makalah pbk
TRANSCRIPT
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
I. PENDAHULUAN
Evaluasi atau penilaian sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan
kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya evaluasi sudah
sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri
maupun kegiatan social lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dri berpakaian, setelah
berpakaian ia berdiri dihadapan kaca apakah penampilannya sudah wajar atau belum.
Dalam pendidikan evaluasi merupakan salah satu komponen dari system
pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk
mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan
proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus benar-benar mempersiapkan
dengan benar evaluasi tersebut, Sebelum menyiapkan evaluasi belajar guru terlebih
dahulu harus mengetahui apa esensi dari penilaian itu sendiri.
Dalam makalah ini akan diulas beberapa poin yang tentunya berkaitan
dengan penilaian, yang khususnya adalah penilaian berbasis kelas. Diantaranya
adalah pengertian penilaian, bentuk-bentuk penilaian, syarat-syarat penilaian, dan
lingkup penilaian.
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan
saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh
siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan tidak bias.
Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas
pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan
strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu
memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
Menurut (arikunto, 2009) (arikunto, 2009) menilai adalah mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan baik, penilaian yang bersifat kuantitatif. Menurut Mahrens;
penilaian adalah suatu pertimbangan profesional atau proses yang memungkinkan
seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu.
Dalam sistem evaluasi hasil belajar, penilaian merupakan langkah lanjutan setelah
dilakukan pengukuran. informasi yang diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya
dideskripsikan dan ditafsirkan. Karenanya, menurut (Mardapi, 2004, p. 8) penilaian
adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut
(Cangelosi, 1995, p. 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu,
langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian
dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada tes. Hasil jawaban
siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
Menurut (Mardapi, 2004, p. 18) ada dua acuan yang dapat dipergunakan dalam
melakukan penilaian yaitu acuan norma dan acuan kriteria. Dalam melakukan penilaian
dibidang pendidikan, kedua acuan ini dapat dipergunakan. Acuan norma berasumsi
bahwa kemampuan seseorang berbeda serta dapat digambarkan menurut kurva
distribusi normal. Sedangkan acuan kriteria berasumsi bahwa apapun bisa dipelajari
semua orang namun waktunya bisa berbeda.
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
B. Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
1. Pengertian
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah penilaian yang dilakukan oleh guru
dalam rangka proses pembelajaran. PBK merupakan proses pengumpulan dan
penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru
untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap
tujuan pendidikan ( standar komptensi, komptensi dasar, dan indikator
pencapaian hasil belajar). Penilaian Berbasis Kelas merupakan prinsip, sasaran
yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta
pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa.
maksudnya adalah hasil Penilaian Berbasis Kelas dapat menggambarkan
kompetensi, keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas.
Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi. PBK
itu sendiri pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan
secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan
mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan
(proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper and pen). Fokus
penilaian diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai
dengan level pencapaian prestasi siswa.
2. Fungsi PBK
a. Bagi peserta Didik
Dalam mewujudkan dirinya dalam merubah atau mengembangkan
penilaiannya degan mengubah atau mengembangkan performans
perilakunya kearah yang lebih baik (positif) dan maju (progresif).
Mendapatkan kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.
b. Bagi Guru
Menetapkan berbagai metode dan media yang relevan dengan
kompetensi yang akan dicapaipada proses pembelajaran.
Membuat pertimbangan dan keputusan administratife.
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
3. Manfaat PBK
Umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kemampuan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki
hasil belajarnya.
Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa
sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi untuk
memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan
kemampuannya.
Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program
pembelajarannya di kelas.
Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan
walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
4. Tujuan PBK
Secara Umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
Mengetahui kemajuan belajar peserta didik, baik sebagai individu
maupun anggota kelompok/kelas seteah ia mengikuti pembelajaran
mata pelajaran tertentu.
Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen
pembelajaran yang dipergunakan guru dalam jangka waktu tertentu.
Menentukan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran bagi peserta
didik.
Sedangkan Tujuan Khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan
adalah:
Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan.
Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam
mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan
ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
5. Aspek-aspek yang dinilai
Aspek-aspek yang dinilai adalah kumpulan kumpulan kerja peserta didik
(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
(performance), tindakan (action), dan tes tertulis 9subjektif, objektif, dan
proyektif).
