makalah manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial

Upload: rezky-amelia-sy

Post on 04-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    1/13

    makalah manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial

    MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU

    DAN MAHLUK SOSIALMakalah

    Oleh :

    Vierza Reynar

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN KELAS DFAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SILIWANGI

    2010

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSeperti yang kita telah ketahui bahwa manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yangpaling sempurna dari makhluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia

    dibanding makhluk lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang lebih

    tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran, perasaan sehingga manusia dapat memenuhi segalakeinginannya yang diberikan Tuhan YME. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia

    merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Tapi

    banyak dari mereka yang menyalahgunakan kepemimpinannya untuk melakukan perbuatan yangtidak baik bahkan ada juga dari mereka yang menghiraukan atau tidak peduli sama sekali dengan

    kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi seperti yang sudah tertulis di dalam Al Quran.

    1.2 Tujuan dan maksud penulisan

    Tujuan dan maksud dari penulisan mengenai posisi manusia diantara makhluk lainnya adalahagar kita dapat memahami lagi arti penting kedudukan manusia di muka bumi ini sebagai

    pemimpin dari makhluk lainnya. Karena dengan kelebihannya itulah yang menjadikannya

    berbeda dengan makhluk lainnya. Selain itu tujuan dari penulisan ini adalah agar kita juga dapatmengetahui bahwa kedudukan manusia di muka bumi ini juga telah tercantum di dalam Al

    Quran sehingga kepastiannya pun tak diragukan lagi. Penulisan ini juga bertujuan untuk

    memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar ( IBD ).

    BAB II

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    2/13

    PEMBAHASAN

    HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKATBanyak para ahil telah memberikan pengertian tentang masyarakat. Smith, Stanley dan Shores

    mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta

    berfikir tentatang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda. (Smith, Stanley,Shores, 1950, p. 5).Dari pengertian tersebut di atas ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa masyarakat itu

    kelompok yang terorganisasi dan masyarakat itu suatu kelompok yang berpikir tentang dirinya

    sendiri yang berbeda dengan kelompok yang lain. Oleh karena itu orang yang berjalan bersama-sama atau duduk bersama-sama yang tidak terorganisasi bukanlah masyarakat. Kelompok yang

    tidak berpikir tentang kelompoknya sebagai suatu kelompok bukanlah masyarakat. Oleh karena

    itu kelompok burung yang terbang bersama dan semut yang berbaris rapi bukanlah masyarakat

    dalam arti yang sebenarnya sebab mereka berkelompok hanya berdasarkan naluri sajaZnaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik

    para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu

    tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalamkesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi. (F Znaniecki, 1950, p. 145),

    Jika kita bandingkan dua pendapat tersebut di atas tampak bahwa pendapat Znaniecki tersebut

    memunculkan unsur baru dalam pengertian masyarakat yaitu masyarakat itu suatu kelompok

    yang telah bertempat tinggal pada suatu daerah tertentu dalam lingkungan geografis tertentu dankelompok itu merupakan suatu sistem biofisik. Oleh karena itu masyarakat bukanlah kelompok

    yang berkumpul secara mekanis akan tetapi berkumpul secara sistemik. Manusia yang satu

    dengan yang lain saling memberi, manusia dengan lingkungannya selain menerima dan salingmemberi. Konsep ini dipengaruhi oleh konsep pandangan ekologis terhadap satwa sekalian alam.

    Parson menjelaskan bahwa suatu sistem sosial di mana semua fungsi prasyarat yang bersumber

    dan dalam dirinya sendiri bertemu secara ajeg (tetap) disebut masyarakat. Sistem sosial terdiri

    dari pluralitas prilaku-pnilaku perseorangan yang berinteraksi satu sama lain dalam suatulingkungan fsik. Jika masing masing individu ini berinteraksi dalam waktu yang lama dari

    generasi ke generasi dan terjadi pada proses sosialisasi pada generasi tersebut maka aspek ini

    akan menjadi aspek yang penting dalam sistem sosial. Dalam berintegrasi dan bersosialisasi inikelompok tersebut mempergunakan kerangka acuan pendidikan.

