tugas pbk web komunikasi data dan jaringan komputer

60
Page 1 of 60 KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG APRIL 2015 Oleh : Rizqy Luthfianto (120534431468) Bayu Setiawan (120534431476)

Upload: rizqy-luthfianto

Post on 25-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas PBK Web Komunikasi Data dan Jaringan

TRANSCRIPT

  • Page 1 of 60

    KOMUNIKASI DATA

    DAN

    JARINGAN KOMPUTER

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    APRIL 2015

    Oleh :

    Rizqy Luthfianto (120534431468)

    Bayu Setiawan (120534431476)

    Ivan Achmat Ashari 120534431394

  • Page 2 of 60

    Kata Pengantar

    Buku ini merupakan pedoman pembelajaran mahasiswa yang mengambil mata kuliah

    Komunikasi data dan jaringan computer. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri

    atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai

    suatu tujuan yang sama. Sebagaimana yang disebutkan diatas, tujuan yang dimaksudkan yaitu

    Untuk berbagi-pakai sumber daya seperti pemakaian printer, CPU, Memory, atau

    hard disk.

    Untuk komunikasi seperti surat elektronik, instant messaging, dan chatting.

    Untuk akses informasi, misalnya web browsing.

    Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari

    dua atau lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media.

    Agar data dapat berkomunikasi dari suatu tempat ke tempat yang lain, dibutuhkan tiga elemen

    penting yang harus tersedia, yaitu sumber data, media tranmisi dan penerima. Media tranmisi

    akan membawa data dari sumber data ke penerima.

  • Page 3 of 60

    Daftar Isi

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

    BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

    BAB 2 KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER .............................. 11

    BAB 3 KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER .............................. 16

    BAB 4 LAPISAN DALAM JARINGAN KOMPUTER ....................................... 24

    BAB 5 KONFIGURASI PERANGKAT LUNAK ................................................ 27

    BAB 6 KEAMANAN SISTEM JARINGAN ........................................................ 28

    BAB 7 SISTEM PENANGANAN DATA ............................................................ 34

    BAB 8 PENANGANAN KERUSAKAN JARINGAN ......................................... 37

    BAB 9 PERLUASAN JARINGAN KOMPUTER ................................................ 40

    BAB 10 WIRELESS ................................................................................................ 44

    BAB 11 KUMPULAN ISTILAH, PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER .... 48

    EVALUASI

    DAFTAR PUSTAKA

  • Page 4 of 60

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Komunikasi Data

    Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,

    organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan

    lingkungan dan orang lain (Wikipedia, Komunikasi, 2013). Komunikasi dapat dibagi menjadi

    dua yaitu komunikasi intraprersonal dan komunikasi interpersonal.

    Telekomunikasi adalah salah satu bentuk dari komunikasi interpersonal, yaitu teknik

    pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam mengubah

    informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua cara pengiriman yang dipakai.

    Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog dimana sinyal

    berbentuk gelombang listrik yang terus menerus (continue) kemudian dikirim oleh media

    transmisi. Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog

    kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete).

    a. Elemen Sistem Komunikasi Pokok yaitu :

    1). Orang yang memberi pesan.

    2). Orang yang menerima pesan.

    3). Pesan yang disampaikan.

    b. Elemen Sistem Komunikasi penunjang adalah:

    1). Media penyimpanan data (input).

    2). Media penyaluran/Proses data.

    3). Media penampilan data (uotput).

    c. Jarak komunikasi :

    1). Jarak dekat langsung.

    2). Jarak dekat melalui media.

    3). Jarak menengah.

    4). Jarak jauh

    5). Jarak sangat jauh.

    Terdapat beberapa tipe data dalam komunikasi data. Semua tipe data yang dapat disimpan dan

    diolah pada sebuah komputer dapat ditransfer melalui jaringan komputer. Tipe data tersebut

    adalah sebagai berikut.

    Teks

    Suara

  • Page 5 of 60

    Gambar

    Video

    Jaringan Komputer

    Sebuah sistem yang terdiri dari sejumlah komputer yang dirancang untuk:

    Dapat berbagi sumber daya (misal: printer),

    Dapat berkomunikasi (misal: e-mail, chatting), dan

    Dapat mengakses informasi (misal: web browser)

    Setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).

    Perangkat Jaringan Komputer

    Perangkat jaringan komputer merupakan komponen-komponen yang di perlukan untuk

    membuat sebuah jaringan komputer. Komponen yang di maksud adalah media hardware.

    1. Personal Computer (PC)

    Tipe PC ini digunakan dalam jaringan akan sangat menentukan kinerja jaringan tersebut. PC

    yang untuk kerja tinggi akan mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengat cepat. Di

    dalam jaringan Server-client PC yang digunakan untuk server (penyedia layanan data bagi

    client) haruslah lebih tinggi spesifikasinya daripada computer Client. Karena server bekerja

    untuk mengelola operasional jaringan dan penyedia fasilitas.

    2. Network Interface Card (NIC)

    Bedasarkan tipe bus ada beberapa tipe Network interface card atau Network Card itu seperti

    ISA (Industry standard Architecture) dan PCI (Protocol Control Information) Nah PCI inilah

    yang familiar dan paling banyak di gunakan sekarang.

    3. Kabel

    Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk

    mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi

    menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik (Wikipedia,

    Kabel, 2013).

    a. Kabel Coaxial

    Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung

    (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindung-

    pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :

    Pelindung luar

    Pelindung berupa anyaman serat tembaga;

    Isolator pelastik.

    Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair,

    karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat

    kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan

  • Page 6 of 60

    mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk

    mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk

    yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan

    untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan

    menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km (Sajid, 2008).

    b. Kabel Tembaga

    Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).

    Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian

    inti konduktornya. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda

    tiap incinya. Semakin rapat jalinan tersebut, tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.

    Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN,

    atau sambungan telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak

    dibandingkan LAN.

    Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masing-

    masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung (Wikipedia, Kabel, 2013).

    c. Kabel Serat Optik

    Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi

    untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan

    berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media

    transimisi dalam teknologi komunikasi modern.

    4. Server

    Komputer yang didesikan untuk menyediakan sejumlah layanan yang diperlukan komputer

    lain (klien). Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis, seperti:

    server aplikasi, server data maupun server proksi. Server aplikasi adalah server yang

    digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh klien, server

    data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan klien secara langsung

    maupun data yang diproses oleh server aplikasi. Server proksi berfungsi untuk mengatur lalu

    lintas di jaringan melalui pengaturan proksi. Kegunaan server sangat banyak, misalnya untuk

    situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. (Wikipedia, Server, 2013)

    5. HUB dan Switch

    Perbedaan Hub dan Switch terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim

    kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data

    tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke Jaringan. Tetapi

    lain halnya dengan Switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan mengirimkannya

    ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut (Nico, 2010).

    6. Repeater

  • Page 7 of 60

    Repeater adalah sebuah stasiun untuk menerima sinyal yang masuk dan mengirimnya kembali

    pada frekuensi yang berbeda. Tujuan utama repeater adalah memperluas jangkauan operasi

    dari stasiun bergerak, atau stasiun di daerah rendah atau di daerah terpencil di mana

    komunikasi simplex biasanya tidak mungkin.

    7. Bridge

    Fungsinya hampir sama dengan repeater akan tetapi bridge lebih fleksibel mempunyai

    kecerdasan dari repeater. Yang dimaksud adalah bridge dapat menghubungkan jaringan

    dengan menggunakan metode transmisi yang berbeda misalnya bridge menghubungkan base

    band dan broad band. Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksikan network dengan

    menggunakan tipe kabel yang berbeda atau topologi yang berbeda. Perangkat jaringan ini juga

    bisa mengetahui alamat masing-masing komputer.

    8. Router

    Sebuah router mampu mengirim data atau informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain.

    Memiliki fungsi yang sama dengan bridge meski tidak lebih pintar dengan bridge tetapi

    pengembangan perangkat ini sudah melampaui batas tuntunan teknologi yang di harapkan.

    9. Modem

    Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang

    mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan,

    sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data

    atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima

    dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat

    komunikasi dua arah (Wikipedia, Modem, 2013).

    10. Access Point (AP)

    Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti

    laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau

    perangkat standar lainnya. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga

    memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.

    1. Definisi Jaringan Komputer

    Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai :

    Kumpulan beberapa komputer yang saling berhubungan yang membentuk

    suatu ikatan, diantaranya adalah ikatan pertukaran data / informasi, ikatan

    penggunaan sumber daya secara bersama-sama, dan lain sebagainya.

    Sumber daya yang dapat digunakan diantaranya adalah : Data, File,

    Printer, Koneksi, dan lain sebagainya.

    Komputer-komputer yang ada pada jaringan komputer, disebut computer atau

    workstation, terhubung pada sebuah atau beberapa buah server, komputer yang

    bertindak sebagai pengatur pemakai dalam pengiriman dan penerimaan informasi.

  • Page 8 of 60

    Disamping komputer, yang dapat terhubung dalam jaringan adalah perangkat-

    perangkat lain seperti printer, modem, router, dan sebagainya. Sehingga untuk

    menyebutkan komputer dan perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan cukup

    disebut sebagai terminal.

    Dalam sebuah Jaringan Komputer, ada komputer yang berfungsi sebagai Server dan

    ada pula komputer yang berfungsi sebagai Client / Workstation.

    Komputer Server adalah sebuah komputer yang berfungsi sebagai komputer pusat

    yang mengatur lalulintas komunikasi data dari masing-masing komputer Client /

    Workstation, sehingga jika seluruh komputer Client akan melakukan hubungan

    komunikasi, akan melalui komputer Server ini.

    Komputer Client adalah kumpulan komputer yang berada pada suatu Jaringan

    Komputer, yang masing-masing terhubung ke komputer Server dengan

    menggunakan media komunikasi, seperti kabel, fiber optic, dan gelombang radio.

    2. Sejarah Jaringan Komputer

    Konsep Jaringan Komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika Serikat dari

    sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di Laboratorium BELL dan

    Group Riset HARVARD UNIVERSITY, yang dipimpin oleh Professor H. Aiken.

    Pada awal mulanya proyek tersebut adalah hanya ingin memanfaatkan

    sebuah komputer yang dapat dipakai bersama untuk mengerjakan beberapa

    proses tanpa harus banyak membuang waktu. Untuk itulah dibuat suatu Proses

    Beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program dapat dijalankan

    dalam sebuah komputer dengan kaidah Antrian.

    Tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar maka sebuah komputer

    harus melayani beberapa terminal, dapat dilihat pada Gambar 1. Sejak itu

    ditemukan sebuah konsep Distribusi Proses berdasarkan waktu yang dikenal

    dengan nama TSS (Time Sharing System). Mulai dari sinilah untuk

    pertama kalinya bentuk Jaringan Komputer (Network) diaplikasikan.

