makalah memahami hakikat pendidikan

Upload: syaf-rudy

Post on 06-Mar-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendidikan berlangsung selama hayat dikandung badan.

TRANSCRIPT

Memahami Hakikat PendidikanMenuju Terbentuknya Tenaga Pendidik Yang BerkualitasOleh: Amin, Naila Izzatur R., Syafrudi, Ahmad Hidayat (Kelompok 3)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKita semua telah menyepakati bahwa pendidikan merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan dan diperlukan oleh semua orang. Dengan adanya pendidikan derajat manusia lebih tinggi dibandingkan makhluk lainnya. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sangat universal dalam kehidupan manusia, karena dimanap pun dan kapan pun kita berada terdapat pendidikan. Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan masyarakat namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing masing bangsa atau masyarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Dengan demikian selain dari bersifat universal, pendidikan juga bersifat nasional dan akan mewarnai penyelenggaraan pendidikan bangsa itu. Urusan utama pendidikan adalah manusia. Perbuatan pendidikan diarahkan kepada manusia untuk mengembangkan potensi-potensi dasar manusia agar menjadi nyata. Perubahan tuntutan yang terjadi dalam masyarakat, menghendaki peningkatan peranan pendidikan selanjutnya. Dengan demikian wajarlah kiranya batasan atau konsep mengenai pendidikan selalu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan akibat dari perkembangan kehidupan manusia atau perkembangan peradaban manusia dan perkembangan masyarakat. Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidik dengan subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan menggunakan bermacam tindakan yang disebut alat pendidikan. Kelima komponen pendidikan yaitu: tujuan pendidikan, pendidik, subjek didik, alat pendidikan, lingkungan pendidikan disebut faktor-faktor pendidikan yang saling berkaitan serta saling menunjang satu sama lainnya.1.2 Rumusan MasalahBerbagai masalah terjadi dalam bidang pendidikan diantaranya mengenai tenaga pendidik yang kurang profesional sehingga menimbulkan kekacauan pada sistem pendidikan itu. Kita tahu bahwa tenaga pendidik merupakan suatu elemen penting penyusun dari suatu sistem pendidikan. Permasalahan yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah :1. Bagaimana konsepsi pendidikan?2. Apa yang dimaksud pendidikan?3. Apa maksud dari ilmu pendidikan sebagai ilmu yang bersifat deskriptif-normatif?4. Apakah pentingnya pendidik memahami hakekat pendidikan?1.3 TujuanTujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan konsepsi pendidikan dan apa saja yang termasuk didalamnya.2. Memahami hakikat pendidikan dan sifat ilmu pendidikan sebagai ilmu yang deskriptif-normatif.3. Memahami korelasi antara pemahaman hakikat pendidikan dengan tujuan terbentuknya tenaga pendidik yang profesional.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pendidikan

a. Konsepsi PendidikanBeberapa aspek yang berhubungan dengan usaha pendidikan, yaitu bimbingan sebagai suatu proses, orang dewasa sebagai pendidik, anak sebagai manusia yang belum dewasa, dan yang terakhir adalah tujuan pendidikan. Ada beberapa konsepsi dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan, yaitu :1) Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup (long life education). Dalam hal ini berarti bahwa usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu lahir sampai ia tutup usia, ssepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Suatu konsekuensi konsep pendidikan sepanjang hayat ialah bahwa pendidikan tidak identik dengan sekolah. Pendidikan berlangsung dalm lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.2) Bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah tidak boleh memonopoli segalanya melainkan bersama keluarga dan masyarakat berusaha agar pendidikanmencapai tujuan yang telah ditentukan.3) Bagi manusia, pendidikan merupakan suatu keharusan karena dengan pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Handerson mengemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu haal yang tak dapat dielakkan oleh manusia, suatu perbuatan yang tak boelh tidak terjadi, karena pendidikan membimbing generasi muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik.

