makalah paleo

9
PERAN PALEONTOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU BIOLOGI DI SEKOLAH ABSTRAK Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk bentuk kehidupan yang pernah ada pada masa lampau termasuk evolusi dan interaksi satu dengan lainnya serta lingkungan kehidupannya (paleoekologi) selama umur bumi atau dalam skala waktu geologi terutama yang diwakili oleh fosil. Sebagaimana ilmu sejarah yang mencoba untuk menjelaskan sebab sebab dibandingkan dengan melakukan percobaan untuk mengamati gejala atau dampaknya. Berbeda dengan mempelajari hewan atau tumbuhan yang hidup di jaman sekarang, paleontologi menggunakan fosil atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak bumi, yang terawetkan oleh proses-proses alami, sebagai sumber utama penelitian. Oleh karena itu paleontologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai fosil sebab jejak jejak kehidupan masa lalu terekam dalam fosil. Paleontologi pada dasarnya berada diantara batas biologi dan geologi dan saling berbagi dengan arkeologi yang batasnya sulit untuk ditentukan. Sebagai pengetahuan, paleontologi juga berkembang menjadi beberapa sub bagian, beberapa diantaranya mengfokuskan pada perbedaan organisme fosil sedangkan lainnya menghususkan pada ekologi dan sejarah lingkungannya, seperti iklim masa purba.Tubuh fosil dan jejak fosil adalah merupakan bukti utama dari kehidupan masa lampau,

Upload: nimatul-mf

Post on 09-Feb-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Paleo

PERAN PALEONTOLOGI UNTUK MENINGKATKAN

PROFESIONALISME GURU BIOLOGI DI SEKOLAH

ABSTRAK

Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk bentuk kehidupan yang pernah ada

pada masa lampau termasuk evolusi dan interaksi satu dengan lainnya serta lingkungan

kehidupannya (paleoekologi) selama umur bumi atau dalam skala waktu geologi terutama yang

diwakili oleh fosil. Sebagaimana ilmu sejarah yang mencoba untuk menjelaskan sebab sebab

dibandingkan dengan melakukan percobaan untuk mengamati gejala atau dampaknya. Berbeda

dengan mempelajari hewan atau tumbuhan yang hidup di jaman sekarang, paleontologi

menggunakan fosil atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak bumi, yang

terawetkan oleh proses-proses alami, sebagai sumber utama penelitian. Oleh karena itu

paleontologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai fosil sebab jejak jejak kehidupan masa lalu

terekam dalam fosil. Paleontologi pada dasarnya berada diantara batas biologi dan geologi dan

saling berbagi dengan arkeologi yang batasnya sulit untuk ditentukan. Sebagai pengetahuan,

paleontologi juga berkembang menjadi beberapa sub bagian, beberapa diantaranya

mengfokuskan pada perbedaan organisme fosil sedangkan lainnya menghususkan pada ekologi

dan sejarah lingkungannya, seperti iklim masa purba.Tubuh fosil dan jejak fosil adalah

merupakan bukti utama dari kehidupan masa lampau, dan bukti geokimia dapat membantu untuk

mengetahui evolusi dari kehidupan sebelum organisme yang cukup besar tinggal sebagai fosil.

Memperkirakan umur dari sisa sisa adalah hal yang penting akan tetapi sulit, kadangkala lapisan

batuan yang bersebelahan dimungkinkan dilakukan penanggalan radometrik yang memberikan

umur absolut dengan akurasi dalam 0.5%, akan tetapi seringkali para ahli paleonotologi

bergantung pada umur relatif dalam menentukannya melalui biostratigrafi.

Page 2: Makalah Paleo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Paleontologi berasal dari kata paleo yang artinya masa lampau, onto yang artinya

kehidupan dan logos yang artinya adalah ilmu. Jadi secara umum paleontologi berarti ilmu yang

mempelajari tentang masa lampau.Paleontologi adalah ilmu yangluk hidup purba yang biasanya

adalah dengan mempelajari fosil fosilnya. Paleontologi adalah mempelajari fosil makh untuk

mempelajari jejak kehidupan dan segala sesuatu tentang zaman purba. Secara sempit,

Paleontologi dapat diartikan ilmu mengenai fosil sebab jejak kehidupan zaman purba terekam

dalam fosil. Shrock &Twenhofel (1952), menatakan bahwa Paleontologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi,yaitu umur termuda

adalah Kala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu).