    Dari berbagai pendapat tersebut di atas maka W F Connell (1972, p. 68-69) menyimpulkan

    bahwa masyarakat adalah (1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendirisebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap

    untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada

    daerah geografls tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok,

    sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan, (3) suatu keorang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-

    anggotanya secara bersama dalam keselurhan yang terorganisasi.

    Pendapat tersebut di atas tidak berbeda dengan pendapat Liton yang dikutip oleh Indan Encang

    (1982, p.14) yang menyatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telahcukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan

    berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tartentu.

    2.1 Manusia Sebagai Makhluk IndividuManusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    3/13

    unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur

    tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang

    tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau adaunsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

    Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.

    Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorangindividu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yangdibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau

    seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga

    memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktorfenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas

    dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

    Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di

    mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengananggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

    Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang

    memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)danfaktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

    Manusia menurut Prof. Jacob adalah makhluk biokultural; dimana ia adalah produk interaksi

    antara faktor-faktor biologis dan budaya. Sulit disangkal bahwa setiap perbuatan manusia yang

    kalau ditelusuri dengan hati-hati akan segera terlihat ada sesuatu yang terasa menghubungkanfenomena dengan fenomena yang lainnya. Dilihat dari caranya menampilkan dirinya, bisa kita

    lihat bahwa manusia sebagai makhluk individu, merupakan sisi yang sangat penting untuk

    diamati dan dipelajari. Masing-masing individu mempunyai leitmotif dalam memilih tindakan,apakah dia akan mencoba kompromistis dengan nilai sistem yang ada atau dia mempunyai suatu

    individual lainnya, yaitu mengambil jarak.

    Individu (bahasa Prancis) artinya orang seorang. In-dividere berarti makhluk individual yang

    tidak dapat dibagi-bagi. Kata sifatnya adalah individuel (bahasa Prancis) menunjuk pada satuorang yang sekaligus untuk membedakannya dengan masyarakat (individu dan sosial), dan juga

    dimaksudkan ciri-ciri khas yang melekat pada satu orang tersebut. Setiap individu mempunyai

    ciri-ciri khas yang telah terbentuk dalam dirinya. Ciri-ciri watak seorang individu yangkonsisten, yang memberikan kepadanya identitas yang khusus disebut sebagai kepribadian.

    Kepribadian atau keunikan individu ini akan dapat dipahami dengan mempelajari unsur-unsur

    yang menyebabkan keunikan tersebut. Menurut Koentjaraningrat, unsur-unsur kepribadianmeliputi pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri. Dorongan naluri adalah sesuatu yang selalu

    ada pada setiap manusia, atau dengan kata lain merupakan unsur bawaan dengan tanpa

    memperoleh pengetahuan apapun sebelumnya. Ada beberapa macam dorongan yang perlu

    diketahui, yaitu:1. dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya

    2. dorongan sex

    3. dorongan untuk mencari makan

    4. dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain5. dorangan meniru tingkah laku sesamanya

    6. dorongan untuk berbakti

    7. dorongan akan keindahanKepribadian dan unsur-unsurnya ini menyebabkan satu individu berbeda dengan individu yang

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    4/13

    lainnya. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia memiliki naluri untuk memenuhi

    kepentingan dan keinginan diri sendiri. Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan peralatan

    fisik yang tidak lengkat untuk hidup menyendiri.

    2.2 Manusia Sebagai Makhluk Sosial

    Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu jugadiberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalamhubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan

    manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya

    dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalamkehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada

    dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak

    akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

    Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Denganbantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa

    mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

    Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan,yaitu:

    1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

    2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

    3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

    5. Pengertian Masyarakat, Unsur Dan Kriteria Masyarakat Dalam Kehidupan Sosial Antar

    Manusia6. Tue, 10/06/2008 - 10:34pmgodam64

    7. Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya

    serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan

    dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksisosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.

    8. A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat

    Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.9. 1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan

    menghasilkan kebudayaan.

    10. 2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu keteganganorganisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang

    terbagi secara ekonomi.

