makalah parasit dan penyakit ikan air tawar.docx

25
MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN OLEH ALUDIN AL AYUBI NIM : 0804052698 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan budidaya ikan baik jenis ikan konsumsi ataupun ikan hias merupakan kegiatan yang mempunyai resiko tinggi karena ikan merupakan mahluk bernyawa yang kapan saja mengalami kematian. Salah satu penyebab gagalnya kegiatan budidaya ikan ini adalah karena faktor penyakit. Munculnya gangguan penyakit pada budidaya ikan merupakan resiko biologis yang harus selalu diantisipasi. Munculnya penyakit pada ikan umumnya merupakan hasil interaksi kompleks/tidak seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan yaitu inang (ikan) yang lemah, patogen yang ganas serta kulitas lingkungan yang memburuk. Dalam melakukan usaha budidaya ikan, para pembudidaya melakukannya ada yang secara intensif, semi intensif atau asal saja. Semakin intensif sistem budidaya yang diterapkan maka semakin kompleks pula kehadiran penyakit yang akan

Upload: apinosay

Post on 27-Oct-2015

1.825 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

OLEH 

ALUDIN AL AYUBI

NIM : 0804052698

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Kegiatan budidaya ikan baik jenis ikan konsumsi ataupun ikan hias

merupakan kegiatan yang mempunyai resiko tinggi karena ikan merupakan

mahluk bernyawa yang kapan saja mengalami kematian.  Salah satu penyebab

gagalnya kegiatan budidaya ikan ini adalah karena faktor penyakit. Munculnya

gangguan penyakit pada budidaya ikan merupakan resiko biologis yang harus

selalu diantisipasi. Munculnya penyakit pada ikan umumnya merupakan hasil

interaksi kompleks/tidak seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan

yaitu inang (ikan) yang lemah, patogen yang ganas serta kulitas lingkungan yang

memburuk.

Dalam melakukan usaha budidaya ikan, para pembudidaya melakukannya

ada yang secara intensif, semi intensif atau asal saja. Semakin intensif sistem

budidaya yang diterapkan maka semakin kompleks pula kehadiran penyakit yang

akan muncul. Penyakit yang menyerang ikan banyak macam dan ragamnya. Tetapi

secara umum penyakit ikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit

infeksius dan non infeksius.  Jenis penyakit infeksius terdiri dari penyakit yang

disebabkan oleh parasit, jamur bakteri dan visrus.  Sedangkan jenis penyakit non-

infeksius disebabkan oleh  lingkungan, makanan dan genetis. Dan salah satu

penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah: penyakit saprolegniasis.

B.     Tujuan

Page 2: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Tujuan  dari pembuatan tugas makalah ini adalah sebagai salah satu

persyaratan untuk mendapatkan nilai pada Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan.

Selain dari itu juga dengan adanya pembuatan tugas makalah ini maka dapat

menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/ i dalam hal ini mengenai

penyakit ikan khususnya penyakit saprolegniasis.

BAB IIPEMBAHASAN

A.        Pengertian

Saprolegniasis adalah Penyakit yang  disebabkan oleh jamur yang disebut

Saprolegnia sp. Saprolegnia SP merupakan jenis utama jamur air yang

berhubungan dengan infeksi jamur terhadap ikan dan telur yang berada dalam air

tawar

1.      Klasifikasi  Jamur Saprolegnia SP :

Kingdom                  : Fungi

Divisi                        : Oomycotina

Phylum                     : Phycomycetes

Class                         : Oomycetes

Ordo                         : Saprolegnialis

Famili                       : Saprolegniaceae

Genus                       : Saprolegnia

Spesies                     : Saprolegnia SP

2.      Ciri Morfologi Jamur Saprolegnia Sp

Jamur saprolegnia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a.             Memiliki filament

b.            Memiliki sporangium yang berdiameter 100 mikron, lebih lebar dari hifanya.