Berbeda dengan mempelajari hewan atau tumbuhan yang hidup di jaman sekarang,

paleontology menggunakan fosil atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak

bumi, yang terawetkan oleh proses-proses alami, sebagai sumber utama penelitian, dan dibatasi

oleh umur termuda pada Kala Holosen, yang artinya ini akan sangat sulit untuk di pelajari. Data

yang kita peroleh saat ini merupakan data-data hasil penelitian selama berpuluh-puluh

tahun.Oleh karena itu, secara sempit, Paleontologi dapat diartikan ilmu mengenai fosil sebab

jejak kehidupan zaman purba terekam dalam fosil.Fosil adalah sisa kehidupan purba yang

terawetkan secara alamiah dan terekam pada bahan-bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan

tersebut dapat berupa cangkang binatang,jejak atau cetakan yang mengalami pembentukan atau

penggantian oleh mineral. Catatan fosil ( fossil record ) adalah susunan teratur di mana fosil

mengendap dalam lapisan/ strata,pada batuan sedimen yang menandai berlalunya waktu

geologis.Semakin atas letak strata tempat fosil ditemukan,semakin muda usia fosil tersebut.

Paleontologi pada dasarnya berada diantara batas biologi dan geologi dan saling berbagi

dengan arkeologi yang batasnya sulit untuk ditentukan. Sebagai pengetahuan, paleontologi juga

berkembang menjadi beberapa sub bagian, beberapa diantaranya mengfokuskan pada perbedaan

organisme fosil sedangkan lainnya menghususkan pada ekologi dan sejarah lingkungannya,

Page 3: Makalah Paleo

seperti iklim masa purba. Tubuh fosil dan jejak fosil adalah merupakan bukti utama dari

kehidupan masa lampau, dan bukti geokimia dapat membantu untuk mengetahui evolusi dari

kehidupan sebelum organisme yang cukup besar tinggal sebagai fosil. Memperkirakan umur

dari sisa sisa adalah hal yang penting akan tetapi sulit, kadangkala lapisan batuan yang

bersebelahan dimungkinkan dilakukan penanggalan radometrik yang memberikan umur absolut

dengan akurasi dalam 0.5%, akan tetapi seringkali para ahli paleonotologi bergantung pada umur

relatif dalam menentukannya melalui biostratigrafi.

Untuk mengklasifikasi organisme purba pada umumnya sangat sulit, kebanyakan

organisme purba tidak cocok dengan “Taksonomi Linnean” yang biasa dipakai untuk

mengklasifikasikan kehidupan organisme dan para ahli paleontologi lebih sering menggunakan

klasifikasi “Cladistic” untuk menggambarkan evolusinya melalui “family trees”. Taksonomi

Linnaean adalah bentuk khusus dari klasifikasi biologi (taksonomi) yang dibuat oleh Carl

Linnaeus sebagaimana disusun dalam bukunya “Systema Naturae” (1735) serta hasil

penelitiannya pada tahun tahun berikutnya. Dalam taksonomi dari Linneaeus terdapat 3 Kingdom

yang dibagi menjadi Kelas dan kemudian dibagi lagi menjadi Orde, Famili, Genus, dan Spesies

serta tingkatan yang lebih rendah dari Spesies.Klasifikasi organisme yang didasarkan pada

taksonomi secara tradisional merupakan klasifikasi ilmiah. Istilah ini khususnya digunakan untuk

membedakan dengan Sistematika Cladistic.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan

bahwasanya  salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru adalah kompetensi

professional. Kompetensi profesional yang dimaksud dalam hal ini merupakan kemampuan Guru

dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Yang dimaksud dengan

penguasaan  materi secara luas dan mendalam dalam hal ini termasuk penguasaan kemampuan

akademik lainnya yang berperan sebagai pendukung profesionalisme Guru. Kemampuan

akademik tersebut antara lain, memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu, jenjang dan jenis

pendidikan yang sesuai.Berbagai kendala yang dihadapi sekolah terutama di daerah luar kota,

umumnya mengalami kekurangan guru yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan yang

dimaksud adalah kebutuhan subjek atau bidang studi yang sesuai dengan latar belakang guru.

Akhirnya sekolah terpaksa menempuh kebijakan yang tidak popular bagi anak, guru mengasuh

Page 4: Makalah Paleo

pelajaran yang tidak sesuai bidangnya. Dari pada kosong sama sekali, lebih baik ada guru yang

bisa mendampingi dan mengarahkan belajar di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana keterkaitan antara Paleontologi dengan Biologi ?

2. Apa manfaat belajar paleontologi bagi guru biologi?

3. Apa saja peran Paleontologi dalam meningkatkan profesionalisme guru Biologi?

C. Tujuan

1. Mengetahui keterkaitan antara Paleontologi dengan Biologi

2. Mengetahui manfaat belajar paleontologi bagi guru biologi

3. Mengetahui peran paleontologi dalam meningkatkan profesionalisme guru Biologi

Page 5: Makalah Paleo

BAB II

PEMBAHASAN

Keterkaitan antara Paleontologi dengan Biologi

Paleontologi berasal dari bahasa yunani, yaitu paleon yang berarti tua atau yang berkaitan

dengan masa lalu ontos berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu atau pembelajaran, atau di

pihak lain menyebutkan bahwa paleontology adalah juga paleobiologi ( paleon = tua, bios =

hidup, logos = ilmu ) jadi paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan

di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil.

