pbl blok 3 yunia gracia sesa
DESCRIPTION
bTRANSCRIPT
Stuktur dan Fungsi Sel dalam Tubuh Manusia
Abstrak
Sel merupakan unit terkecil, juga dapat melakukan seluruh aktifitas dalam kehidupan. Di
dalam tubuh manusia terdapat ratusan juta sel yang tersusun dengan fungsi dan stuktur yang
berbeda-beda. Sel terdapat organel-organel yang menyusunya. Dibutuhkan mikroskop untuk
melihat organel-organel sel tersebut.
Pendahuluan
Sel merupan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktifitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di
dalam sel. Kebanyakan mahkluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
seluler dan ada juga yang tersusun atas banyak sel yang di sebut multiseluler dengan
fungsinya masing-masing.
Pembahasan
A. SEL
Sel merupakan unit terkecil dari organisme hidup. Kehidupan dimulai di dalam sel.
Sel merupakan pabrik yang didalamnya dapat disintetis ribuan molekul yang sangat
dibutuhkan oleh organisme. Sel mempunyai ukuran yang bervariasi tergantung
fungsinya dan juga bentunya tergantung oleh tempat dan fungsinya.
B. Teori sel
Pada tahun 1838 ahli botani Jerman Matthias Jakob dan Theodore Schwann ahli zoologi
mengemukakan bahwa terjadi kesamaan fundamental antara sel tumbuhan dan sel hewan.
Rudolf Virchow yang merupakan ahli fisiologi dari jerman menegmukakan sel-sel
yang baru hanya dapat di hasilkan dari sel-sel yang pernah ada.
Robert hooke mengemukakan istilah sel karena ia melihat stuktur kotak-kotak kecil
yang menyusun sebuah kayu gabus.
C. Organel sel
Membran plasma
Membran plasma tersusun atas lapisan lipoprotein gabungan lemak dan
protein. Lipid yang menyusun membran adalah pospolipid yang bersifat
hidrofobik dan hidrofilik. Protein yang terdapat pada permukaan luar dan
dalam membran sel disebut protein ekstrinsik yang bersifat hidrofobik.
Sedangkan protein yang ada dan menembus kedua lapisan lipid disebut protein
intrinsik yang bersifat hidrofobik. Membran sel bersifat permiabel. Sifat
membran sel sebagai pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel, sebagai
pelindung sel, sebagai tempat pertukaran zat, sebagai reseptor dari rangsangan
luar dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.
Sitoplasma
Merupakan substansi yang kompleks dan terdiri atas unsur-unsur kimia.
Berupa senyawa organik (C, H, O, Ca, Na, Mg) dan senyawa anorganik
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin, lemak, mineral, asam nukleat).
Berbentuk koloid yang dinamis (berubah) selalu bergerak dan didalamnya
terlarut senyawa organik dan anorganik yang merupakan pokok untuk
kehidupan. Sifat koloid pada protoplasma berukuran 0,0001 – 0,1 mm, bersifat
transparan, dapat mengalami perubahan bentuk dari cair (sol) ke padat (gel)
atau sebaliknya, bersifat elektronik pada membran sel, ada gerak acak atau
gerak brown dan ada gerak efek tindal (seperti rangsangan).
Intisel (nukleus)
Ini bertugas mengendalikan semua aktifitas dalam sel mulai dari metabolisme
hingga pembelahan sel. Pada sel eukariotik inti diselubungi membran inti
(karioteka) rangka dua dan berpori, sedangkan pada sel prokariotik inti tidak
memiliki membran. Didalam inti terdapat cairan yang di sebut nukleuplasma,
kromosom yang pada umumnya berupa benang kromatin dan anak inti
(nukleus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN)
Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke
daerah-daerah yang memerlukan energi. Mitokondria tersusun atas 2 sistem
membran yaitu membran dalam dan luar. Membran dalam berbentuk tonjolan
ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas bidang penyerapan
oksigen. Matrik mitokondria mengandung protein, lemak, enzim sitokrom,
DNA dan ribosom sehingga memungkinkan sintetis enzim-enzim respirasi
secara otonom. Untuk melintasi membran memerlukan transpor aktif. Fungsi
mitokondria adalah sebgai tempat berlangsung repirasi untuk menghasilkan
energi.