c.             Tidak bersekat

d.            Miseliumnya berkembang di dalam substrat.

e.             Pada bagian ujung miseliumnya terdapat sporangium

3.      Siklus Hidup Dan Reproduksi

Page 3: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Saprolegnia SP mempunyai lingkar kehidupan yang kompleks, yang meliputi

kedua reproduksi seksual dan aseksual. Reproduksi seksual melibatkan produksi

dari antheridium dan oogonium gametangia, yang disatukan untuk fertilisasi. Spora

aseksual dari saprolegnia melepaskan motile, zoospora utama. Zoospora utama

hanya aktif dalam beberapa menit sebelum mereka encyst, berkecambah dan

melepaskan zoospora kedua. Zoospora kedua lebih motile dalam periode waktu

yang panjang dari pada zoospora utama dan dianggap sebagai bentuk pelepasan

utama dari saprolegnia.

Pengulangan lingkar dari encystment dan pelepasan, disebut “polyplanetism” ,

membiarkan zoospora kedua untuk membuat beberapa usaha menempatkan

substrat yang cocok. Zoospora kedua menganggap infeksi spora dari Saprolegnia

SP. Encystment (proses pengkistaan) berikutnya, zoospora kedua melepaskan

rambutnya untuk penyerangan. Rambut tersebut juga digunakan untuk

pengapungan, untuk mengurangi rata-rata sedimentasi, dan untuk pengenalan

rangsangan sekumpulan fungal. Lebih dari spesies pathogenic dari Saprolegnia SP

mempunyai rambut bengkok yang panjang. Perbedaan spesies dari saprolegnia

mampu untuk berkecambah dibawah kondisi lingkungan dan tingkat gizi yang

berbeda. Jamur ini dapat tumbuh pada selang suhu 0-35 °C, dengan selang

pertumbuhan optimal 15-30 °C, yang hidup pada habitat air tawar dan untuk

mendapatkan makanan mereka hidup secara saprofit atau parasit.

4.      Infeksi Saprolegniasis

Saprolegnia SP merupakan jenis utama jamur air yang berhubungan dengan

infeksi jamur terhadap ikan dan telur yang berada dalam air tawar. Infeksi ikan

oleh saprolegnia disebut “saprolegniasis”. Pada umumnya, Saprolegnia SP akan

menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya dapat pula menyebar

pada jaringan sehat lainnya.

Serangan Saprolegnia SP biasanya berkaitan dengan kondisi kualitas air yang

buruk, seperti:

1.      Sirkulasi air rendah

2.      Kadar oksigen terlarut rendah

3.      Kadar amonia tinggi

Page 4: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

4.      Kadar bahan organik tinggi.

Kehadiran Saproglegnia SP sering pula disertai dengan kehadiran infeksi

bakteri Columnaris, atau parasit eksternal lainnya. Pada ikan, Saprolegnia SP

menyerang jaringan-jaringan epidermis, pada umumnya bermula dari kepala atau

sirip dan dapat menyebar ke seluruh permukaan tubuh. Jamur akan tumbuh

menempel pada jaringan otot dibawah kulit. Saprolegnia SP juga menginfeksi telur

yang hampir mati dengan adhesi dan penetrasi terhadap membran telur dan dapat

menyebarkan dari telur yang mati ke telur yang hidup.

B.   Gejala Ikan Yang Terserang Penyakit Saprolegniasis

Kehadiran Saprolegniasis biasanya ditandai dengan munculnya "benda"

seperti kapas, berwarna putih, terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat,

pada kulit, sirip, insang, mata atau telur ikan

C.    Pengendalian dan  pengobatan

Pengendalian dapat dilakukan dengan Menaikkan dan mempertahankan suhu air

>_ 35 derajat celcius dan/atau penggantian air baru yang lebih sering. Sedangkan

Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dengan :

1.      Kalium Permanganate (PK) pada dosis 1 gram/100 liter air selama 90 menit.

2.      Formalin pada dosis 100-200 ppm selama 1-3 jam.;

3.      Garam dapur pada konsentrasi 1-10 promil (tergantung spesies dan ukuran)

selama 10-60 menit;

4.      Methylene Blue pada dosis 3-5 ppm selama 24 jam.

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

         Saprolegnia SP mempunyai lingkar kehidupan yang kompleks, yang meliputi kedua

reproduksi seksual dan aseksual.

