makalah mikrobilogi

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera. Mikroorganisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam sitoplasma. Jadi, DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan prokariotik tidak berinti. Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota ganggang hijau dan biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria. Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil sehingga dapat berfotosintesis. Hanya ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena memiliki klorofil/ pigmen. 1.2 Maksud dan Tujuan 1

Upload: rian-pratama

Post on 30-Dec-2014

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Peranan positif dan negatif monera (bakteri)

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mikrobilogi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera. Mikroorganisme

prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung

inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti

berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam

sitoplasma. Jadi, DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan

prokariotik tidak berinti.

Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel

tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota

ganggang hijau dan biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria.

Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak

berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil

sehingga dapat berfotosintesis. Hanya ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis

misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena memiliki klorofil/ pigmen.

1.2 Maksud dan Tujuan

Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari monera beserta peranan positif

dan negatif monera bagi kehidupan.

1.3 Identifikasi Masalah

Bagaimana struktur dan fungsi dari bakteri serta peranan positif dan negatif

monera dalam kehidupan?

1

Page 2: Makalah Mikrobilogi

BAB II

PEMBAHASAN

KINGDOM MONERA DAN PERANANAN DALAM KEHIDUPAN

Gambar 1. Organisme dalam kingdom monera

2.1 Ciri – ciri dan Struktur Tubuh Monera

Monera bersifat Prokariotik (tidak mempunyai organel yang diselubungi membran).Nukleos

atau inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul DNA tanpa membrane sehingga disebut

nukleolid.

Bagian-bagian tubuh Monera :

A. Lapisan Lendir

Bersifat menyebar dan mudah lepas, serta berfungsi melicinkan dinding sel.

B. Dinding Sel

tersusun atas lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, dengan atau tanpa peptidoglikan.

Berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh Monera.

C. Membran Plasma

terdapat di daerah dinding sel dan bersifat permeable.

D. Sitoplasma

di dalamnya terdapat lipid, ion anorganik, dan kromatofora (pigmen warna)

E. Kromosom

terdiri dari satu molekul DNA tanpa diselubungi membrane sehingga disebut

nuklelolid.

2

Page 3: Makalah Mikrobilogi

F. Ribosom

terdiri atas protein RNA yang berfungsi untuk proses sintesis protein.

Selain ciri struktur tubuh di atas, beberapa anggota monera juga mempunyai flagella dan pilli.

Flagella tersebut mengandung protein globular yang disebut flagelin dan berfungsi sebagai

alat gerak.

Beberapa anggota monera memiliki pili yang strukturnya lebih pendek dan lebih tipis dari

flagella. Yang berfungsi membantu perlekatan pada organisme lain dan permukaan batuan

atau dalam usus manusia. Beberapa pili yang ukurannya lebih panjang dan berguna sebagai

alat konjugasi yang disebut sexpili.

2.1.1 Perkembangbiakan dan pemindahan bahan genetik pada monera

a. Pembelahan Biner

Terjadi jika satu individu Monera membelah menjadi dua individu. Biasanya terjadi

setiap 20 menit. Pada kondisi kurang menguntungkan, beberapa jenis monera akan

mati dan beberapa tetap hidup. Jenis jenis yang tetap hidup karena mampu

membentuk endospora. Endospora berguna untukmelindungi diri dari perubahan

lingkungan yang tidak menguntungkan.

b. Pembentukan Tunas

c. Fragmentasi

terjadi bila sel vegetatif dari beberapa anggota monera patah. Patahan tersebut akan

membentuk individu baru

2.1.2 Cara pemindahan bahan genetika pada monera :

a. Transformasi

adalah pengambilan DNA bebas oleh salah satu anggota monera dari lingkungan

sekitarnya yang dilepas oleh anggota monera lainnya.

b. Transduksi

adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui perantara virus

(bakteriofage).

3

Page 4: Makalah Mikrobilogi

c. Konjugasi

adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui suatu jembatan konjugasi.

2.2 Klasifikasi monera

Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis molecular

terbagi menjadi dua filum, yaitu Archaebacteria (Archae) dan Eubacteria (Bacteria). Pada

klasifiksi sekarang ini, kedua filum tersebut telah diangkat menjadi dua kingdomtersendiri.