Mikrotubulus
Berfungsi untuk membentuk silia, sentriol, dan benang-benang spindel.
Mikrofilamen
Berfungsi sebagai penangung jawab seluruh gerakan di dalam sel.
Retikulum endoplasma (RE)
Terdiri dari RE halus : mengangkut protein yang disusun RE kasar bersama
golgi komplek, melaksanakan reaksi awal pada oksidasi lemak, menyimpan
fosfolipid, glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi racun.
Apartus golgi
Terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong berkelok-kelok
(sistemae). Apartus golgi dapat bergerak mendekati membran sel untuk
mensekresikan isinya ke luar sel. Oleh karena itu organel sel ini di sebut
organes sekresi. Di dalam apartus golgi banyak enzim pencernaan yang belum
aktif seperti zimogen dan koenzim. Selain itu pula di hasilkan lendir yang di
sebut mustin. Apatus golgi juga dapat membentuk lisosom.
Ribosom
Ribosom adalah organel pen-sintetis protein. Ribosom sering menempel satu
sama lain untuk membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom.
Antar unit ribosom di ikat oleh mRNA.
Lisosom
Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh denga protein. Lisosom
mengasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase dan fosfatase.
Enzim hidrolitik berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel
secara fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat kekebalan sehingga
banyak. Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan sekunder. Lisoso,
primer memproduksi enzim-enzim yang belum aktif. Fungsinya adalah
sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat
dalam kegiatan mencerna. Ia berfungsi sebagai autofagosom.
Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang di sebut
klorofil. Kloroplas berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih kecil
dari klorolpas denga sedikit atau tanpa membran internal. Kloroplas
terbungkus oleh membran ganda. Membran ganda berperan mengatur keluar
masuknya ion atau senyawa ke dan dari dalam kloroplas. Pada membran
internal disebut tilakoid. Pada membran pembungkus kloroplas umumnya
terdapat violaxanthin. Fungsi kloroplas sebagai tempat berlangsung
fotosintesis.
Sentrosom
Sentosom hanya dapat di jumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat
reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-
benang tubulin atau di bentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-
benang spindel yang dapat menggerakan kromosom pada saat pembelahan
mitosis.
Vakuola
Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak
eteris, alkaloid, enzim dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal
adanya vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.
D. Metode pengamatan
Mikroskop berperan dalam kajian tentang sel sejak awal penemuannya. Jenis
mikroskop yang digunakan para ilmuan Renaisans dan yang kini masih banyak
digunakan di laboratorium ialah mikroskop cahaya. Cahaya tampak di lewatkan
menembus spesimen dan kemudian lensa kaca yang merefraksikan cahaya sedemikian
rupa sehingga citra spesimen tersebut di perbesar ketika di proyeksi ke mata pengguna
mikroskop. Namun, mikroskop cahaya memiliki bats daya urai, yaitu tidak mampu
menguraikan perincian yang lebih halus dari kira-kira 0,2 mm (ukuran bakteri kecil).
Pengembangan teknik penggunaan mikroskop cahaya sejak awal abad ke-20
melibatkan usaha untuk meningkatkan kontras, misalnya denga penawaran atau
penberian zat fluoresen. Selanjutnya, biologi sel mengalami kemajuan pesat dengan
penemuan mikroskop elektron yang menggunakan bekas elektron sebagai pengganti
cahaya tampak dan dapat memiliki resolusi (daya urai) sekitar 2 nm. Terdapat dua
jenis dasar mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektron transmisi (transmission
electron microscope, TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron
microscope, SEM). TEM terutama digunakan untuk mengkaji stuktur internal sel,
sementara SEM sangat berguna untuk melihat permukaan spesimen secara rinci.
Kesimpulan
Tubuh manusia tersusun atas ratusan juta sel dengan stuktur dan fungsi sebagai unit
stuktural mahkluk hidup, unit fungsional mahkluk hidup, unit pertumbuhan dan
sebagai unit hereditas.