Page 5: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

         Saprolegnia SP merupakan jenis utama jamur air yang berhubungan dengan

infeksi jamur terhadap ikan dan telur yang berada dalam air tawar.

         Pada umumnya, Saprolegnia SP akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka,

dan selanjutnya dapat pula menyebar pada jaringan sehat lainnya.

         Serangan Saprolegnia SP biasanya berkaitan dengan kondisi kualitas air yang

buruk

         Kehadiran Saprolegniasis biasanya ditandai dengan munculnya "benda" seperti

kapas, berwarna putih, terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat, pada kulit,

sirip, insang, mata atau telur ikan

B.      Saran

             Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit saprolegniasis yang

disebabkan oleh jamur saprolegnia sp maka sebaiknya harus dilakukan praktek

langsung sehingga apa yang kita pelajari di perkuliahan dalam bentuk teori dapat

diaplikasikan dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

http://hobiikan.blogspot.com/2010/10/penyakit-ikan-jamur-

saprolegniasis.html http://togetherwecanmakeadiffrence.blogspot.com/

http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=3&doc=3d4

Page 6: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Senin, 17 Oktober 2011

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN AIR TAWAR I

Laporan praktikum ke 2 Senin, 03 Oktober 2011 Mata kuliah Dosen Kesehatan Ikan Dr. Mustahal Achmad Noer Kharim Putra, M.Si

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN AIR TAWAR I

Oleh:

Adelaide Maria Ulfah

4443090564

Kelompok 1

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2011

Page 7: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ada tiga kemungkinan penyebab kematian populasi ikan di kolam atau di perairan lain,

yaitu stress linkungan atau keracunan, infeksi mikroba dan infeksi metazoan. Kesehatan ikan

dalam akuakultur adalah hal yang paling penting. Dan tentunya kesehatan ikan dipengaruhi oleh

faktor lingkungan, nutrisi dan patogen. Penyakit diartikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi

dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal Secara umum penyakit

dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyakit infeksi dan non infeksi. Penyakit infeksi disebabkan

oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan virus dan penyakit non infeksi

disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan, keturunan dan penanganan.

Parasit dapat diartikan sebagai organisme yang hidup pada organisme lain yang mengambil

makanan dari tubuh organisme tersebut, sehingga organisme yang tempatnya makan (inang) akan

mengalami kerugian. Dialam parasit mempunyai peranan penting dalam dalam suatu ekosistem.

Sedangkan dalam budidaya kehadiran parasit sangat dihindari. Parasit ikan ada pada lingkungan

perairan yang ada ikannya, tetapi belum tentu menyebabkan ikan menderita sakit. Ikan

sebenarnya mempunyai daya tahan terhadap penyakit selama berada dalam kondisi lingkungan

yang baik dan tubuhnya tidak diperlemah oleh berbagai sebab. Kolam yang tidak terawat

merupakan tempat yang baik bagi organisme penyebab infeksi penyakit yang mungkin telah ada

pada kolam atau juga berasal dari luar. Akan tetapi, selama kolam terjaga dengan baik serta

lingkungan yang selalu mendapat perhatian, parasit dalam kolam maupun yang dari luar tidak

akan mampu menimbulkan infeksi. Serangan parasit merupakan masalah yang cukup serius

dibanding dengan gangguan yang disebabkan oleh faktor lain. Penyerangan yang disebabkan oleh

parasit biasanya tidak dapat diketahui gejalanya sehingga baru sadar ketika ikannya sudah mati

dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan cara penyerangan, parasit dibedakan atas 2 golongan yaitu golongan

ektoparasit (eksternal) dan endoparasit (internal), Ektoparasit adalah parasit yang menyerang

bagian luar kulit,sisik,lender,dan insang. Sement ara itu endoparasit adalah parasit yang