6. Bentuk Penilaian Berbasis Kelas
Ada beberapa bentuk penilaian berbasis kelas, diantaranya:
1) Kuis: digunakan untuk menenyakan hal-hal yang prinsip
daripelajaran yang lalu secara singkat, bentuknya berupa isian
singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran. Hal ini dilakukan agar
peserta didik mempunyai pemahaman yang cukup
mengenaipelajaran yang diterima, sekaligus juga untuk membantu
huubungan antara pelajaranyang lalu dengan yang akan dipelajari
(apresiasi).
2) Pertanyaan Lisan di kelas; digunakan untuk mengungkapkan
penguasaan peserta didik tentang pemahaman mengenai fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang berkaitan dengan mata pelajaran
yang dipelajari. Dengan ini diharapkan para peserta didik
mempunyai bangunan keilmuan dan landasan yang kokoh untuk
mempelajari materi berikutnya.
3) Ulangan Harian; dilakukan secara periodic pada akhir
pengembangan kompetensi, untuk mengungkapkan penguasaan
ognitif peserta didik, sekaligus untuk menilai keberhasilan pengguna
berbagai perangkat pendukung pembelajaran.
4) Tugas Individu; dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh
setiap peserta didik dan dapat berupa tugas di madrasah (kelas) dan
di rumah. Tugas individu dipakai untuk mengungkapkan
kemampuan teoritis dan praktispenguasaan hasil penilaian dalam
penggunaan media, metode, strategi, dan prosedur tertentu.
5) Tugas Kelompok; digunakan untuk menilai kemampuan kerja
kelompok dalam upaya pemecahan masalah, sekaligus juga untuk
membangun sikap kebersamaan pada diri peserta didik. Tugas
kelompok ini akan lebih baik kalau diarahkan pada penyelesaian
mengenai hal-hal yang bersifat empiric dan kesuistik. Jika mungkin
kelompok peserta didik diminta melakukan pengamatan langsung
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
atau merancanakan sesuatu proyek dengan menggunakan data
informasi dari lapangan.
6) Ulangan Semester; digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi
pada akhir program semester. Kompetensi yang disajikan
berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkankompetensi dasar, hasil
belajar dan indicator pencapaian hasil belajar yang dikembangkan
dalam semesteryang bersangkutan.
7) Ulangan Kenaikan Kelas; digunakan untuk mengetahui ketuntasan
peserta didik dalam menguasai materipada suatu bidang studi
tertentu satu tahun ajaran. Pemilihan kompetensi ujian harus
mengacu pada kompetensi dasar, berkelanjutan, memiliki nilai
aplikatif, atau dibutuhkan untuk belajar pada bidang lain yang
relevan.
8) Responsi atau Ujian Praktik; dipakai untuk mata pelajaran yang ada
praktiknya, seperti Fiqih Ibadah dan Bahasa Arab, yaitu untuk
mengetahuipenguasaan akhir baik dari segi kognitif, efektif, maupun
psikomotoriknya.
7. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas
a. Valid, penilaian memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar
siswa.
b. Mendidik, penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap
pencapaian belajar siswa.
c. Berorientasi pada kompetensi, penilaian harus menilai pencapaian
kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.
d. Adil, penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak
membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa dan gender.
e. Terbuka, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas
dan terbuka bagi semua pihak.
f. Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan
terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan
belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. (Depdiknas, 2002).
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
8. Strategi Penilaian Berbasis Kelas
Sekalipun tidak selalu sama, namun pada umumnya para pakar dalam bidang
evaluasi/ penilaian pendidikan merinci kegiatan evaluasi hasil belajar ke dalam
6 (enam) langkah pokok, yakni:
1) Menyusun Rencana Evaluasi Hasil Belajar.
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun lebih
dahulu perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi
hasil belajar itu umumnya oleh Sudijono (2003:59) mencakup enam
jenis kegiatan, yakni: (a) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
(b) menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, (c) memilih dan
menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan
evaluasi, (d) Menyusun alat-alat pengukur dan penilaian hasil belajar
peserta didik, (e) Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan
dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi
terhadap data hasil evaluasi dan (f) Menentukan frekuensi dari kegiatan
evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan seberapa kali evaluasi hasil
belajar itu akan dilaksanakan).