    Dalam proses TSS ini terlihat perpaduan antara Teknologi Komputer dengan

    Teknologi Telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

  • Page 9 of 60

    Gambar 1. Konsep TSS (Time Sharing System)

    Tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak, dan harga

    komputer semakin mahal, maka dimulailah konsep Proses Terdistribusi

    (Distributed Process). Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.

    Gambar 2. Konsep Distributed Process

    Dalam Proses Terdistribusi ini beberapa Host Komputer mengerjakan

    pekerjaan secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang terhubung

    secara seri di setiap Host Komputer.

    Dalam Proses Terdistribusi ini sudah mutlak diperlukan suatu perpaduan

    yang mendalam antara teknologi Komputer dengan teknologi Telekomunikasi,

    karena selain proses yang harus didistribusikan, semua Host Komputer

    wajib melayani terminal-terminalnya.

    Selanjutnya ketika harga komputer sudah semakin murah dan konsep

    proses. Terdistribusi sudah semakin matang, maka penggunaan komputer dan

    jaringannya sudah mulai beragam, mulai dari penanganan proses bersama

    maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer) tanpa melalui komputer pusat.

    Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang disebut dengan

    LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika internet mulai

  • Page 10 of 60

    diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai saling

    berhubungan, dan terbentuklah apa yang dinamakan WAN (Wide Area Network).

    Suatu jaringan komputer terdiri atas:

    Minimal dua buah komputer

    Kartu jaringan (network interface card / NIC) pada setiap komputer

    Medium koneksi , yang menghubungkan kartu jaringan satu komputer ke

    komputer lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel

    maupun nirkabel atau tanpa-kabel (wireless seperti radio, microwave, satelit, dsb).

    Perangkat lunak sistem operasi jaringan (network operating system software /

    NOSS) yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem jaringan, misalnya:

    Microsoft Windows 2000 server, Microsoft Windows NT, Novell Netware,

    Linux, dan sebagainya.

    Peralatan interkoneksi seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway, apabila

    jaringan yang dibentuk semakin luas jangkauannya.

  • Page 11 of 60

    BAB II

    JARINGAN KOMPUTER

    1. Tipe Jaringan Komputer

    Secara garis besar ada 2 buah tipe jaringan komputer yaitu :

    Peer To Peer (Point To Point)

    Client Server (Point To Multipoint)

    Peer To Peer (Point To Point)

    Dalam jaringan Peer To Peer ini, komputer dihubungkan langsung dengan

    komputer lainnya tanpa melalui sebuah komputer yang berfungsi sebagai Server

    (pengontrol jaringan).

    Masing-masing komputer bisa berfungsi sebagai Server maupun Client

    (Workstation) pada suatu saat, sehingga tidak ada penentuan secara tetap bahwa

    komputer yang satu sebagai Server dan yang lainnya sebagai Client. Karena

    peran dari Server yang tidak murni ini maka dikenal dengan istilah Non-

    Dedicated Server. Dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

    Gambar 3. Jaringan Peer To Peer

    Keunggulan :

    Biaya operasional relatif lebih murah, karena tidak memerlukan Server

    untuk mengorganisasikan jaringan.

    Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu Server,

    sehingga bila ada salah satu komputer rusak, tidak akan menyebabkan

    kerusakan pada seluruh jaringan.

    Kelemahan :

    Unjuk kerja lebih rendah karena setiap komputer harus mengelola

    pemakaian aplikasi jaringan dan aplikasi di tempat sendiri

    Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan

    mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki

    Proses Back up data harus dilakukan oleh masing-masing komputer.

  • Page 12 of 60

    Client Server (Point To Multipoint)

    Dalam jaringan Client Server ini, terdapat suatu ketetapan yaitu ada komputer

    yang berfungsi sebagai Server dan ada yang berfungsi sebagai Client/

    Workstation. Sehingga Server pada tipe jaringan ini disebut dengan Dedicated

    Server.

    Pada tipe jaringan ini, Server berfungsi untuk melayani dan menyediakan

    fasilitas bagi komputer-komputer lain yang ada dalam suatu jaringan. Dapat

    dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 4. Jaringan Client server

    Keunggulan :

    Kecepatan akses lebih tinggi, karena penyediaan fasilitas jaringan dan

    pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (Server)

    Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena

    dilakukan oleh satu orang yang bertindak sebagai Administrator

    Jaringan.

    Sistem Back up data lebih baik, karena dilakukan secara terpusat.

    Kelemahan :

    Biaya operasional relatif lebih mahal.

    Diperlukan adanya suatu komputer khusus yang memiliki kemampuan

    lebih.

    Kelangsungan jaringan sangat tergantung Server, sehingga jika Server

    rusak maka seluruh jaringan akan rusak pula.

    2. Topologi Jaringan Komputer

    Topologi Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai gambaran fisik dari suatu

    pola hubungan antara komponen-komponen jaringan computer, diantaranya meliputi :

    Server, workstation, Kabel, Hub, dan Switch.

    Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

    Topologi Bus (Garis)

    Topologi Ring (Cincin)

    Topologi Star (Bintang)

  • Page 13 of 60

    Topologi Bus (Garis)

    Pada Topologi Bus ini digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat

    dimana seluruh Workstation dan Server dihubungkan. Dapat dilihat pada gambar

    di bawah ini.

    Gambar 5. Topologi Bus

    Keunggulan :

    Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat

    dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.

    Kelemahan :

    Jika terdapat kerusakan / gangguan pada kabel ini, maka keseluruhan

    jaringan akan mengalami gangguan.

    Topologi Ring (Cincin)

    Pada Topologi Ring ini semua workstation dan server dihubungkan,

    sehingga membentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Pada Topologi ini tiap

    workstation maupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu

    komputer ke komputer lainnya sesuai dengan alamat yang dimaksud, jika

    tidak sesuai maka informasi tersebut akan dilewatkan. Terlihat pada gambar di

    bawah ini.

    Gambar 6. Topologi Ring

    Keunggulan :

    Tidak terjadi Collision atau tabrakan data pada saat pengiriman,

    karena hanya satu Node saja yang dapat mengirimkan pada suatu saat.

    Kelemahan :

  • Page 14 of 60

    Setiap Node dalam jaringan akan selalu ikut mengelola informasi yang

    dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terjadi gangguan pada suatu

    Node maka seluruh jaringan akan terganggu.

    Topologi Star (Bintang)

    Pada Topologi Star, seluruh workstation dihubungkan ke Server melalui suatu

    Hub atau Switch. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 7. Topologi Star

    Keunggulan :

    Unjuk kerja jaringan lebih tinggi, karena setiap Workstation

    dihubungkan ke Server dengan jalur tersendiri, sehinggal bandwidth atau

    lebar jalur dapat optimal.

    Jika terdapat gangguan pada satu jalur komunikasi tidak akan

    menyebabkan gangguan pada jalur komunikasi lainnya, hanya pada jalur

    yang bersangkutan saja.

    Kelemahan :

    Biaya relatif lebih tinggi

    Kebutuhan jalur komunikasi menjadi lebih banyak, karena setiap

    Workstation harus dihubungkan ke Server

    3. Komponen Jaringan Komputer

    Beberapa komponen jaringan yang digunakan diantaranya adalah :

    Perangkat Komputer : Server, Workstation

    Kartu Jaringan / Network Car : ISA Bus, PCI Bus

    Concentrator : Switch, Hub

    Media Komunikasi : Kabel, Gelombang Radio, Fiber Optic

    Sistem Operasi Jaringan : Windows, Novell Netware

    Perangkat Komputer

    Dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berfungsi sebagai Server dan yang

    berfungsi sebagai Workstation.

    Server berfungsi untuk mengelola dan melayani Workstation dalam

    penggunaan seluruh fasilitas yang ada dalam suatu jaringan.

  • Page 15 of 60

    Workstation berfungsi sebagai penerima dari seluruh fasilitas yang ada pada

    suatu jaringan, yang digunakan sebagai tempat bekerja.

    Komputer Server dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

    1. Dedicated Server

    Server yang berfungsi penuh sebagai Server, tidak bisa digunakan

    untuk operasioanl lainnya, seperti yang ada pada Workstation.

    Contoh dari Dedicated Server adalah Server yang menggunakan sistem

    operasi Novell Netware.

    2. Non-Dedicated Server

    Server yang berfungsi selain sebagai Server, juga bisa digunakan

    untuk tempat bekerja (Client / Workstation).

    Contoh dari Non-Dedicated Server adalah Server yang menggunakan

    sistem operasi Windows NT/Windows 2000.

    Kartu Jaringan / Network Car

    Kartu Jaringan adalah sebuah kartu/Card yang dipasang/ditancapkan pada

    motherboard. Kartu Jaringan inilah yang menghubungkan komputer dengan

    sistem jaringan.

    Orang biasa menyebut kartu jaringan ini dengan istilah LAN Card (Local Area

    Network) ataupun NIC (Network Interface Card).

    Concentrator

    Berfungsi sebagai pusat pengaturan hubungan dalam sistem jaringan.

    Diantara peralatan yang digunakan adalah Switch, Hub.

    Media Komunikasi

    Untuk media komunikasi dalam sistem jaringan komputer dapat menggunakan

    kabel, fiber optic, maupun gelombang radio.

    Sistem Operasi Jaringan

    Kita tahu fungsi dari Sistem Operasi yaitu untuk mengatur jalannya operasional

    pada suatu sistem yang meliputi berbagai hal. Sistem Operasi Jaringan yang

    banyak digunakan diantaranya adalah Novell Netware, Windows NT, Windows

    2000.

  • Page 16 of 60

    BAB III

    KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER

    1. Media Komunikasi

    Media komunikasi dalam sistem jaringan komputer yang banyak digunakan saat

    ini diantaranya adalah Kabel, Fiber Optic, dan yang sedang ramai saat ini adalah

    menggunakan sarana gelombang radio (Wireless Application).

    Kabel Terdapat beberapa tipe kabel yang dapat digunakan dalam sistem jaringan

    komputer, yaitu : Coaxial, Yellow Cable, UTP (Unshielded Twisted Pair).

    Kabel Coaxial Tipe kabel Coaxial banyak digunakan dalam instalasi jaringan karena murah

    harganya dan mudah dalam instalasinya.

    Gambar : Kabel Coaxial

    Semua tipe kabel Coaxial memiliki bagian-bagian sebagai berikut :

    Konduktor, berupa kabel serabut tungal yang merupakan inti dari

    kabek Coaxial. Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk

    transmisi data atau sebagai kabel data.

    Isolator Dalam, merupakan lapisan isolator antara Konduktor dengan

    Grounding, yang berfungsi untuk melindungi kabel inti.

    Grounding (pelindung), bagian ini berupa kabel serabut yang dirangkai

    menyilang mengelilingi isolator dalam. Disamping sebagai

    pelindung juga berfungsi sebagai grounding dari pengaruh interferensi

    frekuensi-frekuensi luar yang mengganggu.