Tabel 2.1 Perbedaan Ciri-Ciri Prokariotik dan Eukariotik

Karakter Organisme Prokariotik (Monera) Organisme EukariotikEubacteria Archaebacteria

Membran inti Tidak ada Tidak ada Ada

Organel sel Bermembran

Tidak ada Tidak ada Ada

Peptidoglikan pada dinding sel

Ada Tidak ada Tidak ada

Sensitivitas antibiotik

Pertumbuhan dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol

Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut

Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut

Membran lemak Rantai karbonTunggal Rantai karbonBercabang

Rantai karbon tunggal

RNA Polimerase Satu macam Beberapa macam Beberapa macam

Asam amino inisiator untuk awal sintesis protein

Formylmethionine Methionin Methionin

4

Page 5: Makalah Mikrobilogi

Tabel 2.2 Beberapa karakteristik pada Sel Arcahebakteria dan Eukariota yang Ada/Tidak Ada

pada Eubakteria

Karakteristik Eubakteria Archaebakteria

Elongated factor-2 (EF-2) mengandung asam amino

diphtamide sehingga ada ADP dapat diribosilasi oleh toksin

diptheri

Tidak Ya

Pencetus methionyl tRNA tidak diformulasikan Tidak Ya

Beberapa gen tRNA mengandung intron Tidak Ya

Sintesis protein dihambat oleh anisomycin tetapi tidak oleh

chloraphenicol

Tidak Ya

DNA-tergantung polimerase RNA merupakan enzim multi

komponen dan tidak sensitif terhadap antibiotik rifampin

dan streptolidigin

Tidak Ya

Archaebacteria (Archae)

Ciri-ciri :

- Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.

- Ribosomnya lebih mirip dengan ribosom eukariotik (mengandung beberapa jenis

RNA-polimerase)

- Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan eter

Berdasarkan tempat hidupnya, Archaebacteria dikelompokkan menjadi tiga.

- Methanogen

Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan

methane (CH4). Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap

dan hewan lain.

- Halofil ekstrem(suka garam)

Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa

di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa

bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi.

5

Page 6: Makalah Mikrobilogi

- Thermoasidosil (suka panas dan asam)

Merupakan mikroorganisme kemoautotrof yang menggunakan H2S sebagai sumber

energi. Hidup di lingkungan panas (60-80)0C dan asam pH (2-4). Sulfolobos

ditemukan dalam sumber air panas.

Eubacteria

Ciri-ciri :

- Dinding selnya mengandung peptidoglikan.

- Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.

- Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan ester.

- Dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan.

- Cara memetabolisme sumber-sumber makanan

o Organisme yang autorof (fotoautotrof atau kemoautotrof)

o Organisme heterotrof (ada yang bersifat parasit atau saprofit)

- Kemampuan menghasilkan endospora (tubuh resistan ysng mengandung materi

genetik dan sedikit sitoplasma, serta dikelilingi oleh dinding yang tahan lama).

- Kemampuan mempertahankan diri dalam keadaan ada atau tidaknya oksigen

o Obligat aerob

o Obligat anaerob

o Fakultatif anaerob

- Motilitas (cara gerak)

o Dengan flagella

o Tanpa flagella (gerakan meluncur)

o Fagella dalam sel (gerakan seperti sebuah pembuka tutup botol)

- Bentuknya

o Bacillus (bentuk batang)

o Coccus (bentuk spiral)

o Spirillum (bentuk spiral)

- Berdasarkan teknik pewarnaan/pengecatan gram

o Bakteri gram positif (dinding sel peptidoglikan tebal)

6

Page 7: Makalah Mikrobilogi

o Gram negatif (dinding sel peptidoglikan tipis dan tertutup oleh sebuah

lapisan lipoposakarida)

Eubacteria dapat dibagi menjadi beberapa kelompok.

1) Cyanobacteria

Bersifat fotoautotrof ; menggunakan klorofil untuk menangkap energi cahaya matahari

yang kemudian digunakan dalam proses fotosintesis. Juga mempunyai pigmen aksesori

yang disebut fikobilin.

Beberapa Cynobacteria mempunyai sel-sel khusus yang disebut heterokista yang

menghasilkan enzim untuk fiksasi atau penambatan nitrogen di udara.

2) Bakteri kemoautotrof

Bersifat kemosintesis dan terdiri dari bakteri nitrir (berperan dalam siklus nitrogen yaitu

mengubah nitrit), bakteri sulfur (berperan mengoksidasi komponen sulfur), dan bakteri

metan (berperan mengoksidasi metana atau methanol.

3) Bakteri penambat nitrogen

Bersifat heterotrof dan mampu mengikat nitrogen dari udara. Ada yang hidup bebas dan

ada yang bersimbiosis mutualisme.