Page 8: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

menyerang bagian dalam. Pada siklus hidupnya, parasit memerlukan inang. Berdasarkan sifatnya

parasit dibedakan menjadi Parasit fakultatif : merupakan organisme yang sebenarnya hidup

bebas, tetapi karena kondisi tertentu, mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit

sehingga sifat hidup keparasitannya tidak mutlak. Parasit obligat : Parasit obligat yaitu semua

organisme yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Parasit

Insidental atau Sporodis : Parasit ini merupakan suatu parasit yang karena sesuatu sebab berada

pada hospes yang tidak sewajarnya. Dan parasit Eratika : parasit ini merupakan parasit yang

terdapat pada hospes yang wajar tetapi lkasinya pada daerah yang tidak wajar.

Beberapa factor memudahkan munculnya parasit : Faktor-faktor tersebut antara lain

Stocking density : Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya inang. Physical trauma :

handling, grading dapat menyebabkan luka. Air Kolam : kualitas air jelek. Selective breeding :

Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus bisa mengakibatkan lemah. Lingkungan :

perubahan temperatur Predator : Bisa sebagai inang penular. System budidaya : kolam

tanah merupakan media bagi sebagaian siklus hidup parasit. Dalam praktikum ini akan melakukan

identifikasi parasit pada ikan air tawar serta air selokan. Tetapi untuk perincian yang lebih jelas

pada laopran ini khusus membahas tentang parasit yang terdapat pada ikan mas Cyprinus carpio.

Parasit yang terdapat pada ikan air tawar khususnya ikan mas Cyprinus carpio sangat berpengaruh

terhadap kondisi kesehatan ikan tersebut sehingga perlu diadakannya identifikasi untuk

mengetahui seberapa jauh tingkat parasitisme yang terdapat pada ikan air tawar.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui jenis-jenis parasit yang terdapat

pada ikan-ikan air tawar.

II. METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Page 9: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air tawar 1 dilaksanakan

pada hari 03 Oktober 2011 pukul 13.00 – 15.00 WIB di Laboraturium pengolahan Jurusan

Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit

pada ikan air tawar 1 terdiri dari mikroskop, gelas objek, pinset, pisau bedah. Sedangkan bahan-

bahan yang digunakan adalah ikan nila, ikan mas, ikan lele, ikan seribu, ikan koki, air selokan dan

larutan fisiologi.

2.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum kesehatan ikan sebelum dilakukan isolasi, terlebih dahulu

dilakukan pengamatan gejala klinis ikan selama masih berada ditempat pemeliharaannya berupa

terdapat atau tidaknya kelainan pada ikan, seperti posisi berenang, nafsu makan, tingkah laku ikan

(aktif atau pasif), dan lain-lain. Kemudian dicatat hasil pengamatan yang dilakukan

Selanjutnya disiapkan sampel ikan yang diambil ditempat pemeliharaan. Kemudian

lendirnya ikan diambil dengan digunakannya bagian tumpul pada pisau bedah, kemudian

diletakan pada objek glass yang telah ditetesi larutan fisiologis 2 tetes. Kemudian diamati dengan

menggunakan mikroskop, parasit yang tampak dibawah mikroskop selanjutnya di identifikasi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Hasil identifikasi parasit pada ikan air tawar 1 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil identifikasi parasit pada ikan air tawar 1

Page 10: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

3.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air

tawar 1 khususnya pada ikan mas Cyprinus carpio didapati jenis-jenis parasit yang menyerangnya

adalah sebagai berikut :

1. Dactylogyrus sp.

Dactylogyrus sp. Termasuk hewan parasit cacing tingkat rendah (Trematoda). Hidup tanpa

inang antara (intermediate host), sehingga seluruh hidupnya berfungsi sebagai parasit. Klasifikasi

Page 11: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Dactylogyrus sp adalah Filum : Vermes, Sub filum : Platyhelminthes, Kelas : Trematoda, Ordo :

Monogenea, Famili : Dactylogyridae, Sub famili : Dactylogyrinae, Genus : Dactylogyrus, Spesies :

Dactylogyrus sp.