    Isolator Luar, bagian yang merupakan kulit kabel.

    Beberapa tipe kabel Coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer

    adalah :

    1. Coaxial RG-62A/U

    2. Coaxial RG-58A/U

    3. Coaxial RG8 (Yellow Cable)

  • Page 17 of 60

    Kabel Coaxial RG-62A/U Berwarna hitam, kecil, kabel intinya berupa kabel serabut.

    Berdiameter sekitar 0.25 inch, menggunakan terminator dengan

    impedansi sebesar 93 ohm pada kedua ujung rangkaian kabel.

    Banyak digunakan pada jaringan Archnet dengan topologi Star maupun

    Bus.

    Memiliki kecepatan transfer data 2.5 mbps pada jaringan Archnet

    Jarak maksimal kabel :

    2000 feet pada topologi Star dengan menggunakan Active Hub

    100 feet pada topologi Star dengan menggunakan Passive Hub

    1000 feet pada topologi Bus

    Kabel Coaxial RG 58A/U Berwarna hitam, kabel intinya berupa kabel tembaga tunggal

    Menggunakan terminator dengan impedansi sebesar 50 ohm

    Banyak digunakan pada jaringan Ethernet dengan topologi Bus, karena

    murah harganya dan mudah instalasinya. Sehingga sering disebut dengan

    jaringan cheaper-net

    Sering disebut dengan Thin Ethernet karena bentuk kabelnya yang kecil

    Mampu menghubungkan 30 simpul jaringan (node) pada satu rangkaian

    kabel

    Jarak maksimum kabel pada satu rangkaian kabel mencapai 185 m

    Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable) Disebut dengan Yellow Cable karena warna kabelnya yang kuning

    Ukurannya lebih besar dari RG-58A/U, berdiameter 0.5 inch

    Menggunakan terminator dengan impedansi sebesar 50 ohm

    Mampu menghubungkan 100 simpul jaringan (node) pada satu rangkaian

    kabel

    Jarak Maksimum kabel pada satu rangkaian kabel mencapai 500 m

    Untuk menghubungkan komputer ke kabel RG-8 digunakan perangkat

    tambahan berupa Transceiver

    Transceiver dikaitkan pada kabel RG-8 dengan menggunakan Backbone

    Connector yang terdapat pada perangkat Transceiver tersebut

    Terdapat 2 jenis Backbone Connector yang digunakan yaitu : Clamp-on

    Connector dan N-Series Connector

    Selanjutnya komputer dihubungkan ke Transceiver menggunakan kabel

    AUI atau Drop Cable, yaitu berupa kabel data dengan panjang maksimal

    50 m, dan menggunakan konektor tipe D yang berukuran 15 pin atau

    db-15.

    Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

    Salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan saat ini

    Berisi 4 buah pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya di pilin (twisted)

  • Page 18 of 60

    Kabel ini berupa kabel tembaga yang tidak dilengkapi dengan pelindung

    (unshielded)

    Sampai saat ini terdapat 6 buah kategori kabel UTP, yaitu kabel UTP

    kategori satu sampai dengan kategori enam.

    Kabel kategori satu dan kategori dua tidak digunakan dalam jaringan

    komputer karena kemampuan transfer datanya yang rendah, kabel

    kategori ini banyak digunakan unuk komunikasi telepon, atau berfungsi

    sebagai kabel telepon

    Untuk jaringan komputer digunakan kabel kategori tiga sampai kategori

    enam

    Kabel kategori tiga digunakan untuk komunikasi pada jaringan dengan

    kecepatan 10 Mbps seperti jaringan Ethernet

    Pada jaringan Token Ring dapat menggunakan Kabel UTP dengan

    kategori empat dan kategori lima

    Kabel kategori lima bisa digunakan pada kedua buah jaringan tersebut di

    atas

    Saat ini kabel kategori lima dapat digunakan pada jaringan komputer

    dengan kecepatan 100 Mbps, sehingga disebut dengan Fast Ethernet

    Kabel kategori enam saat ini digunakan pada jaringan komputer dengan

    kecepatan 100 Mbps , bahkan sekarang ini digunakan pada jaringan

    dengan kecepatan hingga 1000 Mbps (1 Gbps)

    Untuk menghubungkan kabel UTP ini digunakan konektor RJ-45

    Fiber Optic Merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan

    komputer dalam bentuk gelombang cahaya

    Untuk menggunakan Fiber Optic ini digunakan kartu jaringan yang

    memiliki konektor tipe ST (ST Connector)

    Kelebihan Fiber Optic :

    Kecepatan transfer datanya yang tinggi hingga 1000 Mbps (1 Gbps)

    Kemampuan melakukan transfer data dalam jarak yang cukup jauh

    hingga mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater

    Ketepatan dan keamanan transmisi data

    Tidak terpengaruh oleh interferensi dari frekuensi-frekuensi luar yang

    mengganggu

    Kelemahan Fiber Optic :

    Harganya yang mahal

    Sulit dalam instalasinya mengingat media ini melakukan transfer

    datanya dalam bentuk gelombang cahaya, tidak boleh ada jalur yang

    berbelok tajam.

    Gelombang Radio (Wireless)

  • Page 19 of 60

    Media komunikasi lainnya yang sedang ramai dan banyak digunakan saat ini

    adalah menggunakan Wireless (gelombang radion). Dengan Wireless kita

    dapat melakukan komunikasi pada sebuah jaringan komputer. Media

    Wireless ini bekerja pada gelombang 2.4 Ghz dan memiliki kecepatan akses

    hingga 11 Mbps, hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk kecepatan

    akses diatas 11 Mbps.

    Pembahasan lebih detail untuk media Wireless ini akan ditengahkan secara

    tersendiri pada bab berikutnya.

    2. Perangkat Komunikasi

    Perangkat komunikasi adalah perangkat-perangkat (selain kabel) yang digunakan

    dalam sistem jaringan komputer, diantaranya seperti : Hub, Switch, Repeater, Router,

    Transceiver, Modem.

    Hub

    Berfungsi sebagai pusat konsentrasi jaringan atau sentral jaringan yang

    mengatur komunikasi data dalam jaringan komputer dan mengontrol terjadinya

    gangguan dalam jaringan.

    Seluruh kabel yang berasal dari komputer terhubungke perangkat Hub ini

    Sesuai dengan arsitektur jaringan, terdapat beberapa jenis Hub yaitu :

    Archnet Hub, Token Ring Hub, Ethernet Hub.

    Active Hub adalah Hub yang dapat menguatkan sinyal data, sehingga jarak

    atau jangkauan kabel dapat lebih panjang.

    Passive Hub adalah Hub yang tidak dapat menguatkan sinyal data,

    sehingga jarak atau jangkauan kabel menjadi lebih pendek.

    Ukuran Hub ditentukan oleh jumlah port yang ada pada Hub, seperti 8 port,

    12 port, 24 port, 48 port.

    Cascading Hub adalah suatu tehnik untuk menggabungkan beberapa Hub

    menjadi satu, sehingga komputer seolah-olah terhubung ke satu Hub.

    Swicth

    Pada dasarnya sama dengan Hub, bahkan bentuk fisiknya pun dapat dikatakan

    sama, terdiri dari beberapa port yang tersedia.

    Perbedaannya terletak pada kemampuan, fasilitas yang tersedia, serta cara

    transfer data diantara kedua perangkat tersebut.

    Sistem pengiriman data dalam jaringan Ethernet diawali dengan pemeriksaan

    apakah ada data yang akan dikirimkan, jika ada pengiriman data maka

    pihak lain akan menunda untuk melakukan pengiriman data. Jika pada saat

    bersamaan kedua belah pihak melakukan pengiriman data, maka akan terjadi

    tabrakan (collision) diantara paket-paket data tersebut.

    Jadi Collision Control adalah adalah suatu kemampuan untuk

    melakukan pengontrolan terhadap paket-paket data yang akan dikirim untuk

  • Page 20 of 60

    menghindari terjadinya tabrakan diantara paket-paket data.

    Switch memiliki suatu kemampuan yang disebut dengan Collision Control ,

    dimana setiap port- nya memiliki kemampuan untuk itu

    Karena setiap port-nya memiliki fasilitas Collision Control, maka proses

    pengiriman data akan lebih cepat karena tidak harus menunggu port-port

    lainnya melakukan pengiriman data. Sehingga jelas bahwasanya Switch

    dapat meningkatkan kinerja jaringan komputer.

    Sedangkan pada Hub hanya satu buah portsaja yang berfungsi sebagai

    Collision Control.

    Repeater

    Repeater berarti pengulang, alat ini berfungsi untuk mengulang atau

    menguatkan sinyal data yang melemah pada sepanjang kabel jaringan.

    Setiap kabel memiliki maksimal jarak, jika sebuah jaringan memiliki jarak

    yang melebihi jarak maksimal kabel maka akan menyebabkan melemahnya

    sinyal data yang ditransfer. Untuk menguatkan sinyal data yang

    dikirimkan maka diperlukan adanya Repeater agar data dapat diterima

    dengan baik.

    Tidak diperkenankan memasang Repeater lebih dari 4 buah, karena

    walaupun sinyal data menguat tetapi ada suatu pengaruh yang dinamakan

    Propagation Delay dan Packet Jitter sebagai akibat adanya pemasangan

    peralatan tersebut.

    Propagation Delay adalah selisih waktu yang terjadi dalam proses perjalanan

    sinyal data dari saluran masukan ke saluran keluaran.

    Packet Jitter adalah fluktuasi yang terjadi terhadap paket data.

    Router

    Hampir sama dengan Repeater yaitu untuk memperpanjang jaringan, hanya

    saja Router ini digunakan untuk sistem jaringan yang letaknya berjauhan.

    Memiliki kemampuan untuk mencari jalur untuk pengiriman data ke tempat

    yang dituju.

    Memiliki kemampuan untuk mentransfer data dengan cepat dan mengontrol

    pengiriman data dengan tepat ke tempat tujuan.

    Tranceiver

    Suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan sebuah perangkat dengan

    fasilitas konektor yang berbeda ke sebuah media transmisi yang berbeda pula.

    Contohnya untu menghubungkan sebuah komputer dengan kabelCoaxial

    RG-62A/U yang menjadi backbone sebuah jaringan.

    Sebuah Transceiver tidak bisa digunakan untuk menguatkan sinyal data,

    oleh karenanya pemasangan Transceiver ini tidak akan menambah jangkauan

    kabel jaringan.

    Umumnya sebuah Transceiver dilengkapi port dengan konektor tipe D, untuk

    menghubungkan kabel AUI / Drop Cable.

  • Page 21 of 60

    Modem

    Singkatan dari Modulator Demodulator, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk

    mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, begitu pula sebaliknya.

    Menurut bentuknya terbagi menjadi 2 macam yaitu Internal Modem dan

    External Modem.