    11. 3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi

    yang merupakan anggotanya.12. 4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif

    mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,

    mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /

    kumpulan manusia tersebut.13. B. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat

    Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :

    14. 1. Berangotakan minimal dua orang.2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    5/13

    3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling

    berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.

    4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lainsebagai anggota masyarakat.

    15. C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik

    Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusiabisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.16. 1. Ada sistem tindakan utama.

    2. Saling setia pada sistem tindakan utama.

    3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

    Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan secara umum, bahwa ia dilahirkan untuk

    berhubungan dengan sesamanya, karena ia tidak dapat hidup sendirian.Kehadiaran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang

    berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu-individu yang lainnya yang telah mempunyai

    pola-pola perilaku yang sesuai dengan norma-norma dan kebudayaan ditempat ia merupakanbagiannya. Di sini individu akan mencari jarak dan memproses dirinya untuk membentuk

    perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang ada. Perilaku yang telah ada pada

    dirinya bisa adjustable, artinya ia bisa menyesuaikan diri. Namun ia juga bisa mengalami

    maladjustment, yaitu gagal menyesuaikan diri. Manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi. Proses dari

    indvidu untuk menjadi pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya, tetapi juga

    didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya.1. Destruktif dan Konstruktif

    Dalam proses untuk menjadi pribadi ini, individu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan

    lingkungan tempat ia berada. Lingkungan disini hendaknya diartikan sebagai lingkungan fisik

    dan lingkungan psikis. Di dalam lingkungan fisik, individu harus menyesuaikan dirinya dengankeadaan jasmaninya sedemikian rupa untuk berhadapan dengan individu lain dengan keadaan

    jasmaninya yang sama atau berbeda sama sekali. Prasarana fisik yang sedemikian adanya harus

    dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang menganutsistem yang lama.

    Dalam hubungan dengan lingkungan kita nanti akan melihat apakah individu tersebut

    menyesuaikan dirinya secara alloplastis, yaitu individu di sini secara aktif mempengaruhi danbahkan sering mengubah lingkungannya. Atau sebaliknya individu menyesuaikan diri secara

    padif (autoplastis), yaitu lingkungan yang akan membentuk pribadi seseorang.

    Pada diri individu yang destruktif kita jumpai kecenderungn untuk memenuhi kebutuhan psikis

    berlebihan. Biasanya mencari kepuasan temporal yang sering kali hanya dinikmatinya sendiri,dan kalau mungkin hanya oleh segelintir individu-individu lain yang menjadi kelompoknya, dan

    dalam melakukan ini, penampilannya akan ditandai oleh tindakan yang semata- mata rasional

    kearah masa depan.

    2. Kompromistis dan Anti-EstablishmentSikap kompromis seseorang individu biasanya banyak disebabkan oleh cara-cara yang

    memenuhi kebutuhan-kebutuhan organik maupun kebutuhan psikologis. Sikap anti-

    establishment ini merupakan sikap individual yang berlebihan dalam hal individu berintaraksidengan lingkungannya. Hal ini sangat erat kaitannya dengan usaha individu dalam pencarian

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    6/13

    identitas diri yang bersifat psikologis (in the search for self identity). Sehingga dalam proses

    pencarian, akan terlihat penggambaran mengenai waktu diri sendiri yang sangat dominan.

    Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalammasyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian

    akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu

    dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, sepertiperalatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian,sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.

    Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaanmencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan

    lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.

    Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun

    demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulituntuk dipisahkan (Soekanto, 1990).

    Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebutdikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan

    dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

    segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat

    komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karenaketurunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto

    (1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

    moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai wargamasyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur

    tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan

    kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara

    penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhikebutuhannya.

    Latar belakang

    Pertama-tama perlu saya kemukakan bahwa masih banyak di antara masyarakat awam kita yang

    mengartikan kebudayaan sebagai kesenian, meskipun sebenarnya kita semua memahamibahwa kesenian hanyalah sebagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki

    bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan

    menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya.