Gambar 1. Dactylogyrus sp.

Pada ikan mas Cyprinus carpio yang telah identifikasi pada praktikum kesehatan ikan ini

didapati bahwa kondisi ikan tersebut mengalami keadaan dengan fisik yang agak kurus hal ini

serupa dengan pendapat Irawan (2004) yang telah mengemukakan bahwa ikan yang terserang

Dactylogyrus sp biasanya akan menjadi kurus, berenang menyentak-nyentak, tutup insang tidak

dapat menutupi dengan sempurna karena insangnya rusak, dan kulit ikan kelihatan tak bening

lagi.

Page 12: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

2. Trichodina sp.

Parasit yang kedua yang ditemukan dari hasil identifikasi yang dilakukan pada ikan mas

Cyprinus carpio yaitu Trichodina sp. penyakit parasit ini disebabkan oleh ektoparasit Trichodina.

Dan ketika akan diidentifikasi keadaan ikan mas Cyprinus carpio mengalami penurunan daya tahan

dengan ditandai tingkah laku cara renangnya yang mulai miring-miring dan banyak mengeluarkan

lendir. Hal ini pun sependapat dengan pernyataan menurut Budi Sugianti (2005), Beberapa

penelitian membuktikan bahwa ektoparasit Trichodina mempunyai peranan yang sangat penting

terhadap penurunan daya kebal tubuh ikan dan terjadinya infeksi sekunder.

Gambar 2. Trichodina sp.

Adapun klasifikasi dari parasit Trichodina sp. adalah Filum : Protozoa, Sub filum :

Ciliophora, Kelas : Ciliata, Ordo : Petrichida, Sub ordo : Mobilina, Famili : Trichodinidae, Sub famili :

Trichodininae, Genus : Trichodina, Spesies : Trichodina sp. Trichodina sp. Mempunyai tubuh

berbentuk datar seperti piring dengan dikelilingi rambut getar (marginal dan lateral cilia). Pada

tubuh bagian bawah terdapat lingkaran pelekat (adhesive disk) untuk melekatkan dirinya ketubuh

ikan atau benda lainnya.

Page 13: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

3. Argulus sp.

Pada saat melakukan pengambilan lendir pada permukaan tubuh ikan mas Cyprinus carpio

jenis parasit yang ditemukan yaitu Argulus sp. Perlakuan yang telah dilakukan membuktikan

bahwa parasit ini biasanya sering menempel pada kulit atau sirip ikan. Hasilnya sesuai dengan

penjelasan yang telah dikemukakan oleh pendapat irwan (Irawan, 2004).

Gambar 3. Argulus sp.

Argulus sp. merupakan ektoparasit yang kasat mata atau dapat dilihat tanpa melalui

mikroskop namun ukurannya kecil. Parasit Argulus sp menyebabkan penyakit Argulosis, sifat

parasit cenderung temporer yaitu mencari inang secara acak dan dapat berpindah dengan bebas

pada tubuh ikan lain atau bahkan bisa juga meninggalkannya. Bentuk tubuh Argulus sp. berbentuk

oval atau bulat pipih tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu Cephalothorax, thorax, dan

abdomen. Ciri utama yang menonjol pada Argulus sp. adalah adanya sucker yang besar pada

ventral. Dan klasifikasi Argulus sp. Yaitu : Filum : Arthopoda, Sub filum : Crutacea, Kelas :

Maxillopoda, Sub klas : Branchiura, Ordo : Arguloida, Famili : Argulidae, Genus : Argulus, Spesies :

Argulus sp.