4) Spirocheta atau Spirochaeta

Berbentuk spiral seperti kumparan, bergerak dengan meliukkan tubuhnya seperti gerakan

sebuah pembuka tutup botol. Flagelanya terdapat dalam lapisan dinding sel. Bakteri ini

yang berperan sebagai decomposer dan ada yang bersifat pathogen (menyebabkan sakit).

Mikroorganisme prokariotik yang digolongkan ke dalam monera adalah bakteri dan

ganggang hijau biru.

7

Page 8: Makalah Mikrobilogi

Tabel 2.3 Pengelompokan Kingdom Monera

No Kelompok Habitat Contoh Spesies

1 Archaebacteria

a. MetanogenikSedimen danau, rawa, dan usus hewan

Methanobacterium

b. HalofilikPerairan dengan salinitas (kadar garam) tinggi

Halobacterium

c. Termofilik Tanah asam dan sumber air panas Sulfobolus danThermoplasma

2 Eubacteria

a. Proteobacteria

1) Bakteri ungu (purple bacteria)

Sedimen danau, danau, dan lumpur

Chromatium

2) Kemoautotrof Simbiosis pada akar Tanaman Rhizobium

3) Kemoheterotrof Di dalam organ Salmonella

b. Bakteri gram positif Parasit pada organ Bacillus

c. Cyanobacteria Danau, laut, sungai Anabaena

d. Spirochetes PerairanTreponema pallidum dan Leptospiru

e. Chlamydias Parasit pada organisme Lain Chlamydia

2.3 BAKTERI

Bakteri adalah makhluk hidup bersel satu, tidak berklorofil (tetapi beberapa jenis mempunyai

pigmen bakterioklorofil), dan umumnya berkembang biak dengan membelah diri.

2.3.1 Sifat dan ciri-ciri Bakteri

Sifat-sifat bakteri

- Bentuk sel bakteri tetap dengan dinding sel yang terdiri atas selulos dan kadang-

kadang terselubung lendir

- Inti sel tidak berdinding yang disebut prokarion.

- Berkembang biak dengan membelah diri.

8

Page 9: Makalah Mikrobilogi

- Beberapa jenis bakteri, terutama yang berbentuk batang dapat membentuk endospora.

Yang berguna untuk melindungi diri terhadap lingkungan yang buruk.

- Bakteri hidup pada suhu yang bervariasi dan pH tertentu sesuai dengan jenisnya.

Ciri- ciri Bakteri

Gambar 2. Bakteria

1. Tubuh : uniseluler, renik (dapat dilihat dengan mikroskop biasa) dan prokariotik

2. Ukuran : 0,15 – 15 mikron.

3. Ada yang berbentuk batang (bacillus), seperti bola (kokus), seperti koma (vibrio),

dan seperti spiral (spirillum).

4. Cara hidup : ada yang soliter (sendiri-sendiri) dan berkoloni.

5. Hidup autotrof : foto autotrof dan kemo autotrof.

6. Hidup heterotrof : Parasit dan Saprofit.

7. Alat bergerak pindah.

8. tidak dapat bergerak pindah tempat secara aktif.

9. Bergerak pindah secara aktif dengan flagel, dengan lender untuk meluncur.

10. Habitat : di segala tempat, di tanah, air, udara, dan organisme.

11. Reproduksi Secara aseksual dan seksual. Umumnya reproduksi aseksual dengan

membelah biner. Ada pula yang membentuk spora di dalam (endospora) apabila

lingkungannya menjadi buruk. Secara seksual, Konjugasi.

9

Page 10: Makalah Mikrobilogi

2.3.2 Rekombinasi DNA Bakteri

Rekombinasi DNA Bakteri terjadi melalui :

- Konjugasi; DNA bakteri jantan bersatu dengan DNA bakteri betina.

- Transformasi; plasmid bakteri pindah ke bakteri lain.

- Transduksi; DNA virus menyisip ke DNA bakteri.

2.3.3 Struktur Tubuh Bakteri

1. Kapsul utuk pertahanan diri .

2. Flagela untuk bergerak.

3. Dinding sel untuk perlindungan ; tersusun dari peptidoglikan

4. Membran sel untuk mengatur keluar masuknya zat .

5. Mesosom untuk pabrik enenrgi .

6. Lembar foto Sintetik untuk berfotosintesis .

7. Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik .

8. DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat .

9. Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.