    Internal Modem adalah sebuah modem yang dipasangkan pada

    perangkat komputer dengan cara menancapkannya pada slot expansi

    mainboard komputer.

    Keuntungan Internal Modem adalah tidak membutuhkan sumber

    tegangan sendiri dan secara fisik lebih aman dan rapi.

    Kelemahan Internal modem adalah tidak dapat dipindah-pindahkan

    dengan mudah, membebani sumber daya komputer karena terpasang

    langsung pada mainboard komputer. Jika terjadi gangguan seperti

    petir kemungkinan berimbas pada perangkat komputer lebih besar.

    External Modem adalah sebuah modem yang dipasang di luar

    perangkat komputer, dengan cara menghubungkannya melalui salah satu

    serial port yang ada pada perangkat komputer.

    Keuntungan External Modem adalah mudah dipindah-pindahkan,

    mudah dalam konfigurasinya, memiliki proteksi tersendiri (jika

    terjadi gangguan petir tidak akan berimbas pada perangkat

    komputer).

    Kelemahan External Modem adalah membutuhkan sumber tegangan

    sendiri, dan memakan tempat pada meja kerja.

    Beberapa port yang terdapat pada Modem adalah :

    Serial Port, digunakan untuk menghubungkan modem dengan komputer.

    Port ini berupa konektor db-25 pin.

    Phone Connector, digunakan untuk menghubungkan modem dengan

    perangkat telepon, port ini berbentuk konektor RJ-11.

    Phone Line, digunakan untuk menghubungkan modem dengan saluran

    telepon pada komunikasi menggunakan saluran dial up, port ini

    berbentuk konektor RJ-11.

    Leased Line, port ini digunakan untuk menghubungkan modem

    dengan saluran komunikasi leased line, yang merupakan saluran

    khusus dengan bandwidth yang lebih lebar dari dial up. Port ini juga

    berbentuk konektor RJ-11.

    Beberapa pertimbangan dalam memilih modem :

    Kecepatan transfer data (baut rate), diukur dalam satuan bps (bit per

    second)

    Kompresi data (Data Compression), dengan fasilitas ini maka

    modem akan lebih cepat dalam melakukan pengiriman data, terutama

  • Page 22 of 60

    untuk data-data yang besar.

    Koreksi kesalahan (Error Correction), dengan fasilitas ini akan

    mempercepat proses pengiriman data karena jika terjadi kesalahan

    dalam pengiriman data, maka akan segera diinformasikan walaupun data

    belum terkirim seluruhnya.

    Fasilitas keamanan, diperlukan untuk menjaga kemungkinan adanya

    pihak lain yang ingin mengakses sistem jaringan dengan

    menggunakan modem. Beberapa fasilitas keamanan pada modem

    diantaranya adalah Passcode, Data Encryption.

    Passcode adalah fasilitas permintaan password pada user yang ingin mengakses modem.

    Data Encryption adalah fasilitas penyandian data, sehingga jika ada data yang dikirim akan terhindar dari kemungkinan adanya

    penyadapan.

    Pin-pin komunikasi pada modem menurut standar RS-232

    Pin 1 dan pin 7 adalah Ground

    Pin 1 digunakan sebagai Proteksi ground, sedangkan pin 7 digunakan

    sebagai Sinyal ground

    Pin 2 adalah Transmit Data

    Digunakan untuk mengirimkan data ke perangkat tujuan.

    Pin 3 adalah Receive Data

    Digunakan oleh komputer untuk menerima data yang dikrim oleh modem.

    Pin ini berpasangan dengan pin 2 (Transmit Data)

    Pin 4 adalah Request to Send (RTS)

    Digunakan oleh komputer untuk memberitahukan modem bahwa komputer

    siap untuk mengirimkan data.

    Pin 5 adalah Clear to Send (CTS)

    Digunakan oleh modem untuk memberitahukan komputer bahwa modem

    siap untuk menerima data.

    Pin 6 adalah Data Set Ready (DSR)

    Digunakan oleh modem untuk memberitahukan komputer bahwa perangkat

    dalam keadaan on. Pin ini berpasangan dengan pin 22 (DTR), yaitu untuk

    menjawab sinyal DTR yang dikirimkan oleh komputer.

    Pin 22 adalah Data Terminal Ready (DTR)

    Digunakan oleh komputer untuk memberitahukan modem bahwa komputer

    dalam keadaan siap berkomunikasi.

  • Page 23 of 60

    Pin 8 adalah Carrier Detect (CD)

    Digunakan untuk memberitahukan modem bahwa telah terjadi hubungan

    dengan modem lain, dan telah terdapat jalur komunikasi.

    Pin 20 adalah Ring Indicator(RI)

    Digunakan untuk memberi tanda ke komputer bahwa modem menerima

    sinyal masuk berupa dering.

  • Page 24 of 60

    BAB IV

    LAPISAN DALAM JARINGAN KOMPUTER

    Untuk dapat melakukan komunikasi diantara berbagai vendor komputer, diperlukan

    sebuah aturan baku yang standard dan disetujui oleh berbagai pihak. Dalam dunia

    komputer, aturan baku yang standard ini disebut dengan nama Protokol.

    Untuk itulah badan dunia yang menangani masalah standarisasi yaitu ISO

    (International Standarization Organization) membuat sebuah aturan baku yang dikenal

    dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian

    diharapkan seluruh vendor perangkat telekomunikasi harus berpedoman pada model ini

    dalam mengembangkan protokolnya.

    Gamabr : Network Layer

    1. Standar OSI (Open System Interconnection)

    Terdapat 7 buah lapisan dalam standar OSI ini yaitu Application, Presentation,

    Session, Transport, Network, Data Link, Phisical.

    1. Application

    Merupakan lapisan jaringan yang tertinggi. Pada lapisan ini terdapat

    aplikasi yang menggunakan data dalam jaringan. Lapisan ini menjadi titik

    masuknya sebuah pesan ke dalam jaringan.

    2. Presentation

    Lapisan yang digunakan untuk menentukan format data sebelum masuk ke dalam

  • Page 25 of 60

    jaringan.

    3. Session

    Lapisan yang digunakan untuk mengatur komunikasi data diantara station-

    station yang saling berkomunikasi.

    4. Transport

    Lapisan yang digunakan untuk mengatur proses pengiriman data dalam

    jaringan. Juga berfungsi untuk mengontrol kemungkinan adanya pengiriman data

    sama.

    5. Network

    Lapisan yang digunakan untuk menyalurkan data dari lapisan di atasnya. Pada

    lapisan ini, data dipecah menjadi paket data yang dilengkapi dengan alamat asal dan

    alamat tujuan.

    6. Data Link

    Lapisan yang digunakan untuk mendeteksi adanya kesalahan (error detection).

    7. Physical

    Lapisan paling bawah dalam struktur lapisan jaringan. Lapisan ini berupa

    perangkat keras jaringan seperti kabel, hub, switch, dan lain-lain.

    2. Standar DOD (Department Of Defense)

    Selain standarisasi yang diberikan oleh OSI dengan ketujuh lapisannya, ada

    standar lapisan jaringan lain yang dikenal dengan standar DOD, yaitu standar yang

    ditentukan oleh Departemen Pertahanan Amerika.

    Standarisasi ini selanjutnya dikembangkan sebagai bentuk standarisasi lapisan

    jaringan pada internet yang menggunakan protokol TCP/IP. Dalam standar DOD ini

    jaringan dibagi menjadi 4 lapisan yaitu :

    1. Application / Process

    Merupakan lapisan paling atas dari standar DOD, dimana lapisan ini mewakili

    lapisan Application, Presentation, dan Session pada standar OSI.

    2. Host to Host

    Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Transpot pada standar

    OSI.

    3. Internet

    Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Network pada standar

    OSI.

    4. Network Access

    Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Data Link dan Physical

    pada standar OSI.

  • Page 26 of 60

    Pada implementasinya, lapisan jaringan komputer berdasarkan ISO/OSI tidak digunakan

    karena terlalu

    kompleks dan ada banyak duplikasi tugas dari setiap lapisan. Lapisan OSI/ISO d

    igunakan hanya sebagai referensi. Lapisan jaringan komputer yang banyak digunakan

    adalah lapisan TCP/IP yang terdiri atas empat lapisan yaitu :

    Link (Lapisan OSI 1 dan 2)

    Contoh dari lapisan ini adalah Ethernet, Wi-

    Fi dan MPLS. Implementasi untuk lapisan ini biasanya terletak pada device

    driver ataupun chipset firmware.

    Internetwork (Lapisan OSI 3)

    Seperti halnya rancangan awal pada lapisan network (lapisan OSI 3), lapisan ini

    bertanggung-jawab atas sampainya sebuah paket ke tujuan melalui sebuah

    kelompok jaringan komputer. Lapisan Internetwork pada TCP/IP memiliki tugas

    tambahan yaitu mengatur bagaimana sebuah paket akan sampai tujuan melalui

    beberapa kelompok jaringan komputer apabila dibutuhkan.

    Transport (Lapisan OSI 4 dan 5)

    Contoh dari lapisan ini adalah TCP, UDP dan RTP

    Applications (Lapisan OSI 5 sampai dengan 7)

    Contoh dari lapisan ini adalah HTTP, FTP dan DNS.

    Oleh sebab setiap lapisan memiliki tugas yang independen dari lapisan-

    lapisan lainnya, maka transparansi data akan terjamin. Sebagai contoh, semua

    jenis browser internet akan tetap digunakan, sekalipun media fisik yang digunakan berubah

    dari kabel tembaga menjadi sinyal radio misalnya.

  • Page 27 of 60

    BAB V

    KONFIGURASI PERANGKAT LUNAK

    Perangkat lunak dalam sebuah sistem jaringan komputer terdiri dari dua macam

    yaitu, Perangkat Lunak Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System), dan

    Perangkat Lunak Aplikasi yang digunakan.

    Proses konfigurasi perangkat lunak jaringan merupakan pekerjaan yang

    menentukan bentuk dari sistem jaringan yang dibangun, diantaranya berkaitan dengan besar

    kecilnya kapasitas komputer yang digunakan.

    1. Sistem Operasi Jaringan Komputer

    Ada bermacam-macam sistem operasi jaringan yang digunakan saat ini, tentunya

    dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing, baik sistem operasi untuk jaringan

    peer to peer seperti windows workgroup, maupun sistem operasi untuk jaringan client-

    server seperti Novell Netware, Windows NT, Windows 2000 Server (baik yang

    standard maupun advance).