    Dan di tengah Maraknya arus Globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu

    membuat Dampak Positif dan Dampak Negatif nya sendiri Bagi Bangsa Indonesia. Terutama

    dalam Bidang Kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilainilai Budaya kita oleh pengaruh

    budaya Asing yang masuk ke Negara kita.

    Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional

    perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan nilai-tambah kultural. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    7/13

    berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi,

    renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-

    sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesifterhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi

    kekayaan budaya dan modal sosial-kultural masyarakat.

    2.3 PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA

    Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

    a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhikebutuhan-kebutuhannya.

    b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual

    dan sosial.

    c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontroldirinya dan mampu menentukan nasibnya.

    d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai

    (tuntas) selama hidupnya.e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan

    dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

    f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan

    potensi yang tak terbatasg. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan

    jahat.

    h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidakbisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan

    sosial.

    Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, yang memiliki prasarana untukkegiatan tersebut dan adanya saling keterkaitan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat

    adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai (input) bagi keluarga,

    keluarga sebagai tempat terprosesnya dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil (output)dari proyeksi tersebut.

    Individu yang berada dalam suatu masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks

    budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinyaakan dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlihat individu sebagai

    perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota

    kelompok atau anggota masyarakat.

    Di dalam masyarakat setiap orang memiliki fungsinya yang khusus; dengan demikian adapembagian kerja sehingga tiap individu dapat mengarahkan dan mengembangkan bakat-

    bakatnya. Dilihat secara menyeluruh, prestasi yang ada dalam masyarakat itu lebih dari sekedar

    jumlah saja dari individu yang menjadi anggota masyarakat.

    2. PSIKOLOGI DAN HUKUM PERKEMBANGAN ANAK (MANUSIA)Psikologi adalah suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari sikap, tingkah laku atau

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    8/13

    aktivitas-aktivitas di mana sikap, tingkah laku, atau aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi

    hidup kejiwaan. Objek Psikologi adalah Jiwa.

    Bidang garapan Psikologi :

    a. Psikologi Teoritis

    1). Psikologi Umum2). Psikologi Khususo Psikologi Perkembangan

    o Psikologi Kepribadian dan Typologi

    o Psikologi Sosialo Psikologi Pendidikan

    o Psikologi Abnormal

    b. Psikologi Praktis

    1). Psikodiagnostik2). Psikologi Klinis dan Bimbingan Psikologis

    3). Psikologi Perusahaan

    4). Psikologi Pendidikan

    Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung

    dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

    manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :

    a. Menurut Aristoteles1). 0,0-7,0 : masa anak kecil

    2). 7,0-14,0 : masa anak

    3). 14,0-21,0 : masa remaja

    b. Menurut Mantessori

    1). 0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar.

    2). 7,0-12,0 : periode rencana abstrak3). 12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial

    4). 18,0- : periode pendidikan tinggi

    c. Menurut Comenius

    1). 0,0-6,0 : scola matema

    2). 6,0-12,0 : scolavernatulata

    3). 12,0-18,0 : scola latina4). 18,0-24,0 : acodemia

    d. Menurut J.J Rousseau

    1) 0,0-2,0 : masa asuhan2). 2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera

    3). 12,0-15,0 : masa pendidikan akal.

    4). 15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    9/13

    e. Menurut Oswald Kroch

    1). masa anak-anak

    2). masa bersekolah3). masa kematanga.

    f. Menurut Elizabeth B. Hurlock1). periode pre natal2). masa oral

    3). masa bayi

    4). masa anak-anak5). masa pubertas

    Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan

    yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsurpsikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.

    Bagi seorang pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anaksesuai dengan perkembangannya.

    3. PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT BELAJAR

    Pengertian belajar dapat disimpulkam sebagai berikut :a. Dengan belajar itu belajar itu diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.

    b. Dengan belajar pengetahuan dan kecakapan seseorang akan bertarnbah.

    c. Perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar adalah :

    a. Anak yang belajar meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

    b. Faktor dari luar :

    1). endogen :a. fisiologis (kesehatan fisik dan indra)

    b. psikologis :

    - adanya rasa ingin tahu.dari siswa.- kreatif, inovatif de akseleratif

    - bermotivasi tinggi.