4. Myxobolus sp.

Page 14: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Ikan mas Cyprinus carpio diidentifikasi parasitnya dan hasil yang didapat parasitnya adalah

Myxobolus sp. Pada bagian tubuh ikan mas Cyprinus carpio ini terlihat timbul-bintil-bintil merah

yang merupakan kumpulan dari ribuan spora. Dan perntyataan tersebut sepaham dengan

pernyatan yang dikeluarkan oleh Gusrina, (2008). Bintil ini sering menyebabkan tutup ingsang

terbuka. Bila bintil pecah, spora akan menyebar seperti plankton. Organisme ini merupakan

penyebab penyakit Myxosporeasis Ukuran parasit ini sekitar 10 – 20 mikron sehingga sering

tertelan oleh ikan.

Gambar 4. Myxobolus sp.

5. Saprolegnia sp.

Page 15: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Identifikasi pada ikan mas Cyprinus carpio

selanjutnya yaitu ditemukannya parasit yang kelima Saprolegnia sp. Mikroorganisme ini

menyerang tubuh ikan yang mengalami luka akibat aktivitas bakteri atau parasit lain. Tanda ikan

yang terserang penyakit ini muncul sekumpulan benang (hype) yang tampak seperti kapas dan

terdapat di sekitar sirip dan keadaan tersebut sesuai pada saat dilakukannya identifikasi dengan

mengambil lendir dari sirip ikan tersebut.

Gambar 5. Saprolegnia sp.

6. Ichthyobodo necator (costia)

Penyakit ini dulu dikenal dengan nama costiasis. Parasit ini menginfeksi sirip punggung ikan

mas Cyprinus carpio yang telah diambil lendirnya dan diidentifikasi dibawah mikroskop dan

hasilnya terdapat parasit jenis ini. Hal tersebut sependapat dengan pernyataan yang dikemukan

oleh (Purwakusuma, 2007) bahwa kebanyakan parasit ini sering dijumpai dibagian sirip punggung

ikan. Parasit ini berkembang dengan cara pembelahan biner dan memiliki 4 buah flagella. Melekat

pada sel inang dengan bagian tubuhnya yang runcing dan memakan sel debris dan mukus inang.

Infeksi terjadi ketika parasit yang berenang bebas mencapai inang.

Page 16: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Gambar 6. Ichthyobodo necator (costia)

7. Lernea sp.

Parasit ini termasuk crustacea (udang-udangan tingkat rendah). Ciri parasit ini adalah

jangkar yang menusuk pada kulit ikan dengan bagian ekor (perut) yang bergantung, dua kantong

telur berwarna hijau. Parasit ini sangat berbahaya karena menghisap cairan tubuh ikan untuk

perkembangan telurnya. Selain itu bila parasit ini mati, akan meninggalkan berkas lubang pada

kulit ikan sehingga akan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Jenis parasit ini biasa disebut

dengan cacing jangkar karena bentuk tubuhnya yaitu bagian kepalanya seperti jangkar yang akan

dibenamkan pada tubuh ikan sehingga parasit ini akan terlihat menempel pada bagian tubuh ikan

yang terserang parasit ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya parasit yang menempel pada tubuh

ikan mas Cyprinus carpio pada saat identifikasi selama praktikum kesehatan ikan. Dan serangan

parasit ini dibuktikan pada tahun 2001, dibeberapa daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan

Jawa Timur dilaporkan terjadi serangan parasit ini pada ikan mas Cyprinus carpio.

Page 17: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Gambar 7. Lernea sp.