    Beberapa perbedaan pokok antara sistem operasi Novell Netware dengan Windows NT

    adalah :

    Novell Netware

    Lebih menonjol sebagai sistem operasi berbasis teks

    Menerapkan sistem Dedicated Server

    Menggunakan protokol IPX/SPX

    Windows NT

    Lebih menonjol sebagai sistem operasi berbasis grafik

    Menerapkan sistem Non-Dedicated Server

    Menggunakan protokol TCP/IP

    Beberapa pertimbangan dalam memilih sistem operasi jaringan komputer adalah :

    Bentuk aplikasi yang dimiliki

    Pengetahuan tentang sistem jaringan komputer

    Biaya, serta rencana pengembangan sistem

  • Page 28 of 60

    BAB VI

    KEAMANAN SISTEM JARINGAN

    1. Pengaturan User Jaringan

    Dalam sistem jaringan perlu adanya pengaturan user, untuk menjaga agar

    penggunaan sumber daya jaringan tidak tumpang tindih. Dimana user yang bisa

    mengakses adalah user yang benar- benar memiliki hak untuk mengakses.

    Untuk mengatur user-user yang ada dalam suatu jaringan komputer, perlu adanya

    seseorang yang bertindak sebagai administrator jaringan, dimana bertanggung jawab

    terhadap pengaturan, kelancaran, dan keamanan jaringan. Untuk itulah dalam sebuah

    sistem operasi jaringan dibuat sebuah user yang bernama administrator yang memiliki

    kewenangan penuh dan sangat luas.

    Beberapa hal yang berkaitan dengan masalah pengaturan user jaringan adalah :

    Hak dan Kewenangan User

    Properti User

    Pembatasan Waktu Akses User

    Pembatasan Account User

    Hak dan Kewenangan User

    Pembatasan workstation yang digunakan untuk logon atau disebut Station

    Restriction.

    Langkah ini akan mencegah usaha pengaksesan dari orang yang tidak

    berhak, terlebih dari luar organisasi.

    Pembatasan kesalahan password.

    Langkah ini sebagai upaya mencegah usaha pembobolan dari para hacker

    yang biasanya menggunakan password coba-coba.

    Pembatasan waktu akses ke jaringan.

    Langkah ini akan membatasi akses jaringan oleh user pada jam-jam tertentu.

    Pembatasan file atau direktori akses.

    Pembatasan pemanfaatan sumber daya jaringan, meliputi printer dan

    modem.

    Pemberian attribut file atau direktori

    Trustee Assignment

    Adalah fasilitas yang digunakan untuk membatasi hak user dalam mengakses

    sumber daya jaringan berupa file atau direktori. Pengaturan ini akan mencegah

    user mengakses data yang tidak menjadi kewenangannya. Pada sistem operasi

    Novell Netware bisa menggunakan menu Trustee Assignment untuk

    melakukannya, diantara pilihannya adalah :

  • Page 29 of 60

    Supervisory (S)

    Merupakan hak tertinggi terhadap sebuah file atau direktori yang bisa dimiliki

    user.

    Read (R)

    Adalah hak untuk membuka dan membaca semua file dalam direktori,

    serta menjalankan program yang ada di dalamnya.

    Write (W)

    Adalah hak untuk membuka, membaca, dan mengubah isi file.

    Create (C)

    Adalah hak untuk membuat file atau direktori. User yang memiliki hak

    Create tanpa memiliki hak lain, bisa membuat file atau direktori dan

    mengubah isinya, namun setelah file tersebut maka user tersebut tidak akan

    dapat membukanya kembali.

    Erase (E)

    Adalah hak untuk menghapus file atau direktori.

    Modify (M)

    Adalah hak untuk mengubah attribut file dan direktori, termasuk mengubah

    nama file namun tidak bisa mengubah isi file.

    File Scan (F)

    Adalah hak untuk melihat atau menampilkan isi sebuah direktori atau

    nama-nama file.

    Access Control (A) Adalah hak untuk mengubah hak dalam sebuah direktori atau file,

    kecuali memberikan hak Supervisory.

    Properti User

    Pengaturan Properti User meliputi penambahan dan penghapusan user.

    Penambahan user pada jaringan meliputi penambahan user secara fisik dan

    logika. Secara fisik adalah, user yang menggunakan komputer dalam suatu

    jaringan. Secara logika adalah, user yang bisa dikenali oleh komputer-komputer

    dalam jaringan, disebut dengan user name.

    Beberapa pertimbangan dalam menentukan properti user :

    Hak dan kewenangan pengguna user name dalam suatu organisasi

    jaringan komputer

    Contohnya seorang manager akan memiliki hak dan kewenangan berbeda

    dengan seorang staf administrasi, sehingga hak dan kewenangannya dalam

    penggunaan komputer berbeda.

    Frekuensi penggunaan komputer pemilik user name

    User yang frekuensi penggunaan komputernya tinggi dan waktu

    penggunaan yang tidak terbatas, propertinya berbeda dengan user yang

    sekali-sekali saja menggunakan komputer.

    Hak dan kewenangan user pengguna sistem aplikasi

  • Page 30 of 60

    Beberapa Attribut yang ada pada sistem operasi Novell Netware :

    Archive Needed (A)

    Atribut ini diberikan kepada file yang pernah mengalami perubahan.

    Copy Inhibit (CI)

    Atribut yang diberikan agar file tidak dapat dicopy. Atribut ini bisa

    dihapus oleh user yang memiliki hak Modify (M).

    Delete Inhibit (DI)

    Atribut yang diberikan agar file tidak dapat dihapus. Atribut ini bisa

    dihapus oleh user yang memiliki hak Modify (M).

    Execute Only (X)

    File yang telah diberikan atribut ini tidak dapat dicabut atributnya dan

    tidak dapat dicopy. Atribut ini hanya bisa diberikan oleh user Supervisor.

    Hidden (H)

    Atribut ini dimaksudkan agar file atau direktori tidak dapat dilihat dengan

    perintah DIR.

    Indexed (I)

    Atribut ini diberikan pada file-file yang berukuran besar, agar lebih cepat

    prosesnya.

    Purge (P)

    Atribut ini mengijinkan proses penghapusan secara permanen, tidak dapat

    diambil lagi.

    Read Only (RO)

    Atribut ini dimaksudkan agar file hanya dapat dibaca saja. Pemberian

    atribut ini secara otomatis akan diikuti dengan atribut Delete Inhibit (DI)

    dan Rename Inhibit (RI).

    Read Write (RW)

    Atribut ini adalah kebalikan dari atribut Read Only, sehingga jika atribut

    Read Only dihapus maka secara otomatis atribut Read Write ini akan aktif.

    Rename Inhibit (RI)

    Atribut yang diberikan agar file tidak dapat dirubah namanya.

    Shareable (S)

    Atribut ini akan mengakibatkan file dapat digunakan oleh beberapa user

    secara bersamaan dalam waktu yang sama.

    System (Sy)

    Atribut ini akan menyembunyikan file atau direktori agar tidak dapat

    dihapus atau disalin, bahkan tidak dapat dilihat dengan perintah DIR.

    Pembatasan Waktu Akses User

    Diistilahkan dengan Time Restriction, fasilitas ini digunakan untuk mengatur

    waktu user dalam mengakses suatu jaringan. Hal ini penting untuk dilakukan

    agar jangan sampai ada user yang mengakses suatu jaringan pada waktu yang

    bukan merupakan schedul waktu aksesnya, sehingga dapat dicegah penggunaan

    user name oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

  • Page 31 of 60

    Pembatasan Account User

    Diistilahkan dengan Account Restriction, beberapa hal yang dapat diatur

    diantaranya adalah :

    Account Disabled

    Berfungsi untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan penggunaan account

    user.

    Account Has Expiration Date

    Berfungsi untuk menentukan batas akhir penggunaan account user.

    Limit Concurrent Connections

    Berfungsi untuk mengatur pembatasan penggunaan account user secara

    bersamaan.

    Allow User to Change Password

    Berfungsi untuk mengijinkan user agar dapat mengganti passwordnya

    sendiri.

    Require Password

    Berfungsi untuk menentukan apakah user name akan menggunakan

    password.

    Force Periodic Password Change

    Berfungsi untuk mengatur penggantian password secara berkala.

    Date Password Expired

    Berfungsi untuk menentukan tanggal berakhirnya penggunaan sebuah

    password.

    2. Penggunaan Program Anti Virus dan Firewall

    Program Anti Virus

    Seperti kita ketahui bahwasanya dalam sistem jaringan komputer terjadi

    komunikasi diantara beberapa komputer. Dengan adanya komunikasi diantara

    beberapa komputer ini, besar kemungkinan terjadinya penyebaran virus komputer,

    untuk itulah perlu adanya upaya-upaya pencegahan terhadap kemungkinan adanya

    peneyebaran virus komputer.

    Salah satu upaya pencegahan terhadap adanya virus komputer adalah dengan

    menggunakan program anti virus. Ada banyak program anti virus yang dikenal

    pada saat ini, diantara dapat disebut : Norton Anti Virus 2003, Mc Affe, Kaspersky,

    Norman Virus Control, Panda, PC Cilin, Antiviral, dan lain-lain.

    Inti kerja dari program antivirus ini adalah untuk mencegah terjadinya

    penyebaran virus komputer (pada file, media penyimpan, email) meluas pada suatu

    sistem jaringan komputer. Disini terjadi adu cepat diantara produsen program anti

    virus dengan si-pembuat virus, sehingga untuk mengimbangi perkembangan virus ini,

    produsen program anti virus secara periodik mengeluarkan versi up to date, biasanya

    setiap 1 minggu sekali seperti yang dikeluarkan oleh MC Affe. Hal ini untuk

    mengantisipasi dan mengimbangi keluarnya program virus komputer yang terbaru.

    Untuk itulah seorang administrator jaringan harus selalu meng-update program

  • Page 32 of 60

    anti virusnya secara priodik.

    Firewall

    Sesuai dengan asal katanya yang berarti dinding api, hal ini dimaksudkan

    bahwasanya perlu adanya perlindungan terhadap suatu sistem jaringan, dengan

    dipasangkan sebuah perangkat yang berfungsi seolah-olah seperti dinding api, hal ini

    agar pihak-pihak luar tidak dapat mengakses sistem jaringan yang dimiliki.

    Terutama sekali adalah jika sistem jaringan yang dimiliki memungkinkan dan

    mengizinkan untuk dapat diakses oleh user dari luar, contohnya adalah pada aplikasi

    e-commerce dimana seorang user ingin melakukan order barang, dengan dilakukannya

    proses order ini berarti terjadi akses terhadap database yang ada pada jaringan

    komputer yang kita miliki, hal ini rentan sekali akan terjadinya penyusupan oleh

    hacker bisa berupa penyebaran virus komputer maupun manipulasi database.