    - adanya sifat kompetitif yang sehat- kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, aktualisasi diri, kasih sayang dan rasa memiliki.

    2). eksogen :

    c. instrumental (kurikulum, program, laboratorium)d. lingkungan (sosial dan non sosial)

    Pusat berlangsungnya pendidikan adalah :

    a. Keluarga.

    b. Sekolah.c. Masyarakat.

    Ciri-ciri keberhasilan pendidikan pada seseorang dapat terlihat pada :a. Mengerti benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    10/13

    terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.

    b. Mampu mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang lain.

    c. Mampu menghadapi segala perubahan dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah perubahan.d. Sadar akan dirinya dan harga dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan

    kreatif.

    e. Peka terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohaniah.Pribadi manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan tanpa sekaligus meletakkanhubungannya dengan lingkungan. Jadi kepribadian adalah suatu kesatuan psikofisik termasuk

    bakat, kecakapan, emosi, keyakinan, kebiasaan, menyatakan dirinya dengan khas di dalam

    menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

    Sedangkan peranan pendidik dalam pengembangan kepribadian adalah menjadi jembatan

    penghubung atau media untuk mengaktualisasikan potensi psikofisik individu dalam

    menyelesaikan diri dengan lingkungannya.2.4 Hak dan Kewajiban

    Istilah hak, berasal dari bahasa Arab al-haqq yang berarti sesuatu yang dimiliki secara layak,pantas dan patut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hak diarikan milik, kepunyaan,

    kewenangan, kebenaran dan sebagainya. Sedangakan pengertiannya secara terminologis, hak

    merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau sekelompok yang satu terhadap yang lain atau

    terhadap masyarakat. Bermacam-macam jenis hak memperjelas pengertian tersebut diatas.

    1. Hak Legal

    Hak legal adalah hak yang didasarkan pada hukum yang sifatnya berasal dari suatu lembaga atauinstansi tertentu. Hak legal berfungsi dalam sistem hukum dan didasari oleh prinsip hukum.

    2. Hak Khusus dan Umum

    Hak khusus adalah hak yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang timbul akibat adanyarelasi khusus karena fungsi khusus yang dimilikinya. Seangkan hak umum adalah hak yang

    dimiliki setiap individu, misalnya hak hidup, dsb.

    3. Hak Individual dan Hak Sosial

    Hak indiviual adalah hak yang dimiliki oleh individu terhadap negara atau suatu masyarakat.

    Hak individual sebenarnya memperjuangkan hak hati nurani masing-masing individu. Jika hakindividual diarahkan pada suatu anggota masyarakat maka akan menimbulkan hal yang sifatnya

    sosial. Jadi hak sosial adalah hak yang diperoleh seseorang ketika ia menjadi anggota suatu

    masyarakat dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya.

    4. Hak Positif dan Negatif

    Hak positif akan terjadi apabila seseorang berhak atas tindakan otang lain kepada orang itu.

    Sedangkan hak negatif terjadi apabila seseorang bebas mendapatkan atau menginginkan atau

    melakukan sesuatu. Dalam hak negatif terkandung suatu maksud yaitu pihak lain tidak bolehmenghindari apa yang diinginkan oleh seseorang itu.

    Sedangkan kewajiban, yang asal katanya dari bahasa Arab al-wajib artinya sesuatu yang mestidan tidak dapat dielakkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wajib adalah harus

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    11/13

    melakukan, tidak boleh tidak dilaksanakan. Pengertian kewajiban secara terminologis dapat

    diartikan sesuatu yang harus dilaksanakan seseorang, yang biasanya selalu berkaitan dengan hak

    yang dimilikinya.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban merupakan suatu kesatuan yang

    tidak dapat dipisahkan. Untuk mendapatkan suatu hak kita harus melaksanakan kewjiban yangdiberikan terlebih dahulu. Sebaliknya, setiap adal kewajiban pasti dibarengi dengan hak yangakan didapatkan, baik terjadi antar individu maupun dalam masyarakat.