b. Pendidikan Hanya Berlaku Bagi ManusiaDalam arti luas, pendidikan berisi tiga pengertian, yaitu pendidikan, pengajaran dan pelatihan. Istilah mendidik menurut Darji Darmodiharjo, menunjukkan usaha pengembangan budi pekerti, semangat, kecintaan rasa kesusilaan, ketakwaan, dll. Istilah mengajar menurut Sikun Pribadi berarti mmebri pelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan intelektualnya. Sedangkan Istilah melatih, merupakan suatu usaha memberi sejumlah keterampialn tertentu, yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga akan terjadi suatu pembiasaan bertindak. Dalam penjelasan tersebut, pendidikan menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia.Hewan tidak dapat dididik dan tidak memungkinkan untuk dididik, sehingga tidak mungkin dilibatkan dalam proses pendidikan. Hanya manusia yang dapat dididik dan mungkin menerima pendidikan karena manusia memang dilengkapi akal budi. Pendidikan pada hakikatnya akan berusaha mengubah perilaku, tetapi perilaku man yang dapat dijangkau pendidikan, karena hewan pun adalah makhluk berperilaku.

c. Konsep Mendidik, Mengajar dan BelajarTerdapat perbedaan mendasar antara mendidik dan mengajar, beberapa orang mungkin terjebak antara definisi mendidik dengan mengajar. Padahal, terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya. Mengajar merupakan kegiatan teknis keseharian seorang guru. Semua persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis. Hasilnya juga dapat diukur dengan instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis. Tidak seluruh pendidikan adalah pembelajaran, sebaliknya tidak semua pembelajaran adalah pendidikan. Perbedaan antara mendidik dan mengajar sangat tipis, secara sederhana dapat dikatakan mengajar yang baik adalah mendidik. Dengan kata lain mendidik dapat menggunakan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau jangka panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan. Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yang bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik. Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya ke terampilan dan menghasilkan perubahan sikap mental/kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai absolut dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik. Mendidik bobotnya adalah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik, sedang mengajar bobotnya adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Contoh seorang guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut baru sebatas mengajar belum mendidik. Istilah mengajar, mendidik dapat dibedakan tetapi sulit untuk dipisahkan. Mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu, sedangkan mendidik lebih ditekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-nilai). Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.d. Manusia Perlu Dididik (Memperoleh Pendidikan)Pada hakekatnya manusia itu adalah animal educable (binatang yang dapat dididik), animal educandum (binatang yang harus dididik) dan homo educandus( makhluk yang dapat mendidik) . Dari hakekat ini jelas bahwa pendidikan itu merupakan keharusan mutlak bagi manusia. Oleh karena itu mengapa manusia perlu dididik maka dapat ditinjau dari berbagai aspek. Pada waktu kehidupan permulaan (bayi/anak-anak), mula-mula yang paling berperan adalah dari segi fisik, kemudian secara berangsur-angsur segi rohani berganti memegang peranan penting. Perkembang fisik indifidu ditentukan oleh dua faktor yaitu maturation (kematangan) dan learning (belajar). Seorang anak akan dapat berjalan jika memiliki tulang-tulang kaki dan otot yang cukup kuat disertai dorongan untuk berjalan adalah faktor kematangan. Tetapi kematangan itu sendiri belum cukup untuk memiliki kemampuan untuk berjalan, ia harus belajar terus dan dibantu oleh orang lain. Ditinjau dari sisi lain hakekat manusia adalah sebagai makhluk individu dan sosial makhluk dunia dan akhirat, terdiri dari unsur jiwa dan raga yang diciptakan oleh tuhan lewat hubungan orang tua untuk hiduh bersama secara sah lewat pernikahan, karena itu secara kodrat orang tua harus mendidik anak-anaknya secara bertanggung jawab.Orang tua tidak cukup hanya memberikan makan minum pakaian kepada anaknya,tetapi harus berusaha bagaimana agar anaknya menjadi pandai,bahagia berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Pada hakekatnya usaha-usaha yang dilakukan dalam pendidikan memang tertuju pada masalah keseimbangan keselarasan dan keserasian perkembangan kepribadian dan kemampuan manusia. Emmanuel Kant mengatakan bahwa manusia hanya dapatmenjadi manusia karena pendidikan. Prof. Dr.N. Driyarkoro memberi istilah hominisasi ke humanisasi (memanusiakan manusia). Jadi jika manusia itu tidak dididik maka tidak akan menjadi manusia yang sebenarnya.Ada beberapa asumsi yang memungkinkan manusia perlu mendapat pendidikan :1. Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya. Begitu lahir ke dunia, manusia perlu mendapat bantuan orang lain agar dapat melangsungkan kehidupannya.2. Manusia lahir tidak langsung dewasa. Untuk sampai ke tingkat dewasa yang menjadi tujuan pendidikan dalam arti khusus memerlukan waktu relatif lama.3. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Ia tidak akan menjadi manusia seandainya tidak hidup bersama manusia lain.4. Manusia pada hakikatnya dapat dididik dan dapat mendidik dirinya sendiri secar terus menerus sepanjang hayat.