    Contoh lainnya adalah jika pada sistem jaringan yang ada memiliki fasilitas untuk

    akses internet secara bersama-sama (ICS : Internet Connection Sharing), hal ini

    sangat rentan sekali terjadinya penyusupan oleh hackers. Banyak para end user yang

    tidak memahami dan menyadari bahwasanya kadangkala ada beberapa situs komputer

    yang jika di donwload akan menyimpan suatu kode rahasia pada komputer kita jika

    kita mengakses situs tersebut ataupun mendownloadnya. Kode rahasia yang

    disimpan itulah yang sebenarnya merupakan suatu pola dimana pada suatu saat

    tertentu, komputer akan secara otomatis melakukan akses ke internet dan mengirimkan

    informasi-informasi rahasia dari komputer yang kita miliki, dengan demikian berarti

    komputer kita yang berada dalam suatu sistem jaringan telah disusupi oleh pihakpihak

    yang tidak bertanggung jawab.

    Salah satu metoda yang dapat digunakan adalah dengan dipasangkannya sebuah

    Firewall, bisa berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Pemasangan yang

    baik adalah kombinasi keduanya yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

    Beberapa program firewall yang cukup bagus yang pernah dicoba oleh penulis

    diantaranya adalah : Tiny Personal Firewall, Zone Alarm, dan Armor2 Firewall. Cara

    kerja dari program Firewall ini adalah : komputer yang telah dipasangkan program

    firewal ini akan terus melakukan scanning pada sistem jaringan untuk menangkap

    kalau-kalau ada workstation yang melakukan akses ke internet. Pengaksesan ke internet

    ini bisa disengaja maupun tidak, yang tidak disengaja inilah yang perlu diperhatikan

    karena bisa jadi merupakan suatu pola yang dijalankan oleh kode rahasia yang telah

    ditanamkan oleh sebuah website yang sebelumnya pernah diakses.

    Jika ada yang mencoba akan mengakses internet melalui sistem jaringan ini, maka

    program firewall akan memberitahukan kepada kita apakah kegiatan ini bisa

    diteruskan atau tidak ?, tentunya ada pertimbangan yang harus diperhatikan untuk

    menjawab pertanyaan ini, diantaranya adalah akan terlihat situs apa yang akan

  • Page 33 of 60

    diakses, dari situ kita dapat melihat kewajaran akses ini. Jika memang wajar maka

    akses internet dapat diteruskan, jika tidak maka akses internet harus diblock.

  • Page 34 of 60

    BAB VII

    SISTEM PENANGANAN DATA

    Salah satu keuntungan penggunaan sistem jaringan komputer adalah adanya

    kemudahan akses data secara bersama-sama (data sharing). Dengan digunakannya data

    secara bersama-sama maka besar kemungkinannya untuk terjadi kerusakan data.

    Kerusakan data menjadi hal yang sangat mengganggu manakala data yang mengalami

    kerusakan tersebut adalah data penting, yang berakibat lebih dari sekedar proses kerja yang

    terganggu.

    Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan data adalah :

    Perangkat keras komputer

    Kondisi perangkat keras yang tidak stabil akan mengganggu proses pengaksesan

    (pembacaan dan pengolahan) data, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan

    timbulnya kerusakan pada data tersebut.

    Kerusakan data tidak dapat dihindari terutama jika terjadi kerusakan pada media

    penyimpan data (hard disk).

    Pengguna Data / User

    Seringkali pengguna data kurang berhati-hati dalam menggunakan data yang ada,

    sebagai contoh jika pengguna jaringan langsung memutus hubungan komputer tanpa

    terlebih dahulu menutup data yang sedang terbuka.

    Faktor Luar

    Faktor luar ini adalah faktor yang tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat diatasi

    hanya dengan berbagai bentuk pendekatan keamanan, contohnya adalah adanya

    hackers dan penyebaran virus komputer.

    Kerusakan atau kelemahan yang terdapat perangkat keras merupakan suatu yang tidak

    dapat dihindari, karena sebagus apapun perangkat keras yang dimiliki tetap memiliki

    kelemahan.

    Berkaitan dengan masalah sistem penanganan data, dalam sistem operasi jaringan terdapat

    sebuah fasilitas keamanan data yang dikenal dengan istilah Fault Tolerance atau suatu

    toleransi terhadap kesalahan, artinya adalah adanya batas toleransi terhadap suatu kelemahan

    yang dimiliki oleh perangkat keras.

    Namun toleransi ini tetap didasarkan atas pertimbangan seberapa cepat suatu sistem dapat

    melakukan recovery terhadap kerusakan yang timbul serta kemampuan untuk

    mengatasi kerusakan tersebut. Maksudnya adalah bahwa sistem memberikan toleransi

  • Page 35 of 60

    terhadap terjadinya kerusakan pada sistem jaringan dengan memberikan perlindungan data

    dalam bentuk lain, sehingga meskipun terjadi kerusakan maka hal tersebut tidak akan

    mengakibatkan terhentinya seluruh proses dalam sistem jaringan tersebut.

    Dengan adanya sistem Fault Tolerance ini diharapkan sistem dapat tetap berjalan

    sebagaimana mestinya meski terjadi kerusakan pada media penyimpan data sekalipun.

    Hampir semua sistem operasi jaringan menyediakan fasilitas Fault Tolerance untuk menjaga

    keamanan dan ketersediaan data dalam bentuk manajemen media penyimpan. Ada dua

    sistem utama yang hampir selalu tersedia pada sistem operasi jaringan, yaitu :

    Disk Mirroring

    Disk Duplexing

    1. Disk Mirroring

    Disk Mirroring adalah fasilitas Fault Tolerance dimana untuk sistem penanganan

    datanya menggunakan dua buah partisi pada dua buah harddisk untuk menyimpan

    data yang sama secara simultan.

    Satu harddisk sebagai harddisk utama, sedangkan harddisk yang lain sebagai

    harddsik bayangan atau mirror disk, dimana harddisk yang berfungsi sebagai mirror

    disk memiliki kapasitas yang sama dengan harddisk utama atau lebih besar.

    Meskipun menggunakan dua buah harddisk dan proses penulisan dilakukan terhadap

    dua buah harddisk tersebut, sistem operasi tetap menganggapnya sebagai satu buah

    harddisk. Begitu pula dengan user, merekan hanya akan mengenalinya sebagai satu

    harddisk saja.

    Keuntungan dari sistem Disk Mirroring ini adalah bahwa jika terjadi kerusakan pada

    salah satu harddisk, maka harddisk yang lain akan mengambil alih, dan data akan tetap

    aman sehingga proses kerja akan tetap berlangsung seolah tidak terjadi kerusakan.

    Gambar 8. Disk Mirroring

    Proses baca-tulis ke hard disk pada sistem Disk Mirroring ini berbeda dengan proses

    baca-tulis pada satu harddisk. Pada sistem Disk Mirroring ini proses penulisan ke

    harddisk dilakukan secara simultan pada kedua buah harddisk tersebut. Hal ini

    berakibat pada menurunnya kecepatan proses penulisan data kedalam harddisk. Namun

    dengan berkembangnya tehnologi disk controller hal ini sudah bisa diatasi.

    Konfigurasi Sistem Disk Mirroring

  • Page 36 of 60

    Untuk menerapkan sistem Disk Mirroring perlu dipertimbangkan penggunaan

    disk SCSI (Small Computer System Interface), hal ini bukan berarti tidak bisa

    menggunakan disk IDE (Integrated Device Electronic) karena pada dasarnya

    sistem Disk Mirroring mendukung disk controller tipe apa saja.

    Sedangkan untuk penerapan sistem Disk Duplexing dengan menggunakan disk

    SCSI perlu dipertimbangan penggunaan controller yang mendukung Bus Mastering, hal

    ini dikarenakan adanya dukungan terhadap bekerjanya dua controller secara simultan.

    Dalam sistem Disk Mirroring dikenal sebuah sistem RAID (Redundant Array

    Inexpensive Device) yaitu, suatu perangkat keras Disk Mirroring yang dirancang dapat

    meningkatkan kerja Disk Mirroring tanpa tergantung pada kontrol dari perangkat lunak.

    2. Disk Duplexing

    Sistem Disk Duplexing ini pada dasarnya sama dengan sistem Disk Mirroring,

    yaitu suatu fasilitas Fault Tolerance yang menerapkan sistem penulisan data pada dua

    buah harddisk secara simultan, dimana satu harddisk berfungsi sebagai harddisk

    uatama, sedangkan harddisk laonnya berfungsi sebagai harddisk bayangan.

    Perbedaan utamanya adalah pada jumlah harddisk controller, pada sistem Disk

    Mirroring digunakan hanya sebuah disk controller, sedangkan pada sistem Disk

    Duplexing masing-masing harddisk dikontrol oleh disk controller sendiri.

    Gambar 9. Disk Duplexing

    Kelebihan sistem Disk Duplexing adalah bahwa dengan digunakannya disk controller

    yang terpisah untuk kedua harddisk tersebut, maka kemungkinan terhentinya

    sistem akibat kerusakan disk controller menjadi sangat kecil. Sedangkan pada sistem

    Disk Mirroring jika disk controller mengalami kerusakan maka kedua harddisk yang

    ada menjadi tidak berfungsi.

  • Page 37 of 60

    BAB VIII

    PENANGANAN KERUSAKAN JARINGAN

    1. Dokumentasi Sistem Jaringan Komputer

    Dokumentasi jaringan yang baik akan sangat membantu dalam melakukan

    pemeliharaan jaringan dan perbaikan pada saat terjadi kerusakan pada jaringan.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal dokumentasi jaringan, yaitu :

    Dokumentasi Fisik Jaringan

    Dokumentasi fisik jaringan ini meliputi :

    Denah atau tata letak jaringan.

    Jalur instalasi jaringan

    Jenis dan tipe perangkat yang digunakan, baik yang berupa kartu

    jaringan, hub, switch, router, modem, dan sebagainya.

    Label yang merekat pada perangkat dan instalasi jaringan.

    Dokumentasi Logika Jaringan

    Dokumentasi jaringan secara logika meliputi :

    Dokumentasi Penyimpanan Data

    Misalnya data keuangan perusahaan tersimpan pada direktori

    Finance pada komputer server 1, atau misalkan data stock gudang

    perusahaan tersimpan pada direktori Warehouse pada komputer server 2.

    Hal ini akan memudahkan dalam hal pencarian data, proses pemeliharaan,

    dan backup data.

    Konfigurasi logika jaringan

    Meliputi konfigurasi sistem operasi dan pengaturan user dalam

    jaringan. Misalkan konfigurasi file-file sistem dan pengaturan hak-hak user

    dan penentuan grup user dalam jaringan.

    Dokumentasi Perangkat Lunak Jaringan

    Dokumentasi ini mengarah pada usaha untuk mendukung tersedianya

    source program dan master installer dari perangkat lunak yang digunakan dalm

    jaringan. Hal ini akan sangat berguna terutama jika terjadi kerusakan pada

    perangkat lunak yang digunakan.

    Dokumen Sarana Pendukung Jaringan

    Semua perangkat yang ada dan digunakan memiliki fasilitas pendukung,

    seperti buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk pengoperasian.