10. Ribosom untuk tempat sintesis protein .

11. Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi butuk .

2.3.4 Bentuk-Bentuk Bakteri

1. Basilus

Gambar 3. Bentuk sel tunggal bakteri basilus (batang)

Berbantuk seperti batang atau tongkat, dan dibedakan atas.

a. monobasilus, tunggal (satu-satu)

b. diplobasilus, bergandeng dua-dua.

c. Streptobasilus, (bergandeng panjang seperti rantai.

10

Page 11: Makalah Mikrobilogi

2. Kokus

Gambar 4. Bentuk sel tunggal bakteri kokus

Berbentuk seperti bola (bulat), dan dibadakan atas.

a. diplokokus, bergandeng dua-dua.

b. Streptokokus, bergandeng panjang seperti bentuk rantai.

c. Tetrakokus, berkelompok empat-empat.

d. Stapilokokus, bergerombol seperti buah anggur

e. Sarkina, mengelompok seperti kubus.

3. Spirilum

Gambar 5. Bentuk sel tunggal bakteri sprilium (spiral)

Berbentuk bengkok atau seperti spiral. Dibedakan atas.

a. monotrik, flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung sel.

b. Lopotrik, flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung sel.

c. Amfitrik, flagel banyak dan melekat pada kedua ujung sel.

d. Peritrik, flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan sel.

e. Atrik, tidak mempunyai flagel.

2.3.5 Cara Bakteri Mendapatkan Makanan

11

Page 12: Makalah Mikrobilogi

1. Bakteri autotrof

Hidupnya tidak bergantung terhadap Organisme lain karena dapat mensintesis

makanannya sendiri .

a. Fotoautotrof

Dapat mensintesis senyawa organic dari zat-zat organic dengan menggunakan

energi matahari, karena mempunyai pigmen-pigmen bakterioklorofil atau

bakteriopurpurin sehingga mampu berfotosintesis . Contoh Bakteri hijau dan

bakteri ungu .

b. Kemoautotrof

Dapat mensintesis senyawa organik dari zat – zat anorganik dengan senyawa-

senyawa tertentu, dan energi yang timbul digunakan untuk fotosintesis .

Contoh : Bakteri Nitrit, Bakteri Nitrat dan bakteri belerang .

2. Bakteri Heterotrof

Kelompok bakteri ini tidak dapat mensinsesis makanannya sendiri sehingga hidupnya

tergantung pada organisme lain. Bakteri ini ada yang bersifat parasitdan ada yang

bersifat saprofit.

Bersifat parasit jika hidup langsung tergantung pada organisme lain yang masih

hidup sehingga sangat merugikan. Bersifat saprofit jika hidup pada sisa-sisa

organisme lain yang telah mati.

2.4 Peranan positif dan negatif Bakteri bagi Kehidupan Manusia

Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang biasanya

tidak menyebabkan penyakit, tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri dan

inang untuk tetap bertahan, tumbuh, dan berpropagasi. Beberapa bakteri penting yang

menyebabkan penyakit pada perbenihan bisanya tumbuh bersama dengan flora normal (misal

Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus). Ada beberapa bakteria yang sudah jelas

patogen (misal Salmonella typhi). Ada pula bakteri yang menguntungkan dalam perannya di

kehidupan manusia (misal Lactobasillus) yang berguna dalam ferfemtasi bahan pangan.

12

Page 13: Makalah Mikrobilogi

Bakteri dan mikroorganisme lain menyesuaikan diri dengan lingkungan. Termasuk manusia

dan binatang, dimana mereka secara normal bertempat tinggal dan hidup. Dalam bekerja,

bakteri meningkatkan kemampuannya untuk bertahan dan meningkatkankemungkinan

penyebaran. Dengan menghasilkan infeksi asimptomatik atau penyakit ringan, dan tanpa

menyebabkan kematian inang, mikroorganisme yang secara normal hidup dalam tubuh

manusia kemungkinan myebar dari satu orang ke orang lain.

Beberapa bakteria yang secara umum menyebabkan penyakit apada manusia terutama hidup

pada binatang dan secara tidak sengaja menginfeksi manusia. Misalnya, jenis Salmonella dan

Campylobacter secara khas menginfeksi binatang dan disebarkan melalui makanan kepada

manusia. Bakteri lain menginfeksi manusia karena adanya kesalahn dalam siklus hidup

normal organisme. Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks) hidup dalam lingkungan

sekitar, kadang-kadang menginfeksi binatang dan disebarkan ke manusia melalui bulu dari

binatang terinfeksi. Jenis Clostridium ada dimana-mana dan diseberkan ke manusia melalui

pencernaan misal, C. Perfringens gastroenteritis dan C. Botulinum (botulism) atau ketika luka

terkontaminasi oleh tanah misal C. Perfringas (gas gangrena) dan C. Tetani (tetanus).