e. Pendidikan sebagai Suatu Proses Transformasi NilaiNilai-nilai yang akan ditransformasikan mencakup nilai-nilai religi, nilai kebudayaan, nilai pengetahuan dan teknologi serta nilai keterampilan. Nilai-nilai yang akan ditransformasikan tersebut dalam rangka mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah kebudayaan yang kurang baik di masyarakat.f. Tujuan PendidikanKegiatan pendidikan ditujukan untuk membentuk manusia Indonesia yang memiliki kepribadian yang lebih baik yaitu manusia Indonesia yang sikap dan perilakunya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.g. Pendidikan Sepanjang HayatLife long education cenderung melihat pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia secara penuh yang berjalan terus-menerus seolah-olah tidak ada batasannya sampai meninggal. Ini berarti bahwa pendidikan itu tidak hanya penting bagi anak-anak (yang biasa dianggap belum siap kehidupan sosialnya dan melakukan peranan masyarakat dewasa), tetapi juga penting untuk orang dewasa maupun orangtua dalam rangka pencapaian perkemmbangan manusia yang penuh. Bahwa manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang. Ia ingin mencapai suatu kehidupan yang optimal. Selama manusia barusaha untuk meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, maka selama itulah pendidikan masih berjalan terus.Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimat. Tuntutlah ilmu sejak buaian sampai lubang kubur. Tiada amalan umat yang lebih utama daripada belajar.

2.2 Pengertian PendidikanMakna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.Sekedar memperjelas pengertiannya, berikut ini kita kutipbeberapa definisi :1. Menurut Carter Education berarti : Proses perkembangan pribadi Proses sosial Profesional cources Seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi/dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa.2. Menurut buku Higher Education for American DemocracyEducation is an institution of civilized society, but the purposes of education are not the same in all societies. An educational system finds its the guiding principles and ultimate goals in the aims and philosophy of the social order in wich it functions (11 : 5). Pendidikan ialah satu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat. Sistem pendidikan suatu masyarakat (bangsa) dan tujuan-tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa).Dari uraian di atas dapat kita kemukakan kesimpulan sebagai berikut : Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budinurani) dan jasmani (pancaindra serta ketrampilan-ketrampilan). Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi : keluarga, sekolah dan masyarakat (negara). Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai satu kesatuan.