    2. Monitoring Sistem Jaringan Komputer

    Monitoring merupakan suatu kegiatan rutin yang berguna untuk :

    Pendeteksian sedini mungkin jika terjadi kerusakan atau masalah pada jaringan

  • Page 38 of 60

    Mendeteksi kinerja dari sistem jaringan

    Memantau penggunaan resource pada jaringan, berupa : space harddisk,

    memori, processor

    Mengantisipasi tingkat pertumbuhan jaringan

    3. Perangkat Pengecekan Sistem Jaringan Komputer

    Satu hal yang penting dalam sistem jaringan adalah masalah koneksi antar

    titik-titik (node) dalam jaringan. Salah satu cara untuk memeriksa kualitas koneksi

    antar titik-titik dalam jaringan adalah dengan melihat lampu indikator yang ada pada

    perangkat concentrator.

    Jika lampu indikator mati berarti bahwa titik yang terhubung pada port tersebut

    sedang tidak aktif

    Jika lampu indikator menyala berarti bahwa titik yang terhubung pada port

    tersebut sedang aktif

    Jika lampu indikator menyala dan berkedip-kedip (blink), hal ini menunjukkan

    bahwa sedang terjadi proses transfer data pad port tersebut

    Jika terjadi kerusakan pada kabel jaringan, maka diperlukan alat ukur dan alat

    bantu untuk mengecek kondisi kabel jaringan. Beberapa alat ukur dan alat bantu yang

    biasa digunakan adalah :

    Multimeter

    Cable Tester

    Multimeter

    Alat ini digunakan untuk mengukur beberapa jenis satuan listrik yaitu :

    Tegangan Listrik (Volt)

    Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Voltmeter, yaitu suatu alat yang

    berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, baik tegangan listrik arus searah

    (DC) maupun tegangan listrik arus bolak-balik (AC).

    Arus Listrik (Ampere)

    Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Amperemeter, yaitu suatu alat

    yang berfungsi untuk mengukur arus listrik.

    Tahanan Listrik / Resistansi (Ohm)

    Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Ohmmeter, yaitu suatu alat yang

    berfungsi untuk mengukur besarnya resistansi pada suatu komponen.

    Alat ini juga dapat digunakan untuk menguji (tester) komponen atau

    rangkaian elektronika, sehingga alat ini sering disebut dengan nama

    Multitester.

    Cable Tester

  • Page 39 of 60

    Selain menggunakan Multimeter untuk mengecek kabel jaringan, dapat pula

    digunakan alat Cabletester. Alat ini bisa digunakan untuk mengecek kabel Coaxial

    dan kabel UTP.

    Alat bantu Cabletester ini terdiri dari dua bagian, yaitu yang pertama adalah

    sebagai tester, dan bagian yang kedua adalah sebagai terminator untuk kabel

    UTP. Pada alat yang berfungsi sebagai tester terdapat dua buah konektor, yaitu

    konektor BNC untuk kabel Coaxial, dan konektor RJ-4 untuk kabel UTP.

    Untuk mengecek kabel Coaxial :

    Hubungkan ujung kabel yang satu ke konektor BNC pada Cabletester,

    dan ujung kabel yang lain pada terminator 50 ohm.

    Nyalakan power pada Cabletester dan tekan tombol Ground Test.

    Jika lampu indikator menyala berarti kabel tersebut normal, dan jika

    sebaliknya maka kabel tersebut rusak.

    Untuk mengecek kabel UTP :

    Hubungkan ujung kabel yang satu ke konektor RJ-45 pada

    Cabletester, dan ujung kabel yang lain ke terminator

    Jika lampu menyala berarti kabel normal, jika sebaliknya maka kabel

    tersebut rusak.

    4. Permasalahan Sistem Jaringan Komputer

    Perubahan konfigurasi perangkat lunak : pemisahan sistem

    Kegagalan proses akibat faktor luar : padam listrik

    Gangguan fisik jaringan : petir, tikus

    Kekurang tahuan pengguna jaringan : salah satu sebab yang utama

    Daya tahan perangkat jaringan :

    Penurunan kinerja perangkat jaringan : banyaknya beban operasional

    Prosedur penanganan permasalahan jaringan :

    Pemisahan permasalahan

    Lokalisasi permasalahan

    Backup data

    Penyelesaian permasalahan

  • Page 40 of 60

    BAB IX

    PERLUASAN JARINGAN KOMPUTER

    1. Perluasan Jaringan

    Tentunya penggunaan sistem jaringan komputer akan terus berkembang

    pada suatu organisasi, sehingga harus dipikirkan untuk memperluas jaringan tersebut.

    Misalkan jaringan yang mulanya terdiri dari 1 hingga 5 workstation, lama kelamaan

    berkembang menjadi simpul yang lebih banyak lagi. Yang semula berada dalam satu

    lantai, kemudian berkembang menjadi 4 lantai misalnya, ataupun misalkan yang

    semula berada pada satu gedung, kemudian berkembang menjadi lain gedung.

    Untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lokal lainnya dapat

    menggunakan Switch atau Hub, selanjutnya Switch atau Hub tersebut dihubungkan

    pada sebuah kabel yang bertindak sebagai Backbone (tulang belakang), sehingga

    antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya terhubung melalui kabel

    backbone ini. Terlihat pada gambar di bawah ini :

    Gb 10. Perluasan Jaringan

    Pada gambar di atas terlihat adanya 2 buah Jaringan Komputer Lokal yang

    dihubungkan dengan menggunakan Backbone. Media Backbone ini sebaiknya

    terpasang lebih dari satu, misalkan 2 3 buah, hal ini dimaksudkan jika ada Backbone

    yang rusak maka kita masih memiliki beberapa cadangan. Backbone ini merupakan

    jalur utama yang menghubungkan Jaringan Komputer Lokal yang satu dengan

    Jaringan Komputer Lokal lainnya, otomatis jika Backbone ini rusak, maka Jaringan

    Komputer Lokal lainnya yang terhubung menuju Server tidak akan bisa terhubung /

    terkoneksi.

    2. Internet

    Kita semua tentu mengetahui apa itu internet. Dapat dikatakan bahwa

  • Page 41 of 60

    internet itu merupakan gabungan dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan komputer-

    komputer yang saling berhubungan satu sama lainnya membentuk satu kesatuan

    komunikasi.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa internet itu merupakan sebuah sistem jaringan

    komputer besar, yang melibatkan ribuan orang.

    Untuk menghubungkan internet dengan jaringan lokal dibutuhkan beberapa perangkat

    seperti :

    Modem

    Saluran telepon

    Perangkat lunak untuk browsing seperti internet explorer, eudora, netscape

    navigator

    Protokol TCP/IP, adalah protokol yang digunakan untuk hubungan internet

    ISP (Internet Service Provider), adalah perusahaan penyedia jasa hubungan

    internet ke dunia luar

    Fasilitas Dial-up Networking, adalah fasilitas untuk memanggil dan

    menghubungkan komputer kita dengan ISP.

    Untuk membuat item koneksi pada Dial-up Networking, dapat dilakukan

    langkah-langkah sebagai berikut :

    Klik Start Program Accessories, lalu pilih Dial-up Networking

    Selanjutnya klik dua kali icon Make New Connection, masukkan nama

    item yang akan digunakan dan pilih modem yang digunakan, lalu klik

  • Page 42 of 60

    Next

    Lalu masukkan kode area dan nomor telepon ISP yang akan digunakan

    untuk akses ke internet, kita juga dapat memilih country code dari koneksi

    tersebut.

    Selanjutnya akan tampil kotak dialog konfirmasi bahwa proses

    pembuatan item koneksi telah selesai, klik Finish

    Sampai dengan tahap ini kita sudah memiliki sebuah icon untuk koneksi

    dial-up ke internet, seperti pada gambar di bawah ini.

    Menghubungkan Jaringan Lokal dengan Internet

    Karena sudah berada dalam suatu jaringan computer, kita bisa memanfaatkan

    fasilitas koneksi ke internet dari masing-masing computer client. Artinya kita hanya

    perlu memasang 1 buah modem di computer Server dimana seluruh computer client

    yang terhubung ke jaringan computer bisa menikmati fasilitas tersebut.

    Hal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah : Modem, perangkat lunak untuk

    Proxy Server (penulis menggunakan WinGate). Langkah pertama adalah pasang dan

    install Modem di komputer Server, lalu install WinGate di komputer Server,

    selanjutnya adalah setting pada seluruh komputer Client agar bisa koneksi ke Proxy

    Server, caranya adalah :

    Double click Internet Explorer

    Pilih Menu Tools Internet Options

    Pilih Connections LAN Settings

    Pada pilihan Proxy Server, aktifkan pilihan Use a Proxy Server for your

    LAN (these settings will not apply to dial-up or VPN connections)

    Lalu masukkan nilai Address dengan nilai IP Address-nya Server, begitu juga

    pilihan Port- nya, seperti tampak pada gambar di bawah ini :

  • Page 43 of 60

    Jika sudah dilakukan langkah-langkah seperti yang disampaikan di atas, maka

    masing-masing komputer Client sudah bisa terhubung ke Internet.

  • Page 44 of 60

    BAB X

    WIRELESS

    Perkembangan jaringan komputer sekarang ini semakin maju saja, saat tulisan ini

    dibuat sedang maraknya orang membicarakan dan menggunakan sistem jaringan komputer

    Wireless yang menggunakan media gelombang radio pada frekuensi 2.4 Ghz. Aplikasi

    Wireless LAN boleh dikatakan sebagai sebuah solusi dari adanya kebutuhan akses sistem

    jaringan yang cepat dengan biaya murah.

    Jaringan Wireless ini bermanfaat untuk membuat atau menghubungkan suatu

    jaringan yang lokasinya berjauhan yang tidak berada dalam satu area tertentu. Misalkan kita

    ingin menghubungkan suatu jaringan yang lokasinya berjauhan tetapi masih dalam

    lingkungan satu kota. Jaringan Wireless adalah suatu solusi yang tepat, selain biaya murah

    jangkauannya-pun bisa lebih panjang jika dibandingkan dengan menggunakan media

    kabel biasa.

    Gambar : Wireless

    Sistem Wireless ini tidak menggunakan media kabel, tapi menggunakan media gelombang

    radio, dan jarak maksimal yang dapat diakses adalah sekitar 25 km dengan kecepatan 11

    mbps.

    1. Perbedaan Wireless LAN dengan Wired LAN

    Secara sekilas kita bisa membedakan diantara keduanya yaitu, jika

    Wireless LAN menggunakan sarana media komunikasi gelombang radio, sedangkan

    Wired LAN menggunakan sarana media komunikasi kabel.

    Wireless LAN

    Menggunakan sarana media komunikasi gelombang radio

    Menggunakan perangkat Wireless Network Interface Card (WNIC) yang

    terpasang pada komputer.

    Tidak ada perlindungan secara fisik.

    Dapat digunakan secara lokal maupun terhubung dengan ISP (Internet

  • Page 45 of 60

    Service Provider).