Proses infeksi suatu bagian didalam tubuh, dimana bakteria harus menempel atau melekat

pada sel inang biasanya adalah sel epitel. Setelah bakteri mempunyai kedudukan yang tetap

untuk menginfeksi, mereka mulai memperbanyak diri dan menyebar secara langsung melalui

jaringan atau lewat sistem limfatik kealiran darah. Infeksi ini (bakterimia) dapat sememtara

atau menetap. Bakterimia memberi kesempatan bakteri untuk menyebar kedalam tubuh serta

mencapi jaringan yang cocok untuk memperbanyak diri. Beberapa faktor menentukan

virulensi bakteri, atau kemampuan untuk meyebabkan infeksi dan penyakit, yaitu faktor

perlekatan ( invasi dalam sel dan jaringan inang, toksin, enzim), faktor antifagosik

(patogenesitas intraseluler, heterogenetik antigenik, kebutuhan Fe).

Tabel 2.4 Kategori Utama dan Kelompok Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia

Digunakan Identifikasi Skema Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, Edisi 9.

I. Eubakteria Gram Negatif yang memiliki Dinding Sel

13

Page 14: Makalah Mikrobilogi

Kelompok 1 SpirochetasTreponemaBorreliaLeptospira

Kelompok 2Aerobik/mikroaerofilik, bakteri gram negatif heliks/vibrio motil

CampylobacterHelicobacterSpirilum

Kelompok 3 Bakteri nonmotil (atau jarang bergerak) Tidak ada

Kelompok 4Aerobik/mikroaerofilik kokkus dan batang gram negatif

AlcallgenesBordetellaBrucellaFrancissellaLegionnellaMoraxellaNeisseriaPseudomonasRochalimeaBacteroides(beberapa spesies)

Kelompok 5 Batang gram negatif anaerobik fakultatif

Escherichia (dan bakteri coliform yang berkaitan)KlebsiellaProteusProvidenciaSalmonellaShigellaYersiniaVibrioHaemphilusPasteurelia

Kelompok 6 Gram negarif, anaerobik, straight, batang helikBacteroidesFusobacteriumPrevotella

Kelompok 7Dissimilatory sulfate- atau bakteri pereduksi sulfur

Tidak ada

Kelompok 8 Kokkus gram negatif anaerobik Tidak ada

Kelompok 9 Rickettsiae dan ChlamydiaeRikettsiaCoxiellaChlamydia

Kelompok 10 Bakteri fototrof anoksigenik Tidak adaKelompok 11 Bakteri fototrof oksigenik Tidak ada

Kelompok 12Bakteri aerobik dan organisme yang berhubungan

Tidak ada

Kelompok 13 Bakteri yang bertunas atau bercabang Tidak adaKelompok 14 Sheathed bacteria Tidak adaKelompok 15 Nonphotosynthetic, nonfruiting gliding bacteria CapnocytophagaKelompok 16 Fruiting gliding bacteria, myxobacteria Tidak ada

II. Bakteri Gram Positif yang memiliki Dinding Sel

Kelompok 17 Kokkus gram-positifEnterococcusPeptostrepococcusstaphylococcus

14

Page 15: Makalah Mikrobilogi

Kelompok 18Kokkus dan batang gram-positif pembentuk endospora

BacillusClostridium

Kelompok 19 Batang gram-positif tidak berspora, teraturErysepelothrixListeria

Kelompok 20 Batang gram-positif tidak berspora, tidak teraturActinomycesCorynebactriumMobiluncus

Kelompok 21 Mikobakteria NocardiaKelompok 22-29

AktinomisetesStreptomycesRhodococcus

III. Eubakteria yang Tidak Memiliki Dinding Sel ; Mikoplasma atau Mollikuta

Kelompok 30 MikoplasmaMycoplasmaUreaplasma

IV. ArchaebacteriaKelompok 31 Methanogens Tidak adaKelompok 32 Archaeal sulfate reducers Tidak adaKelompok 33 Extremely halophilic archaebacteria Tidak adaKelompok 34 Cell wall-less archaebacteria Tidak ada

Kelompok 35 Extremely themophilic and hyperthemophilic sulfur metabolizers

Tidak ada

Manusia telah menganggap bahwa sebagian besar bakteri bersifat merugikan. Hal tersebut

tidaklah sepenuhnya benar karena sebenarnya banyak bakteri yang menguntungkan.