Di dalam paleontologi ini, kita akan mempelajari tentang hewan dan tumbuhan yang

hidup di masa lampau yang kini bisa kita lihat melalui fosil-fosil dan peninggalan lainnya.

Berbeda dengan mempelajari hewan atau tumbuhan yang hidup di jaman sekarang, paleontology

menggunakan fosil sebagai sumber utama peneliti, yang artinya ini akan sangat sulit untuk di

pelajari. Data yang kita peroleh saat ini merupakan data-data hasil penelitian selama berpuluh-

puluh tahun. Ruang lingkup paleontology Paleontology menggunakan fosil sebagai sumber

utama peneliti, otomatis di dalam paleontology ini kita akan berkecimpung dengan banyak fosil-

fosil hewan maupun tumbuhan. tanaman adalah salah satu organisme yang berlimpah dan

beragam di Bumi, dengan lebih dari 250.000 spesies yang dikenal. Tanaman memiliki dinding

sel yang kaku di setiap sel dan menghasilkan makanan mereka sendiri dengan menangkap energi

cahaya pada pigmen seperti klorofil. Tanaman mengubah energi ini menjadi gula, pati, dan

makanan lain yang dibutuhkan tanaman untuk bertahan hidup. Beberapa fosil yang tampak dari

tanaman kembali ke Ordovisium (Pertama dikenal terjadinya fosil), tapi tidak diragukan lagi

kejadian pertama berasal dari fosil tanaman

. Tidak hanya hewan dan tumbuhan, sekarang ini telah berkembang sebagai bagian dari

paleontology yang meneliti tentang protista. "protista" mengacu pada eukariota yang bukan

tanaman, hewan, atau jamur. Kebanyakan protista uniseluler, sementara yang lain multiseluler

atau bahkan multinukleat (inti banyak dalam satu sel). Ini menunjukkan berbagai kelompok

berbagai ukuran, bentuk, siklus hidup, habitat, dan makan dan strategi reproduksi. Para protista

Page 6: Makalah Paleo

memiliki panjang, meskipun dalam beberapa kasus setengah-setengah, catatan fosil yang

membentang kembali ke Prakambrium. Juga ada bakteri,

Organisme uniseluler Bakteri yang memiliki dinding sel, organel, dan DNA, seperti

halnya eukariota. Namun, tidak seperti eukariota, DNA organel mereka dan tidak terkandung

dalam selaput terpisah di dalam sel. Cyanobacteria, atau "bakteri biru-hijau," telah ditemukan di

batuan dari Archean, 3,5 miliar tahun lalu. Cyanobacteria (bersama dengan bakteri lainnya) juga

membentuk tikar dan gundukan dikenal sebagai stromatolites, yang ada di bumi dari

Prakambrium sampai hari ini. Fosil terkecil yang pernah ditemukan milik magnetobacteria, yang

membentuk nanometer ukuran kristal-dari mineral magnetit di dalam sel mereka.

Jenis-jenis jamur yang kita makan atau mencoba untuk memberantas kami dari rumah

hanya mewakili kecil sejumlah spesies sekitar. jamur Kebanyakan tidak membuat makanan

mereka sendiri, sebagai tanaman lakukan. Beberapa parasit dan beberapa bentuk lain simbiosis

hubungan dengan ganggang atau tanaman. Mereka ditemukan di tanah, pada organisme lain,

dalam lingkungan perairan, dan mereka adalah dekomposer pokok organik material di Bumi.

Beberapa dapat tumbuh sangat besar (misalnya, jamur dan puffballs), yang lain bersel tunggal

(ragi), tetapi kebanyakan multiselular. Meskipun jamur sering dianggap terlalu rapuh untuk fosil

atau terlalu sulit untuk diidentifikasi sebagai fosil, catatan fosil mereka akan kembali ke

Prakambrium, dan mereka sering ditemukan di Devon Bawah Rhynie Rijang Skotlandia.

Pada dasarnya ruang lingkup paleontology berkisar tentang segala sesuatu yang telah hidup di

masa lalu atau bisa dikatakan organisme purba (baik hewan, tumbuhan, protista, jamur maupun

bakteri) yang hingga kini sudah punah dan hanya tertinggal fosil-fosil, jejak peradaban,

lingkungannya dan peninggalan-peninggalan lainnya. Sehinggga kita hanya meneliti dari jejak-

jejak yang tertinggal.