2.3 SifatPendidikanSebagai Suatu IlmuPendidikan merupkan salah satu faktor penting yang dapat digunakan merealisasi bakat-bakat yang dibawa manusia sejak lahir (talenta, teori konvergensi), sehinga manusia mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya (profesi). Bila semua masyarakat mempunyai ketrampilan yang berguna, dapat diharapkan akan muncul masyarakat yang dinamis, efektif dan produktif.sasaran terakhir dari masyarakat yang seperti itu adalah pencapaian cita-cita bangsa sesuai isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 ayat 1 yaitu ...memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesejahteraan individu-individu melalui penghasilan yang diperolehnya, sedang penghasilan dapat dicapai bila manusia memiliki ketrampilan dari hasil pendidikannya.Ilmu ialah pengetahuan yang telah diuji kebenarannyadan membahas tentang hal-hal yang dapat diamati (observabel).Pada dasarnya, semua ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu:a. Ilmu Murni : Ilmu yang membahas/mendalami ilmu itu sendiri. Dalam pendidikan ilmu murni akan tampak dari adanya usaha membahas teori teori pendidikan secara dalam (sampai tingkat elementer-atomistik)b. Ilmu Terapan : Ialah usaha-usaha menerapkan dalam kegiatan proses kehidupan (sebagai alat yang memudahkan kehidupan). Dalam kegiatan proses pendidikan menggunakan bantuan teori dan pendidikan dalam mengatasi masalah masalah anak didik tidak terkecuali pendidikan memerlukan ilmu murni lain seperti : psokologi, matematika, biologi, untuk proses pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ilmu pendidikan tidak dapat berdiri sendiri.Sifat-SifatPendidikansebagai Suatu Ilmu : Normatif, memiliki ciri ciri dasar/aturan yang mendukung aturan aturan dasar yang sudah baku. Contoh : melestarikan budaya bangsa melalui pembinaan budaya budaya daerah yang bersifat positif. Deskriptif : menggambarkan seluruh peristiwa belajar dengan tepat/tidak dimanipulasi dari mulai siapa siswa, apa yang telah diajarkan sampai nilai yang diberikan harus betul betul menggambarkan perolehan hasil belajar anak. Teoritis, mengkaji bidang keilmuannya secara luas (profesional) sampai hal hal yang sekecil kecilnya (atomistik). Praktis/terapan, teori teori yang dikaji digunakan untuk melancarkan proses pendidikan.Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang bersifat Deskriptif-NormatifNilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam pandangan manusia itulah yang dijadikan norma atau kriteria untuk mendidik. Norma ini biasanya tergambar dalam rumusan tujuan pendidikannya. Ilmu pendidiakn diarahkan pada perbuatan mendidik yang bertujuan, sedangkan nilai merupakan ukuran bersifat normatis, sehingga ditegaskan bahwa ilmu pendidikan bersifat deskriptif-normatif.

2.4 Pentingnya Pendidik Memahami Hakikat PendidikanUntuk menjadi pendidik yang profesional, tentunya seorang pendidik harus memahami apa itu hakikat pendidikan. Yang kemudian dapat melakukan penerapan bagaimana laiknya seorang pendidik itu bisa diketahui setelah memahami hakikat pendidikan. Berikut ini adalah alasan pentingnya memahami hakikat pendidikan, diantaranya: Hakekat pendidikan adalah proses aktif mengembangkan diri sebagai pribadi, anggota masyarakat dan sebagai makhluk tuhan. Sebagai pengendalian. Pengendalian dalam hal ini diartikan, sejak mulai dari awal adalah pemandirian subjek didik Agar pendidik memiliki tanggung jawab belajar kepada peserta didik, untuk terwujudnya kemandirian setahap demi setahap Agar pendidik memiliki keterlibatan mental subjek didik yang maksimal didalam aktualisasikan pengaman belajar Agar pendidik memahami konsep cara belajar siswa aktif ( CBSA ) yang bertujuan untuk peningkatan martabat kemanusiaan yang didasarkan kepada asas pancasila untuk mencapai tujuan pendidik nasional Agar pendidik dapat lebih mudah dalam membantu peserta didik, mendorong serta memberikan kemudahan untuk mengembangkan dirinyaBAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANPada hakikatnya, pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Antara praktik dan teori pendidikan dalam pelaksanaannya perlu kesinambungan, teori pendidikan dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan itu. Dalam konsep pendidikan terdiri dari orang dewasa sebagai pendidik, orang yang belum dewasa sebagai objek yang dididik, bimbingan sebagai proses, serta kedewasaan sebagai tujuan pendidikan. Pendidikan hanya dikenakan kepada manusia dan akan teris berlangsung sepanjang hayat. Dalam mencapai tujaun pendidikan itu sendiri, pendidikan berkedudukan sebagai proses pengembangan kepribadian sebagai transformasi niali-nilai. Pendidikan bersifat dinamis menuju arah yang positif bersama unsur-unsurnya dan dipengaruhi faktor-faktor tertentu.