Beberapa jenis bakteri ada yang berperan sebagai penghasil antibiotik, vitamin, bahan-bahan

kimia, sampai penghasil biosida. Sementara itu, bakteri yang merugikan umumnya

menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Agar Anda mengetahui lebih jelas

mengenai peranan bakteri, pelajarilah uraian berikut.

Bakteri yang Menguntungkan

1. Rhizobium leguminosarum, yaitu bakteri yang bersimsiosis dengan akar polong-

polongan. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen dari udara sehingga menyuburkan

tanah.

2. Nitrosomonas, Nitrosococcos (bakteri nitrit), serta Nitrobacter merupakan bakteri yang

membantu proses pembuatan senyawa nitratdalam tanah.

3. Streptococcus lactis yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan keju.

4. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermhophillus yaitu bakteri yang berperan

dalam pembuatan yoghurt.

15

Page 16: Makalah Mikrobilogi

5. Acetobacter xylinum, yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan nata de coco.

6. Streptomyces griceus, yaitu bakteri yang menghasilkan antibiotic kloramfenicol

/streptomisin (untuk mengatasi penyakit TBC)

7. Streptomyces aureofaciens, yaitu bakteri yang menghasilkan antibitik aureomisin.

8. Acetobacter aceti, yaitu bakteri yang mengubah etanol menjadi asam asetat (asam cuka)

melalui proses oksidasi.

9. Escheria coli yaitu bakteri yang membantu pembusukan di usus besar manusia dan

pembentukan vitamin K yang penting pada proses pembekuan darah.

10. Streptomyces venezuele, yaitu bakteri yang dapat menghasilkan antibiotik seperti

kloromisin.

11. Bacillus thuringiensis , yaitu jenis bakteri yang menghasilkan biosida. Biosida adalah

pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, bukan buatan pabrik (sintetik).

Bakteri yang Merugikan

1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.

2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.

3. 3.Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.

4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.

5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.

6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.

7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.

8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada

tempe bongkrek.

9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan

kaleng yang telah rusak.

10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.

11. Leuconostoc mesenteroides, yaitu bakteri yang menghasilkan lendir pada makanan

yang basi.

16

Page 17: Makalah Mikrobilogi

12. Salmonella enteris yaitu bakteri yang menghasilkan toksin penyebab diare yang terdapat

pada ikan, daging dan telur yang terkontaminasi.

13. Chlamidia pneumoniae yaitu penyebab infeksi saluran pernafasan.

14. Treponema cuniculi , yaitu penyebab infeksi sifilis kelinci.

15. Mycobacterium bovis, yaitu penyebab TBC pada sapi.

16. Leptospira pomona, yaitu penyebab leptospirosis pada sapi, babi, domba, kuda, dan

manusia.

17. Mycobacterium avium, yaitu penyebab penyakit avian tuberculosis pada unggas.

18. Mycobacterium kansasii, yaitu penyebab infeksi paru-paru pada ternak.

19. Leptospira mitis, yaitu penyebab leptospirosis pada babi.

20. Coxiella burnetii, yaitu penyebab demam Q pada domba, sapi, dan kambing.

2.4.1 Cara Pencegahan Bakteri yang Merugikan

Bakteri pathogen sangat merugikan bagi makhluk hidup terutama manusia, ternak, dan

tanaman budidaya. Untuk mencegah atau mengurangi bahayayang ditimbulkan bakteri

pathogen, manusia menempuh cara-cara berikut.

a. Vaksinasi

adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan vaksin, yaitu bakteri yang

telah dilemahkan. Vaksin yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia atau hewan

mendorong terbentuknya antibodi dalam darah. Yang akan mengahambat masuknya

bakteri aktif ke dalam tubuh.

Beberapa vaksin yang telah ditemukan.

1. Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine) untuk mencegah penyakit TBC

2. Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profiloksis) untuk mencegah penyakit

difteri, batuk rejan, dan tetanus.

3. Vaksin TCD, untuk mencegah penyakit tifus, kolera dan disentri.Vaksin kotipa untuk

mencegah penyakit kolera, tifus, dan paratifus.

