makalah obps

4
BAB 2. ISI 2.1 Pengertian OBPS Strategi Pembelajaran On Board Picture Stories (OBPS), menurut Bektiarso (2015, 71), merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam hal mengintepretasikan sebuah gambar yang banyak untuk disusun dalam sebuag urutan yang logis dan bisa terbentuk suatu rangkaian cerita yang utuh. Jika diterjemahkansecara bebas, On Board Picture Stories dapat diartikan cerita bergambar di atas papan. OBPS dikatakan sebuah strategi pembelajaran, tetapi adapula yang menyebutnya sebagai sebuah model pembelajaran. OBPS berdasar pada pendekatan Student centered learning (pembelajaran yang berpusat pada siswa) dan pendekatan koperatif. 2.2 Karakteristik OBPS Ciri khas dari OBPS adalah sebagai beritkut: 2.2.1 Pembelajaran berpusat pada siswa 2.2.2 Guru sebagai fasilitator dan penilai 2.2.3 Dilakukan secara berkelompok 2.2.4 Menggunakan media papan atau bidang datar (seperti tembok) 2.2.5 Menggunakan media gambar 2.2.6 Menggambar berdasarkan kronologi 2.2.7 Menganalisis gambar 2.2.8 Mempresentasikan dan mendiskusikan gambar

Upload: karim-anarqiz

Post on 08-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

belajar pembelajaran

TRANSCRIPT

BAB 2. ISI

2.1 Pengertian OBPSStrategi Pembelajaran On Board Picture Stories (OBPS), menurut Bektiarso (2015, 71), merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam hal mengintepretasikan sebuah gambar yang banyak untuk disusun dalam sebuag urutan yang logis dan bisa terbentuk suatu rangkaian cerita yang utuh. Jika diterjemahkansecara bebas, On Board Picture Stories dapat diartikan cerita bergambar di atas papan. OBPS dikatakan sebuah strategi pembelajaran, tetapi adapula yang menyebutnya sebagai sebuah model pembelajaran. OBPS berdasar pada pendekatan Student centered learning (pembelajaran yang berpusat pada siswa) dan pendekatan koperatif. 2.2 Karakteristik OBPSCiri khas dari OBPS adalah sebagai beritkut:2.2.1 Pembelajaran berpusat pada siswa2.2.2 Guru sebagai fasilitator dan penilai2.2.3 Dilakukan secara berkelompok2.2.4 Menggunakan media papan atau bidang datar (seperti tembok)2.2.5 Menggunakan media gambar2.2.6 Menggambar berdasarkan kronologi2.2.7 Menganalisis gambar2.2.8 Mempresentasikan dan mendiskusikan gambar2.3 Langkah Pembelataran OBPSBektiarso (2015: 72-73) dalam bukunya menjelaskan langkah-langkah pembelajaran OBPS, diantaranya:2.3.1 Membentuk kelompok(kelompok 5-6 siswa) atau sesuai dengan jumlah siswa yang ada2.3.2 Setiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan seperti buku referensi, gambar, spidol warna, kertas warna, gunting lem dan lain-lain2.3.3 Setiap kelompok menggambarkan di kertas karton sesuai materi yang didapatkan2.3.4 Setiap kelompok mendiskripsikan gambar berdasarkan buku referensi, kemudian membuat deskripsi utuh mengenai sub pokok bahasan tersebut2.3.5 Setiap Individu dalam kelompok saling berkerja sama untuk menganalisis kronologis gambar, kemudian dibuat rekaan deskriptif menurut kemampuan individu yang selanjutnya diterjemahkan dalam alur cerita bergambar2.3.6 Guru mengawasi jalannya kerja kelompok , memonitor setiap kerjaan siswa dan memberikan petunjuk apabila ada permasalahan yang ditanyakan siswa2.3.7 Pada saat presentasi diskusi, setiap kelompok diwakili salah satu siswa dengan berdiri untuk memaparkan data temuannya yaitu menjelaskan apa dan bagaimana gambar yang telah mereka analisis kemudian dijadikan cerita yang menarik, sementara siswa lain menyimak anggota kelompok yang menjelaskan2.3.8 Dalam menjelaskan hasil temuannya kelompok lain melakukan penelaahan kebenaran, data, dengan mengajukan pertanyaan, sanggahan dan komentar.2.3.9 Siswa yang memaparkan datanya, dilakukan secara random2.3.10 Guru berperan sebagai moderator yang mengarahkan jalannya diskusi sekaligus sebagai jembatan penghubung permasalahan; menilai apek afektif setiap individu dalam rangka kerja sama siswa dan dalam kelompok2.3.11 Presentasi hasil kegiatan diskusi berlangsung dalam rangka saling memberikan informasi kepada kelompok lain dimana setiap gambar cerita diinterpretasikan berbeda-beda, siswa dapat membuat alur cerita sendiri menurut kemampuan dirinya berdasarkan rujukan referensi2.3.12 Setiap siswa yang bertanya, menyanggah, memberi masukan, memecahkan masalah diberikan penghargaan nilai lebih2.3.13 Akhir diskusi setiap kelompok memberikan kesimpulan akhir.Rusdi (2012) juga menuliskan langkah pembelajaran OBPS yang hampir sama, tetapi pada pembagian tugas, siswa mempelajari dan menganalisis subpokok yang sama. Selebihnya sama.2.4 Tujuan Pembelajaran OBPSTujuan pembelajaran dari OBPS menurut Bektiarso (2015: 73-74) dan Rusdi (2012) diantaranya:2.4.1 Siswa dituntut untuk membuat urutan cerita sejarah berdasarkan kronologis waktu. Misal pada masa paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, megalithukum dan jaman logam2.4.2 Terjadi debat yang sangat dinamis dan hidup karena siswa bukan berhadapan pada teks buku tetapi berhadapan pada gambar-gambar prasejarah yang harus mereka tata ulang urutan ceritanya menjadi kisah yang menarik. Diharapkan siswa menyampaikan ceritanya dengan berbagai versi serta kemampuan. Dengan demikian, pembelajaran sejarah semakin menarik dan tidak membosankan2.4.3 Siswa bebas berekspresi dengan cerita bergambar. Diharapkan adanya ekspresi cerita, narasi pemikiran dari apa yang mereka lihat. Di dalam format gambar ada benda budaya, manusia purba dan peta, sehingga keragaman materi ini membuat siswa tertantang untuk mendalami materi