    Dalam perkembangan peradaban ini, adal tiga kelompok besar yang berbeda yang menanggaikesinambungan antara hak dan kewajiban antara individu dan masyarakat. Kelompok pertama

    adalah pola ideologi liberal kapitalisme yang menjunjung tinggi kebebasan, membela hak-hak

    dan kehormatan pribad, sehingga seringkali terjadi tindakan yang melewati batas yang dilakukan

    masing-masing individu dengan mengabaikan kepentingan masyarakat.

    Kelompok kedua adalah ideologi sosialisme, yang memusatkan usahanya untuk kepentingan

    masyarakat dan mengabaikan kepentingan individu serta tidak mengakui kebebasanperseorangan untuk menikmati hasil jerih payahnya sendiri. Sedangkan golongan ketiga adalah

    pola pemikiran yang mengambil jalan tengah antara pemikiran liberal kapitalisme dan

    sosialisme, yaitu pemikiran yang menempatkan kepentingan perorangan dan kepentingan

    masyarakat secara berkaitan satu sama lainnya, timbal balik yang berimbang, yangmengutamakan kewajiban perseorangan dan kewajibat masyarakat.

    2.5 StereotipeStereotipe adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu,

    dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam

    kelompok tertentu tersebut. Stereotipe dapat berupa prasangka positif dan negatif, dan kadang-

    kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Sebagian orang menganggapsegala bentuk stereotipe negatif. Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit

    dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. Berbagai disiplin ilmu memiliki

    pendapat yang berbeda mengenai asal mula stereotipe: psikolog menekankan pada pengalamandengan suatu kelompok, pola komunikasi tentang kelompok tersebut, dan konflik

    antarkelompok. Sosiolog menekankan pada hubungan di antara kelompok dan posisi kelompok-

    kelompok dalam tatanan sosial. Para humanis berorientasi psikoanalisis (mis. Sander Gilman)menekankan bahwa stereotipe secara definisi tidak pernag akurat, namun merupakan penonjolan

    ketakutan seseorang kepada orang lainnya, tanpa memperdulikan kenyataan yang sebenarnya.

    Walaupun jarang sekali stereotipe itu sepenuhnya akurat, namun beberapa penelitian statistik

    menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus stereotipe sesuai dengan fakta terukur.

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    12/13

    BAB III

    PENUTUPAN

    Jadi manusia diciptakan oleh Tuhan YME menjadi makhluk yang paling sempurna dibanding

    makhluk lainnya. Dengan akal, pikiran, dan perasaannya manusia dijadikan khalifah atau

    pemimpin di muka bumi ini. Selain itu manusia juga harus menjaga lingkungannya karenamanusia dilengkapi kemampuan untuk menjaga lingkungan. Selain menjadi khalifah di muka

    bumi manusia juga merupakan makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu,

    manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.

    Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalamdirinya. Sedangkan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia

    ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga

    tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Maka dariitulah keberadaan manusia di muka bumi ini amat penting bagi makhluk yang lainnya juga

    karena semuanya itu saling berhubungan.

    Daftar pustaka

    http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budaya-bangsa-2/

    http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-pembelajaran-sejarah-

    dan/

    http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah/

    Ahmadi, A. 1991. Ilmu Sosial Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

    Bouman. 1976. SOSIOLOGI (Pengertian-Pengertian Dan Masalah-Masalah). Jakarta : Yayasan

    Kanisius

    Daldjoeni, N. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan

    Guru Sekolah Lanjutan. Bandung : PT. Alumni

    Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.

    Diknas .2003. Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

    Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta : Diknas

    http://www.e-psikologi.com/dewasa/050804.htm

    Ahmadi, A. 1991. Ilmu Sosial Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

  • 8/13/2019 Makalah Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial

    13/13

    Bouman. 1976. SOSIOLOGI (Pengertian-Pengertian Dan Masalah-Masalah). Jakarta : Yayasan

    Kanisius

    Daldjoeni, N. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan

    Guru Sekolah Lanjutan. Bandung : PT. Alumni

    Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.

    http://tugas-tugasmakalah.blogspot.com/2010/06/makalah-manusia-sebagai-mahluk-individu.html