17

Page 18: Makalah Mikrobilogi

b. Strelisasi

yaitu pemusnahan semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dilakukan dengan pemanasan pada

suhu 121oC selama 15 menit disertai tekanan. Sterilisasi akan mematikan bakteria, spora,

dan organisme lain. Pada penelitian menggunakan mikrobia, strelisasi juga diperlukan

untuk memperoleh biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya tersiri satu

spesies mikrobia atau hasil perbanyakan dari suatu sel mikrobia yang ditumbuhkan pada

medium buatan.

Selain itu perangkat penelitian mikrobia juga harus disterilkan. Perangkat yang steril

sangat mendukung keberhasilan penelitian. Sterilisasi alat-alat atau medium dapat

dikerjakan secara fisik (misalnya dengan pemanasan, sinar ultraviolet, dan sinar X), secara

mekanik (dengan penyaringan), dan secara kimia (dengan desinfektan).

Pemanasan merupakan cara umum dalam proses sterilisasi. Beberapa cara pemanasan yang

bisa digunakan untuk sterilisasi sebagai berikut.

1. Strerilisasi dengan pemijaran

Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi jarum platina, ose, dan sebagainya yang

terbuat dari platina atau nikrom. Caranya dengan membakar alat-alat tersebut di atas

lampu spiritus sampai berpijar.

2. Strerilisasi dengan udara kering

Peralatan yang digunakan untuk cara ini berupa Hot Air Sterilizer (alat oven). Cara

ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas (gelas kimia, cawan petri, labu

elenmeyer), serta bahan seperti kain dan kapas. Temperature yang digunakan 170oC-

180oC dengan waktu minimal 2 jam.

3. Sterilisasi dengan uap panas

18

Page 19: Makalah Mikrobilogi

Cara ini digunakan sterilisasi bahan yang mengandung cairan, misalnya medium

kultur. Alat yang digunakan yaitu amolb steam sterilizer. Kebanyakna mikrobia mati

pada suhu 100oC.

4. Streilisasi dengan uap panas bertekanan

Teknik ini mengandung autoklaf (autocalave) dengan tekanan 2 atm dan suhu 121oC

selama 30 menit.

c. Pasteurisasi

Pasteurisasi di lakukan untuk mesterilkan bahan yang tidak tahan panas tinggi dengan

tujuan membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Pasterisasi akan mematikan bakteri

patogen,tetapi bakteri nopatogen tetap hidup sehingga makanan belum streril.

d. Pengawetan makanan

Makanan perlu di awetkan untuk mengawasi mengatasi aktifitas baktri yang dapat merusak

makanan serta menimbulkan racun. Pengawetan makanan dapat di lakukan secara

tradisional,misalnya dengan pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan, dan

pemanisan. Pengawetan makanan dapat juga di lakukan secara konvesional, antara lain

dengan sterilisasi,pasteurisasi, pembekuan, pendingina, penggunaan bahan kimia,serta

radiasi.lingkungan yang dingin menyebabkan bakteri tidak aktif. Oleh karena itu,bila

makanan dari pendinginan di keluarkan akan segera menunjukkan adanya aktifitas bakteri.

2.5 Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria)

19

Page 20: Makalah Mikrobilogi

Disebut ganggang hijau biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh

warna klorofil dan pigmen biru.

2.5.1 Ciri-ciri Ganggang hijau biru

1) Ciri-ciri Ganggang hijau biru

a. Prokariotik

Ganggang tidak memiliki membrane inti. Bahan inti terdapat pada suatu

daerah di dalam sitoplasmanya.

b. Klorofil Tidak Dalam Kloroplas dan Memiliki Fikosianin

Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membrane tilakoid.

Karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka ganggang ini dapat

menghasilkan gula dan oksigen. Pigmen fikosianin warna hijau kebiruan.

Pada umumnya ganggang hijau biru memiliki kemampuan menambat

nitrogen dari udara. Proses penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel

khusus yang disebut herosista. Heterosista dihasilkan oleh ganggang biru

berbentukbenang. Ukuran heterosista lebih besar dibandinkan sel di dekatnya

serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. Karena kemampuan menambat

nitrogen ini, ganggan hijau biru dapat menyuburkan habitatnya, atau

menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis dengannya.