8. Ichthyopthirius multifilis

Klasifikasi : kelas Oligohymenophora, subklas : Hymenostomata, ordo : Hymenostomatida,

subordo : Ophryoglenina, family : Ichthyopthiridae. Parasit ini berbentuk bulat dan disekeliling

tubuhnya terdapat cilia. Memiliki makronukeleus berbentuk seperti tapal kuda dan sekurang-

kurangnya satu mikronukleus yang berbentuk bulat. Bentuk dewasa parasit disebut trophont dan

setelah cukup mendapatkan makanan akan terlepas dari inang dan selanjutnya akan menjadi

tomon.

Page 18: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Gambar 8. Ichthyopthirius multifilis

Ikan yang terinfeksi parasit ini memiliki bintik putih pada permukaan ikan dan dapat dilihat

denga mata. Dan hal tersebut terjadi pada ikan mas Cyprinus carpio yang telah diidentifikasi pada

praktikum kali ini. Kejadian tersebut serupa dengan (Heru susanto, 2006) yang juga pernah

mengidentifikasi parasit pada ikan mas Cyprinus carpio.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air

tawar 1 didapatkan beberapa jenis-jenis parasit yang terdapat pada ikan air tawar diantaranya

yaitu pada ikan mas Cyprinus carpio : parasit Dactylogyrus sp. Trichodina sp. Argulus sp.

Myxobolus sp. Saprolegnia sp. Ichthyobodo necator (costia). Lernea sp. Ichthyopthirius multifilis

Kemudian untuk ikan lele Clarias batracus : Margaritifera sp. Myxobolus sp. Centrocestus sp.

Ichtyophthirius multifiliis Lernea sp. Trichodina sp. Dactylogirus sp. Monogenea sp. Selanjutnya

pada ikan koki : Argulus sp. Camallanus Capillaria Cryptobia Ichtyophthirius multifiliis Lernea sp.

Dactylogyrus sp. Trichodina sp. Ikan seribu : Myxobolus sp. Mycobacterium sp. Alitropustypus

Lernea arcuata streptococcus iniae Argulus sp. Dactylogirus s. Ikan nila Oreochromis niloticus :

Gyrodactylus sp. Epistylis Cryptobia Dactylogyrus sp. Ichthyopthirius multifilis Saprolegnia sp.

Lernea sp. Dan yang terakhir yaitu pada air selokan : Aeromonas sp. e. Colli Burkholderia

Page 19: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

pseudomallei Listeria seeligeri Listeria sitogene Listeria Monocytogenes Listeria ivanovii Giardia

lamblia Balantidium coli

Dan dari sekian jenis parasit yang ditemukan pada ikan air tawar dapat dinyatakan sebagai

parasit yang merugikan terhadap ikan air tawar tersebut dan bisa menurunkan kesehatan ikan

apabila pnyebaran parasit tersebut tidak segera ditanggulangi

4.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit

pada ikan air tawar semoga diharapkan kedepannya dalam penyediaan bahan untuk praktikum

dipersiapkan secara baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto dan Liviawaty. 1992. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit kanisius. Yogyakarta.

A.Indriati.2006.Identifikasi dan diagnosa Trichodina sp dan dactylogyrus sp pada ikan mas di Stasiun

Karantina Ikan Kelas II Luwuk.Fakultas perikanan Unismuh Luwuk.

Anshary, H. 2004. Modul praktikum Parasitology ikan. Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan

Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Lamolo,Muliana. Metode Pemeriksaan Parasit Ikan pada Laboratorium Uji Stasiun Karantina Ikan Kelas

II Luwuk Banggai. Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk.

Page 20: MAKALAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR.docx

Manoppo, H. 1995. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan, Unsrat-Manado.

Rukmana.R.2005. Ikan Mas Pembenihan dan Pembesaran. penerbit Aneka Ilmu.Semarang.

Rukmana,R.2004. Ikan Mas Pembenihan dan Pembesaran. Aneka Ilmu. Semarang

Pillay T. V. R. & Kutty, M. N. Aquaculture Principle and Practices second edition. Blackwell Publishing

Asia: Victoria Australia.