    Sebagai pusat pengaturan sistem jaringan-nya digunakan Access Point.

    Tidak mengenal istilah kombinasi kabel straight maupun cross

    Hubungan antara Node harus LOS (Line Of Sight) / bebas pandangan.

    Wired LAN

    Menggunakan sarana media komunikasi kabel.

    Menggunakan perangkat Network Interface Card (NIC) yang terpasang pada

    komputer

    Ada perlindungan secara fisik

    Sebagai pusat pengaturan sistem jaringan digunakan Hub atau Switch

    Mengenal istilah kombinasi kabel straight dan cross

    Hubungan antara Node tidak harus LOS (Line Of Sight)

    2. Tipe Koneksi Wireless LAN

    Secara garis besar ada dua tipe koneksi dalam Wirelss LAN yaitu : Ad Hoc Mode

    dan Infrastructure Mode

    Ad Hoc Mode

    Suatu bentuk koneksi jaringan komputer Wireless secara langsung antar

    komputer tanpa menggunakan Access Point sebagai pengatur sistem jaringan

    komputer.

    Seperti jaringan Peer To Peer pada Windows

    Disebut juga dengan IBSS (Independent Basic Service Set)

    Infrastructure Mode

    Suatu bentuk koneksi jaringan komputer Wireless dengan menggunakan

    Access Point sebagai pengatur sistem jaringan komputer.

    Seperti jaringan Client Server pada Windows

    Disebut juga dengan ESS (Extended Service Set)

    3. Perangkat Wireless LAN

    Perangkat untuk Wireless LAN yang diperlukan diantaranya adalah : WNIC

    (Wireless Network Interface Card), Access Point, Driver WNIC.

    WNIC

    Pilih WNIC yang WI-FI Compliant, yaitu WNIC yang mampu

    menjalankan program pencari sinyal (War Driving)

    Tidak semua WNIC mampu melakukan War Driving Software, hanya

    yang WI-FI Compliant saja

    Contoh merk : Orinoco, Avaya, SMC

    WNIC yang WI-FI Compliant harganya lebih mahal, selain dapat

    menjalankan software War Driving, juga dapat menangkap sinyal yang

    lemah, disampaing jangkauannya lebih jauh

  • Page 46 of 60

    Access Point

    Berfungsi seperti Hub atau Switch pada sistem jaringan Wired LAN

    sebagai pengatur sistem jaringan komputer, dan sebagai pintu masuk ke

    jaringan.

    Pemilihan Access Point lebih didasarkan pada adanya fasilitas keamanan.

    Diantaranya yang harus diperhatikan adalah : kemampuan membatasi

    koneksi berdasarkan MAC Address, kemampuan WEP (Wireless Equivalent

    Privacy) Encryption.

    4. Wireless LAN Security

    Masalah sistem keamanan pada jaringan komputer Wireless menjadi hal yang

    serius untuk diperhatikan, mengingat banyak celah-celah yang memungkinkan para

    hackers menyusup ke dalam sistem jaringan Wireless kita, diantaranya adalah apa

    yang dikenal dengan istilah Nyantol (mendompleng) WLAN. Dengan cara ini

    hackers dapat menggunakan akses Wireless LAN kita untuk kepentingan pribadinya.

    Dalam WLAN dikenal istilah War Driving, yaitu suatu proses untuk menangkap

    sinyal jaringan Wireless LAN dengan menggunakan software War Driving, diantara

    software War Driving yang banyak digunakan adalah software NetStumbler (Network

    Stumbler). Jika proses War Driving ini berhasil maka akan dapat diketahui SSID

    (Service Set Identifier) dari sistem jaringan Wireless LAN tersebut, dan selanjutnya

    hackers dapat ikut nyantol akses internet kita.

    Beberapa celah yang memungkinkan hackers dapat mendompleng sistem jaringan

    Wireless LAN kita adalah :

    Banyak Wireless LAN yang disetting dengan Konfigurasi Standar (Default

    Configuration).

    Tidak melakukan setting WEP (Wireless Equivalent Privacy).

    Adanya kelemahan pada protokol 802.11b itu sendiri.

    Banyak Access Point yang menggunakan Default SSID (Service Set Identifier).

    Sinyal Wireless LAN normalnya dapat ditangkap pada kisaran 200 m dari

    Access Point, tetapi jika Client menggunakan external antena dapat menangkap

    sinyal sejauh 1000 m

    Koneksi Wireless LAN antar gedung dapat ditangkap dari bawah hingga sejauh

    762 m, hal ini dikenal dengan nama War Flying.

    Resiko-resiko yang mungkin muncul terhadap keamanan Wireless LAN diantaranya

    adalah :

    Pemasangan Access Point pribadi di kantor

    Access Point pribadi dapat diaktifkan di tempat umum.

    Dilakukannya Sniffing tanpa diketahui. Untuk melakukan Sniffing, suatu

    komputer tidak harus terhubung pada Access Point, dengan demikian seorang

    pemakai peroroangantidak akan mengetahui bahwa komputernya sedang

    disadap oleh orang lain (Ad Hoc Mode).

  • Page 47 of 60

    Penerapan Wireless :

    Jaringan Peer to Peer diantara 2 buah notebook (WPAN : Wireless Personal Area

    Network)

    GSM (Global System for Mobile Communication) (WWAN : Wireless Wide

    Area Network)

    GPS (Global Position System) :

    Suatu alat yang digunakan untuk mempointing suatu lokasi, nilai yang

    dihasilkannya adalah koordinat suatu lokasi.

  • Page 48 of 60

    BAB XI

    KUMPULAN ISTILAH DAN PENGERTIAN

    DALAM JARINGAN KOMPUTER

    Dalam jaringan komputer banyak sekali kita menemukan istilah-istilah yang

    digunakan didalamnya. Hambatan yang sering terjadi dalam belajar jaringan komputer adalah

    banyaknya istilah atau kata yang digunakan terkadang istilah tersebut tidak didalam buku atau

    kamus bahasa inggris karena memang istilah yang digunakan bukan merupakan kata-kata

    namun singkatan seperti TCP/IP atau IP banyak orang yang terframe dipikirannya ketika

    mendengar kata IP langsung mengartikan bahwa IP adalah nomor komputer atau komputer ini

    nomornya berapa. Hal-hal yang demikian jika tidak dilurusankan nantinya dikhawatirkan

    akan merubah makna dari singkatan tersebut.

    Kebanyakan singkatan yang digunakan dalam jaringan komputer menjadikan

    singkatan itu sebagai nama dari kata yang dimaksud seperti RJ 45, mendengar kata tersebut

    pikiran kita langsung tertuju pada bendanya, langsung membayangkan RJ 45 padahal RJ 45

    sendiri adalah sebuah singkatan yaitu Registered Jack nomor 45.

    Kumpulan istilah ini sengaja di buat guna memberikan inputan bagi siapa saja yang

    sedang atau akan belajar jaringan komputer atau sekedar menghangatkan kembali ingatan-

    ingatan kita pada jaringan komputer.

    10BaseT

    Bagian dari standar asli IEEE 802.3, 10BaseT adalah spesifikasi Ethernet 10 Mbps

    baseband yang menggunakan dua pasang kabel yang saling terbelit (twisted pair), kabel

    kategori 3, 4, 5 menggunakan satu pasang kabel untuk mengirim data datu satu pasang

    lainnya untuk menerima. 10BaseT mempunyai batas jarak sekita 100 meter per segmen.

    100BaseT

    Berdasarkan standar IEEE 802.3u, 100BaseT adalah spesifikasi Fast Ethernet untuk

    baseband 100Mbps yang menggunakan kabel UTP. 100BaseT mengirimkan link pulse

    (yang berisi lebih banyak informasi dibandingkan dengan yang digunakan 10BaseT)

    melalui network ketika tidak ada lalu lintas data.

    100BaseTX

    Berdasarkan standar IEEE 802.3u, 100BaseTX adalah spesifikasi Fast Ethernet

    baseband 100Mbps yang menggunakan dua pasang kabel UTP atau STP. Kabel pasang

    pertama menerima data, pasang kedua mengirimkan data. Untuk memastikan waktu

    sinyal yang tepat, sebuah segmen 100BaseTX panjangnya tidak bias melebihi 100

    meter.

  • Page 49 of 60

    A&B Bit Signaling

    Pensinyalan bit A & B. digunalan dalam fasilitas transmisi T1 dan terkadang dinamakan

    24th channel signaling (pensinyalan kanal ke 24). Setiap 24 T1 subchanel pada

    procedur ini menggunakan satu bit untuk setiap frame keenam untuk mengirimkan

    informasi sinyal pengawasan (supervisory).

    AAA

    Authentication, Authorization, Accounting. Sebuah system yang dibuat oleh cisco untuk

    menyediakan keamanan jaringan.

    AAL

    ATM Adaption Layer. Sebuah sublayer yang service-dependent (bergantung pada

    layanan) dari layer data link, yang menerima data dari aplikasi lain dan membawanya ke

    layer ATM dengan segmen-segmen payload (data yang dikirim) berukuran 48 byte. CS

    dan SAR adalah dua sublayer yang membentuk AAL-AAL. Saat ini empat tipe AAL

    yang direkomendasikan oleh ITU-T adalah AAL1, AAL2, AAL3/4, dan AAL5. semua

    AAL dibedakan oleh source-destination timming (waktu dari sumber ke tujuan) yang

    digunakan, apakah CBR atau VBR, serta apakah mereka digunakan untuk transmisi data

    yang connection-oriented atau connectionless.

    AAL1

    ATM Adaption Layer 1. satu dari empat AAL yang direkomendasikan oleh ITU-T

    AAL1 digunakan untuk layanan yang connection-oriented dan time-sensitive yang

    memerlukan bit rate yang stabil, seperti lalu lintas isochronous dan video yang tidak di

    kompresi.

    AAL2

    ATM Adaption Layer 2. Satu dari empat AAL (sebuah produk dari dua layer yang

    direkomendasikan oleh ITU-T. AAL2 digunakan untuk layanan connection-oriented

    yang mendukung bit rate yang bervariasi, seperti lalu lintas suara (voice) yang

    dikompresi.

    AAL3/4

    ATM Adaption Layer . Satu dari empat AAL (sebuah produk dari dua layer yang pada

    awalnya berbeda) yang direkmendasikan oleh ITU-T, mendukung baik link

    connectionless maupun link connection-oriented. Terutama digunakan untuk

    mengirimkan paket-paket SMDS melalui network ATM.

    AAL5

    Adaption Layer 5. Satu dari empat AAL yang direkomendasikan oleh ITU-T, digunakan

    untuk mendukung layanan VBR connection-oriented terutama untuk mentransfer

    network IP yang klasik, melalui lalu lintas ATM dan LANE. Rekomendasi AAL yang

    lebih sederhana ini menggunakan SEAL, menawarkan biaya bandwidt