2) Struktur Sel ganggang Hijau Biru

a. Dinding sel

Mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel

terdapat selubung lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan.

b. Membran sel

berfungsi mengatur mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel.

c. Sitoplasma

Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemk, gula, mineral-

mineral, enzim, ribosom dan DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung

proses metabolisme sel.

d. Asam Inti/Asam Nukleat (DNA)

20

Page 21: Makalah Mikrobilogi

DNA terdapat pada suatu lokasi dalam sitoplasma, namun tidak memiliki

membrane inti. Karen itulah ganggang hijau biru digolongkan dalam

prokariotik.

e. Mesosom dan Ribosom

Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom

merupakan penonjolan membrane sel kea rah dalam yang berpera sebagai

penghasil energi.

3) Pigmen (zat warna)

Zat warna atau pigemn tersebr dalam protoplasma karena tidak mempunyai butir-

butir zat warna (kloroplas). Zat warna dominant yaitu fikosianin (zat warna biru).

Selain fikosianin, terdapat pula zat warna lain yaitu :

a. Zat warna hijau (klorofil)

b. Zat warna merah (fikoeritrin)

c. Zat warna karetenoid, yaitu gabungan pigmen orange, merah, dan kuning.

Fikosianin dan fikoeritrin tergolong pigmen fikobilin.

4) Alat Gerak

Umumnya ganggang hijau-biru tidak dapat bergerak pindah, tetapi beberapa jenis

ganggang hijau biru yang berbentuk benang dapat bergerak maju mundur.

5) Habitat

Dapat hidup di segala macam habitat.

6) Perikehidupan

a. Hidup bebas.

b. Hidup membentuk koloni.

21

Page 22: Makalah Mikrobilogi

c. Hidup bersimbiosis mutualisme.

d. Ada pula yang hidup sebagai parasit.

7) Reproduksi Ganggang Hijau Biru

a. Pembelahan Sel

Sebagai organisme prokariotik, ganggang hijau biru membelah dengan

pembelahan biner, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel

penyusun filament (benang) akan bertambah banyak.

b. Fragmentasi

Fragmentasi dilakukan oleh ganggang hijau biru berbentu benang dengan

fragmentasi (pemenggalan) filamen yang panjang akan terputus menja di dua

atau lebih benang pendek yang disebut yang disebut hormogonium. Setiap

hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filament

adalah sel mati yang terdapat di antara sel penyusun filamen.

c. Pembentukan Spora

Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, di antara sel-sel ganggang hijau biru

ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri. Dindingnya

menebal, dan ukuran sel membesar. Bentukan ini disebut sebagai akinet,

misalnya pada Nostoc.

2.6 Peranan Ganggang Hijau Biru dalam Kehidupan Manusia

A. Menguntungkan

Dalam ekosistem perairan, terutama perairan tawar ganggang hijau biru adalah

komponen fitoplankton yang merupakan makanan utama bagi ikan sehingga berperan

penting dalam perikanan.

Dalam bidang pertanian, beberapa jenis ganggang hijau biru yang hidup bersimbiosis

dengan tumbuhan lain mampu mengikat N2 bebas dari udara sehingga membantu

menyuburkan tanah pertanian. Contohnya anaebaena cycadae hidup bersimsiosis

dengn pakis haji. Namun, ganggang Nostoc communae mampu mengikat N2 walau

22

Page 23: Makalah Mikrobilogi

tidak bersimbiosis dengan tumbuhan tertentu. Ganggang hijau biru ada pula yang

berguna sebagai makanan yang bergizi tinggi, contohnya spirulina.

B. Merugikan

Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun

yang terlarut di dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Banyak

biri-biri mati setelah minum air telaga di Australia. Ini merupakan sifat merugikan

ganggang hijau biru.

Sifat merugikan lainnya adalah ganggang ini dapat tumbuh di tembok dan batu,

sehingga tembok akan mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang

banyak terdapat di Indonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena ganggang.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

23

Page 24: Makalah Mikrobilogi

Demikianlah makalah monera yang telah kami susun. Yang berisi tentang seluk beluk dunia

Monera dan peranannya bagi kehidupan. Banyak Monera yang membawa keuntungan, tapi

banyak juga yang membawa kerugian bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme

lainnya.

Bakteri yang bermanfaat kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan bakteri yang merugikan

semoga dapat kita hindari.

DAFTAR PUSTAKA

24

Page 25: Makalah Mikrobilogi

Biology-edukasi.blogspot.com/2013/01/kingdom-monera-eubacteria-dan_12.html

18.56

Budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/pengelompokan-kingdom-monera/ 18.49

Holt JG et al (editors): Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, 9th ed.

Wiliam & Wilkins, 1984.

Pelczar and Chan. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Universitas Indonesia (UI-Press),

1986.

25