2) Menghimpun Data.
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan
menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan
menyelenggarakan tes hasil belajar (apabila evaluasi hasil belajar itu
menggunakan teknik tes), atau melakukan pengamatan, wawancara,
atau angket dengan menggunakan instrumen-instrumen tertentu berupa
rating scale, check list, interview guide, atau questionnaire (apabila
evaluasi hasil belajar menggunakan teknis non tes).
3) Melakukan Verifikasi Data.
Data yang telah berhasil dihimpun harus disaring lebih dahulu
sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan itu dikenal dengan
istilah penelitian data atau verifikasi data. Verifikasi data dimaksudkan
untuk dapat memisahkan data yang “baik” (yaitu data yang dapat
memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau
sekelompok individu yang sedang dievaluasi) dari data yang “kurang
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
baik” (yaitu data yang akan menguburkan gambaran yang akan
diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).
4) Mengolah dan Menganalisis Data.
Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud
untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun
dalam kegiatan evaluasi. Untuk keperluan itu, maka data hasil evaluasi
perlu disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga “dapat berbicara”.
Dalam menggolah dan menganalisis data hasil evaluasi itu dapat
dipergunakan teknik statistik dan atau teknik non statistik, tergantung
kepada jenis data yang akan diolah atau dianalisis. Dengan analisis
statistic misalnya, penyusunan atau pengaturan dan penyajian data
lewat tabel-tabel, grafik, atau diagram, perhitungan-perhitungan rata-
rata, standar deviasi, pengukuran korelasi, uji benda mean, atau uji
benda frekuensi dan sebagainya akan dapat menghasilkan informasi-
informasi yang lebih lengkap dan amat berharga.
5) Memberikan Interpretasi dan Menarik Kesimpulan.
Memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada
hakikatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung
dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisisan itu.
Atas dasar interpretasi terhadap data hasil evaluasi itu pada akhirnya
dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan tertentu. Kesimpulan-
kesimpulan hasil evaluasi itu sudah barang tentu harus mengacu kepada
tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri.
6) Tindak Lanjut Hasil Evaluasi.
Bertitik tolak dari hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah,
dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang
terkandung di dalamnya, maka pada akhirnya evaluator akan
mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang
dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan hasil evaluasi
tersebut. Harus senantiasa diingat bahwa setiap kegiatan evaluasi
menuntut adanya tindak lanjut yang konkrit. Tanpa diikuti oleh tindak
lanjut yang konkrit, maka pekerjaan evaluasi itu hanya akan sampai
kepada pernyataan, yang menyatakan bahwa; “saya tahu, bahwa begini
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
dan itu begitu”. Apabila hal seperti itu terjadi, maka kegiatan evaluasi
itu sebenarnya tidak banyak membawa manfaat bagi evaluator.
9. Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas dalam Proses Pembelajaran.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,
baik faktor internal yang datang dari diri individu maupun faktor eksternal yang
datang dari lingkungan.
Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup 3 (tiga) tahapan yang dalam 3
(tiga) tahapan tersebut dapat dilakukan penilaian kelas. Tiga tahapan dimaksud,
antara lain: (1) Pretest (tes awal). (2) Proses Pembelajaran. (3) Postest (tes
akhir).
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
III. PENUTUP
Kesimpulan
Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk
menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat
kualitatif.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah proses pengumpulan dan
penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan
oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan
peserta didik terhadap tujuan pendidikan ( standar komptensi,
komptensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar).
Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis Kelas
(PBK) merupakan salah satu komponen dalam kurikulum
berbasis kompetensi.
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS Page 1
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
DAFTAR PUSTAKA
arikunto. (2009). evaluasi penilaian berbasis kelas.
arikunto, s. (2009). Pengertian Evaluasi. Jakarta: Erlangga.
Cangelosi, c. (1995). Pengertian Penilaian. Jakarta: Erlangga.
Mardapi, D. (2004). Pengukuran Pendidikan. Bandung: Erlangga.
Depdiknas, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas.
Depdiknas, 2002. Ringkasan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah, Jakarta: Pusat
Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Sudijono, Anas, 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.
Thoha, M. Chabib, 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.